• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP ANAK TELAAH KITAB AL-AKHLAK LI AL BANIN KARYA SYAIKH UMAR BARAJA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP ANAK TELAAH KITAB AL-AKHLAK LI AL BANIN KARYA SYAIKH UMAR BARAJA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

AHMAD MUHLASIN

NIM. 111 12 140

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

KepadaYth.

Dekan FTIK IAIN Salatiga di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa:

Nama : Ahmad Muhlasin NIM : 111-12-140

Judul : PENDIDIKAN AKHLAK ANAK TELAAH KITAB

AL-AKHLAK LI AL BANIN KARYA SYAIKH UMAR

BARAJA

Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga untuk ditujukan dalam siding munaqasyah.

Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga,11 Maret 2017 Pembimbing

(3)

SKRIPSI

PENDIDIKAN AKHLAK ANAK TELAAH KITAB AL-AKHLAK LI AL BANIN

KARYA SYAIKH UMAR BARAJA

DISUSUN OLEH

AHMAD MUHLASIN

NIM: 111 12 140

Telah dipertahnkan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, tanggal 30 Maret dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memeroleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji

Ketua penguji : Dr. Fatchurrohman M.Pd.

Sekertaris Penguji : Rasimin M.Pd.

Penguji I : Siti Ruhayati M.Ag.

Penguji II : Dra. Maryatin M.Pd.

Salatiga,04 April 2017 Dekan

Suwardi, M.Pd

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ahmad Muhlasin

NIM : 111-12-140

Fakultas : Tarbiyah

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : PENDIDIKAN AKHLAK ANAK

(Telaah Kitab Al-Akhlak li al Banin karya Syaikh Umar Baraja)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan kutipan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 11 Maret 2017

Yang menyatakan

(5)

MOTTO

َّ َْا

َّ

َِّحَغِس٢ْاََّٚبَ١ُّْٔضٌاَِّٝفََّهِرَصبَؼَؿَُّتَجَؿََََِّّٟ٘خََٕـَذٌَاََّقَلاْسَلاْا

(6)

PERSEMBAHAN

Dengan segala rahmat Allah Aku persembahkan skripsi ini untuk:

1. Orang tuaku terkasih Bapak Wasito dan Ibu Musaropah, yang telah mencurahkan segalanya, kasih sayang, restu, serta do‟a yang selalu

dipanjatkan bagi kesuksesan anaknya. 2. Ibu nyai Hj. Latifah Zoemri beserta keluarga 3. Kakakku tercinta Nur Badriyah

4. Buat calon pendamping hidupku yang selalu menemani

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita semua mendapatkan syafaat-Nya nanti di yaumul akhir.

Skripsi ini penulis susun guna memenuhi tugas akhir smester untuk memeroleh gelar sarjana pendidikan Islam. Adapun judul skripsi ini adalah Pendidikan Akhlak Anak (Telaah kitab Al-Akhlak li Al Banin karya Syaikh Umar Baraja). Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantan yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa moril, materil, dan spiritual. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah

3. Ibu Siti Rukhayati M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam 4. Bapak Mohammad Ali zamroni M.A. selaku dosen pembimbing yang

senantiasa membimbing dan mengarahkan.

5. Ibu Dra. Ulfah Susilowati, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang selalu membimbing dan memberikan motivasi untuk menjadi lebih baik. 6. Pengasuh pondok pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah ibu Nyai Hj. Latifah

(8)

7. Ibu dan bapakku yang selalu mencurahkan semua kasih sayangnya untuk kesuksesan penulis.

8. Kakaku tercinta Nur Badriyah, atas semua dukungannya. 9. Saudara-saudara dirumah yang ikut mendukung.

10. Para asatid pondok pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah yang telah mengukir jiwa penulis.

11. Teman-teman seperjuangan di pondok pesantren

12. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini.

Salatiga, Maret 2017 Penulis

(9)

ABSTRAK

Muhlasin, Ahmad, 2017 Pendidikan akhlak anak (Telaah Kitab Al-Akhlak li Al Banin Karya Syaikh Umar Baraja). Skripsi 2017. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

Kata Kunci: Pendidikan Akhlak Anak, Kitab Al-Akhlak li Al Banin, Syaikh Umar Baraja.

Akhlak merupakan kunci dan pondasi utama bagi manusia untuk memeroleh kemuliaan dan kebahagiaan hidup di dunia, untuk itu sudah sepantasnya untuk memerolehnya kita butuh alat untuk meraihnya, pendidikan akhlak yang harus ditanamkan sejak dini sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang tua atau pendidik terhadap anak-anak atau anak didiknya, sehingga bisa terwujud manusia-manusia yang berbudi baik.

Sehubungan dengan itu dilakukan penelitian dalam kitab Al-Akhlak li Al Banin karya Syaikh Umar Baraja, dengan rumusan masalah (1) Bagaimana konsep pendidikan akhlak anak dalam kajian kitab Al-Akhlak li Al Banin karya syaikh Umar Baraja, (2) Bagaimana reaktualisasi pendidikan akhlak terhadap anak model kajian kitab Al-Akhlak li Al Banin karangan Syaikh Umar Baraja, (3) Bagaimana relevansi Kitab Al-Akhlak li Al Banin karya Syaikh Umar Baraja dalam konteks kekinian. Skripsi ini merupakan jenis penelitian yang bersifat library reseach atau studi kepustakaan.

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN KELULUSAN... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv

MOTTO... v

PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

ABSTRAK... ix

DAFTAR ISI... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusalah Masalah... 8

C. Tujuan Penelitian... 8

D. Manfaat Penelitian... 9

E. Definisi Oprasional... 9

F. Metode Penelitian... 11

G. Sistematika Penulisan... 13

(11)

A. Sejarah Hidup Syaikh Umar Baraja... 15

B. Latar Belakang Pendidikan Syaikh Umar Baraja... 16

C. Karya-karya Syaikh Umar Baraja... 19

BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN SYAIKH UMAR BARAJA TENTANG

PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KITAB AL-AKHLAK LI AL BANIN

A. Konsep Pendidikan Akhlak Anak dalam Kitab Al-Akhlak li al banin 21

B. Metode Pendidikan Akhlak Anak dalam Kitab Al-Akhlak li Al Banin 49

C. Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Kitab Al-Akhlak li Al Banin. 50

BAB IV PEMBAHASAN

A. Reaktualisasi Pendidikan Akhlak Anak dalam Kitab Al-Akhlak li Al Banin...

53

B. Analisis Konsep Pendidikan Akhlak Anak dalam Kitab Al-Akhlak li Al Banin...

55

C. Relevansi pendidikan Akhlak Anak dalam Kitab Al-Akhlak li Al Banin...

58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 67

B. Saran... 68

C. Kata Penutup... 68

DAFTAR PUSTAKA

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makna pendidikan tidak semata-mata dapat menyekolahkan anak di sekolah untuk menimba ilmu pengetahuan, namun lebih luas dari itu. Anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika memperoleh pendidikan yang paripurna (komprehensip) agar kelak menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat, bangsa, negara dan agama (Mansur, 2007: 83).

Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Dengan demikian, pendidikan dalam arti luas adalah meliputi perbuatan atau usaha generasi tua untuk mengalihkan melimpahkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapan serta ketrampilannya kepada generasi muda, sebagai usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidupnya, baik jasmaniah maupun rohaniah.

(13)

sangat penting ditanamkan sejak masih anak-anak agar ahlak tersebut bisa melekat sampai anak menjadi dewasa. Sesungguhnya nabi Muhammad SAW telah bersabda:

ََّلاَْٚأَّاُِِْٛغْوأَّ:.َ.مَِّٟجٌَٕاََّيبَلَّ:َيبَلٍَّهٌِبََِِّْٓثاَِّؾَٔأََّٓػ

ََُُّْٙثَصَأَّإُِْٛـْدَأََُُّْٚوَص

َّ

َّٖاٚع(

)خجبَِّٓثإ

Artinya : Muliakanlah anak-anak kalian dan baguskanlah adab mereka ( H.R Ibn Majah, 2,1211,3671).

Dalam pengenrtian sehari-hari akhlak umumnya disamakan artinya dengan budi pekerti, kesusilaan sopan santun dalam bahasa indonesia, dan tidak berbeda pula dengan arti kata moral, ethic dalam bahasa inggris. Dalam bahasa Yunani, untuk pengertian akhlak ini dipakai kata ethos, ethikos yang kemudian menjadi ethika (pakai h), etika (tanpa h) dalam istilah indonesia. Manusia akan sempurna jika mempunyai akhlak terpuji (akhlaq al-mahmudah) serta menjauhkan segala akhlak tercela (al-akhlaq al-mazmumah)

(Mansur, 2007: 221).

(14)

dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran lebih dulu. Jadi menurut Ibnu Miskawaih dan al-Ghazali, akhlak adalah sesuatu dalam jiwa yang mendorong seseorang mempunyai potensi-potensi yang sudah ada sejak lahir (Mansur,2007:221).

Dalam rangka menyelamatkan dan memperkokoh akidah islamiyah anak, pendidikan anak harus dilengkapi dengan pendidikan akhlak yang memadahi. Dalam Al-Qur‟an sendiri banyak sekali ayat yang menyindir, memerintahkan atau menekankan pentingnya akhlak bagi setiap hamba Allah yang beriman. Maka dalam rangka mendidik akhlak kepada anak-anak, selain harus diberikan keteladanan yang tepat, juga harus ditunjukkan tentang bagaimana harus menghormat dan seterusnya. Karena pendidikan akhlak sangat penting sekali, bahkan Rasul sendiri diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak.

Akhlak manusia terdiri atas akhlak yang baik dan akhlak yang tercela, sehingga harus diperhatikan. Akhlak yang baik maksudnya adalah perbuatan-perbuatan baik yang datang dari sifat-sifat batin yang ada dalam hati menurut syara‟. Diantaranya yaitu ikhlas (Beramal karena Allah), wara‟

(15)

kehidupannya dicintai ketika dewasa, tuhanya akan ridho padanya, dan keluarganya senantiasa mencintainya, dan seluruh manusia” (Syeikh Umar

Baraja,1. t.th:4).

Sudah menjadi kewajiban orang tua agar mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, sebagai mana yang telah dicontohkan dalam penjelasan kitab Al-Akhlak li Al Banin karya Syaikh Umar Baraja, bahwa wajib bagi anak mempunyai akhlak yang baik dari kecil. Maka sedini mungkin orang tua harus mendidik anak-anaknya agar anak terjauhkan dari akhlak yang buruk. Di jeaskan dalam hadits yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhori:

َِّظَعَّحَغْ٠َغَُِّْٟ٘ثَاََّّ َْٓػ

َّ،ِحَغْطِفٌْاٍَََّٟػَُّضٌَُٛ٠ٍَّصًٌََُُُِّّْْٛٛو:َّ.َ.مَِّٟجٌَٕاََّيَبَل:ََّيبَلََُّْٕٗػَُّاللهََّٟ

َِّّصَُٕ٠َّْٚأَّ،ِِٗٔاَصَُِّٛٙ٠َُّٖاََٛثَأَف

)َّ،ٞعبشثَّٖاٚع(.ِِٗٔبَـِّجَُّ٠ْٚأَّ،ِِٗٔاَغ

Artinya:”Setiap anak yang lahir itu dalam keadaan fitroh (suci) maka

kedua orang tuanyalah yang menjadikanya yahudi, nasrani, atau majusi “(HR.

Bukhori, 1, 466,1385).

(16)

Lukman seorang ahli hikmah yang kenamaan, diterangkan dalam qur‟an bahwa dia mengajar anaknya supaya mentauhidkan Allah,

mempercayai keesaan-Nya, tiada memuja selainnya atau memujanya disamping Allah. Ini dinamakan syirik dan syirik itu suatu kesalahan yang amat berat hukumanya. Dari pengertian diatas kita dapat mengambil pengertian, bahwa didikan ketuhanan dan keagamaan, hendaklah dimulai dari rumah tangga, dari ibu bapak kepada anaknya (Fachrudin, 1985:160).

Pendidikan agama dan akhlak di dalam keluarga pada umur kanak-kanak dan sekolah dasar masih diperlukan, kendatipun disekolah telah diberikan oleh guru agama dan guru kelas serta situasi sekolah yang menunjang, sikap orang tua terhadap pelaksanaan agama juga turut mempengaruhi sikap anak didik yang telah dibina oleh guru dan sekolah pada umumnya (Asnelly, 1998: 23).

(17)

Syaikh Umar Baraja adalah salah satu tokoh dalam bidang pendidikan Islam. Yang ahli dalam bidang nahwu dan fiqih. Syaikh Umar Baraja dikenal melalui karya monumentalnya yaitu kitab Al-Akhlak li Al Banin.

Ulama klasik imam Al Ghozali menjelaskan dalam karyanya kitab Ihya‟ Ulumuddin, bahwa usaha melatih anak-anak agar memperoleh

pendidikan yang baik serta akhlak yang mulia, adalah termasuk hal yang amat penting. Seorang anak adalah amanat yang diberikan oleh Allah kepada orang tuanya. Hatinya yang suci bagaikan mutiara yang belum dibentuk, karena itu mudah saja ia menerima segala bentuk rekayasa yang ditunjukkan kepadanya. Jika dibiasakan melakukan kebaikan dan menerima pengajaran yang baik, ia akan tumbuh dewasa dalam keadaan baik dan bahagia, dalam kehidupanya didunia dan di akhirat. Dan kedua orang tuanya, gurunya serta pendidiknyapun ikut pula menerima pahala yang disediakan baginya.

Anak adalah amanah bagi kedua orang tuanya. Anak adalah barang tambang yang berharga yang wajib diperhatikan dan secara konsisten dibiasakan dalam akhlak mulia dan sopan santun yang baik. Hati anak itu suci dan bersih, siap menerima apa yang disampaikan kepadanya, baik ataupun buruk (Sa‟id bin Ali bin Wahf Al-Qothani,2013:135).

(18)

nilai positif yang akan mempengaruhi keberhasilan didalam proses pendidikan dan pengajaran. Dengan memiliki etika atau akhlak mulia anak akan mengetahui mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk.

Salah satu kitab yang membahas tentang pendidikan akhlak bagi anak adalah kitab Al-Akhlak li Al-Banin yang dikarang oleh Syaikh Umar Baraja. Kitab ini di tulis atas dasar perlunya pendidikan akhlak bagi anak. Karena akhlak itu sangat penting untuk menghiasi diri agar tampak indah ketika hidup didunia dan mengantarkan manusia mencapai kesenangan, keselamatan, dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.

Kitab Al-Akhlak li Al Banin ini secara keseluruhan terdiri dari 4 jilid, dan setiap jilid memiliki jumlah halaman yang berbeda. Jilid 1 memiliki 56 halaman, jilid 2 memiliki 80 halaman, jilid 3 memiliki 112 halaman, jilid 4 memiliki 140 halaman, total keseluruhan 388 halaman, serta keseluruhanya merupakan satu fasal-fasal atau bab yang diterangankan dalam bahasa arab, karangan Syaikh Umar Baraja yang berisikan akhlak anak, terutama pendidikan akhlak bagi anak.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis terdorong mengkaji untuk lebih lanjut tentang “PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP ANAK”

(19)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan gambaran masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep pendidikan akhlak anak dalam kajian kitab Al-Akhlak li Al Banin karya syaikh Umar Baraja?

2. Bagaimana reaktualisasi pendidikan akhlak terhadap anak model kajian kitab Al-Akhlak li Al Banin karangan Syaikh Umar Baraja?

3. Bagaimana relevansi Kitab Al-Akhlak li Al Banin karya Syaikh Umar Baraja dalam konteks kekinian?

C. Tujuan Penelitian

Adapun dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan konsep pendidikan akhlak anak dalam kajian kitab Al-Akhlak li al banin karangan Syaikh Umar Baraja?

2. Untuk mengetahui reaktualisasi pendidikan akhlak anak dalam kajian kitab Al-Akhlak li al Banin karangan Syaikh Umar Baraja?

3. Untuk mengetahui relevansi Kitab Al-Akhlak li al Banin karya Syaikh Umar Baraja dalam konteks kekinian?

D. Manfaat Penelitian

(20)

1. Manfaat secara praktis

untuk menambah wawasan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya

2. Manfaat secara praktis

Agar dapat memberikan gambaran akhlak anak yang baik dalam kehidupan sehari-hari sebagai pribadi atau anggota masyarakat. Memberi pengetahuan khususnya kepada orang tua atau pendidik untuk selalu memperhatikan anak didiknya terutama dalam akhlak atau budi pekertinya.

E. Definisi Oprasional

Untuk menghindari kekeliruan pembaca dalam memahami istilah dalam judul penelitian ini, maka peneliti jelaskan definisi-definisi oprasionalnya. Beberapa istilah yang dipandang perlu untuk dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia. Atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia (Heri Jauhari Muchtar, 2005:1).

(21)

Menurut Al-Ghazali akhlak, perangai ialah suatu sifat yang tetap pada jiwa, yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak membutuhkan kepada pikiran. (Humaidi Tatapangarsa,1980:147)

3. Anak

Anak secara etimologi (bahasa) yaitu

ضٌٚلاا

,

ْٕٛجٌا

,

ًفغلاا

,

ْبٍّغٌا

,

ٍُغٌا

dan

ْضٌٌٛا

. Pertama istilah

ضٌٚلاا

, biasanya dikaitkan dengan konotasi makna

yang pesimistis, sehingga anak memerlukan perhatian khusus dalam hal pengajaran, perhatian dan pendidikan (Miftahul huda, 2008:43).

4. Kitab Al Akhlak li Al Banin

Kitab Al Akhlak li Al Banin karangan Syaik Umar Baraja ini secara keseluruhan terdiri dari 4 jilid, dan setiap jilid memiliki jumlah halaman yang berbeda. Jilid 1 memiliki 56 halaman, jilid 2 memiliki 80 halaman, jilid 3 memiliki 112 halaman, jilid 4 memiliki 140 halaman, total keseluruhan 388 halaman, serta keseluruhanya merupakan satu fasal-fasal atau bab yang diterangankan dalam bahasa arab, karangan syaikh umar baraja yang berisikan akhlak anak, terutama pendidikan akhlak bagi anak.

5. Syaikh Umar Baraja

Syaikh Umar Baraja adalah seorang ulama‟ yang memiliki akhlak

(22)

dari pihak ibu, Syaikh Hasan bin Muhammad Baraja, seorang ulama‟ ahli nahwu dan fiqih (M. Achmad Asseggaf, 1995:7).

F. Metode Penelitian

1. Desain penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah pada penelitian kepustakaan (library research), yaitu suatu bentuk penelitian terhadap literatur dengan

pengumpulan data atau informasi dengan bantuan buku-buku karangan Syaikh Umar Baraja yang berkaitan dengan pemikiranya tentang pendidikan akhlak anak, yang ada di perpustakaan dan materi pustaka yang lain.

Sebagai bahan parameter analisis perbandingan yang dimaksud dengan library research adalah penelaahan kepustakaan yakni penelitian yang

berusaha mencari teori-teori, konsep-konsep generalisasi yang dapat dijdikan landasan teoritis bagi penelitinya yang akan dilakukan (Yasin mustofa,2007:77).

2. Sumber data

a. Sumber data primer

(23)

b. Sumberdata sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku yang berisi tentang akhlak yang mendukung dalam pembahasan skripsi ini yang ada didalamnya.

3. Metode pengumpulan data

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan ini, penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dengan langkah-langkah:

a. Membaca buku-buku sumber, baik primer maupun sekunder.

b. Mempelajari dan mengkaji serta memahami kajian yang ada dalam buku-buku sumber.

c. Menganalisis untuk diteruskan identifikasi dan mengelompokkan serta mengklasifikasi sesuai dengan sifatnya masing-masing dalam bentuk bab per bab.

4. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data dari pengumpulan data yang telah dilakukan penulis menggunakan analisis data sebagai berikut:

a. Deskriptif

(24)

pergunakan adalah analisis kualitatif. Dengan analisis ini akan diperoleh gambaran sistematika mengenai isi buku untuk diteliti isinya.

b. Content Analysis

Metode ini digunakan untuk memperoleh pemahaman isi dan makna dari berbagia data dalam penelitian, yang analisis ini menghendaki objektivitas, pendekatan sistematik, dan generalisasi, baik yang mengarah pada isi maupun yang mengarah pada makna, terutama dalam perbuatan dan penarikan kesimpulan. (Subakto,1995:18)

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dimaksud oleh penulis disini adalah gambaran singkat tentang subtansi pembahasan secara garis besar. Agar dapat memberi gambaran yang lebih jelas tentang keseluruhan isi dari skripsi, maka penulis membagi sistematika kedalam lima bab sebagai berikut:

BAB I :Pendahuluan. Dalam bab ini penulis menjabarkan mengenai pokok permasalahan yang terdiri dari: Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Definisi oprasional, Metode penelitian dan Sistematika penulisan.

(25)

BAB III :Deskripsi Pemikiran. Dalam bab ini penulis menjabarkan tentang pendidikan akhlak anak yang meliputi: konsep pendidikan akhlak anak, metode dan tujuan pendidikan akhlak terhadap anak dalam Kitab Al-Akhlk li Al Banin.

BABIV :Analisis Hasil Penelitian. Yang meliputi reaktualisai pendidikan akhlak terhadap anak dalam Kitab Al-Akhlak li Al Banin, dan analisis pendidikan akhlak terhadap anak dalam konteks kekinian

(26)

BAB II

BIOGRAFI SYAIKH UMAR BARAJA

A. Sejarah Hidup Syaikh Umar Baraja

Syaikh Umar Baraja adalah seorang ulama‟ yang memiliki akhlak

yang sangat mulia. Beliau lahir dikampung ampel magfur, pada 10 Jumadil akhir 1331 H/17 mei 1913 M. Sejak kecil dia diasuh dan dididik kakeknya dari pihak ibu, Syaikh Hasan bin Muhammad Baraja, seorang ulama‟ ahli

nahwu dan fiqih.

Penampilan Syaikh Umar sangat bersahaja, tapi dihiasi sifat-sifat ketulusan niat yang disertai keikhlasan dalam segala amal perbuatan duniawi dan ukhrawi. Dia juga menjabarkan akhlak ahlu bait, keluarga nabi dan shahabat, yang mencontoh baginda nabi Muhammad SAW. Dia tidak suka membangga-banggakan diri , baik tentang ilmu, amal, maupun ibadah. Ini karena sifat tawadu‟ dan rendah hatinya sangat tinggi (M. Achmad Asseggaf;

1995:7).

(27)

Pada saat sebelum mendekati ajalnya, Syaikh Umar sempat berwasiat kepada putra-putra dan anak didiknya agar selalu berpegang teguh kepada ajaran assalaf asshalih. Yaitu ajaran ahlussunnah wal jama‟ah, yang dianut mayoritas kaum muslimin di indonesia dan Thorikoh „alawiyyah, dan bermata

rantai sampai kepada ahlul bait Nabi, para shahabat yang semuanya bersumber dari Rasulullah SAW.

Syaikh Umar memanfaatkan ilmu, waktu, umur, dan membelanjakan hartanya dijalan Allah sampai akhir hayatnya. Ia memenuhi panggilan Rab-nya pada hari sabtu malam ahad tanggal 16 Rabiuts tsani 1411 H/3 November 1990 M pukul 23:10 WIB di Rumah Sakit Islam Surabaya, dalam usia 77 Tahun. Keesokan harinya Ahad ba‟da Asar, ia dimakamkan, setelah

dishlatkan di masjid Agung Sunan Ampel, diimmi putranya sendiri yang menjadi khalifah (penggantinya), Al-Ustadz Ahmad bin Umar Baraja. Jasad mulia itu dikuburkan di makam islam pegirian surabaya (M. Achmad Asseggaf:1995:11).

B. Latar Belakang Pendidikan Syaikh Umar Baraja

Pada masa mudanya, Umar Baraja menuntut ilmu agama dan bahsa Arabdengan tekun, sehingga sehingga ia menguasai dan memahaminya. Berbagai ilmu agama dan bahasa Arab ia dapatkan dari ulama‟, Ustadz,

(28)

Beliau adalah salah seorang alumnus yang berhasil, didikan madrasah Khairiyah dikampung Ampel, Surabaya, yang didirikan dan dibina Al-Habib Al-Imam Muhammad bin Achmad Al-Muhdhar pada 1895. Sekolah yang berasaskan Ahlussunnah wal jama‟ah dan bermadzhab Syafi‟i.

Guru-guru yang pernah mendidik Syeih Umar Baradja antara lain: a. Al-Ustadz Abdul Qodir bin Ahmad bil Faqih (Malang)

b. Al-Ustadz Muhammad bin Husein Ba‟bud (Lawang) c. Al-Habib Abdul Qodir bin Hadi Assegaf

d. Al-Habib Muhammad bin Ahmad Assegaf (Surabaya) e. Al-Habib Alwi bin Abdullah Assegaf (Solo)

f. Al-Habib Ahmad bin Alwi Al-Jufri (Pekalongan) g. AlHabib Ali bin Husein Bin Syahab

h. Al-Habib Zein bin Abdullah Alkaf (Gresik)

i. Al-Habib Ahmad bin Ghalib Al-Hamid (Surabaya)

j. Al-Habib Alwi bin Muhammad Al-Muhdhar (Bondowoso) k. Al-Habib Abdullah bin Hasan Maulachela

l. Al-Habib Hamid bin Muhammad As-Sery(Malang) m.Syaikh Robaah Hassunah Al-Kholili (Palestina)

n. Syaikh Muhammad Mursyid (Mesir) – keduanya tugas mengajar di Indonesia.

(29)

As-Syaikh Muhmmad Seif Nur, As-As-Syaikh Hasan Muhammad AlMasysyath, Habib Alwi bin Salim Alkaff, As-Syaikh Muhammad Said Hadrawi Al-Makky (Mekkah), Al-Habib Muhammad bin Hady Assegaf(Seiwun, Hadramaut, Yaman), Al-Habib Abdullah bin Ahmad AlHaddar, Al-Habib Hadi bin Ahmad Al-Haddar („inat, Hadramaut, Yaman), Al-habib Abdullah bin Thahir Al-Haddad (Geidun, Hadaramaut, Yaman), Al-Habib Abdullah bin Umar Asy-Syatiri (Tarim, Hadramaut, Yaman), AlHabib Hasan bin Ismail Bin Syeikh Abu Bakar („inat, Hadramaut, Yaman), Habib Ali bin Zein

Al-Hadi, Al-Habib Alwi bin Abdullah Bin Syahab (Tarim, Hadramaut, Yaman), Habib Abdullah bin Hamid Assegaf (Seiwun, Hadramaut, Yaman), Al-Habib Muhammad bin Abdullah AlHaddar (Al-Baidhaa, Yaman) , Al-Al-Habib Ali bin Zein Bilfagih (Abu Dhabi, Uni Emirat Arab), As-Syaikh Muhammad Bakhit Al-Muthii‟i (Mesir), SayyidiMuhammad Al-Fatih Al-Kattani (Faaz, Maroko), Sayyidi Muhammad Al-Munthashir Al-Kattani (Marakisy, Maroko) , Al-Habib Alwi bin Thohir Al-Haddad (Johor, Malaysia), Syeikh Abdul „Aliim AsShiddiqi (India), Syaikh Hasanain Muhammad Makhluf (Mesir),

Al-Habib Abdul Qodir bin Achmad Assegaf (Jeddah, Arab Saudi) (M. Achmad Asseggaf:1995:2-5).

(30)

beliau anggap sebagai guru, inilah bukti dari sifat beliau yang tawadhu‟.

Bahkan tak sedikit dari dari mereka yang usia jauh lebih mudah dari beliau.

C. Karya-karya Syaikh Umar Baraja

Kepandaian Umar Baradja dalam bidang karya tulis, disebabkan beliau menguasai bahasa Arab dan sastranya, ilmu tafsir dan hadits, ilmu fiqh dan tasawuf, ilmu sirah dan tarikh. Ditambah penguasaan bahasa Belanda dan bahasa Inggris.

Hampir semua santri di pesantren pernah mempelajari buku-buku karya Syaikh Umar Baraja dari Surabaya, seperti :

1. Al-Akhlaq Lil Banin 2. Kitab Al-Akhlaq Lil Banat 3. Kitab Sullam Fiqih

4. Kitab 17 Jauharah, dan 5. Kitab Ad‟iyah Ramadhan.

Semuanya terbit dalam bahasa Arab, sejak 1950 telah digunakan sebagai buku kurikulum di hampir seluruh pondok pesantren di Indonesia. Secara tidak langsung Syaikh Umar Baradja ikut mengukir akhlaq para santri di Indonesia.

Buku-buku tersebut pernah di cetak Kairo, Mesir, pada 1969 atas biaya Syeikh Siraj Ka‟ki, dermawan Mekkah, yang di bagikan secara cuma

(31)

terbitkan buku-buku tersebut ke dalam bahasa Indonesia, Jawa, Madura, dan Sunda.

(32)

BAB III

DESKRIPSI PEMIKIRAN SYAIKH UMAR BARAJA TENTANG

PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KITAB AL-AKHLAK LI AL BANIN

A. Konsep Pendidikan Akhlak Anak Dalam Kitab Al-Akhlak li Al Banin

1. Membiasakan diri dengan akhlak yang baik

Suatu perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dan dilaksanakan dengan mudah dan tanpa memerlikan pemikiran lagi itu bisa disebut akhlak, tapi perlu diketahui bahwa akhlak itu ada dua macam yaitu akhlak yang baik dan akhlak yang buruk, akhlak yang baik itu sangat disukai Allah, sebaliknya akhlak yang buruk itu dibenci Allah, karena dengan akhlak manusia berbeda dengan binatang dengan akhlak pula manusia akan tampak indah dan bahagia hidup di dunia. Dan wajib bagi seorang anak menjauhi dari akhlak yang buruk. Oleh karena itu perlunya membiasakan diri pada akhlak yang baik pada diri seseorang sejak kecil itu sangat penting supaya hidupnya dicintai Allah dan kedua orang tuanya juga semua manusia.

Sebagaimana keterangannya yaitu:

(33)

ََّّ

َّٝظغ٠َّٖغجوَّٝفَّبثٛجذَِّق١ؼ١ٌَّٖغغصََِّّٓخٕـذٌاَّقلاسلاَّبثَّكٍشز٠َّْاَّضٌٌٛاٍَّٝػَّتج٠

َّخذجللااَّقلاسلاآَّػَّضؼزج٠َّْاَّ،بع٠اَّٗ١ٍػَّتج٠َّٚ.ؽبٌٕاَّغ١ّجٍَّٚٗ٘اَّٗجذ٠َّٚ،ٗثعَّٕٗػ

َّ.ؽبٌٕآََِّّضدالاَّٚ،ٍٗ٘اَّٗجذ٠لاَّٚ،ٗثعَّٕٗػَّٝظغ٠لاَّ،ب٘ٚغىَِّْٛى٠َّلا١و

Artinya: Dengan apa anak harus berakhlak. Wajib bagi seorang anak berakhlak dengan akhlak yang baik mulai dari kecilnya, supaya hidupnya dicintai ketika sudah dewasa. Tuhanya akan ridho kepadanya, keluarganya akan mencintainya dan juga semua manusia. Dan wajib baginya untuk menjauhi dari akhlak yang buruk, supaya hidupnya tidak dibenci. Tuhan-Nya tidak akan ridho kepadanya, dan keluarganya tidak akan mencintainya, dan tidak satu orangpun mencintainya.

2. Sikap sopan santun kepada orang

Sebagai bukti bahwa anak memiliki akhlak yang baik yaitu memiliki sopan santun kepada orang, saudaranya atau orang lain yang bukan keluarganya. Sikap sopan itu mencerminkan pribadi yang baik dan akan menimbulkan kebaikan pula bagi dirinya atau orang lain,

ت٠صلااَّضٌٌٛا

َّ

ؼَِّٚٗ٠ضٌاََّٚغزذ٠َّت٠صلااَّضٌٌٛا

َّٗٔٛساَُّدغ٠َّٚ،َِّٕٗغجواًََِّّٛ٘ٓوَّٚعبجىٌاَّٗٔاٛساَّٚ،ٗ١ٍّ

ٍَّٝػَّغجص٠َّٚ،ؽبٌٕاَّغَِّغظاٛز٠َّٚ،ِٗلاوَّٝفَّقضص٠َّٚ.َِّٕٗغغصاًَََِّّّٛ٘ٓوَّٚ،عبغصٌا

(34)

Artinya: Anak yang beradab. Adapun anak yang sopan yaitu anak yang memuliakan kedua orang tuanya dan guru-gurunya, saudara-saudaranya yang lebih tua darinya, dan juga semua orang yang lebih tua darinya. Dan menyayangi saudara-saudaranya yang lebih muda darinya, juga semua orang yang lebih muda darinya. Baik ketika berbicara, senantiasa tawadu‟ (rendah hati) kepada semua orang, bersabar atas setiap cobaan yang diterima, tidak memutus hubungan dengan teman-temanya, tidak suka bertengkar dengan teman-temannya, dan tidak mengeraskan suara ketika berbicara atau saat tertawa.

3. Anak yang tidak punya sopan santun

Tidak semua anak memiliki akhlak yang baik, salah satunya bisa kita lihat bagaimana mereka bersikap kepada orang, itu akan mencerminkan sopan atau tidaknya seorang anak. Sikap tidak sopan itu bisa muncul pada diri seorang anak melalui pergaulannya baik di lingkungan rumah, masyarakat atau sekolah, ketika lingkunganya baik pasti seorang anakpun akan memiliki sikap sopan, akan tetapi ketika lingkunganya tidak baik maka seorang anak bisa tumbuh dengan memiliki sikap tidak sopan.

Sebagaimana penjelasan berikut:

(35)

ََِّّٓ ُدغ٠لاَّٚ ِٕٗغجواَّٛ٘ َِّٓ َغزذ٠لاَّٚ ،ٗرظربؿاَّٚ ٗ٠ضٌاَّٚ غَِّ ةصءبز٠لاَّ ،زلٌٛاَّ ضٌٌٛا

َّ،خ١جمٌاَّ َلاىٌاَّٚ ُزلٌاَّ تذ٠َّٚ ،هشظَّ اطاَّ ٗرٛصَّ غفغ٠َّٚ ٍُىرَّ اطاَّ ةظى٠َّٚ ،ِٕٗغغصاٛ٘

جلًَّّؼ٠َّْاَّٝذزـ٠لاَّٚٗ١ٍػغجىز٠َّٚ،ٖغ١غثَّئؼٙزـ٠َّٚخّصبشٌّاٚ

َّ.خذ١صٌٕبؼّـ٠لاَّٚبذ١

Artinya: Anak yang tidak sopan. Tidak menghormati kedua orang tuanya dan gurunya, tidak mau memuliakan orang yang lebih tua darinya dan tidak sayang kepada orang yang lebih muda darinya, ketika berbicara suka berbohong dan suka mengeraskan suaranya ketika sedang bercanda, suka bicara kotor dan bicara jelek, suka berkeahi dan menghina orang lain, sombong dan tidak punya malu ketika melakukan perbuatan yang jelek dan tidak mau mendengarkan nasehat.

4. Mempunyai akhlak yang baik mulai dari kecil

(36)

Sebagaimana penjelasan kisah berikut:

تج٠

َّ

ٖغغصََِّّٓضٌٌٛاَّةصبز٠َّْا

َّ

َّئكَّ ًوَّ ٓػَّ ياٛـٌاَّ تذ٠َّ بع٠اَّ َّٛ٘ٚ ،ٖٛثاَّ ٗجذ٠َّ اظٌَّٙٚ ،ت٠صاَّ ٕٗىٌَّ ،غ١غصَّ ضٌَّٚ ضّدا

َّيبمفَّ،خجٛؼَِّبٕٙىٌَّٚخٍ١ّجَّصعَّٚحغجكَّئاغفَّْبزـثَّٝفَّٗ١ثاَّغَِّٖؼٕرََّٛ٠َّداطَّٚ.ّٗٙف٠لا

َّٝٔبزـجٌاَّْلاَّ،ةلااَّيبمفَّ،خجٛؼََِّّٟٟ٘ثاَّب٠اطبٌَّّٓىٌَّٚ،َّحغجلٌاَّٖظًَّّ٘جاَّبَِّ،ضّدا

ٌَُّ

َّ،ْلااَّ بِٙٛمَّٔ ْاَّ ٓـدلااَّ ،ضّداَّ يبمفَّ ،خجٛؼَِّ دعبصفَّ ،ب٘غغصَّ َِّٓ بّٙ٠ٛمزثَّ ٓزؼ٠

َّضٌٌٛاَّهٌظىفَّ.بٙلبؿَّذظٍغَّٚ،دغجوَّضلَّبٙٔلاَّٜضٌَّٚب٠َّهٌطَّٝربز٠لاَّ،ٌَّٗيبلَّٚ،ٖٛثاَّهذعف

.ٖغجوَّٟفَّٗج٠صبرَّٓىّ٠لاَّ،ٖغغصََِّّٓةصبز٠ٌََُّّٜظٌا

(37)

terlanjur besar, dan sudah tebal kulitnya. Maka seperti itulah adapun anak yang tidak mempunyai akhlak yang baik sejak kecil, maka tidak akan bisa mengajarinya akhlak ketika sudah dewasa.

5. Kewajiban mengaggungkan Allah SWT

Sesungguhnya Allah memiliki banyak sifat diantaranya yaitu Maha agung, maka sudah menjadi kewajiban bagi setiap manusia bahkan semua makhluk ciptaanya juga harus mengaggungkan Allah SWT, tidak terkecuali anak-anak, karena Allah lah yang menciptakannya dari sebuah seperma dan ovum dari ayah dan ibunya sehingga dia menjadi manusia, oleh sebab itu wajib baginya mengaggungkan Allah, karena itu salah satu bukti bahwa anak memiliki akhlak yang baik.

Sebagaimana penjelasan berikut:

ٌٝبؼرَّٚٗٔبذجؿَّالله

َّ

َّ،ٓ١ٕ١ػَّنبطػاَّْبثَّ،هرعٛصَّٓـدَّٚهمٍسَّٜظٌاٌََّّٛ٘ٝبؼرَّٚٗٔبذجؿَّاللهَّ،ؼ٠ؼؼٌاَّضٌٌٛابٙ٠ا

َّٝفَّ بٍّّٙؼزـرَّ ٓ٠ض٠َّٚ ٗثَّ ٍُىزرَّ بٔبـٌَّٚ داٛصلااَّ بّٙثَّ غّـرَّ ٓ١ٔطاَّٚ ءب١كلااَّ بّٙثغظٕر

َّخذصٌبثَّ ه١ٍػَّ ُؼٔاٚغلٌاَّ ِٓغ١شٌاَّ ٗثَّ فغؼرَّ لامػَّٚ ،بٙ١ٍػَّ ٝلّرَّ ٓ١ٍجعَّٚ ،هٌبغكا

َّٚخ١فبؼٌاٚ

َُّظؼرَّْاَّه١ٍػَّتج١فَّ.خٕـدَّخ١ثغرَّنب١ثعَّٝزدَّه٠ضٌَّٚةٍٛلَّٝفَّخّدغٌاَّغظٚ

َّغ١ّجَُّظؼرَّْاَّٚ،ٗ١٘اَّٛٔتٕزذرَّٚ،ٖغِاٚاًَّثزّرَّْبثَّّٗؼٍَّٔٝػَّٖغىلرَّٚ ،ٗجذرَّٚهثع

(38)

،ٗ١٘اَّٛٔ ذجٕزجاَّٚ ،ٖغِاٚاَّ ذٍثزِاَّٚ ،هثع

َّ

َّ،ؽبٌٕاَّ ٓ١ثَّ بثٛجذَِّ هٍؼجَّٚ ،ّٗؼَِّٕ ،نصاػ

.ٖغ١غَّٚقػغٌآََِّّ،ض٠غرَّبًَِّوَّنبطػاَّٜٚطاًَّوََِّّٓهظفدٚ

(39)

gangguan, dan memberimu dari segala apa-apa yang kamu maudaripada rizki atau yang lain.

6. Memiliki sifat amanah (dapat dipercaya)

Nabi Muhammad SAW, terkenal dengan sifat amanahn-Nya beliau dipercaya oleh pamanya untuk berdagang, dalam berdagang beliau juga selalu jujur, oleh karena itu beliau juga selalu dipercaya oleh semua orang. Sifat amanah ini juga haru ada pada diri seorang anak, supaya hidupnya di dunia dipenuhi dengan sifat-sifat yang baik, dan ketika di akhirat kelak tidak disiksa dan dimasukkan keneraka, karena sikap tidak jujurnya.

Sebagaimana pejelasan kisah sebagai berikut:

ٓ١ِلااَّضٌٌٍٛا

َّ

ٌََّّٗذٌبلَّ،َٛ٠َّداطَّٚ،ٖغِاٚاًَّثزّ٠َّٚ،اللهَّفبش٠َّ،ٓ١ِاَّضٌَّٚضّذِ

َّْاَّ،ٝساَّب٠َّ،َّصبؼؿَّٗزسا

َّحظ٠ظٌٍاَّدلاٛوبٌّآََِّّبٙ١فَّبًَِّوبٌََّٕبؼطٌاَّخٔاؼسَّخزفَّٔبٕثٍَُّٙفَّ،ذ١جٌآََِّّجغسَّضلَّبٔبثا

َّاللهَّْاَّ،ٓ١ٍّؼرَّبِآَّىٌَّٚ،بٕ١ٌاغظٕ٠لاَّبٔبثاَّبٔاَّ،ٝزساب٠َّ،ضّذَِّبٙثبجبفَّ،بٕ١ٌاغظٕ٠لاَّبٔٛثبف

كَّ دظساٌَّٛ هٔلاَّ ،خ١جمٌاَّ ًّؼٌااظَّ٘ ًثَِّ ٜعضدبفَّ .بٕ١ٌاَّ غظٕ٠َّ ٜظٌا

َّ،ه١ثاَّ بظعَّ غ١غثَّ بئ١

َّذٌبلَّٚ بٙز١َّٔ ءٛؿَّ َِّٓ ذذزؿاَّٚ ،صبؼؿَّ ذفبشفَّ .هجلبؼ٠َّ فٛؿَّٚ ،ه١ٍػَّ َّ تعغ٠َّ للهبٔبف

.خج١طٌاَّخذ١صٌٕاَّٖظٍَّ٘ٝػَّاغ١ثوَّنغىكاَّٚ،ٝساَّب٠َّهِلاوَّخذص

(40)

perempuanya yang bernama suad berkata kepadanya; ya saudaraku, sekarang ayah sedang keluar rumah, maka kemarilah mari kita membuka lemari makanan, agar kita bisa makan makanan yang enak di dalam lemari ini, karena ayah tidak akan melihat kita. Maka muhammad menjawab; ya saudaraku, memang benar ayah tidak melihat kita tapi apakah kamu tidak mengetahui bahwa Allah adalah Dzat yang selalu melihat kita. Maka takutlah kamu ketika melakukan perbuatan yang buruk, sesungguhnya ketika kamu mengambil sesuatu tanpa seizin ayah, maka Allah akan benci kepadamu, maka Allah akan menyiksamu. Maka takutlah suad. Dan diapun malu atas niat buruknya, dan dia berkata; sungguh benar ucapanmu ya saudaraku dan terima kasih banyak atas nasehatmu yang baik.

7. Melaksanakan sikap ta‟at

Sebuah sikap patuh dan selalu menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan ini bisa dikatakan ketaatan, akan tetapi semua itu harus didasari karena Allah. Ta‟at juga bisa di gambarkan dengan sikap keseharian anak

ketika dirumah, semisal mematuhi perintah ibu atau bapak, bermain dan beljar sesuai waktunya dan lain sebagainya. Sifat ta‟at ini juga mencerminkan

akhlak yang baik pada seorag anak.

Sebagaimana penjelasan kisah berikut:

(41)

ٝفَّؾّشٌاَّداٍٛصٌاَّ،َٛ٠ًَّوٍَّٝص٠َّ،غ١طَِّضٌَّٚٓـد

َّ

َّعٛعشٌاٍَّٝػَّتظاٛ٠َّٚبٙربلٚا

َّ،ِٗاَّٖٚٛثاَّٗجذ٠َّهٌظٌَّٚ.ذ١جٌاَّٝفَّؽٚعضٌاَّخؼٌبطَِّٚ،ْاغمٌاَّحءاغلٍَّٝػَّٚ،خؿعضٌّاَّٝف

َّيٛغَّٗظفدَّْاٍَّٝػَّٖغىل٠َّٚ،اللهغوض١ٔاَّ،ٌَٕٛاصاعااطاَّٗرصبػََِّّٓٚؽبٌٕاَّغ١ّجَّٚٗرظربؿاٚ

َََِِّّٗٛٔٓبلاطاَّٚ،دِٛاٚب١داٌٍَُّٙاَّهّؿبثَّ،يٛم٠َُّثَّ،ٜطلااَّٚءلاجٌآََِّّ،ِٗٛ٠

َّ

َّاللهغىل٠

َّضٌٌٛاَّاظَّ٘ضؼؿاَّبَِّ.عٛلٌٕاَّٗ١ٌاَّٚبٕربِاَّبِضؼثَّبٔب١داَّٜظٌاَّللهَّضّذٌاَّ،يٛم٠ٌََّٕٚٛاَّّٗؼٍَّٔٝػ

.خٕجٌاٍَّٗسض٠َّفٛؿَّٚٗثعَّٕٗػَّٝظغ٠َّ،غ١طٌّا

Artinya: Anak yang ta‟at. Hasan adalah anak yang ta‟at, dia selalu

(42)

8. Kewajiban mengaggungkan Nbi Muhammad SAW

Pertama seorang anak wajib mengaggungkan Allah SWT, setelah itu baru Nabi Muhammad SAW karena beliaulah yang membawa kita mengenal agama Islam dan beriman kepada Allah, setelah itu mengajarkan kita bagaimana harus berakhlak dengan baik, sesungguhnya beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak dan beliaulah suri tauladan yang baik bagi seluruh manusia, maka wajib bagi seorang anak mengaggungkan Nabi Muhammad dengan batas-batas yang telah ditentukan oleh Allah.

Sebagaimana penjelasan berikut:

َ.مَّضّذَِّه١جٔ

َّ

َّْاَّبع٠اَّه١ٍػَّتج٠ٌَّٝبؼرَّٚٗٔبذجؿَّهثعَُّظؼرَّْاَّه١ٍػَّتج٠َّبّوَّ،ت٠صلااَّضٌٌٛاَّبٙ٠ا

َّهزجذَِّ َِّٓ غثواَّ ٗجذرَّ ٝزدَّ ،ٗزجذّثَّ هجٍلَّ ءلاّرَّٚ ،ٍُؿَّٚ ٗ١ٍػَّ اللهَّ ٍٝصَّ ه١جَّٔ ُظؼر

َّيلاذٌآَّ١ثَّبٕلغفَّٚ،بٕثعَّبٕفغػَّٗججـثَّٚ،َلاؿلاآَّ٠صَّبٍّٕػَّٜظٌاَّٗٔلاَّهـفٌَّٕٚه٠ضٌاٌٛ

ْلاَّٚ ،َاغذٌاٚ

َّ

َّقلاسلااَّ ٝفَّ بٌٕحٚضلَّ ٖغ١صَّٚ ،ؽبٌٕاَّ ًعفاَّ ٍٗؼجفَّ ،ٗجداَّ ٌٝبؼرَّ الله

َّخجذَِّ يبٕزٌَّ ،ٗذئبصٕثَّ ًّػاَّٚ ،ٗرغ١ؿَّ ٝفَّ ٗؼجربفَّ َ.مَّ ه١جَّٔ ذججدااطاَّ .ةصلااٚ

.ٖبظعٌٍٛٙا

(43)

SAW, dan memenuhi hatimu dengan mencintainya sehingga rasa mencintainya lebih banyak daripada rasa cintamu terhadap dirimu sendiri. Karena sesungguhnya beliau yang mengajarkan kita akan agama Islam, dan sebab beliau kita mengetahui Tuhan kita, dan kita mampu membedakan mana yang halal dan mana yang haram. Karena sesungguhnya Allah SWT mencintai Nabi Muhammad SAW, maka Allah menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang paling sempurna, dan menjadikan beliau sebagai contoh suri tauladan bagi kita didalam akhlak-akhlak dan adab sopan santun.

9. Sikap sopan satun didalam rumah.

Seorang anak juga harus memiliki sopan santun didalam rumahnya, karena disanalah dia tinggal dan disanalah dia dibesarkan, rumah adalah tempat yang utama dalam mendidik anak, dia tumbuh dan berkembang dengan memiliki akhlak yang baik itu semua karena didikan orang tuanya. Ketika anak sudah memiliki akhlak yang baik maka harus menerapkanya dengan cara berbuat sopan santun kepada setiap orang yang berada dirumahnya.

Sebagaimana penjelasan berikut:

يؼٌّٕاَّةاصا

َّ

ًَّوَّٚٗراَّٛساََّّٚٗٔاٛساَّٚٗ٠ضٌاََّٚغذ٠َّْبثَّ،ٌٗؼَِّٕٝفَّةصلااَّٝػاغ٠َّْاَّضٌٌٛاٍَّٝػَّتج٠

ُصبش٠لاَّٚ،غ١جىٌاَّٖبساَّضٔبؼ٠لاَّٚ،َُِّٕٙاضدبجعغ٠َّبئ١كًَّّؼ٠َّلاَّٚ.يؼٌّٕاَّٝفَِّٓ

َّ

(44)

َّبّ١ؿلاَّٗثَّك١ٍرلاَّخوغدلاَّٚحب١صَّغ١غثَّ،َبظٕثَّتؼٌَّتؼٌَّاطاَّٚ،َصبشٌاَّٜطؤ٠لاَّٚ.غ١غصٌا

َّ.بظعبِٚاَّبّئبَّٔذ١جٌاَّٝفَّضداَّْبوَّاطا

Artinya: Adab didalam rumah. Wajib bagi seorang anak untuk selalu menjaga tatakrama didalam rumahnya, dengan memuliakan kedua orang tuanya, saudara-saudaranya dan juga semua orang yang tinggal dirumah, tidak melakukan perbuatan yang bisa mengganggu salah seorang yang berada dirumah, tidak berani dengan saudaranya yang lebih tua dan tidak menyakiti saudara yang lebih muda, tidak menyakiti pembantunya, ketika anak bermain, bermain degan teratur dengan tidak teriak-teriak dan tidak bertingkahlaku dengan perilaku yang tidak patut, apalagi didalam rumah sedang ada orang yang sedang tidur atau sedang sakit.

10.Sikap sopan santun kepada ibu

(45)

Sebagaimana penjelasan sebagai berikut:

ِٗاَّغَِّضٌٌٛاَّةاصا

َّ

َّبّئاصَّبِٙبِاَُّـزجرَّٚ،بٙجٍلَّحغف٠َّئكًَّوًَّّؼرَّٚ،َاغزدلااَّٚخجذٌّاَّغَِّب٘غِاٚاًَّثزّرَّْا

َّئكًَّوََِّّٓعظذرَّْاَّٚ.خ١فبػَّٚخذصَّٝفَّغّؼٌاَّيٛطثَّبٌَّٙاٛػضرََّٚٛ٠ًَّوَّبٙذفَّبصرٚ

،بٙجٍلَّ ٜطؤ٠

َّ

َّبٙ١ٍػَّ ةظىرلاَّٚ ،ه١ٍػَّ ذجعغَّ ٚاَّ ئلثَّ هرغِاَّ اطاَّ هٙجٛثَّ ؾجؼرَّ لاف

َّقٛفَّ هرٛصَّ غفغرلاَّٚ ،حصبدَّ ٓ١ؼثَّ بٙ١ٌاغظٕرٚاَّ ،خ١جلَّ َلاٍىثَّ بِٙبِاَّ ٍُىزرٚاَّ ،بّٙزلرٚا

َّتعغرلاَّٚ،ذىؿبفَّهزؼَِّٕاطاَّٚ،ف١عٌاََّبِاَّٗجٍطرلافَّبئ١كَّهِآََِّّذجٍغَّاطاَّٚ،بٙرٛص

.بٙ١ٍػَُّّٙٙرٚاَّهٍجرٚا

َّ

(46)

jangan kamu meminta kepadanya dihadapan tamu, dan apabila ia mencegahmu maka diamlah, dan jangan marah atau menangis atau merengek-rengek kepadanya.

11.Sikap sopan santun kepada ayah

Ayah adalah sosok yang sangat berpengaruh pada pribadi anak, dia sebagai figur yang bisa di jadikan panutan bagi anak-anaknya, dia sebagai kepala keluarga yang bertanggng jawab atas keluarganya, memberikan pendidikan mengarahkan anak-anaknya untuk selalu berbuat kebaikan dan mencegah anak-anaknya dari melakukan perbuatan yang jelaek, maka sudah sepantasnya anak-anaknya bersikap sopan dan santun kepada ayahnya, jangan sampai membuat dia marah dengan sikap yang kalian perbuat. Dengarkanlah nasehatnya karena nasehatnya itu semua bertujuan agar kalian menjadi anak yang baik.

Sebagaimana penjelasan sebagai berikut:

ٗثاَّغَِّضٌٌٛاَّةاصا

َّ

َّ،ٖغِٚاَّ ًثزّرَّ ْاَّٚ ،هِاَّ غَِّ ةصبزرَّ بّوَّ هثاَّ غَِّ ةصبزرَّ ْاَّ هِؼٍ٠َّ ،ةٛجذٌّاَّ ضٌٌٛابٙ٠ا

َّْاَّٚ .نغع٠َّ ئ١كَّ ٓػَّ لااَّ نبٕٙ٠لاَّٚ ،هؼفٕ٠َّ ئ١لثلااَّ نغِب٠لاَّ ٗٔلاَّ ،ٗذئبصَّٔ غّـرٚ

َّ،بٙؼظَِّٛٝفَّبٙجرغرَّٚهراٚصاَّغ١ّجَّٚهـثلاَِّٚهجزوٍَّٝػَّعفبذرَّْبثَّٖبظعَّبّئاصَّتٍطر

بئ١كَّغ١عرلاٚ

َّ

(47)

ََِّّٓ اضداَّ ٜطؤرلاَّٚ ءب١كلااَّ َِّٓ بئ١كَّ هٌَّ ٞغزـ٠َّ ْاَّ هثاَّ فٍىرلاَّ ْاَّٚ ،ٗجٍلَّ حغف٠َّ ئ١ك

َّب١ٔضٌاَّ ٝفَّ اض١ؼؿَّ ذلؼفَّ ،هثعَّ هٕػَّ ٟظعَّ ،ه٠ضٌاَّٚ ذ١ظعااطءبفَّ .هراٛساَّٚ هٔٛسا

.حغسلااٚ

َّ

Artinya: Adab seorang anak kepada bapaknya. Wahai anak yang tercinta, sudah seharusnya kamu bertata krama kepada ayahmu sebagaimana kepda ibumu, mematuhi perintahnya dan menjauhi larangannya senantiasa mendengarkan nasehat-nasehatnya karena ia tidak memerintahkanmu kecualiuntuk hal-hal yang bermanfaat, dan tidak melarangmu kecuali pada hal-hal yang membahayakanmu. Seharusnya kamu juga memohon ridhonya, dengan menjaga buku-buku pelajaranmu, merawat pakaianmu dan segala alat-alat pelajaranmu dan menatanya dengan rapi ditempatnya, jangan sekali-kali disia-siakan semua itu, belajarlah dengan tekun dengan sungguh-sungguh serta amalkan disetiap waktu. Jangan memaksa ayahmu untuk membeli sesuatu yang tidak sanggup dibelinya, dan jangan sekali-kali menyakiti bertengkar dengan teman-teman atau saudaramu. Jika orang tua telah meridhoimu maka tuhanmu akan meridhoimu juga, dan niscahya kelak kamu akan bahagia di dunia dan akhirat.

12.Sikap sopan santun kepada saudara

(48)

baik kepada kakak atau adiknya, mereka bukanlah sainganmu untuk merebutkan perhatian dari orang tuamu, tapi mereka yang melengkapimu yang menemanmu dan juga ikut menjagamu. Untuk itu berbuat baiklah kamu dengan saudaramu jangan menyakiti hatinya, jangan bertengkar dengannya, tapi cintailah mereka dengan sepenuh hati, agar ayah ibumu bahagia karena memiliki anak-anak yang akur.

Sebagaimana penjelasan sebagai berikut:

ٗرٛساَّغَِّضٌٌٛاَّةاصا

َّ

َّةضربفَّ،هِاَّٚنٛثاَّهَِّٕحغف٠َّْاَّدصغٌاَّاطءبفَّ،ه٠ضٌاَّٚضؼثَّه١ٌاَّةغلاَّهراٛساَّٚهرٛسا

َّ،بّٙذئبصَّٔغجزرَّٚ،خلصبصَّخجذَِّبّٙجذرَّٚ،حغ١جىٌاَّهزساَّٚغ١جىٌاَّنبساََّغزذرَّْبثَُّٙؼِ

َّْاَّٚ ،خذ١ذصَّ خجذَِّ بع٠اَّ بّٙجذرَّٚ ،حغ١غصٌاَّ هزساَّٚ ،غ١غصٌاَّ نبساَّ ُدغرَّ ْاٚ

غعٌبثَّ بّٙ٠طؤرلا

َّ.ه٠ضٌاَّٚ تعغ٠َّ هٌطَّْلاَّ بّٙزجؼٌَّ غ١غرٚاَّ بّٙؼّؼغبمزرلاَّٚ ،ُزلٌاٚاَّ ة

َّؽٍٛجٌاَّ ٍٝػٚاَّ ،خجؼٌَّ ٍٝػٚاَّ ،َبّدَّ يٛسصَّ ٍٝػَّ ،هزساَّ ٚاَّ ه١ساَّ غَِّ عؼٕزرلاَّ هٌضوٚ

َّه٠ضٌاَّٚحغف٠َّبَِّّاظٙفَّ،بّئاصَّيؼٕزرَّٚغجصرَّْاَّه١ٍػَّٚ،غساَّئ١كٍَّٝػٚاَّ،ٝؿغىٌبىٍػ

ضؼزثاَّٚ،ٜغساَّحغَِّػٍغَّاطاَّنبساَّخِبؿَّ.بّ٘بظعَّذجـ٠ٚ

َّ

َّتجـرَّبٙٔلاَّ،حاؼٌّاحغثوَّٓػ

.خّصبشٌّاَّٚضمذٌا

َّ

(49)

saudara-saudara juga harus sopan dan santun, diantaranya dengan cara menghormati kakak-kakakmu dan mencintai mereka dengan setulus hati dan mengikuti nasehat-nasehatnya, dan menyangi adik-adikmu dan mencintainya setulus hati, jangan sekali-kali menyakitinya dan menghinanya, jangan bertengkar dengannya, dan jangan pula megambil mainan adik-adikmu karena hal itu menyebabkan orang tuamu marah. Jangan suka berebut masuk kamar mandi, berebut mainan, duduk dikursi atau lainya, bersabarlah dan harus ada yang mengalah salah satunya. Perilaku ini adalah salah satu cara untuk membuat orang tua senang dan mendapatkan ridhonya. Maafkanlah kesalahan saudaramu jika meraeka berbuat salah, jelaskan kesalahannya dengan cara halus agar tidak mengulangi lagi kesalahannya, jangan sering bercanda karena bisa menyebabkan berselisih dan pertengkaran.

13.Sikap saling menyayangi kepada saudara.

ْبثبذزٌّاَّْاٛسلاا

َّ

َّْبٔٚبؼز٠َّٚ،ب٠ٛؿَّبَِّْٕٙبؼجغ٠َّٚبؼَِّخؿعضٌّاٌَّٝاَّْبج٘ض٠َّ،ْبجذزَِّْاٛساَّضّداٍَّٚٝػ

َّتؼٌٍاَّذلَّْٚبجؼٍ٠َّٚ،خؿعضٌّاَّٝفَّٚيؼٌّٕاَّٝفَّبّٙؿٚعصَّْبؼٌَّبط١فَّ،بّٙربججاَّٚءاصاٍَّٝػ

َّ،لائبلَّٖبثاَّيبـفَّ،ٓ١ٕجٌٍَّقلاسلااَّةبزوََِّّٓ،ٓ١زشـٍَّٔٝػَّٜغزكاَّ،ُ٠لاآَََِّّٛ٠َّٝفَّٚ،بؼِ

٠

َّحغففَّ،ةبزىٌااظََِّّ٘ٓخشـَّٔٗ١ٌاَّٞض٘اَّْاَّض٠عاَّٝٔبفَّضّداَّرآَّ٠اَّ،ٝٔغجساًَّعفرَّٟثاب

(50)

َّٗ١سلاَّاغوبكَّضّداَّبٍٙجمزفَّ،عٚغـَُِّـزجََِّّٛ٘ٚ،خشـٌٕبٌٙٚبَّٔٚ،ٗ١ٍػٍَُّـفَّٗؿٚعصَّغجاغ٠

َّ ُثَّ .خٕ١ّثٌاَّ ٗز٠ضَّ٘ ٍٝػ

َّ،يٛم٠َّ َّٛ٘ٚ ُؿاغٌّاَّ عفشٌَّ بف١طٌَّ بلٚضٕصٍَّٝػَّ ٗ١سلاَّ ضّداَّ َضل

َّ.ٗ١ٍػَّٖغىكَّٚقٚضٕصٌبثَّحغفَّٚٗ١سآََِّّاغ١ثوٍَّٝػَّغـفَّ،ؼ٠ؼؼٌاَّٝساب٠َّ،هٌَّٝز٠ضَّٖ٘ظ٘ٚ

َّٚغظٔاَّ،يبلَّٚ،ض١ِلاٌاََّبِاَّبّٙدضَِّٚحغفٌاَّخ٠بغَّبَِّّٕٙحغفَّ،بّٙزصمثَّطبزؿلااَّغّؿَّبٌّٚ

١ّجَّاٛٔٛىفبّ٘ضؼؿابِضّداٛ١ٍػٌَّٝاَّصلاٚلاابٙ٠ا

َّحصبؼؿَّٝفَّاٛل١ؼزٌَّ،ٓ٠ٛسلاآَّ٠ظًَّ٘ثَِّبؼ

.ءبٕ٘ٚ

(51)

dihadapan murid-murid yang lain dan berkata “ lihatlah anak-anak, ali dan ahmad mereka sangat beruntung sekali jadilah kalian seperti mereka agar hidup senantiasa bahagia.

14.Sikap sopan santun kepada kerabat

Kerabat disini seperti paman, bibik, kakek, nenek dan juga yang lainya yang masih memiliki hubungan baik dengan keluarga, untuk itu seorang anak yang baik akhlaknya harus bersikap sopan santun terhadap mereka.

Sebagaimana penjelasan sebagai berikut:

ٗثعبلاَّغَِّضٌٌٛاَّةاصا

َّ

ًثَِّ ،ٗثعبلاَّ َغزذ٠َّ ةٛجذٌّاَّ ًلبؼٌاَّ ضٌٌٛا

َّ

َّ،خٌبشٌاَّٚ يبشٌاَّٚ ،خّؼٌاَّٚ ُؼٌاَّٚ حضجٌاَّٚ ضجٌا

ًَّززّ٠َّ ْبثَّ بّئاصَّ ٗثعبلاَّ ٝظغ٠َّٚ .ٗ٠ضٌاَّٚ ْٛج١ذ٠َّٚ ،بع٠اَّ ٗٔٛجذ٠َّ ُٙٔلاَّ ،اغ١ثوَّ ُٙجذ٠ٚ

ٌَّٗضٌٚٚاَّ ،ُ٘ضداَّ ضغِاطاٚاَّ ،صب١ػلااَّ ٝفَّ بصٛصسَّ ،ذلَّٚ ضؼثَّ بزلَّٚ ُ٘عٚؼ٠َّٚ ،ُ٘عاٚا

لااَّ ئـ٠لاٚاٛٔؼداطاَّ ْؼذ٠َّٚ ،اٛدغفَّ اطاَّ حغف٠َّ ْاَّٚ ،غفؿَّ َِّٓ َضلٚاَّ صٌِٛٛ

ٌَّٝاَّ ةط

َّ،بع٠اَّ ًلبؼٌاَّ ضٌٌٛاَّ تذ٠َّ .ٗثعبلاَّٚ ٗ٠ضٌاَّٚ تعغ٠َّٚ ،اللهَّ تعغ٠َّ هٌطَّ ْلاَّ ُِٕٙضدا

َّاطاَّلااَّ،خ٘ؼٌٕاَّذلَّٚٝفَّخ٠غزـ٠لاَّٚ،ُ٘غ١ٌّاطإَُّٙػَّيبـ٠َُّٚٙؼَِّتؼٍ١فَّ،ٗثعبلااصلاٚا

َُّـزج٠َّ ًثَّ ،ُٙؼغبم٠ٚاَّ ُّٙصبش٠لاَّٚ ئ١لىٌااٛجبزدااطاَّ ُ٘ضػبـ١ٔاَّ تذ٠َّٚ ،ُٙؼَِّ ٖؼٕر

لاىز٠َّٚ ُٙفصبصاطاَّ حغف٠ٚ

َّ،بذ٠غزـَِّ ق١ؼ٠َّ ،ٗثعبلاَّ ٌٝاَّ ٓـذ٠َّ ٜظٌاَّ ضٌٌٛاَّ .ً١ّجَّ َ

(52)

Artinya: Adab seorang anak bersama kerabatnya. Anak yang baik senantiasa menghormati kerabatnya, semisal kakek, neneknya, paman dan bibinya sangat ia cintai, karena mereka juga menyayanginya dan menyayangi orang tuanya. Senantiasa ridho kepada kerabatnya, dengan mengikuti perintahnya, menyambanginya sewaktu-waktu terlebih dihari raya, ketika salah satunya sakit atau ada yang melahirkan atau baru datang dari bepergian. Ikut senag dikala mereka bersenang-senang dan turut prihatin ketika mereka sedang sedih. Tidak boleh berperilaku jelek kepada salah satu dari mereka, karena hal itu bisa menyebabkan murka Allah, murka orang tua, dan kerabat lain. Anak yang baik juga senantiasa menyayangi anak-anak kerabatnya, bermain bersama, menanyakan keadaannya, tidak lalai disaat senang kecuali ketika bersama mereka. Dan alangkah baiknya ikut membantu kerabatnay ketika mereka membutuhkanmu, jangan sekali-kali bertikai dan memutuskan silaturahmi, tidak boleh menampakkan wajah yang tidak ramah kepada kerabat dan bahkan harus tersenyum dan gembira ketika bertemu dengan mereka dan berbicara dengan baik. Anak yang senantiasa baik kepada kerabatnya akan hidup senang dan Allah akan melancarkan rizkinya serta memanjangkan umurnya.

15.Contoh sikap sopan santun kepada kerabat

(53)

semisal menolongnya ketika sedang dalam kesulitan. Mau menjenguk ketika sedang sakit atau yang lainnya.

Sebagaimana penjelasan kisah berikut:

ٝ١ذ٠َّٗج٠غلَّٚٝفطصِ

َّ

َّ،ٓ١جبزذٌّاَّضػبـ١ٔاَّتذ٠َّٚ،ضداٍَّٝػَّغجىز٠لاَّ،ت٠صاَّغظاٛزَِّٕٗىٌَّ،ٟٕغَّضٌَّٚٝفطصِ

َّؾجٍ٠َّّٗػَّٓثاََّّٛ٘ٚ،ٟذ٠َّٗج٠غلَّٝفطصَِّٜاعَّ،َٛ٠َّداطَّٚ.ٗثعبلآََِّّاٛٔبوَّاطاَّبّ١ؿلاٚ

َّٖض٠ٌَّٝاٍَّّٗـفَّ،اض٠ضجَّبثٛثََِّّٕٗضساَّٚ،ٌٗؼٌَِّٕٝاَّبػغـَِّت٘طَّٚ،ٗجٍلٌََّّٗقغفَّ،بلؼَِّّبثٛث

،لائل

َّ

َّبدغفَّعِٛضٌبثَّْبرؤٍَِّّٖبٕ١ػَّٚبٍٙجمفَّ،خ٠ضًََِّّٕ٘ٝجلاَّ،ةٛجذٌّاَّّٟػَّٓثاب٠ًَّعفر

َّخ٠بغََِّّٕٗغؿَّ،خصمٌاَّٖظٙثَّٝفطصٌّاَّضٌاٍَُّٚػَّبٌَّّ.ٗٔبـداٍَّٝػَّاغ١ثوَّٖغىكٚاعٚغؿٚ

َّ.ٗللاسآَّـدٍَّٝػَّٗدضَِّٚ،ٗج٠غمٌَّٗرضػَّبـٍَِّٝػَّعٚغـٌا

Artinya: Mustofa dengan kerabatnya yahya. Mustofa adalah anak orang kaya yang sangat baik, dia tidak sombong pada sesama, dia suka membantu terutama pada kerabat-kerabatnya. Suatu ketika dia melihat yahya kerabatnya memakai pakaian yang sudah robek, segeralah dia pulang dan mengambil baju yang baru kemudian diberikan kepada yahya dia berkata “ ambillah pakaian ini saudaraku sebagai hadiah dariku”, yahya menerima baju

(54)

senang sekali karena mustofa telah membantu kerabatnya dan memuji kebaikan akhlaknya mustofa.

16.Sikap budi pekerti kepada pembantu

Pembantu adalah orang yang berjasa mengerjakan tugas-tugas dirumah seperti mencuci pakaian, menyapu, mengepel, dan mengerjakan tugas-tugas rumah lainya. Karena itu wajib bagi seoranga anak yang memiliki akhlak yang baik juga bersikap sopan santun kepadanya jangan sampai menyakiti hatinya. Sebagaimana penjelasan sebagai berikut:

ِٗصبسَّغَِّضٌٌٛبثاصا

َّ

َّٖغّؼ٠َّٚ ،ٗزػبلَّ ؾٕى٠َّٚ ،ٗزدبؿَّ فظٕ٠َّٚ ٗثبثاَّ ترغ٠َّ ،هز١ثَّ ٝفَّ ًغزل٠َّ ٜظٌاَّٛ٘ هِصبس

َّهِاضػبـرَّٚهـثلاًَِّـغرَّٚ،هِبؼغَّخجطرَّٝزٌاَّٟٙفَّهزِصبسَّهٌظوَّٚٗربجبدَّٝفَّنٛثا

ََّصبشٌاَّغَِّخٕـذٌاَّقلاسلااًَّّؼزـزٔاَّه١ٍػَّتج١فَّ.قٛـٌاٌَّٝاََّٛ٠ًَّوَّت٘ظرَّٚبٌٙبغكاَّٝف

ااطبفَّخِصبشٌاٚ

َّػٍغَّاطاَّٚ،ٗ١ٍػَّغجىزرٚاَّٖطؤرَّلاَّٚفطٌََّلاىثٍَّّٗىفَّئ١لثَّبّ٘ضداَّدغِ

َّػٍغٌاَّتـٕرلاَّٚ،خم١مذٌاًَّمفَّذطٍغَّاطاَّٚٗذِبؿَّٚ،كفغثَّٗطٍغٍَّٝػَّٗٙجًَّٔثَّ،ٖغٕٙرلاف

َّ،هرٛصَّ غّـ٠َّ ٌَُّ بّثعَّ ٗٔلاَّ ،ٗ١ٍػَّ تعغرَّ لافَّ،لابدَّ هجج٠َّ ٍُفَّ ٗرٛػصاطاَّٚ .َصبشٌاَّ ٌٝا

ػَّ ٝفَّ ًجؼرلافَّ ،ءبطثبفَّ ئلثَّ ٗرغِااطاَّ هٌظوٚ

َّ،ٗثغعرَّ ْاعظداَّٚ ،عٚظؼَِّٛ٘ بّثغفَّ ٗثبز

َّغ١ّجَّٗعغج٠َّٜظٌاَّقلاسلااَّئ١ـٌاَّضٌٌٛالااَّهٌطًَّّؼ٠لافَّ،ٗٙجَّٚٝفَّكصجرٚاَّ،ّٗزلرٚا

(55)

Artinya: Adab seorang anak terhadap pembantunya. Pembantu adalah orang yang membantu dirumahmu merapikan alat-alat rumah tangga, mengepel teras dan menyapu halaman rumah, ayahmu juga menyuruhnya mengerjakan kebutuhan –kebutuhan rumah tangga, dia yang memasak, menyuci pakaian dan membatu kesibukan ibumu, dia juga yang pergi kepasar untuk belanja. Maka kamu harus memperlakukanya dengan akhlak yang baik, jika kamu menyuruhnya maka gunakanlah ucapan yang baik jangan menyakitinya jangan bersikap sombong padanya, jika dia keliru maka janganlah membentaknya ingatkanlah kesalahanya dengan cara yang baik pula dan dimaafkan, jika yang salah adalah dirimu maka katakan dengan jujur, jangan kesalahan itu ditimpakan pada pembantu. Jika kamu memanggilnya dan dia tidak segera datang janganlah kamu memarahinya, barang kali dia tidak mendengar suaramu, begitu juga ketika kamu menyuruhnya kemudian dia terlambat, jangan terburu-buru memarahinya mungkin dia sedang sibuk denagn pekerjaan yang lain, jangan sekali-kali memukulnya, mencacinya, meludahinya karena hal itu hanya dikerjakan oleh anak yang buruk budi pekertinya yang tidak disukai orang.

17. Contoh akhlak yang tidak baik

(56)

tidak seharusnya seorang anak itu haruslah baik akhlaknya supaya dicintai oleh Allah dan kedua orang tuanya dan juga semua manusia.

Sebagaimana penjelasan kisah berikut:

ضٌٌٛا

َّ

ٜطؤٌّا

َّ

َّ.َضشٌابّ١ؿلاَّٚ،ٖغ١غَّءاظ٠بثَّغٌَِّٛٗـفٕثَّعٛشفَّ،قلاسلااَّؽغكَّضٌَّٚءب١ٕغلااَّضدلاَّْبو

َّبّوَّ ،ٟٕثب٠َّ غّؿاَّ ،ٖٛثاَّ ٌَّٗ يبلَّ حغَِّ داطَّٚ ،ٗزذ١صَّٔ غّـ٠َّ ٌَُّ ٕٗىٌَّٚ ،ٖٛثاَّ ٗذصَّٔ ُوٚ

َّعظداَّٚخ١ثغزٌاَّءٛؿٍَّٝػَّيض٠َّٚ،اضجَّز١جلَّءاظ٠لااَّْلاَّنغ١غَّطؤرلافَّضداَّه٠طؤ٠َّْاَّتذرلا

ْاعظذٌاًَّو

َّ

َّغّؿَّبٌَّّ.بٔعٛؼكًَّثَِّْٚغؼل٠َّٚبٍٕثِغلثَُّٙفَّ،ُٙ١ٍػَّغجىزرَّٚ،َاضسلاآَّ١ٙر

َّت١غعبصَّٚ ،خذ١جمٌاَّ ٗرصبػَّ َِّٓ ةبرَّٚ اغ١ثوَّ بٙثغثبرَّ ،حغٌّاَّ ٖظَّ٘ ٝفَّ ٗ١ثاَّ خذ١صَّٔ ضٌٌٛا

.ُ٘طؤ٠لاََّٚاضسلااَُّدغ٠َّقلاسلاا

Artinya: Anak yang suka menyakiti. Ada seorang anak orang kaya yang buruk akhlaknya dia suka menyombongkan dirinya, suka menyakiti orang lain terlebih-lebih pada pembantunya. Berkali-kali orang tuanya menasehatinya tapi tidak pernah didengarnya. Suatu ketika ayahnya berkata padanya “ dengarkanlah anakku, jika kamu tidak suka disakiti orang jangan

(57)

membekas dihatinya, diapun berhenti dari kebiasaan buruknya dan memperbaiki perilakunya dan senantiasa baik kepada pembantunya dan tidak menyakiti mereka lagi.

18.Sikap akhlak yang baik pada tetangga

Tetangga dialah orang yang rumahnya dekat denganmu, mereka selalu membatu ketika keluargamu membutuhkan bantuan, oleh karena itu wajib bagi seorang anak yang memiliki akhlak yang baik bersikap sopan dan santun kepda mereka, dan juga kepada anak-anak mereka jangan sampai bertengkar dan menyakiti hatinya.

Sebagaimana penjelasan sebagai berikut:

ٗٔاغ١جَّغَِّضٌٌٛاَّةاصا

ََّّ

َّذلَّٚه٠ضٌاَّْٚٚضػَّبـ٠َُّٙٔلاَّ،بع٠اَُّٙجذرَّْاَّهَِّْٕبجذ٠َّٚ،بّٙٔاغ١جَّْبجذ٠َّهِاَّٚنٛثا

َّ،هٌطَّبٙٔٚغ١ؼ٠ََُّّ٘ٚ،ٝٔاٚلااَّٚداٚصلااَّٚداٚصلااَّطؼثََُِّّٕٙغ١ؼزـرضلَّهِبفَّ،خجبذٌا

َّ حغفَّ ًىث

ٌََّّٗ ْٛػض٠َّٚ ،ٗرعب٠ؼٌَّ ْٛرب٠َّ هٔاغجَّ ْبفَّ ،هز١ثَّ ٝفَّ ضداَّ ضغِاطاَّٚ عٚغؿٚ

ََّبِاَّ ُـزجرَّٚ ،ُ٘صلاٚاَّ تذرَّ ْبثَّ ،ُٙثٍٛلَّ حغفَّٚ ،هٔاغ١جَّ غَِّ ضٌٌٛاَّ بٙ٠اَّ ةصبزفَّ .ٗ١فبؼٌبث

َّ،َُِّٕٙ ْطاغ١غثَّ ُٙجؼٌظسبرٚاَّ ،ُٙؼَِّ ُصَّ بشزرَّ ْاَّ عضداَّٚ ةصبثَّ ُٙؼَِّ تؼٍرَّٚ ،ُٙ٘ٛجٚ

هزطػااطاَّٚ،هّ٘اعصٚاَّهـثلاّثَُّٙ١ٍػَّغشزفرٚا

َّ

َّ،نضدَّٚهٌطًَّوبرلافَّخٙوبفٚابِبؼغَّهِا

َّذلَّٚ هرٛصَّ غفغرٚاَّ هٔاغجثَّ ئؼٙزـرَّ ْاَّ بع٠اعظداَّٚ .ه١ٌاَّ ْٚغظٕ٠َّ هٔاغجصلاٚاٚ

(58)

Artinya: Adap seorang anak dengan tetangganya. Ayah dan ibumu sangat menghormati tetangganya dan memintamu untuk juga menghormatinya, karena tetanggalah yang membantu orang tuamu saat mereka perlu, ibumu terkadang meminjam alat-alat rumah kepada tetangga dengan senang hati mereka meminjamkan, jika salah satu keluargamu ada yang sakit, mereka akan datang untuk menjenguknya dan mendoakan kesembuhannya. Maka berbuat baiklah kepada tetangga, senangkan hati mereka dengan cara memperlakukan dengan baik anak-anaknya, bernmainlah dengan baik, hindari pertengkaran degannya, jangan mengambil mainanya tanpa seizinya, jangan bersikap sombong dengan memamerkan baju baru atau uang. Jika ibumu memberikanmu makanan atau buah buahan jangan dimakan sendiri, jika anak-anak tetangga juga melihatnay. Jangan sekali-kali mengganggu tetanggamu dengan berteriak-teriak saat mereka sedang tidur, jangan melempar rumahnya atau sengaja mengotori tembok dan halaman rumahnya, jangan suka mengintip mereka dari celah-celah tembok atau pintunya.

19.Contoh akhlak yang baik kepada tetangga

Sebagai contoh akhlak yang baik seorang anak kepada tetangga yaitu dengan mengajak bermain anaknya, tidak menyakiti hatinya, membatunya apabila dalam kesulitan.

(59)

ٗٔاغ١جَّٚضِبد

َّ

َُّ٘صلاٚاَّٜطؤ٠بَِّٗٔلاَّ،ٗٔاغ١جَّٚٗرغؿاَّضٕػَّةٛجذَِّةصلاآَّـدَّ،تٍمٌاَّت١غَّضٌَّٚضِبد

شز٠لاٚ

َّخؿعضَِّٝفَّ،ٗٔاغ١جَّصلاٚاَّغٍَُِّؼز٠َّْبوَّٚ.َُِّٕٙضداَّغغبم٠لاَّٚ،ُٙؼَُِّربلز٠ٚاَُّصب

َّ،غجغ٠َّْاصاعاَّاطاَّهٌظوَّٚ،خؿعضٌّاٌََّّٝاغ١ـ٠َّْاَّصاعااطاَُّٙؼَِّٝلّ٠ََّٛ٠ًَّوَّٚ،حضداٚ

َّ،ُ٘ضداغ٠ٌََُّّاطاَّٚ،َُِّٕٙٓ١جبزذٌّاضػَّبـ١ٔاَّتذ٠َّْبوَّٚ،ُٙؼَِّتؼٍ٠َّتؼٌٍاَّذلَّٚٝفٚ

ٗز١ثَّ ٝفَّ ٖعاػَّ ضغِاطاَّٚ ،ٕٗػَّ يبؿ

َّؾٔاَّ ٟفَّ ٗٔاغ١جَّ صلاٚاَّ غَِّ ضِبدَّ فبػَّ اظىَّ٘ٚ .

.ٗجٍلَّت١غَّٚٗثاصآَّـذثَّ،صاٛرَّٚصبذراٚعٚغؿٚ

Artinya: Hamid dan tetangganya. Hamid adalah anak yang baik hati baik budi pekertinya kepada keluarga juga tetangganya, dia tidak suka menyakiti atau bertengkar atau mencai anak-anak mereka dia juga tidak pernah memutuskan silaturahmi dengan tetangganya, dia satu sekolah dengan anak tetangganya, mereka berangkat bersama ketika pergi sekaolah, begitu juga pulanya. Mereka juga berain bersama saling membantu satu sama lain atas keperluannya, saat salah satunya sakit, tak lupa untuk menjenguk kerumahnya. Begitu kehidupah hamid dan tetangganya, mereka hidup senang, damai dengan akhlak yang baik dan hati yang baik pula.

B. Metode Pendidikan Akhlak Anak dalam Kitab Al-Akhlak li Al Banin

Referensi

Dokumen terkait

Informan yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah sembilan mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang menjalin hubungan pertemanan dengan mahasiswa

Berdasarkan hasil pembandingan operasi OLAP, didapat bahwa perbedaan waktu terbesar terjadi pada operasi OLAP yang melibatkan proses query yang kompleks, sebagai contoh pada operasi

Setiap peusahaan atau organisasi pasti selalu berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara maksimal, untuk mencapai tujuan utama tersebut dibutuhkan

Pengetahuan dan keterampilan Agen Perubahan diperoleh melalui proses panjang pembelajaran dan pengalaman selama bekerja mendampingi masyarakat sehingga mereka layak

1.4.1.1 Setelah kegiatan diskusi peserta didik dapat mengamalkan ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga

pada Bulan Desember 2019 mencapai 276,914 kunjungan, mengalami penurunan -13,32 persen dibanding jumlah wisman pada Bulan Desember 2018, dimana jumlah wisman pada Desember

Pada penderita gout , kadar asam urat yang tinggi di dalam darah dapat memicu pembentukan kristal yang bisa menimbulkan rasa nyeri pada sendi.. Gout adalah radang sendi