• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DASAR MESIN KONVERSI ENERGI SISWA KELAS X OTOMOTIF SMK N 3 BATAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DASAR MESIN KONVERSI ENERGI SISWA KELAS X OTOMOTIF SMK N 3 BATAM"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DASAR MESIN KONVERSI ENERGI SISWA

KELAS X OTOMOTIF SMK N 3 BATAM

BUDI HENDRIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DASAR MESIN KONVERSI ENERGI SISWA

KELAS X OTOMOTIF SMK N 3 BATAM

BUDI HENDRIKA

Artikel ini disusun berdasarkan tesis BUDI HENDRIKA untuk persyaratan wisuda periode September 2012 yang telah direviu dan disetujui oleh kedua

pembimbing

(3)

1

PENERAPAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DASAR MESIN KONVERSI ENERGI

SISWA KELAS X OTOMOTIF SMK N 3 BATAM Budi Hendrika1, Syahril2, Wakhinuddin3

Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan FT Universitas Negeri Padang

Email: budihendrika@yahoo.com Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan apakah penerapan media animasi dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar pada pelajaran dasar mesin konversi energi. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan dua siklus ini digunakan untuk menemukan jawaban pertanyaan penelitian. Data kuantitatif dikumpulkan melalui melalui angket dan hasil tes. Berdasarkan analisis data, ditemukan bahwa hasil belajar siswa dari data awal 70%, pada siklus I naik menjadi 77,4%, selanjutnya pada siklus II secara signifikan meningkat menjadi 90% mencapai nilai di atas KKM. Kemudian motivasi belajar siswa dilihat dari derajat pencapaian terlihat meningkat dari 65,38 % pada siklus I menjadi 83,09 %. Jadi dapat disimpulkan penerapan media animasi dalam dalam proses pembelajaran standar kompetensi dasar mesin konversi energi dapat meningkatkan motivasi belajar belajar dan hasil belajar siswa.

Abstract

This study aimed to reveal whether the application of animated media in the process of learning can improve learning outcomes and student motivation in learning the basics of energy conversion machines. Action research with two cycles were used to find answers to research questions. Quantitative data were collected through questionnaires and collected by the test results. Based on analysis of data, found that student learning outcomes from baseline 70% of the initial data, the cycle I rose to 77.4%, then in the second cycle was significantly increased to reach 90% above the value of KKM. Then the student's motivation seen from the degree of achievement seen rising from 65.38% in cycle I to 83.09%. So we can conclude the implementation of the animation media in the standard of competence in conversion energy basics of machines can increase the motivation to study

learning and student learning outcome.

Keywords: Motivation, Learning Outcomes, Media Animation, conversion energy basics of machines

(4)

Pendahuluan

Pendidikan di SMK, secara umum dituntut harus mampu untuk mengimbangi tuntutan dunia industri. Pengetahuan dan keterampilan siswa harus sesuai dengan industri yang ada bukan standar relatif yang ditentukan oleh keberhasilan siswa dalam kelas. Oleh sebab itu kompetensi lulusan .merupakan hal penting yang harus diperhatikan sekolah. Namun dalam perjalananya sering terjadi kesenjangan antara hasil pendidikan kejuruan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat, tingkat pengetahuan dan penguasaan keterampilan lulusan SMK yang masih belum sepadan dengan tuntutan dunia kerja.

Dasar Mesin Konsversi Energi merupakan salah satu mata kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa jurusan teknik otomotif, karena merupakan dasar utama dalam pembelajaran otomotif. Kesulitan yang paling umum pada proses pembelajaran memahami dasar mesin konversi energi adalah memberikan pemahaman kepada siswa tentang proses kerja dan menunjukkan kapan dan dalam kondisi bagaimana masing-masing komponen pada sistem itu bekerja. Jika siswa tidak paham proses ini, maka siswa tersebut akan kesulitan untuk melakukan kegiatan berikutnya. Karena itu siswa jurusan teknik otomotif tidak boleh memiliki penguasaan yang lemah dalam kompetensi ini.

Kemudian dalam proses pembelajaran motivasi mempunyai peranan yang besar terhadap hasil belajar. Dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Bagi siswa yang memiliki motivasi yang kuat diharapkan akan mempunyai keinginan yang kuat untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sehingga boleh jadi siswa yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi

(5)

menjadi gagal karena kekurangan motivasi, sebab hasil belajar itu akan optimal bila terdapat motivasi.

Setelah mengalami proses belajar, maka akan diperoleh suatu hasil belajar. Kemudian yang dimaksud dengan hasil belajar adalah pencapaian kualitas dalam belajar yang diukur melalui evaluasi. Dalam literature, pencapaian hasil belajar atau prestasi selalu dihubungkan dengan aktivitas tertentu. Setiap proses akan selalu terdapat hasil nyata yang dapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil belajar

(achievement) seseorang.

Sardiman (2004) menyatakan bahwa motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu. Oleh sebab itu jika ada siswa mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini bukanlah semata-mata kesalahan siswa, tetapi mungkin saja guru tidak berhasil dalam membangkitkan motivasi siswa.

Salah satu permasalahan pendidikan yang menjadi prioritas untuk segera dicari pemecahannya adalah masalah kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran. Dari berbagai kondisi dan potensi yang ada, upaya yang dapat dilakukan berkenaan dengan peningkatan kualitas di sekolah adalah mengembangkan sistem pembelajaran dan memfasilitasi kebutuhan siswa akan kebutuhan belajar yang menantang, aktif, kreatif, dan menyenangkan.

Media adalah suatu alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan. Dalam pembelajaran memegang peranan penting dalam mencapai sebuah tujuan belajar.

(6)

Hadirnya media dalam proses pembelajaran sangat membantu siswa dalam memahami hal yang dipelajari. Hubungan komonikasi antara guru dengan peserta didik akan lebih baik dan efisien jika menggunakan media yang tepat.

Majunya arus teknologi dan informasi membawa perubahan perkembangan media itu sendiri, mulai dari media yang sederhana seperti media grafis yang hanya berupa gambar atau tulisan, media audio, visual animasi dan media yang berbasiskan komputer lain. Unsur animasi didesain sesuaikan dengan materi pembelajaran dapat menggambarkan secara jelas bentuk-bentuk dasar pembelajaran, sehingga anak tidak merasa bosan. Menurut Arief (2004), media animasi adalah proses bergeraknya objek atau beberapa objek dari suatu posisi ke posisi lain. Proses berubahnya ukuran atau bentuk suatu objek juga dapat disebut sebagai animasi”.

Dengan mempergunakan media animasi, maka kesulitan dalam hal mengajar akan jauh terkurangi karena guru dengan mudah bisa memperagakan cara kerja suatu proses kerja mesin yang sulit dijelaskan dengan teori. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif, waktu yang dibutuhkan untuk memberikan penjelasan akan lebih pendek sehingga akan banyak waktu tersisa untuk memberikan latihan dan pengayaan kepada siswa.

Media animasi akan mampu menimbulkan rasa senang selama proses PBM berlangsung dan guru juga dapat memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan dengan penjelasan atau alat peraga konvensional. Misalnya proses terjadinya pengabutan dalam karburator atau proses terjadinya pembakaran dalam selinder yang dapat menghasilkan tenaga pada kendaraan.

(7)

Animasi merupakan salah satu media pembelajaran berbasiskan komputer yang bertujuan untuk memaksimalkan efek visual dan memberikan interaksi berkelanjutan sehingga pemahaman bahan ajar dapat meningkat. Sebagai media ilmu pengetahuan animasi memiliki kemampuan untuk dapat memaparkan suatu yang rumit atau komplek untuk dijelaskan dengan hanya gambar dan kata-kata.

Animasi yang digunakan baik pada penjelasan konsep maupun contoh-contoh, selain berupa animasi statis auto-run atau diaktifkan melalui tombol, juga bisa berupa animasi interaktif dimana pengguna (siswa) diberi kemungkinan berperan aktif dengan merubah posisi atau nilai pada bagian tertentu dari animasi tersebut (Suwarna 2007).

Menurut Jamalludin dan Zaidatun (2004) animasi mempunyai peranan yang tersendiri dalam bidang pendidikan khususnya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Kelebihan animasi bila digunakan dalam bidang pendidikan yaitu: 1) Animasi mampu menyampaikan sesuatu konsep yang komplek secara visual dan dinamik. 2) Animasi mampu menarik perhatian siswa dengan mudah dan animasi itu sendiri mampu menyampaikan pesan secara lebih baik dibanding media lain. 3) Animasi dapat digunakan untuk membantu menyampaikan materi ajar secara nyata 4) Animasi mampu menarik perhatian, meningkatkan motivasi serta merangsang pemikiran siswa. 5) Persembahan secara visual dan dinamik yang disediakan oleh teknologi animasi dapat memudahkan proses penerapan konsep atau pun demonstrasi.

Untuk itu peneliti merasa perlu untuk meneliti pengaruh penerapan media animasi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang

(8)

masalah tersebut maka peneliti mengambil judul “Penerapan Media Animasi Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Dasar Mesin Konsversi Energi Siswa Kelas X Jurusan otomotif di SMK Negeri 3 Batam”.

Penerapan media animasi diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar sehingga hasil belajar juga dapat meningkat. Hal ini juga dalam rangka membantu kekurangan sarana dan prasarana praktek yang masih kurang dan jauh tertinggal dari dunia industri. Melalui media animasi ini diharapkan siswa dapat melihat bentuk asli dari pergerakan mesin yang tidak terlihat dari luar. Tujuan penelitian ini diharapkan penerapan Media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas X Jurusan Otomotif Program Studi Teknik Kendaraan Ringan SMKN 3 Batam.

Metode

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan disain menggunakan model siklus, satu siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi (Suharsimi 2006).

Pelaksanaan PTK dapat dimulai dengan melakukan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan tadi. Pada setiap siklus dilakukan selama tiga kali pertemuan. Jika peneliti telah menjumpai keberhasilan dan hambatan pada siklus pertama, maka peneliti menentukan rancangan tindakan berikutnya untuk siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan sebelumnya, namun diberi berbagai tambahan untuk perbaikan dari hambatan dan

(9)

kesulitan yang ditemui dalam tindakan siklus pertama. Jika peneliti masih merasa belum puas dengan hasilnya maka dapat dilanjutkan dengan siklus berikutnya.

Instrumen penelitian dalam penelitian ini terdiri dari perangkat pembelajaran, tes hasil belajar dan angket motivasi. Sebelum digunakan untuk penelitian, instrument diujicobakan kepada kelas lain yang mempunyai karakter yang sama dengan kelas yang mau diteliti, untuk mengetahui Validitas dan Reliabilitas instrument.

Teknik pengumpulan data diperoleh dengan mengedarkan angket motivasi belajar pada siswa, sedangkan hasil belajar diperoleh melalui tes yang dilakukan pada akhir suatu siklus.

Melihat adanya peningkatan dan perbedaan motivasi pada tiap siklus dan pra siklus digunakan t-tes. Analisis dengan t-tes dinyatakan dengan kriteria sebagai berikut, jika thitung ≥ t tabel (0,5), maka penerapan media animasi berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa dan sebaliknya apabila t hitung < t tabel, maka penerapan media animasi dalam proses pembelajaran tidak berhasil meningkatkan motivasi siswa.

Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini penulis sampaikan data yang diperoleh dari penelitian tindakan ini secara rinci berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 3 Batam. Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa tahapan yang dijelaskan dalam

(10)

penjabaran tiap siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam proses belajar mengajar dalam kelas.

Pada setiap siklus Pengolahan data penelitian untuk hasil belajar dihitung berdasarkan ketuntasan yang telah ditetapkan dan persentase ketuntasan klasikal, untuk perhitungan motivasi belajar digunakan persentase berdasarkan derajat pencapaian. Hasil penelitian pada tiap siklus adalah sebagai berikut:

a. Hasil Pengolahan Data Siklus I 1) Hasil belajar

Tabel 1. Disribusi Hasil Belajar Statistics Hasil Belajar N Valid 30 Missing 0 Mean 76.40 Median 75.00 Mode 75 Std. Deviation 7.946 Variance 63.145 Range 31 Minimum 61 Maximum 92

Berdasarkan tabel perhitungan statistik hasil dapat diketahui bahwa N adalah jumlah data yang total 30 dan semuanya valid tidak ada yang hilang. Nilai rata-rata siswa adalah 76,40. Nilai tengahnya 75. Standar deviasinya adalah 7,9. Kemudian nilai yang paling banyak diperoleh 75. Nilai paling rendah adalah 61 dan nilai tertinggi 92. Berdasarkan hasil belajar dapat dilihat hasil ketuntasan pada tabel berikut ini.

(11)

Tabel 2. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

No Ketuntasan Jumlah Pesentase

1 Tuntas 23 76,6 %

2 Tidak Tuntas 7 23,3 %

Total 30 100 %

Berdasarkan tabel ketuntas hasil belajar siklus I didapat yang siswa yang mencapai ketuntasan baru 76,6%, sedangkan yang tidak tuntas 23,3 % hal ini masih kurang dari target yang diinginkan.

2) Motivasi belajar

Tabel 3. Distribusi Skor Motivasi Statistics Motivasi N Valid 29 Missing 0 Mean 91.41 Median 93.00 Mode 94 Std. Deviation 6.276 Variance 39.394 Range 21 Minimum 79 Maximum 100 Sum 2651

Dari tabel dapat dilihat hasil skor motivasi belajar siklus I, didapatkan nilai rata-rata motivasi siswa 91,41 nilai tengah 93. Kemudian nilai yang paling banyak diperoleh dengan nilai 94. Nilai paling rendah adalah 79 dan nilai tertinggi 100.

(12)

Sesuai dengan derajat pencapaian masuk dalam kategori cukup. Namun dilihat dari hasil perhitungan hasil motivasi belum mencapai target yang diinginkan.

b. Hasil Pengolahan Data Siklus II 1) Hasil Belajar

Tabel 4. Disribusi Hasil Belajar Statistics VAR00001 N Valid 30 Missing 0 Mean 84.63 Median 88.00 Mode 92 Std. Deviation 11.379 Variance 129.482 Range 50 Minimum 47 Maximum 97 Sum 2539

Berdasarkah hasil belajar siklus II, didapatkan nilai siswa rata-rata 84,63 nilai tengah 88. Kemudian nilai yang paling banyak diperoleh dengan nilai 97. Nilai paling rendah adalah 47 dan nilai tertinggi 97.

Tabel 5. Persentase Ketuntasan Siklus II

No Ketuntasan Jumlah Pesentase

1 Tuntas 27 90, %

Tidak Tuntas 3 10 %

Total 30 100 %

Melihat dari persentase ketuntasan, tindakan pada siklus dua telah dapat meningkatkan hasil belajar. Peningkatan dari sebelumnya 77,4% menjadi 90%.

(13)

Hasil yang didapat pada siklus I dan II dihitung dengan SPSS versi 20 untuk melihat perbandingan hasil tiap siklus, dilakukan dengan uji t, tapi sebelum menjalankan proses uji t, perlu adanya dilakukan uji normalitas terhadap sampel. Sehingga didapat tabel sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Analisis Uji t Hasil Belajar

Hasil uji pada tabel diatas untuk penerapan media animasi pada Siklus I menunjukkan bahwa t hitung = 52.661. t tabel diperoleh dengan df = 29, sig 5 % = 1.699. Selanjutnya dengan melihat hasil ujian pada Siklus II, t hitung didapat = 40.738, sedangkan t table dengan df = 29, sig 5% = 1.699, dengan melihat hasil pada hasil uji Siklus I dan II bahwa t hitung lebih tinggi dari t tabel, didapatkan hipotesis penerapan media animasi secara signifikan pada 0.000 dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Dasar Mesin konversi Energi. Test Value = 0 t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper HasilBelajarSikI 52.661 29 .000 76.400 73.43 79.37 HasilBelajarSikII 40.738 29 .000 84.633 80.38 88.88

(14)

2) Motivasi belajar

Table 7. Distribusi Skor Motivasi Belajar Siklus II

Berdasarkan hasil skor motivasi belajar siklus II, didapatkan nilai rata-rata motivasi siswa 116,9 nilai tengah 118. Kemudian nilai yang paling banyak diperoleh dengan nilai 118. Nilai paling rendah dalah 105 dan nilai tertinggi 128.

Tabel 8 . Hasil Analisis Uji t Motivasi Belajar

Dari analisi angket siklus II ini, telah terjadi peningkatan yang cukup baik, mencapai target yang diinginkan. Setelah uji normalitas menyatakan normal, berdasarkan tabel diatas hasil uji dari angket yang sudah disebarkan kepada siswa tentang motivasi belajar, pada Siklus I, t hitung = 71.239 dan t hitung pada Siklus II = 113,019 sedangkan t tabel dengan df = 29, sig 5% =

Statistics Motivasi N Valid 30 Missing 0 Mean 116.90 Std. Error of Mean .997 Median 118.00 Mode 118 Std. Deviation 5.461 Variance 29.817 Range 23 Minimum 105 Maximum 128 Sum 3507 One-Sample Test Test Value = 0 t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper MotivasisiklusI 71.239 29 .000 62.767 60.96 64.57 MotivasisiklusII 113.019 29 .000 79.767 78.32 81.21

(15)

1.699. Dengan demikian didapat hipotesa t hitung ≥ t tabel, maka secara signifikan pada 0.000 ternyata dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, dan derajat pencapaian motivasi belajar juga menunjukan peningkatan yang cukup baik yang sebelumnya 65,38 % meningkat menjadi 83,09 %.

2. Pembahasan a. Motivasi Belajar

Motivasi belajar pada siklus I didapatkan hasil yang belum memuaskan dilihat dari masih rendahnya perhitungan derajat pencapaian. Motivasi pada siklus I masih masuk kategori cukup. Dengan masih kurangnya pencapaian nilai motivasi pada siklus I, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II.

Setelah diberikan beberapa perlakuan, angket motivasi yang diisi oleh siswa yang dilaksanakan pada akhir siklus II, didapatkan perhitungan derajat pencapaian dalam kategori ”Baik”. Jadi dari analisis hasil penelitian, penerapan penggunaan media animasi telah memberikan hasil yang baik terhadap motivasi dan hasil belajar siswa.

b. Hasil Belajar

Penerapan media animasi dalam proses pembelajaran menunjukan peningkatan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata siswa di siklus I sebesar 76,40 menunjukkan bahwa siswa setelah menguasai materi yang diajarkan walaupun belum begitu sempurna. Hasil ini menunjukkan peningkatan kemampuan siswa menguasai mata pelajaran Standar Kompetensi Memahami Dasar Mesin

(16)

Konversi Energi terjadi. Apabila dibandingkan dengan nilai awal siswa sesuai data yang sudah disampaikan dalam sebelumnya.

Hasil yang diperoleh dari tes prestasi belajar di siklus II menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah cukup baik. Ini terbukti dari rata-rata nilai siswa mencapai 84,63 Hasil ini menunjukkan bahwa metode penerapan media animasi telah berhasil meningkatkan kemampuan siswa menempa ilmu sesuai harapan dan merupakan model yang cocok bagi siswa apabila guru menginginkan mereka memiliki kemampuan berkreasi, berargumentasi, mengeluarkan pendapat secara lugas, bertukar pikiran, berargumentasi, mengingat penggunaan metode ini adalah untuk memupuk kemampuan intelektual siswa, mendorong siswa untuk mampu menemukan sendiri, menempatkan siswa pada posisi sentral dan mengupayakan agar siswa tidak belajar dengan menghafal.

Melihat perbandingan nilai awal, nilai siklus I dan nilai siklus II, terjadi kenaikan yang signifikan, yaitu dari rata-rata nilai awal Siklus I adalah 76,40 naik di siklus II menjadi 84,63 dan Kenaikan ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena kenaikan nilai ini adalah dari upaya-upaya yang maksimal yang dilaksanakan peneliti demi peningkatan mutu pendidikan dan kemajuan pendidikan khususnya di SMK Negeri 3 Batam.

(17)

Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan Penerapan Media animasi dalam proses pembelajaran dasar konversi energi ternyata dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Derajat pencapaian motivasi belajar menunjukan peningkatan. Dari awal siklus I derajat pencapaian hanya 65,38%, meningkat dengan baik pada siklus II menjadi 83,09%. Dan hasil belajar siswa juga naik, baik ketuntasan klasikal maupun individual, dari 77,4% pada siklus I, meningkat dengan baik menjadi 90% pada siklus II. Pada kelas X Jurusan Otomotif Program Studi Teknik Kendaraan ringan SMKN 3 Batam.

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut, apabila mau melaksanakan proses pembelajaran pada mata pelajaran dasar-dasar mesin konversi energi penerapan media animasi semestinya menjadi pilihan dari beberapa metode yang ada mengingat metode ini telah terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Selanjutnya untuk adanya penguatan-penguatan, diharapkan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjutan guna verifikasi data hasil penelitian ini.

(18)

Daftar Rujukan

Arief Ramadhan. 2004. Macromedia Flash MX. JAKARTA: Media Elex Komputindo

Jamalludin Harun & Zaidatun Tasir. 2003, Multimedia dalam Pendidikan.

Bentong: PTS Pubilication & Distributors Sdn. Bhd.

Sardiman A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: C.V. Raja Grafindo Persada.

Suharsimi Arikunto Dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Suwarna, IP. 2007, Model Pembelajaran fisiska Interaktif Melalui Program

Macromedia Flash (Computer Based Instruction).

Persantunan: Artikel ini diolah dari tesis Budi Hendrika dengan judul Penerapan Media Animasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Dasar Mesin

Konversi Energi Siswa Kelas X Otomotif SMK N 3 Batam. Selanjutnya penulis

mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing I Drs. Syahril, ST, MSCE, Ph.D dan Pembimbing II Dr. Wakhinuddin, M.Pd yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian artikel ini.

Gambar

Tabel 1. Disribusi Hasil Belajar  Statistics  Hasil Belajar  N  Valid  30  Missing  0  Mean  76.40  Median  75.00  Mode  75  Std
Tabel  3. Distribusi Skor Motivasi  Statistics  Motivasi  N  Valid  29  Missing  0  Mean  91.41  Median  93.00  Mode  94  Std
Tabel 4. Disribusi Hasil Belajar  Statistics  VAR00001  N  Valid  30  Missing  0  Mean  84.63  Median  88.00  Mode  92  Std
Tabel 6. Hasil Analisis Uji t Hasil Belajar
+2

Referensi

Dokumen terkait

Peranan dalam melakukan penyuluhan pada aspek keberagamaan agama yang dilakukan oleh para penyuluh agama yang ada di Kota Yogyakarta, kurang berhasil, walaupun pada aspek yang

Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah (1). Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen. Analisis Regresi Berganda untuk

Atas kehendak-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS LABORATORIUM KOMPUTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Hasil penelitian tersebut membukti- kan bahwa semakin baik gaya mengajar pendidik akan meningkatkan keefektifan interaksi sosial dalam kelas sehingga prestasi belajar

Mahasiswa yang memperoleh dukungan sosial yang tinggi, baik dukungan secara verbal, non verbal, dan tingkah laku dari orang-orang sekitarnya, akan secara langsung

&#34;dagangan subjek&#34; ertinya kelas atau jenis dagangan yang diimport atau dijual untuk pengimportan ke dalam Malaysia yang menjadi subjek bagi apa-apa tindakan duti timbal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis kesalahan yang dialami siswa sangat terkait dengan kemampuan mengidentifikasi besaran satuan, kemampuan menggambarkan diagram

Suami mencari informasi tentang perubahan fisik yang saya alami menjelang menopause dari berbagai sumber. Suami lebih santai menanggapi perubahan fisik premenopause