• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. Renja Indag Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. Renja Indag Tahun"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN. ... 2

1.1. Latar Belakang ... 2

1.2. Landasan Hukum ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 3

1.4. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA BAPPEDA TAHUN LALU ... 5

2.1. Review Pelaksanaan Renja Tahun Sebelumnya ... 5

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD ... 12

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD ... 13

2.4 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat ... 14

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN ... 16

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi ... 16

3.2 Tujuan dan sasaran Renja SKPD ... 19

(2)

Diterbitkannya Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang system perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), menjadi acuan dan pegangan bagi pemerintah di tingkat pusat dan daerah dalam rangka pelaksanaan pembangunan yang lebih harmonis dan selaras, baik antara pusat dengan daerah, maupun daerah vdengan daerah

Konsekuensinya adalah dituntut adanya paradigm perencanaan pembangunan yang lebih terintegrasi, sinkron dan sinergis baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, maupun antar fungsi pemerintahan Tindak lanjutnya adalah diwajibkannya bagi setiap perangkat kerja daerah untuk menyusun Rencana Kerja sebagai acuan dalam penyelenggaraan pembangungan.

Rencana pembangunan tahunan satuan kerja perangkat daerah, yang selanjutnya disebut rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja – SKPD) adalah dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk periode 1 tahun.

Sebagai dokumen rencana tahunan satuan kerja perangkat daerah, Renja Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai arti yang sangat strategis dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah, mengingat beberapa hal sebagai berikut :

1. Renja SKPD merupakan dokumen yang secara substansial penerjemahan dari visi, misi dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra).

2. Renja merupakan acuan SKPD untuk memasukkan program kegiatan ke dalam KUA dan PPAS dan perencanaan program kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2016.

3. Renja SKPD merupakan salah satu instrument untuk evaluasi pelaksanaan program / kegiatan Instansi untuk mengetahui sejauh mana Capaian Kinerja yang tercantum dalam Rencana Kinerja Tahunan sebagai wujud dari Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah pada Tahun 2016 Ini merupakan tahun ketiga pencapaian tujuan dan sasaran yang telah diterapkan dalam perencanaan strategis (Renstra).

1.2. Landasan Hukum

Adapun yang menjadi landasan hokum Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Magetan dalam menyusun Rencana Kerja Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 2. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

(3)

Daerah.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

9. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana pembangunan Daerah.

10. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

11. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana pembangunan Daerah.

13. Peraturan Daerah Kab. Magetan Nomor 8 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kab Magetan.

14. Peraturan Bupati Magetan Nomor 18 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Magetan.

15. Peraturan Daerah Kab. Magetan Nomor 8 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kab. Magetan Tahun 2009 Nomor 8).

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan dokumen Rencana Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Magetan selaras dengan maksud dan tujuan Rencana Strategis yaitu penyediaan dokumen perencanaan pembangunan yang berisi :

a. Program indikatif yang penyusunannya mengacu dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Magetan.

b. Program indikatif yang penyusunannya mengacu dan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kab. Magetan.

c. Program indikatif yang penyusunannya mengacu dan berpedoman pada Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(4)

1.4. Sistematika Penulisan

Renja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Magetan Tahun 2016 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang disusunnya Renja SKPD tahun 2016, landasan hukum, Maksud dan Tujuan penyusunan Renja SKPD serta sistematika penulisan.

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

Berisi tentang Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2014 dan Capaian Renstra SKPD sampai dengan tahun 2014, Analisis Kinerja Pelayanan SKPD, Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD, Review terhadap Rancangan Awal RKPD serta Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat.

BAB III. TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN

Berisi tentang tujuan dan sasaran yang akan dicapai pada tahun 2015 mengacu kepada tujuan dan sasaran Renstra tahun 2013-2018 serta program/kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran Renja tahun 2016. BAB IV. PENUTUP

Berisi tentang catatan-catatan penting yang perlu mendapatkan perhatian dalam pelaksanaanya, kaidah pelaksanaan dan rencana tindak lanjut.

(5)

2.1. Review Pelaksanaan Renja Tahun Sebelumnya

Tahun 2013 merupakan akhir dari periode Renstra 2009-2014 dan tahun 2014 merupakan tahun pertama dalam periode Renstra tahun 2013-2018. Oleh karena itu, pada sub bab ini hanya akan diuraikan proyeksi capaian pelaksanaan Renja Tahun 2014 untuk mengetahui progres capaian sasaran Renstra tahun 2013-2018.

Proyeksi terhadap hasil pelaksanaan Renja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Magetan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel II.1

Proyeksi hasil pelaksanaan Renja Tahun 2014

Nomor Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcomes)/ Kegiatan (output) Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPD) Tahun 2013-2018 Target program dan kegiatan (Renja SKPD tahun 2014)

Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d tahun berjalan Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d tahun berjalan (tahun n-1) Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%) 1 2 3 4 5 6 7 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Ketersediaan jasa dan pelayanan administrasi perkantoran 60 bln 12 bulan 12 bulan 20 % Penyediaan jasa dan pelayanan administrasi perkantoran

Kedtersediaan jasa dan pelayanan administrasi perkantoran 60 bln 12 12 bulan 20% Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Prosentase Ketersediaan Saranan dan Prasarana Aparatur 90% 90% 90% 75% Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional Jumlah pengadaan kendaraan dinas 9 unit 1 unit kendaraan roda 4 1 unit 11,11%

(6)

1 2 3 4 5 6 7 Pengadaan peralatan gedung kantor Jumlah pengadaan peralatan gedung kantor 250 unit - - - Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor Terpeliharanya gedung kantor dan pasar

1 paket 1 paket 1 paket 100%

Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional

Jumlah kendaraan dinas yang dipelihara

50 unit 7 unit 7 unit 14%

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Peningakatan kualitas SDM PNS Disperindag 40 PNS 5 PNS 5 PNS 12,5% Pendidikan dan Pelatihan Formal Peningakatan kualitas SDM PNS Disperindag 40 PNS 5 PNS 5 PNS 12,5% Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Jumlah laporan yang dibuat

39 laporan 6 laporan 6 laporan 17,14%

Kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Jumlah laporan yang dibuat

35 laporan 6 laporan 6 laporan 17,14%

Kegiatan monitoring evaluasi dan

pelaporan

Jumlah laporan monev yang dibuat 4 laporan - - Program Mengintensifka n Penanganan Pengaduan Masyarakat

Jumlah Survey IKM 249 - -

(7)

1 2 3 4 5 6 7

Program

pengembangan industri kecil dan

menengah

Prosentase pertumbuhan industri

kecil dan menengah

90% 90% 90% 11,11%

Fasilitasi bagi industri kecil dan

menengah terhadap pemanfaatan sumber daya

Jumlah IKM yang difasilitasi dalam uji

coba pasar

18 KUB 2 KUB 2 KUB 11,11%

Fasilitasi kerjasama kemitraan industri

mikro kecil dan menengah dengan

swasta

Jumlah IKM yang dibina

100 IKM 100 IKM 100 IKM 100%

Program pembinaan

industri

85 % 85 % 85 % 100%

Kemitraan UKM dan usaha besar dalam

pengadaan bahan baku

Temu usaha dan bantuan bahan baku

25 orang 25 orang 25 orang 100%

Pengembangan industri tembakau dan

kadar tar dan nkotin rendah

melalui penerapan GMP

Diklat dan bantuan mesin peralatan

produksi

2 kali 2 kali 2 kali 100%

Program pembinaan lingkungan sosial Prosentase peningkatan tumbuhnya wirausaha baru terdampak pada lingkungan sosial IHT

90 % 90% 49% 49% Penguatan sarana dan prasarana kelembagaan pelatihan bagi tenaga kerja industri hasil tembakau

Diklat dan bantuan mesin peralatan produksi 80 IKM 80 IKM 0 0% Penguatan ekonomi masyarakat di lingkungan industry hasil tembakau dalam rangka pengentasan kemiskinan,

Diklat dan bantuan mesin peralatan

produksi

(8)

1 2 3 4 5 6 7 mengurangi

pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi antara lain

melalui bantuan modal dan sarana

produksi Pembinaan kemampuan dan ketrampilan kerja masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau atau daerah penghasil bahan baku industri hasil tembakau

Diklat dan bantuan mesin peralatan produksi 130 org - - - Program Penataan Struktur Industri Tersedianya lahan untuk pembangunan LIK 2 5 Ha 3 Ha 0 0% Penyediaan sarana maupun prasarana klaster industri

Pengadaan lahan LIK Kulit II 5 Ha 3 Ha 0 0% Program Pengembangan sentra sentra industri potensial

Tersedianya data dan peta potensi

18 Kec 18 Kec 18 Kec 100%

Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses

masyarakat

Penyediaan data dan peta potensi industri

18 Kec 18 Kec 18 Kec 100%

Program peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi Prosentase peningkatan penggunaan teknologi tepat guna

bagi IKM 85% 85% 85% 75% Penguatan kemampuan industri berbasis teknologi 78 KUB - - Pengembangan kapasitas pranata pengukuran, standarisasi, pengujian dan kualitas

Uji limbah industri 4 paket 4 paket 4 paket 100%

Pengembangan sistem inovasi teknologi industri

Pembinaan dan bantuan mesin

(9)

1 2 3 4 5 6 7 Program peningkatan kemampuan teknologi industri 90% 90% 90% 39,43% Pembinaan kemampuan teknologi industri

Diklat dan bantuan peralatan produksi

10 KUB 5 KUB 5 KUB 50%

Pengembangan dan pelayanan teknologi industri

Diklat dan bantuan peralatan produksi

52 KUB 15 KUB 15 KUB 28,85%

Perluasan penerapan SNI untuk mendorong daya saing industri manufaktur

Sosialisasi SNI 120 UKM - -

Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport 95 % 95% 100% 100% Koordinasi penyelesaian masalah produksi dan distribusi industri Pengawasan dan penyaluran pupuk bersubsidi

4 kali 4 kali 4 kali 100%

Pembangunan promosi perdagangan internasional Promosi perdagangan/ pameran

10 kali 10 kali 10 kali 100%

Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri 85% 85% 100% 20% Pengembangan pasar dan distrribusi barang/produk

Jumlah pedagang yang mengikuti bazaar murah dan pujasera

17 kali 4 kali 4 kali 100%

Pengembangan pasar lelang

daerah

Jumlah pedagang yang mengikuti pasar lelang dan fasilitasi pedagang melalui misi dagang

135 org 85 org 85 org 62,96%

Pendataan pedagang di pasar tradisional Tersedianya data pedagang di pasar tradisional 48 pasar - - -

(10)

1 2 3 4 5 6 7 Peningktan sistem dan jaringan informasi perdagangan Monitoring harga sembako

260 kali 52 kali 52 kali 20%

Pemeliharaan gedung pasar

Jumlah pasar yang dipelihara

3 pasar 3 pasar 3 pasar 100%

Pembangunan pasar

Tersedianya pasar daerah yang representatif

14 pasar 2 pasar 2 pasar 14,28%

Rehabilitasi pasar

Rehabilitasi Pasar 33 pasar - - -

Pembangunan Pasar Hewan Pembangunan pasar hewan parang 1 pasar - - - Fasilitasi Kemudahan Perijinan Pasar Tradisonal Pembuatan dokumen lingkungan bagi pasar

tradisional

16 pasar 7 pasar 7 pasar 43,73%

Pengembangan Kelembagaan

Kerjasama Kemitraan

Temu usaha 3 kali - - -

Pembangunan Promosi Perdagangan Dalam Negeri Promosi perdagangan / pameran 34 kali - - - Program Pelindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 90% 90% 10,11% 10,11%

(11)

1 2 3 4 5 6 7 Peningkatan

pengawasan peredaran barang dan jasa

Pengawasan mamin kadaluarsa

1.610 toko 50 toko 80 toko 3,10%

Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah

Jumlah wajib tera yang menera ulang UTTP

nya 32.200 wajib tera 6.000 wajib tera 6.616 wajib tera 20,55% Kegiatan pengawasan pupuk bersubsidi Pengawasan peredaran dan penyaluran pupuk bersubsidi 26 kali - - Program Pembinaan Pedagang Kakilima dan Asongan 90% 90% 50% 31,04% Kegiatan penyuluhan peningkatan disiplin pedagang kakilima dan asongan Penyuluhan terhadap pedagang kakilima

120 org 120 org 120 org 100%

Pendataan pedagang kakilima Tersedianya data pedagang kakilima 7 Kec - - Kegiatan pengawasan mutu dagangan pedagang kakilima dan asongan

Uji lab sample mamin 17 kali 1 kali 2 kali 11,76%

Pembinaan organisasi pedagang kakilima dan asongan Sosialisasai dan penyuluhan PK5 11 kali - - Program Pemberantasan Barang Kena Cukai

Ilegal

100 % 100 % 12 kali 20%

Pengumpulan informasi hasil temabakau yang dilekati pita cukai

palsu di peredaran atau

tempat penjaualan

eceran

(12)

1 2 3 4 5 6 7

RATA-RATA PRAKIRAAN CAPAIAN REALISASI TARGET RENSTRA

(S/D Tahun 2014) 48,59%

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Analisis kinerja pelayanan SKPD merupakan kajian terhadap capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Magetan berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan, baik IKK maupun indikator lain yang telah ditetapkan dalam Renstra Tahun 2013-2018 berdasarkan hasil analisis standar kebutuhan pelayanan sesuai tugas dan fungsinya serta norma dan standar pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan terkait kinerja pelayanan urusan perindustrian dan perdagangan.

Hasil analisis kinerja pelayanan Bappeda sebagaimana tabel berikut :

Tabel II.3

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Magetan NO. Indikator SPM/ stan dar nasion al IKK/Indi kator lain

Target Renstra SKPD Realisasi

Capaian Proyeksi Catatan Penting Tahun 2014 (tnn n) Tahun 2015 (thn n+1) Tahun 2014 (thn n-1) Tahun 2015 (thn+ n) 1 2 3 4 7 8 10 11 12 1. Prosentase pertumbuha n IKM 1,5 % 1,27% 1,3% 2. Jumlah UTTP bertanda tera sah 6.000 wajib tera 6.000 wajib tera 6.616 wajib tera 6.000 wajib tera 3. Jumlah pasar yang direhap

(13)

yang dibina 5. Jumlah

Monitoring rokok

12 kali 12 kali 12 kali 12 kali

6. Jumlah Pengawasan peredaran mamin kedaluwarsa

50 toko 60 toko 50 toko 60 toko

7. Uji lab sample mamin 16 pedagang 32 pedagang 16 pedagang 32 pedagang 8. Jumlah mengikuti pameran

10 kali 5 kali 10 kali 5 kali

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Tugas dan fungsi utama dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Magetan adalah melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah di bidang Perindustrian dan Perdagangan. Permasalahan terpenting yang dihadapi dalam melaksanakan tugas fungsinya adalah

- Bidang Industri

Kurangnya SDM (pengetahuan, wawasan dan ketrampilan termasuk penguasaan teknologi) bagi pengusaha IKM. Hal ini berpengaruh pada kwantitas dan kwalitas hasil produksi yang tidak maksimal sehingga kurang mampu bersaing di pasar lokal, nasional maupun internasional. Untuk itu perlu semakin ditingkatkan pembinaan dan fasilitasi peralatan teknologi bagi Industri Kecil dan Menengah. - Bidang Perdagangan

Kurang tersedianya sarana dan prasarana pasar yang representative dan pembinaan pedagang

(14)

ditujukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Magetan.

Tabel II.4

Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015 Kabupaten Magetan

Nama SKPD : Disperindag

No Program/Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Besaran/ Volume Catatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi Penguatan kemampuan industri berbasisi teknologi

Ds. Bogorejo Kec. Barat

Alat pembuatan genteng 2 kelompok Akomodir Ds. Bulugledeg

Kec. Bendo

Mesin pembuat sate 2 kelompok Ds. Kinandang

Kec. Bendo

Mesin molen batubata 2 kelompok Ds. Setren Kec.

Bendo

Mesin pembuat paving 1 kelompok Ds. Kauman

Kec. Karangrejo

Peralatan home industri gamelan

1 kelompok

Ds. Sukomoro Kec. Sukomoro

Mesin molen genting 2 unit Ds. / Kel. Se

Kec. Takeran

Pelatihan home industri (makanan olahan berbahan dasar tape dan pertukangan kayu / ukir)

1 paket

Ds. Temboro Kec. Karas

Industri garmen 1 paket Ds. Genengan Pengadaan genset 1 unit Ds. Ngunut Kec.

Kawedanan

Alat cetak gorong gorong 2 buah Ds. Ngunut Kec.

Kawedanan

Pengadaan kerbot 5 buah Tidak akomodir

Ds. Tladan Kec. Kawedanan

(15)

Panekan sangkar burung Ds. Gulun Kec.

Maospati

Bantuan modal industri genteng

2 kelompok Ds. Klagen

Gambiran Kec. Maospati

Bantuan modal industri genteng

2 kelompok

Ds. Malang Kec. Maospati

Bantuan modal industri genteng

2 kelompok Ds.

Tanjungsepreh Kec. Maospati

Bantuan modal industri genteng

2 kelompok

Ds. Pojoksari Kec. Sukomoro

Bantuan modal industri batubata

2 unit Ds. Tambakmas

Kec. Sukomoro

Bantuan modal industri batubata

2 unit Kec. Magetan

dan Kec. Ngariboyo

Pelatihan IKM Kulit 1 kali

2. Program peningkatan

kemampuan teknologi industri

Pengembangan dan

pelayanan teknologi industri

Ds. Baleasri Ngariboyo Pelatihan anyaman bambu 1 paket Ds. Balegondo Ngariboyo Pelatihan anyaman bambu 1 paket Ds. Sambirobyong Sidorejo Pelatihan anyaman bambu 1 paket Ds. Jabung Panekan Pelatihan anyaman bambu 25 orang Ds. Selotinatah Ngariboyo Pelatihan anyaman bambu 2 paket 3. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri

Pembangunan pasar hewan Ds. Tebon Kec. Barat

Pembangunan pasar hewan dan pasar unggas

(16)

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi 3.1.1 SEKTOR INDUSTRI

a. Arah dan Kebijakan Industri Nasional

Secara nasional sektor industry telah menjadi tulang punggung perekonomian bangsa, yang diarahkan untuk memperkuat sector pertanian sebagai basis kekuatan ekonomi dalam rangka mendorong peningkatan pendapatan masyarakat.

Dalam rangka menentukan arah dan kebijakan pembangunan industry nasional di masa yang akan datang, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional.

Langkah pengembangan Industri Nasional yang dituangkan dalam Rencana Strategis Kementrian Perindustrian Tahun 2010 – 2014, adalah melakukan berbagai langkah dalam hal penguatan dan pengembangan 10 (sepuluh) klaster industry inti pengolahan karet, PUKP dan kertas, pengolahan hasil laut, mesin dan peralatan listrik dan petrokimia.

Pembangunan industry ke depan ditujukan agar sector industry dapat tumbuh lebih cepat, sehingga dapat berperan lebih besar dalam penciptaan nilai tambah yang berujung pada peran sector industry pasa peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Peningkatan pertumbuhan dan peran sector industry tersebut akan dapat dicapai apabila berbagai permasalahan yang dihadapi saat ini dapat diatasi, yaitu:

1. Masih lemahnya daya saing industri nasional.

2. Belum kuat dan belum dalamnya struktur industri nasional 3. Masih terkonsentrasinya kegiatan industri di Pulau Jawa, dan

4. Belum optimalnya regulasi Pemerintah dalam mendukung kemajuan sector industry Undang undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian disusun dengan tujuan mengatasi permasalahan tersebut. Undang undang tersebut memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah dalam mendorong kemajuan industry nasional secara terencana. Peran tersebut diperlukan sebagai jawaban terhadap gagalnya mekanismepasar dalam mengarahkan perekonomian nasional untuk tumbuh lebih cepat dan mengejar ketertinggalan dari Negara lain yang lebih dahulu maju.

(17)

Pada bidang pengembangan iklim industry telah dilaksanakan berbagai langkah untuk mendukung peningkatan usaha, investasi dan produksi. Beberapa langkah penting antara lain:

1. Penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri dalam rangka lebih menertibkan dan pengelolaan lingkungan yang baik.

2. Penyusunan kebijakan percepatan pengembangan sector riil dan pemberdayaan UMKM Kementrian Perindustrian tentang peningkatan efektivitas pengembangan IKM melalui pendekatan satu desa satu produk (one village one produgt – OVOP). Dengan terbitnya Peraturan Mentri Perindustrian No. 78/M.IND/PER/2007

Pada Bidang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2009 dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 49/M.IND/PER/4/2009 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri, yang telah disosialisasikan dan diterapkan di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah.

Pada Bidang Peningkatan Kemampuan Teknologi, Kementrian Perindustrian telah melaksanakan beberapa langkah penting seperti:

1. Penetapan hasil – hasil riset unggulan untuk IKM yang diseleksi 2. Program RESTRUKTURISASI Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) 3. Bimbingan teknis untuk pengolahan limbah

4. Penghargaan Industri Good Design Selection dan 5. Pembangunan Pusat Desain Industri Perkapalan. b. Isu isu Strategis Nasional

1. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat 2. Perluasan Pasar Domestik

3. Perbaikan Infrastruktur

4. Peningkatan Kemampuan Teknologi

5. Penyebaran Industri di Luar Pulau Jawa (40 berbanding 60) 6. Pemerataan Kemampuan Industri

7. Nilai Tambah Produk Industri

8. Penerapan Industri Berwawasan Lingkungan 9. Pemanfaatan Energi Terbarukan

(18)

bertumpu pada keseimbangan antara pembangunan perdagangan dalam negeri dan pembangunan perdagangan luar negeri. Artinya peningkatan pertumbuhan ekspor non migas dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi harus diiringi dengan penguatan perdagangan dalam negeriuntuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang domestik serta menciptakan iklim usaha yang sesuai.

b. Arah kebijakan dan strategi Kementrian Perdagangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014 telah menerapkan misi pembangunan Nasional yang terkait langsung sector perdagangan. Antara lain, yaitu mewujudkan bangsa yang berdaya saing. Arah kebijakan pembangunan perdagangan nasional ke depan secara konsisten akan mengacu kepada arah pembangunan dalam RPJMN 2010 – 2014. Arah ini merupakan pedoman dalam menyusun langkah langkah strategis ke depan untuk mencapai sasaran yang diinginkan.

Arah kebijakan Perdagangan dapat dijabarkan menjadi 5 (lima) pokok pikiran, yaitu :

1. Mengembangkan kebijakan dan diplomasi perdagangan forum internasional dengan menjaga kepentingan nasional, integritas wilayah dan pengelolaan kekayaan sumber daya alam nasional.

2. Menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

3. Menurunnya kesenjangan kesejahteraan antar kelompok masyarakat dan antar daerah. 4. Memantapkan nilai nilai baku yang positif dan produktif dalam rangka memantapkan

budaya dan karakter bangsa.

Priorotas Nasional Bidang Perdagangan Dalam Negeri

Arah kebijakan pembangunan perdagangan salam negeri adalah peningkatan pemerataan Perdagangan Nasional yang menjadikan arus barang dan jasa. Kepastian usaha dan daya saing produk domestic, strategi yang dilakukan adalah:

1. Meningkatkan integrasi perdagangan antar dan inter wilayah melalui pengembangan jaringan distribusi perdagangan, untuk mendorong kelancaran arus barang sehingga ketersediaan barang dan kestabilan harga dapat terjaga.

(19)

3. Mendorong terciptanya pengelolaan resiko harga, transparansi harga, pemanfaatan alternative pembiayaan dan efisiensi distribusi melalui peningkatan efektivitas perdagangan berjangka, system resi gudang dan pasar lelang.

4. Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dengan memaksimalkan potensi pasar domestic melalui pemanfaatan daya kreasi bangsa.

5. Memperkuat kelembagaan perdagangan dalam negeri yang mendorong terwujudnya persaingan usaha sehat, efektivitas perlindungan konsumen serta menciptakan perdagangan berjangka, system resi gudang dan pasar lelang yang efisien.

3.2 Tujuan dan sasaran Renja SKPD

Tujuan :

1. Meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan termasuk kemampuan penguasaan teknologi produksi kepada pengusaha IKM/IRT sehingga mampu mengembangkan usahanya

2. Meningkatkan kemampuan pengusaha IKM/IRT untuk memproduksi barang yang beraneka ragam sesuai selera konsumen, dengan desain yang baik dan berkualitas 3. Memperluas jaringan dengan memfasilitasi pengusaha mengikuti pameran promosi dan

pasar lelang

4. Meningkatkan pengawasan barang dan jasa demi terwujudnya perlindungan konsumen Sasaran :

1. Meningkatnya perkembangan Industri Kecil dan Menengah

2. Meningkatnya standarisasi produk industri manufaktur sebagai faktor penguat daya saing

3. Meningkatnya pemasaran produk – produk Kabupaten Magetan

(20)

NO . TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA Target Kinerja Tahun 2016 1. Meningkatkan pengetahuan,

wawasan dan ketrampilan termasuk kemampuan penguasaan teknologi produksi kepada pengusaha IKM/IRT sehingga mampu mengembangkan usahanya

Meningkatnya

perkembangan Industri Kecil dan Menengah

Prosentase pertumbuhan IKM

2. Meningkatkan kemampuan

pengusaha IKM/IRT untuk

memproduksi barang yang beraneka ragam sesuai selera konsumen, dengan desain yang baik dan berkualitas

Meningkatnya standarisasi produk industri manufaktur sebagai faktor penguat daya saing

3 Memperluas jaringan dengan memfasilitasi pengusaha mengikuti pameran promosi dan pasar lelang

- Meningkatnya pemasaran produk – produk Kabupaten Magetan - Jumlah pasar yang direhab - Jumlah mengikuti pameran - 3 pasar - 5 kali pameran 4. - Meningkatkan pengawasan

barang dan jasa demi

terwujudnya perlindungan konsumen - Meningkatnya perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan - Jumlah UTTP yang bertanda terra sah - Jumlah pedagang kaki lima - Monitoring rokok - 6.200 wajib tera - 120 pedagan g - 12 kali

(21)

peredaran mamin kedaluwarsa - Uji lab sample mamin - 2 kali

Program dan Kegiatan

Dengan memperhatikan pada :

a. Hasil review terhadap pelaksanaan Renja tahun 2013; b. Hasil analisis kinerja pelayanan SKPD tahun 2013;

c. Hasil penelaahan terhadap usulan program/kegiatan masyarakt; d. Hasil penelaahan terhadap kebijakan nasional dan propinsi; serta

e. isu-isu/permasalahan penting yang dihadapi SKPD selama tahun 2013 dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,

yang disandingkan dengan tujuan dan sasaran jangka menengah dalam Renstra Disperindag tahun 2013-2018, maka program/kegiatan yang akan dilaksanakan Disperindag pada tahun 2015 adalah sebagaimana tabel berikut berikut :

(22)

Kode

UrusanBidang Urusan Pemerintahan Daerah dan

Program/Kegiatan

Indikator kinerja

Rencana Tahun 2016

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017 Lokasi Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif Sumber Dana Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Ketersediaan jasa dan pelayanan administrasi perkantoran

12 bulan 1.205.000.000 DAU 12 bulan 1.400.000.000

Kegiatan penyediaan jasa dan administrasi

perkantoran

Ketersediaan jasa dan pelayanan

administrasi perkantoran

12 bulan 1.205.000.000 DAU 12 bulan 1.400.000.000

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur Prosentase Ketersediaan Saranan dan Prasarana Aparatur 90% 305.000.000 90% 400.000.000 Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional Jumlah pengadaan kendaraan dinas 3 unit kendaraan roda 3 60.000.000 DAU 4 unit kendaraan roda 3 100.000.000 Pengadaan peralatan gedung kantor Jumlah pengadaan peralatan gedung kantor 5 komputer, 5 lapotop, 1 pemotong rumput dan 8 gerobak sampah 75.000.000 DAU 5 komputer, 5 laptop, 1 pemotong rumput, 50 kursi kerja dan 8 gerobak sampah 200.000.000

(23)

Magetan, UPTD Kec. Magetan, UPTD Kec. Plaosan, UPTD Kec. Kawedanan dan UPTD Kec. Maospati) Pemeliharaan rutin /

berkala kendaraan dinas / operasional Jumlah kendaraan dinas yang dipelihara 3 kendaraan roda 4, 5 kendaraan roda 3 dan 12 kendaraan roda 2 75.000.000 DAU 3 kendaraan roda 4, 5 kendaraan roda 3 dan 12 kendaraan roda 2 90.000.000 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Peningakatan kualitas SDM PNS Disperindag 5 PNS 30.000.000 DAU 8 PNS 70.000.000

Pendidikan dan Pelatihan Formal Peningakatan kualitas SDM PNS Disperindag 5 PNS 30.000.000 DAU 8 PNS 70.000.000 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

Jumlah laporan yang dibuat

(24)

kinerja SKPD Kegiatan monitoring

evaluasi dan pelaporan

Jumlah laporan monev yang

dibuat

1 laporan 20.000.000 DAU 1 laporan 15.000.000

Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Skor IKM 72 20.000.000 75 25.000.000

Survey IKM Jumlah Survey

IKM 1 kali 20.000.000 1 kali 25.000.000 Program Pelindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 90% 95.000.000 DAU 90% 215.000.000 Peningkatan pengawasan peredaran

barang dan jasa

Pengawasan mamin kadaluarsa dan LPG 5 Kali (3 kali untuk mamin dan 2 kali untuk LPG) 40.000.000 DAU 10 Kali (6 kali untuk mamin dan 4 kali untuk LPG) 100.000.000 Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah Melaksanakan tera ulang UTTP dan study banding ke UPTD Kemetrologian Mojokerto Kab. Maget an dan Kab. Mojoke rto

1 kali 15.000.000 DAU 1 kali 35.000.000

Kegiatan pengawasan pupuk bersubsidi Pengawasan peredaran dan Kab. Maget

(25)

Pedagang Kakilima dan Asongan Kegiatan pengawasan

mutu dagangan pedagang kakilima dan

asongan

Jumlah PK5 yang diambil sampel mamin untuk duji

lab Kab. Maget an 30 PK5 25.000.000 DAU 6 kali 30.000.000 Pendataan pedagang kakilima Pembinaan organisasi pedagang kakilima dan asongan

Jumlah sosialisasi dan penyuluhan PK5 Kab. Maget an

3 kali 40.000.000 DAU 3 Kali 66.000.000

Pendataan pedagang kakilima dan asongan

Jumlah lokasi pendataan PK5 Kab. Maget an 2 Kec. (Kawedana n dan Barat) 25.000.000 DAU 2 Kec. 60.000.000 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri 85% 6.677.634.960 DAU 85% 8.080.000.000 Pembangunan Promosi Perdagangan Dalam Negeri Jumlah pelaksanaan pameran Lokal, region al dan nasion al

5 kali 300.000.000 DAU 12 kali 750.000.000

Kegiatan peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan Jumlah monitoring harga sembako Kab. Maget an

52 kali 15.000.000 DAU 52 kali 45.000.000

Pengembangan pasar lelang daerah Jumlah fasilitasi IKM/UKM untuk mengikuti pasar lelang Kab. Maget an - - DAU 10 kali 90.000.000

(26)

Gareng I dan Plaosan II) Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk Jumlah pelaksanaan bazaar/pujasera dan operasi pasar

Kab. Maget an

3 kali 150.000.000 DAU 5 kali 125.000.000

Pembangunan pasar (DAK) Jumlah pasar daerah yang dibangun Pasar Gorang Gareng , Manisr ejo, Maosp ati 2

3 pasar 2.072.634.960 DAU 3 pasar 3.000.000.000

Pembangunan Pasar Hewan % kemajuan pembangunan pasar hewan parang,pembangu

nan pasar hewan dan unggas Tebon

Kec. Barat Kec. Parang dan Kec. Barat 2 pasar 1.100.000.000 DAU 63% 1.500.000.000

Rehabilitasi Pasar Daerah (pajak rokok) Jumlah pasar daerah yang direhabilitasi Kab. Maget an 4 pasar hewan dan 10 pasar tradisional 3.000.000.000 Pajak rokok 8 pasar 2.500.000.000 Program Pemberantasan Barang Kena Cukai

Ilegal

(27)

di peredaran atau tempat penjaualan eceran Program peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi 90% 1.125.750.000 DAU Penguatan kemampuan industri berbasis teknologi

Jumlah IKM yang mendapatkan pembinaan, diklat dan bantuan peralatan Kab. Maget an 16 kelompok, desa se-kec. Takeran, 21 paket bantuan peralatan, 4 pelatihan 1.025.750.000 DAU - - Program pengembangan industri kecil dan

menengah Prosentase pertumbuhan industri kecil dan menengah 90% 110.000.000 DAU 90% 250.000.000

Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya Terlaksananya fasilitasi bagi pengembangan SDM IKM pangan dan logam melalui

pelatihan / bantuan peralatan Kab. Maget an 6 KUB (4 KUB Mamin dan 2 KUB Logam) 110.000.000 DAU 160 IKM 250.000.000

(28)

Pengembangan dan pelayanan teknologi

industri

Terlaksananya pembinaan bagi IKM kerajinan dan sandang, P2WKSS, Lomba Desa, HKG PKK melalui diklat bantuan peralatan Kab. Maget an 8 Kube IKM kerajinan, 2 Kube IKM sandang, 1 Kube peserta P2WKSS, 1 Kube IKM pemenang lomba desa, 1 Kube peserta HKG PKK 350.000.000 DAU 100 IKM 3.000.000.000 Program pengembangan sentra – sentra industri potensial 100% 25.000.000 DAU 100% 35.000.000 Penyediaan sarana informasi yang dapat

diakses masyarakat

Jumlah buku profil sentra industri potensial Kab. Maget an 2.000 eksemplar 25.000.000 DAU 2500 eksemplar 35.000.000 Program pembinaan lingkungan sosial Prosentase peningkatan tumbuhnya wirausaha baru terdampak pada lingkungan sosial IHT 90% 600.000.000 DBHCHT 90% 450.000.000

(29)

lingkungan industri hasil tembakau atau daerah bahan penghasil bahan

baku industri hasil tembakau Penguatan ekonomi

masyarakat di lingkungan industry hasil

tembakau dalam rangka pengentasan kemiskinan,

mengurangi pengangguran dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

antara lain melalui bantuan modal dan

sarana produksi Diklat dan bantuan mesin peralatan produksi Kab. Maget an 6 Kube 480.000.000 DBHCHT 90 IKM 450.000.000 JUMLAH 10.635.384.960 14.211.000.000

(30)

mengaplikasikan berbagai persoalan teknis dengan perencanaan pembangunan daerah khususnya sektor industry dan perdagangan sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mengadopsi barbagai kebutuhan masyarakat yang mengedepankan perencanaan pembangunan yang berbasis pada masarakat. Dengan keterlibatan lebih banyak para pelaku (Stoke Holder) dalam menciptakan Good Government sesuai dengan runtutan paradigma baru, yang pada akhirnya akan mampu menciptakan kebijakan yang dampaknya merembet ke bawah sehingga keberpihakan masyarakat kecil benar-benar dikedepankan.

Rencana Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Magetan selain menjadi relevan pelaksanaan kegiatan Tahun 2015 berfungsi pula sebagai sarana peningkatan kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Magetan selain sebagai bahan pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2015. Rencana Kerja juga dapat dijadikan umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan rencana di masa mendatang oleh pimpinan dan staf Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Magetan sehingga akan diperoleh peningkatan kinerja kearah yang lebih baik di masa mendatang.

Magetan, Juni 2015

Kepala Disperindag Kabupaten Magetan

Ir. RAHMAD EDY Pembina Utama Muda NIP. 19641024 199003 1 007

Gambar

Tabel II.1
Tabel II.3
Tabel II.4

Referensi

Dokumen terkait

Kemudi 4 roda atau semua kemudi roda adalah sistem yang digunakan oleh beberapa Kemudi 4 roda atau semua kemudi roda adalah sistem yang digunakan oleh

PRINSIP DASAR PENGHITUNGAN KURSI PARTAI POLITIK JUMLAH KURSI PARTAI POLITIK BILANGAN PEMBAGI GANJIL (1,3,5,7,dst..) JUMLAH ALOKASI DAPIL SUARA SAH SETIAP PARPOL...

Kolokium ini kemudian menjadi wadah yang signifikan bagi perkembangan pemikiran dan kebijakan mengenai model pendidikan psikologi di Indonesia baik yang berkaitan

Jumlah tanggungan anggota keluarga, berpengaruh terhadap alih fungsi lahan semakin banyak jumlah anggota keluarga yang ditanggung petani tersebut, maka semakin banyak

Isu kapasitas berlebih (excess capacity) dan tangkap lebih (over fishing) telah menjadi masalah serius di sebagian besar perairan pantai di Indonesia. Kondisi ini dipicu karena

Skripsi ini sangat berkaitan dengan penelitian yang akan dikaji oleh peneliti yaitu dalam perumusan masalah peneliti merumuskan bagaimana pengalaman spiritual haji

Jasa kesiagaan informasi (jki) adalah suatu jenis layanan rujukan yang memungkinkan pengguna mendapatkan informasi mengenai bahan pustaka yang baru dalam bidang yang diminatinya.

40 °C dapat menyebabkan kekuatan biji akan hilang (Fast and Elwood, 2000). Kerusakan fisik dan kimia biji-bijian dapat terjadi akibat pengeringan pada suhu udara pengering