• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IND 1103921 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IND 1103921 Chapter1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman modern ini, jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Akhadiah dkk. (1988, hlm. 1) berpendapat, menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam seluruh proses belajar. Anggapan ini menunjukkan pentingnya keterampilan menulis bagi manusia khususnya dalam proses belajar. Tanpa keterampilan menulis, manusia akan mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar dengan baik.

Menulis merupakan kemampuan berbahasa yang bersifat aktif, ekspresif, dan produktif. Kegiatan menulis adalah usaha untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang ada pada diri seorang pemakai bahasa melalui bahasa. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai serta dianggap paling sulit diantara keterampilan berbahasa lainnya. Iskandarwassid dan Suhendar (2008, hlm. 248) berpendapat, kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi tulisan.

Berhubungan dengan keterampilan menulis, kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis. Rata-rata siswa mengalami kesulitan dalam memulai menulis dikarenakan menulis itu mulai dari sesuatu yang tidak tampak, sebab apa yang hendak ditulis masih berbentuk ide dan tidak terbaca oleh orang lain. Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan (Akhadiah dkk., 1988, hlm. 2).

(2)

yang berirama. Puisi berkaitan erat dengan perasaan penulisnya. Kata-kata indah yang disusun sedemikian rupa merupakan pernyataan perasaan penulis yang bercampur dengan pemikiran dan imajinasi penulis. Sejalan dengan itu, Wordsworth (dalam Pradopo, 2010, hlm. 6), mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Perasaan yang dituangkan dalam menulis puisi tidak hanya berasal dari daya khayal, namun dapat pula diperoleh dari sebuah pengalaman dan pengamatan.

Di sekolah, pengajaran puisi menjadi tanggung jawab guru bahasa Indonesia. Berdasarkan pengamatan penulis pada tanggal 2 Februari 2015 sampai tanggal 25 Februari 2015, menulis puisi masih dikategorikan sebagai keterampilan yang sulit bagi siswa. Pada pembelajaran menulis puisi di sekolah ditemukan beberapa masalah yang dialami oleh siswa di antaranya (1) siswa kurang berminat dalam menulis puisi, (2) siswa menganggap menulis puisi itu membosankan, (3) siswa merasa menulis puisi harus mengikuti aturan atau kaidah (terkait tentang pemilihan kata, rima, dan bait), dan (4) siswa selalu kesulitan ketika harus memulai menulis (terbentur dengan ide dan keterbatasan kosakata). Hal tersebut diperparah dengan penggunaan diksi dan penyertaan makna konotasi untuk memperindah puisi yang seringkali menjadi kendala besar pada siswa dalam mengungkapkan perasaan dan imajinasi siswa yang pada akhirnya tidak tersampaikan. Selain itu, berdasarkan pengalaman mengajar guru bahasa Indonesia di semester satu, dalam pembelajaran menulis puisi kelas VII ditemui beberapa faktor hambatan yang dialami siswa. Hambatan tersebut diantaranya siswa merasa jenuh ketika materi pembelajaran memasuki kompetensi dasar tentang puisi karena guru cenderung menggunakan pendekatan imajinasi untuk siswa agar bisa menulis sebuah puisi.

(3)

pendekatan pembelajaran dengan penggunaan media yang tepat dapat meningkatkan proses belajar siswa yang pada akhirnya, dapat meningkatkan hasil belajar.

Pada dasarnya setiap metode dan media memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan motivasi belajar siswa. Namun setiap metode dan media tersebut tidak dapat digunakan sesuai keinginan tetapi harus diterapkan sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi agar menghasilkan ketercapaian tujuan pembelajaran.

Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda. Tidak semua siswa dapat menggunakan dan mengembangkan imajinasinya untuk menulis sebuah puisi. Siswa dapat mengalami kebuntuan ketika menulis puisi sehingga memungkinkan untuk siswa tidak mampu menulis satu larik pun. Dihadapkan dalam situasi seperti itu peneliti beranggapan, bahwa dalam sebuah pembelajaran tidak hanya dibutuhkan pendekatan yang baik tetapi dibutuhkan pula media pembelajaran yang cocok dan menarik untuk mempermudah guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

(4)

menulis puisi. Media ilustrasi lagu merupakan media yang bersifat auditif atau lebih memanfaatkan indra pendengaran manusia. Lagu yang mengandung musik pada umumnya dapat melenturkan otot-otot yang kaku dan tegang sehingga menjadi rileks. Hal ini berhubungan dengan terciptanya lingkungan belajar siswa yang menyenangkan dan menarik perhatian sehingga siswa menjadi lebih antusias dan terdorong keinginan serta keaktifannya dalam pembelajaran.

Media ilustrasi lagu ini digunakan untuk membantu kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Pembelajaran menulis puisi nantinya dilakukan dengan memanfaatkan media lagu dan pengaliran imajinasi oleh guru sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan mampu merangsang ide serta antusias siswa dalam menulis puisi. Pada saat pembelajaran berlangsung, guru memanfaatkan lagu sebagai media yang diputar di kelas. Bersamaan dengan itu, siswa diminta untuk menutup mata dan hanya memfokuskan fungsi indra pendengaran untuk menciptakan suasana rileks dalam upaya untuk mengilustrasi siswa dalam hal menemukan berbagai ide untuk menulis puisi.

Meninjau kembali mengenai lagu, terdapat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mariani (2008) dengan judul P embelajaran Menulis Karangan Narasi Sugestif dengan Menggunakan Media Lirik Lagu pada Siswa Kelas X

SMAN 18 Bandung Tahun Ajaran 2007/2008. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan naratif sugestif dengan menggunakan media lirik lagu menjadi meningkat. Hal ini dilihat dari perhitungan uji hipotesis yang menunjukkan bahwa rata-rata nilai prates 50,88 dan rata-rata nilai pascates 68,69 serta nilai thitung (27,031) ttabel (1,697), sehingga Ho

ditolak dan H1 diterima. Artinya hipotesis yang penulis rumuskan bahwa terdapat

perbedaan yang berarti antara kemampuan siswa menulis karangan narasi sugestif sebelum dan setelah diberi tindakan pembelajaran dengan menggunakan media lirik lagu dapat diterima.

(5)

penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan mengguaan media VCD Lagu Band Padi menjadi meningkat. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan sebesar 12,135 nilai rata-rata siswa dari prates sebesar 62,108 menjadi pascates sebesar 74,243. Artinya hipotesis yang penulis rumuskan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan media VCD lagu band Padi dapat diterima.

Selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Suganda (2014) dengan judul P emanfaatan Media Grup F acebook dengan Teknik Akrostik dalam P embelajaran Menulis P uisi Bebas pada Siswa Kelas VIII.D SMP Negeri 4

Bandung Tahun Ajar 2013-2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

pembelajaran pada kelas eksperimen dapat memberikan kenaikan rata-rata kemampuan menulis puisi yang lebih signifikan dibandingkan pembelajaran pada kelas kontrol. Pada kelas kontrol kenaikan rata-rata kemampuan menulis puisi sebesar 1,99 poin yaitu dari 61,31 (skor prates) menjadi sebesar 63,31 (skor pascates) sedangkan pada kelas eksperimen kenaikan rata-rata kemampuan menulis puisi yaitu sebesar 22 poin dari 61,63 (skor prates) menjadi sebesar 83,63 (skor pascates). Artinya, penggunaan media F acebook efektif dan bermanfaat untuk digunakan dalam pembelajaran menulis puisi.

Alasan yang memperkuat penelitian ini memfokuskan lagu sebagai media pembelajaran di SMP Negeri 10 Bandung khususnya kelas VII A karena kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran khususnya pembelajaran menulis puisi. Siswa juga merasa jenuh dengan lingkungan belajar yang monoton dan kurang menarik. Penggunaan media lagu dapat menciptakan suasana belajar yang berbeda dan diminati siswa.

(6)

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikaskani masalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran menulis dianggap sebagai pembelajaran yang sulit dan menjemukan bagi sebagian siswa.

2. Pembelajaran menulis hendaknya memanfaatkan media yang menarik agar siswa lebih antusias dan tertarik dalam menulis puisi.

3. Siswa merasa kesulitan dalam memulai menulis karena sulit menemukan ide atau gagasan yang harus dituangkan dalam puisi mereka sehingga puisi yang dihasilkan terkesan seadanya dan kurang baik dalam penulisannya serta lama dalam pengerjaannya.

C.Batasan Penelitian

Penelitian dalam menulis puisi cukup umum, untuk menghindari penafsiran dan pertanyaan yang terlalu meluas peneliti membatasi masalah ini mengenai pemanfaatan media ilustrasi lagu dalam pembelajaran menulis puisi kelas VII A sebagai kelas eksperimen sebagai objek penelitian dan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran terlangsung sebagai kelas pembanding.

D.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, berikut rumusan masalah pada penelitian ini.

(7)

pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung tahun ajaran 2014/2015?

2. Bagaimanakah kemampuan prates dan pascates dari kelas kontrol dalam pembelajaran menulis puisi?

3. Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam pembelajaran menulis puisi?

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut.

1. Kemampuan prates dan pascates dari kelas eksperimen sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa penerapan media ilustrasi lagu dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung tahun ajaran 2014/2015.

2. Kemampuan prates dan pascates dari kelas kontrol dalam pembelajaran menulis puisi.

3. Perbedaan kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam pembelajaran menulis puisi.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis.

1. Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah penelitian sastra dalam mengembangkan keterampilan memproduksi sastra, khususnya dalam menulis puisi dengan menggunakan media yang menarik, variatif, dan menyenangkan bagi peneliti lainnya.

2. Manfaat praktis

(8)

pengajaran yang baik dan menarik dalam pembelajaran menulis puisi sehingga siswa dapat belajar menulis puisi dengan baik; (3) partisipasi siswa dalam pembelajaran menulis puisi meningkat karena adanya penggunaan media yang menarik dan mendukung pembelajaran; (4) pembaca mendapatkan pengalaman tentang pembelajaran menulis puisi khususnya dalam memanfaatkan media ilustrasi lagu sebagai media pembelajaran yang menyenangkan.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam bagian ini dibahas urutan penelitian berdasarkan struktur yang telah disusun oleh peneliti. Struktur penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab pertama merupakan pendahuluan, bab kedua membahas mengenai kajian teori, bab ketiga membahas mengenai metodologi penelitian, bab keempat membahas mengenai hasil temuan, dan bab terakhir membahas mengenai simpulan, implikasi dan rekomendasi.

Pada bab pertama peneliti membahas hal-hal yang berkaitan dengan pendahuluan, seperti latar belakang masalah, identifikasi masalah penelitian, batasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Latar belakang masalah memaparkan hal yang dianggap penting sehingga penelitian ini perlu dilaksanakan. Selanjutnya permasalahan yang diperoleh diidentifikasi dan diberikan batasan agar terfokus pada variabel penelitian. Setelah itu, masalah yang akan diselesaikan dirumuskan sehingga dapat dirumuskan juga tujuan penelitiannya. Pada akhirnya, bab ini akan memaparkan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini.

(9)

Pada bab ketiga peneliti membahas metodologi penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini. Pembahasannya mencakup jenis penelitian yang digunakan, penjelasan variabel penelitian dalam definisi operasional, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, serta instrumen yang digunakan dalam penelitian.

Pada bab keempat peneliti membahas hasil dan pembahasan penelitian. Data yang diperoleh berdasarkan teknik pengumpulan data akan dideskripsikan dan diolah berdasarkan teknik pengolahan data yang telah dirumuskan. Pada penelitian ini, hasil dan pembahasan disajikan dengan cara penjabaran data statistik yang dideskripsikan.

Referensi

Dokumen terkait

Adanya kepercayaan yang diberikan dari dosen dan tenaga kesehatan kepada responden akan meningkatkan rasa percaya diri sehingga responden tidak mengalami kecemasaan

kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah. Linear Sequential Model atau yang disebut juga dengan classic life cycle

44 Tahun 2015 tentang SNPT dipandang perlu untuk melakukan evaluasi penerapannya terhadap pelaksanaan program magister dan doktor di lnstitut Teknologi Bandung;.. bahwa

[r]

Informasi yang terdapat pada tabel routing dapat diperoleh secara static routing melalui perantara administrator dengan cara mengisi tabel routing secara manual

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian be- berapa level protein dalam ransum terhadap performa produksi telur ayam turunan pertama (FI)

Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial , atau proses sejarah , atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin