83 DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Mulyono. (1999). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Bandung. Rineka Cipta.
Bennett, D. (1999). “Low Vision Devices for Children and Young People with a Visual Impairment” London: David Fulton Publishers.
Davies, Nathan. (2009). Low Vision Toolkit. Supporting Pupils with Low Vision. Australia: RNIB Cymru
Deny. (2010). Pengertian Membaca. Tersedia: http://arisandi.com/?p=317 [08 September 2011]
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1986). Pedoman Guru Pengajaran Membaca Menulis Permulaan Braille dengan Metode SAS. Proyek Pembinaan Sekolah Luar Biasa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Membaca Permulaan. Tersedia: http://techonly13..com/ 2009/08/26/membaca-permulaan-permainan-bahasa. [01 September 2011]
Freeman, Kathleen Fraser et.al. (2007)Care of the Patient with Visual Impairment (Low Vision Rehabilitation). American Optometric Asociation
Herdiansyah, Haris. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta. Salemba Humanika
Husni, Irham. (2007). Aktivitas Kurikulum Membaca bagi Siswa Low Vision. Makalah pada Pelatihan Layanan Pendidikan Siswa Low Vision. Bandung: Balai Pendidikan Guru Dinas Provinsi Jawa Barat.
Keeffe, Jill. (1997). Penilaian Penglihatan Kurang Awas di Negara-negara Berkembang. Buku I Pemeriksaan Gangguan Penglihatan. London: Perkins Publishers.
Keeffe, Jill. (1997). Penilaian Penglihatan Kurang Awas di Negara-negara Berkembang. Buku II Pemeriksaan Gangguan Penglihatan. London: Perkins Publishers.
84 Kitchel, E.J. (2000). Large Print: Guidelines for Optimal Readability. New York:
American Printing House for the Blind.
Koenig,A.J. (1990). “Exploring Decision-Making Processes for Selection of Appropriate Reading Media for Individuals with Visual Impairments”. PJE. Peabody Journal of Education. 67,(2), 74.
Mason,H. (1999). “Common Eye Defects and their Educational Implications”. Dalam Mason, H. & Mc.Call, S. (Eds.).(1999: 38-51). Visual Impairment: Access to Education for Children and Young People. London: David Fulton Publishers.
Mangold, S.S..(ed.). (1982) A teachers guide to the special educational needs of blind and visually handicapped. New York: American Foundation for The Blind.
McMillan, J.H. dan Shumacher, Sally. (2001). Research in Education. A Conceptual Introduction. New York & London: Longman.
Miles M.B. dan Huberman A.M. (2007). Analisis Data Kualitatif. Jakarta-UI-Press.
Moleong, Lexy. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.
Niemann, S. dan Jacob, N. (2000). Membantu Anak-anak Tunanetra. California: The Hesperien Foundation.
Rouf, A. (2009). Metode Pengajaran Membaca.Tersedia:http//www.mtsppiu. sch.id/ bahasa-indonesia/metode-pengajaran-membaca [18 Oktober 2011]
Soedarso. (1989). Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT. Gramedia
Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung. 2010
85 Tarsidi, Didi. (2008). Prosedur Asesmen kemampuan Anak Tunanetra.
[Online].Tersedia:
http://d-tarsidi.blogspot.com/2008_06_06_archive.html. [12 Juli 2011 ]
Tarsidi, Didi. (2011). Definisi Tunanetra.[Online]. Tersedia: http://d-tarsidi.blogspot.com/2011/10/c. [02 Oktober 2011 ]
Tarsidi, Didi. (2009). Pendidikan Anak Tunanetra I. kompilasi Materi Perkuliahan. Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Yasrulefendi. (2008). Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat dengan
Menggunakan Metode Speed Reading. Tersedia:
http://id.forums.wordpress.com/topic/peningkatan-kemampuan-membaca-cepat-dengan-menggunakan-metode-speed-reading. [02
Sepetember 2011]
Yin, R.K. (2002). Studi Kasus. Desain & Metode. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Yully. (2011). Mengenal Lebih Dekat Anak Low Vision. Tersedia: