• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rasional Vol 10 No 2 acc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rasional Vol 10 No 2 acc"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 10 No. 2 Buletin Rasional

Rasional

M e d i a i n f o r m a s i p e r e s e p a n r a s i o n a l b a g i t e n a g a k e s e h a t a n I n d o n e s i a Volume 10, Nomor 2

September 2012 ISSN 1411 - 8742

Subfertilitas dan

Penatalaksanaannya

Melahirkan bayi yang sehat adalah harapan setiap pasangan. Namun, setelah menikah, tidak setiap pasangan dapat segera memiliki anak meskipun berhubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan pengaman. Kondisi ini disebut sebagai kurang subur (subfertil) hingga mandul atau steril.1 Gangguan/masalah kesuburan

dapat disebabkan oleh faktor wanita, pria, keduanya (pria dan wanita), atau tidak diketahui penyebabnya, serta dapat terjadi di setiap tahapan proses pembuahan dan kehamilan.

Normalnya, proses pembuahan dan kehamilan dimulai dari produksi dan pematangan sperma dan sel telur, bertemunya sperma dan sel telur dalam saluran telur, penanaman calon janin dalam rongga rahim, per-kembangan janin hingga cukup umur untuk dilahirkan.2 Proses pembuahan

dan berbagai hambatan kesuburan diulas lengkap pada buletin edisi kali ini dalam ar tikel yang berjudul ‘Subfertilitas’.

Penatalaksanaan masalah kesuburan, baik non obat maupun obat, tergantung pada penyebabnya, meliputi: operasi, inseminasi buatan, atau Teknologi Reproduksi Berbantu (assisted reproductive technology, ART), penggunaan obat antiestrogen, metformin, gonadotropin beserta analognya, analog hormon pelepas gonadotropin, serta dopamin agonis.3

Pilihan terapi dan kajian efektivitasnya dapat dilihat dalam artikel yang berjudul ‘Terapi Farmakologi Infertilitas pada Wanita’.

Editorial kali ini membahas tentang penggunaan kombinasi emtricitabine dan tenofovir disoproxil fumarate untuk indikasi terapi profilaksis infeksi HIV pada pasien dengan risiko tinggi terinfeksi HIV. Akan tetapi, sayang sekali penelitian tentang penggunaan kombinasi obat ini untuk mencegah transmisi penularan HIV pada janin untuk ibu hamil masih belum ada, padahal menurut data WHO 2010 terdapat 35% wanita hamil terinfeksi HIV di seluruh dunia khususnya pada negara dengan tingkat ekonomi rendah dan menengah.4 (fa)

Kepustakaan

1. Puscheck EE. Infertility [Internet]. 2012 [cited 2012 August 28]. Available from: http:// emedicine.medscape.com/article/274143-overview.

2. Sadler TW. Medical Embryology. 10th ed.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2006.

3. National Collaborating Centre for Women’s and Children’s Health. Fertility assessment and treatment for people with fer tility problems [Internet]. 2004 Feb [cited 2012 Jul 26]. Available from: www.nice.org.uk. 4. FDA U.S. Food and Drug Administration. News

& Events [Internet]. 2012 [cited 2012 August 28]; Available from: http://www.fda.gov/ N e w s E v e n t s / N e w s r o o m / PressAnnouncements/ucm312210.htm.

Topik edisi ini:

Editorial

10

Artikel

11 - 13

Terapi

14 - 16

- Kombinasi Emtricitabine/

Tenofovir sebagai Pre-Exposure Prophylaxis: Solusi Pencegahan Infeksi HIV?

- Subfertilitas

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum , bayi tabung adalah proses pembuahan yang tidak secara alami , yaitu dengan pengambilan sel sperma sang suami dan sel telur sang istri yang kemudian diletakkan

masing sel telur yang telah menerima sel-sel sperma bergerak ke arah mulut dan bertemu dengan lubang saluran sel-sel telur, lalu masuk ke dalam selubung kokon, dari

Normalnya, hanya satu atau beberapa sel telur yang tumbuh setiap periode menstruasi dan sekitar hari ke 14 sebelum menstruasi berikutnya, ketika sel telur tersebut telah matang

Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangkamelanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang akan tumbuh di dalam rahim seorang wanita (Waryana, 2010).Motif

Penelitian tentang ketahanan sperma dalam saluran kelarnin betina untuk membuahi sel telur serta pertumbuhan dan perkembangan embrio ayam Kedu dilaku- kan di

Organ reproduksi dalam terdiri dari : Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone.. Dalam

Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar (ekspulsi) hasil pembuahan (yaitu, janin, yang viable, plasenta dan ketuban) dari uterus lewat vagina kedunia luar Normalnya,

Kedua: Jika metodenya adalah dengan inseminasi buatan di luar rahim antara sperma dan sel telur suami istri yang sah namun fertilisasi pembuahan dilakukan di rahim wanita lain yang