101
A. Profil SMK Ma’arif NU Tirto
1. Sejarah
Berdasarkan dokumen program kerja kepala SMK Ma’arif NU Tirto, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif NU Tirto didirikan pada tanggal 10 Mei 1993. Pada saat itu, di kecamatan Tirto tidak ada pendidikan SLTA. Hal itulah yang melatar belakangi tokoh NU di kecamatan Tirto untuk mendirikan SLTA. Pada awalnya didirikan, SMK Ma’arif NU Tirto bernama Madrasah Iqtishodiah atau SMEA Ma’arif NU. Ijin pendirian mulai diurus pada tahun 1992 dan ijin operasional turun pada tahun 1993.
Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Mochamad Munip, Kepala SMK Ma’arif NU Tirto :
“Kecamatan Tirto tidak ada pendidikan tingkat SLTA, sehingga tokoh NU di kecamatan Tirto akan mendirikan sekolah di bawah LP Ma’arif NU, disetujui oleh camat, pada tahun 1992 mulai mengurus
perijinan dan tahun 1993 ijin turun”1
Kegiatan belajar mengajar pada awal pendirian dilaksanakan di gedung MTs NU Tirto, namun hanya beberapa bulan saja. Adapun tokoh pendirinya adalah :
1
Mochamad Munip, Kepala SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancaea Pribadi, Pekalongan, 1 Oktober 2014
1. H. Marhadi
2. KH. Jahri Anwar
3. H. Mawardi
4. Slamet Ichsan
Bapak Mochamad Munip mengungkapkan bahwa:
“ Tokoh NU Kecamatan Tirto yang ikut berperan dalam pendirian SMK Ma’arif NU Tirto adalah H. Marhadi, KH. Jahri Anwar, H. Mawardi dan Slamet Ichsan.”
Dasar hukum pendirian SMK Ma’arif NU Tirto menurut dokumen program kerja Kepala SMK Ma’arif NU Tirto adalah :
a. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 018/C/Kep.I.83 tanggal 23 Pebruari 1983 tentang syarat dan tata cara Pendirian Sekolah Swasta.
b. Nomor : 019/C/Kep.I.83 tanggal 23 Pebruari 1983 tentang
standardisasi Sekolah Swasta.
Jurusan yang ada pada saat itu, yaitu Akuntansi dan Ketata Usahaan. Sekarang dengan struktur kurikulum SMK Ma’arif NU Tirto, Bidang Keahlian dan Program Keahlian yang ada adalah: (untuk tingkat X, XI, dan XII)
a.Bidang Studi Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Studi Keahlian : Administrasi
Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran
b. Bidang Studi Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Studi Keahlian : Keuangan
c. Bidang Studi Keahlian : Pariwisata Program Studi Keahlian : Tata Busana
Kompetensi Keahlian : Busana Butik
d. Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
e. Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian :Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Otomotif Sepeda Motor
f. Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
2. Visi dan Misi
a. VISI
Menjadikan lulusan SMK yang berkualitas, terampil, profesional dan mandiri berdasarkan iman dan taqwa
b. MISI
1. Meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui dukungan
IPTEK dan IMTAQ yang berhaluan Ahlussunah wal jama’ah
2. Memberikan layanan terhadap warga sekolah untuk menghasilkan
tenaga kerja
3. Meningkatkan kualitas tamatan sesuai dengan standar kompetensi
dalam menghadapi era globalisasi
4. Melaksanakan kegiatan intra dan kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan minat dan bakat dalam meraih prestasi2
3. Jumlah Siswa
Tabel 3
Jumlah Siswa SMK Ma’arif NU Tirto Kabupaten Pekalongan Per September 2014 Tahun Pelajaran 2014/2015 KOMPETENSI
KEAHLIAN ROMBEL KELAS X XI XII JUMLAH
Administrasi Perkantoran 1 L 3 1 4 8 P 32 30 25 87 2 L 0 2 0 2 P 35 36 29 100 JML 70 69 58 197 Akuntansi 1 L 8 4 0 12 P 30 30 33 93 2 L 5 5 - 10 P 32 30 - 62 JML 75 69 33 177 Busana Butik 1 L 0 0 0 0 P 21 22 18 61 JML 21 22 18 61 Tekn. Kendaraan Ringan 1 L 38 40 29 107 P 0 0 0 0 2 L 37 32 - 69 P 0 0 - 0 JML 75 72 29 176 Tekn. Sepeda Motor 1 L 40 37 28 105 P 2 0 0 2 2 L 43 38 25 106 P 0 0 0 0 JML 85 75 53 213
Tekn. Komputer & Jaringan 1 L 8 17 13 38 P 32 25 14 71 2 L 10 - - 10 P 28 - - 28 JML 78 42 27 147 JUMLAH L 192 176 99 467 P 212 173 119 504 TOTAL 404 349 218 971
B. Tradisi Amaliyah Nahdlatul Ulama di SMK Ma’arif NU Tirto
1. Kurikulum SMK Ma’arif NU Tirto tentang Tradisi Amaliah NU
Pada setiap sekolah yang bernaung di bawah LP Ma’arif NU maka diwajibkan mengajarkan pelajaran Ke-NU-an. Pelajaran Ke-NU-an ini berisi tentang sejarah NU dan ajaran-ajaran ahlussunnah wal jamaah. Dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, sebagian besar standar kompetensi mencakup tentang sejarah dan ideologi. Standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut mencakup beberapa nilai karakter sebagai berikut :3
Tabel 4
Nilai Karakter dalam Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ke-NU-an
3 Buku Kurikulum SMK Ma’arif NU Tirto Tahun 2013/2014
No Standar Kompetensi Nilai Karakter
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Memahami pondok pesantren Memahami organisasi NU
Mengetahui biografi tokoh-tokoh NU
Menganalisis Peran NU dalam
memperjuangkan berdirinya Negara RI
Menganalisis peranan NU dalam
memperjuangkan keberadaan Negara RI
Amaliah rutin warga NU dalam
kehidupan sehari-hari : do’a qunut dan ziaroh
Mengetahui pandangan NU tentang jihad
Religius,
Demokratis, tanggungjawab, toleransi
Religius, Rasa ingin tahu, gemar membaca
Semangat kebangsaan, cinta tanah air
Semangat kebangsaan, cinta tanah air
Religius
Tanggung jawab, kerja keras Toleransi
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Madzhab-madzhab dalam Islam
Memahami faham Ahlussunnah
Waljama’ah
Mengetahui madzhab-madzhab dalam Islam
Memahami pengembangan ajaran
ahlussunnah waljamaah dan
pelestariannya dalam kehidupan sehari-hari
Menganalisa istimbat hukum dalam NU Memahami amaliah rutin warga NU: sholat tarawih, rawatib
Memahami nilai-nilai dasar NU
Mengidentifikasikan, menganalisis dan memedomani prilaku kaum nahdliyin
dalam kehidupan pribadi dan
bermasyarakat
Mengidentifikasikan, menganalisis dan
memedomani ukhuwah nahdliyyah
dalam kehidupan sehari-hari
Memahami proses lahirnya dan
dinamika khitthah Nahdliyyah
Mengamalkan amaliah ibadah yang dianut NU: do’a iftitah dan istighotsah Memahami organisasi mahasiswa Islam
yang berhaluan Ahlussunnah
Waljamaah
Religius, toleransi
Toleransi
Tanggung jawab, disiplin, kerja keras Kerja keras Religius Religius Toleransi, religius Toleransi,
Semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi Religius,
2. Jadwal Pelaksanaan Tradisi Amaliah NU di SMK Ma’arif NU Tirto SMK Ma’arif NU Tirto melaksanakan beberapa tradisi amaliah NU, baik dilaksanakan di lingkungan sekolah maupun dilaksanakan di luar lingkungan sekolah tetapi tetap dalam kendali sekolah.
Adapun jadwal pelaksanaannya adalah sebagai berikut : Tabel 5
Jadwal Kegiatan Keagamaan
SMK Ma’arif NU Tirto Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014
No Jenis Kegiatan Peserta Waktu Pelaksanaan
1. Tahlil Warga sekolah - Setiap ada kegiatan
keagamaan
- seminggu sekali (kelas XII)
2. Kajian Kitab Kuning Warga sekolah Seminggu sekali (siswa
yang berminat)
3. Maulid Nabi Warga sekolah Bulan Robi’ul Awwal
4. Istighotsah Warga sekolah Setiap ada kegiatan
keagamaan
- seminggu sekali (kelas XII)
5. Dzikir dengan suara
keras
Warga sekolah Setiap hari
6. Membaca sholawat
kepada Nabi
Muhammad SAW
Warga sekolah Setiap hari
7. Ziaroh Kubur Kelas X dan guru Setahun sekali
8. Penjamuan makanan
dalam kegiatan Tahlil
Kelas XII Seminggu sekali pada saat
3. Tradisi Amaliah NU di SMK Ma’arif NU Tirto
a. Tahlil
Kegiatan tahlil merupakan kegiatan keagamaan di SMK Ma’arif NU Tirto yang dilakukan setiap ada kegiatan di SMK Ma’arif NU Tirto baik peringatan hari besar, pramuka maupun kegiatan
pelepasan siswa.4
Selain itu, kegiatan tahlil juga dilaksanakan siswa kelas XII di rumah siswa sekaligus bersamaan dengan kegiatan istighotsah
seminggu sekali.5 Kegiatan ini dapat menambah ketentraman hati
siswa, menambah keimanan dan menambah keakraban antar siswa, menambah keimanan, saling silaturahim dan toleransi.
Khotijah, salah seorang siswa kelas XII mengungkapkan: “pokoknya senang bu, kalau tahlil dan istighotsah keliling, bisa tambah akrab dengan teman, sepulang dari kegiatan tersebut hatinya
jadi tentram, pingin ibadah terus.”6
Bapak Husni Amri, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto juga mengatakan bahwa: “Dari segi kebersamaan antar siswa menjadi lebih akrab, lebih meningkatkan keimanan, meningkaan ibadah, saling
silaturahim, toleransi, memahami kondisi temannya, ketka
mendapatkan giliran tidak mengeluh.”
4 M. Husni Amri, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober
2014
5 M. Husni Amri, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober
2014
b. Kajian Kitab Kuning
Kajian Kitab Kuning dilaksanakan seminggu sekali dengan durasi satu jam. Kitab yang dibaca meliputi kitab fiqih dan kitab akhlaq. Selain dibaca secara rutin seminggu sekali, kajian kitab kuning juga dilaksanakan pada bulan puasa pada saat pesantren kilat. Tujuan kajian kitab kuning yaitu menambah pengetahuan peserta didik khususnya dalam bidang fiqih dan akhlak.
Setelah mengikuti kegiatan kajian kitab kuning, siswa menjadi ingin tahu lebih dalam tentang materi yang dikaji dan menambah ktrampilan ibadah siswa.
Bapak Hadi Wibowo, Guru PAI sekaligus pembina ekstrakurikuler kajian kitab kuning mengatakan bahwa: “Setelah mengikuti kajian kitab kuning, siswa bertambah rasa ingin tahunya, religius dan gemar membaca, mereka rajin sholat dhuha, sholat
berjamaah dan mengikuti kegiatan keagamaan”7
c. Maulid Nabi
Kegiatan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW
dilaksanakan setiap bulan Robi’ul Awwal setiap tahun sekali, diikuti oleh semua warga sekolah dan biasanya mendatangkan pembicara dari luar sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk rasa cinta warga sekolah kepada Nabi Muhammad SAW.
7 Hadi Wibowo, Pembina ekstrakurikuler Kajian Kitab Kuning SMK Ma’arif NU Tirto,
Dalam peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ada beberapa acara yaitu tahlil, mauidhoh hasanah, pembacaan Diba’ dan Barzanji serta mahalul qiyam. Pembacaan Diba’ dan Barzanji bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang sejarah Nabi Muhammad SAW, sedangkan mahalul qiyam bertujuan agar peserta didik menghormati Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana dikatakan oleh Bapak Husni Amri, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto: “Tujuan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW agar siswa memahami sarah nabawi, perjuangan Rasul, mendengarkan ceramah Islami sehingga siswa akan meneladani
akhlak Rasul, saling akrab antar siswa dan guru.”8
Bapak Hadi Wibowo juga mengatakan bahwa: ”yang jelas mahabbah Rasul, interaksi antar teman, terlebih pada panitia OSIS terlatih untuk menghormati tamu, mengendalikan teman dalam
kegiatan peringatan maulid Nabi”9
d. Istighotsah
Istighotsah dilaksanakan setiap akan dilaksanakan peringatan hari besar Islam, yaitu sebelum acara dimulai maka hadirin melaksanakan istighotsah terlebih dahulu. Kegiatan ini bertujuan
8
M. Husni Amri, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober 2014
9
Hadi Wibowo, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober 2014
membiasakan warga sekolah untuk selalu berdzikir, bertawakkal dan memohon pertolongan Allah SWT dalam segala sesuatu.
Selain itu, kegiatan istighotsah juga dilaksanakan satu minggu sekali oleh peserta didik kelas XII dengan sistem berkeliling ke rumah peserta didik kelas XII. Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan mental peserta didik kelas XII dalam menghadapi ujian akhir. Selain berkeliling, istighotsah kelas XII juga dilaksanakan di sekolah pada saat menjelang ujian sekolah dan ujian nasional. Sebelum pembacaan istighotsah, kegiatan ini diawali dengan hadiah pahala kepada ahli
kubur dan pembacaan tahlil.10
Siswa merasa tenang setelah mengikuti kegiatan ini dan bertambah ketaqwaannya kepada Allah serta merasa senang karena dapat berkumpul dengan teman-temannya. Selain itu, siswa yang biasanya menghabiskan waktu sorenya untuk menonton tv dan bermain-main, ketika ada kegiatan tersebut, mereka mengisi waktu sore dengan membaca al-Qur’an dan istighotsah.
Sebagaimana diungkapkan oleh Noviyanti, salah satu siswa kelas XII: “ya.... seneng bisa kumpul sama teman-teman, kalau sore jadinya diisi dengan kegiatan istighotsah, biasanya sih, bantu orang tua”11
Siti Khotijah, juga mengungkapkan bahwa:
10 M. Husni Amri, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober
2014
“kalau saya sih biasanya nonton tv, sejak ada kegiatan istighotsah saya ya memilih ikut istighotsah, pokoknya seneng bu, kalau tahlil dan istighotsah keliling, bisa tambah akrab dengan teman, sepulang dari kegiatan tersebut hatinya jadi tentram, pingin ibadah terus”12
e. Dzikir dengan suara keras
Setiap hari efektif, SMK Ma’arif NU Tirto melaksanakan sholat dhuhur berjamaah dan dilanjutkan dengan dzikir. Dzikir dengan suara keras juga dilaksanakan setiap pagi hari secara bersama-sama membaca dzikir asmaul husna. Dzikir sesudah sholat dilafadzkan dengan suara keras. Hal ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik.
Bapak Husni Amri mengungkapkan bahwa: “ secara substansi, asmaul husna berisi tentang nama-nama Allah dan do’a bagi pembaca, kita dianjurkan untuk membaca asmaul husna dalam setiap do’a kita”13
Adapun internalisasi dari asmaul husna dilaksanakan pada mata pelajaran agama dan Ke-NU-an. Bapak Khadziron Nadzifan menjelaskan bahwa: “Teori tentang tradisi amaliyah NU itu ada di mapel Ke-NU-an, kemudian diaplikasikan dalam kegiatan keagamaan
seperti rutinitas do’a pagi,dll”14
12 Siti Khotijah, Siswa SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 31 Januari 2015
13
M. Husni Amri, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober 2014
14
Khadziron Nadzifan, Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikukum SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober 2014
Setelah melaksanakan kegiatan ini, siswa lebih tenang dan mudah diatur. Sebagaimana dikatakan oleh Bapak Hadi Wibowo, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto: “Yang jelas ada perubahan menjadi
lebih baik, diantaranya lebih mudah diatur.”15
Bapak Miftahuddin juga mengatakan bahwa: “Tetap ada perbedaan perilaku, tetap dzikir pasti meresap pada hati, hasilnya
jangka panjang.”16
f. Membaca Sholawat kepada Nabi SAW, Keluarga Nabi dan Sahabat
Nabi SAW
Pembacaan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat Nabi SAW dilaksanakan setiap sesudah adzan dikumandangkan sebelum iqomah dan dilaksanakan pula pada saat peringatan maulid Nabi SAW dan peringatan Isro’ Mi’roj serta setiap akan memulai kegiatan kesiswaan di sekolah.
Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik dalam melantunkan sholawat Nabi Muhammad SAW dan membiasakan untuk menghiasi lisan dengan kalimat yang baik, sehingga diharapkan akan meminimalisir kalimat yang kurang baik.
Pembacaan sholawat juga dilaksanakan dengan diiringi alat musik rebana, kegiatan ini dilaksanakan seminggu sekali sebagai kegiatan ekstrakurikuler di SMK Ma’arif NU Tirto.
15Hadi Wibowo, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober
2014
16
Miftahuddin, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober 2014
Sholawat yang dibaca adalah sholawat shimtudduror yang berisi tentang riwayat hidup Nabi Muhammad SAW. Sehingga siswa dapat mengetahui riwayat hidup Nabi Muhammad SAW dan mencontoh akhlak beliau.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Bapak M. Nur Hasan, Guru PAI sekaligus pembina ekstrakurikuler Rebana: “ekstrakurikuler rebana dilaksanakan seminggu sekali, yang dibaca adalah sholawat shimtudduror yang berisi tentang sejara Nabi Muhammad SAW, tujuannya agar siswa bertambah cinta kepada
Rasul dan membiasakan membaca sholawat.”17
g. Ziarah Kubur
Ziaroh kubur atau mengunjungi makam para ulama untuk mendoakan dan mempelajari sejarah kehidupan ulama serta mengambil ibroh dari jalan hidup para ulama dilaksanakan setahun sekali.
SMK Ma’arif NU Tirto memiliki agenda rutin untuk ziaroh kubur untuk kelas X setiap tahunnya. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah keimanan peserta didik, menambah wawasan tentang sejarah ulama, meneladani kehidupan para ulama untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bapak Khadziron Nadzifan mengatakan bahwa:
17 M. Nur Hasan, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 2 Oktober
“setiap tahun SMK Ma’arif NU Tirto mengadakan ziaroh walisongo sebagai implementasi dari mata pelajaran Ke-NU-an dKe-NU-an bertujuKe-NU-an untuk membiasakKe-NU-an siswa berziaroh, mengenal tokoh-tokoh Islam, mendo’akan orang yang sudah
meninggal dunia dan mengingat kematian.”18
h. Penjamuan Makanan dalam Kegiatan Tahlil
Kegiatan tahlil selain dilaksanakan di lingkungan sekolah, juga dilaksanakan di rumah peserta didik kelas XII secara bergantian. Pada saat itulah peserta didik yang ditempati untuk tahlil dan istighotsah menyajikan makanan.
Penjamuan makanan ini dilaksanakan secara sukarela oleh tuan rumah. Hal ini mendidik agar peserta didik terbiasa bershodaqoh dan menghadiahkan pahala shodaqohnya kepada keluarga yang sudah
meninggal dunia.19
Kegiatan ini juga menumbuhkan karakter toleransi,
sebagaimana yang dikatakan oleh Siti Khotijah: “Kita ya ndak pernah mempermasalahkan dengan makanan yang disajikan oleh teman-teman kita, kita bisa memahami kondisi ekonomi teman-teman-teman-teman, ya
semampunya lah...”20
Hal ini juga senada dengan yang diungkapkan oleh Bapak Husni: “Dari segi kebersamaan antar siswa menjadi lebih akrab, lebih meningkatkan keimanan, meningkaan ibadah, saling silaturahim,
18 Khadziron Nadzifan, Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum, Wawancara, 8 Oktober
2014
19 M. Husni Amri, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober
2014
20
toleransi, memahami kondisi temannya, ketika mendapatkan giliran tidak mengeluh.”
C. Faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter berbasis tradisi amaliyah NU di SMK Ma’arif NU Tirto
1. Faktor pendukung pendidikan karakter berbasis tradisi amaliyah NU di
SMK Ma’arif NU Tirto
a. Kebijakan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah untuk mendukung
kegiatan tradisi amaliyah NU di SMK Ma’arif NU Tirto. Dukungan ini berupa pengalokasian dana untuk kegiatan tradisi amaliyah NU di SMK sekolah, pemenuhan fasilitas yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Miftahuddin bahwa: “Tidak ada hambatan yang berarti, Kepala Sekolah mendukung penuh pelaksanaan tradisi amaliyah NU di SMK Ma’arif NU Tirto.”
b. Komitmen guru untuk selalu menciptakan lingkungan sekolah yang
berkarakter terutama guru Agama Islam. Guru agama Islam sangat berperan, terutama dalam menuangkan ide, pemikiran dan tenaga untuk melaksanakan kebijakan kepala sekolah dalam kegiatan pendidikan karakter berbasis tradisi amaliyah NU di SMK Ma’arif NU Tirto. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Mochamad Munip bahwa: “Kunci penciptaan lingkungan sekolah yang berkarakter ada pada guru, terutama guru PAI dan kami selalu mendukung ide dan pemikiran dari guru Agama”
c. Antusiasme peserta didik dalam mengikuti kegiatan tradisi amaliyah NU yang dilaksanakan di SMK Ma’arif NU Tirto. Kebijakan kepala sekolah tidak akan berjalan apabila tidak ada keikutsertaan guru dan siswa dalam kegiatan tersebut. Hal ini terbukti dengan kehadiran siswa dalam setiap kegiatan tradisi amaliyah NU Tirto hampir mencapai 100%.
2. Faktor penghambat pendidikan karakter berbasis tradisi amaliyah NU di
SMK Ma’arif NU Tirto
a. Pelaksanaan pendidikan karakter berbasis tradisi amaliyah NU di
SMK Ma’arif NU Tirto tidak memiliki faktor penghambat yang berarti, hanya saja ada kebijakan kepala sekolah yang belum dapat dilaksanakan yaitu membuat buku panduan pendidikan karakter yang berisi dzikir dan do’a amalan Nahdliyin dan indikator karakter yang harus dilaksanakan oleh warga sekolah terutama peserta didik. Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Mochamad Munip: “Saya masih merencanakan untuk membentuk TIM pembuat buku panduan pendidikan karakter yang berisi do’a dan amalan Nahdliyin.”
b. Kondisi lingkungan masyarakat peserta didik kurang mendukung
pengamalan tradisi amaliyah NU di rumah, terutama di daerah pesisir. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak M. Nur Hasan bahwa: “siswa dari daerah pesisir sangat berat dalam menerima materi amalan tradisi amaliyah NU, sehingga perubahan karakternya agak lambat dan butuh ketelaten.”