1
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING BERBASIS
KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV
Desak Made Ayu Sri Anggreni
1, MG. Rini Kristiantari
2, DB.Kt.Ngr. Semara Putra
31,2,3
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail:
{Desak.anggreni18@gmail.com
1, Riniokanegara@gmail.com
2,
NgurahSemara@yahoo.com
3}@undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model mind mapping
berbasis karakter dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Gugus Lodtunduh Kecamatan Ubud tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Sampel penelitian diperoleh dengan cara random sampling dan diperoleh kelas IV SD Negeri 3 Lodtunduh sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV SD Negeri 4 Lodtunduh sebagai kelompok kontrol. Data yang dikumpulkan adalah data hasil belajar IPS dan dianalisis menggunakan uji t. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar IPS pada kelompok eksperimen yaitu 76,32 dan rata-rata penguasaan hasil belajar IPS pada kelompok kontrol yaitu 68,59. Setelah rata-rata skor diuji dengan uji t, diperoleh t hitung yaitu 4,18. t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk 34+32-2 = 64 diperoleh t tabel 2,000. Berdasarkan kriteria pengujian, diperoleh t hitung > t tabel yaitu 4,18> 2,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil
belajar IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
mind mapping berbasis karakter dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Rata-rata hasil belajar IPS kelompok eksperimen lebih besar dari rata-rata kelompok control. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model mind mapping berbasis karakter berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Gugus Lodtunduh Kecamatan Ubud Tahun Ajaran 2016/2017.
Kata kunci: model pembelajaran mind mapping, karakter, hasil belajar IPS
Abstract
This study aims to determine the significant differences in learning outcomes of IPS groups of students who were taught by using mind mapping model based on the characters and groups of students who were taught by conventional learning in fourth grade students of SD Gugus Lodtunduh Ubud District academic year 2016/2017. This research is a quasi-experimental research with nonequivalent control group design. The sample was obtained by random sampling and obtained by class IV SD Negeri 3 Lodtunduh as experiment group and class IV SD Negeri 4 Lodtunduh as control group. The data collected were IPS learning result data and analyzed using t test. The results obtained showed that the average learning outcomes of IPS in the experimental group that is 76.32 and the average mastery of IPS learning outcomes in the control group that is 68.59. After the average score tested with t test, obtained t arithmetic that is 4.18. T arithmetic compared with t table at 5% significance level and
2
dk 34 + 32-2 = 64 obtained t table 2,000. Based on the test criteria, obtained t count> t table that is 4.18> 2,000, then Ho is rejected and Ha accepted. This means that there are significant differences in IPS learning outcomes between groups of students who are taught by mind mapping models based on characters and groups of students who are taught by conventional learning. The average learning outcomes of IPS experimental group is greater than the control group average. Thus it can be concluded that the application of the mind mapping model based on the influence of learning outcomes IPS fourth grade students SD Gugus Lodtunduh Ubud District School Year 2016/2017.
Keywords :mind mapping learning model, character, result of IPS learning
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengem-bangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengen-dalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sedangkan, menurut Susanto (2013:85), pendidikan adalah upaya yang terorganisir, berencana dan berlangsung secara terus-menerus sepanjang hayat untuk membina anak didik menjadi
manusia paripurna, dewasa, dan
berbudaya. Sekolah sebagai suatu
lembaga pendidikan formal, secara
sistematis merencanakan
bermacam-macam lingkungan, yakni lingkungan pendidikan yang menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan belajar. Dengan berbagai kesempatan belajar itu, pertumbuhan dan perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan tersebut nantinya akan disusun dan ditata dalam suatu pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru.
Guru merupakan komponen
pendidikan yang memegang peranan
penting untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional khususnya di tingkat SD. Tugas guru sebagai suatu profesi, menuntut guru untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mendidik, mengajar, dan melatih anak
didik adalah tugas guru sebagai suatu profesi. Tugas guru sebagai pendidik, meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik. Guru juga mempunyai kemampuan, keahlian atau
sering disebut dengan kompetensi
profesional. Kompetensi profesional yang dimaksud tersebut adalah kemampuan guru untuk menguasai masalah akademik yang sangat berkaitan dengan pelaksana-an proses pembelajarpelaksana-an.
Pembelajaran merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk menginisasi,
memfasilitasi, dan meningkatkan inten-sitas dan kualitas belajar pada diri peserta
didik. Menurut Susanto (2015:19),
pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. Pembelajaran di
sekolah, khususnya SD, terdapat sejumlah mata pelajaran yang harus dibelajarkan guru kepada siswa, salah satunya adalah mata pelajaran IPS.
Menurut Sapriya (2012:11), bahwa pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humonaria, serta kegiatan dasar
manusia yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan
peda-gogis/psikologis un-tuk tujuan pendidikan. Sedangkan, Menurut Sardjiyo (2014:1.26),
“IPS adalah bidang studi yang
mempelajari, menelaah, menganalisis
gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan”. Adapun menurut Rudy Gunawan (2011:39), ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) meliputi aspek-aspek (1) Manusia, tempat, dan lingkungan; (2) Waktu, berkelanjutan, dan perubahan; (3) Sistem sosial dan budaya; (4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan; (5) IPS SD
3
sebagai Pendidikan Global (global
education), yakni: mendidik siswa akan
kebhinekaan bangsa, budaya, dan
peradaban di dunia; menanamkan kesa-daran semakin terbukanya komunikasi dan transportasi antar bangsa di dunia; mengurangi kemiskinan, kebodohan dan perusakan lingkungan.
Namun dalam rangka pengem-bangan dan inovasi dalam pembelajaran serta menyegarkan suasana pembelajaran di kelas, sebaiknya melakukan variasi dalam penggunaan metode, media serta model pembelajaran yang inovatif.
Seiring dengan perkembangan
teknologi dan informasi, terdapat berbagai macam metode, media serta model pembelajaran yang inovatif. Salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat
digunakan oleh guru yaitu model
pembelajaran mind mapping. Mind
map-ping adalah teknik pencatat yang
dikembangkan oleh Tony Buzan.
Menurut Buzan (2013:4), “Mind
mapping adalah cara mencatat kreatif, efektif, dan secara harfiah yang akan memetakan pikiran-pikiran kita.” Model
pembelajaran mind mapping pada
haki-katnya adalah salah satu pengembangan
model pembelajaran kooperatif yang
memanfaatkan otak sebagai pusat
pemerolehan informasi oleh siswa dengan cara memetakan pemikirannya terhadap informasi yang terdapat pada materi yang sedang dipelajari dan yang telah dipelajari atau diingat sebelumnya sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi yang sedang dibahas.
Sistem pendidikan modern memiliki kecenderungan untuk memilih keteram-pilan-keterampilan otak kiri, yaitu matema-tika, bahasa dan IPA daripada seni, musik, dan pengajaran keterampilan berfikir, terutama keterampilan berfikir secara kreatif. Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan belahan otak kiri dan otak kanan. Akibatnya, kerja otak tidak sinergis, tidak efisien, dan tidak menun-jukkan performa optimalnya. Otak kiri memiliki sifat memori jangka pendek dan ini yang digunakan anak untuk menghafal sehingga anak mudah lupa dengan apa
yang telah dipelajari sebelumnya
(Windura, 2008 :9).
Mind mapping merupakan cara kreatif bagi tiap siswa untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru. Meminta
siswa untuk membuat peta pikiran
memungkinkan mereka untuk mengiden-tifikasi dengan jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari atau apa yang telah mereka rencanakan (Melvin L. Siber-man,
2009:200-201). Mind mapping menjadi
salah satu model pembelajaran yang menarik bagi siswa. Pikiran menjadi seimbang dalam penerimaan
pembe-lajaran. Mind mapping dapat
laraskan otak sedangkan untuk menye-laraskan ucapan dan perbuatan dengan menanamkan karakter untuk siswa.
Siswa perlu diberikan tentang
pemahaman karakter agar perkembangan jiwa anak-anak baik lahir maupun batin, dari sifat kodratinya menuju ke arah lebih baik. Menurut Mulyasa (2013:4), karakter
berkaitan erat dengan personality
(kepri-badian) seseorang, sehingga ia bisa
disebut orang yang berkarakter (a person
of character) jika perilakunya sesuai dengan etika atau kaidah moral.
Menurut Undang-undang No.20
Tahun 2003, ada 18 nilai yang harus dikembangkan sekolah dalam menen-tukan keberhasilan pendidikan karakter. Indikator dari kedelapan belas karakter, yaitu: (1) Religius; (2) Tanggung jawab; (3) Peduli sosial; (4) Peduli lingkungan; (5) Gemar membaca; (6) Cinta damai; (7) Menghargai prestasi; (8) Cinta tanah air; (9) Toleransi; (10) Semangat kebangsaan; (11) Jujur; (12) Kerja keras; (13) Kreatif; (14) Mandiri; (15) Demokratis; (16) Bersahabat/komunikatif; (17) Disiplin; dan (18) Rasa ingin tahu.
Jadi dengan model pembelajaran
mind mapping berbasis karakter ini, kognitif dan afektif siswa dapat berjalan seimbang menjadi ke arah lebih baik.
Berdasarkan pemikiran tersebut,
maka dilakukan penelitian berjudul:
“Pengaruh Model Pembelajaran Mind
Mapping Berbasis Karakter terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Gugus
Lodtunduh Kecamatan Ubud Tahun
Ajaran 2016/ 2017”.
Berdasarkan pemaparan latar
4
rumusan masalah yaitu apakah terdapat
perbedaan yang signifikan antara
kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran mind mapping
berbasis karakter dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional pada kelas IV SD Gugus Lodtunduh Kecamatan Ubud tahun ajaran 2016/2017?
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara kelompok siswa yang dibelajarkan
dengan model pembelajaran mind
mapping berbasis karakter dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembe-lajaran konvensional pada kelas IV SD Gugus Lodtunduh Kecamatan Ubud tahun ajaran 2016/2017?
METODE
Jenis penelitian ini merupakan
Rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah rancangan
eks-perimen semu (quasi experimental
design). Menurut Sugiyono (2012: 114), Rancangan ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengkontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelak-sanaan eksperimen. Rancangan eks-perimen semu yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk desain
Nonequivalent Control Group Design.
Menurut Dantes (2012:97), desain
Nonequivalent Control Group Design sa-ngat sering digunakan dalam penelitian
pendidikan dan penelitian perilaku
(behavioral) lainnya.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono 2012: 117).
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Gugus Lodtunduh Kecamatan Ubud tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 150 orang dan terbagi dalam 5 kelas. Setelah menentukan popu-lasi yang digunakan, langkah selanjutnya
yang dilakukan adalah menentukan
sampel penelitian. Berdasarkan karak-teristik populasi dan tidak bisa dilakukan
pengacakan individu, maka pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan
dengan teknik random sampling dan yang
dirandom adalah kelas. Setiap kelas
memperoleh hak yang sama dan
mendapatkan kesempatan dipilih menjadi sampel. Pengambilan sampel dengan
teknik random sampling dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara tradisional yaitu diundi. Untuk meyakinkan bahwa kedua
kelas yang terpilih melalui radom sampling
setara, maka nilai dari hasil pretest
dianalisis menggunakan uji-t. Sebelum uji kesetaraan menggunakan uji-t, data hasil
pretest diuji prasyarat yaitu normalitas dan homogenitas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 66 orang siswa yang terdiri dari 34 siswa kelas IV SD Negeri 3 Lodtunduh dan 32 siswa Kelas IV SD Negeri 4
Lodtunduh. Kedua kelom-pok diuji
kesetaraannya dengan menggunakan uji-t untuk mengetahui bahwa kemampuan kedua sampel relatif sama. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh thitung = 0.44, sedangkan ttabel = 2.000. Hal ini berarti thitung lebih kecil daripada ttabel; sehingga sampel dinyatakan setara.
Pemilihan kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dinyatakan setara, dilakukan dengan teknik undian. Dari undian tersebut diperoleh kelas IV di SD
Negeri 3 Lodtunduh sebagai kelas
eksperimen yang dibelajarkan dengan
mo-del pembelajaran mind mapping berbasis
karakter dan kelas IV di SD Negeri 4 Lodtunduh sebagai kelas kontrol yang
dibelajarkan dengan pembelajaran
konvensional.
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas, variabel terikat dan variabel moderator. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
mind mapping berbasis karakter, variabel terikat dari penelitian ini adalah hasil belajar IPS sedangkan variabel moderator pada penelitian ini adalah pembelajaran konvensional.
Data yang dikumpulkan pada
penelitian ini adalah hasil belajar IPS yang dilakukan dengan menggunakan metode tes. Tes yang digunakan adalah tes obyektif (pilihan ganda biasa) sebanyak 40 butir soal dengan 4 pilihan jawaban, yaitu salah satu bentuk tes objektif yang terdiri
5
atas pertanyaan atau pertanyaan yang
sifatnya belum selesai, dan untuk
menyelesaikannya harus dipilih salah satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan pada tiap-tiap butir soal yang bersangkutan (Sudijono, 2011:118).
Uji coba instrument dilakukan adalah uji validitas oleh dua pakar yaitu guru kelas yang mengajar di masing-masing
sekolah kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol serta dosen pengampu mata kuliah yang berkaitan. Selanjutnya dilakukan uji validitas empirik yang
dianalisis dengan menggunakan uji
validitas, uji daya beda, indeks kesukaran, dan uji reliabilitas.
Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan berupa
model pembelajaran mind mapping
berbasis karakter pada kelompok ekspe-rimen dan pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol. Setelah diberikan perlakuan, kedua kelompok diberikan
post-test. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan mencari mean, standar deviasi dan varian dari data sampel. Sebelum diuji hipotesis dilakukan uji prasyarat analisis data, yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas varians. Uji normalitas sebaran data dilaku-kan untuk menyajidilaku-kan bahwa sampel benar-benar berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk menghitung uji
normalitas hasil belajar IPS siswa
digunakan analisis Chi-kuadrat.
Sedang-kan uji homogenitas dilakuSedang-kan untuk
mengetahui homogenitas sebaran data. Uji homogenitas untuk kedua kelompok digunakan uji F. Setelah uji prasyarat dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan analisis uji-t.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang diperoleh dalam penlitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu, data
hasil belajar IPS siswa kelompok
eksperimen yang dibelajarkan dengan
model mind mapping berbasis karakter
dan data hasil belajar IPS siswa kelompok
kontrol yang dibelajarkan dengan
pembelajaran konvensional. Deskripsi
data nilai hasil belajar IPS yang
memaparkan rata-rata, standar deviasi, varian, nilai minimum, dan nilai maksimum
dikerjakan dengan bantuan program
pengolahan angka Microsoft Office Excel.
Data hasil belajar IPS pada ke-lompok eksperimen yang diperoleh melalui
post-test terhadap 34 orang siswa menunjukkan bahwa skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 95, dan skor terendah adalah 65. Dari skor yang diperoleh dapat dideskripsikan yaitu: rata-rata = 76.32, standar deviasi = 8.24 , dan varians = 67.89. Berdasarkan data tersebut, kemudian dikonversikan pada tabel PAP skala 5 sehingga dapat
diketahui bahwa hasil belajar siswa
kelompok eksperimen pada kategori baik.
Tabel 1. PAP Skala Lima Kelompok Eksperimen
Persentase Tingkat Kemampuan 90 – 100 Sangat baik 80 – 89 Baik 65 – 79 Cukup baik 55 – 64 Kurang baik 0 - 54 Sangat kurang baik
6
Gambar 1. Histogram Nilai Post-test Hasil
Belajar IPS Kelompok Eksperimen
Data hasil belajar IPS pada
kelompok kontrol diperoleh melalui
post-test terhadap 32 orang siswa
menunjukkan bahwa skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 85,dan skor terendah adalah 60. Dari skor yang diperoleh dapat dideskripsikan yaitu:
rata-rata = 68.59
,
standar deviasi = 6.66, danvarians = 44.33 Berdasarkan data tersebut kemudian dikonversikan pada tabel PAP skala Lima sehingga dapat diketahui hasil belajar IPS siswa kelompok kontrol pada kategori cukup baik.
Tabel 2. PAP Skala Lima Kelompok Kontrol
Persentase Tingkat Kemampuan 90 – 100 Sangat baik 80 – 89 Baik 65 – 79 Cukup baik 55 – 64 Kurang baik 0 - 54 Sangat kurang baik
Gambar 1. Histogram Nilai Post-test Hasil
Belajar IPS Kelompok Kontrol
Data yang diperoleh kemudian
dianalisis dengan uji-t. Namun,
sebelumnya perlu diuji prasyarat analisis dengan uji normalitas dan homogenitas.
Berdasarkan hasil perhitungan uji
normalitas dengan menggunakan rumus
Chi-kuadrat, diperoleh bahwa data
kelompok eksperimen adalah taraf
signifikansi 5% (ɑ = 0,05) dan derajat kebebasan (dk) = (6-1) = 5 diperoleh = 11,07, sedangkan
tabel kerja diperoleh =
5,00 karena maka h0
diterima (gagal ditolak). Ini berarti sebaran
data nilai post-test IPS kelas IV SD Negeri
3 Lodtunduh berdistribusi normal. Untuk kelompok kontrol adalah berdasarkan taraf signifikansi 5% (ɑ = 0,05) dan derajat kebebasan (dk) = (6-1) = 5 diperoleh = 11,07, sedangkan
tabel kerja diperoleh =
2,16 karena maka h0
diterima (gagal ditolak). Ini berarti sebaran
data nilai post-test IPS kelas IV SD Negeri
4 Lodtunduh berdistribusi normal. Uji
homogenitas terhadap varians antar
kelompok eksperimen dan kontrol
menggunakan uji-F, kriteria pengujian
adalah jika , maka h0 diterima
(gagal ditolak) yang berarti data
mempunyai varians yang homogen. Taraf signifikansinya adalah 5% dengan derajat
kebebasan untuk pembilang adalah
varians terbesar (n2-1) dan derajat
kebebasan penyebut (n1-1) adalah varian terkecil. Diketahui de-rajat kebebasan pembilang (n2-1) = (32-1) = 31 dan derajat kebebasan penyebut (n1-1) = (34-1) = 33 dengan taraf signifikansi 5%, maka diperoleh Ftabel = 1,85 dan Fhitung = 1,53.
Dengan demikian nilai , ini
7
eksperimen (SD Negeri 3 Lodtunduh) dan kelompok kontrol (SD Negeri 4 Lodtunduh) adalah homogen. Hasil dari uji prasyarat analisis data telah diperoleh, dilanjutkan
dengan analisis uji-t dengan rumus polled
varians. Rangkuman hasil perhitungan uji-t
antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol disajikan pada tabel 3.
.
Tabel 3.
Hasil Uji-t
Kelompok Ekperimen Kelompok Kontrol N 34 32 x 76.32 68.59 S2 67.89 44.33 Thitung 4.18 Ftabel 2.000Kriteria pengujian adalah jika
, maka diterima (gagal
ditolak) dan ditolak, sebaliknya jika
, maka ditolak dan
diterima. Pengujian pada taraf signifikan
5% dengan dk = ( ).
Berdasarkan taraf signifikansi 5% dan dk
= ( ) = (34+32-2) = 64,
sehinggat tabel = 2,000, sedangkan uji
hipotesis dike-tahui bahwa hasil
perhitungan diperoleh thitung = 4,18
sehingga 4,18 ≥ 2,00 sehingga Ho ditolak
yang disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa kelas IV di SD Negeri 3 Lodtunduh yang mengikuti pembelajaran
menggunakan model pembela-jaran mind
mapping berbasis karakter dan siswa kelas IV di SD Negeri 4 Lodtunduh yang
mengikuti pembelajaran konvensional.
Adapun perbedaan yang signifikan
menunjukkan bahwa pengaruh model
pembelajaran
mind mapping berbasis
karakter berpengaruh terhadap hasil
belajar IPS siswa.
Penelitian ini melibatkan dua
variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini
adalah model pembelajaran mind mapping
berbasis karakter yang diujicobakan pada kelas eksperimen, sedangkan sebagai
pembandingnya adalah pembelajaran
konvensional yang diberikan pada kelas kontrol. Variabel terikat penelitian ini adalah hasil belajar IPS siswa kelas IV semester 2 di SD Gugus Lodtunduh
Ke-camatan Ubud (SD Negeri 3 Lod-tunduh dan SD Negeri 4 Lodtunduh).
Secara empirik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa kelas IV yang mengikuti model
pembelajaran mind mapping berbasis
karakter pada kelompok eksperimen di SD
Negeri 3 Lodtunduh memperoleh =
76,32 sedangkan hasil belajar IPS siswa IV yang mengikuti pembelajaran kon-vensional pada kelompok kontrol di SD
Negeri 4 Lodtunduh memperoleh =
68,59. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa yang mengikuti model
pembelajaran mind mapping berbasis
karakter lebih tinggi daripada hasil belajar IPS siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.
Dari perolehan hasil belajar IPS pada kedua kelompok dapat diketahui bahwa kedua kelompok yang awalnya
memiliki kemampuan yang setara,
kemudian setelah diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen dengan model
pembelajaran mind mapping berbasis
karakter maka perolehan nilai hasil belajar mengalami perbedaan. Hasil belajar IPS siswa pada kelompok eksperimen lebih baik apabila dibandingkan dengan hasil belajar IPS siswa pada kelompok kontrol. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran
yang diterapkan pada kelompok
eksperimen memiliki banyak kelebihan. Perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol karena pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan
8
sedangkan kelompok kontrol tidak dibe-rikan perlakuan pada saat pembelajaran. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan
berupa model pembelajaran mind
mapping berbasis karakter memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok kontrol yang menerapkan
pembelajaran konvensional.
Hal ini disebabkan karena model
pembelajaran mind mapping berbasis
karakter yaitu model pembelajaran dimana
siswa dibelajarkan agar memiliki
kemampuan mengembangkan pikiran,
meningkatkan daya ingat dan kreatif, dan membantu siswa menggunakan seluruh potensi otak dengan efektif dan efisien. Kemampuan tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman belajar sehingga
memiliki kemampuan mengorganisir
informasi yang ditemukan, membuat mind
mapping dan menuliskan apa yang ada
dalam pikirannya, dan selanjutnya
dituangkan secara penuh dalam peker-jaannya atau tugas-tugasnya sehingga mengubah pandangan siswa terhadap pelajaran IPS yang membosankan dan
materinya lebih banyak menghafal.
Apalagi ditambah dengan berbasis
karakter yang dapat membuat perilaku atau sikap siswa berkembang ke arah yang positif. Dimana karakter yang dapat
dikembangkan dengan pembelajaran mind
mapping adalah kreatif, tanggung jawab, percaya diri, disiplin.
Berbeda dengan pembelajaran
konvensional yang terjadi selama
pembelajaran IPS di kelompok kontrol. Menurut Firdaus (2014), yang menyatakan
bahwa pembelajaran konvensional
merupakan suatu strategi atau metode yang dipilih oleh guru untuk menyajikan
materi pelajaran kepada siswa agar dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan, pembelajaran ini hanya
berpusat pada guru. Kegiatan
pem-belajaran dilakukan dengan cara
menyampaikan sejumlah materi kepada siswa yang diselingi dengan sedikit tanya jawab kemudian diikuti dengan pemberian
tugas secara individu. Dengan
pembelajaran seperti ini siswa tidak
mempunyai kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir
dan kesempatan untuk bekerjasama
dengan teman sebaya, sehingga siswa
akan merasa bosan saat pembelajaran berlangsung.
Penelitian yang dilaksanakan
merupakan suatu eksperimen dengan hasil penelitian yang diperoleh dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang diterapkan dalam lingkungan pendidikan khususnya jenjang sekolah dasar. Hasil penelitian ini diyakini dapat memberikan implikasi yang positif bagi berbagai pihak yang terkait dalam penelitian. Hal tersebut dikarenakan dari permasalahan yang dikaji di awal telah dijawab dan dipaparkan pada hasil penelitian.
Pada dasarnya setiap siswa telah memiliki hasil belajar yang diperoleh dari
pengalaman pada pembelajaran
sebelumnya maupun kehidupan
sehari-hari. Sehingga hasil dari pre-test siswa
tetap dapat menjawab meskipun hasil yang diperoleh masih tergolong rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang akan diterapkan memiliki peranan yang besar dalam membelajarkan siswa agar memiliki hasil belajar yang lebih baik dibandingkan hasil belajar yang dimiliki sebelumnya. Perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
memberikan suatu dampak bahwa
menerapkan model pembelajaran dari yang biasa digunakan dapat membantu siswa memperoleh hasil yang lebih baik. Pihak sekolah dapat mencermati hal ini dan tetap mempertimbangkan kemung-kinan-kemungkinan yang terjadi dalam menerapkan model pembelajaran yang baru.
Pemaparan dampak hasil penelitian terkait hasil belajar IPS kelompok siswa
yang dibelajarkan dengan suasana
pembelajaran baru yaitu dengan model
pembelajaran mind mapping berbasis
karakter lebih tinggi dibandingkan
kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional
Hasil penelitian ini diperkuat oleh Susanti (2013), dengan hasil analisis data dan uji hipotesis diperoleh keterangan bahwa nilai t-hitung = 2,59 dan t-tabel = 2,00. Dengan demikian hasil penelitian ini telah mengusulkan untuk menerima
hipo-9
tesis alternatif (ha) dan menolak hipotesis nol (h0), yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar kelompok siswa dengan guru yang menggunakan
penerapan model pembelajaran mind
mapping.
Penelitian lain yang mendukung adalah Penelitian yang dilakukan oleh Sumaraning (2014), dengan hasil analisis
data dan uji hipotesis diperoleh
keterangan bahwa skor rata-rata
kelompok kontrol 13,44 dan skor rata-rata kelompok eksperimen 21,4 dengan nilai t-hitung = 5,55 dan t-tabel = 2,02. Dengan
demikian hasil penelitian ini telah
mengusulkan untuk menerima hipotesis alternatif (ha) dan menolak hipotesis nol (h0), yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar kelompok siswa dengan guru yang menggunakan penerapan model pembelajaran mind mapping.
SIMPULAN DAN SARAN
Hasil belajar IPS kelompok siswa
yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran mind mapping berbasis
karakter pada siswa kelas IV SD Negeri 3
Lodtunduh tahun ajaran 2016/2017
sebagai kelompok eksperimen
memperoleh nilai cenderung di atas
rata-rata dilihat dari nilai post-test 76,32
dengan kategori cukup baik menurut pap skala 5.
Hasil belajar IPS kelompok siswa yang dibelajarkan dengan konvensional pada siswa kelas IV SD Negeri 4
Lodtunduh tahun ajaran 2016/2017
sebagai kelompok kontrol memperoleh nilai cenderung di bawah rata-rata dilihat
dari nilai post-test 68,59 dengan kategori
cukup baik menurut pap skala 5.
Hasil penghitungan uji-t diperoleh t-hitung = 4,18 dan t tabel = 2,000. Setelah t-hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel, maka diperoleh t-hitung > t-tabel. Sehingga ho ditolak dan ha diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara kelompok siswa
yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran mind mapping berbasis
karakter dan kelompok siswa yang
dibelajarkan dengan pembelajaran
konvensional. Rata-rata nilai hasil belajar
IPS kelompok siswa eksperimen = 76,32 lebih besar dari siswa kelompok control yaitu 68,59. Jadi model pembelajaran
mind mapping berbasis karakter berpengaruh terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Gugus Lodtunduh
Kecamatan Ubud Tahun Ajaran
2016/2017.
Saran yang dapat disampaikan
berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut. Hasil
penelitian ini dapat memberikan
pemahaman kepada siswa terhadap
materi yang dipelajari serta meningkatkan
kreatifitas siswa dalam proses
pembelajaran khususnya pada mata
pelajaran IPS. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada guru untuk
merancang pembelajaran mind mapping
berbasis karakter dalam mengembangkan pembelajaran IPS melalui inovasi pem-belajaran dan memberikan pengetahuan serta pengalaman yang konkret untuk
mengimplementasikan model
pembelajaran mind mapping berbasis
karakter. Hasil penelitian ini sebagai masukan bagi sekolah untuk mening-katkan mutu pendidikan di sekolah khu-susnya dalam pembelajaran IPS. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dan memberikan informasi dalam
mengem-bangkan model pembelajaran mind
mapping berbasis karakter sebagai kegiatan penelitian.
Daftar Rujukan
Buzan, Tony. 2013. Buku Pintar Mind
Mapping. Jakarta: Prima Grafika.
Dantes, Nyoman. 2012. Metode
Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.
Firdaus, dkk. 2014. “Hasil Belajar Siswa pada Materi Bidang Datar dengan Menggunakan Pendekatan CTL di SMP Muhammadiyah I Banda
Aceh”. Jurnal STKIP Bina Bangsa
Getsempena, Volume 5, Nomor 2 (hal. 142)
Melvin L.S. 2009. “Active Learning: 101
10 Bandung: Nusamedia. Jurnal Penelitian
Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, Volume 1, Nomor 2, (hlm 100).
Mulyasa, H.E. 2013. Manajemen
Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
Sapriya. 2012. Pendidikan IPS. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Sardjiyo, dkk. 2014. Pendidikan IPS di SD.
Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Pen-didikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sumaraning, Ni Putu. 2014. “Pengaruh Model Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IPS siswa Kelas IV di Desa Sinabun Kecamatan Sawan,
Kabupaten Buleleng”. Jurnal
Mimbar Ilmu PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 2, Nomor 1, (hlm. 1)
Susanti, Ni Km. Ayu. 2013.”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Mind Mapping Berbantuan Media Gambar terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas IV SD Gugus IV Kecamatan
Sukawati”. Jurnal Mimbar Ilmu
PGSD Universitas Pendidikan Ganesha,Volume 1, Nomor 1, (hlm. 1)
Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.