• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS TRADISI AMALIYAH NU DI SMK MA ARIF NU TIRTO. kecamatan Tirto untuk mendirikan SLTA. Pada awalnya didirikan, SMK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS TRADISI AMALIYAH NU DI SMK MA ARIF NU TIRTO. kecamatan Tirto untuk mendirikan SLTA. Pada awalnya didirikan, SMK"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

101

A. Profil SMK Ma’arif NU Tirto

1. Sejarah

Berdasarkan dokumen program kerja kepala SMK Ma’arif NU Tirto, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif NU Tirto didirikan pada tanggal 10 Mei 1993. Pada saat itu, di kecamatan Tirto tidak ada pendidikan SLTA. Hal itulah yang melatar belakangi tokoh NU di kecamatan Tirto untuk mendirikan SLTA. Pada awalnya didirikan, SMK Ma’arif NU Tirto bernama Madrasah Iqtishodiah atau SMEA Ma’arif NU. Ijin pendirian mulai diurus pada tahun 1992 dan ijin operasional turun pada tahun 1993.

Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Mochamad Munip, Kepala SMK Ma’arif NU Tirto :

“Kecamatan Tirto tidak ada pendidikan tingkat SLTA, sehingga tokoh NU di kecamatan Tirto akan mendirikan sekolah di bawah LP Ma’arif NU, disetujui oleh camat, pada tahun 1992 mulai mengurus

perijinan dan tahun 1993 ijin turun”1

Kegiatan belajar mengajar pada awal pendirian dilaksanakan di gedung MTs NU Tirto, namun hanya beberapa bulan saja. Adapun tokoh pendirinya adalah :

1

Mochamad Munip, Kepala SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancaea Pribadi, Pekalongan, 1 Oktober 2014

(2)

1. H. Marhadi

2. KH. Jahri Anwar

3. H. Mawardi

4. Slamet Ichsan

Bapak Mochamad Munip mengungkapkan bahwa:

“ Tokoh NU Kecamatan Tirto yang ikut berperan dalam pendirian SMK Ma’arif NU Tirto adalah H. Marhadi, KH. Jahri Anwar, H. Mawardi dan Slamet Ichsan.”

Dasar hukum pendirian SMK Ma’arif NU Tirto menurut dokumen program kerja Kepala SMK Ma’arif NU Tirto adalah :

a. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 018/C/Kep.I.83 tanggal 23 Pebruari 1983 tentang syarat dan tata cara Pendirian Sekolah Swasta.

b. Nomor : 019/C/Kep.I.83 tanggal 23 Pebruari 1983 tentang

standardisasi Sekolah Swasta.

Jurusan yang ada pada saat itu, yaitu Akuntansi dan Ketata Usahaan. Sekarang dengan struktur kurikulum SMK Ma’arif NU Tirto, Bidang Keahlian dan Program Keahlian yang ada adalah: (untuk tingkat X, XI, dan XII)

a.Bidang Studi Keahlian : Bisnis dan Manajemen

Program Studi Keahlian : Administrasi

Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran

b. Bidang Studi Keahlian : Bisnis dan Manajemen

Program Studi Keahlian : Keuangan

(3)

c. Bidang Studi Keahlian : Pariwisata Program Studi Keahlian : Tata Busana

Kompetensi Keahlian : Busana Butik

d. Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa

Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif

Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

e. Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa

Program Studi Keahlian :Teknik Otomotif

Kompetensi Keahlian : Teknik Otomotif Sepeda Motor

f. Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa

Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika

Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan

2. Visi dan Misi

a. VISI

Menjadikan lulusan SMK yang berkualitas, terampil, profesional dan mandiri berdasarkan iman dan taqwa

b. MISI

1. Meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui dukungan

IPTEK dan IMTAQ yang berhaluan Ahlussunah wal jama’ah

2. Memberikan layanan terhadap warga sekolah untuk menghasilkan

tenaga kerja

3. Meningkatkan kualitas tamatan sesuai dengan standar kompetensi

dalam menghadapi era globalisasi

4. Melaksanakan kegiatan intra dan kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan minat dan bakat dalam meraih prestasi2

(4)

3. Jumlah Siswa

Tabel 3

Jumlah Siswa SMK Ma’arif NU Tirto Kabupaten Pekalongan Per September 2014 Tahun Pelajaran 2014/2015 KOMPETENSI

KEAHLIAN ROMBEL KELAS X XI XII JUMLAH

Administrasi Perkantoran 1 L 3 1 4 8 P 32 30 25 87 2 L 0 2 0 2 P 35 36 29 100 JML 70 69 58 197 Akuntansi 1 L 8 4 0 12 P 30 30 33 93 2 L 5 5 - 10 P 32 30 - 62 JML 75 69 33 177 Busana Butik 1 L 0 0 0 0 P 21 22 18 61 JML 21 22 18 61 Tekn. Kendaraan Ringan 1 L 38 40 29 107 P 0 0 0 0 2 L 37 32 - 69 P 0 0 - 0 JML 75 72 29 176 Tekn. Sepeda Motor 1 L 40 37 28 105 P 2 0 0 2 2 L 43 38 25 106 P 0 0 0 0 JML 85 75 53 213

Tekn. Komputer & Jaringan 1 L 8 17 13 38 P 32 25 14 71 2 L 10 - - 10 P 28 - - 28 JML 78 42 27 147 JUMLAH L 192 176 99 467 P 212 173 119 504 TOTAL 404 349 218 971

(5)

B. Tradisi Amaliyah Nahdlatul Ulama di SMK Ma’arif NU Tirto

1. Kurikulum SMK Ma’arif NU Tirto tentang Tradisi Amaliah NU

Pada setiap sekolah yang bernaung di bawah LP Ma’arif NU maka diwajibkan mengajarkan pelajaran Ke-NU-an. Pelajaran Ke-NU-an ini berisi tentang sejarah NU dan ajaran-ajaran ahlussunnah wal jamaah. Dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, sebagian besar standar kompetensi mencakup tentang sejarah dan ideologi. Standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut mencakup beberapa nilai karakter sebagai berikut :3

Tabel 4

Nilai Karakter dalam Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ke-NU-an

3 Buku Kurikulum SMK Ma’arif NU Tirto Tahun 2013/2014

No Standar Kompetensi Nilai Karakter

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Memahami pondok pesantren Memahami organisasi NU

Mengetahui biografi tokoh-tokoh NU

Menganalisis Peran NU dalam

memperjuangkan berdirinya Negara RI

Menganalisis peranan NU dalam

memperjuangkan keberadaan Negara RI

Amaliah rutin warga NU dalam

kehidupan sehari-hari : do’a qunut dan ziaroh

Mengetahui pandangan NU tentang jihad

Religius,

Demokratis, tanggungjawab, toleransi

Religius, Rasa ingin tahu, gemar membaca

Semangat kebangsaan, cinta tanah air

Semangat kebangsaan, cinta tanah air

Religius

Tanggung jawab, kerja keras Toleransi

(6)

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

Madzhab-madzhab dalam Islam

Memahami faham Ahlussunnah

Waljama’ah

Mengetahui madzhab-madzhab dalam Islam

Memahami pengembangan ajaran

ahlussunnah waljamaah dan

pelestariannya dalam kehidupan sehari-hari

Menganalisa istimbat hukum dalam NU Memahami amaliah rutin warga NU: sholat tarawih, rawatib

Memahami nilai-nilai dasar NU

Mengidentifikasikan, menganalisis dan memedomani prilaku kaum nahdliyin

dalam kehidupan pribadi dan

bermasyarakat

Mengidentifikasikan, menganalisis dan

memedomani ukhuwah nahdliyyah

dalam kehidupan sehari-hari

Memahami proses lahirnya dan

dinamika khitthah Nahdliyyah

Mengamalkan amaliah ibadah yang dianut NU: do’a iftitah dan istighotsah Memahami organisasi mahasiswa Islam

yang berhaluan Ahlussunnah

Waljamaah

Religius, toleransi

Toleransi

Tanggung jawab, disiplin, kerja keras Kerja keras Religius Religius Toleransi, religius Toleransi,

Semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi Religius,

(7)

2. Jadwal Pelaksanaan Tradisi Amaliah NU di SMK Ma’arif NU Tirto SMK Ma’arif NU Tirto melaksanakan beberapa tradisi amaliah NU, baik dilaksanakan di lingkungan sekolah maupun dilaksanakan di luar lingkungan sekolah tetapi tetap dalam kendali sekolah.

Adapun jadwal pelaksanaannya adalah sebagai berikut : Tabel 5

Jadwal Kegiatan Keagamaan

SMK Ma’arif NU Tirto Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014

No Jenis Kegiatan Peserta Waktu Pelaksanaan

1. Tahlil Warga sekolah - Setiap ada kegiatan

keagamaan

- seminggu sekali (kelas XII)

2. Kajian Kitab Kuning Warga sekolah Seminggu sekali (siswa

yang berminat)

3. Maulid Nabi Warga sekolah Bulan Robi’ul Awwal

4. Istighotsah Warga sekolah Setiap ada kegiatan

keagamaan

- seminggu sekali (kelas XII)

5. Dzikir dengan suara

keras

Warga sekolah Setiap hari

6. Membaca sholawat

kepada Nabi

Muhammad SAW

Warga sekolah Setiap hari

7. Ziaroh Kubur Kelas X dan guru Setahun sekali

8. Penjamuan makanan

dalam kegiatan Tahlil

Kelas XII Seminggu sekali pada saat

(8)

3. Tradisi Amaliah NU di SMK Ma’arif NU Tirto

a. Tahlil

Kegiatan tahlil merupakan kegiatan keagamaan di SMK Ma’arif NU Tirto yang dilakukan setiap ada kegiatan di SMK Ma’arif NU Tirto baik peringatan hari besar, pramuka maupun kegiatan

pelepasan siswa.4

Selain itu, kegiatan tahlil juga dilaksanakan siswa kelas XII di rumah siswa sekaligus bersamaan dengan kegiatan istighotsah

seminggu sekali.5 Kegiatan ini dapat menambah ketentraman hati

siswa, menambah keimanan dan menambah keakraban antar siswa, menambah keimanan, saling silaturahim dan toleransi.

Khotijah, salah seorang siswa kelas XII mengungkapkan: “pokoknya senang bu, kalau tahlil dan istighotsah keliling, bisa tambah akrab dengan teman, sepulang dari kegiatan tersebut hatinya

jadi tentram, pingin ibadah terus.”6

Bapak Husni Amri, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto juga mengatakan bahwa: “Dari segi kebersamaan antar siswa menjadi lebih akrab, lebih meningkatkan keimanan, meningkaan ibadah, saling

silaturahim, toleransi, memahami kondisi temannya, ketka

mendapatkan giliran tidak mengeluh.”

4 M. Husni Amri, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober

2014

5 M. Husni Amri, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober

2014

(9)

b. Kajian Kitab Kuning

Kajian Kitab Kuning dilaksanakan seminggu sekali dengan durasi satu jam. Kitab yang dibaca meliputi kitab fiqih dan kitab akhlaq. Selain dibaca secara rutin seminggu sekali, kajian kitab kuning juga dilaksanakan pada bulan puasa pada saat pesantren kilat. Tujuan kajian kitab kuning yaitu menambah pengetahuan peserta didik khususnya dalam bidang fiqih dan akhlak.

Setelah mengikuti kegiatan kajian kitab kuning, siswa menjadi ingin tahu lebih dalam tentang materi yang dikaji dan menambah ktrampilan ibadah siswa.

Bapak Hadi Wibowo, Guru PAI sekaligus pembina ekstrakurikuler kajian kitab kuning mengatakan bahwa: “Setelah mengikuti kajian kitab kuning, siswa bertambah rasa ingin tahunya, religius dan gemar membaca, mereka rajin sholat dhuha, sholat

berjamaah dan mengikuti kegiatan keagamaan”7

c. Maulid Nabi

Kegiatan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW

dilaksanakan setiap bulan Robi’ul Awwal setiap tahun sekali, diikuti oleh semua warga sekolah dan biasanya mendatangkan pembicara dari luar sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk rasa cinta warga sekolah kepada Nabi Muhammad SAW.

7 Hadi Wibowo, Pembina ekstrakurikuler Kajian Kitab Kuning SMK Ma’arif NU Tirto,

(10)

Dalam peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ada beberapa acara yaitu tahlil, mauidhoh hasanah, pembacaan Diba’ dan Barzanji serta mahalul qiyam. Pembacaan Diba’ dan Barzanji bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang sejarah Nabi Muhammad SAW, sedangkan mahalul qiyam bertujuan agar peserta didik menghormati Nabi Muhammad SAW.

Sebagaimana dikatakan oleh Bapak Husni Amri, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto: “Tujuan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW agar siswa memahami sarah nabawi, perjuangan Rasul, mendengarkan ceramah Islami sehingga siswa akan meneladani

akhlak Rasul, saling akrab antar siswa dan guru.”8

Bapak Hadi Wibowo juga mengatakan bahwa: ”yang jelas mahabbah Rasul, interaksi antar teman, terlebih pada panitia OSIS terlatih untuk menghormati tamu, mengendalikan teman dalam

kegiatan peringatan maulid Nabi”9

d. Istighotsah

Istighotsah dilaksanakan setiap akan dilaksanakan peringatan hari besar Islam, yaitu sebelum acara dimulai maka hadirin melaksanakan istighotsah terlebih dahulu. Kegiatan ini bertujuan

8

M. Husni Amri, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober 2014

9

Hadi Wibowo, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober 2014

(11)

membiasakan warga sekolah untuk selalu berdzikir, bertawakkal dan memohon pertolongan Allah SWT dalam segala sesuatu.

Selain itu, kegiatan istighotsah juga dilaksanakan satu minggu sekali oleh peserta didik kelas XII dengan sistem berkeliling ke rumah peserta didik kelas XII. Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan mental peserta didik kelas XII dalam menghadapi ujian akhir. Selain berkeliling, istighotsah kelas XII juga dilaksanakan di sekolah pada saat menjelang ujian sekolah dan ujian nasional. Sebelum pembacaan istighotsah, kegiatan ini diawali dengan hadiah pahala kepada ahli

kubur dan pembacaan tahlil.10

Siswa merasa tenang setelah mengikuti kegiatan ini dan bertambah ketaqwaannya kepada Allah serta merasa senang karena dapat berkumpul dengan teman-temannya. Selain itu, siswa yang biasanya menghabiskan waktu sorenya untuk menonton tv dan bermain-main, ketika ada kegiatan tersebut, mereka mengisi waktu sore dengan membaca al-Qur’an dan istighotsah.

Sebagaimana diungkapkan oleh Noviyanti, salah satu siswa kelas XII: “ya.... seneng bisa kumpul sama teman-teman, kalau sore jadinya diisi dengan kegiatan istighotsah, biasanya sih, bantu orang tua”11

Siti Khotijah, juga mengungkapkan bahwa:

10 M. Husni Amri, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober

2014

(12)

“kalau saya sih biasanya nonton tv, sejak ada kegiatan istighotsah saya ya memilih ikut istighotsah, pokoknya seneng bu, kalau tahlil dan istighotsah keliling, bisa tambah akrab dengan teman, sepulang dari kegiatan tersebut hatinya jadi tentram, pingin ibadah terus”12

e. Dzikir dengan suara keras

Setiap hari efektif, SMK Ma’arif NU Tirto melaksanakan sholat dhuhur berjamaah dan dilanjutkan dengan dzikir. Dzikir dengan suara keras juga dilaksanakan setiap pagi hari secara bersama-sama membaca dzikir asmaul husna. Dzikir sesudah sholat dilafadzkan dengan suara keras. Hal ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik.

Bapak Husni Amri mengungkapkan bahwa: “ secara substansi, asmaul husna berisi tentang nama-nama Allah dan do’a bagi pembaca, kita dianjurkan untuk membaca asmaul husna dalam setiap do’a kita”13

Adapun internalisasi dari asmaul husna dilaksanakan pada mata pelajaran agama dan Ke-NU-an. Bapak Khadziron Nadzifan menjelaskan bahwa: “Teori tentang tradisi amaliyah NU itu ada di mapel Ke-NU-an, kemudian diaplikasikan dalam kegiatan keagamaan

seperti rutinitas do’a pagi,dll”14

12 Siti Khotijah, Siswa SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 31 Januari 2015

13

M. Husni Amri, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober 2014

14

Khadziron Nadzifan, Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikukum SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober 2014

(13)

Setelah melaksanakan kegiatan ini, siswa lebih tenang dan mudah diatur. Sebagaimana dikatakan oleh Bapak Hadi Wibowo, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto: “Yang jelas ada perubahan menjadi

lebih baik, diantaranya lebih mudah diatur.”15

Bapak Miftahuddin juga mengatakan bahwa: “Tetap ada perbedaan perilaku, tetap dzikir pasti meresap pada hati, hasilnya

jangka panjang.”16

f. Membaca Sholawat kepada Nabi SAW, Keluarga Nabi dan Sahabat

Nabi SAW

Pembacaan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat Nabi SAW dilaksanakan setiap sesudah adzan dikumandangkan sebelum iqomah dan dilaksanakan pula pada saat peringatan maulid Nabi SAW dan peringatan Isro’ Mi’roj serta setiap akan memulai kegiatan kesiswaan di sekolah.

Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik dalam melantunkan sholawat Nabi Muhammad SAW dan membiasakan untuk menghiasi lisan dengan kalimat yang baik, sehingga diharapkan akan meminimalisir kalimat yang kurang baik.

Pembacaan sholawat juga dilaksanakan dengan diiringi alat musik rebana, kegiatan ini dilaksanakan seminggu sekali sebagai kegiatan ekstrakurikuler di SMK Ma’arif NU Tirto.

15Hadi Wibowo, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober

2014

16

Miftahuddin, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober 2014

(14)

Sholawat yang dibaca adalah sholawat shimtudduror yang berisi tentang riwayat hidup Nabi Muhammad SAW. Sehingga siswa dapat mengetahui riwayat hidup Nabi Muhammad SAW dan mencontoh akhlak beliau.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Bapak M. Nur Hasan, Guru PAI sekaligus pembina ekstrakurikuler Rebana: “ekstrakurikuler rebana dilaksanakan seminggu sekali, yang dibaca adalah sholawat shimtudduror yang berisi tentang sejara Nabi Muhammad SAW, tujuannya agar siswa bertambah cinta kepada

Rasul dan membiasakan membaca sholawat.”17

g. Ziarah Kubur

Ziaroh kubur atau mengunjungi makam para ulama untuk mendoakan dan mempelajari sejarah kehidupan ulama serta mengambil ibroh dari jalan hidup para ulama dilaksanakan setahun sekali.

SMK Ma’arif NU Tirto memiliki agenda rutin untuk ziaroh kubur untuk kelas X setiap tahunnya. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah keimanan peserta didik, menambah wawasan tentang sejarah ulama, meneladani kehidupan para ulama untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bapak Khadziron Nadzifan mengatakan bahwa:

17 M. Nur Hasan, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 2 Oktober

(15)

“setiap tahun SMK Ma’arif NU Tirto mengadakan ziaroh walisongo sebagai implementasi dari mata pelajaran Ke-NU-an dKe-NU-an bertujuKe-NU-an untuk membiasakKe-NU-an siswa berziaroh, mengenal tokoh-tokoh Islam, mendo’akan orang yang sudah

meninggal dunia dan mengingat kematian.”18

h. Penjamuan Makanan dalam Kegiatan Tahlil

Kegiatan tahlil selain dilaksanakan di lingkungan sekolah, juga dilaksanakan di rumah peserta didik kelas XII secara bergantian. Pada saat itulah peserta didik yang ditempati untuk tahlil dan istighotsah menyajikan makanan.

Penjamuan makanan ini dilaksanakan secara sukarela oleh tuan rumah. Hal ini mendidik agar peserta didik terbiasa bershodaqoh dan menghadiahkan pahala shodaqohnya kepada keluarga yang sudah

meninggal dunia.19

Kegiatan ini juga menumbuhkan karakter toleransi,

sebagaimana yang dikatakan oleh Siti Khotijah: “Kita ya ndak pernah mempermasalahkan dengan makanan yang disajikan oleh teman-teman kita, kita bisa memahami kondisi ekonomi teman-teman-teman-teman, ya

semampunya lah...”20

Hal ini juga senada dengan yang diungkapkan oleh Bapak Husni: “Dari segi kebersamaan antar siswa menjadi lebih akrab, lebih meningkatkan keimanan, meningkaan ibadah, saling silaturahim,

18 Khadziron Nadzifan, Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum, Wawancara, 8 Oktober

2014

19 M. Husni Amri, Guru PAI SMK Ma’arif NU Tirto, Wawancara, Pekalongan, 1 Oktober

2014

20

(16)

toleransi, memahami kondisi temannya, ketika mendapatkan giliran tidak mengeluh.”

C. Faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter berbasis tradisi amaliyah NU di SMK Ma’arif NU Tirto

1. Faktor pendukung pendidikan karakter berbasis tradisi amaliyah NU di

SMK Ma’arif NU Tirto

a. Kebijakan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah untuk mendukung

kegiatan tradisi amaliyah NU di SMK Ma’arif NU Tirto. Dukungan ini berupa pengalokasian dana untuk kegiatan tradisi amaliyah NU di SMK sekolah, pemenuhan fasilitas yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Miftahuddin bahwa: “Tidak ada hambatan yang berarti, Kepala Sekolah mendukung penuh pelaksanaan tradisi amaliyah NU di SMK Ma’arif NU Tirto.”

b. Komitmen guru untuk selalu menciptakan lingkungan sekolah yang

berkarakter terutama guru Agama Islam. Guru agama Islam sangat berperan, terutama dalam menuangkan ide, pemikiran dan tenaga untuk melaksanakan kebijakan kepala sekolah dalam kegiatan pendidikan karakter berbasis tradisi amaliyah NU di SMK Ma’arif NU Tirto. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Mochamad Munip bahwa: “Kunci penciptaan lingkungan sekolah yang berkarakter ada pada guru, terutama guru PAI dan kami selalu mendukung ide dan pemikiran dari guru Agama”

(17)

c. Antusiasme peserta didik dalam mengikuti kegiatan tradisi amaliyah NU yang dilaksanakan di SMK Ma’arif NU Tirto. Kebijakan kepala sekolah tidak akan berjalan apabila tidak ada keikutsertaan guru dan siswa dalam kegiatan tersebut. Hal ini terbukti dengan kehadiran siswa dalam setiap kegiatan tradisi amaliyah NU Tirto hampir mencapai 100%.

2. Faktor penghambat pendidikan karakter berbasis tradisi amaliyah NU di

SMK Ma’arif NU Tirto

a. Pelaksanaan pendidikan karakter berbasis tradisi amaliyah NU di

SMK Ma’arif NU Tirto tidak memiliki faktor penghambat yang berarti, hanya saja ada kebijakan kepala sekolah yang belum dapat dilaksanakan yaitu membuat buku panduan pendidikan karakter yang berisi dzikir dan do’a amalan Nahdliyin dan indikator karakter yang harus dilaksanakan oleh warga sekolah terutama peserta didik. Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Mochamad Munip: “Saya masih merencanakan untuk membentuk TIM pembuat buku panduan pendidikan karakter yang berisi do’a dan amalan Nahdliyin.”

b. Kondisi lingkungan masyarakat peserta didik kurang mendukung

pengamalan tradisi amaliyah NU di rumah, terutama di daerah pesisir. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak M. Nur Hasan bahwa: “siswa dari daerah pesisir sangat berat dalam menerima materi amalan tradisi amaliyah NU, sehingga perubahan karakternya agak lambat dan butuh ketelaten.”

Referensi

Dokumen terkait

SIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas kesimpulannya bahwa gaya bahasa yang digunakan pada lirik lagu Efek Rumah Kaca ada tiga yaitu gaya bahasa perbandingan (metafora

Ketujuh Pemda itu antara lain, Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Bantul, dan dua kota, yakni Surabaya dan Samarinda

Pengaruh teman sebaya yang baik namun beresiko tinggi dipicu oleh dimilikinya sikap permisif oleh mahasiswa.Permisivitas ini mendorong terbentuk nya opini di

Model Sweep untuk penentuan rute seperti dalam penelitian terdahulu (Mahastuti dan Baroto, 2008) dan juga minimasi biaya distribusi (Raharjo dan Baroto, 2008) juga tidak

Persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi pada mata kuliah botani dan zoologi untuk indikator perencanaan 4,02 (kategori baik), indikator penataan

Landasan yang dipakai dalam perencanaan jembatan ini adalah landasan elastomer berupa landasan karet yang dilapisi pelat baja. Elastomer ini terdiri dari elastomer

Makan Siang (ada pilihan tempat khas Indonesia atau resto ikan bakar special).. Kunjungan tempat hiburan (pilihan) ;

Iklan Baris Iklan Baris BODETABEK Rumah Dikontrakan JAKARTA PUSAT JAKARTA SELATAN LAIN-LAIN JAKARTA SELATAN Rumah Dijual JAKARTA UTARA JAKARTA TIMUR JAKARTA TIMUR DIKONTR RMH Tkt,