; , .,~ ,,1'1 .' ." (" .., 'II ~"".:-'~ '.~;\"I~ t.~ ,r .}, ..,\, r, l," , {~, ,.",1 ..1;"",, "/ ~;I If:'I'r tPl"'\'" ) 1 , ~~n~ 4~~' I~~;j} "(.1\ "-', ,.,~I,. ".,' ,/~",; '::Co" -..~., -;'.. -"," ':'.' I"I<I::;I[)I:I-I <I:I"I)(il ..., II'J()()NI :;,;', )
INSTRUKSI PRESIDt:N REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 '!;AHUN 2004
TENTANG .~
PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Dalam rangka percepatan pemberantasan korupsi dengan ini menginstruksikan :
Kepada : 1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu;
2. ]aksa Agung Republik Indonesia; 3. Panglima Tentara Nasional Indonesia;
4. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
.5. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen;
6. Para Gubernur;
7. Para Bupati clan Walikota.
""
Untuk :
PERTAMA : Kepada seluruh Pejabat Pemerintah yang termasuk dalam kategori
penyelenggara Negara sesuai Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 ten tang Penyelenggaraan Negara yang Bersih clan Bebas dari v Korupsi, Kolusi, clan Nepotisme yang belum melaporkan harta kekayaannya untuk segera melaporkannya kepada Komisi
Pemberantasan Korupsi.
KEDUA : Membantu Komisi Pemberantasan Korupsi dalam rangka
penyelenggaraan pelaporan, pendaftaran, pengumuman clan pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungannya.
,I I.' .,', \ .~,I. ',.' ."'l II'.,
,.
i
.',"l_.' I; c,t".". ,,\,1,1 \1-1;' 1-1 '-'t..J. ~ ".. ~~
~t;-,:\~" \;, '1 I',..':..11" ll'~
,.- ..p !r',I\" ~I.-I/~ / ""I), ..,C'\\~ ",,\,/A,,'" , .--~.-" ".. "~:.\ ~~:..j'~:;';.:'.." I "<! ~ ; I ! ) I. f.J . l,r.I-"UI~l.li' II'J!../()f-JL:,IA -2-.
KETIGA : Membuat penetapan kinerja dengan pejabat dibawahnya secara'
berjenjang, yang bertujuan untuk mewujudkan suatu capaian kinerja tertentu dengan sumber daya tertentu, melalui penetapan target kinerja serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan pencapaiannya baik berupa hasil maupun manfaat.
KEEMPAT : Meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik baik dalam
bentuk jasa ataupun perijinan melalui transparansi clan
standardisasi pelayanan yang meliputi persyaratan-persyaratan, 'v
target waktu penyelesaian, clan tarif biaya yang harus dibayar oleh
--masyarakat lfntuk mendapatkan pelayanan tersebut sesuai
peraturan perundang-undangan clan menghapuskan pungutan-pungutan liar.
KEL~ : Menetapkan program clan wilayah yang menjadi lingkup tugas,
wewenang clan tanggungjawabnya sebagai program clan wilayah bebas korupsi.
KEENAM : Melaksanakan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara konsisten untuk
mencegah berbagai macam kebocoran clan pemborosan
penggunaan keuangan negara baik yang berasal dari Anggaran Pendapatan clan Belanja Negara maupun Anggaran Pendapatan clan Belanja Daerah.
KETUJUH : Menerapkan kesederhanaan baik dalam kedinasan maupun dalam
kehidupan pribadi serta penghematan pada penyelenggaraan kegiatan yang berdampak langsung pada keuangan negara.
.I
.
.
'0' ,."c,:~. 1 -""' 1' ~. ~ .CO..- ".. '" ~!rl ",.., ~ :o.,\-n~ t.~'~'- i ~\v.1 ..1:/ .' ~ tA .". ,',~, " / "',, .'~
.;. ~"';""~ ,. , t'. " I .,':.." \.11;1 ~,'I)11 "(./1 V " ~ 1\.,'-\i-J;.J ,,/' i"/ "';:~~::~~i~-'~ I 'I~I:~)IUL.I-J . -r~I.:.I')Ulsl_li(. II'JUt)['Jt_'..1/\ -3-.
-'KEDELAPAN : Memberikan dukungan maksimal terhadap upaya-upaya'
penindakan korupsi yang dilakukan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Republik Indonesia clan Komisi Pemberantasan Korupsi dengan cara mempercepat pemberian informasi yang berkaitan dengan perkara tindak pidana korupsi clan mempercepat pemberian ijin pemeriksaan terhadap saksi/-tersangka.
KESEMBlLAN : Melakukan kerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi
untuk melakukan penelaahan clan pengkajian terhadap sistem-sistem yang b~potensi menimbulkan tindak pidana korupsi dalam ruang lingkup tugas, wewenang clan tanggungjawab masing-masmg.
KESEPULUH : Meningkatkan upaya pengawasan clan pembinaan aparatur untuk
meniadakan perilaku koruptif dilingkungannya.
KESEBELAS : Khusus kepada:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri
Keuangan, clan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/ Kepala BAPPENAS melakukan kajian clan uji coba
untuk pelaksanaan sistem £-Procurement yang dapat
dipergunakan bersama oleh Instansi Pemerintah.
2. Menteri Keuangan melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan ketentuan perpajakan, kepabeanan clan cukai,
penerimaan bukan pajak, clan anggaran untuk
menghilangkan kebocoran dalam penerimaan keuangan negara, serta mengkaji berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan keuangan negara yang dapat membuka peluang terjadinya praktek korupsi, clan sekaligus menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan penyempurnaannya.
I ' '! ""., I" ...,. \1, ,! , '." '... ,.1\, .,". , ..I I,ll,' }\ '\~'.) "..1.. j~ "",1 ~"" ~
~
;,r~
' ---""1 ", '. 'II I ~ ,. 1\' ',' i~ " ,: ,\"1,, ,.::.';(1.. \,\1.T __0 .' ..t'~1 r "'" ,n'!'! -.c'-' \\.. \,1,1 .-","\,...".~,.., " -'-",u" -=,,'.., "I ~(:~>II J/cl.J I,I.:I>I)IJI_II\ II'JI)()I'JI :.1/\ -4-.
3. Menteri Negara Perencanaan pembangunan Nasional/Kepala
BAPPENAS menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN)
Pemberantasan Korupsi Tahun 2004-2009 berkoordinasi
dengan Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non
Departemen terkait clan unsur masyarakat serta Komisi Pemberantasan Korupsi.
4. Menteri Negara pendayagunaan Aparatur Negara
a. Menyiapkan rumusan kebijakan dalam upaya
peningkatan kualitas pelayanan publik.
.
b. Menyiapkan rumusan kebijakan dalam rangka
penyusunan penetapan kinerja dari para pejabat
.pemerintahan.
c. Menyiapkan rumusan kebijakan untuk penerapan
prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik pada
.-Pemerintahan Daerah, Lembaga Pemerintah Non
Departemen, clan Departemen.
d. Melakukan pengkajian bagi perbaikan sistem
kepegawaian negara.
e. Mengkoordinasikan, memonitor clan mengevaluasi
pelaksanaan lnstruksi Presiden ini. ,I
5. Menteri Hukum clan Hak Asasi Manusia
a. Menyiapkan rumusan amandemen undang-undang
dalam rangka sinkronisasi clan optimalisasi upaya pemberantasan korupsi.
b. Menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan yang diperlukan untuk pelaksanaan undang-undang yang terkait dengan pemberantasan tindak pidana
korupsi.
, ,: I :",~, ~,": ".': "t" , .1, " " .' I .I;
'
J)L Ii I. 'I _"I" t ' .~. "I .i ~~1~,:,""'i(,:,:1~;~' ~:i:'.:~ . ':.(~~I~\'. ~.,,!1:.-~" " ,~' ~ -.,"" ,. ," I 'I ~ i .; It .t r oJ -.I ,Lt" JI \1 II, 11)1" II ,\ '.1 \ -5-6. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara memberikan
petunjuk clan mengimplementasikan penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik pada badan usaha milik negara.
7. Menteri Pendidikan Nasional menyelenggarakan pendidikan
yang berisikan substansi penanaman semangat clan perilaku anti korupsi pada setiap jenjang pendidikan baik formal clan non -formal.
.
8. Menteri Negara Komunikasi clan Informasi menggerakkanclan mensosialisasikan pendidikan anti korupsi clan
kampanye anti korupsi kepada masyarakat.
.9. Jaksa Agung Republik Indonesia
a. Mengoptimalkan upaya-upaya penyidikan clan
penuntutan terhadap tindak pidana korupsi untuk menghukum pelaku clan menyelamatkan uang negara. b. Mencegah clan memberikan sanksi tegas terhadap
penyalahgunaan wewenang'yang dilakukan oleh Jaksal -Penuntut Umum dalam rangka penegakan hukum.
c. Meningkatkan kejasama dengan Kepolisian Negara
Republik Indonesia, Badan Pengawas Keuangan clan Pembangunan, Pusat Pelaporan clan Analisis Transaksi Keuangan, clan Institusi Negara yang terkait dengan upaya penegakan hukum clan pengembalian kerugian keuangan negara akibat tindak pidana korupsi.
-"' .. .", ~:\\, , ,. ",. 1-~.'\;;':':"."'4~.-'~:~1 I ." -, ..,..., ,", 1:'.""'_'..1 , ' '", .,(,. ",', ..'..,' );.' ~'..:-\ '-' / ,.~ I,.", ".- , " I , , ~\' , ,,1:.' ". -~ ~.lil' ':..';~_:'.':~.. , '- i, 1'1 i I :, i I I( r-J f,II't)!;l.I., 1I'~l){)r~I:.I'\ -6
-10. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
a. Mengoptimalkan upaya-upaya penyidikan terhadap
tindak pidana korupsi untuk menghukum pelaku clan menyelamatkan uang negara.
.-b. Mencegah clan memberikan sanksi tegas terhadap penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka penegakan hukum.
.
c. Meningkatkan kerjasama dengan Kejaksaan Republik Indonesia, Badan Pengawas Keuangan clan Pembangunan, Pusat Pelaporan clan Analisis Transaksi Keuangan, clan
.Institusi Negara yang terkait dengan upaya penegakan
hukum clan pengembalian kerugian keuangan negara akibat tindak pidana korupsi.
.-11. Gubernur clan Bupati/Walikota
a. Menerapkan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik dilingkungan pemerintah daerah.
b. Meningkatkan pelayanan publik clan meniadakan
pungutan liar dalam pelaksanaannya.
c. Bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah melakukan pencegahan terhadap kemungkinan terjadi kebocoran keuangan negara baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan clan Belanja Negara maupun Anggaran Pendapatan clan Belanja Daerah.
KEDUABELAS : Agar melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan penuh
tanggungjawab clan melaporkan hasilnya kepada Presiden.
.
,:..:::"t:;;:;:i:
--1 ~'t , ~.., , , " ~ /. , I ." , , ,I, ,,',1 . '-::\:;~;:f'~'.:'" ~ , " '. ,'. r I f, I 1 ,\. ., I. -' . 1,11:'I)!;\I"II'II>"f;!I;\ -7-Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tang,gal dikeluarkan.
--' ..
Dikeluarkan di Jakarta
pada tang,gal 9 Desember 2004
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
4' ttd
Dr. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO ,
Salinan sesuai dengan aslinya '
Deputi Sekretaris Kabinet ukum clan -undangan,