ii
ii i
i x
.
4 Pemaka idanKebutuhanI nformasi……….. 1 0 .
5 Anailsi sLaporanKeuangan………. 1 3 .
a PengeritanAnailsi sLaporanKeuangan……… 1 3 )
1 MetodeAnailsi sLaporanKeuangan……… 1 4 )
2 Prosedu rAnailsi sLaporanKeuangan………. 1 4 .
6 RasioKeuangan……….. 1 6 .
7 Anailsisr asioKeuangan………. 1 6 .
a RasioProftiablitias……….. 1 7 )
1 ReturnOnEqutiy………. 1 7 )
2 EarningPe rShare……… 1 8 )
3 PriceEarningRaito……….. 1 8 .
8 PengeritanSaham……….. 1 9 .
9 PengeritanPasa rModal………. 2 0 .
0
1 E ifsiens iPasar……….. 2 1 .
1
1 KonsepPasa rModa lyangE ifsien……… 12 .
B PeneilitanSebelumnya………... 2 2 .
C KerangkaKonseptual……… 2 5 .
D Hipotesis……… 2 6
N A I T I L E N E P E D O T E M : I I I B A B
.
A JenisPeneilitan……… 2 7 .
B SubyekdanObyekPeneilitan… . …….… . ….… . ….… . ….… . ….… 2 7 .
C WaktudanLokasiPeneilitan……….…….. 2 7 .
D Va irabe lPeneilitan….……….. 2 8 .
E De ifnis iOperasional……..……….. 2 8 .
F Populas idanSampel……… 2 9 .
G TeknikPengamblianSampel……… 2 9 .
ii x
.J Uj iAsums iKlasik……… 3 0 .
1 Uj iNormaltias……… 3 0 .
2 Uj iMulitkoilneartias……….. 3 1 .
3 Uj iHeterokedasitstias………. 3 1 .
4 Uj iAutokorelasi……….. 13 .
K TeknikAnailsisData………. 23 .
1 Anailsi sRegres iLinie rBerganda……… 23 .
2 Uj iF………. 33 .
3 Uijt ……….. 53 .
4 Anailsi sDeterminasi……… 93
: V I B A
B GAMBARANUMUMSUBYEKPENELITIAN
.
A PTAkashaW riaI nternaitona lTbk……… 14 .
B PTAquaGoldenMississipp iTbk……….. 24 .
C PTCahayaKalba rTbk………... 34 .
D PTDavoma sAbad iTbk……… 44 .
E PTDetlaDjaka traTbk……….. 4 4 .
F PTFas tFoodI ndonesiaTbk………. 4 5 .
G PTI ndofoodSukse sMakmu rTbk……… 4 7 .
H PTMayoraI ndahTbk……… 84 .I PTMutl iBintangI ndonesiaTbk……… 94 .J PTPionee irndoGourmentI nternaitona lTbk………. 15
.
K PTPrasidhaAnekaNiagaTbk……… 25 .
L PTSeka rLau tTbk……… 3.. 5 .
M PTSianta rTopTbk……… 45 .
N PTSMARTTbk………. 55 .
O PTTuna sBaruLampungTbk……… 65 .
v i x
L E B A T R A T F A D
l e b a
T Judul Halaman
V.1 Da tfa rPerusahaanFoodandBeverages……… 5 9 2
.
V Hasi lDesk irpit fStaitsitkVa irabe lPeneilitan……… 6 0 3
.
V Hasi lAnailsi sRegres iLinie rBerganda………. 6 1 4
.
V Hasi lUj iNormaltias……….. 6 2 5
.
V Hasi lUj iMulitkoilneartias……… 6 3 6
.
V Hasi lUj iHeterokedasitstias………. . 6 4 7
.
V Hasi lUj iAutokorelasi……….. 6 5 8
.
V Krtie iraPenliaianTe jradinyaAutokorelasi……….. 6 5 9
.
V Hasi lUj iF……… 6 6 0
1 .
V Hasi lUijt ………. 6 8 1
1 .
v x
R A B M A G R A T F A D
r a b m a
G Judul Halaman
1 .I
i v x
N A R I P M A L R A T F A D
r o m o
N Judul Halaman
1 n a ri p m a
L Hasi lPerhtiunganr ata-rataROE 7 9 2
n a ri p m a
L Hasi lPerhtiunganr ata-rataEPS 8 0 3
n a ri p m a
L Hasi lPerhtiunganr ata-rataPER 8 1 4
n a ri p m a
L Hasi lPerhtiunganr ata-rataHPS 8 2 5
n a ri p m a
L Tabe lF 8 3
6 n a ri p m a
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana segar jika
sumber internal maupun pinjaman bank dianggap oleh perusahaan kurang
memadai, melalui penerbitan saham yang kemudian dijual inilah perusahaan
dapat memperoleh modal sendiri untuk menjalankan operasinya. Tetapi,
perusahaan harus menyadari bahwa investor akan memikirkan dengan
sebaik-baiknya keperusahaan mana modal akan ditanamkan, tentu saja
perusahaan yang dipilih adalah perusahaan yang memiliki kinerja keuangan
yang baik.
Kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan
perusahaan yang akan memberi “penglihatan” tentang kekuatan keuangan
perusahaan. Sudah menjadi keharusan bagi suatu perusahaan untuk menjaga
dan meningkatkan kinerjanya agar dapat menarik minat para investor dalam
berinvestasi. Laporan keuangan dapat dipahami sebagai dasar perhitungan
rasio-rasio yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio
profitabilitas dan rasio aktivitas. Perkembangan rasio-rasio tersebut mewakili
kinerja keuangan dan mempengaruhi besarnya pengembalian laba terhadap
investor. Oleh karena itu, perubahan kinerja keuangan dan besarnya deviden
1
yang diberikan dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi persepsi
investor terhadap saham emiten.
Rasio profitabilitas yang terdapat dalam laporan keuangan dapat
menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan para investor untuk
berinvestasi pada perusahaan tersebut, jika investor melihat perusahaan
menjanjikan keuntungan di masa yang akan datang maka banyak investor
yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut.
Dan tentu saja, hal ini mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi.
Rasio-rasio yang dapat digunakan dalam berinvestasi adalah return on equity
merupakan rasio yang paling sering digunakan oleh investor untuk menilai
suatu saham, return on equity mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam
menciptakan laba bagi para pemegang sahamnya. earning per share menilai
pendapatan bersih yang diperoleh setiap lembar saham biasa, karena itu
investor menyukai earning per share yang tinggi dari pada earning per
share yang rendah. Kegunaan price earning ratio adalah untuk melihat
bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh earning
per share nya. Price earning ratio menunjukkan hubungan antara pasar saham
biasa dengan earning per share. Makin besar price earning ratio suatu saham
maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per
sahamnya. Angka rasio ini biasanya digunakan investor untuk memprediksi
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dimasa yang akan datang
Dari latar belakang di atas, maka penulis mencoba mengangkat topik
“Pengaruh Return on Equity, Earning per Share dan Price Earning Rasio
terhadap Harga Saham Perusahaan, Studi Kasus pada Perusahaan Food and
Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diuraikan di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah return on equity, earning per share dan price earning ratio
secara simultan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan food and
beverages yang terdaftar di BEI periode 2000-2009?
2. Apakah return on equity, earning per share dan price earning ratio
secara parsial berpengaruh terhadap harga saham perusahaan food and
beverages yang terdaftar di BEI periode 2000-2009?
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya lingkup penelitian kinerja keuangan, maka penulisan ini
akan dibatasi pada analisis kinerja keuangan pada perusahaan Food and
D. Tujuan Penelitian
Seperti yang telah diungkapkan pada rumusan masalah, tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan return on equity, earning
per share dan price earning ratio terhadap harga saham perusahaan Food
and Beverages yang terdaftar di BEI periode 2000-2009.
2. Untuk mengatahui pengaruh secara parsial return on equity, earning per
share dan price earning ratio terhadap harga saham perusahaan Food and
Beverages yang terdaftar di BEI periode 2000-2009.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan dalam
bidang manajemen keuangan, terutama mengenai pengaruh return on
equity, earning per share dan price earning ratio terhadap harga saham
perusahaan, studi kasus pada perusahaan Food and Beverages yang
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan penawaran harga saham melalui return
on equity, earning per share dan price earning ratio.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengkomunikasikan data
keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Dengan kata lain, laporan keuangan ini berfungsi sebagai
alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak
yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan
perusahaan dan kinerja perusahaan (Hery, 2009:6).
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca
(menggambarkan informasi posisi keuangan), laporan laba rugi
(menggambarkan informasi kinerja), laporan perubahan keuangan (yang
dapat disajikan dalam berbagai cara), catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Selain
itu, laporan keuangan juga menampung skedul dan informasi tambahan
yang berkaitan dengan laporan keuangan seperti informasi keuangan
segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan
harga (Prastowo dan Julianty, 2002:6).
6
2. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Adapun penjelasan
tujuan laporan keuangan secara rinci adalah sebagai berikut (Prastowo
dan Julianty, 2002:5):
a. Infomasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi
keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) dan
waktu serta kepastian dari hasil tersebut. Posisi keuangan perusahaan
dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan,
likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan
perubahan lingkungan.
b. Informasi kinerja perusahaan diperlukan untuk menilai perubahan
potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa
depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam
menghasilkan kas serta untuk merumuskan efektivitas perusahaan
c. Informasi perubahan posisi keuangan bermanfaat untuk menilai
aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode
pelaporan.
3. Unsur-unsur Laporan Keuangan
Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan
peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar
menurut kelompok ekonomi, yang merupakan unsur laporan keuangan
yaitu (Prastowo dan Julianty, 2002:9-12):
a. Unsur Posisi Keuangan
Unsur ini berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi
keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas. Masing-masing unsur
yang berkaitan dengan posisi keuangan tersebut didefinisikan sebagai
berikut:
1) Aktiva
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan member
manfaat ekonomi bagi perusahaan dimasa datang.
2) Kewajiban
Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi.
3) Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual (residual interest) atas aktiva
perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban (aktiva bersih).
b. Unsur Kinerja Perusahaan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja
perusahaan disajikan pada laporan rugi/laba. Masing-masing tersebut
didefinisikan sebagai berikut:
1) Penghasilan (income)
Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu
periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan
aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikkan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi (setoran) penanaman
modal.
2) Beban (expense)
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau kurangnya aktiva atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang
4. Pemakai dan Kebutuhan Informasi
Pemakai laporan keuangan meliputi direktur dan manajer keuangan,
direktur operasional dan manajer pemasaran, manajer dan supervisor
produksi (Hery, 2009:8), investor dan calon investor, kreditor (pemberi
pinjaman), pemasok, kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah,
pemerintah dan lembaga lainnya, karyawan, masyarakat, dan
shareholder (para pemegang saham). Para pemakai laporan keuangan ini
memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda meliputi
(Prastowo dan Julianty, 2002:3-5):
a. Direktur dan manajer keuangan
Untuk menentukan mampu tidaknya perusahaan dalam melunasi
utangnya secara tepat waktu kepada kreditor (banker, supplier), maka
mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya uang
kas yang tersedia di perusahaan pada saat menjelang jatuh temponya
pinjaman/utang.
b. Direktur operasional dan manajer pemasaran
Untuk menentukan efektif tidaknya saluran distribusi produk maupun
aktivitas pemasaran yang telah dilakukan perusahaan, maka mereka
membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya penjualan (tren
c. Manajer dan supervisor produksi
Mereka membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk menentukan
besarnya harga pokok produksi, yang pada akhirnya juga sebagai
dasar untuk menetapkan harga jual produk per unit.
d. Investor
Para investor (dan penasehatnya) berkepentingan terhadap resiko
yang melekat dan hasil pengembangan dari investasi yang
dilakukannya. Investor ini membutuhkan informasi untuk membantu
menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi
tersebut. Selain itu, mereka juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan
perusahaan dalam membayar dividen.
e. Kreditor (pemberi pinjaman)
Para kreditur tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta
bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
f. Pemasok dan Kreditur usaha lainnya
Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang
berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih
pendek dibanding kreditor.
g. Shareholders (para pemegang saham)
Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai
kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh,
dan penambahan modal untuk business plan selanjutnya.
h. Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan
perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka
panjang dan atau bergantung pada perusahaan.
i. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karenanya
berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Selain itu mereka juga
membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan,
menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun
statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
j. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakilinya tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka
penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,
manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
k. Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara,
seperti pemberian kontribusi pada perekonomian nasional, termasuk
jumlah orang yang diperkerjakan dan perlindungan pada penanaman
modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat
dengan menyediakan infomasi kecenderungan (trend) dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian
aktivitasnya.
5. Analisis Laporan Keuangan
a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan umumnya dimulai dengan perhitungan
sekumpulan rasio keuangan yang dirancang untuk mengungkapkan
kekuatan dan kelemahan relatif suatu perusahaan yang dibandingkan
dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, dan untuk
menunjukkan apakah posisi keuangan itu membaik atau memburuk
1) Metode Analisis Laporan keuangan
Secara umum, metode analisis laporan keuangan dapat
diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu (Prastowo dan
Julianty, 2002:54-55):
a) Metode analisis horizontal (dinamis) adalah metode analisis
yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan
keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat
diketahui perkembangan dan kecenderungannya.
b) Metode analisis vertikal (statis) adalah metode analisis yang
dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada
tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara
pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan
yang sama untuk tahun (periode) yang sama.
2) Prosedur Analisis Laporan Keuangan
Berbagai langkah yang ditempuh dalam menganalisis laporan
keuangan adalah sebagai berikut (Prastowo dan Julianty,
a) Memahami latar belakang data keuangan perusahaan.
Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan yang
dianalisis mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang
diterjuni oleh perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut
dan diterapkan oleh perusahaan tersebut.
b) Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada
perusahaan.
Kondisi-kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi
mengenai trend (kecenderungan) industri dimana perusahaan
beroperasi; perubahan teknologi; perubahan selera konsumen;
perubahan faktor-faktor ekonomi seperti perubahan
pendapatan per kapita, tingkat bunga, tingkat inflasi dan pajak;
dan perubahan yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri,
seperti perubahan posisi manajemen kunci.
c) Mempelajari dan me-review laporan keuangan
Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan
keuangan telah cukup jelas menggambarkan data keuangan
yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi yang
d) Menganalisis laporan keuangan
Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan
keuangan, maka dengan menggunakan berbagai metode dan
teknik analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan
dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut (bila perlu
disertai rekomendasi).
6. Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan alat analisis yang dinyatakan dalam antrian
relative dan absolute untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen
yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan keuangan
(financial statement). Laporan keuangan yang dimaksud adalah neraca
dan laporan laba rugi (Arifin, 2004:7).
7. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan terhadap suatu perusahaan digunakan untuk
mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan terutama
bagi pihak manajemen. Hasil analisis dapat digunakan untuk melihat
kelemahan perusahaan selama periode waktu berjalan. Kelemahan yang
terdapat di perusahaan dapat segera diperbaiki, sedangkan hasil yang
cukup baik harus dipertahankan pada waktu mendatang. Selanjutnya
analisis historis tersebut dapat digunakan untuk penyusunan rencana dan
menilai posisi keuangan dan potensi perusahaan, langkah-langkah yang
harus dilakukan adalah menghitung rasio likuiditas, rasio leverage, rasio
aktivitas dan rasio profitabilitas (Arifin, 2004:8-5).
a. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menunjukkan pengaruh gabungan dari kebijakan
likuiditas, manajemen aktiva, dan manajemen utang terhadap hasil
operasi. Rasio profitabilitas mencakup marjin laba atas penjualan,
rasio BEP, pengembalian atas total aktiva, dan pengembalian atas
ekuitas saham biasa (Bringham dan Houston, 2001:106).
1) Return on Equity
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan
efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini,
semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat,
demikian pula sebaliknya (www.scribd.com).
Rumusnya:
2) Earning per Share
Earning per Share merupakan jumlah dari laba bersih yang
diperoleh untuk setiap lembar saham biasa perusahaan yang
beredar (Horngren, Harrison dan Bamber, 2007: 227).
Rumusnya:
3) Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio merupakan rasio dari harga pasar satu lembar
saham biasa terhadap laba per saham suatu perusahaan. Rasio ini
mengukur nilai yang ditempatkan oleh bursa saham terhadap $1
laba perusahaan (Horngren, et al, 2007: 227-228).
Rumusnya:
P/E ratio yang tinggi mengindikasikan bahwa pasar
mengharapkan pertumbuhan dan pendapatan yang tinggi di masa
depan. Sebaliknya, P/E ratio yang rendah mengindikasikan
adanya harapan pertumbuhan dan laba yang lebih rendah (Warren,
8. Pengertian Saham
Saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas asset-aset
perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu
perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan
kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan semua kewajiban
perusahaan. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup
populer diperjualbelikan di pasar modal.
Saham dapat dibedakan menjadi saham preferen dan saham biasa.
Saham preferen adalah saham yang mempunyai kombinasi karakteristik
gabungan dari obligasi maupun saham biasa, karena saham preferen
memberikan pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi, dan juga
mendapatkan hak kepemilikan seperti pada saham biasa. Pemegang
saham preferen akan mendapatkan hak terhadap pendapatan dan
kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran kewajiban
pemegang obligasi dan utang (sebelum pemegang saham biasa
mendapatkan haknya). Perbedaannya dengan saham biasa adalah bahwa
saham preferen tidak memberikan hak suara kepada pemegangnya untuk
memilih direksi ataupun manajemen perusahaan, seperti layaknya saham
biasa.
Sedangkan saham biasa adalah sekuritas yang menunjukkan
aset-aset perusahaan. Oleh karena itu, pemegang saham mempunyai hak
suara (voting rights) untuk memilih direktur ataupun manajemen
perusahaan dan ikut berperan dalam pengambilan keputusan penting
perusahaan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) (Tandelilin,
2001:16).
9. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki
kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara
memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikian pasar modal juga bisa
diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang
umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan
obligasi.
Pasar modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara
(intermediaries). Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal
dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat
menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang
mempunyai kelebihan dana. Di samping itu, pasar modal dapat
mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya
pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor) dapat memilih
alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal.
sektor-sektor yang paling produktif yang ada dipasar. Dengan demikian, dana
yang berasal dari investor dapat digunakan secara produktif oleh
perusahaan-perusahaan tersebut (Tandelilin, 2001: 13).
10.Efisiensi Pasar
Konsep ini membahas bagaimana pasar merespon informasi-informasi
yang masuk, dan bagaimana informasi tersebut selanjutnya bisa
mempengaruhi pergerakan harga sekuritas menuju harga keseimbangan
yang baru. Efisiensi dalam konteks investasi juga bisa diartikan dalam
kalimat “tidak seorang investor pun bisa mengambil untung di pasar” atau
dalam kalimat “no one can beat the market”. Artinya, jika pasar efisien
dan semua informasi bisa diakses secara mudah dan dengan biaya yang
murah oleh semua pihak di pasar, maka harga yang terbentuk adalah
harga keseimbangan, sehingga tidak seorang investor pun bisa
memperoleh keuntungan abnormal dengan memanfaatkan informasi yang
dimilikinya (Tandelilin, 2001:111).
11.Konsep Pasar Modal yang Efisien
Untuk bidang keuangan, konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada
aspek informasi, artinya pasar yang efisien adalah pasar di mana harga
semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua
informasi yang tersedia. Dalam hal ini, informasi yang tersedia bisa
(misalkan laba perusahaan tahun lalu), maupun informasi saat ini
(misalkan rencana kenaikan dividen tahun ini), serta informasi yang
bersifat sebagai pendapat/opini rasional yang beredar di pasar yang bisa
mempengaruhi perubahan harga (misal, jika banyak investor di pasar
berpendapat bahwa harga saham akan naik, maka informasi tersebut
nantinya akan tercermin pada perubahan harga saham yang cenderung
naik) (Tandelilin, 2001:112).
B. Penelitian-penelitian sebelumnya
Penelitian sebelumnya mengacu pada jurnal ekonomi bisnis yang
berjudul “Pengaruh Beberapa Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham
Perusahaan” yang ditulis oleh Bambang Pranowo dari Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Malang. Hasil ini ingin membuktikan bahwa rasio dari
laverage (DFL), earning per share (EPS), earning retained (ERR), price and
earning ratio (PER), dividend payout (DP), dan dividend yield (DY) bereaksi
pada pasar yang dapat dilihat dari volume penjualan dan harga saham.
Permasalahan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh DFL,
EPS, PER, ERR, DP, DY, baik secara individual dan kolektif, volume
penjualan (V) dan harga saham (H) penelitian ini akan dilihat juga pengaruh
Temuan ini telah menunjukkan bahwa 1) terbukti bahwa keenam
variable independen penelitian secara kolektif berpengaruh positif sangat
meyakinkan terhadap volume penjualan saham, 2) terbukti bahwa keenam
variable independen penelitian (DFL, EPS, PER, ERR, DP, DY) berpengaruh
negatif sangat meyakinkan terhadap harga saham (H), 3) terbukti ERR,
secara individual berpengaruh negatif yang sangat meyakinkan terhadap
volume penjualan saham, 4) terbukti bahwa DY secara individual
berpengaruh negatif kuat terhadap volume penjualan, 5) terbukti EPS secara
individual berpengaruh secara positif yang meyakinkan terhadap harga saham
(H), 6) terbukti ERR berpengaruh positif yang meyakinkan terhadap harga
saham (H), 7) terbukti bahwa DP secara individual berpengaruh positif
meyakinkan terhadap harga saham (H).
Penelitian berikutnya dengan judul “Pengaruh EVA dan Rasio-rasio
Profitabilitas Terhadap harga Saham” ditulis oleh Noer Sasongko dan Nila
Wulandari dari Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali EVA (Economic Value
Added) dan rasio-rasio profitabilitas yang diukur dengan ROA (Return on
Assets), ROE (Return onEquity), ROS (Return on Sales), EPS (Earning per
Share), dan BEP (Basic Eraning Power) terhadap harga saham Perusahaan
Berdasarkan uraian diatas, yang menjadi pokok masalah dalam
penelitian ini adalah adakah pengaruh ROA (Return on Assets), ROE (Return
on Equity), ROS (Return on Sales), EPS (Earning per Share), dan BEP
(Basic Eraning Power) dan EVA (Economic Value Added) terhadap harga
saham?
Agar pembahasan dapat terfokus dan tidak meluas, maka dalam
penelitian dibatasi untuk Perusahan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta (BEJ) untuk periode 2001 sampai 2002.
Hasil pengujian hipotesis yang telah dilaksanakan diperoleh
kesimpulan sebagai berikut: 1) hasil uji t parsial menunjukkan bahwa earning
per share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini dibuktikan
dengan hasil uji t yang diterima pada taraf signifikan 5% (p<0,05). Artinya
EPS dapat digunakan untuk menentukan nilai perusahaan. 2) hasil uji t
parsial menunjukkan bahwa return on assets, return on equity, return on sale,
basic earning power, dan economic value added tidak berpengaruh terhadap
harga saham. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang ditolak pada taraf
signifikansi 5% (p<0,05). Artinya ROA, ROE, ROS, BEP, dan EVA tidak
C. Kerangka konseptual
Berdasarkan kajian pustaka mengenai pengaruh beberapa kinerja keuangan
terhadap harga saham, maka kerangka konseptual yang mendasari penelitian
ini seperti pada gambar II.1 dibawah ini.
Earning per Share (EPS)
Price Earning Ratio (PER)
Harga Saham Return on Equity
(ROE)
Gambar II.1
Kerangka Konseptual Penelitian
Keterangan:
pengaruh simultan
D. Hipotesis
H1: Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS) dan Price Earning
Ratio (PER)secara simultan berpengaruh terhadap harga saham
H2: Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS) dan Price Earning
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian merupakan studi kasus yaitu penelitian tentang obyek tertentu
dari sampel yang hasilnya hanya berlaku pada obyek yang diteliti saja.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah perusahaan-perusahaan Food and Beverages
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2000-2009.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian yang dipilih adalah return on equity, earning per share,
price earning ratio dan harga saham perusahaan untuk periode
2000-2009.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni 2011-Juli 2011
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di pojok Bursa Efek Indonesia Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta
27
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah return on equity, earning per
share dan price earning ratio sebagai variabel bebas (independent variable)
dan harga saham sebagai variabel terikat (dependent variable).
E. Definisi operasional
1. Return on Equity (ROE)
Return on Equity digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri
dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan
saham biasa (Arifin, 2004:14)
2. Earning per Share
Earning per Share merupakan rasio yang menunjukkan bagian laba untuk
setiap saham (Tjiptono dan Fakhruddin, 2006: 195).
3. Price Earning Ratio
Price earning ratio menunjukkan prospek pertumbuhan dan laba masa
depan dari suatu perusahaan bisa diindikasikan dari berapa harga yang
akan dibayar oleh pasar untuk setiap dolar dari pendapatan perusahaan.
Rasio ini, disebut dengan rasio harga saham terhadap laba (price earning
ratio-P/E ratio), biasanya disampaikan bersama pengumuman harga
4. Harga Saham
Harga saham merupakan harga saham yang terjadi dipasar bursa pada
saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan
oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar bursa
(Jogiyanto, 2003:88).
F. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan Food and Beverages
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2000-2009. Sampel
emiten yang di ambil untuk penelitian ini sebanyak 16 perusahaan.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah purposive sampling,
yakni penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu, sampel emiten yang
dipilih adalah emiten yang terdaftar di BEI selama periode 2000-2009,
mengeluarkan laporan keuangan setiap tahun pengamatan dan perusahaan
H. Sumber Data
Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari
Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Data sekunder adalah data yang
diperoleh dalam bentuk jadi, dikumpulkan, dan diolah oleh pihak lain, biasanya
dalam bentuk publikasi.
I. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi. Metode
dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara mencatat dan
mempelajari dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang relevan dengan
masalah yang diteliti. Data penelitian ini menggunakan saham emiten yang
masuk Food and Beverages dari tahun 2000-2009.
J. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk
mengukur data berskala ordinal, interval, atau pun rasio. Jika analisis
menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus
terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak
berdistribusi normal, maka metode alternatif yang bisa digunakan adalah
2. Uji Multikolinearitas
Multikolinieritas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linier yang
sempurna atau mendekati sempurna antar independent variable dalam
model regresi. Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubungan linier antar independent variable dalam model regresi.
Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya
multikolinieritas (Priyatno, 2010:81).
3. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian
dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji
heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang
harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya masalah
heterokedastisitas. Ada beberapa metode yang bisa digunakan di
antaranya, yaitu Uji Spearman’s rho, uji Glejser, Uji Park, dan melihat
pola grafik regresi (Priyatno, 2010:83-84).
4. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi antara residual
pada satu pengamatan lain pada model regresi. Uji autokorelasi
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi
model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya
autokorelasi pada model regresi. Metode pengujian menggunakan uji
Durbin-Watson (DW) (Priyatno, 2010:87).
K. Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh
variabel bebas (independent variable) yang lebih dari satu variabel
terhadap variabel terikat (dependent variable). Dalam penelitian ini
regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh return on
equity, earning per share dan price earning ratio terhadap harga saham.
Berikut merupakan persamaan regresi linier berganda:
Rumus:
+ +
Keterangan:
Y = harga saham
a = konstanta
b1 = koefisien regrasi X1
b2 = koefisien regrasi X2
b3 = koefisien regresi X3
X2 = earning per share
X3 = price earning ratio
2. Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah independent variable (X1,
X2…..Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
dependent variable (Y) (Priyatno, 2010:67). Dalam penelitian ini uji ini
digunakan untuk mengetahui apakah return on equity, earning per share
dan price earning ratio berpengaruh secara signifikan dan simultan
terhadap harga saham.
Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan Hipotesis
H0: Secara simultan ROE, EPS dan PER tidak berpengaruh
terhadap harga saham (HPS).
Ha: Secara simultan ROE, EPS dan PER berpengaruh terhadap
harga saham (HPS).
b. Menentukan tingkat signifikan
tingkat signifikan menggunakan 0,05 (α = 5%)
c. Menentukan Fhitung
Menentukan Fhitung dengan menggunakan rumus(Priyatno, 2010:67):
Keterangan:
R2 = koefisien determinasi
n = jumlah data atau kasus
k = jumlah varian independen
d. Menentukan
df 1 = jumlah variabel - 1
df 2 = n-k-1
keterangan:
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel independen
df = degree of freedom/ derajat kebebasan
e. Kriteria Pengujian.
‐ H0 diterima Ha bila ≤
- H0 ditolak Ha bila >
f. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
Nilai Fhitung≤ Ftabel, maka H0 diterima
Nilai Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak
g. Kesimpulan
3. Uji t
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
independen (X1, X2,….Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen (Y) (Priyatno, 2010:68). Dalam penelitian, uji ini
digunakan untuk mengetahui apakah return on equity, earning per share
dan price earning ratio berpengaruh secara signifikan terhadap harga
saham.
Tahap-tahap untuk melakukan uji t adalah sebagai berikut:
a. Pengujian koefisien regresi variabel ROE
1) Menentukan Hipotesis
H0: secara parsial ROE tidak berpengaruh terhadap harga
saham
Ha: secara persial ROE berpengaruh terhadap harga saham
2) Menentukan tingkat signifikan
Tingkat signifikan menggunakan 0,05 (α = 5%).
3) Menentukan thitung
Menentukan thitung dengan menggunakan rumus (Priyatno,
2010:68):
Keterangan:
bi =koefisien regresi variabel i
Sbi =standar error variabel i
4) Menentukan
Tabel distribusi t dicari pada a= 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan
derajat kebebasan (df) n-k-1 (n adalah jumlah sampel dan k adalah
jumlah variabel independen).
5) Kriteria pengujian
- H0 diterima jika - ≤ ≤ , yang berarti secara
parsial ROE tidak berpengaruh terhadap harga saham.
- H0 ditolak jika < - atau > , yang
berarti secara parsial ROE berpengaruh terhadap harga saham.
6) Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh dengan membandingkan antara thitung dan
b. Pengujian koefisien regresi variabel EPS
1) Menentukan Hipotesis.
H0: secara parsial EPS tidak berpengaruh terhadap harga
saham.
Ha: secara parsial EPS berpengaruh terhadap harga saham.
2) Dengan langkah-langkah yang sama seperti no 3a.2-4, maka
dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut:
3) Kriteria Pengujian
- H0 diterima jika - ≤ ≤ , yang berarti secara
parsial EPS tidak berpengaruh terhadap harga saham.
- H0 ditolak jika < - atau > , yang
berarti secara parsial EPS berpengaruh terhadap harga saham.
4) Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh dengan membandingkan antara thitung dan
c. Pengujian koefisien regresi variabel PER
1) Menentukan Hipotesis.
H0: secara parsial PER tidak berpengaruh terhadap harga
saham.
Ha: secara parsial PER berpengaruh terhadap harga saham.
2) Dengan langkah-langkah yang sama seperti no 3a. 2-4, maka
dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut:
3) Kriteria Pengujian
- H0 diterima jika - ≤ ≤ , yang berarti secara
pasial PER tidak berpengaruh terhadap harga saham.
- H0 ditolak jika < - atau > , yang
berarti PER berpengaruh terhadap harga saham
4) Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh dengan membandingkan antara thitung dan
4. Analisis Determinasi (R2)
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan
pengaruh variabel independen (X1, X2,….Xn) secara serentak terhadap
variabel dependen (Y). koefisien ini menunjukkan seberapa besar
persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model
mampu menjelaskan variasi variabel dependen. R2= 0, maka tidak ada
sedikit pun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel
independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen
yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikit pun variasi
variabel dependen. Sebaliknya R2= 1, maka persentase sumbangan
pengaruh yang diberikan variabel independenterhadap variabel dependen
adalah sempurna, atau variasi independen yang digunakan dalam model
menjelaskan 100% variasi variabel dependen (Priyatno, 2010:66).
Rumus:
Keterangan:
=koefisien determinasi
=korelasi sederhana (product moment pearson) antara
=korelasi sederhana (product moment pearson) antara
X2 dengan Y
=korelasi sederhana (product moment pearson) antara
X3 dengan Y
=korelasi sederhana (product moment pearson) antara
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. PT Akasha Wira International Tbk.
1. Pendirian dan Informasi Umum
PT Akasha Wira International Tbk (“Perseroan”) didirikan dengan nama
PT Alfindo Putrasetia pada tahun 1985. Nama Perseroan telah diubah
beberapa kali, terakhir pada tahun 2009, ketika nama Perseroan diubah
menjadi PT Akasha Wira International Tbk. Ruang lingkup kegiatan
perseroan adalah industri air minum dalam kemasan, industri roti dan
kue, kembang gula, makaroni, kosmetik dan perdagangan besar.
Perseroan bergerak dalam bidang usaha pengolahan dan distribusi air
minum dalam kemasan serta perdagangan besar produk-produk
kosmetika. Produksi air minum dalam kemasan secara komersial dimulai
pada tahun 1986 sedangkan perdagangan produk kosmetika dimulai pada
bulan Oktober 2010.
2. Dewan Komisaris dan Direktur
a. Dewan Komisaris
1) Presiden Komisaris :Hanjaya Limanto
2) Komisaris Independent :Danny Yuwono
Miscellia Dotulong
41
b. Dewan Direktur
1) Presiden Direktur :Agoes Soewandi Wangsapoetra
2) Direktur :M.Wisnu Adjie
B. PT Aqua Golden Mississippi Tbk
1. Pendirian dan Informasi Umum
Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang
diproduksi oleh Aqua Golden Mississipi di Indonesia sejak tahun 1973.
Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Singapura. Aqua adalah merek
AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu
merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi
seperti merek generik untuk AMDK. Di Indonesia, terdapat 14 pabrik
yang memroduksi Aqua.
Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki pula oleh perusahaan
multinasional dari Perancis, Danone, hasil dari penggabungan Aqua
Golden Mississippi dengan Danone.
2. Dewan Komisaris dan Direktur
a. Dewan Komisaris
1) Presiden Komisaris :Lisa Tirto Utomo
2) Komisaris Independen :R. Soekardi
b. Dewan Direktur
1) Presiden Direktur :Parmaningsih, S.E.
2) Direktur :Theresia Lianawary S
Bastian Willy Matheus T
C. PT Cahaya Kalbar Tbk
1. Pendirian dan Informasi Umum
PT. Cahaya Kalbar Tbk (IDX: CEKA) merupakan perusahaan
multinasional yang memproduksi makanan yang bermarkas di Jakarta,
Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1986. Perusahaan ini
menghasilkan berbagai macam-macam bahan makanan.
2. Dewan Komisaris dan Direktur
a. Dewan Komisaris
1) Komisaris Utama :Hendri Saksti
2) Komisaris Independen :Soedjiman
3) Komisaris :Ricky Hermanto
b. Dewan Direktur
1) Direktur Utama :Erik Tjia
2) Direktur :Thomas Tonny Muksim
D. PT Davomas Abadi Tbk
1. Pendirian dan Informasi Umum
PT. Davomas Abadi Tbk (IDX: DAVO) merupakan perusahaan
multinasional yang memproduksi makanan yang bermarkas di Jakarta,
Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1993. Perusahaan ini
menghasilkan berbagai macam-macam bahan makanan seperti cokelat.
2. Dewan Komisaris dan Direktur
a. Dewan Komisaris
1) Presiden Komisaris :Berliana Sukarmadidjaja
2) Komisaris Independen :Achmad Setiawan
3) Komisaris :Husin Ramelan
b. Dewan Direktur
(1) Direktur Utama :Anthonius Azer Unawekla
(2) Direktur :Suhanih
(3) Direktur :Ariyanto Wibowo
E. PT Delta Djakarta Tbk
1. Pendirian dan Informasi Umum
PT. Delta Djakarta Tbk (IDX: DLTA) merupakan perusahaan
Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1985. Perusahaan ini
menghasilkan berbagai macam-macam bahan minuman.
2. Dewan Komisaris dan Direktur
a. Dewan Komisaris
1) Komisaris Utama :Ir. Tubagus Muhammsad R
2) Komisaris :Carlos Antonio Mayo Berba
Taro Matsunaga
Romulo Luminaris Neri
Ir. Oki Sukasah
b. Dewan Direktur
1) Direktur Utama :Raymundo Yadao Albano
2) Direktur :Rafael Pacis Amparo II
Ernest Tiu Tudtud
Alan De Vera Fernandez
Ronny Titiheru
F. PT Fast Food Indonesia Tbk
1. Pendirian dan Informasi Umum
PT. Fastfood Indonesia, Tbk. Didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael
pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun
KFC pertama pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta.
Keberhasilan restoran QSR (Quick Service Restaurant) pertama ini
kemudian diikuti dengan pembukaan restoran KFC di kota-kota besar
lainnya di Indonesia. Sebagai pemegang hak waralaba tunggal KFC
hingga saat ini, Perseroan senantiasa membangun brand KFC dan
berbekal keberhasilan Perseroan selama 26 tahun, KFC telah menjadi
brand hidangan cepat saji yang paling dominan, dan dikenal luas sebagai
jaringan restoran cepat saji di negeri ini.
2. Dewan Komisaris dan Direktur
a. Dewan Komisaris
1) Presiden Komisaris :Anthony Salim
2) Wakil Komisaris :Elizabeth Gelael
b. Dewan Direktur
1) Presiden Direktur :Dick Gelael
2) Wakil Presiden Direktur :Ferry Noviar Yosaputra
3) Direktur :Justinus Dalimin Juwono
Leonny Elimin
Ricardo Gelael
G. PT Indofood Sukses Makmur Tbk
1. Pendirian dan Informasi Umum
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT
Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP)
merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang
bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun
1971 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada
tahun 1990 menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor bahan
makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
2. Dewan Komisaris dan Direktur
a. Dewan Komisaris
1) Presiden Komisaris :Manuel V. Pangilinan
2) Komisaris :Benny Septiawan Santoso
Ibrahim Risjad
Torstein del Rosario
Robert C. Nicholson
Drs. Utomo Josodirdjo
Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa
b. Dewan Direktur
1) Presiden Direktur :Anthoni Salim
2) Direktur :Franciscus Welirang
Darmawan Sarsito (Kevin S)
Tjhie The Fie (Thomas Tjihie)
Taufik Wiraatmadja
Peter Kradolfer
Moloenoto (Paulus Moloenoto)
Axton Salim
Werianty Setiawan
H. PT Mayora Indah Tbk
1. Pendirian dan Informasi Umum
PT Mayora Indah Tbk (IDX: MYOR) atau Mayora Group adalah salah
satu kelompok bisnis produk konsumen di Indonesia, yang didirikan pada
tanggal 17 Februari 1977. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek
Jakarta sejak tanggal 4 Juli 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan
2. Dewan Komisaris dan Direktur
a. Dewan Komisaris
1) Presiden Komisaris :Jogi Hendra Atmadja
2) Komisaris Independent :Hermawan Lesmana
Ramli Setiawan
b. Dewan Direktur
1) Presiden Direktur :Gunawan Atmadja
2) Direktur :Hendrik Polisar
Ongkie Tedjasura
Andre Sukendra Atmadja
Hendarta Atmadja
I. PT Multi Bintang Indonesia Tbk
1. Pendirian dan Infomasi Umum
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk (IDX: MLBI) merupakan perusahaan
multinasional yang memproduksi minuman yang bermarkas di Jakarta,
Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1973. Perusahaan ini
menghasilkan minuman seperti Bir Bintang.Perusahaan ini berdiri pada
tahun 1931 di bawah nama NV Nederlandcsh Indische Bierbrouwerijen.
perusahaan Belanda yaitu Heineken International Beheer BV. Produk
yang dihasilkan adalah bir dengan merk Bir Bintang dan Guiness. Bir
Bintang menguasai lebih dari 60% bagian dari pasar bir. Perusahaan
sudah berkerjasama dengan Heikenen Technische Beheer dan Guinness
Overseas Ltd.
2. Dewan Komisaris dan Direktur
a. Dewan Komisaris
1) Presiden Komisaris :Dr. Cosmas Batubara
2) Komisaris Independen :Subarto Zaini, MBA
Bobby Henry Noya
Sijbe Hiemstra
Martiono Hadianto
Koh Pong Tiong
Roland Pirmez
b. Dewan Direktur
1) Presiden Direktur :Leonard Cornelis Jorden E
2) Direktur :Bambang Britono, SH
Elien Clara Smits
J. PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
1. Pendirian dan Informasi Umum
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (d/h PT Putra Sejahtera
Pioneerindo) ,didirikan pada tahun 1983 di Jakarta adalah salah satu
Perusahaan generasi pertama di Indonesia yang memperkenalkan konsep
restoran cepat saji berbahan dasar ayam melalui merek dagang California
Pioneer Chicken, terwaralaba Pioneer Take Out - Amerika Serikat.
Perusahaan telah berhasil menarik minat publik dengan produk dan
layanan berkualitas dan berhasil menjadikan sajian ayam goreng sebagai
trendsetter dunia usaha makanan cepat saji di Indonesia.
2. Dewan Komisaris dan Direktur
a. Dewan Komisaris
1) Presiden Komisaris :Tjan Soen Eng
2) Komisaris Independen :Suhanda Wiriaatmadja
Iskonda Japiar Budhi
b. Dewan Direktur
1) Presiden Direktur :Kuswandi Tamin
2) Direktur :The Kian Kun
Susanna Kuswono
K. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk
1. Pendirian dan Informasi Umum
PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk (IDX: PSDN) merupakan perusahaan
multinasional yang memproduksi makanan dan karet remah yang
bermarkas di Jakarta, Indonesia dengan lokasi pabrik yang tersebar di
Palembang, Surabaya, Lampung, Singaraja, Curup serta Makassar.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1984 dan melakukan penjualan
saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994. Perusahaan ini
menghasilkan berbagai macam-macam bahan makanan seperti
buah-buahan dan sayur-sayuran juga karet remah sebagai bahan baku untuk
industri ban.
2. Dewan Komisaris dan Direktur
a. Dewan Komisaris
1) Presiden Komisaris :Mansjur Tandiono
2) Wakil Presiden Komisaris :Widyono Lianto
3) Komisaris :Made Sudharta
Ferry Yennoto
Robertus Sukamto
b. Dewan Direktur
1) Presiden Direktur :Jeffry Sanusi Sodargo
2) Wakil Presiden Direktur :Didik Tandiono
3) Direktur :H. Sjamsul Bachri U
Lie Sukiantono B
Budi Pringgosusanto
Moenardji Soedargo
L. PT Sekar Laut Tbk
1. Pendirian dan Informasi Umum
PT Sekar Laut Tbk (IDX: SKLT) adalah salah satu kelompok bisnis
produk konsumen di Indonesia, yang didirikan pada tahun 1977.
Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 Juli
1990. Pada tahun 2000, perusahaan ini menerima kredit modal kerja dari
Bank Bira dan Bank Universal dengan jumlah pokok Rp 3,582 miliar dan
bunga tertunggak serta denda Rp 2,331 miliar.
2. Dewan Komisaris dan Direktur
a. Dewan Komisaris
1) Presiden Komisaris :Loddy Gunadi
2) Komisaris :Bing Hartono Poenomosidi
b. Dewan Direktur
1) Presiden Direktur :Harry Sunogo
2) Direktur :Tjahjono Haryono
John Canfi Gozal
M.PT Siantar Top Tbk
1. Pendirian dan Informasi Umum
PT. Siantar Top Tbk (IDX: STTP) adalah salah satu kelompok bisnis
produk konsumen di Indonesia, yang didirikan pada tahun 1972.
Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tahun
2000.Founder perusahaan adalah Bp. Shindo Sumidomo, putra daerah asli
asal Pematang Siantar. Memiliki banyak sister company antara lain :
specindo, saritama, saribumi, korin, dan sarana utamamas (fukuda).
2. Dewan Komisaris dan Direktur
a. Dewan Komisaris
1) Presiden Komisaris :Irawan Hadikusumo
2) Komisaris :Robin Sindo
b. Dewan Direktur
1) Presiden Direktur :Shindo Sumidomo
2) Direktur :Pitoyo
N. PT SMART Tbk
1. Pendirian dan Informasi Umum
PT SMART Tbk merupakan salah satu perusahan yang bergerak dibidang
makanan dan agrobisnis. Perusahaan ini memproduksi minyak goreng
dan margarine dengan bahan dasar sabut kelapa sawit. Untuk minyak
goreng perusahaan memproduksi ke dalam beberapa kemasan yaitu
dalam bentuk botol, pouch (kemasan isi ulang), botol dan jerrycan dengan
ukuran yang berbeda-beda. Sedangkan untuk margarine diproduksi dalam
kemasan tub, sachet, pail, karton dan kaleng.
2. Dewan Komisaris dan Direktur
a. Dewan Komisaris
1) Presiden Komisaris :Franky Oesman Widjaya
2) Wakil Presiden Komisaris :Muktar Widjaja
Simon Lim
3) Komisaris :Rachmat Gobel
Prof. DR. Teddy Pawitra
Hajjah Ryani Soedirman
DR. Susiyati B. Hirawan
b. Dewan Direktur
1) Presiden Direktur :Jo Daud Dharsono
2) Wakil Presiden Direktur :Budi Wijana
Edy Saputra Suradja
3) Direktur :Haji Uminto
Jimmy Pramono
DR. Ir. Gianto Widjaja
Djanadi Bimo Prakoso
O. PT Tunas Baru Lampung Tbk
1. Pendirian dan Informasi Umum
PT. Tunas Baru Lampung Tbk (IDX: TBLA) merupakan perusahaan
multinasional yang memproduksi perkebunan yang bermarkas di Jakarta,
Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1981. Perusahaan ini
menghasilkan berbagai macam-macam bahan perkebunan.
2. Dewan Komisaris dan Direktur
a. Dewan Komisaris
1) Presiden Komisaris :Santoso Winata
2) Komisaris :Richtter Pane
b. Dewan Direktur
1) Presiden Direktur :Widarto
2) Wakil Presiden Direktur :Sudarmo Tasmin
3) Direktur :Oey Albert
Djunaidi Nur
Winoto Prajitno
P. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk
1. Pendirian dan Informasi Umum
PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk (IDX: ULTJ)
merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi minuman.
Perusahaan ini awalnya merupakan industri rumah tangga yang didirikan
pada tahun 1958, kemudian menjadi suatu entitas perseroan terbatas pada
tahun 1971. Perusahaan ini merupakan pioner di bidang industri minuman
dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang memiliki mesin pemroses
minuman tercanggih se-Asia Tenggara. Pada awalnya perusahaan ini
hanya memproduksi susu. Namun seiring perkembangannya, dia juga
memproduksi juice dalam kemasan bermerek Buavita dan Gogo serta
memproduksi Teh Kotak, Sari Asem Asli dan Sari Kacang Ijo. Sejak
tahun 2008 merek Buavita dan Gogo dibeli oleh PT. Unilever Indonesia,
produksi susu. PT. Ultrajaya Milk, Tbk. menggunakan sistem
komputerisasi yang sudah terintegrasi, yaitu SAP, sejak tahun 2002.
Bahkan perusahaan ini merupakan salah satu rujukan implementor SAP
yang dinilai cukup sukses di dalam mengadopsi hampir semua modul
SAP.
2. Dewan Komisaris dan Direktur
a. Dewan Komisaris
1) Presiden Komisaris :Supiandi Prawiradjaja
2) Komisaris :Drs. H. Soeharsono Sagir
Drh. Endang Suharya
b. Dewan Direktur
1) Presiden Direktur :Sabana Prawiradjaja
2) Direktur :Samudera Prawiradjaja
BAB V
PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS
Bab ini merupakan penyajian dari seluruh hasil perhitungan yang telah
dikumpulkan dan diolah lengkap dengan analisis dan pembahasan untuk menjawab
hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya. Berikut daftar nama-nama
perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2000-2009, dapat dilihat pada tabel V.1.
Tabel V.1
Daftar Nama Perusahaan Food and Beverages
Nama Perusahan
PT Ades Waters Indonesia Tbk ( PT Ades Alfindo Putrasetia Tbk) PT Aqua Golden Mississippi Tbk
PT Cahaya Kalbar Tbk PT Davomas Abadi Tbk PT Delta Djakarta Tbk PT Fast Food Indonesia Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Mayora Indah Tbk
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
PT Pioneerindo Gourment International Tbk PT Prasidha Aneka Niaga Tbk
PT Sekar Laut Tbk PT Siantar Top Tbk
PT Sinar Mas Agro Resources And Technology (SMART) Tbk PT Tunas Baru Lampung Tbk
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk
59
A. Analisis Deskriptif
Berikut ini adalah deskriptif statistik atas dependent variable yaitu
Harga Saham (HPS) dan independent variable ROE, EPS, dan PER.
Tabel V.2
Deskriptif Statistik Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROE 10 -279.64 148.44 -19.8770 115.52924
EPS 10 309.00 2068.00 8.9634E2 506.93146
PER 10 3.77 97.71 26.7230 28.01533
HPS 10 4288.75 31468.13 1.0715E4 8138.84602
Valid N (listwise) 10
Sumber: hasil pengolahan data menggunakan SPSS 16.0
Dari tabel V.2 di atas dapat dilihat bahwa variabel ROE dengan
jumlah data (N) sebanyak 10 mempunyai persentase rata-rata sebesar
-19,8770%; dengan nilai minimal -279,64% dan maksimal 148,44% dengan
standar deviasi sebesar 115,52924%. Variabel EPS dengan jumlah data (N)
sebanyak 10 mempunyai laba bersih rata-rata sebesar Rp 896,34.-; dengan
laba bersih minimum Rp 309,00 dan maksimal Rp 2.068,00 dengan standar
deviasi sebesar Rp 506,93146. Variabel PER dengan jumlah data (N)
sebanyak 10 mempunyai persentase rata-rata sebesar 26,7230%; dengan nilai
minimal 3,77% dan maksimal 97,71% dengan standar deviasi sebesar
harga saham rata-rata Rp 10.715,-; dengan harga saham minimal Rp 4.288,75
dan maksimal Rp 31.468,13 dengan standar deviasi sebesar Rp 8.138,84602.
B. Regresi Linier Berganda
Hasil uji regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel V.3
Tabel V.3
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1(Constant) -6632.602 3894.916 -1.703 .139
ROE 27.272 17.778 .387 1.534 .176
EPS 15.520 2.908 .967 5.336 .002
PER 148.878 77.527 .512 1.920 .103
a. Dependent Variable: HPS
Sumber: hasil pengolahan data menggunakan SPSS 16.0
Persamaan regresi pada tabel V.3 sebagai berikut:
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas seluruh sampel disajikan dalam tabel V.4.
Tabel V.4 Uji Normalitas
Sumber: hasil pengolahan data menggunakan SPSS 16.0 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ROE EPS PER HPS
N 10 10 10 10
Normal Parametersa Mean -19.8770 8.9634E2 26.7230 1.0715E4
Std. Deviation 1.15529E2 5.06931E2 2.80153E1 8.13885E3
Most Extreme Differences Absolute .258 .296 .301 .263
Positive .156 .296 .301 .263
Negative -.258 -.127 -.206 -.215
Kolmogorov-Smirnov Z .817 .935 .952 .830
Asymp. Sig. (2-tailed) .516 .347 .326 .496
a. Test distribution is Normal.
Dari tabel V.4 diatas, dapat dilihat pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed)
diketahui bahwa ROE; EPS; PER dan HPS mempunyai nilai 0,516;
0,347; 0,326 dan 0,496. Karena nilainya lebih besar dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa populasi data ROE, EPS, PER dan HPS berdistribusi
2. Uji Multikolinearitas
Pada pembahasan ini dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai
Inflation Factor (VIF) pada model regresi, yang terdapat pada tabel V.5
Tabel V.5
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -6632.602 3894.916 -1.703 .139
ROE 27.272 17.778 .387 1.534 .176 .412 2.426
EPS 15.520 2.908 .967 5.336 .002 .800 1.250
PER 148.878 77.527 .512 1.920 .103 .369 2.713
a. Dependent Variable: HPS
Sumber: hasil pengolahan data menggunakan SPSS 16.0
Pada tabel V.5 diketahui bahwa nilai VIF untuk ROE; EPS dan PER
sebesar 2,426; 1,250 dan 2,713. Karena nilai VIF kurang dari 5, maka
dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ditemukan adanya