127
Fitri Andayani, 2014
Analisis Pengambilan Keputusan Investasi sagam dengan Menggunakan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkanpenelitian yang telahdilakukan,
makadapatditarikkesimpulansebagaiberikut:
1. Gambaranrisikosistematis yang diukuroleh beta padaindeks LQ45
selamaperiode 2009 hingga 2013 menunjukanbahwa rata-rata risikodari 24
sahamperusahaanberada di atas 1 (β>1),
halinimenunjukankondisirisikosahamlebihagresifataulebihmudahberubahdiban
dingkanindekspasar, dengan rata-rata risikosebesar 1.650.
ratarisikotertinggiterjadipadatahun 2009 yaitusebesar 2.225, sedangkan
rata-rata risikoterendahterjadipadatahu 2010 yaitusebesar 0.529.
2. Gambaran return yang diharapkan [E(Ri)] padaindeks LQ45 selamaperiode
2009 hingga 2013 mengalamipergerakan yang fluktuatif, dengan rata-rata
return yang diharapkansebesar 0.443 atau 44.3%. Dengan rata-rata return yang
diharapkantertinggiterjadipadatahun 2012 yaitusebesar 0.560 atau 56%,
sedangkan rata-rata return yang diharapkanterendahterjadipadatahun 2010
yaitusebesar 0.172 atau 17.2%.
3. Selanjutnya, denganmenggunakanmetodeanalisisCapital Asset Pricing Model
(CAPM) yang diharapkandapatmemberikanprediksi yang
128
Fitri Andayani, 2014
Analisis Pengambilan Keputusan Investasi sagam dengan Menggunakan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperolehhasildariestimasibahwdari 24 sahamperusahaansampel, diperoleh 12
sahamperusahaan yang
termasukdalamklasifikasisahamundervaluedkarenatingkat return saham
individual (Ri) lebihkecildibandingkandengantingkat return yang diharapkan
[E(Ri)]. Sedangkan 12
sahamperusahaandiklasifikasikanpadasahamovervalued, karenatingkat return
saham individual (Ri) lebihbesardibandingkantingkat return yang diharapkan
[E(Ri)].
Pengambilankeputusaninvestasisahamberdasarkanklasifikasipadaperusahaan
LQ45 selamaperiode 2009-2013 adalahpadasaatposisisekuritasundervalued,
harusmengambilkeputusanmembelisahamtersebut,
karenaberpeluanguntuknaik. Sedangkankeputusan yang harusdiambiloleh
investor
padasaatsekuritasovervaluedadalahmenjualsahamtersebutdenganestimasimend
apatkankeuntungan, karenasahamberpeluangakanturun.
5.2 Saran
Berdasarkanhasilpenelitiandanpembahasan yang
telahdiuraikanpadababsebelumnya, makapenelitidapatmemberikan saran
sebagaiberikut:
1. Sebaiknyabagi investor dancalon investor metode CAPM
129
Fitri Andayani, 2014
Analisis Pengambilan Keputusan Investasi sagam dengan Menggunakan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
individual yang tergabung di LQ45, sehingga investor
dapatmenggukanmetode CAPM
sebagaisalahsatureferensiuntukmelakukaninvestasidanpembentukanportofolio.
2. BagiEmiten, metode CAPM
dapatdigunakanuntukmengetahuiapakahperusahaannyaberadapadaposisiunder
valuedatauovervalued,
sehinggaperusahaandapatmelihatpotensihargasahamperusahaanberpotensialnai
katauturun.
3. Penelitianselanjutnyabisa CAPM
digunakanuntuksaham-sahamlainnyaatauseluruhemiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)