• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT OBYEK WISATA PANTAI BARON, PANTAI KRAKAL, DAN PANTAI KUKUP KABUPATEN GUNUNGKIDUL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT OBYEK WISATA PANTAI BARON, PANTAI KRAKAL, DAN PANTAI KUKUP KABUPATEN GUNUNGKIDUL"

Copied!
208
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh :

Yulia Rustiningsih

NIM : 052214038

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT

OBYEK WISATA PANTAI BARON, PANTAI KRAKAL, DAN

PANTAI KUKUP

KABUPATEN GUNUNGKIDUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh :

Yulia Rustiningsih

NIM : 052214038

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

menang melainkan mereka yang tetap

tegar ketika mereka jatuh. Entah

bagaimana...

dalam perjalanan kehidupan, kamu

belajar tentang dirimu sendiri dan

menyadari bahwa penyesalan tidak

seharusnya ada. Hanyalah penghargaan

abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang

telah kau buat...

Orang-orang yang tangguh adalah mereka

yang menjadi besar karena terpaan

ujian, tetap bertahan dalam

keterbatasan, kuat dalam kesendirian,

tegar ditengah kekecewaan dan mampu

melanjutkan hidup dalam

(6)

v

Skripsi ini aku persembahkan untuk :

Allah SWT

yang telah mengijinkan aku untuk hadir

dan mewarnai dunia ini dan yang selalu menjadi

tempatku mengadu, melindungiku dan menjagaku serta

mengabulkan doa-doaku

Ibuku tercinta Sri Sulastri

Ayahku tercinta Suparto

(7)

vi

KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Yulia Rustiningsih Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik konsumen dan sikap konsumen terhadap atribut obyek wisata Pantai Baron, Pantai Krakal, dan Pantai Kukup Kabupaten Gunungkidul.

Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Sampel yang digunakan adalah konsumen atau wisatawan yang datang di obyek wisata Pantai Baron, Pantai Krakal, dan Pantai Kukup Kabupaten Gunungkidul dengan jumlah 50 responden untuk masing-masing pantai, dengan menggunakan aksidental sampling. Tehnik analisis data yang digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen adalah analisis Prosentase, dan untuk mengetahui sikap konsumen digunakan Analisis Multiattribute Attitude Model.

(8)

vii

ANALYSIS ON VISITORS ATTITUDE TOWARDS THE ATTRIBUTE OF TOURIST ATTRACTION OF BARON BEACH, KRAKAL BEACH

AND KUKUP BEACH IN GUNUNGKIDUL REGENCY

Yulia Rustiningsih Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

The purpose of this research was to know the visitors characteristic and visitors attitude towards the attribute of tourist attraction of Baron Beach, Krakal Beach, and Kukup Beach in Gunungkidul Regency.

The techniques of data collection used were interview and questionnaire. The sample used was visitors or tourists visiting to tourist attraction of Baron Beach, Krakal Beach, and Kukup Beach in Gunungkidul Regency totaled 50 respondents for each beach, by using accidental sampling. Technique of data analysis used to find out the visitors characteristic was percentage analysis, and to know the visitors behavior it used multiattribute attitude model analysis.

(9)

viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT OBYEK WISATA PANTAI BARON, PANTAI KRAKAL, DAN PANTAI KUKUP KABUPATEN GUNUNGKIDUL dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 27 Januari 2011 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian tulisan atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan kepada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Januari 2011 Yang membuat pernyataan,

(10)

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Yulia Rustiningsih

No. Mahasiswa : 052214038

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT OBYEK WISATA PANTAI BARON, PANTAI KRAKAL, DAN PANTAI KUKUP KABUPATEN

GUNUNGKIDUL

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 31 Januari, 2011 Yang menyatakan,

(11)

x

rahmat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Obyek Wisata Pantai Baron, Pantai

Krakal, dan Pantai Kukup Kabupaten Gunungkidul “. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Progran Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan, bimbingan, dorongan, petunjuk serta nasihat dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas pengorbanan baik waktu, tenaga, maupun pikiran didalam membantu dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertaiku, menguatkan aku dan menjadikan aku untuk tetap semangat dalam menjalani kehidupan. 2. Rektor Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama. S.J. Selaku Rektor

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Y.P Supardiyono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. V. Mardi Widyadmono, SE, MBA selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

(12)

xi

diselesaikan dengan baik. Sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya bila dalam melaksanakan bimbingan saya sering membuat jengkel dan sebagainya. Terima kasih banyak Bapak.

6. Ibu Dra. Rini Hardanti, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, nasihat, saran, masukan, motivasi, serta dorongan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan dengan baik. Sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya bila dalam melaksanakan bimbingan saya sering membuat jengkel dan sebagainya.terima kasih ibu.

7. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. 8. Seluruh Dosen Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuanyang sangat berharga bagi penulis.

9. Mas Has, mas Yuli, mas Frans dan seluruh staff dan karyawan USD terima kasih untuk bantuannya selama ini.

(13)

xii

memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun material, serta semangat kepada penulis. Makasih Bapak, Ibu dan adikku tercinta. Aku sayang kalian.

12.Untuk kakak-kakakku mas Agus, mas Fandi, mbak Beti, mbak Yanik, mbak Uke, dan mbak Yoyo terima kasih banyak atas dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis.

13.Sahabat-sahabatku : Krisna, Olif, Devi, Asri, Bas, Menik, Gokdi, Enggar, Rita, Ditya, Dewi, Nita dan Dani terima kasih atas persahabatan yang indah dan semua dukungan dan semangat yang telah di berikan You’re The best I ever had.

14.Teman-teman MPT ku, Roly, Cenul, Heni, Deta, Upik, Ferry, Marcel, dan Restu makasih buat semuanya.

15.Buat semua teman-teman seperjuanganku ; Encel, Hesti, Bayu, Endro, Ember, Putri, Cucu, Agus, Yani, Lia, Guruh, Risma, Deta, Dian, Bowo, Ade, Ratih, Fran, Vieda, manti, Win, Eva, Fandy terima kasih banyak untuk kebersamaannya selama ini.

16.Buat teman-teman di MANAJEMEN angkatan 2005 kelas A dan B. Sukses selalu dan Tuhan Memberkati.

(14)

xiii

dari sempurna, oleh karena ituberbagai saran, kritik, dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 31 Januari 2011 Penulis

(15)

xiv

HALAMAN JUDUL………...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………...…………...……..ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

HALAMAN MOTTO ...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………...……...v

ABSTRAK...………....……...vi

ABSTRACT...vii

LEMBAR PERNYATAAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...ix

KATA PENGANTAR………....……...……...x

DAFTAR ISI………...xiv

DAFTAR TABEL………...xvii

DAFTAR GAMBAR... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... ...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...4

C. Batasan Masalah………5

D. Tujuan Penelitian………...6

E. Manfaat Penelitian...6

F. Sistematika Penulisan...7

BAB II LANDASAN TEORI...9

A. Pemasaran...9

(16)

xv

D. Harapan dan Kepuasan Konsumen...13

E. Sikap Konsumen...14

F. Pariwisata...16

G. Jenis dan macam pariwisata...17

H. Wisatawan ...22

I. Jenis dan macam wisatawan...23

J. Obyek Wisata...24

K. Hipotesis...26

L. Kerangka Konseptual...27

BAB III METODE PENELITIAN...28

A. Jenis Penelitian...28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian...28

C. Populasi dan Sampel...28

D. Teknik Pengambilan Sampel...29

E. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian...29

F. Sumber Data ...30

G. Teknik Pengumpulan Data...30

H. Teknik Pengujian Instrumen...31

(17)

xvi

1.1. Kondisi Fisik Alam...36

1.2. Kondisi Lahan dan Kawasan...38

1.3. Kondisi Fisik Buatan... ...40

B. Gambaran Umum Pantai Baron, Krakal, Kukup...44

A. Pantai Baron...44

1. Letak, Jarak, Luas, Bentuk Lahan, dan Ekosistem...44

1.1. Potensi Pantai dan Potensi Wisata...44

1.2. Identifikasi Pasar dan Identifikasi Ekonomi...45

1.3. Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya...45

B. Pantai Krakal...46

1. Letak, Jarak, Luas, Bentuk Lahan, dan Ekosistem...46

1.1. Potensi Pantai dan Potensi Wisata...46

1.2. Identifikasi Pasar dan Identifikasi Ekonomi...47

C. Pantai Kukup...47

1. Letak, Jarak, Luas, Bentuk lahan, dan Ekosistem...47

1.1. Potensi Pantai dan Potensi Wisata...48

1.2. Identifikasi Pasar dan Identifikasi Ekonomi...48

(18)

xvii

A. Deskripsi Data...50

B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen...51

C. Analisis Data...53

D. Pembahasan...96

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN... ...101

A. Kesimpulan...101

B. Saran...106

C. Keterbatasan...108

DAFTAR PUSTAKA ...109

(19)

xviii

(20)

xix

Tabel V.20 : Perhitungan bobot rata-rata (Wi) dan urutan tingkat kepentingan

pada pantai Krakal………....65

Tabel V.20 : Perhitungan bobot rata-rata (Wi) dan urutan tingkat kepentingan pada pantai Kukup………66

Tabel V.22 : Nilai Ideal Belief pemandangan bukit-bukit kapur di Pantai Baron……….67

Tabel V.23 : Nilai Ideal Belief tradisi sedekah laut di Pantai Baron………68

Tabel V.24 : Nilai Ideal Belief ragam makanan dan minuman di Pantai Baron…...69

Tabel V.25 : Nilai Ideal Belief kios pedagang cinderamata di Pantai Baron………70

Tabel V.26 : Nilai Ideal Belief gedung joglo di Pantai Baron………...71

Tabel V.27 : Nilai Ideal Belief tempat pelelangan ikan di Pantai Baron………...72

Tabel V.28 : Nilai Ideal Belief area parkir di Pantai Baron………...73

Tabel V.29 : Nilai Ideal Belief penjaga parkir obyek wisata Pantai Baron………..74

Tabel V.30 : Nilai Ideal Belief kamar mandi dan WC di Pantai Baron………75

Tabel V.31 : Nilai Ideal Belief petugas keamanan di Pantai Baron……….76

Tabel V.32 : Nilai Ideal Belief pemandangan bukit kapur di Pantai Krakal………77

Tabel V.33 : Nilai Ideal Belief ragam makanan dan minuman di Pantai Krakal…..78

Tabel V.34 : Nilai Ideal Belief gedung joglo di Pantai Krakal……….79

Tabel V.35 : Nilai Ideal Belief kios pedagang cinderamata di Pantai Krakal…...80

Tabel V.36 : N ilai Ideal Belief penjaga parkir obyek wisata Pantai Krakal……...81

Tabel V.37 : Nilai Ideal Belief area parkir di Pantai Krakal……….82

(21)

xx

Tabel V.42 : Nilai Ideal Belief ragam makanan dan minuman di Pantai Kukup...87

Tabel V.43 : Nilai Ideal Belief kios pedagang cinderamata di Pantai Kukup…...88

Tabel V.44 : Nilai Ideal Belief gedung joglo di Pantai Kukup……….89

Tabel V.45 : Nilai Ideal Belief penjaga parkir di Pantai Kukup………...90

Tabel V.46 : Nilai Ideal Belief kamar mandi dan WC di Pantai Kukup…………..91

Tabel V.47 : Nilai Ideal Belief petugas keamanan di Pantai Kukup………92

Tabel V.48 : Nilai Ideal Belief area parkir di Pantai Kukup………...93

(22)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pariwisata di Indonesia akhir-akhir ini berkembang dengan pesat. Hampir seluruh daerah atau provinsi mengembangkan program pariwisata dengan cara menjual atau menawarkan keindahan dan keunikan budaya serta lingkungan alamnya.

Sektor pariwisata memiliki potensi sebagai penggerak perekonomian yang sangat luas, yang salah satunya dapat dilihat dari banyaknya kunjungan wisatawan pada obyek-obyek pariwisata. Oleh karena itu sektor pariwisata menjadi salah satu faktor penting yang diharapkan mampu menggantikan peranan sektor non migas. Kesadaran tentang arti penting pariwisata terhadap perekonomian Indonesia telah mendorong pemerintah untuk melakukan berbagai upaya untuk mempromosikan pariwisata agar dapat memainkan peranan dengan tindakan yang nyata melalui campur tangan pemerintah dengan adanya kebijakan dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan dan diharapkan dapat memacu pertumbuhan..

(23)

konsumen atau wisatawan dalam pengambilan keputusan tentang obyek wisata yang akan dikunjungi.

Sebagai perhatian pemerintah terhadap pariwisata maka pemerintah telah mengangkat promosi pariwisata sebagai program nasional lewat kegiatan Visit Indonesia Year dan pekan pariwisata vang diadakan secara rutin di tiap-tiap daerah. Kegiatan ini didesentralisasikan ke berbagai daerah seiring dengan makin digalakkanya otonomi daerah.

Sehubungan dengan digalakkanya otonomi daerah salah satu pendukung perolehan pendapatan daerah berasal dari sektor pariwisata. Demikian halnya dengan Kabupaten Gunungkidul. Kabupaten Gunungkidul merupakan dataran tinggi yang berbukit-bukit dan merupakan deretan pegunungan seribu. Kabupaten ini mempunyai ciri khas tersendiri yang mampu menarik para wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Gunungkidul. Pada dasarnya tempat-tempat tujuan wisata di Gunungkidul dapat dikelompokkan menjadi tiga wilayah pengembangan pariwisata, antara lain terdiri dari wilayah pengembangan utara yang berpotensi sebagai obyek wisata hutan dan alam pegunungan, wisata pengembangan tengah yang berpotensi sebagai agrowisata pertanian, dan wilayah pengembangan selatan yang berpotensi untuk wisata pantai, goa, pegunungan karst, dan budaya sejarah.

(24)

karakteristik dan keunikan tersendiri yang didukung oleh berbagai atribut yaitu sebagai berikut :

Pantai Baron merupakan pantai yang dikelilingi bukit kapur yang di atasnya terdapat jalan setapak dimana wisatawan dapat menikmati keindahan laut yang luas dan khas, terdapat muara air sungai (air tawar), banyaknya aneka ikan laut dalam bentuk segar maupun siap saji dan pada Bulan Sura Taun Jawa masyarakat nelayan setempat menyelenggarakan prosesi Upacara Labuhan Sedekah Laut sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas panenan ikan yang melimpah dan keselamatan mencari ikan di laut. Selain itu atribut lainya seperti : Warung Makan, Kios-kios untuk pedagang cinderamata, Kamar Mandi/WC, Area Parkir, Keamanan, panggung hiburan, sebuah Gedung Pertemuan Terbuka, Gedung Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Pantai Krakal merupakan pantai terpanjang dibanding pantai lain disekitarnya. Pantai ini terdapat pasir putih yang membentang dan sangat cocok untuk para wisatawan yang ingin menikmati udara laut sambil jogging, ataupun mandi/berenang. Selain itu atribut lainnya seperti : Warung Makan, Panggung terbuka, Arena Kios-kios pedagang cinderamata, Kamar Mandi/WC, Area Parkir.

(25)

melakukan Upacara Sedekah Laut dalam waktu bersamaan seperti di Pantai Baron. Selain itu atribut lainnya seperti: Pondok Wisata, Hotel, Warung Makan, Kios-kios untuk pedagang cinderamata dan ikan hias dan ikan siap saji, Kamar Mandi/WC, Gardu pandang, Pendopo dan pondok wisata, Area Parkir. Dengan hal tersebut diharapkan dapat mempunyai prospek yang cukup baik di sektor pariwisata. Para wisatawan/pengunjung dapat menikmati karakteristik, keunikan-keunikan, dan juga keindahan alam tersebut dengan berkunjung ke objek wisata pantai Baron. Krakal, dan Kukup di Kabupaten Gunungkidul. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul "ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT OBYEK WISATA PANTAI

BARON, PANTAI KRAKAL, DAN PANTAI KUKUP KABUPATEN

GUNUNGKIDUL".

B. Rumusan Masalah

Objek pariwisata pantai Baron, Krakal, Kukup memiliki berbagai atribut yang akan dijadikan pertimbangan oleh para wisatawan untuk datang kesana seperti yang telah diungkapkan di dalam latar belakang. Karena masing-masing pantai memiliki atribut yang hampir sama oleh karena itu agar penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan obyek yang diteliti dan jangkauanya tidak terlalu luas berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

(26)

2. Bagaimana sikap konsumen terhadap atribut obyek wisata pantai Baron, pantai Krakal, dan pantai Kukup Kabupaten Gunungkidul?

C. Batasan Masalah

Setiap obyek wisata memiliki banyak sekali atribut-atribut yang melekat di dalamnya, yang menarik konsumen untuk mengunjungi atau mendatangi sebuah obyek wisata. Atribut obyek wisata sering dijadikan sebuah pertimbangan oleh konsumen untuk membandingkan obyek wisata satu dengan yang lain, begitu juga dengan obyek wisata pantai Baron, Krakal, Kukup di Kabupaten Gunungkidul. Oleh karena itu banyaknya atribut yang dimiliki maka agar masalah yang penulis angkat tidak terlalu luas, maka penulis menuliskan batasan masalah sebagai berikut :

1. Penelitian akan dilakukan pada para pengunjung atau wisatawan yang datang ke obyek wisata pantai Baron, pantai Krakal, dan pantai Kukup. 2. Atribut yang diteliti meliputi :

a. Pantai Baron : Pemandangan bukit kapur, event sedekah laut, kebersihan dan kenyamanan, warung makan, panggung hiburan, Gedung pertemuan, kios pedagang cinderamata, TPI, area parkir, petugas keamanan, kamar mandi/WC, kondisi jalan.

b. Pantai Krakal : Pemandangan pasir putih dan aneka biota laut, atraksi reog kebersihan dan kenyamanan, panggung terbuka, warung makan dan variasi makanan, kamar mandi/WC.

(27)

warung makan, gardu pandang dan pondok wisata, kios pedagang cinderamata dan ikan hias, area parkir, petugas keamanan, kamar mandi/WC, kondisi jalan.

D. Tujuan Penelitian

l. Mengetahui bagaimana karakteristik konsumen obyek wisata pantai Baron, pantai Krakal, dan pantai Kukup Kabupaten Gunungkidul. 2. Mengetahui bagaimana sikap konsumen obyek wisata pantai Baron,

pantai Krakal,dan pantai Kukup Kabupaten Gunungkidul.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi pengelola obyek wisata.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan-masukan bagi pengelola obyek wisata dalam menentukan strategi yang tepat dalam mengelola obyek wisata dan memberikan manfaat untuk dapat memahami lebih dalam lagi mengenai perilaku konsumen, khususnya pengunjung objek wisata.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan referensi dan acuan untuk penelitian dalam hal yang sama bagi peneliti selanjutnya.

3. Bagi Penulis

(28)

F. Sistematika Isi Skripsi

Gambaran mengenai isi skripsi disajikan dalam sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi, dimana semuanya merupakan landasan dalam penulisan skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini mengemukakan tentang teori-teori yang berasal dari pendapat para ahli yang telah diakui kebenarannya, yang merupakan landasan sebagai syarat penunjang untuk memecahkan masalah tentang sikap konsumen terhadap atribut obyek wisata pantai Baron, Krakal, Kukup Kabupaten Gunungkidul.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini mengemukakan beberapa metode atau cara yang digunakan dalam penelitian baik dari awal penyusunan kuesioner sampai pengambilan data menggunakan kuesioner serta beberapa metode untuk menghasilkan perolehan data yang terkumpul.

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

(29)

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini mengemukakan tentang penerapan metode yang diginakan hingga ditemukan suatu hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. Kemudian dari hasil tersebut kita dapat suatu pembahasan.

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

Dalam bab ini mengemukakan tentang kesimpulan dan saran yang telah kita tarik dalam pembahasan. Kesimpulan tersebut dapat memberikan pengertian kepada pihak yang berkepentingan sehingga hasil penelitian tersebut dapat dapat digunakan sebaik-baiknya. Disini juga ada saran yang membangun dan bermanfaat untuk beberapa pihak yang berkepentingan.

(30)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran mempunyai arti yang sangat penting bagi suatu industri termasuk industri pariwisata. Telah banyak definisi pemasaran yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yang dikemukakan oleh Philip Khotler dan Gary Amstrong (2006:6)

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Adapun definisi Pemasaran menurut Body- Walker- Larr Enche Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui bertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.

(31)

1) Definisi Manajemen Pemasaran

a) Definisi Manajemen Pemasaran menurut William J Stanton (dalam Drs. Basu Swastha clan Drs. Irawan MBA) adalah Manajemen Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

b) Menurut Philip Kotler (dalam Drs. Basu Swastha MRA dan Drs. Irawan M.B.A 2001 :7) adalah Manajemen Pemasaran adalah peganalisaan, perencanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk pencapaian organisasi.

2) Konsep Pemasaran

a) Menurut Philip Kotler (1997 : 17 )

(32)

b) Menurut William J. Stanton (dalam Usi Usmara 2008 : 17) Konsep Pemasarn adalah suatu filsafat bisnis yang bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen atau berorientasi pada konsumen.

B. Perilaku Konsumen

Pasar konsumen terdiri dari seluruh individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang dan jasa untuk keperluan pribadi. Para konsumen itu sangat bervariasi dalam usia, pendapatan, tingkat pendidikan, pola mobilitas, dan selera. Adapun definisi dari perilaku konsumen itu sendiri menurut J. Paul Peter Jerry C Olson ( 1999 : 6 ) adalah Perilaku Konsumen adalah interaksi dinamis antara regresi dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar kita dimana manusia mekakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.

(33)

didalam proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.

C. Kepuasan Konsumen

Konsep kepuasan sebenarnya masih bersifat abstrak. Untuk mencapai kepuasan memerlukan sebuah proses sederhana namun sangat rumit. Beberapa ahli telah mendefinisikan tentang kepuasan salah satunya adalah Philip Kotler yang ditulis ulang oleh Fandy Tjiptono (1996 : 146 ). Dia menyatakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan merupakan respon dari konsumen terhadap evaluasi kesesuaian atau ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja yang dirasakan.

Ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen Kothler (Tjiptono 2000 :34 ) mengidentifikasikan empat metode untuk mengukur kepuasan konsumen yaitu :

1. Sistem keluhan dan saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para pelangganya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. 2. Ghost Shopping

(34)

kemudian mereka melaporkan temuan-temuanya mengenai kekuatan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam melakukan pembelian produk -produk tersebut.

3. Lost Customer Analysis

Perusahaan seyogyanya menghubungi pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.

4. Survey kepuasan pelanggan

Melalui survey perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik (feedback) secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.

D. Harapan dan Kepuasan Konsumen

(35)

Sebelum menggunakan jasa akan muncul empat scenario yang akan dialami oleh konsumen yaitu, jasa ideal. Jasa yang diharapkan, jasa yang selayaknya diterima, dan jasa minimum yang dapat ditoleransi.

Apabila jasa minimum yang ditoleransi dan yang dapat diharapkari lalu yang terjadi sama dengan atau bahkan melampaui harapan tersebut, maka akan timbul kepuasan sebaliknya jika yang timbul adalah jasa ideal, maka yang terjadi kurang dari harapan akan timbul rasa ketidakpuasan. Tetapi bila yang diharapkan adalah jasa minimum yang dapat diterima, maka semakin besar kemungkinantercapainya kepuasan. Kadang-kadang konsumen memandang secara subyektif apa yang selayaknya diterima, walaupun itu berada pada tingkatan yang rendah.

E. Sikap Konsumen

1. Pengertian Sikap Konsumen

Sikap marupakan salah satu konsep paling penting yang digunakan pemasar untuk memahami konsumen. Ada beberapa ahli telah mendefinisikan tentang sikap antara lain :

a. Menurut Schifman Kanuk (1997) dalam (Bilson ,2008:152) Dia menyatakan bahwa sikap adalah ekspresi perasaan (innerfeeding) yang mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka dan setuju atau tidak terhadap suatu objek. b. Menurut Alport (1996) mendefinisikan sikap sebagai predis posisi

(36)

objek dalam suasana menyenangkan atau tidak menyenangkan secara konsisten.

2. Komponen Sikap

a. Komponen Kognitif

Yaitu pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi pengalaman langsung dengan obyek sikap dan informasi yang berkaitan dari berbagai sumber.

b. Komponen Afektif

Penilaian terhadap keadaan emosianal yang dapat meningkatkan atau memperkuat pengalaman positif maupun negative terhadap obyek sikap secara langsung.

c. Komponen Konatif

Merupakan kemungkinan atau kecenderungan bahwa individu akan melakukan tindakan khusus atau berperilaku dengan cara tertentu terhadap obyek sikap tertentu.

3. Fungsi Sikap

a. Fungsi Penyesuaian

Fungsi sikap mengarahkan kepada obyek yang menyenangkan atau mendatangkan manfaat serta menjauhkan orang-orang dari obyek yang tidak menarik atau yang tidak diinginkan.

b. Fungsi Pertahanan Ego

(37)

mencerminkan kebalikan dari apa yang dipersepsikan orang-orang semata-mata untuk mempertahankan ego.

c. Fungsi Ekspresi Nilai

Sikap merupakan peryataan atau refleksi dari nilai-nilai gaya hidup dan pandangan umum konsumen. Artinya setiap orang akan berusaha untuk menerjemahkan nilai-nilai yang diyakininya ke dalam konteks sikap yang lebih nyata.

d. Fungsi Pengetahuan

Manusia memiliki kecenderungan untuk memandang dunianya dari sudut pandang keteraturan. Kecenderungan ini memaksa manusia untuk berpegang pada konsistensi, definisi, stabilitas, clan pengertian tentang dunianya.

F. Pengertian Pariwisata

Kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu "Pari" yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap, dan "Wisata" yang berarti perjalanan atau berpergian. Oleh karena itu pariwisata diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar, dari suatu tempat ke tempat lain ( Yoety 1987 )

(38)

keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu.

Menurut S. Budi Santoso Dr (1980 : II ) Pariwisata merupakan kegiatan perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain tetapi tidak untuk menetap melainkan akan kembali lagi ketempat asal dengan tujuan pokok untuk mencari kepuasan.

Berdasarkan batasan-batasan pengertian pariwisata yang diungkapkan para ahli diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa pariwisata merupakan kegiatan manusia dari suatu tempat ke tempat lain untuk sementara waktu untuk menikmati perjalanan guna memenuhi keinginan yang beraneka ragam dan kegiatan ini bersifat rekreasi atau tamasya.

G. Jenis dan macam pariwisata

Prof. Salah Wahab, dalam bukunya Tourism Management, membagi bentuk pariwisata sesuai dengan motivasi perjalanan yang dilakukan serta objek yang dikunjungi sebagai berikut :

1) Menurut jumlah oramg yang melakukan perjalanan a. Individual Tourism

(39)

b. Group Tourism

Yaitu jenis pariwisata dimana yang melakukan perjalanan wisata itu terdiri dari banyak orang yang tergabung dalam satu rombongan (group) yang biasa diorganisasi oleh sekolah, organisasi atau satu Tour Operator/Travel Agen. Adapun jumlahnya bervariasi, ada yang 15 orang dan ada yang sampai 20 orang.

2) Menurut maksud dari perjalanan yang dilakukan a. Recreational Tourism atau Leivure Tourism

Yaitu sejenis pariwisata yang maksud perjalanannya untuk mengembalikan kekuatan fisik maupun mental setelah melakukan perjalanan atau tugas rutin sehari- hari.

b. Cultural lourism

Yaitu jenis pariwisata yang dimaksud dan tujuan perjalanannya adalah dalam rangka memperkaya informasi dan menambah pengetahuan tentang negara-negara lain, disamping ingin mendapat kepuasan, entertainment dari hasil kebudayaan suatu bangsa, seperti tari-tarian tradisional serta tata cara hidup ( the way of life ) dari masyarakat setempat.

c. Health Tourism

(40)

kepuasan, entertainmentdari hasil kebudayaan suatu negara, seperti tari-tarian tradisional serta tata cara gidup ( the way of life ) dari masyarakat setempat.

d. Sport tourism

Yaitu jenis pariwisata yang bertujuan memenuhi kepuasan untuk melakukan kegiatan olahraga yang disenangi, seperti : fishing, diving, skiing, boating, dan olah raga lainya.

e. Conftrence Tourism

Di Indonesia dikenal dengan istilah Pariwisata Konvensi. Yang dimaksudkan dengan jenis pariwisata ini, ialah perjalanan yang dilakukan untuk suatu pertemuan, konferensi, convention, di mana para pesertanya juga memerlukan fasilitas kepariwisataan seperti transportasi, akomodasi dan pembelian souvenir sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. 3) Menurut Alat Pengangkutan yang digunakan

a. Land Tourism

(41)

b. Sea and River Tourism

Yaitu kegiatan kepariwisataan yang menggunakan kapal laut dan perahu untuk pesiar atau mengunjungi tempat-tempat obyek wisata. '

c. Air Tourism

Yaitu jenis pariwisata yang menggunakan pengangkutan udara dari daerah tujuan wisata yang hendak dikunjungi.

4) Menurut Letak Geografisnya a. National Domestic Tourism

Yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan dalam wilayah suatu negara, dimana para pesertanya tidak saja terdiri dari warganegara sendiri tetapi juga orang asing yang berdiam dinegara tersebut.

b. Regional Tourism

Yaitu kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan dalam suatu wilayah tertentu, dapat regional dalam lingkungan nasional dan dapat pula regional dalam ruang lingkup internasional.

c. International Tourism

(42)

5) Menurut Umur yang melakukan Perjalanan a. Youth Tourism

Di Indonesia dikenal dengan istilah Pariwisata Remaja. Yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan bagi para remaja yang suka melakukan nperjalanan wisata dengan harapan relatif murah yang biasanya menggunakan akomodasi Youth Hotel.

b. Adult Tourism

Yaitu kegiatan pariwisata yang diikuti oleh orang-orang yang berusia lanjut. Biasanya orang-orang yang melakukan perjalanan ini adalah orang-orang yang sedang menjalani masa pensiunya yang ingin menghabiskan masa tua dengan melihat negeri lain yang belum pernah dilihat atau dikunjumgi.

6) Menurut Jenis Kelamin a. Masculine Tourism

Yaitu sejenis pariwisata yang kegiatanya hanya diikuti oleh kaum pria saja, misalnya Safari Hunting Adventure yang sering dilakukan di Afrika.

b. Feminine Tourism

(43)

7) Menurut Harga dan Tingkat Sosial a. Delux Tourism

Yaitu perjalanan wisata yang menggunakan fasilitas standard lux, baik alat pengangkutan, hotel maupun atraksi yang hendak disaksikanya.

b. Middle Class Tourism

Yaitu perjalanan wisata yang diperuntukan bagi mereka yang menginginkan fasilitas dengan harga dan fasilitas yang tidak terlalu mahal, tetapi juga tidak terlalu jelek pelayanannya. c. Social Tourism

Yaitu jenis pariwisata yang penyelenggaraanya dilakukan secara bersama dengan biaya yang diperhitungkan semurah mungkin dengan fasilitas yang cukup memadai selama dalam perjalanan.

H. Pengertian Wisatawan

(44)

Batasan diatas dalam praktek memberi keuntungan, yaitu :

a. Definisi ini secara langsung membawa para perencana promosi berfikir jauh kedepan dengan memperhatikan potensi wisatawan (potential Tourism), apakah individu ataupun rombongan.

b. Dalam devinisi sudah termasuk kriteria yang merupakan kunci, seperti : tenaga beli (past experience), tingkah laku (attitudes),interest, pengetahuan (knowledge) dengan mana target kedatangan wisatawan atau bagian pasar (market segmen) dapat ditentukan.

I. Jenis dan Macam Wisatawan

Melihat sifat perjalanan dan ruang lingkup da mana perjalanan wisata itu dilakukan, maka kita dapat mengklasifikasikan wisatawan sebagai berikut :

a. Wisatawan Asing ( Foreign Tourist)

Adalah orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu negara lain yang bukan merupakan negara dimana ia biasanya tinggal

b. Domestic Foreign Tourist

(45)

c. Domestic Tourist

Adalah wisatawan dalam negeri, yaitu seseorang warga negara suatu negara yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah negaranya sendiri.

d. Indigeonohs Foreign Tourist

Adalah warga negara suatu negara tertentu, yang karena tugasnya atau jabatanya berada di luar negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negaranya sendiri.

e. Transit Tourist

Adalah wisatawan yang sedang melakukan perjalanan wisata ke suatu negara tertentu, yang menumpang pesawat atau kapal laut ataupun kereta api, yang terpaksa mampir atau singgah pada suatu pelabuhan/ airport, stasiun bukan atas kemauanya sendiri.

J. Pengertian Obyek Wisata.

Pengertian obyek wisata sering disamakan dengan pengertian atraksi wisata. Untuk memahami pengertian obyek wisata, harus dikaitkan dengan produk pariwisata. Produk pariwisata terdiri dari keseluruhan pelayanan yang diperoleh dan dirasakan wisatawan selama mengadakan kunjungan wisata. Sedangkan obyek wisata adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi seseorang untuk melihat dan mengunjungi suatu daerah tujuan wisata.

(46)

dan menikmati obyek wisata guna mendapatkan kepuasan serta manfaatnya. Sesuatu obyek wisata, bila untuk melihat obyek tersebut tidak ada persiapan yang dilakukan terlebih dahulu. Dengan perkataan lain sesuatu tersebut dapat dilihat secara langsung tanpa bantuan orang lain seperti misalnya : pemandangan, gunung, sungai, danau, laut, lembah, dan lain-lain. Semuanya itu dapat dilihat secara langsung tanpa bantuan orang lain, walaupun kadang-kadang bila akan melihat atau berkunjung harus membayar sekedar tanda masuk.

Dalam pembangunan suatu daerah untuk menjadi suatu daerah tujuan wisata harus memenuhi tiga syarat :

1) Daerah itu harus mempunyai apa yang disebut sebagai something to see artinya ditempat tersebut harus ada obyek wisata dan atraksi wisata yang berbeda dengan apa yang dimiliki oleh daerah lain.

2) Didaerah tersebut harus tersedia apa yang disebut sebagai some thing to do, artinya ditempat tersebut banyak yang dilihat dan disaksikan harus pula disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat mereka betah tinggal lama di tempat itu.

(47)

Daerah-daerah berupa kampumg, kota, daerah, pulau, negara, maupun benua, jika telah ramai dikunjungi wisatawan telah menjadi apa yang disebut tujuan wisata. Berhasilnya suatu tempat berkembang menjadi daerah tujuan wisata sangat tergantung pada tiga faktor utama :

1. Atraksi dapat dibedakan menjadi :

a. Tempat, misalnya tempat dengan satu iklim yang baik, pemandangan yang indah atau tempat-tempat bersejarah.

b. Kejadian atau peristiwa, kongres, pameran atau peristiwa olah raga atau festival dan sebagainya.

2. Mudah dijangkau

Tempat tersebut dekat jaraknya, atau tersedianya transportasi ketempat lain secara teratur, sering, murah, dan aman.

3. Amenitas

Tersedianya fasilitas-fasilitas seperti tempat- tempat penginapan, restoran, hiburan serta alat-alat komunikasi.

J. Hipotesis

1. Atribut pantai yang paling mempengaruhi konsumen dalam pemilihan obyek wisata adalah pada atribut obyek wisata pantai Baron.

(48)

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Obyek Wisata Pantai Baron,, Krakal, Kukup Kabupaten Gunungkidul

Sikap Konsumen

Pantai Baron

1. Pemandangan bukit kapur 2. Event sedekah laut 3. Ragam makanan 4. Gedung joglo 5. Kios cinderamata 6. TPI

7. Area Parkir 8. Petugas keamanan 9. Kamar mandi / WC 10.Penjaga parkir

Pantai Krakal

1. Pemandangan pasir putih 2. Ragam makanan 3. Panggung hiburan 4. Area Parkir 5. Petugas keamanan 6. Kamar mandi / WC 7. Kios cinderamata 8. Penjaga parkir

Pantai Kukup

(49)
(50)

28

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Dalam hal ini studi kasus adalah penelitian secara langsung terhadap suatu objek tertentu yang populasinya terbatas sehingga kesimpulan yang diambil dari penelitian ini berlaku pada objek yang diteliti dan tidak berlaku untuk umum. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan. Hasil yang diperoleh hanya berlaku bagi data dan objek yang telah diteliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi pada obyek wisata pantai Baron, Krakal, Kukup di Kabupaten Gunungkudul.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni tahun 2009.

C. Populasi dan Sampel l. Populasi

(51)

2002:55). Dalam hal ini yang dimaksud dengan populasi adalah wisatawan yang datang dan berkunjung di obyek wisata pantai Baron, Krakal, Kukup di Kabupaten Gunungkidul.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dipakai untuk menyimpulkan populasi, dan sebagian dari populasi tersebut benar-benar mewakili populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah para konsumen atau wisatawan yang datang diobyek wisata pantai Baron, Krakal, Kukup Kabupaten Gunungkidul masing-masing pantai sejumlah 50 responden.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah aksidental sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, tetapi orang atau objek yang diambil dapat diyakini sebagai sumber data.

E. Subjek Penelitian dan Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah para wisatawan yang datang ke obyek wisata, pimpinan pengelola obyek wisata, dan pedagang yang ada di obyek wisata pantai Baron, Krakal, Kukup di Kabupaten Gunungkidul.

(52)

Kabupaten Gunungkidul meliputi pemandangan pantai, warung makan, kamar mandi/WC, harga tiket, tempat ibadah, pedagang cindera mata, area parkir, jalan menuju obyek wisata.

F. Sumber Data

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya atau dari obyek yang akan diteliti. Adapun data primer dari penelitian ini adalah kepuasan wisatawan terhadap atribut yang ada di obyek wisata pantai Baron, Krakal, Kukup di Kabupaten Gunungkidul. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku atau literatur, adapun data sekunder dari penelitian ini adalah mengenai latar belakang dan sejarah obyek wisata pantai Baron, Krakal, Kukup di Kabupaten Gunungkidul.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung dari petugas yang bertugas langsung dalam pengelolaan obyek wisata yang ada untuk mendapatkan gambaran mengenai obyek wisata pantai Baron, Krakal, Kukup di Kabupaten Gunungkidul.

2. Kuesioner

(53)

informasi mengenai karakteristik dan kepuasan wisatawan terhadap atribut yang ada.

H. Teknik Pengujian Instrumen

Untuk mengetahui apakah setiap item dan kuesioner yang digunakan sudah valid atau belum maka dilakukan uji statistik untuk mengukur kesahihan butir dan keandalan butir dengan menggunakan analisis validitas dan reliabilitas.

1. Analisis Validitas

Analisis Validitas yang digunakan untuk menunjukkan tingkat validitas/kesahihan butir dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dari Pearson, yaitu:

2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan :

Rxy = Koefisien korelasi setiap item X = Nilai dari setiap item

Y = Nilai dari semua item N = Jumlah Sampel

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya sebagai berikut :

(54)

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid

2. Analisis Reliabilitas

Pengujian Reliabilitas dilakukan percobaan instrumen sekali saja. Kemudian data dianalisis dengan teknik belah dua dari Sperman Brown. Rumus Sperman Brown:

rxy

rxy

r

xx

1

2

Keterangann :

XX

R Koefisien Reliabilitas

XY

R = Koefisien Korelasi product moment

Jika rxx > r product moment tabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen tersebut dikatakan reliabel.

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Prosentase

(55)

2. Multiattribute Attitude Model

Model ini digunakan untuk rnenganalisis sikap konsumen terhadap atribut obyek wisata yang ada. Adapun formulasinya sebagai berikut (Bilson, 2008:209):

n i

Xi Ii Wi Ab

1

Keterangan Runus :

Ab = Sikap konsumen terhadap obyek yang diteliti W i = Tingkat kepentingan terhadap atribut

Xi = Nilai, keyakinan (beliefs) terhadap atribut i Li = Nilai, ideal terhadap atribut i

n = Menunjukkan atribut yang dipertimbangkan (salientattributes) Adapun langkah-langkah dalam menggunakan Analisis Multiattribute Attitude Model adalah sebagai berikut :

a. Menentukan n dan memeberi nilai 1 sampai n, dengan urutan pertama diberi nilai yang paling tinggi dari urutan berikutnya.

b. Menentukan Wi dengan rumus :

Wi= Nilai masing-masing atreibut x 100 Jumlah nilai atribut

c. Menentukan nilai untuk masing-masing sikap dengan angka 5-I seperti berikut :

(56)

d. Menghitung nilai rata-rata ideal dan rata-rata belief

Ideal adalah suatu kondisi yang diharapkan oleh konsumen terhadap atribut.

Nilai Ideal = nilai x jumlah absolute responden ideal masing- masing jawaban

Nilai rata-rata ideal =

ideal responden Jumlah

ideal nilai Total

Belief adalah suatu kondisi yang dipercaya konsumen terhadap atribut obyek wisata.

Nilai belief = nilai x jumlah absolute responden belief masing-masing jawaban

Nilai rata-rata belief =

belief responden Jumlah

belief nilai Total

e. Menentukan nilai urutan kepentingan dan bobot ke dalam tabel dan memasukkan nilai tersebut ke dalam rumus MAM.

f. Memasukkan hasil perhitungan pada butir e ke dalam skala likert dengan menggunakan rumus :

(∑ - sikap-1) x 100 = x Sehingga hasilnya adalah :

(57)

Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat digambarkan dalam bentuk skalanya adalah

0 80 160 240 320 400

SH H N TH STH Keterangan Skala

0-80 = Sangat Berharap 81-160 = Berharap

161-240 = Netral

241-320 = Tidak Berharap

(58)

36

GAMBARAN UMUM WILAYAH

A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN GUNUNGKIDUL

I. Letak, Batas Wilayah, dan Luas wilayah.

Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu dari lima kabupaten/kotamadya di Profinsi DIY terletak 40 km sebelah tenggara kota Yogyakarta dan secara geografik terletak antara 110 21 –110 50 Bujur Timur dan 7 46 – 8 09 Lintang Selatan dengan ibukota Wonosari. Kabupaten Gunungkidul berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara : Kabupaten Klaten dan Sukoharjo, Profinsi Jawa Tengah.

b. Sebelah Timur : Kabupaten Wonogiri, Profinsi Jawa Tengah. c. Sebelah Selatan : Samudra Hindia.

(59)

Tabel 4.1

Perbandingan Luas Wilayah Kabupaten di Profinsi DIY Kabupaten Luas Wilayah ( km2

) Persentase Kabupaten Kulonprogo 586,28 18,40

Kabupaten Bantul 506,85 15,91

Kabupaten Gunungkidul 1485,36 46,63

Kabupaten Sleman 574,82 18,04

Kotamadya Yogyakarta 32,50 1,02

Profinsi DIY 3185,81 100,00

Sumber : Hasil Evaluasi Penggunaan Lahan Tahun 1998

I.1 Kondisi Fisik Alam (Secara Topografi, Klimatologi, Geologi, dan

Hidrologi)

Secara topografi dan kaitanya dengan pengembangan kecamatan di Kabupaten Gunungkidul dikelompokkan menjadi 3 zona topografi, yaitu :

1. Zona Batur Agung

(60)

2. Zona Ledok Wonosari – Tinggian Panggung

Zona Ledok Wonosari terletak dibagian tengah Kabupaten Gunungkidul, mempunyai topografi hampir datar, bergelombang rendah, tersusun oleh batuan sedimen karbonat ( batu gamping ) yang berumur miosen. Elevasi pada Ledok Wonosari berkisar 150-200 m dpl dan Tinggian Pangguang berkisar 150-200-600 m dpl. Pengembanganya diarahkan pada kawasan pertanian lahan kering dan lahan basah, kecuali pada wilayah hutan dan lembah Sungai Oyo yang berfungsi sebagai kawasan hutan lindung dan kawasan lindung bawahan serta kawasan penunjang sektor andalan. Luas Zona Ledok Wonosari – Tinggian Panggung adalah 27.908,80 Ha. 3. Zona Pegunungan Seribu.

Zona dibagian ini mempunyai topografi yang sangat khas, sebagai bentukan ekosistem kars. Elevasi pada zona ini adalah bekisar 300

–600 m dpl, dengan kemiringan lereng rata-rata 25 –30 . Pengembangannya diarahkan sebagai kawasan lindung setempat, ekosistem kars, goa kars, mata air dan sempadan pantai. Kawasan yang membutuhkan penanganan yang optimal adalah kawasan yang sumberdaya alamnya kritis dan terbatas sumberdaya alternatifnya serta wilayah perbatasan. Luas zona ini adalah 78.344,20 Ha.

(61)

curah hujan C – B, agak basah dan mempunyai tiga bulan kering dan tujuh bulan basah.

Kabupaten Gunung kidul mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan kemarau yang silih berganti dengan pemperatur udara rata-rata 28,70 C dimana suhu maksimum tercatat 33,80 C. Pada bulan September – Oktober suhu harian rata- rata maksimum 32,14 C dan minimum 23,25 C.

Pada dasarnya bertiup angin muson, pada musim hujan bertiup angin barat daya arah 42 bersifat basah dan mendatangkan hujan, pada musim kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah 50 – 140 dengan kecepatan 5 – 16 km/jam.

Secara geologi, wilayah Kabupaten Gunungkidul disusun oleh kelompok batuan vulkanik – volkaniklasatik berumur Oligo – Miosen, yang menempati bagian utara dan kelompok batuan sedimen karbonat berumur Miosen – Pliosen, yang menempati bagian selatan, yang langsung berbatasan dengan Samudra Indonesia.

Kondisi topografi dan geomorfologi kawasan pantai selatan menyebabkan daerah ini mempunyai sifat-sifat hidrologi yang khas yaitu akuifer dengan tingkat permeabilitas primer yang rendah.

I.2 Kondisi Lahan dan Kawasan

(62)

1. Kawasan konservasi pantai.

Kawasan ini memanjang di pesisir pantai selatan mulai dari perbatasan dengan Kabupaten Wonogiri sampai perbatasan Kabupaten Bantul. Kegiatan yang diprioritaskan adalah pariwisata dan perikanan laut.

2. Kawasan Preservasi dan Konservasi Ekosistem.

Kawasan ini mencakup hampir seluruh zona pegunungan Seribu dan Zona Batur Agung. Kegiatan yang mendapat prioritas adalah pengendalian dan perlindungan terhadap ekosistem kars, serta meningkatkan kualitas lahan melalui usaha-usaha konservasi lahan. 3. Kawasan Pertanian Lahan Basah.

Kawasan ini meliputi wilayah Kecamatan Karangmojo, Semin, dan Ponjong. Kegiatan pertanian lahan basah lebih diutamakan sehingga pengembangan irigasi dan intensifikasi lahan pertanian diprioritaskan.

4. Kawasan Perbatasan.

Kawasan Perbatasan adalah kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten lain yaitu Wonogiri dan Bantul. Kawasan ini meliputi sebagian Kecamatan Panggang di bagian barat dan Kecamatan Rongkop di bagian Timur.

(63)

dengan kondisi lahan dan oleh proses alam. Kondisi fisik lahan dicirikan oleh kemiringan lereng dalam klasifikasi curam ( >40% ), solum tanah sangat tipis, batuan dasar tersingkap, gersang dan fungsi hidrologis rusak.

Kerusakan lahan yang dijumpai di wilayah Kabupaten Gunungkidul adalah kerusakan fisik dan hidrologis tanah, disebabkan oleh proses alam, seperti erosi dan pelarutan (solusi batu kapur) yang sangat tinggi, sehingga tanah menjadi tipis. Lahan kritis di Gunungkidul terdapat di Kecamatan Panggang, Saptosari, Tepus dan Rongkop.

Lahan kritis tersebut menandakan bahwa kawasan itu termasuk lahan yang rawan bencana. Kerawanannya terletak pada topografi karst yang mudah terkikis oleh air yang bersifat asam. Batuan kapur yang terkikis oleh air akan membentuk rongga-rongga bahkan goa kapur yang mudah bergerak, terutama jika ada beban diatasnya.

I.3 Kondisi Fisik Buatan (yang meliputi sarana dan prasarana transportasi,

kegiatan usaha pariwisata, kondisi sosial budaya, dan sampah

vandalisme di kawasan wisata)

(64)

1. Bus antar kota : trayek Wonosari ke kota-kota lain yang jaraknya cukup jauh ( Yogyakarta-Jakarta ).

2. Bus kecil : trayek yang dilayani dari Wonosari ke kota-kota kecil di sekitarnya serta menuju kota-kota kecamatan.

3. Minibus : melayani trayek antar daerah di dalam Kabupaten Gunungkidul.

4. Ojek : menghubungkan ke pelosok-pelosok di padesaan. Selain jalan dan transportasi umum juga terdapat penyediaan air bersih yang merupakan isu yang paling dominan dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Ginungkidul, karena kekurangan dan labilnya jumlah air bersih yang dihasilkan dari sumber-sumber air bersih yang ada. Sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk berasal dari air hujan, air permukaan ( telaga ), mata air dan sumur bor. Sedangkan sumber tambahan diperoleh dari sungai bawah tanah, sumur gali, dan air permukaan. Pengambilan air hujan dilakukan melalui bak-bak penampungan air hujan yang dibangun di samping rumah penduduk.

(65)

Dalam sektor pariwisata Kabupaten Gunungkidul telah dikembangkan berbagai kegiatan usaha. Kegiatan usaha yang paling berkembang adalah usaha angkutan yang mencapai 2.097 unit. Akan tetapi usaha angkutan ini belum mendukung pariwisata secara maksimal karena tidak banyak yang langsung mencapai obyek wisata. Sedangkan usaha yang potensial namun kurang berkembang adalah perhotelan, yang jumlahnya hanya 19 unit usaha.

Kondisi sosial budaya di Kabupaten Guunungkidul mempunyai penduduk sebanyak 736.293 jiwa dan kepadatannya 496 jiwa/km2. Kepadatan tertinggi terdapat pada Kecamatan Wonosari sebagai pusat ibukota Kabupaten. Kecamatan lain yang termasuk padat penduduknya adalah Kecamatan Karangmojo, Wonosari, Playen, Paliyan, Gedangsari, Ngawen, dan Semin. Kecamatan yang kurang padat adalah Kecamatan Semanu, Ponjong, dan Nglipar. Sedangkan Kecamatan Panggang, Saptosari, Tepus, Rongkop, dan Patuk terhitung tidak padat penduduknya,

Tingkat pendidikan di Kabupaten Gunungkidul masih termasuk rendah. Hal ini terlihat dari jumlah terbesar tingkat pendidikan penduduknya adalah setingkat SD atau sederajat. Bahkan penduduk yang buta huruf masih mencapai 5.645 orang.

(66)

asli, walaupun sebagian kecil sudah berfikiran untuk mengembangkan dengan seni modern misalnya band dan keroncong.

Di Kabupaten Gunungkidul pada umumnya seluruh kawasan yang telah dikembangkan terdapat permasalahan sampah. Penanganan sampah masih belum memadai dibandingkan dengan potensi sampah yang ada. Hal ini sebagai akibat dari belum baiknya kesadaran wisatawan akan pentingnya limbah padat ini, padahal limbah padat ini sangat menentukan tingkat kualitas atraksi wisata. Problem sampah ini akan menimbulkan implikasi yang kurang baik terhadap keasrian dan kenyamanan kawasan wisata alam yang rentan seperti pantai, goa dan sungai. Sebagai contoh, Manajemen sampah dan limbah hasil pengolahan ikan di Pantai Baron, cukup mengganggu keasrian dan kenyamanan kunjungan wisatawan pantai tersebut. Kondisi ini nampaknya belum tersentuh oleh penanganan yang serius dan terpadu berkaitan dengan adanya kegiatan rekreasi di Pantai Baron.

(67)

B.Gambaran Umum Pantai Baron, Pantai Krakal, dan Pantai Kukup

Kabupaten Gunungkidul.

a. Pantai Baron

I. Letak, Jarak, Luas, Bentuk Lahan, dan Ekosistem

Pantai Baron terletak di Kecamatan Tepus, Desa Kemadang Kabupaten Gunungkidul. Jarak tempuh dari kota Yogyakarta sekitar 62 km sedangkan dari Wonosari dapat ditempuh dengan jarak sekitar 22 km. Luas pantai Baron + 15 Ha dengan pantai berkarang yang dikelilingi oleh bukit-bukit, topografi curam, memiliki ombak yang sedang, variasi berupa karakter material permukaan pasir hitam dan air laut, dan terdapat pula sungai air tawar dari bawah tanah. Ekosistem yang terdapat di pantai Baron berupa Pohon kelapa disekeliling pantai dan berbagai ikan hias.

I.1 Potensi Pantai dan Potensi Wisata

Ekosistem pantai Baron adalah ekosistem pantai berpasir dengan dikelilingi bukit sehingga berkesan elok dengan pandangan ke arah laut, jarak antara pasang tertinggi dan pasang terendah pada zona intertidal cukup jauh ( + 100 meter) dengan dasar perairan berupa pasir. Biota di zona intertidal berupa beberapa jenis kerang-kerangan dari kelas gastropoda dan sedikit dari kelas Bivalvia.

(68)

perairan disekitar teluk Baron, sehingga mempengaruhi keragaman biota yang terdapat disana.

Berbagai variasi kegiatan sering diadakan di pantai Baron antara lain pemandangan alam, berenang di air tawar dan air laut, memancing, mendaki bukit, menikmati tangkapan ikan segar, mengamati ikan hias, dan masih banyak lagi. Berbagai fasilitas juga tersedia yaitu Hotel, tempat perkemahan, gardu pandang, kios-kios pedagang yang menjual cindera mata, hasil-hasil tangkapan laut dan restoran yang menjual makanan siap saji, toilet, pendopo, area parkir, tempat ibadah, dan posko SAR.

I.2 Identifikasi Pasar dan Identifikasi ekonomi

Jumlah pengunjung pantai Baron sekitar 1000 orang /minggu dan biasanya yang paling ramai pada hari sabtu, minggu atau hari-hari libur. Dengan begitu banyak pihak yang diuntungkan terutama para pedagang di pantai Baron itu sendiri. Rata-rata pendapatan pedagang pada hari-hari biasa sekitar Rp 18.000,00 dan hari libur mencapai Rp 180.000,00.

I.3. Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya

Nelayan di pantai Baron sudah menggunakan parahu mesin tempel dan dijalankan oleh 2-3 orang. Sebagian besar nelayan hanya berperan sebagai buruh dengan sistem perjanjian bagi hasil dengan pemilik perahu. Pendapatan nelayan dapat mencapai 9 kuintal /hari pada masa panen, sedangkan masa paceklik hanya beberapa puluh kilogram.

(69)

wisatawan untuk mencapai pantai. Nelayan yang berjumlah 80 orang telah tergabung dalam suatu perkumpulan nelayan. Pada satu tahun sekali diadakan sedekah laut pada tempat-tempat yang dianggap keramat yaitu Gadung Mlati dan Samu Pante yang terletak di bukit sebelah selatan. Tempat ini juga

dimanfaatkan untuk berhubungan mistik dalam mencari ‘jawaban’ ketika ada korban tenggelam di Baron. Penduduk telah mempunyai kemauan untuk menggalang pariwisata dengan adanya Kelompok Sadar Wisata ( POKDARWIS ).

B. Pantai Krakal

I. Letak, Jarak, Luas, Bentuk Lahan, dan Ekosistem

Pantai Krakal terletak di Kecamatan Tepus, Desa Ngestirejo Kabupaten Gunungkidul. Jarak tempuh dari kota Yogyakarta sekitar 70 km. Luas pantai Krakal + 150 Ha dengan bentangan paling panjang, berombak besar, pasir putih terdapat bukit yang tidak begitu tinggi dengan ketinggian bervariasi dan karang yang menjorok ke arah laut.

I.1 Potensi Pantai dan Potensi Wisata.

(70)

jenis cacing yang menarik, beberapa jenis karang, udang karang, beberapa jenis ikan hias, beberapa jenis keong dan kerang, dan ganggang.

Berbagai variasi kegiatan sering diadakan di sana antara lain mengamati kehidupan biota di zona pasang surut di saat air surut, mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap terumbu karang, mengamati dan mempelajari biota-biota yang berpotensi sebagai sumberdaya alternatif antara lain sebagai makanan, menikmati cindera mata dari hasil laut, dan menikmati makanan laut.

I.2. Identifikasi Pasar dan Identifikasi ekonomi

Jumlah pengunjung pantai Krakal sekitar 700 orang /minggu dan biasanya yang paling ramai pada hari sabtu, minggu atau hari-hari libur. Dengan begitu banyak pihak yang diuntungkan terutama para pedagang di pantai Krakal itu sendiri. Rata-rata pendapatan pedagang pada hari-hari biasa sekitar Rp 90.000,00 per minggu dan Rp 150.000,00 pada hari Lebaran.

B. Pantai Kukup

I. Letak, Jarak, Luas, Bentuk Lahan, dan Ekosistem

(71)

Ekosistem yang terdapat di pantai Kukup berupa Pohon kelapa disekeliling pantai dan berbagai ikan hias.

I.1 Potensi Pantai dan Potensi Wisata.

Pantai Kukup merupakan ekosistem pantai terumbu karang dan hampir tidak mempunyai enclosure, lepas ke arah laut. Pemandangan dicapai dari perbukitan dan karang, terdapat perbedaan kontras antara warna tanah daratan, pasir putih, vegetasi pasang surut, karang dan laut lepas. Pasang surut terjauh berjarak sekitar 50-75 m. Kenampakan pantai Kukup saat surut didominasi oleh ganggang hijau jenis Ulva sp, sehingga tampak hijau seperti rumput. Di beberapa tempat juga terdapat beberapa ganggang coklat jenis sargassum sp, namun kenampakannya kurang bagus.pada area pasang surut terdapat kubangan-kubangan kecil yang masih terisi air laut meskipun pasang surut maksimal.

Berbagai variasi kegiatan sering diadakan di sana antara lain pemandangan alam teluk, bermain di pasir putih, mendaki bukit dari gardu pandang dan melihat laut lepas, berkemah, melihat habitat laut saat pasang surut, penelitian habitat. Berbagai fasilitas juga tersedia yaitu penginapan, gardu pandang, kios-kios pedagang, restoran, toilet, tempat ibadah, parkir.

I.2 Identifikasi Pasar dan Identifikasi ekonomi

(72)

Dengan begitu banyak pihak yang diuntungkan terutama para pedagang di pantai Kukup itu sendiri. Rata-rata pendapatan pedagang pada hari-hari biasa sekitar Rp 20.000,00 dan hari libur mencapai Rp 125.000,00.

I.3 Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya

Setelah pengelolaan obyek wisata diserahkan dari Dinas Pendapatan Daerah kepada Dinas Pariwisata mulai Juli 2000, penduduk mengadakan kerja bakti setiap sabtu. Secara insidental penduduk (karangtaruna) mengadakan pertunjukan musik di sekitar Pendopo Pertemuan, yang sangat mengangkat jumlah pengunjung ke pantai Kukup.

(73)

51

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Bab ini merupakan analisis hasil penelitian mengenai analisis sikap konsumen terhadap atribut obyek wisata Pantai Baron, pantai Krakal, dan pantai Kukup Kabupaten Gunungkidul. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan atau kuesioner kepada responden pantai Baron, pantai Kukup, dan pantai Kukup Kabupaten Gunungkidul masing-masing pantai sejumlah 50 responden. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan metode aksidental sampling.

Kuesioner yang diberikan kepada responden dalam penelitian ini ada dua bagian, yaitu :

(74)

B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Hasil Uji Validitas Instrumen

Berikut ini hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian :

Tabel V.1

Hasil Uji Validitas Item-item Variabel Harapan

Indikator r hitung r tabel Keterangan

pb1 0,548 0,361 Valid

pb2 0,610 0,361 Valid

pb3 0,565 0,361 Valid

pb4 0,590 0,361 Valid

pb5 0,713 0,361 Valid

pb6 0,707 0,361 Valid

pb7 0,612 0,361 Valid

pb8 0,585 0,361 Valid

pb9 0,750 0,361 Valid

pb10 0,777 0,361 Valid

pk1 0,507 0,361 Valid

pk2 0,548 0,361 Valid

Pk3 0,833 0,361 Valid

pk4 0,838 0,361 Valid

pk5 0,742 0,361 Valid

pk6 0,816 0,361 Valid

pk7 0,541 0,361 Valid

pk8 0,761 0,361 Valid

pkp 1 0,700 0,361 Valid

pkp 2 0,751 0,361 Valid

pkp 3 0,880 0,361 Valid

pkp 4 0,767 0,361 Valid

pkp 5 0,752 0,361 Valid

pkp 6 0,780 0,361 Valid

pkp 7 0,686 0,361 Valid

pkp 8 0,730 0,361 Valid

pkp 9 0,762 0,361 Valid

(75)

Dari Tabel V.1 tersebut di atas dapat diketahui bahwa r hitung > r tabel 0,361 sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner pada item-item pertanyaan pada variabel harapan adalah valid.

Tabel V.2

Hasil Uji Validitas Item-item Variabel Keadaan Sebenarnya

Indikator r hitung r tabel Keterangan

pb1 0,534 0,361 Valid

pb 2 0,685 0,361 Valid

pb 3 0,636 0,361 Valid

pb 4 0,607 0,361 Valid

pb 5 0,631 0,361 Valid

pb 6 0,616 0,361 Valid

pb 7 0,705 0,361 Valid

pb 8 0,555 0,361 Valid

pb 9 0,681 0,361 Valid

pb 10 0,664 0,361 Valid

pk1 0,535 0,361 Valid

pk2 0,781 0,361 Valid

Pk3 0,699 0,361 Valid

pk4 0,808 0,361 Valid

pk5 0,579 0,361 Valid

pk6 0,770 0,361 Valid

pk7 0,853 0,361 Valid

pk8 0,656 0,361 Valid

pkp 1 0,698 0,361 Valid

pkp 2 0,593 0,361 Valid

pkp 3 0,631 0,361 Valid

pkp 4 0,776 0,361 Valid

pkp 5 0,643 0,361 Valid

pkp 6 0,789 0,361 Valid

pkp 7 0,871 0,361 Valid

pkp 8 0,690 0,361 Valid

pkp 9 0,790 0,361 Valid

Sumber : Data Primer Diolah, 2010.

(76)

2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Tabel V.3 Hasil Uji Reliabilitas

Indikator Realibilitas

kuesioner (rxx)

r tabel Keterangan

Atribut Pantai Baron 0,840 0,361 Reliabel Atribut Pantai Krakal 0,856 0,361 Reliabel Atribut Pantai Kukup 0,906 0,361 Reliabel Atribut Pantai Baron 0,906 0,361 Reliabel Atribut Pantai Krakal 0,829 0,361 Reliabel Atribut Pantai Kukup 0,847 0,361 Reliabel Sumber : Data Primer Diolah, 2010.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Obyek
Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Item-item Variabel Harapan
Tabel V.11
Tabel V.19
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dengan tersedianya unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan didukung dengan bahan organik pada tanah maka akan menghasilkan diameter batang tanaman

Asumsi pokok yan g dibuat ter h adap h ubun gan an tar a keseluruh an dan bagian dalam lin gkar an hermeneutis adalah bahwa, “bagian” yaitu apa yang lebih spesifik,

Dari permasalahan di atas dan contoh yang telah diberikan sebelumnya pada Bab I (Gambar 1.2) diperoleh gambaran perlunya suatu metode estimasi yang tidak akan

Jenderal Pendidikan Islam Nomor: Dt.I.V2/PP.OO/l 09112012 perihal Pendidikan Profesi Guru, diberitahukan bahwa STAIN Tulungagung menjadi salah satu LPTK Penyelenggara

[r]

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah pendidikan yang berlandaskan pada aqidah yang berisi tentang keesaan Allah Swt sebagai sumber utama nilai-nilai kehidupan

tombol kotak pada Navigation Bar untuk memunculkan Overview. Overview merupakan tampilan yang menampilkan aplikasi dan dokumen yang telah dibuka. Swipe ke bawah dari tepi

langsung mempunyai pengaruh yang dominan terhadap semangat kerja karyawan. Berdasarkan studi lapangan dan wawancara awal dengan pemilik PT. Vermindo Utama bahwa