• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TB 1006500 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TB 1006500 Chapter3"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di SMK Negeri 5 Bandung. Di

jalan Bojong Koneng No.37A Bandung. Subjek penelitian siswa kelas XII

kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan dan Teknik Kontruksi Batu

Beton pada jurusan Teknik Bangunan.

3.2Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya Sugiyono (2013, hlm. 80). Populasi dari penelitian ini

dilakukan siswa kelas XI jurusan Teknik Bangunan pada kompetensi

keahlian TGB dan TKBB di SMK Negeri 5 Bandung.

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Bangunan

(2)

22

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono (2013, hlm. 81). Berkenaan

dengan sampel, Winardo Surakhmad mengemukakan (dalam Riduwan, 2009, hlm. 65) bahwa “ Apabila ukuran populasi sebanyak kurang dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50%

dari ukuran populasi, dan apabila ukuran populasi sama dengan atau

lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi”.

Keterangan:

S = Jumlah sampel n = Jumlah populasi

Dari rumus Slovin di atas maka dalam penelitian ini diperoleh

sampel sebagai berikut:

Dari perhitungan di atas, maka ukuran sampel yaitu 45,8% dari

jumlah populasi keseluruhan. Maka jumlah sampel dari penelitian ini

45,8% x 207 = 94,806 atau dibulatkan menjadi 95 siswa dari TGB dan

TKBB. Teknik penentuan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah menggunakan metode simple random sampling, yaitu metode

pengambilan sampel yang tiap unsur pembentukan populasi diberi

(3)

23

Tabel 3.2 Perhitungan dan Distribusi Sampel Penelitian

No Jurusan Jumlah

Desain penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh

seorang peneliti secara teratur dan sistematis untuk mencapai tujuan-tujuan

penelitian. Adapun prosedur penelitian yang digunakan seperti yang tertera di

(4)

24

Gambr 3.1 Desain Penelitaian

3.4Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian Pelaksanaan

Prakerin dengan Pedoman Prakerin di bidang Teknik Bangunan SMK Negeri 5

Bandung. Maka penelitian ini mengarah kepada evaluasi hasil menggunakan

metode penelitian evaluasi. Penelitian evaluasi adalah penelitian yang bertujuan

untuk untuk mengukur efektifitas program ditinjau dari hasil program tersebut.

Arikunto (1988, hlm. 5). Metode penelitian evaluasi digunakan untuk mengetahui

hasil suatu program yang dilihat dari hasil pengukuran, penilaian, dan

pengumpulan data. Penjelasan lain menurut Arikuto (2009, hlm. 222) penelitian Pengumpulan dan Pengolahan Data

Analisis Data Studi Pustaka

Studi Kurikulum

Penyebaran Angket

Simpulan dan Saran Studi Pendahuluan

(5)

25

evaluasi merupakan suatu keputusan suatu kegiatan pengumpulan data secara

sistematis. Data-data yang dihasilkan berupa angka dari hasil pengamatan

langsung di lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Sukmadinata (2006, hlm. 53) pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang

didasari oleh filsafat positif yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan

dikaji secara kuantitatif, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

angka-angka.

3.5Definisi Oprasional

Berdasarkan judul diatas dapat diketahui penjelasan judul penelitian,

yaitu:

3.5.1 Evaluasi

Menurut Arikunto (2009, hlm. 2) evaluasi adalah kegiatan

untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang

selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif

yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi pokok evaluasi yaitu

(1) mengukur kemajuan, (2) menunjang penyusunan rencana, (3)

memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. Sudijono

(2007, hlm. 7)

Sedangkan yang diteliti dalam penelitian ini adalah evaluasi

hasil. Evaluasi hasil adalah mengukur pencapaian suatu program,

seperti sejauh mana tujuan program tersebut tercapai.

3.5.2 Praktek Kerja Industri

Menurut Arovah (2005, hlm. 9) menyatakan bahwa Praktek

kerja industri adalah suatu bentuk penyelanggaraan pendidikan

keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron

program pendidikan sekolah dan program penugasan keahlian yang

(6)

26

untuk pencapaian suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Praktik

Kerja Industri adalah merupakan suatu sistem pembelajaran yang

dilakukan diluar Proses Belajar Mengajar dan dilaksanakan pada

perusahaan/industri atau instansi yang relevan. Prakerin adalah realisai

dari bagian Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Pendidikan Sistem

Ganda mulai berlaku di Indonesia berdasarkan kurikulum SMK tahun

1994, dan dipertajam dengan kurikulum SMK edisi 1999 dan

kemudian di pertegas lagi dengan kurikulum edisi 2004 (Sirodjuddin,

2008).

Pembelajaran yang dilaksanakan di luar sekolah untuk

mencapai kompetensi yang dipersyaratkan. Pada dasarnya Prakerin

merupakan suatu model penyelenggaraan pendidikan yang

menghubungkan secara utuh dan menyatukan kegiatan siswa di

sekolah dengan proses penguasaan keahlian melalui bekerja langsung

di lapangan kerja. Prakerin merupakan mata pelajaran produktif.

Depdikbud (1993) mengemukakan mata pelajaran produktif adalah

segala mata pelajaran yang dapat membekali pengetahuan dasar

keahlian kejuruan.

3.6Teknik Pengumpulan Data, Kisi-Kisi dan Instrumen

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

a. Angket (Kuesioner)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab. Sugiyono (2013, hlm. 142). Dalam

penelitian ini teknik pengumpulan data yang berupa angket yang

menggunakan checklist untuk menjawab dan mempermudah dalam

(7)

27

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang

tidak ditunjukan langsung kepada subjek penelitian. Dokumen yang

diteliti dapat berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi, bisa

berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus

(case records) dalam pekerjaan sosial, dan dokumen lainnya. Di

dalam melaksanakan pengumpulan dokumentasi ini peneliti

menyelidiki dokumen tertulis seperti buku panduan prakerin SMKN 5

Bandung, dokumen kurikulum prakerin kompetensi keahlian TGB dan

TKBB, dan contoh jurnal/laporan prakerin siswa.

Tabel 3.3 Dokumen yang diperlukan dalam pengumpulan data

No Data yang dibutuhkan

1 Jumlah siswa kelas XII Tahun Ajaran 2014/2015

2 Jumlah Industri pasangan dengan keahlian Bidang Teknik Bangunan

3 Rekap penemptatan tempat Prakerin 4 Rekap ketidaksesuaian tempat Prakerin

5 Pedoman Pelaksanaan Prakerini Tahun Ajaran 2013/2014 Bidang Teknik Bangunan

6 Kurikulum Prakerin Bidang Teknik Bangunan

7 Hasil kerja siswa (Laporan Khusus dan Laporan Umum)

3.6.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi merupakan suatu daftar yang berbentuk matrik, di

dalamnya terdapat komponen-komponen yang disiapkan untuk

menyusun angket. Arikunto (2006, hlm. 155) mengungkapkan

kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal

yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebut dalam

(8)

28

Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan hubungan antara

variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil,

metode yang digunakan dan instrumen yang disusun. Arikunto (2006,

hlm. 160) mengungkapkan instrumen penelitian adalah alat atau

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih

cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpulan data pada

penelitian ini adalah angket tertutup dimana jawaban sudah disedikan

oleh peneliti di dalam angket. Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi

penelitian yang telah ditentukan. Angket ini disebarkan kepada

siswa-siswi kelas XII Bidang Teknik Bangunan antara lain Keahlian

Kompetensi TGB dan TKBB di SMK Negeri 5 Bandung.(terlampir)

3.6.3 Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka

harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur yang baik biasanya

dinamakan instrumen penelitian. Sugiyono (2013, hlm. 102)

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun yang diamati. Intrumen ini berupa alat

pengukur yang dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain:

pengamatan (observation), wawancara (interview), angket

(questionnaire), skala rating (rating scale), cek list (check list),

pemeriksaan dokumen(documentary analysis).

Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :

1. Mengadakan identifikasi terhadap variable-variabel yang ada

dalam rumusan judul penelitian atau tertera dalam problematika

(9)

29

2. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel (aspek

yang diungkap).

3. Mencari indikator dari setiap sub variabel.

4. Menderetkan setiap indikator menjadi butir-butir instrumen.

5. Melengkapi instrumen dengan pedoman (instruksi) dan pengantar.

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk Evaluasi

Pelaksanaan Prakerin Jurusan Teknik Bangunan di SMK Negeri 5

Bandung yaitu berupa angket. Dalam hal ini angket yang digunakan

dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana setiap item telah

diberikan sejumlah jawaban sehingga subyek penelitian tinggal

memilih mana yang paling tepat sesuai dengan kondisi yang ada

dilapangan. Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi penelitian yang telah

ditentukan. Angket ini disebarkan kepada siswa-siswi kela XII bidang

Teknik Bangunan angkatan 2013-2014 terdiri dari keahlian

kompetensi TGB dan TKBB yang telah selesai melaksanakan kegiatan

Prakerin

Instrumen yang digunakan adalah angket dengan skala

guttman. Sugiyono (2013, hlm. 96) mengatakan kuesioner dengan

menggunakan skala guttman akan didapat jawaban yang tegas ya itu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-negatif” dan lain-lain. Untuk penelitian ini menggunakan skala guttman dengan jawaban “ya-tidak” agar mendapatkan hasil yang lebih tegas dan mengetahui sesuai atau tidak sesuai pelaksanaan Prakerin di lapangan

dengan Pedoman Prakerin. Dengan skala Guttman, maka variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian

(10)

30

item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau

pernyataan.(terlampir)

Tabel 3.4 Skala Pengukuran Angket

Pernyataan Ya Tidak

3.7Proses Pengembangan Instrumen

3.7.1 Uji Validitas Angket

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang

valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen

yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Arikunto (2002,

hlm. 168).

Sugiyono (2013, hlm. 98) menjelaskan bahwa langkah-langkah

pengujian validitas instrumen adalah sebagai berikut.

1. Menghitung gaya korelasi tiap butir dengan rumus Pearson

Product Moment

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasitiap butir

N = Banyaknya subjek uji coba

X = Jumlah skor tiap butir

Y = Jumlah skor total ∑X2

= Jumlah kuadrat skor tiap butir ∑Y2

= Jumlah kuadrat skor total

(11)

31

2. Membandingkan dengan r kritis sebesar 0,3.

Apabila hasil rxy ≥ 0,3 item valid

Apabila hasil rxy < 0,3 item tidak valid

Hasil perhitungan uji validitas dengan jumlah responden

sebanyak 20 orang menunjukan bahwa pernyataan dari 100 item,

terdapat 21 item pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 1, 8, 9, 10,

23, 25, 33, 40, 64, 69, 70, 71, 78, 79, 80, 86, 89, 97, 99, 100.

Selanjutnya pernyataan tersebut dapat disempurnakan pada tahan

penelitian berikutnya.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Purwanto (2010, hlm. 196) “Reliabilitas menunjukan

kemampuan memberikan hasil pengukuran yang relatif tetap”. Artinya

alat ukur tersebut dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data. Uji

reliabilitas angket dilakukan untuk menunjukan pada suatu pengertian

bahwa suatu instrumen dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data. Untuk pengujian reliabilitas digunakan rumus alpha .

Langkah-langkah untuk menguji reliabilitas instrumen dengan metode

Alpha sebagai berikut :

a. Menghitung Harga-harga Varians Tiap Item

(12)

32

b. Menghitung Varians Total

∑ +……… (Riduwan, 2012, hlm. 74) Keterangan :

: Varians item ke-1,2,3..n

∑ : Jumlah varians semua item

c. Menghitung Varians total

(Riduwan, 2012, hlm. 74)

Keterangan :

dalam rumus alpha diatas. Hasil perhitungn koefisien dinyatakan

(13)

33

d. Menghitung Reliabilitas dengan Rumus Alpha

[ ] [ ∑ ]

dan sebagai pedoman untuk penafsiran adalah :

Kriteria sebagai pedoman penafsirannya yaitu :

< 0,199 : Reliabilitas sangat rendah

0,20 – 0,399 : Reliabilitas rendah

0,40 – 0,599 : Reliabilitas sedang

0,60 – 0,799 : Reliabilitas kuat

0,80 – 1,00 : Reliabilitas sangat kuat

(Sugiyono, 2007, hlm. 216)

Bila ternyata > , maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi reliable dan dapat digunakan untuk penelitian, dan

jika ternyata < , maka koefisien korelasi tidak signifikan. Pengujian reliabilitas jika r11> rtab dengan tingkat kepercayaan

5% dan dk (derajat kebebasan) = n – 1 = 20 – 1 = 19 dan didapat rtabel

= 0,456. Dari hasil perhitungan uji reliabilitas diperoleh r11 = 0,94.

r11>rtabel = 0,94 > 0,456 maka dinyatakan bahwa instrumen tersebut

(14)

34

3.8Teknik Analisis Data

Teknik analisis data diarahkan pada menjawab perumusan terhadap

masalah yang diajukan. Untuk sampai pada tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini, maka data yang terkumpul perlu diolah atau dianalisis dengan

teknik-teknik yang benar. Analisis data akan menjadi bahan masukan untuk

pengambilan keputusan, perencanaan, pemantauan, pengawasan, penyusunan

laporan, penyusunan statistik pendidikan, penyusunan program rutin dan

pembangunan, peningkatan program pendidikan, dan pembinaan sekolah.

Dalam menganalisis data yang terkumpul dilakukan beberapa

langkah yaitu :

- Penskoran jawaban responden

- Menjumlahkan skor total masing-masing komponen

- Mengelompokan skor didapat oleh responden berdasarkan indikator yang

diungkap.

- Mendeskripsikan peraspek yang akan diungkapkan.

- Menarasikan data yang telah didapat.

Tabel 3.5 Skor jawaban

Pernyataan Skor

Ya Tidak

Pernyataan (+) 1 0

Pernyataan (-) 0 1

Mendeskripsikan dengan bantuan sofftwer dalam komputer tiap

indikator dengan merata-ratakan setiap soal kemudiakan dibagi dengan nilai

ideal sesuai skala yang digunakan. Skala Guttman mempunyai nilai ideal

(15)
(16)

35

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Judul Variabel Aspek yang

Diungkap Indikator Instrumen

No. Item

1 Menginformasikan mengenai program, pelaksanaan, dan

2 Pemilihan objek Prakerin sesuai dengan kompetensi

3 Pembekalan Prakerin pada peserta didik Bidang Keahlian Teknik Bangunan

1 Perjanjian sekolah dengan

pihak industri/perusahaan. 21,22,24 17,18,19

2 Peraturan dan sangsi yang berlaku di industri dan di sekolah

25,26,27,29, 30,31,41

20,21,23,24, 25,33

3 Jadwal kegiatan Prakerin 28,32,33,76 22,26,64

4 Bimbingan dari pihak sekolah 42,43,54,59,

63,84

34,35,46,51, 55,69 5 Bimbingan/pengarahan/penga

wasan dari pihak industri

36,37,38,44, 6 Monitoring ke lapangan oleh

pihak sekolah 7 Kegiatan ketika pelaksanaan

(17)

36

8 Garapan pekerjaan peserta Prakerin

69,70,71,72,

74,75,77 60,62,63,65 9 Pembuatan laporan akhir

pelaksanaan Prakerin

64,67,73,78, 79,80,81,82,

83

58,61,66,67, 68

Penilaian Kegiatan Prakerin

1 Unsur yang dinilai 90,92 73,75

2 Aspek penilaian 91,93,94,96,

98,99,100 74,76,78,79

(18)
(19)

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Bangunan
Tabel 3.2 Perhitungan dan Distribusi Sampel Penelitian
Tabel 3.3 Dokumen yang diperlukan dalam pengumpulan data
Tabel 3.5 Skor jawaban
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Renja Dinas Syariat Islam Aceh Tahun Anggaran 2016 memperioritaskan beberapa kegiatan spesifik yang bersifat jangka panjang, diantaranya kegiatan sosialisasi

Apabila dalam musyawarah telah dicapai kesepakatan antara pemegang hak atas tanah dan instansi pemerintah yang memerlukan tanah, Panitia Pengadaan Tanah mengeluarkan

REALISASI INVESTASI PMDN PROYEK/KEGIATAN USAHA TIDAK WAJIB LKPM (NON LKPM/ NON SPIPISE) BERDASARKAN IZIN USAHA BARU YANG DITERBITKAN KABUPATEN/ KOTA DI JAWA BARAT.. TRIWULAN I

“berisi” pasangan drinker-beer demikian hingga drinker sering sedikitnya sebuah bar melayani drinker sering sedikitnya sebuah bar melayani beer:. CREATE VIEW

(2) Perilaku memperlambat kendaraan ketika memasuki kawasan dekat sekolah diperoleh prosentase sebesar 55% (dalam kategori cukup patuh), ada beberapa alasan yang

Jalan Cepaka 1, Kemirirejo Selatan, Magelang Tengah Kota Magelang, Jawa Tengah 56122 Telp. c) Praktik mengajar dengan metode yang dianggap sesuai dengan materi

 PT Sillo Mari me Perdana Tbk (SHIP) membukukan peningkatan laba bersih yang dapat diatribusikan pada pemilik en tas induk mencapai 13,3% secara tahunan, dari USD 4,44

Setelah diobservasi hambatan mobilitas fisik belum teratasi, pada hari kedua dan ketiga dilakukan tindakan yang sama, membantu klien berpindah sesuai dengan kebutuhan klien,