• Tidak ada hasil yang ditemukan

POMPA HIDRAM PIPA PVC2 INCI VARIASI KATUP HANTAR Tugas Akhir - Pompa hidram pipa PVC 2 inci variasi katup hantar - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "POMPA HIDRAM PIPA PVC2 INCI VARIASI KATUP HANTAR Tugas Akhir - Pompa hidram pipa PVC 2 inci variasi katup hantar - USD Repository"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

1

POMPA HIDRAM PIPA PVC2 INCI

VARIASI KATUP HANTAR

Tugas Akhir

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Mencapai derajat Sarjana S-1

Program Studi Teknik Mesin

Jurusan Teknik Mesin

Diajukan oleh

NICHO ADI WIBOWO

NIM : ( 075214009 )

Kepada

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

2

HYDRAULIC RAM PUMP PIPE PVC 2 INCH

DELIVERY VALVE VARIATION

FINAL ASSIGNMENT

Presented as a Meaning

To Obtain the Sarjana Teknik Degree

In Mechanical Engineering Study Program

by

NICHO ADI WIBOWO

Student number : 075214009

MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

TOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

5 LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : NICHO ADI WIBOWO

Nomor Mahasiswa : 075214009

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

POMPA HIDRAM PIPA PVC 2 INCI

VARIASI KATUP HANTAR

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 22 Febuari 2012

Yang menyatakan

(Nicho Adi Wibowo)

(6)

6

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan kami karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diajukan dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 22 Februari 2012

Penulis

(7)

7

HALAMAN PERSEMBAHAN

kita selalu merasa bahwa „penampilan luar‟ adalah segalanya

namun kita selalu lupa bahwa hal yang paling berarti dalam hidup ini adalah

isi dari rohani kita “

Dipersembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus yang slalu membimbingku.

Tukadi dan Atik Riru Sayekti selaku orang tua yang selalu mendukung

dan memberikan bantuan moral dalam menyelesaikan penulisan tugas

akhir ini.

Kakakku Natalia dan keponakanku yang selalu mendoakan saya dalam

menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

Kepada nenekku yang mendoakanku dalam menyelesaikan penulisan tugas

akhir ini.

(8)

8

INTISARI

Air adalah kehidupan, maksudnya disini adalah bahwa air sangat

dibutuhkan mahkluk hidup untuk kehidupan sehari-hari. Pompa hidram

merupakan salah satu teknologi tepat guna yang dapat mentransfer air dari tempat

yang rendah ketempat yang lebih tinggi, tanpa menggunakan listrik atau bahan

bakar.Pada penelitian ini akan diamati pengaruh katup hantar terhadap efisiensi

pada head input yang berbeda.

Dalam hal ini pompa hidram yang digunakan mempunyai ukuran 2 inci dari

bahan pipa PVC dengan pipa output berdiameter ½ inci. Pompa hidram memakai

variasi pada katup hantar dan head input pada bak reservoir, untuk katup hantar 1

luasan diameter lubangnya adalah 1024,425 mm2, katup hantar 2 luasan diameter

lubangnya 1533,105 mm2, katup hantar 3 luasan diameter lubangnya 1624,95

mm2, katup hantar 4 luasan diameter lubangnya 2606,985 mm2. Head input yang

dipakai didalam penelitian ini adalah 1 m, 1,5m, 2 m, 2,5 m.

Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa besarnya nilai efisiensi dan debit

output yang dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah

tingginya head input dan luasan pada lubang diameter katup hantar, pada saat

head input 1 m debit terbesar terdapat pada katup hantar ke-3 dengan debit yang

dihasilkan 550 ml/menit dengan tingii pemompaan 4,75 m dan efisiensi sebesar

7,85 %, saat head input 1,5 m debit yang dihasilkan sebesar 560 ml/menit pada

katup hantar ke-2dengan tinggi pemompaan 10 m dan efisiensi 43,66 %, untuk

head pemompaan 2 m debit output terbesar pada katup hantar ke-2 sebesar 1100

ml/menit dengan tinggi pemompaan 10 m dan efisiensi 22,92 %, sedangkan pada

saat head input 2,5 m dengan katup hantar yang ke-2 dan debit output pemompaan

(9)

9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala

rahmat, berkat dan karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir tentang pompa Hidram dengan menvariasikan pada katup hantar dan head

input. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik di Program Studi Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Didalam penyusunan dan pembuatan pompa hidram ini masih banyak

kekurangan, maka dari itu masih membutuhkan dan mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun dan dapat menyempurnakannya lagi dan bisa

bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian yang sekiranya nanti membaca laporan ini.

Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa S. Si., M. Sc. selakuDekan

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ir.PK. Purwadi,MT. selaku Kepala Jurusan Teknik Mesin

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak RB. Dwiseno Wihadi, ST, M.Si. selaku dosen pembimbing

Tugas Akhir..

4. Dosen-dosen Program Studi Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma,

atas ilmu pengetahuan dan bimbingannya kepada penulis semasa

kuliah.

5. Bapak Intan Widanako, Laboran Laboratorium Teknologi Mekanik

Universitas Sanata Dharma.

6. Untuk keluarga yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada

saya

7. Untuk teman saya Turibius Bayu Ardianto yang telah membantu

8. Untuk Bapak Dody (Simbah) Mata Kayu.

9. Untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam pemberian

semangat sampai dengan penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

(10)

10

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penyusunan Tugas

Akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua

pihak. Akhirnya besar harapan penulis, semoga hasil penelitian ini bermanfaat

bagi perkembangan ilmu teknik.

Yogyakarta, 22Febuari 2012

Penulis

(11)

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

TITLE PAGE ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

INTISARI ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Perumusan Masalah ... 2

Batasan Masalah ... 2

Tujuan ... 3

Manfaat ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 4

(12)

12

2.2 Landasan Teori ... 5

2.3 Bagian Utama Pompa Hidram ... 7

2.4 Komponen penyusun Pompa Hidram ... 10

2.5 Cara Kerja Pompa Hidram ... 15

2.6 Persamaan yang dipakai ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

3.1 Alat Penelitian ... 20

3.2 Tahap Persiapan ... 22

3.3 Variabel Penelitian ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN ... 27

4.1 Data Hasil Pengukuran ... 27

4.2 Perhitungan ... 27

4.3 Pembahasan ... 29

BAB V KESIMPULAN dan SARAN ... 45

5.1Kesimpulan ... 45

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA

(13)

13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Pompa Hidram ... 6

Gambar 2.2. Rumah Pompa ... 7

Gambar 2.3. Katup Limbah ... 8

Gambar 2.4. Tabung Udara ... 9

Gambar 2.5. Katup Hantar ... 9

Gambar 2.6. Sok Drat Luar ... 10

Gambar 2.7. Large Radius Tee ... 11

Gambar 2.8. Large Radius Elbow ... 11

Gambar 2.9. Increaser ... 12

Gambar 2.10. Baut ... 12

Gambar 2.11. Pralon ... 13

Gambar 2.12. Ring ... 13

Gambar 2.13. Cap ... 14

Gambar 2.14. Dudukan Pompa Hidram ... 14

Gambar 2.15. Skema Tahapan I-II ... 16

Gambar 2.16. Skema Tahapan III-IV ... 17

Gambar 2.17. Skema Tahapan V ... 17

Gambar 3.1. Tempat Pengujian Pompa Hidram ... 20

Gambar 3.2. Gelas Ukur ... 21

(14)

14

Gambar 3.4. Manometer dan Tabung tekanan ... 22

Gambar 3.5. Diagram Alir Penelitian ... 23

Gambar 3.6. Instalasi Pompa Hidram ... 24

Gambar 4.1. Grafik Hubungan Head Input dan Efisiensi

Pada Katup Hantar 1 ... 29

Gambar 4.2. Grafik Hubungan Head Input dan Efisiensi

Pada Katup Hantar 2 ... 30

Gambar 4.3. Grafik Hubungan Head Input dan Efisiensi

Pada Katup Hantar 3 ... 31

Gambar 4.4.Grafik Hubungan Head Input dan Efisiensi

Pada Katup Hantar 4 ... 32

Gambar 4.5.Grafik Keseluran antara Head Input dan Efisiensi

Pada semua Katup Hantar 3 ... 33

Gambar 4.6. Grafik Hubungan Efisiensi untuk semua Katup Hantar

pada Head Input 1 m ... 34

Gambar 4.7. Grafik Hubungan Efisiensi untuk semua Katup Hantar

pada Head Input 1,5 m ... 35

Gambar 4.8. Grafik Hubungan Efisiensi untuk semua Katup Hantar

pada Head Input 2 m ... 36

Gambar 4.9. Grafik Hubungan Efisiensi untuk semua Katup Hantar

(15)

15

Gambar 4.10. Grafik Hubungan Efisiensi dan Katup Hantar

Untuk semua Head Input ... 38

Gambar 4.11. Grafik Hubungan Head Input dan Debit Output

Pada Katup Hantar 1 ... 39

Gambar 4.12. Grafik Hubungan Head Input dan Debit Output

Pada Katup Hantar 2 ... 40

Gambar 4.13. Grafik Hubungan Head Input dan Debit Output

Pada Katup Hantar 3 ... 41

Gambar 4.14. Grafik Hubungan Head Input dan Debit Output

Pada Katup Hantar 4 ... 42

Gambar 4.15. Grafik Hubungan Head Input dan Debit Output

Pada semua Katup Hantar ... 43

DAFTAR TABEL

Table 4.1. Tabel data Pengukuran ... 26

(16)

16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Air merupakan kebutuhan bagi semua mahkluk hidup untuk dapat

bertahan hidup. Pada umumnya air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat

yang rendah sesuai dengan hukum alam yang ada. Tetapi dengan ilmu yang

sedikit yang telah dianugerahkan oleh Sang Pencipta, maka saat ini manusia

dengan akalnya bisa menghasilkan suatu daya cipta yang membuat sesuatu yang

sepertinya tidak mungkin terjadi menjadi mungkin terjadi. Selain untuk kebutuhan

perkembangan psikologis mahluk hidup,air juga merupakan masukan bagi

beragam mahluk hidup untuk berbagai macam upaya kegiatan dalam

mempertahankan dan menghasilkan sesuatu untuk kelangsungan hidupnya.

Oleh karena itu air harus tersedia dimanapun dan kapanpun,dengan jumlah

air yang relative, sementara itu kebutuhan air semakin meningkat, maka air dari

sisi ketersediaan dan permintaannya perlu dikelola atau diatur sedemikian

rupa,sehingga air dapat disimpan jika berlebihan dan selanjutnya dimanfaatkan

dan didistribusikan pada saat dibutuhkan. Didalam masyarakat muncul

permasalahan yang menyangkut air yang disebabkan oleh peningkatan kebutuhan

dan kepentingan mahkluk hidup. Peningkatan penduduk yang dibarengi dengan

peningkatan kebutuhan permukiman, pertanian, pembangunan industri serta

sarana dan prasarana ekonomi yang lainnya akan menyebabkan permintaan air

(17)

17

Kebutuhan air yang cukup banyak seringkali menimbulkan permasalahan

baru bagi manusia, khususnya bagi masyarakat yang tinggal jauh dari sumber air

atau berada di tempat yang berada diatas sumber air. Masyarakat biasa

menggunakan pompa air untuk memompakan air dari sumber air ke tempat

tinggal mereka. Penggunaan pompa air ini juga masih mengalami kesulitan, antara

lain tidak tersedianya sumber tenaga listrik atau sulitnya mendapatkan bahan

bakar dan mahalnya biaya operasional pompa. Sehingga pompa hidraulik ram

dinilai cukup tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut, sebab mempunyai

beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan jenis pompa yang lain, yaitu tidak

membutuhkan energi listrik atau bahan bakar, tidak membutuhkan pelumasan,

biaya pembuatan dan pemeliharaannya relatif murah dan pembuatannnya cukup

mudah.

1.2 Perumusan Masalah

Pada pompa hidrolik ram pump, penulis ingin mengetahui besarnya

efisiensi dan debit yang dihasilkan oleh pompa hidram dengan variasi

pada luasan lubang pada katup hantar dan pada head input pada bak

reservoir pompa hidram.

1.3 Batasan Masalah

Pompa hidraulik ram pump terbuat dari pipa PVC dengan diameter 2 inci,

(18)

18

dengan kenaikan head tiap 0,5 m, untuk head output pompa sampai

ketinggian 10 m.

1.4 Tujuan

1. Membuat pompa hidram PVC 2” dengan variasi pada katup hantar. 2. Mengetahui nilai efisiensi tertingi pada berbagai ketinggian head input

3. Mengetahui nilai debit output yang terbesar pada berbagai ketinggian

head input

1.5 Manfaat

1. Untuk memperkaya pengetahuan hidraulika khususnya tentang pompa

hidram.

2. Membantu mahasiswa berlatih berpikir secara aktif, kritis dan logis

dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

3. Melatih mahasiswa untuk dapat membuat pompa hidram dengan bahan

(19)

19

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Pompa hidraulik ram (US AID, 1982) adalah suatu alat untuk mengankat

atau mengalirkan air dari tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi secara

kontiyu dengan menggunakan energi potensial dari sumber air yang akan

dialirkan sebagai daya penggerak, tanpa adanya energi dari luar seperti listrik,

energi minyak bahan bakar. Jadi, dimana ada terjunan air alat ini bisa digunakan

untuk memindahkan air dari tempat yang rendah menuju tempat yang lebih tinggi.

Penelitian tentang pompa hidraulik ram pernah dilakukan oleh PTP-ITB

dengan memodifikasi pompa hidralik ram dari ITDG London yang menggunakan

pompa hidraulik ram berukuran 2 inci dengan diameter pipa masuk pompa 2 inci

dan diameter pipa penghantar 1 inci. Dari penelitian tersebut diperoleh bahwa

beban katup limbah berpengaruh pada efisiensi pompa hidraulik ram.

Pada tahun 2011 penelitian tentang pompa hidraulik ram dari pipa PVC

dengan diameter 4 inci yang pernah dilakukan oleh saudara Turibius bayu di

Universitas Sanata Dharma, parameter yang divariasikan adalah head input dan

jarak katup limbah. Dari penelitian tersebut untuk variasi head input, ketinggian

head input 1,5 m hingga 0,6 mdan untuk jarak pada langkah katup limbah dari

0.01 m sampai 0,07 m, penelitian tersebut untuk mengetahui debit output

maksimum yang diperoleh pada head input 1,5 m dengan langkah katup limbah

(20)

20

pada head input 0,9 m dengan langkah katup limbah 0,06 m sebesar 72,85 %

untuk head output 3 m.

2.2 Landasan Teori

Pompa hidraulik ram ini cukup sederhana dan efektif digunakan pada

kondisi yang sesuai dan dengan syarat-syarat kerja yang diperlukan untuk

operasinya. Prinsip kerja pompa hidraulik ram adalah melipatgandakan kekuatan

pukulan air pada rumah pompa, sehingga terjadi perubahan energi kinetik menjadi

tekanan dinamik yang mengakibatkan terjadinya palu air (water hammer) dan

terjadi tekanan tinggi di dalam pompa. Water hammer adalah hentakan tekanan

atau gelombang air yang disebabkan oleh energi kinetik air dalam gerakannya

ketika tenaga air ini dihentikan atau arahnya dirubah secara tiba-tiba.Tekanan

dinamik diteruskan ke dalam tabung udara yang berfungsi sebagai penguat

tekanan air dan memaksa air naik ke pipa penghantar.

Untuk mendapatkan energi potensial dari hantaman air diperlukan syarat

utama yaitu harus ada terjunan air yang dialirkan melalui pipa dengan beda tinggi

elevasi dengan pompa hidram, syarat utama kedua adalah sumber air harus

kontinyu. Pada waktu air mengalir dari bak reservoir yang menuju pipa input yang

panjangnya berbeda maka akan mempengaruhi debit yang dihasilkan oleh pompa

tersebut, sebenarnya bagian kunci dari pompa Hidram adalah dua buah klep,

yaitu: klep pembuangan dan klep penghisap. Air masuk dari terjunan melalui pipa,

klep pembuangan terbuka sedangkan klep penghisap tertutup.Air yang masuk

(21)

21

menutup.Dengan tertutupnya klep pembuangan mengakibatkan seluruh dorongan

air menekan dan membuka klep penghisap dan air masuk memenuhi ruang dalam

tabung kompresi di atas klep penghisap.

Pada volume tertentu pengisian air dalam tabung kompresi optimal, massa

air dan udara dalam tabung kompresi akan menekan klep penghisap untuk

menutup kembali, pada saat yang bersamaan sebagian air keluar melalui pipa.

Dengan tertutupnya kedua klep, maka aliran air dalam rumah pompa berbalik

berlawanan dengan aliran air masuk, diikuti dengan turunnya klep pembuangan

karena arah tekanan air tidak lagi ke klep pembuangan tetapi berbalik ke arah pipa

input.

Di sinilah hantaman palu air (water hammer) itu terjadi, dimana air dengan

tenaga gravitasi dari terjunan menghantam arus balik tadi, 2/3 debit keluar lubang

pembuangan, sementara yang 1/3 debit mendorong klep penghisap masuk ke

dalam tabung pompa sekaligus mendorong air yang ada dalam tabung pompa

untuk keluar melaui pipa output. Gambar dari pompa hidram adalah sebagai

berikut :

Gambar 2.1. Pompa hidram

2

(22)

22

Keterangan gambar

1. Rumah pompa

2. Katup limbah

3. Tabung udara

4. Katup hantar

2.3. BagianUtama dari Pompa Hidram

2.3.1 Rumah Pompa

Rumah pompa terdiri atau tersusun atas Large Radius Tee

2” dan Large Radius Elbow 2”. Fungsi rumah pompa adalah sebagai tempat terjadinya proses pemompaan. Bagian ini dilengkapi dengan

dudukan agar pompa dapat berdiri tegak.

Gambar 2.2.rumah pompa

2.3.2 Katup Limbah

Katup limbah merupakan katup pembuangan air sisa yang

berfungsi memancing gerakan air yang berasal dari bak reservoir,

sehingga dapat menimbulkan aliran air yang bekerja sebagai sumber

(23)

23

lingkaran, yang dilapisi bagian atasnya dengan ring dari alumunium,

bagian bawah ditempeli pemberat yang terbuat dari ring besi, lalu

disatukan dengan sebuah baut yang panjang dan bagian atas baut diberi

mur yang dilubangi yang berfungsi untuk mengatur ketukan yang

terjadi pada pompa tersebut.

Gambar 2.3. katup limbah

2.3.3 Tabung Udara

Tabung udara ini terbuat dari pipa PVC dengan diameter 3 “ yang dilengkapi dengan CAP sebagai penutup tabung. Tabung udara ini

berfungsi untuk meneruskan dan melipatgandakan tenaga pemompaan,

sehingga air yang masuk ke tabung udara dapat dipompa naik. Dengan

kata lain tabung udara berfungsi sebagai pengumpul energi potensial

yang telah diubah menjadi tekanan udara, pada tabung udara ini juga

terdapat pipa out put untuk mengalirkan air yang telah terpompa dari

(24)

24

Gambar 2.4.tabung udara

2.3.4 Katup Hantar

Katup hantar tersusun atas plat aluminium yang dilubangi, dan

dilapisi karet pada bagian atas plat, kemudian dibaut agar karet dan

plat menjadi satu. Katup ini menghantarkan air dari pompa ke tabung

udara serta menahan air yang telah masuk agar tidak dapat kembali

kedalam rumah pompa, pada katup hantar ini terdiri dari 4 macam

dengan variasi pada diameter lubang.

(25)

25

2.4 Komponen Penyusun Pompa Hidram

Didalam pembuatan pompa hidram, selain bagian utama dari

pompa hidram masih ada komponen penyusun pompa hidram yang

lainnya, antara lain sebagai berikut :

1. Sok drat luar (2” x 2”)

Sok drat luar ini terbuat dari bahan PVC yang berukuran 2” dengan diameter 6,7 cm, sok drat ini berfungsi untuk masuknya pipa input

yang disambung dengan selang fleksibel berukuran 2” untuk meneruskan air yang berasal dari bak reservoir.

Gambar 2.6. Sok drat luar

2. Large Radius Tee (2” x 2”)

Large radius tee dari bahan PVC yang berukuran 2” x 2” ini berfungsi untuk meneruskan air dari sok drat luar, sambungan

increaser dan sebagai tempat bekerjanya katup limbah,large radius

(26)

26

Gambar 2.7. Large Radius Tee

3. Large Radius Elbow (2”)

Large radius elbow dari bahan PVC ini digunakan untuk

meneruskan air dari large radius tee yang disambung dengan pralon

2” untuk dilanjutkan kedalam tabung udara yang melalui increaser yang didalamnya ada katup hantar, large radius elbow ini

mempunyai Ø 6,7 cm.

Gambar 2.8.Large Radius Elbow

4. Increaser 3” x 2”

Komponen ini terdapat pada rumah pompa, increaser berfungsi

untuk meletakkan kedua katup yaitu katup hantar dan katup

limbah, untuk dipompa keluar menuju tabung refrigerant untuk

diukur debit dan tekanan. Increaser ini terbuat dari PVC dengan

(27)

27

Gambar 2.9. Increaser

5. Baut

Baut ini digunakan untuk mengunci tabung udara yang terdapat

ring, yang dimaksudkan agar pada waktu air masuk didalam rumah

pompa hidram tabung udara tidak terangkat oleh desakan air, baut

ini memiliki Ø 3 mm.

Gambar 2.10. Baut

6. Pralon 2”

Untuk pralon 2 “ ini digunakan untuk menyambung bagian penyusun dari rumah pompa hidram. Pralon ini mempunyai Ø

6,1cm dan mempunyai panjang sesuai dengan keinginan, disini

(28)

28

Gambar 2.11 Pralon

7. Ring

Ring ini dibuat dari alumunium dengan tebal 3 mm, ring ini

digunakan untuk menjaga increaser yang disambung dengan pralon

tidak terangkat oleh desakan dari air, disini digunakan ring setebal

3 mm maksutnya adalah pada waktu dibaut ring tersebut ridak

bengkokdan lubang pada ring dalam berdiameter 7.4 cm.

Sedangkan untuk diameter untuk lubang yang kecil 3mm

Gambar 2.12. Ring

8. CAP

Cap (AW) ini dari bahan PVC, digunakan untuk menutup tabung

(29)

29

Gambar 2.13. Cap

9. Dudukan pompa hidram

Dudukan ini digunakan sebagai tempat meletakan hidram pada

waktu pengujian dilakukan. Dudukan hidram dibuat dari plat besi

yang berbentuk L atau siku dengan panjang 90 cm.

Gambar 2.14. Dudukan pompa hidram

2.5 Cara Kerja Pompa Hidram

Air yang turun dari reservoir melalui pipa dengan kecepatan

tertentu akan masuk kedalam rumah pompa sehingga katup limbah yang

berada didalam pompa yang awalnya terbuka dengan air dari reservoir

yang mengalir secara terus menerus, yang menyebabkan tekanan didalam

rumah pompa akan meningkat, sehingga katup limbah akan tertutup hal ini

(30)

30

rumah pompa sehinggaair akan naik melalui pipa hantar yang akan

menekan udara didalam tabung udara. Selanjutnya air yang bertekanan ini

akan menekan udara didalam tabung udara. Karena udara bersifat

compresible maka volume udara akan mengecil akibat tekanan air. Pada

saat aliran dari rumah pompa sudah mengecil maka udara akan menekan

air keluar kepipa output dan juga akan menekan karet ban pada katup

hantar, sehingga katup hantar akan tertutup oleh ban karet. Pompa

hidraulik ram tidak menggunakan sumber energi dari luar untuk bekerja,

tetapi pompa ini menggunakan pukulan atau hantaman air itu sendiri

sebagai tenaga penggeraknya.

Dalam kasus ini masuknya air didalam pompa hidram yang berasal

dari bak reservoir harus diusahakan secara kontiyu dan permukaan air

tetap stabil.Ada 5 siklus tahap kerja dari pompa hiram

a. Tahapan I

Air yang masuk melalui ram akanmenyebabkan katup limbah terbuka

sehingga dapat menimbulkan tekanan yang kecil.

b. Tahapan II

Aliran yang masuk melalui ram akan bertambah sehingga katup akan

terbuka dan tekanan dalam pipa masukan juga akan bertambah secara

(31)

31

Gambar.2.15.skema tahapan I-II

c. Tahapan III

Pada tahapan III ini katup limbah akan menutup dan tekanan pada

pompa hidram akan naik. Sehingga kecepatan aliran dalam pipa

masukan akan maksimal.

d. Tahapan IV

Pada tahapan ini katup limbah akan tertutupdan air akan masuk

melalui katup penghantar. Sehingga pada kecepatan aliran pada

(32)

32

Gambar.2.16. Skema tahapan III-IV

e. Tahapan V

Denyut tekanan terpukul ke dalam pipa masukan dan menyebabkan

timbulnya hisapan kecil dalam hidram.Katup limbah akan terbuka

karena adanya hisapan dan juga karena beratnya sendiri. Air akan

mulai mengalir melalui katub limbah dan siklus hidram akan terulang

lagi.

(33)

33

Adapun beberapa persamaan yang digunakan dalam merencanakan sebuah

pompa hidram adalah sebagai berikut :

2.6 Persamaan yang dipakai

a. Persamaan untuk menghitung efisiensi pompa hiraulik ram

Dalam menghitung efisiensi pompa hidraulik ram, digunakan rumus

D’Aubuisson

....……… (1) Dengan :

ηD = efisiensi D’Aubuisson (%) Qd = kapasitas pemompaan (l/menit)

Qb = kapasitas terbuang (l/menit)

Hd = head pemompaan (m)

Hs = head input (m)

b. Persamaan yang digunakan untuk mengukur debit air,

………. (2)

Dengan :

Q = debit air yang ditampung (m3/detik)

V = volume air yang ditampung liter

t = waktu (detik)

c. Persamaan yang digunakan untuk mengukur besarnya tekanan pada

pompa,

(34)

34

P= tekanan (N/m²)

ρ = massa jenis air (1000 kg/m³) g = percepatan gravitasi (m/s2)

H = Tinggi kolom air/head pemompaan (m)

d. Kecepatan aliran air

……… (4) Dimana :

V = kecepatan fluida dalam pipa (m/s)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

(35)

35

BAB III

METODE PENELITIAN

Gambar 3.1. tempat pengujian pompa hidram

Pada metode penelitian ini akan dibicarakan tentang peralatan penelitian, tahap

penelitian, variabel yang diukur, dan lain-lain.

3.1 Alat Penelitian

Penelitian ini menggunakan rangkaian pompa hidraulik ram dengan

diameter pipa masuk 2 inchi dan pipa keluar 1/2 inchi. Pompa hidraulik

ram terbuat dari pipa PVC. Selain rangkaian pompa hidram secara

keseluruhan, untuk menunjang kelancaran didalam melakukan pengujian

(36)

36

Gelas ukur

Gelas ukur ini berfungsi untuk mengukur debit air yang keluar

dalam waktu 60 detik.Ukuran gelas ukur yang dipergunakan

adalah 1000 ml.

Gambar 3.2.gelas ukur

Stop watch

Pada proses pengukuran debit dipergunakan stop watch. Alat ini

digunakan mengukur debit dalam 1 menit.

Selang fleksibel

Selang ini berukuran 2 inchi penghubung antara pompa dengan bak

sirkulasi.

(37)

37

Manometer

Alat ini dipasang pada tabung tekan, dandigunakan untuk

mengukur tekanan yang terjadi.Tekanan yang diukur

menggambarkan head pemompaan.

Gambar 3.4.manometer dan tabung tekan.

Tabung tekan

Tabung ini berfungsi untuk menampung air yang telah dipompa

oleh pompa hidram.Pada tabung tekan ini dipasang manometer.

Tekanan pada tabung ini dijaga pada nilai 14,7 psi.

3.2 Tahap Persiapan

Sebelum memulai penelitian, yang harus dilakukan terlebih dahulu

antara lain adalah merangkai instalasipompa hidram yang terdiri atas

pompa hidram, tabung tekanan, pipa input, bak penampung, pompa air

bertenaga motor bensin. Setelah semua instalasi selesai dipasang, untuk

bak reservoir dapat diisi air.Air yang ada dibak reservoir diusahakan

sampai meluap agar kecepatan air yang keluar menuju pompa hidram tetap

(38)

38

Gambar 3.5. Diagram alir penelitian

Untuk mempelancar didalam proses pemompaan nanti dapat

dibantu dengan menekan batang torak dari katup limbah sampai dalam

keadaan terbuka penuh dan pompa hidram dengan sendirinya akan

melakukan proses pemompaan dengan lancar, sehingga pengambilan data

dapat dilakukan. Berikut adalah gambar skema pemasangan pompa

hidram:

Persiapan

Penempatan bak reservoir pada head 1 m, 1,5 m, 2 m, 2,5 m

Variasi pada katup hantar :

Katup 1, katup 2, katup 3,katup 4

Pengukuran debit Qp, Qbp, Qd, Qb

Pengolahan data dan pembahasan

Pembuatan laporan

(39)

39

Gambar 3.6.Gambar instalasi pompa hidram

Keterangan gambar:

1) Pompa air, 2) Bak sirkulasi, 3) Bak sumber (reservoir), 4) Bak suplai, 5) Pipa

hantar, 6) Pipa masukan, 7) Pompa hidram, 8) Manometer

3.3 Variabel Penelitian

Percobaan ini dilakukan dengan variasi panjang pipa input,

sehingga data yang diperoleh dapat dipergunakan untuk menghitung

besarnya kapasitas pompa yang dihasilkan tiap siklus, Qd

ik m

det 3

, dan

kapasitas pompa yang terbuang tiap siklus, Qb

ik m

det 3

, sehingga dapat

(40)

40

Pada proses pemompaan pompa hidram dengan variasi luasan

lubang katup hantar 1 dengan luasan lubangannya adalah 1024,425 mm2,

katup hantar 2 dengan luasan lubang 1533,105 mm2, katup hantar 3

dengan luasan lubang 1624,95 mm2 dan luasan lubang pada katup hantar 4

2606,985 mm2. Dan untuk head input dari head 1m, 1,5 m, 2 m, 2,5 m.

Pada head input 1 m hingga 2,5 m masing masing katup dipasang pada

pompa hidram untuk diambil debit yang dihasilkan dan head pompa yang

dicapai, berikut gambar dari katup hantar.

Gambar 3.7 Katup hantar 1 Gambar 3.8 Katup hantar 2

Gambar 3.8 Katup hantar 3

Ø 8 mm Ø 9 mm

Ø 9 mm Ø 6 mm Ø 10 mm

(41)

41

Gambar 3.9 Katup hantar 4

(42)

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Pengukuran

Dalam proses pengambilan data dilaboratorium mekanika Universitas

Sanata Dharma, berikut adalah hasil yang diperoleh :

Table 4.1. Data pengukuran

(43)

43

1533,105 mm2, katup hantar 3 luasan pada lubang diameter diperoleh 1624,95

mm2, katup hantar ke-4 diperoleh luasan lubang diameter 2606,985 mm2.

4.2 Perhitungan

Dari tabel 4.1. data pengukuran, dapat dihitung debit buang pompa hidram

(Qb) dan efisiensi pompa hidram (η), salah satu contoh perhitungan untuk mencari nilai dari Qb dan efisiensi sebagai berikut :

Untuk debit buang (Qb)

Qb = Qp – (Qbp + Qd) Qb = 33 – (12,2 + 0,3) Qb = 20,5 liter/menit

Dengan :

Qb = kapasitas (debit) terbuang dari pompa hidram (l/menit)

Qp = kapasitas (debit) aliran air dari pompa air tenaga bensin

(l/menit)

Qbp = kapasitas (debit) aliran air yang terbuang dari pompa air tenaga

bensin (l/menit)

Qd = kapasitas (debit) pemompaan dari pompa hidram (l/menit)

Nilai efisiensi (η) ηD =

ηD =

(44)

44

Dengan :

η = efisiensi D`Aubuisson (%) Hd = head pemompaan (m)

Hs = head input (m)

Untuk data yang lain dihitung menggunakan program excel dan hasilnya dapat

dilihat pada tabel 4.2. sebagai berikut :

Tabel 4.2. Debit buang pompa hidram (Qb) dan efisiensi (η)

Head

masing-masing katup hantar dengan efisiensi pada setiap head inputadalah sebagai

(45)

45

Gambar 4.1 menjelaskan hubungan tentang head input dari 1 m sampai 2,5 m

dengan besarnya efisiensi yang didapat pada katup hantar 1 adalah sebagai

berikut, untuk ketinggian 1 m pompa hidram mampu mengalirkan air sampai

300 ml/menit dengan head pemompaan setinggi 5,5 m setara dengan 8 psi

dengan efisiensi 7,85 %, sedangkan untuk head input pada 1,5 m pompa

hidram dapat memompa air sebesar 420 ml/menit pada head pompa setinggi

10 m setara dengan 14,7 psi atau 1 bar dan efisiensinya sebesar 19,58 %

untuk head input 1 m sampai 1,5 m efisiensi dan head output mengalami

kenaikan, untuk head input 2 m efisiensi yang dihasilkan mengalami

penurunan dari 19,58 % menjadi 15,79 % itu dipengaruhi oleh debit limbah

terlalu besar akan tetapi pada head input 2 m debit yang dihasilkan mencapai

600 ml/menit pada head pompa setinggi 10 m, untuk head input 2,5 m

efisiensi yang diperoleh mencapai 45,44 % dan dbeit yang dihasilkan sebesar

3800 ml/menit dengan head pemompaan mencapai 10 m.

Gambar 4.1. grafik hubungan head input dan efisiensi pompa hidram pada

(46)

46

Pada gambar 4.2 ini menjelaskan tentang hubungan antara head input dan

efisiensi pada pompa hidram dengan katup hantar yang ke-2, untuk nilai

efisiensi tertinggi dapat mencapai 43,7 % dengan head input 2,5 m. Pompa

hidram dengan nilai efisiensi 43,7 % ini mampu memompa air setinggi 10 m

dan debit yang dihasilkan sebesar 3,9 l/menit, sedangkan untuk nilai efisiensi

terendah terletak pad head input 1 m dengan nilai efisiensi sebesar 6,86 %

dengan tinggi pemompaan mencapai 4,76 m dengan debit yang dihasilkan

sebesar 0,425 l/menit. Pada head input 1,5 m pompa hidram dengan katup ke 2

ini mampu menaikkan air setinggi 10 m dengan debit pemompaan 0,56 l/menit

sehingga efisiensi naik menjadi 43,66 %, sedangkan pada head input 2 m

efisiensi yang mulanya 43,66 % turun menjadi 22,92 % ini disebabka pada

debit input dari pompa air tenaga bensin menurun dari 44,65 l/menit menjadi

40 l/menit dan debit yang dihasilkan naik dari 0,56 l/menit menjadi 1,1

l/menit. Pada dasarnya efisiensi dikatakan naik atau turun itu tergantung pada

head input dan katup hantar.

Gambar 4.2. grafik hubungan head input dan efisiensi pompa hidram

(47)

47

Untuk efisiensi pada katup ke-3 pada gambar 4.3 nilai dari efisiensi yang

paling tinggi terdapat pada head input 2,5 m dengan nilai efisiensi mencapai

49,06 % dan debit yang dicapai adalah 3,6 l/menit dengan head pemompaan

setinggi 10 m dan untuk efisiensi yang terendah pada head input 1 m dengan

debit yang dihasilkan mencapai 0,55 l/menit untuk head pemompaan setinggi

4,76 m dan efisiensi mencapai 12,77 %, sedangkan pada head cinput 1,5 m

efisiensi yang diperoleh 14,4 % untuk pemompaan setinggi 10 m dengan debit

output 0,31 l/menit dan untuk head input 2 m efisiensi meningkat menjadi

17,02 % untuk prmompaan setinggi 10 m dengan debit output yang dihasilkan

0,65 l/menit. Pada grafik efisiensi untuk katup yang ke-3 dari head input 1m

sampai 2,5 m grafik terus meningkat.

Gambar 4.3. grafik hubungan head input dan efisiensi pompa hidram pada

katup hantar ke-3

Pada gambar 4.4 menjelaskan tentang pengaruh head input terhadap efisiensi

(48)

48

pada saat head input 2,5 m, besar efisiensi yang diperoleh mencapai 33,1 %

untuk pemompaan setinggi 10 m dengan debit yang diperoleh 2,4 l/menit,

untuk nilai efisiensi terendah pada head 1,5 m sebesar 2,33 % ini dipengaruhi

oleh debit yang terbuang dari pompa air bertenaga bensin terlalu besar dan

dapat memompa setinggi 1,4 l/menit, untuk head 1 m efisiensi yang didapat

sebesar 2,97 % dengan debit output 0,52 l/menit dapat memompa air setinggi

1,4 m, untuk head input 2 m pompa hidram dapat memompa air setinggi 4,1 m

dengan debit output 0,5 l/menit

Gambar 4.4. grafik hubungan head input dan efisiensi pompa hidram pada

katup hantar yang ke-4

Pada gambar 4.5 tentang efisiensi yang diperoleh pada setiap katup hantar ini

efisiensi yang tertinggi ada pada katup hantar ke-3 dengan efisiensi mencapai

49,06 %, untuk efisiensi yang rendah ada pada katup hantar yang ke-4 dengan

(49)

49

kecilnya nilai dari efisiensi antara lain adalah head jatuh sumber air (head

input) maksudnya adalah semakin tinggi head input maka aliran air yang

masuk pompa hidram akan semakin deras dan proses pemompaan semakin

cepat sehingga untuk debit output yang dihasilkan saat pemompaan semakin

besar, dalam hal ini aliran air berasal dari pompa air untuk itu debit suplai dari

pompa air juga berpengaruh, debit buang dari pompa air, serta debit buang

dari pompa hidram, luasan dari lubang pada katup hantar juga berpengaruh

pada debit ouput yang dihasilkan saat pemompaan.

Gambar 4.5. Grafik keseluruhan efisiensi

Selanjutnya hubungan antara efisiensi pada setiap katup hantar dengan

head input yang sama. Pada gambar 4.6 ini akan dijelaskan nilai efisiensi pada

setiap katup hantar untuk head 1 m.

Pada gambar 4.6 menjelaskan tentang hubungan antara efisiensi dengan katup

hantar pada head 1 m, pada katup hantar 1 dengan luasan diameter lubang

(50)

50

efisiensi yang diperoleh pada katup hantar 3 ini adalah 12,77 %, untuk katup

yang ke 4 dengan luasan diameter lubang 2606,985 mm2 nilai efisiensi

menurun hingga 2,97 % dengan debit pemompaan sebesar 520 ml/menit untuk

head pemompaan 1,36 m setara dengan 2 psi .

Gambar 4.6. Grafik hubungan efisiensi pada semua katup hantar dengan

head input 1 m

katup 1 katup 2 katup 3 katup 4

e

(51)

51

Dari grafik hubungan antara efisiensi dan head input pada gambar 4.7

menjelaskan bahwa untuk head input 1,5 m ini, nilai efisiensi tertinggi terletak

pada katup ke-2 dengan nilai efisiensi 43,66 % dengan debit pemompaan yang

dihasilkan sebesar 560 ml/menit untuk head pemompaan setinggi 10 m setara

dengan 14,7 psi, untuk besarnya luasan dari katup 2 adalah 1533,105 mm2,

untuk katup 1 yang luasannya 1024,425 mm2 besarnya nilai efisiensi 19,58 %

dengan debit yang dihasilkan pada proses pemompaan pompa hidram sebesar

420 ml/menit, debit yang dihasilkan 420 ml/menit untuk head pemompaan

setinggi 10 m, untuk katup ke-3 ini pompa hidram mampu memompa air

setinggi 10 m dengan debit yang dihasilkan 310 ml/menit dengan nilai

efisiensi sebesar 14,40 % dengan luasan diameter lubang pada katup 3 adalah

1624,95 mm2, pada katup ke-4 yang luasannya 2606,985 mm2 ini diperoleh

besarnya efisiensi 2,33 % pada head pemompaan setinggi 1,36 m dan debit

yang dihasilkan sebesar 350 ml/menit.

Gambar 4.7. Grafik hubungan efisiensi pada semua katup hantar dengan

head input 1,5 m

katup 1 katup 2 katup 3 katup 4

e

(52)

52

Sedangkan pada head input 2 m, efisiensi dapat dilihat pada gambar 4.8

sebagai berikut,

Pada grafik hubungan efisiensi dengan katup hantar untuk head input 2 m

ini untuk nilai efisiensi dan debit pemompaan mengalami kenaikan seperti terlihat

pada gambar 4.8. Pada gambar 4.8 ini untuk nilai efisiensi yang paling besar

terdapat pada katup 2 dengan luasan diameter lubang 1533,105 mm2, nilai

efisiensi 22,92 % untuk head pemompaan setinggi 10 m setara dengan 14,7 psi

dan debit pemompaan yang dihasilkan sebesar 1100 ml/menit, untuk katup 1

dengan luasan lubang diameter 1024,425 mm2 debit yang dihasilkan 600 ml/menit

tiap menit, besar efisiensinya 15,79 %, pada katup ke-1 ini mampu memompa air

setinggi 10 m, untuk katup ke-3 yang luasan lubang diameternya adalah 1624,95

mm2 debit yang dihasilkan pada proses pemompaan adalah 650 ml/menit. Katup

hantar yang ke-3 ini pompa hidram mampu memompa air setinggi 10 m. Katup

hantar ke-4 berdiameter luasan lubang yang ada pada katup hantar ini sebesar

2606,985 mm2 ini pompa hidram mampu memompa air setinggi 4,1 m dengan

debit pemompaan yang dapat dihasilkan sebesar 500 ml/menit.

Gambar 4.8. Grafik hubungan efisiensi pada semua katup hantar dengan

head input 2 m

katup 1 katup 2 katup 3 katup 4

e

(53)

53

Untuk gambar 4.9 akan dijelaskan hubungan antara efisiensi dengan katup

hantar pada head input 2,5 m adalah sebagai berikut :

Gambar 4.9. Grafik hubungan efisiensi pada semua katup hantar dengan

head input 2,5 m

Pada gambar 4.9 menjelaskan tentang hubungan antara efisiensi

dengankatup hantar untuk head input 2,5 m, nilai dari efisiensi terbesar pada katup

ke-3 yang luasan lubangnya adalah 1624,95 mm2, efisiensi yang didapat sebesar

49,06 % untuk head pemompaan 10 m, debit yang diperoleh 3600 ml/menit. Debit

yang diperoleh lebih kecil dari katup hantar 1 dan 2 ini disebabkan pada debit

buang pada pompa lebih besar dari debit buang pompa pada katup hantar 1 dan 2,

pada katup ke-3 ini, untuk katup ke-1 dengan luasan diameter lubang 1024,425

katup 1 katup 2 katup 3 katup 4

e

(54)

54

memompa air setinggi 10 m, debit yang dihasilkan sebesar 2400 ml/menit dengan

nilai efisiensi 33,10 %. Dari gambar untuk grafik hubungan antara efisiensi pada

setiap katup hantar dengan head input yang sama adalah sebagai berikut :

Gambar 4.10. Grafik hubungan efisiensi dan katup hantar pada semua

head input

Untuk efisiensi terbesar pada head 1 m terletak pada katup 3 dengan

luasan 1624,95 mm2 dan besar efisiensi mencapai 12,77 % dengan head

pemompaan 5,5 m, untuk head 1,5 m nilai dari efisiensi yang tertinggi pada katup

2 sebesar 43,66 % dengan luasan lubang pada katup hantar ke-2 dalah 1533,105

mm2 dengan head pemompaan 10 m, pada head 2 m nilai efisiensi terbesar pada

katup ke-2 yaitu 22,92 % pada head pemompaan 10 m dan luasan diameter lubang

1533,105 mm2, untuk head 2,5 m efisiensi terbesar pada katup ke-3 dengan luasan

diameter lubang adalah 1624,95 mm2nilai efisiensi 49,06 % pada head

pemompaan 10 m, didalam penelitian ini bahwa nilai efisiensi dipengaruhi oleh

heda input pompa, semakin tinggi head input pompa maka efisiensi semakin baik. 0.00%

katup 1 katup 2 katup 3 katup 4

(55)

55

Untuk hubungan antara head input dengan debit outout yang dihasilkan pada

setiap katup hantar adalah sebagai berikut :

Gambar 4.11. Grafik hubungan head input dan debit output dengan katup

hantar 1

Dari gambar 4.11 menjelaskan tentang hubungan antara head input dengan

debit output pada katup hantar ke-1. Pada head 1 m pompa dengan katup hantar

ke-1 dapat memompa air dengan debit 300 ml/menit pada head pemompaan

setinggi 5,5 m, pada head input 1,5 m pompa hidram dengan katup ke-1 ini untuk

debit dan head pemompaan naik dari 300 ml/menit menjadi 420 ml/menit dengan

head pemompaan menjadi 10 m,untuk head input 2 m besarnya debit yang

dihasilkan sebesar 600 ml/menit dengan head pemompaan 10 m, Debit yang

dihasilkan pada proses pemompaan pompa hidram yang paling besar terdapat

pada head input 2,5 m dengan debit yang dihasilkan sebesar 3800 ml/menit pada

(56)

56

dihasilkan dari head input 1 m sampai 2,5 m mengalami kenaikan, pada katup

hantar ke-1 ini luasan diameter lubang 1024,425 mm2

Gambar 4.12. Grafik hubungan head input dan debit output dengan katup

hantar ke-2

Untuk gambar 4.12 menjelaskan tentang hubungan antara head input

dengan debit output pada katup hantar ke-2 ini, debit yang dihasilkan paling baik

adalah pada head input 2,5 m dengan debit pemompaan 3900 ml/menit. Untuk

head input 1 m debit pemompaan pada katup hantar yang ke-2, pompa hidram

mampu memompa air sebesar 425 ml/menit dengan head pemompaan 4,76 m,

kemudian head input dinaikan menjadi 1,5 m dan pompa hidram mampu

memompa air sebanyak 560 ml/menit dengan head pemompaan mencapai 10 m,

dari head input 1 m menjadi 1,5 m debit output pompa hidram mengalami

kenaikan. Kemudian head input dinaikan menjadi 2 m sampai 2,5 m. Untuk head

2 m, pompa hidram mampu memompa air 1100 ml/menit dengan head

(57)

57

sampai 2,5 m mengalami kenaikan, untuk luasan diameter lubang pada katup

hantar yang ke-2 adalah 1533,105 mm2

Gambar 4.13. Grafik hubungan head input dan debit output dengan katup

hantar ke-3

Gambar 4.13 menjelaskan tentang hubungan antara head input dan debit

output pada katup hantar ke-3 dengan luasan diameter lubang katup hantar ke-3

adalah 1624,95 mm2 untuk head input 1 m debit yang dihasilkan 550 ml/menit

pada head pemompaan 4,76 m setara dengan 7 psi, untuk head input yang 1,5 m

debit output yang dihasilkan menurun menjadi 310 ml/menit tetapi untuk head

pemompaan naik menjadi 10 m atau 14,7 psi, ketika head input dinaikan menjadi

2 m pompa hidram dengan katup hantar ke-3 ini dapat memompa air sebanyak

650 ml/menit untuk head pemompaan 10 m dan untuk pengujian yang ke-4 pada

head input 2,5 m pompa hidram mampu memompa air sebesar 3600 ml/menit.

(58)

58

input untuk katup yang ke-3 ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi head

input maka debit yang dihasilkan pompa hidram mengalami kenaikan.

Gambar 4.14. Grafik hubungan head input dan debit output dengan katup

hantar ke-4

Pada gambar 4.14 ini menjelaskan tentang hubungan antara head input dan

debit output dengan katup hantar ke-4 ini untuk head input 1 m, pompa hidram

mampu memimpa air sebanyak 520 ml/menit untuk head pemompaan mencapai

ketinggian 1,36 m, pada head 1,5 m pompa hidram dengan katup ke-4 ini dapat

memompa air 350 ml/menit dengan head pemompaan 1,36 m untuk head 1,5 m

ini debit buang dari pompa air tenaga bensin sangat besar yaitu 31,15 l/menit

sedangkan pada head 1 m debit buang dari pompa air tenaga bensin hanya 12,55

l/menit ini adalah salah satu penyebab debit pemompaan kecil, untuk head 2 m

pompa hidram dapat memompa air sebanyak 500 ml/menit pada head pemompaan

4,1 m, sedangkan pada head input 2,5 m pompa hidram dapat memompa air

(59)

59

Gambar 4.15. Grafik head input dengan debit output pemompaan untuk

semua katup hantar

Pada gambar 4.15 menjelaskan hubungan antara head input dan debit

output pada semua katup hantar, debit output pemompaan yang paling besar

terdapat pada katup hantar yang ke-2 dengan luasan lubang diameter pada katup

adalah 1533,105 mm2 dengan debit pemompaan yang dihasilkan sebesar 3900

ml/menit pada head input 2,5 m dengan head pemompaan 10 m dan untuk debit

pemompaan yang kecil pada katup hantar ke-4 dengan luasan lubang diameter

pada katup adalah 2606,985 mm2, debit yang dihasilkan 350 ml/menit pada head

input 1,5 m dengan head pemompaan 1,36 m. Untuk debit pemompaan pada

pompa hidram, jika head input dinaikan maka debit yang dihasilkan akan semakin

(60)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dalam pengambilan data pada pompa

hidraulik ram pump yang berukuran 2 inci dengan variasi pada katup hantar dan

head input dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut :

1) Membuat pompa hidram terbuat dari bahan pipa PVC dengan diameter

2 inci dengan variasi katup hantar.

2) Mengetahui nilai dari efisiensi yang terbesar pada semua katup hantar

dengan head input yang sama, untuk head input 1 m efisiensi terbesar

terdapat pada katup hantar ke-3 dengan efisiensi 12,77 %, pada head

input 1,5 m efisiensi terbesar pada katup hantar ke-2 dengan efisiensi

43,66 %, pada head input 2 m efisiensi terbesar pada katup hantar ke-2

dengan efisiensi 22,92 % sedangkan untuk nilai efisiensi yang terbesar

pada head input 2,5 m nilai efisiensi terbesar terdapat pada katup

hantar yang ke-3 dengan nilai efisiensinya adalah 49,06 %.

3) Untuk debit output yang dihasilkan pada proses pemompaan pompa

hidram yang terbesar saat head input 1 m debit terbesar terdapat pada

katup hantar ke-1 dengan debit yang dihasilkan 300 ml/menit dengan

tingii pemompaan 5,5 m, saat head input 1,5 m debit yang dihasilkan

sebesar 560 ml/menit pada katup hantar ke2dengan tinggi pemompaan

(61)

61

hantar ke-2 sebesar 1100 ml/menit dengan tinggi pemompaan 10 m,

sedangkan pada saat head input 2,5 m dengan katup hantar yang ke-2

dan debit output pemompaan sebesar 3900 ml/menit dengan tinggi

pemompaan 10 m.

5.2 Saran

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

1) Pada baut untuk katup limbah agar selalu dijaga untuk tetap berdiri

tegak dimaksudkan agar pemompaan dapat maksimal.

2) Untuk selang fleksibel yang digunakan untuk menyambung pralon dari

bak reservoir kepompa hidram diusahakan jangan sampai bocor.

3) Pada dudukan pompa hidram diusahakan tetap tenang meskipun

terdesak oleh hantaman air pada saat pompa hidram melakukan proses

(62)

62

DAFTAR PUSTAKA

Hanafie, J., 1977, “Mempelajari Pengaruh Tinggi Pemasukan Terhadap Tinggi Pemompaan dari Efisiensi pada Hidraulik Ram Automatik”, Fakultas Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Hanafie, S. dan de Longh, H., 1974, “Teknologi Pompa Hidraulik Ram.”, PusatTeknologi Pembangunan ITB, Bandung

Bayu, A., 2012, “Membuat Pompa Hidram 4 Inci Bahan Pipa PVC dengan Beban Katup Limbah Tetap.”, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Widarto, L. dan Sudarto C. Fx., 1997, “Membuat Pompa Hidram.”, Penerbit Kanisius, Yogyakarta

(63)

63

(64)

64

tabung tekanan dan manometer

bak reservoir dan selang fleksibel

(65)

65

. pompa air

karet ban

katup hantar dan cap berlubang

Gambar

Gambar 4.12. Grafik Hubungan Head Input dan Debit Output
Gambar 2.1. Pompa hidram
Gambar 2.2.rumah pompa
Gambar 2.3. katup limbah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mereka menemukan bahwa pada E15, dimana jumlah sel Mast kulit lebih sedikit dan tidak mengalami degranulasi saat terjadi perlukaan, derajat jaringan parut yang terbentuk lebih

Daripada analisis yang telah dijalankan, hasil kajian menunjukan terdapat perbezaan yang signifikan terhadap skor min pencapaian keseluruhan penulisan karangan antara

Namun Izati dan Margaretha (2013), menyatakan bahwa perusahaan dengan risiko yang lebih besar tidak membuat perusahaan bisa mendapatkan tingkat pengembalian yang

Yang dimaksud dengan “asas kebersamaan” adalah penyelenggaraan hortikultura harus dilakukan secara bersama- sama oleh Pemerintah, pemerintah daerah, pelaku usaha,

Bahwa ia Terdakwa HENDRA WIDJAJA Bin SUSANTO WIDJAJA selaku anggota Direksi PT SIM (Showa Indonesia Manufacturing) sejak tahun 2003 sampai dengan bulan Mei

Abstrak sangat berkembang pesat pada saat itu berpengaruh pada karya arfial, namun tidak lama dikarenakan objek alam telah di- rintisnya mulai lama, pada akhirnya kembali

a) Guru membagikan Lembar Kegiatan Kelompok (LKK). b) Guru menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan semua kelompok sesuai topik pembelajaran masing-masing. c) Siswa

ISACA yang beranggotakan auditor sistem informasi internasional mempunyai fungsi sebagai sumber informasi, pihak yang memberikan panduan-panduan praktek bagi auditor sistem