• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang digerakkan oleh sumber daya manusia untuk mencapai suatu tujuan. Perbankan membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten. Keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan SDM, yaitu orang-orang yang menyediakan tenaga, bakat kreativitas dan semangat bagi perusahaan serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional perusahaan. Sumber daya manusia harus selalu diperhatikan, dijaga, dipertahankan serta dikembangkan oleh organisasi (Killian dan Siagian, 1995 dalam Kaswara dan Santoso, 2008).

Perbankan merupakan dunia bisnis yang melibatkan kepercayaan. Pertumbuhan suatu bank sangat tergantung pada pelayanan para karyawan kepada nasabah dan tingkat komitmen karyawan terhadap perusahaan. Salah satu strategi yang dikembangkan untuk mempertahankan karyawan yang kompeten adalah dengan menciptakan karyawan yang loyal dan berkomitmen pada organisasi. Karyawan adalah seseorang yang bekerja pada suatu organisasi dengan tenaga (fisik dan pikiran) dan memperoleh balas jasa sesuai dengan peraturan dan perjanjian (Hasibuan, 2005). Karyawan yang sudah terpenuhi segala kebutuhannya maka akan memiliki komitmen terhadap organisasi (Malthis dan Jackson, 2001).

(2)

Komitmen karyawan yang tinggi dapat mempengaruhi usaha suatu perusahaan secara positif dan membuat karyawan mendukung semua kegiatan perusahaan secara aktif. Komitmen karyawan diperlukan oleh perusahaan dan merupakan faktor penting bagi perusahaan dalam rangka mempertahankan kinerja perusahaan.

Karyawan dijadikan sebagai komponen penting dalam menghadapi persaingan yang ketat, karena dengan menggunakan karyawan yang loyal dan berkomitmen akan menghasilkan hasil yang positif, yang ditandai dengan meningkatnya produktifitas dan profitabilitas. Karyawan yang berkomitmen juga akan tetap berada dalam perusahaan, melindungi asset perusahaan serta berbagi keyakinan dan tujuan dengan perusahaan (Allen dan Meyer, 1997 dalam Kaswara dan Santoso, 2008).

Pemberian insentif merupakan cara yang tepat untuk memotivasi karyawan, sebab dengan diberikannya insentif yang adil, proporsional, dan bersifat progressive, yang artinya sesuai dengan jenjang karir, maka akan memacu kinerja

para karyawan agar selalu optimal. Pimpinan yang adil dan bijaksana, perusahaan tempat kerja yang dihargai masyarakat dan perusahaan yang mempunyai nama baik akan membuat karyawan betah dan memiliki komitmen yang kuat untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut.

Bank Rakyat Indonesia cabang Lubuk Pakam merupakan badan usaha yang bergerak di bidang perbankan. Badan usaha yang pertumbuhannya sangat tergantung pada besarnya dana pihak ketiga yang dihimpun dan disalurkan kembali ke masyarakat. Perusahaan ini berperan penting dalam pertumbuhan

(3)

ekonomi suatu negara untuk masa yang akan datang, sehingga perusahaan harus terus-menerus meningkatkan pelayanan kepada nasabah, kinerja dan profitabilitas perusahaan agar mampu mempertahanakan dan meningkatkan sumbangan bidang perbankan bagi masayarakat dan negara.

Karyawan Bank Rakyat Indonesia cabang Lubuk Pakam diberikan insentif agar karyawan dapat memberi pelayanan (service) yang baik bagi nasabah dan

diharapkan memiliki komitmen kerja terhadap badan usaha.

Tabel 1.1 Insentif, Produktivitas dan Turn-over Pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Lubuk Pakam Tahun 2007-2009

Tahun Insentif (Milyar rupiah) Profitabilitas (Milyar rupiah) Jumlah Pegawai (orang) Jumlah Pegawai yang Keluar (orang) 2007 1,175 29.010 94 10 2008 1,1 34.812 92 9 2009 1,250 31.459 84 8

Sumber: Arsip PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Lubuk Pakam

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Pemberian Insentif terhadap Komitmen Kerja Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Lubuk Pakam”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah insentif berpengaruh dan signifikan terhadap komitmen kerja karyawan pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Lubuk Pakam?”.

(4)

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti yaitu insentif sebagai variabel independen dan komitmen kerja karyawan sebagai variable dependen. Insentif adalah semua pendapatan atau balas jasa yang berbentuk uang atau berupa barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan/instansi. Insentif yang diberikan perusahaan/instansi adalah sebagai salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Pemberian insentif yang tepat di samping untuk meningkatkan kinerja karyawan, dimaksudkan pula untuk membuat karyawan memiliki kesetiaan bekerja (Malthis dan Jackson, 2006).

Pimpinan Bank Rakyat Indonesia cabang Lubuk Pakam mengharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan, menurunkan tingkat absensi maupun perputaran tenaga kerja, sehingga hal tersebut dapat mendorong karyawan bekerja dengan lebih giat, semangat dan penuh rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Pemberian insentif bagi karyawan diharapkan karyawan merasa puas sehingga memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi.

Sumber: Malthis dan Jackson (2006), diolah. Gambar 1.1 Kerangka konseptual

Insentif (X) Komitmen Kerja Karyawan (Y)

(5)

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2008).

Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen kerja karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia cabang Lubuk Pakam”.

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian insentif terhadap komitmen kerja karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia cabang Lubuk Pakam.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi perusahaan yang diteliti

Penelitian ini dapat mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dan berusaha untuk memecahkan masalah–masalah yang berkaitan dengan sistem insentif dan pengaruhnya terhadap komitmen kerja karyawan.

b. Bagi penulis

Penelitian ini dapat digunakan ntuk menambah pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan sistem insentif serta hubungannya terhadap komitmen karyawan sebagai kajian dalam bidang manajemen.

(6)

c. Bagi peneliti lanjutan

Penelitian ini dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian yang terkait dengan insentif terhadap komitmen kerja karyawan.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Penelitian yang baik adalah penelitian yang dilakukan secara terfokus dan mendalam. Batasan variabel yang akan diteliti serta hubungan antara satu variabel yang lain sangat diperlukan agar penelitian data dilakukan secara terfokus. Penelitian ini hanya dibatasi mengenai pengaruh pemberian insentif terhadap komitmen kerja karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Lubuk Pakam.

2. Defenisi Operasional Variabel

a. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2008). Variabel independen pada penelitian ini adalah insentif (X). Insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar (Siagian, 2003). Insentif ini merupakan alat yang dipergunakan pendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi (Hasibuan, 2001) sedangkan menurut Sirait (2006), insentif merupakan bentuk kompensasi yang mempunyai kaitan langsung dengan motivasi guna meningkatkan motivasi karyawan.

(7)

b. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2008). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

komitmen kerja karyawan (Y). Komitmen kerja karyawan terhadap organisasi merupakan suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu (Robbins, 2001).

Tabel 1.3 Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Variabel Skala

Insentif (X)

Insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar.

a. Kinerja b. Lama kerja c. Senioritas d. Keadilan e. Kelayakan f. Evaluasi jabatan Likert Komitmen Karyawan (Y)

Komitmen kerja karyawan terhadap organisasi merupakan suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu

a.Affective commitment b.Continuance commitment c.Normative commitment Likert

Sumber: Siagian (2003), Kuntjoro (2002) dan Allen dan Meyer (1997) dalam Meitasari (2006), diolah.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Lubuk Pakam yang beralamat di Jalan Negara No. 100 Lubuk Pakam. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari 2010 sampai bulan Juni 2010.

(8)

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Bank Rakyat Indonesia Cabang Lubuk Pakam yang berjumlah 31 orang.

b. Sampel

Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh (sensus), yaitu semua anggota populasi dijadikan sampel. Hal ini karena jumlah populasi relatif kecil dan ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil (Sugiyono, 2008), sehingga jumlah sampel adalah 31 orang.

5. Skala Pengukuran

Peneliti menggunakan skala likert sebagai alat ukur. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008). Keperluan analisis kuantitatif maka diberi lima alternatif jawaban kepada responden untuk masing-masing vaiabel dengan menggunakan skala 1 s/d 5, adapun skor yang diberikan adalah:

(9)

Setuju (S) : 4 Kurang Setuju (KS) : 3 Tidak Setuju (TS) : 2 Sangat Tidak Setuju (SS) : 1

6. Jenis Dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner/ pertanyaan tentang variabel yang diteliti dan wawancara langsung dengan karyawan.

b. Data sekunder

Data yang diperoleh dari buku pedoman dari perusahaan (sejarah perusahaan, struktur organisasi, jumlah karyawan, kriteria dan jenis reward, tingkat insentif, dan lain-lain), buku-buku ilmiah,

jurnal-jurnal, internet dan literatur lainnya yang diperoleh sehubungan dengan masalah penelitian ini.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah: a. Wawancara.

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dengan bertanya langsung kepada beberapa karyawan perusahaan yang berwenang untuk mendapatkan data/informasi yang

(10)

lebih konkret mengenai gambaran umum perusahaan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diisi oleh respoden, yaitu karyawan Bank Rakyat Indonesia cabang Lubuk Pakam.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data melalui buku, artikel, jurnal, arsip-arsip dan file-filetertuls lainnya.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan terhadap kuisioner yang bertujuan untuk menguji apakah kuisioner layak atau tidak sebagai instrument penelitian, karena data yang diperoleh dari instrumen yang baik pula. Menurut Sugiono (2008), suatu instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Uji validitas dilakukan terlebih

dahulu dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari pegawai Bank Rakyat Indonesia cabang Medan dan pegawai Bank Rakyat Indonesia Iskandar Muda. Hal ini karena seluruh pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia cabang Lubuk Pakam dijadikan sampel.

(11)

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulangkali mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008). Pengujian realibilitas dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden, yaitu seluruh pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Lubuk Pakam

9. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai Asymp.sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5%, artinya variable residual berdistribusi normal (Situmorang dan Ginting, 2008).

b. Uji Multikoliniearitas

Uji multikoliniearitas artinya varibel independent yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikoliniearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor)

(12)

melalui program SPSS 16.00 for windows. Tolerance mengukur

variabilitas variable terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah Tolerance > 1

atau Tolerance < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dan

Ginting, 2008).

c. Uji Heteroskedasitas

Uji heteroskedasitas varians variabel independen adalah konstanta untuk setiap nilai tertentu variabel independen. Model regresi yang baik adalah tidak terjalian heteroskedasitas. Heteroskedasitas diuji dengan menggunakan uji Gletser dengan pengambilan keputusan jika variabel

independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedasitas. Nilai probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedasitas. Heteroskedasitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya.

10.Teknik Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Metode analisis yang dilakukan untuk menafsirkan data-data keterangan yang diperoleh dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan data-data yang diperoleh, gambaran yang sebenarnya mengenai Bank Rakyat.Indonesia cabang Lubuk Pakam.

(13)

b. Analisis Regresi Sederhana

Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel independen dan variabel dependen, maka akan digunakan metode regresi sederhana dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows.

Rumusnya adalah:

Y= a + bX

Dimana :

Y = Komitmen kerja karyawan a = konstanta

b = Koefisien regresi insentif X = Insentif

c. Pengujian Hipotesis 1. Uji-t (Parsial)

Uji Signifikan koefisien korelasi dimaksudkan untuk menguji hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi atau tidak (Sugiono, 2003).

Ho : b1 = 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen (insentif) dengan variabel dependen (komitmen karyawan))

Ha : b1≠ 0 (Ada pengaruh yang signifikan dari insentif (variabel

independen) terhadap komitmen karyawan (variabel dependen).

(14)

Kriteria pengambilan keputusan

Ho Diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%

Ha Diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%

2. Koefesiensi determinasi (R2)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel independen yang diteliti yaitu insentif (X) dengan komitmen karyawan (Y) sebagai variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, semakin baik kemampuan variabel independen (X) menerangkan variabel dependen (Y). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu. Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin kecil.

Gambar

Tabel 1.1 Insentif, Produktivitas dan Turn-over Pegawai PT. Bank   Rakyat  Indonesia Cabang Lubuk Pakam Tahun 2007-2009   Tahun  Insentif (Milyar  rupiah)  Profitabilitas (Milyar rupiah)  Jumlah Pegawai  (orang)  Jumlah Pegawai  yang Keluar  (orang)  2007
Tabel 1.3 Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Renja SKPD merupakan salah satu instrument untuk evaluasi pelaksanaan program / kegiatan Instansi untuk mengetahui sejauh mana Capaian Kinerja yang tercantum

kamar mandi” karya Gusmel Riyald, ald, dapat diketahui bahwa d dapat diketahui bahwa drama ini menggunakan rama ini menggunakan alur maju yaitu dari pertama terjadi suatu

Slika 2.21: Prikaz organiziranega omrežja kolesarskih poti in spremljajoče infrastrukture Vir: RS, MPZ, DRSC, strategija razvoja državnega kolesarskega omrežja v RS, Ljubljana 2000

Yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana peran FKPM sebagai mediator dalam penyelesaian perkara-perkara hukum di msyarakat, bagaimana peran

It is recommended that to halt the decline in export share of agricultural output in the group of countries that have undertaken substantial improvements in economic policy

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014.. PARTAI

ini lazim kita temukan media sosial Instagram yang dijadikan sebagai media dakwah oleh lembaga dakwah maupun para da’i. Melalui akun Instagramnya, para da’i

Informasi ini menyajikan dunia otomotif khususnya mobil TOYOTA dengan beberapa spesifikasi yang berbeda dengan menggunakan Visual Basic 6.0 dan diharapkan dapat mempermudah