• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kepuasan konsumen pada atribut produk terhadap loyalitas pelanggan : studi kasus Mie Instant Indomie dan Mie Sedap - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh kepuasan konsumen pada atribut produk terhadap loyalitas pelanggan : studi kasus Mie Instant Indomie dan Mie Sedap - USD Repository"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Kasus Mie Instant Indomie dan Mie Sedaap

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh

Kristiana Yudi Kefayanti NIM : 022214045

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)
(5)

“Ketakutan akan Tuhan adalah kemuliaan dan kebanggaan,

kesukaan dan puncak kegembiraan. Ketakutan akan Tuhan

menyegarkan hati, memberikan sukacita, keriangan dan umur

panjang.”

“Orang yang bersabar dan bertekun dalam pekerjaannya bertahan

sampai pada waktu yang tepat, kemudian akan terbit sukacita

baginya.”

Skripsi ini kupe rse mba hka n untuk

Allah Bapa di Surga

Tuhan Yesus Kristus

Bunda Maria

Keluargaku tercinta

Sahabat-sahabatku

(6)

TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN Studi Kasus Mie Instant Indomie dan Mie Sedaap

KRISTIANA YUDI KEFAYANTI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

Tujuan penelitian ini adalah (1). Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen pada atribut produk Indomie maupun Mie Sedaap, (2). Untuk mengetahui adanya pengaruh kepuasan konsumen pada atribut-atribut produk Indomie maupun Mie Sedaap terhadap loyalitas pelanggan.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode kuesioner, wawancara dan kepustakaan. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 100 orang. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah (1). Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen. (2). Analisis Regresi Berganda untuk mengetahui pengaruh kepuasan konsumen pada atribut-atribut produk terhadap loyalitas.

Berdasarkan hasil analisis Indeks Kepuasan Pelanggan diketahui bahwa konsumen tidak puas terhadap atribut-atribut produk Indomie. Pada Mie Sedaap diketahui pula konsumen tidak puas terhadap atribut-atribut produk.

Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh kepuasan konsumen pada atribut-atribut produk terhadap loyalitas pelanggan.

(7)

THE PRODUCT ATTRIBUTES ON CUSTOMER LOYALTY Case Study Indomie and Mie Sedaap

KRISTIANA YUDI KEFAYANTI SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2007

This research aims to know 1) the level of satisfaction of Indomie and Mie Sedaap customers. 2) the influence of the satisfaction on the loyalty of Indomie and Mie Sedaap customer.

The data gathering techniques used are questionnaire, interview and literature. Samples are taken based on purposive sampling method. The samples consist of 100 people. The data analysis techniques are 1) customer satisfaction index used to measure the level of customer satisfaction. 2) multiple regression analysis to measure the influence of customer satisfaction concerning the product attributes on customer loyalty.

The analysis of customer satisfaction index, it shows 1) that the customers were unsatisfied with the attributes of Indomie product. 2) that the customers were unsatisfied with the attributes of Mie Sedaap product.

The result of multiple regression analysis shows that there was an influence of customer satisfaction on customer loyalty.

(8)

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan rahmat dan berkat-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penelitian dan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Kepuasan Konsumen Pada Atribut Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan, dengan studi kasus mie instant Indomie dan Mie Sedaap pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”, ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya bimbingan, dukungan, doa, serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Allah Bapa, Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu mendengarkan setiap doaku, memberikan aku cinta, dan semangat di kehidupanku. 2. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. Theodorus Sutadi, M.B.A. selaku Dosen Pembimbing I, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(9)

Terima kasih juga untuk cerita-cerita manisnya ya Pak.

6. Bapak Drs. Laurentius Bambang Harnoto, M.Si yang telah meluangkan waktu untuk bimbingan, dan memberi masukan kepada penulis.

7. Bapak Herman Josep Riyadi dan Mama Margaretha Sri Wahyuni yang sudah dengan penuh kesabaran menanti lulusnya anaknya yang tercinta ini, adekku Yudhi, gak ada kmu dirumah aku ngerasa sepi.

8. Om Marto dan Bulik Nanik, makasih sudah membesarkan dan mendidik hingga aku bisa menjadi seperti sekarang. Untuk adekku Nita dan Oni, yang menemani aku selama ini.

9. Om Gowo dan Bulik Marwanti, makasih sudah memberikan semangat dan doa. Adek Shikka, Brian, dan Neris kecil kuw, kalian meramaikan hidupku

10.Alm.Pak Tuo dan Mbok Tuo, terima kasih untuk wejangan, perhatian, doa dan semangat yang terus menerus diberikan.

11.Suster Benedicte, CB ibu asramaku yang bawel tapi berkat Suster aku memperoleh banyak pelajaran hidup.

12.Keluarga Bapak HJ Roedatin terima kasih untuk doa, semangat, dan dukungan selama ini.

13.Teman-teman dan Sahabat-ku di Asrama Syantikara, Selly, Kristin, Widya, Sasma, Kristi, Merry, Iin, Prima, Ani, Wulan, Ntine, Kanya, Lin, Richa, Frima, Maria, Gusti, Tia, Cindy, Feni, Ika, Wenni, Vina,

(10)

14.Adek-adek kuw Tina n Lydia, kalian sudah mengisi hari-hariku di asrama, thanks buat kebersamaan yang indah.

15.Perpustakaan USD dan teman berbagi di P3W Nina, Sisca, Tiara, Nova, Harpi, Sandra, kak Shinta, kak Santi, kak Olla, Heru, Koko, Dhey dan Arie.

16.Sahabatku di kampus tercinta Putri, Angie, Citra (tega ninggalin aku!) Andhika, Rustam, Eko, Bambang (ayo bimbingan bareng lagi), Wawan, Karlina, Dian, Martha, Dewi, Memel, Lize, Agnez, (Semangat!) dan teman-teman Manajemen 2002 lainnya cepetan lulus!!

17.Buat Andi makasih untuk waktu yang kmu luangkan buat bantuin aku, terima kasih untuk hari-hari indah yang boleh aku rasakan bersama kamu, tak akan ada yang lebih mengerti selain Tuhan, tetaplah menjaga kenangan indah ini. Semoga di hari esok kita akan menemukan semua jawaban hidup kita masing-masing.

Penulis menyadari sepenuhnya akan segala kelemahan dan kekurangan yang ada dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya yang berkaitan dengan bidang yang sama.

Penulis

Kristiana Yudi Kefayanti

(11)

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Batasan Masalah ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Pengertian Pemasaran ... 7

B. Kepuasan Konsumen... 9

C. Pengukuran Kepuasan Konsumen... 11

D. Produk ... 13

E. Atribut Produk... 14

F. Loyalitas Pelanggan ... 17

G. Kerangka Berpikir... 22

H. Hipotesis... 23

(12)

A. Jenis Penelitian... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 24

D. Data dan Sumber Data ... 25

E. Variabel Penelitian ... 25

F. Populasi dan Sampel ... 30

G. Teknik Pengumpulan Data... 32

H. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ... 32

I. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 39

A. Sejarah Singkat Universitas Sanata Dharma... 39

B. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma... 43

1. Sekilas tentang Fakultas Ekonomi ... 43

2. Visi dan Misi ... 44

3. Tujuan Pendidikan dan Bidang Konsentrasi ... 44

4. Fasilitas Penunjang ... 45

5. Data Jumlah Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi ... 46

C. Sejarah Mie Instant ... 47

1. Aneka Jenis Mie... 48

D. Sejarah Umum P.T Indofood Sukses Makmur, Tbk ... 48

E. Sejarah Umum P.T Karunia Alam Segar dan P.T Prakarsa Alam Segar... 49

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Hasil Pengujian Instrumen ... 51

1. Uji Validitas ... 52

2. Uji Reliabilitas ... 53

B. Hasil Pengujian Deskriptif ... 55

C. Hasil Pengujian Indeks Kepuasan Pelanggan ... 64

D. Hasil Pengujian Regresi ... 66

(13)

E. Pembahasan... 76

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 86

A. Kesimpulan ... 86

B. Saran... 88 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(14)

Tabel IV.1 Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi ... 46

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Instrumen... 53

Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen... 55

Tabel V.3 Responden Indomie Berdasarkan Jenis Kelamin... 55

Tabel V. 4 Responden Mie Sedaap Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56

Tabel V.5 Responden Indomie Berdasarkan Usia ... 57

Tabel V.6 Responden Mie Sedaap Berdasarkan Usia... 57

Tabel V.7 Responden Indomie Berdasarkan Program Studi ... 58

Tabel V.8 Responden Mie Sedaap Berdasarkan Program Studi... 59

Tabel V.9 Responden Indomie Berdasarkan Angkatan ... 59

Tabel V.10 Responden Mie Sedaap Berdasarkan Angkatan ... 60

Tabel V.11 Responden Indomie Berdasarkan Uang Saku per bulan ... 61

Tabel V.12 Responden Mie Sedaap Berdasarkan Uang Saku per bulan . 62 Tabel V.13 Tingkat Loyalitas Pelanggan Indomie ... 63

Tabel V.14 Tingkat Loyalitas Pelanggan Mie Sedaap... 64

Tabel V.15 Hasil Pengujian IKP Indomie ... 65

Tabel V.16 Hasil Pengujian IKP Mie Sedaap... 65

Tabel V.17 Urutan IKP Indomie... 77

Tabel V.18 Urutan IKP Mie Sedaap ... 79

(15)

Gambar II.1 Hubungan antara Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan……… 17 Gambar II.2 Tipe-tipe Loyalitas Pelanggan……… 21

Gambar II.3 Kerangka Berpikir……….. 22

Gambar V.1 Diagram Uji F……….. 85

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses

dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan

mempertahankan pelanggan. Persaingan yang semakin ketat, dimana banyak

produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan,

menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan

pelanggan sebagai tujuan utama. Dewasa ini semakin diyakini bahwa kunci

utama untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan

kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa yang berkualitas

dengan harga bersaing. Namun penekanan pada kepuasan pelanggan saja tidak

cukup untuk mencapai kesuksesan. Oleh karena itu, perusahaan perlu

menajamkan paradigma mereka, tidak hanya berusaha mencapai kepuasan

konsumen tetapi lebih kepada pencapaian loyalitas konsumen.

Pelanggan sebagai individu yang merdeka, memiliki peluang yang

besar untuk senantiasa berkembang. Perkembangan ini akan mempengaruhi

pelanggan dalam mengkonsumsi produk yang menjadi kebutuhannya.

Pelanggan semakin kritis, semakin menguasai informasi, sehingga produsen

tidak lagi dapat bersikap sembarangan dalam menjual produknya.

Kebutuhan manusia akan makanan pun semakin beragam, di jaman

yang semakin maju ini, orang memilih makanan yang praktis dan cepat saji.

(17)

makanan instant. Makanan instant tersebut salah satunya adalah mie instant.

Masyarakat Indonesia sudah sangat mengenal produk mie instant sebagai

makanan yang cukup untuk mengganjal rasa lapar, penyajiannya pun sangat

praktis, karena itulah banyak bermunculan produsen mie instant yang

menawarkan produknya dengan ciri khas dan karakteristiknya masing-masing

untuk dapat menarik pelanggan. Untuk memenuhi kebutuhan akan variasi

rasa, maka kini banyak tersedia beragam pilihan mie instant dengan berbagai

merek dan variasi rasa yang sangat beragam pula.

Merek-merek baru yang muncul di pasaran dapat mempengaruhi

keberhasilan pemasaran produk. Produsen atau pemasar paling tidak harus

memperhitungkan merek lain yang ada di pasaran agar produknya tetap

digemari pelanggan. Bagaimanapun hal ini wajar mengingat kemungkinan

pindah ke merek lain akan terjadi, bila pelanggan akhirnya lebih tertarik pada

merek lain yang ada di pasaran. Oleh karena itu produsen perlu berusaha

sekuat tenaga untuk mempertahankan pelanggan. Bentuk persaingan antar

produsen bisa sangat beragam. Dapat terjadi produsen tanpa segan-segan

meniru bentuk kemasan, warna kemasan, harga maupun bentuk komunikasi

dari perusahaan lain, sehingga antara merek yang satu dengan yang lainnya

menjadi sangat serupa.

Melihat keadaan tersebut masalah loyalitas pelanggan kemudian

tampak menjadi sangat diperlukan oleh para produsen. Loyalitas pelanggan

(18)

meskipun usaha untuk mencapai prestasi tersebut merupakan suatu hal yang

tidak mudah.

Mengacu pada permasalahan ini penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dan mengambil judul penelitian “PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN PADA ATRIBUT PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN “

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut ada beberapa permasalahan pokok dalam

penelitian ini, yakni :

1. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen pada atribut produk Indomie?

2. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen pada atribut produk Mie Sedaap?

3. Apakah ada pengaruh kepuasan konsumen pada atribut-atribut produk

Indomie terhadap loyalitas pelanggan ?

4. Apakah ada pengaruh kepuasan konsumen pada atribut-atribut produk Mie

Sedaap dengan loyalitas pelanggan?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen Indomie pada

atribut-atribut produk Indomie.

2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen Mie Sedaap pada

(19)

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh kepuasan konsumen pada

atribut-atribut produk Indomie terhadap loyalitas pelanggan.

4. Untuk mengetahui adanya pengaruh kepuasan konsumen pada

atribut-atribut produk Mie Sedaap terhadap loyalitas pelanggan.

D. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi batasan-batasan terhadap

permasalahan yang telah dikemukakan di atas sebagai berikut :

1. Atribut yang digunakan untuk membantu penelitian ini adalah kemasan,

harga, citarasa, variasi, dan distribusi.

2. Pelanggan yang diteliti adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang bisa

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam masalah yang dihadapi

dalam menentukan kebijaksanaan pemasaran perusahaan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk

(20)

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat digunakan menjadi sarana dalam penerapan dan

pengembangan teori-teori yang pernah diterima di bangku kuliah, serta

dapat menambah wawasan dan pengalaman.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan, dalam bab ini berisikan hal-hal yang menyangkut

tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori, berisi tentang pemasaran, kepuasan pelanggan,

produk, atribut produk, konsep dan arti loyalitas, kerangka berpikir

dan hipotesis.

BAB III : Metode Penelitian, merupakan bab yang berisi tentang jenis

penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subyek dan obyek

penelitian, data dan sumber data, variabel penelitian, populasi dan

sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen

penelitian, dan teknik analisis data.

BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan, bab ini berisi tentang gambaran

umum Universitas Sanata Dharma khususnya Fakultas Ekonomi,

visi dan misi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Pada bab ini juga akan di

(21)

BAB V : Analisis Data dan Pembahasan, dalam bab ini akan dilakukan

analisis terhadap data-data yang diperoleh berdasarkan teknik

analisis data yang sudah ditentukan sebelumnya dan sesuai dengan

teori-teori yang ada.

BAB VI : Kesimpulan dan Saran, bab ini merupakan penutup yang berisikan

(22)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemasaran

Kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok dalam suatu

perusahaan. Melalui kegiatan pemasaran perusahaan dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya, baik untuk berkembang maupun untuk mendapatkan

laba. Usaha perusahaan tidak dapat berjalan jika produk yang dihasilkan tidak

dipasarkan. Tanpa adanya pemasaran, produk yang dihasilkan tidak akan

sampai ke tangan pelanggan untuk kemudian dipergunakan. Selain itu

kegiatan pemasaran harus dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan

seperti yang dikemukakan oleh Kotler (Kotler, 2000:9)

“ Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan manusia melalui proses pertukaran.” Definisi lain yang dianggap lebih luas dikemukakan oleh William J. Stanton

(dalam Basu Swastha dan Irawan, 2001:5)

“ Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial.“

Unsur-unsur penting yang terkandung didalam definisi tersebut diatas adalah :

a. Merupakan keseluruhan sistem yang harus berorientasi pada pasar atau

(23)

b. Proses pemasaran merupakan suatu proses bisnis dan terintegrasi.

Kegiatan pemasaran dilaksanakan terus menerus yang terdiri dari banyak

kegiatan, meliputi semua bagian dan semua orang dalam perusahaan.

c. Pemasaran bermula dari ide tentang suatu produk dan tidak berakhir

sampai kebutuhan pelanggan terpenuhi, melainkan terjadi setelah

penjualan, yaitu terpenuhinya kepuasan pelanggan. Dengan demikian

pemasaran harus memaksimalkan penjualan untuk mencapai sasaran hasil

yang optimal dan menguntungkan dalam jangka panjang. Jadi kita dapat

melihat bahwa tujuan dari perusahaan adalah :

1. Menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada pelanggan

2. Memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

Dari definisi tersebut diatas dapat diketahui bahwa pemasaran

menitikberatkan pada pertukaran sebagai titik pusat kegiatan pemasaran,

dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah nilai kepada orang lain.

Dengan adanya pertukaran berbagai macam kelompok sosial seperti :

individu-individu, kelompok kecil, organisasi-organisasi, kelompok

masyarakat maka kebutuhannya dapat terpenuhi. Pertukaran akan

menciptakan komunikasi antara berbagai pihak yang tak dapat lepas dan

membantu lancarnya dunia usaha. Tanpa adanya pihak–pihak yang mau

(24)

B. Kepuasan Konsumen

Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan

konsumen semakin besar, banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal

ini. Pihak yang paling sering berhubungan langsung dengan kepuasan atau

ketidakpuasan konsumen adalah pemasar, pelanggan, dan peneliti perilaku

pelanggan.

Persaingan yang semakin ketat dimana semakin banyak produk yang

terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan

setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen. Hal

ini tercermin dari semakin banyaknya perusahaan yang menyertakan

komitmennya terhadap kepuasan konsumen dalam pernyataan misinya, iklan

maupun Public Relation Release.

Saat ini semakin diyakini bahwa nilai dan kepuasan yang diberikan

kepada konsumen melalui barang dan jasa berkualitas dengan harga bersaing

sangat menentukan arah persaingan. Dengan semakin banyaknya produsen

yang menawarkan barang dan jasa, maka konsumen akan memiliki pilihan

yang semakin banyak. Dengan demikian kekuatan tawar menawar konsumen

akan semakin besar, jadi dengan kata lain kekuatan monopoli dari produsen

akan semakin berkurang.

Menurut Schnaars (dalam Fandy Tjiptono, 1997:24) pada dasarnya

tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang

merasa puas. Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa

(25)

harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya

loyalitas pelanggan, serta membentuk suatu rekomendasi dari mulut kemulut

yang menguntungkan pihak perusahaan.

Kepuasan konsumen tidak mudah untuk didefinisikan. Ada beberapa

pakar yang memberikan definisi tentang kepuasan konsumen (Fandy Tjiptono,

1997:24) yaitu :

1. Menurut Day

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen adalah respon konsumen terhadap

evaluasi kesesuaian ataupun ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual (produk yang

dirasakan setelah pemakaian)

2. Menurut Wilkie

Kepuasan konsumen adalah suatu tanggapan emosional dan evaluasi

pengalaman konsumsi terhadap suatu barang dan jasa.

3. Menurut Engel, et all

Kepuasan konsumen merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang

dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan konsumen,

sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan

konsumen.

4. Menurut Philip Kotler

Kepuasan konsumen adalah tingkatan perasaan seseorang sebagai hasil

dari membandingkan suatu performa produk dengan harapan awal

(26)

Pada dasarnya pengertian kepuasan konsumen mencakup

perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan meskipun

umumnya definisi yang diberikan diatas menitikberatkan pada kepuasan

atau ketidakpuasan terhadap barang atau jasa, pengertian tersebut juga

dapat diterapkan dalam penilaian kepuasan atau ketidakpuasan terhadap

suatu perusahaan tertentu karena keduanya berkaitan erat.

C. Pengukuran Kepuasan Konsumen

Bagi perusahaan yang berfokus pada konsumen, kepuasan konsumen

adalah sasaran dan sekaligus alat pemasaran. Ada empat metode yang

digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kepuasan konsumen (Kotler,

2005:72) yaitu :

1. Sistem keluhan atau saran

Cara yang digunakan dalam sistem ini adalah misalnya dengan

menyediakan kotak saran, kartu komentar, customer hotlines service dan situs Web atau e-mail. Informasi itu dapat memberikan ide-ide dan

masukan kepada perusahaan dan memungkinkannya untuk bereaksi

dengan tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah yang timbul.

2. Survey kepuasan konsumen

Perusahaan yang tanggap mengukur kepuasan konsumen secara

langsung dengan melakukan survey secara berkala. Survey yang dilakukan

itu dapat melalui pos, telepon, maupun wawancara pribadi. Melalui survey

(27)

langsung dari konsumen dan juga memberikan tanda positif bahwa

perusahaan menaruh perhatian terhadap para konsumennya.

3. Belanja siluman

Perusahaan dapat membayar orang untuk berperan sebagai calon

pembeli guna melaporkan titik kuat dan titik lemah yang dialami sewaktu

membeli produk perusahaan dan pesaing. Pembelanja misterius ini bahkan

dapat menguji cara karyawan penjualan di perusahaan itu. Cara yang lain

adalah para manajer menelepon perusahaan mereka sendiri guna

mengajukan pertanyaan dan keluhan dalam rangka melihat cara

menangani telepon.

4. Analisis pelanggan yang hilang

Perusahaan menghubungi para pelanggan yang berhenti membeli

atau yang telah beralih ke pemasok lain guna mempelajari mengapa hal itu

terjadi.

Sebagaimana dijelaskan bahwa metode survey merupakan metode

yang paling banyak digunakan dalam pengukuran kepuasan konsumen.

Berdasarkan penemuan dari beberapa ahli antara lain Tse dan Wilson

(dalam Fandy Tjiptono, 1997:36) dapat diketahui bahwa ada dua variabel

utama yang menentukan kepuasan konsumen yaitu expectation dan

perceived performance. Apabila perceived performance melebihi

expectation, maka pelanggan akan puas, tetapi bila sebaliknya maka pelanggan akan merasa tidak puas. Ada beberapa Indeks Kepuasan

(28)

1. IKP=PP

2. IKP=IM×PP

3. IKP=PPEP

4. IKP=IM(PPEP)

5.

EP PP IKP=

Keterangan :

IKP = Indeks Kepuasan Pelanggan

PP = Perceived Performance

EP = Expectation

IM = Importance

D. Produk

Dalam menghadapi persaingan yang tinggi, perusahaan harus benar-

benar memperhatikan mutu dan kualitas dari produk yang dihasilkannya agar

dapat memenangkan persaingan dalam suatu pasar karena konsumen akan

memilih suatu produk yang benar-benar sesuai dengan harapan dan

keinginannya. Dalam hal ini, produk yang berkualitaslah yang sangat

diharapkan konsumen.

Pengertian produk menurut W.J.Stanton (dalam Buchari Alma,

(29)

“ Seperangkat sifat yang kompleks baik berwujud maupun tidak berwujud termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan penyalur, pelayanan perusahaan yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginan dan kebutuhannya.”

Sedangkan definisi produk menurut Kotler (dalam Buchari Alma,

2004:139) yaitu sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Jadi produk itu bukan hanya sesuatu yang berwujud saja, seperti

makanan, pakaian, dan sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang tidak

berwujud seperti pelayanan jasa. Semua diperuntukkan bagi pemuasan

kebutuhan dan keinginan. Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar

untuk memuaskan kebutuhan akan tetapi juga bertujuan untuk memuaskan

keinginan.

E. Atribut Produk

Atribut produk adalah unsur-unsur dari produk yang dipandang perlu

dan penting oleh pelanggan dan dijadikan dasar pengambilan keputusan

pembelian (Tjiptono, 1997:103). Pengertian lain dari atribut produk

(Gitosudarmo, 1994:188) adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat

produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan

keinginan yang diharapkan oleh pembeli.

Dalam penelitian ini atribut yang diteliti adalah kemasan, harga,

(30)

1. Kemasan

Pengemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan

pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu produk. Seringkali

pembeli mengambil keputusan untuk membeli suatu barang hanya karena

kemasannya lebih menarik dari kemasan produk lain yang sejenis. Jadi,

kalau ada produk yang sama mutunya, maupun bentuknya dan mereknya

pun juga sudah sama-sama dikenal oleh pembeli, maka kecenderungannya

pembeli akan memilih produk yang kemasannya lebih menarik.

2. Harga

Harga adalah nilai suatu produk yang dinyatakan dengan uang.

3. Citarasa

Produk yang ditawarkan oleh perusahaan akan memiliki daya tarik

terhadap produk yang dihasilkan. Sebagai contoh ciri khas mie instant

produsen yang satu dengan mie instant produsen lainnya akan berbeda

karena citarasa mie instant yang berbeda pula. Adapun yang dimaksud

dengan citarasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berbagai

macam rasa asam, manis, asin, gurih, dan pahit.

4. Variasi

Adanya keragaman jenis, bentuk dan tambahan yang terdapat dalam

produk. Variasi ditujukan untuk dapat membuat konsumen memiliki

(31)

5. Distribusi

Distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh produsen untuk

menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan dan menyampaikan barang

yang dipasarkan itu kepada pelanggan. Untuk menyalurkan barang yang

telah selesai diproduksi dan siap dipasarkan, perusahaan perlu menentukan

saluran distribusi agar barang tersebut sampai ke tangan pelanggan.

Strategi distribusi ini terdiri dari dua unsur, yaitu :

a. Distribusi fisik

Yaitu saluran distribusi yang berhubungan dengan pemindahan dan

penggudangan barang secara nyata sesudah diproduksi dan sebelum

dikonsumsi. Tujuan distribusi fisik adalah untuk mengantarkan

barang yang tepat pada tempat yang tepat dengan biaya yang

serendah-rendahnya.

b. Lembaga-lembaga

Lembaga yang dimaksud adalah penjual eceran dan pedagang besar.

1) Penjual eceran

Meliputi semua lembaga pemasaran yang kegiatan utamanya

melibatkan penjualan barang pada pelanggan akhir untuk

penggunaan yang bersifat pribadi.

2) Pedagang besar

Meliputi semua lembaga pemasaran yang kegiatan utamanya

melibatkan penjualan barang kepada mereka yang membeli atau

(32)

F. Loyalitas Pelanggan

Memasuki millennium baru, orientasi perusahaan masa depan

mengalami pergeseran dari pendekatan konvensional kearah pendekatan

kontemporer. Pendekatan konvensional menekankan pada kepuasan

konsumen, sedangkan pendekatan kontemporer berfokus pada loyalitas

pelanggan dan lifelong customers.

Tidak ada yang salah pada pendekatan konvensional, namun apa yang

dilakukan belumlah memadai. Misalnya saja pelanggan yang puas bisa saja

berganti produsen bila ada pesaing yang memberikan diskon. Menurut

Schnaars (Fandy Tjiptono, 2000:107), ada empat macam kemungkinan

hubungan antara kepuasan dan loyalitas pelanggan : failures, forced loyalty, defectors, dan successes.

Loyalitas Pelanggan

Rendah Tinggi Failures

Tidak puas dan tidak loyal

Forced Loyalty Tidak puas, namun “terikat”

pada program promosi loyalitas

perusahaan

Defectors Puas tapi tidak loyal

Successes Puas, loyal, dan paling

mungkin memberikan word of

mouth positif Rendah

Kepuasan Konsumen

Tinggi

Gambar II.1

(33)

Loyalitas pelanggan terhadap suatu produk cenderung diistilahkan

dengan loyalitas merek karena pelanggan selalu mengaitkan pada mereknya

demi mempermudah mencari produk yang pernah dibelinya.

Perilaku pembelian ulang kerap kali dihubungkan dengan loyalitas

merek. Akan tetapi ada perbedaan di antara keduanya. Bila loyalitas merek

mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu, maka perilaku

pembelian berulang semata-mata menyangkut pembelian merek tertentu yang

sama secara berulang kali. Pembelian ulang dapat merupakan hasil dominasi

pasar oleh suatu perusahaan yang berhasil membuat produknya menjadi

satu-satunya alternatif yang tersedia. Konsekuensinya, pelanggan tidak memiliki

peluang untuk memilih. Selain itu, pembelian ulang dapat pula merupakan

hasil dari promosi yang terus-menerus dalam rangka memikat dan membujuk

pelanggan untuk membeli kembali merek yang sama. Bila tidak ada dominasi

pasar dan upaya promosi yang gencar pelanggan sangat mungkin akan beralih

merek. Sebaliknya, pelanggan yang setia pada merek tertentu cenderung

terikat pada merek tertentu dan akan membeli produk yang sama lagi

sekalipun tersedia banyak alternatif.

Pada dasarnya ada dua perspektif utama menyangkut loyalitas merek

yakni loyalitas merek sebagai perilaku dan loyalitas merek sebagai sikap.

Dengan kata lain, loyalitas merek dapat ditinjau dari merek apa yang dibeli

pelanggan dan bagaimana perasaan atau sikap pelanggan terhadap merek

(34)

1. Perspektif Perilaku

Berdasar perspektif ini, loyalitas merek diartikan sebagai

pembelian ulang suatu merek secara konsisten oleh pelanggan. Setiap

kali seorang pelanggan membeli ulang suatu produk, bila ia membeli

merek produk yang sama, maka ia dikatakan pelanggan yang setia pada

merek tersebut. Dalam kenyataan, jarang dijumpai pelanggan yang setia

100 % hanya pada satu merek. Oleh karena itu, ada tiga macam ukuran

loyalitas merek dengan perspektif perilaku :

a. Proporsi pembelian

Loyalitas diukur dengan persentase tertentu, yaitu jumlah

pembelian merek yang paling sering dibeli dibagi dengan total

pembelian. Jadi, bila frekuensi pembelian merek yang paling sering

dibeli adalah 8 kali dari 10 kali pembelian total, maka loyalitas

mereknya 80 persen.

b. Urutan / rentetan pembelian

Ukuran loyalitas yang lain adalah konsistensi berkaitan dengan

urutan pembelian dan frekuensi pelanggan beralih atau berganti

pemasok. Dalam hal ini ada lima macam pola :

b.1. Loyalitas mutlak

A, A, A, A, A, A. Pelanggan hanya membeli merek tunggal

dan tidak jadi membeli bila merek tersebut tidak tersedia.

b.2. Loyalitas terpencar

(35)

b.3. Loyalitas tidak mantap

A, A, A, B, B, B. Pelanggan berpindah dari satu merek ke

merek lain, tapi masih dalam satu perusahaan.

b.4. Tidak ada loyalitas

A, B, C, D, E, F. Pelanggan tidak memiliki kejelasan pola

pembelian berulang.

c. Probabilitas pembelian

Dalam ukuran ini, proporsi dan urutan pembelian

dikombinasikan untuk menghitung probabilitas pembelian

berdasarkan sejarah pembelian pelanggan dalam jangka panjang.

2. Perspektif Sikap

Masalah yang dihadapi dalam perspektif perilaku adalah bahwa

yang dapat dijelaskan hanyalah fakta menyangkut pembelian ulang

merek yang sama, namun tidak dapat menjelaskan apakah pelanggan

benar-benar lebih menyukai merek tertentu dibandingkan merek-merek

lain. Pelanggan sangat mungkin membeli merek yang sama karena

faktor kebiasaan atau kenyamanan. Bila merek lain didiskon, ia dapat

beralih ke merek tersebut. Sebaliknya, dalam kondisi tertentu

(misalnya kehabisan stok) maka pelanggan akan beralih ke merek

sebelumnya. Kalau ditinjau dari perspektif perilaku maka pelanggan

bersangkutan dikatakan tidak loyal lagi. Dalam pengukuran loyalitas

merek, sikap pelanggan terhadap merek juga harus diteliti dan diukur.

(36)

dibandingkan merek-merek lain, maka ia dikatakan loyal terhadap

merek tersebut. (Fandy Tjiptono, 2000:110).

Lebih lanjut, perspektif loyalitas merek juga berlaku untuk toko

atau pemasok tertentu. Oleh sebab itu menurut Sheth (dalam Fandy

Tjiptono, 2000:110), loyalitas pelanggan dapat didefinisikan sebagai

komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko, pemasok,

berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian

ulang yang konsisten. Definisi tersebut mencakup dua komponen

penting, yaitu loyalitas sebagai perilaku dan loyalitas sebagai sikap.

Kombinasi kedua komponen itu menghasilkan empat situasi

kemungkinan loyalitas, yaitu :

Perilaku Pembelian Ulang

Kuat Lemah

Loyalty Latent Loyalty

Spurious Loyalty No Loyalty

Kuat Sikap

Lemah

Gambar II.2

Tipe-tipe Loyalitas Pelanggan

a. No Loyalty

Bila sikap dan perilaku pembelian ulang pelanggan sama-sama

(37)

b. Spurious Loyalty

Bila sikap yang relatif lemah disertai pola pembelian ulang yang

kuat, maka yang terjadi adalah spurious loyalty

c. Laten Loyalty

Situasi latent tercermin bila sikap yang kuat disertai dengan pola

pembelian ulang yang lemah. Contohnya, seseorang bersikap

positif terhadap merek mie instant tertentu, namun tetap saja ia

berusaha mencari variasi karena pertimbangan harga atau

preferensi terhadap variasi rasa.

d. Loyalty

Situasi ini merupakan situasi ideal yang paling diharapkan para

pemasar, dimana pelanggan bersikap positif terhadap produk dan

disertai pola pembelian ulang yang konsisten.

G. Kerangka Berpikir

Customer Satisfaction

Perceived Performance Expectation

Customer

Loyalty

(38)

Kepuasan konsumen tercapai setelah konsumen menggunakan produk

atau mengalami jasa yang dibelinya dan merasakan bahwa kinerja produk

ternyata memenuhi harapan. Konsumen yang merasa puas cenderung

memiliki sikap yang positif terhadap produk tersebut dan disertai pembelian

ulang yang konsisten yang pada akhirnya mengarah kepada loyalitas

pelanggan.

H. Hipotesis

1. Permasalahan ketiga

Ho : Tidak ada pengaruh antara kepuasan konsumen pada

atribut-atribut produk Indomie terhadap loyalitas pelanggan.

Ha : Ada pengaruh antara kepuasan konsumen pada atribut-atribut

produk Indomie terhadap loyalitas pelanggan.

2. Permasalahan keempat

Ho : Tidak ada pengaruh antara kepuasan konsumen pada

atribut-atribut produk Mie Sedaap terhadap loyalitas pelanggan.

Ha : Ada pengaruh antara kepuasan konsumen pada atribut-atribut

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian lapangan berupa

studi kasus. Penulis memusatkan perhatian pada pengumpulan variabel,

kemudian menganalisisnya sehingga kesimpulan yang diperoleh hanya

berlaku untuk variabel yang diselidiki tersebut.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian bulan April 2007.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah para mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Obyek Penelitian

a. Atribut produk Indomie yang diproduksi oleh PT Indofood Sukses

Makmur dan Mie Sedaap yang diproduksi oleh PT Prakarsa Alam

Segar dan PT Karunia Alam Segar.

(40)

D. Data dan Sumber Data

1. Data Primer

Adalah data yang diperoleh secara langsung dari pelanggan yang

mengkonsumsi Indomie dan Mie Sedaap, data ini diperoleh melalui

pengisian kuesioner.

2. Data Sekunder :

Adalah data mengenai Universitas Sanata Dharma Yogyakarta khususnya

mengenai Fakultas Ekonomi.

E. Variabel Penelitian

1. Definisi Operasional

Ada beberapa istilah yang senantiasa muncul dalam penelitian ini. Oleh

karena itu penulis ingin menjelaskan definisi dari atribut-atribut produk

tersebut sebagai berikut :

a. Atribut Produk Indomie dan Mie Sedaap

a.1. Kemasan yaitu warna, desain, gambar pembungkus mie instant

dan keterangan-keterangan yang tercantum pada pembungkus,

ketahanan pembungkus (kedap udara dan tidak mudah rusak)

a.2. Citarasa yaitu perpaduan rasa pedas, asin, manis dari produk

mie instant yang diciptakan perusahaan dan diolah pelanggan.

a.3. Harga yaitu daya beli konsumen terhadap perubahan tingkat

(41)

a.4. Variasi produk yaitu adanya keanekaragaman pilihan rasa dan

tersedianya bumbu tambahan sebagai pelengkap yang terdapat

di dalam produk mie instant.

a.5. Distribusi yaitu kemudahan mendapatkan mie instant baik di

toko-toko besar maupun di warung-warung kecil.

b. Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan yang didefinisikan oleh Sheth (dalam Fandy

Tjiptono, 2000:110) sebagai komitmen pelanggan terhadap suatu

merek dan pemasok berdasarkan sikap yang positif dan tercermin

dalam pembelian ulang yang konsisten.

2. Pengukuran

a. Variabel masalah pertama dan kedua adalah variabel tunggal, yaitu

kepuasan konsumen, artinya tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja yang dirasakannya dengan harapannya.

Variabel tingkat kepuasan ini terdiri dari lima atribut yaitu :

a.1 Kemasan

a.2 Citarasa

a.3 Harga

a.4 Variasi

(42)

Kepuasan konsumen dapat diukur dengan membuat sejumlah

pernyataan yang menyangkut kelima atribut tersebut. Ada dua jenis

pernyataan yaitu : pernyataan yang berupa kinerja (perceived performance) dan harapan (expectation). Untuk mendapatkan skor kepuasan konsumen dengan membandingkan skor antara skor kinerja

dengan skor harapan untuk tiap pernyataan pada masing-masing

responden.

Dengan membuat pernyataan 1 - 8 yang berkenaan dengan sejauh

mana harapan responden terhadap atribut mie instant dan pernyataan

mengenai penilaian atau perasaan responden terhadap atribut mie

instant berdasarkan pengalaman responden. Penentuan skor dilakukan

berdasarkan skala 1 sampai dengan 10. Responden mengisi angka 1

sampai 10 sesuai dengan pendapatnya.

Rumus Kepuasan Pelanggan :

IKP = Indeks Kepuasan Pelanggan PP = Perceived Performance

EP = Expectation Performance

Dalam kuesioner dibuat skala penilaian 1 sampai 10, nilai indeks kepuasan konsumen tertinggi memiliki skor 9 yang berasal dari 10

(PP) dikurangi 1 (EP) dan skor terendah sebesar -9 yang berasal dari 1

(PP) dikurangi 10 (EP).

(43)

IKP = PP – EP = 10 - 1 = 9 yang merupakan skor tertinggi IKP = PP – EP = 1 - 10 = -9 yang merupakan skor terendah

Untuk skor kepuasan konsumen yang dibentuk oleh 5 atribut diperoleh

rentang skor kepuasan konsumen minimal 5 x -9 = -45 dan tertinggi

5 x 9 = 45. Klasifikasi kepuasan konsumen ini terbagi dalam 4 kelas:

(-45) – < (-22,5) = Sangat Tidak Puas

(-22,5) - < 0 = Tidak Puas

0 - < 22,5 = Puas

22,5 - 45 = Sangat Puas

3. Variabel masalah ketiga dan keempat memiliki variabel independen yaitu

kepuasan konsumen dan variabel dependen yaitu loyalitas pelanggan yang

dapat diukur dengan membuat pernyataan sebagai berikut :

a. Merek ini merupakan prioritas utama untuk pembelian mie instant.

b. Saat membeli mie instant merek ini tidak perlu membandingkan

dengan merek mie instant lainnya.

c. Selama 1 bulan terakhir konsisten membeli mie instant dengan merek

yang sama.

d. Setia pada satu merek walau sesekali mencoba rasa mie instant dari

merek berbeda.

e. Tradisi turun temurun dalam keluarga.

(44)

g. Tahan kritikan.

h. Bersedia merekomendasikan ke orang lain.

i. Bersedia tetap membeli meskipun ada perubahan (kemasan, harga,

dan rasa).

j. Bila di toko tidak tersedia, bersedia mencari ke toko lain.

Membuat pernyataan sebanyak 8 pernyataan berkenaan dengan

pendapat responden mengenai tingkat loyalitasnya terhadap merek mie

instant yang dia pilih. Penentuan skor dilakukan berdasarkan skala 1

sampai dengan 10. Responden mengisi angka 1 sampai 10 sesuai

dengan pendapatnya.

Jumlah pernyataan adalah 8, sehingga kemungkinan skor jawaban

yang diperoleh tiap responden adalah 80 – 8

Range = Nilai terbesar – nilai terkecil

Kelas = 4

Interval = Range / Kelas

Interval = 80 - 8 / 4

72 / 4 =18

Skor jawaban dikelompokkan sebagai berikut :

8 – 25 = Sangat Tidak Loyal

26 – 43 = Tidak Loyal

44 - 61 = Loyal

(45)

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit yang dianalisis. (Husein

Umar, 1997:58). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang mengkonsumsi Indomie atau

Mie Sedaap.

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik

purposive sampling, yaitu sebuah sampel non probabilitas yang menyesuaikan diri dengan kriteria tertentu atau berdasarkan ketentuan

peneliti dalam memilih individu yang dijadikan sampel.

Purposive sampling ini juga disebut judgmental sampling, karena digunakan pertimbangan-pertimbangan dengan memasukkan unsur-unsur

tertentu. Peneliti menentukan 100 sampel agar penelitian ini menjadi lebih

valid dan memudahkan perhitungan peneliti dalam melakukan penelitian.

Metode purposive sampling yang digunakan peneliti ditentukan dengan kriteria :

1. Responden adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta program studi Manajemen dan Akuntansi

2. Responden adalah konsumen yang sedang atau minimal sudah

(46)

Karena jumlah populasi tidak diketahui secara pasti (tidak terhitung)

maka dalam pengambilan sampel agar penelitian ini menjadi valid

digunakan rumus (Sugiarto dan Siagian, 2001:70)

2 2 (1 )

E p p Z

n= −

Keterangan :

n : Jumlah sampel

p : Proporsi populasi

E : Kesalahan penarikan sampel

Z : standar kesalahan dengan tingkat signifikansi tertentu

Dengan perhitungan sebagai berikut, misalnya kemungkinan

terbesar sukses 50%, kesalahan penarikan sampel 10%, standar

kesalahan dengan tingkat signifikansi 95% adalah 1,96 sehingga

diperoleh

n = 2

2 1 , 0 ) 5 , 0 1 ( 5 , 0 96 ,

1 x x

n = 96,04 01 , 0 9604 , 0 =

Dari perhitungan di atas ditemukan bahwa jumlah minimal sampel

agar penelitian ini valid, jumlah sampel minimal 96.04, tetapi

untuk memudahkan perhitungan maka sampel ditentukan menjadi

(47)

G. Metode Pengumpulan Data

1. Angket Kuesioner

Angket kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan

sejumlah pertanyaan tertulis kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara bertanya jawab

secara langsung dan bertatap muka dengan responden.

3. Kepustakaan

Metode kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan cara

mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas

dalam penelitian.

H. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengubah sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Salah satu cara untuk mengukur tingkat validitas

adalah dengan melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan

skor total variabel. Dimana skor tersebut diukur berdasarkan rangking atau

(48)

Pearson yang dikenal dengan Korelasi Product Moment. (Husein Umar, 2003:84)

Rumus::

{

2 2

}

{

2 2

}

)

(

)

(

)

)(

(

y

y

n

x

x

n

y

x

xy

n

r

xy

Σ

Σ

×

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

=

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi

X : Nilai atau skor butir pertanyaan

Y : Nilai atau skor total butir pertanyaan

XY : Hasil kali dari skor x dan y untuk setiap responden

n : Jumlah sampel

Besarnya rxy dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan

taraf signifikansi (α) = 5 %. Jika rxy lebih besar dari r tabel maka kuesioner

yang digunakan sebagai alat ukur dapat dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan persesuaian

antara sesuatu yang diukur dengan alat yang digunakan. Untuk

mengujinya digunakan metode ganjil genap yaitu memisahkan antara item

(49)

Korelasi Product Moment (Husein Umar, 2003:92)

}

{

}

{

2 2 2 2

)

(

)

(

)

)(

(

y

y

n

x

x

n

y

x

xy

n

r

xy

Σ

Σ

×

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

=

Keterangan :

rxy : Korelasi korelasi item bernomor ganjil dengan item bernomor genap X : Nilai item bernomor ganjil

Y : Nilai item bernomor genap

XY : Hasil skor x dan y untuk setiap responden

n : Jumlah sampel

Setelah koefisien korelasi item bernomor ganjil genap didapatkan

maka untuk menilai reliabilitasnya digunakan rumus Spearman Brown

(Husein Umar, 2003:90)

xy xy tt r r r + = 1 2

Keterangan :

rtt : reliabilitas instrumen

rxy : Koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dengan genap.

Dengan taraf signifikan (α) : 5 % jika rtt lebih besar dari rtabel maka

(50)

I. Teknik Analisis Data

1. Untuk menjawab permasalahan pertama dan kedua yaitu dengan cara

menganalisis hasil jawaban responden dengan rumus :

IKP = PP – EP

IKP = Indeks Kepuasan Pelanggan

PP = Perceived Performance atau Kinerja EP = Expectation atau Harapan

2. Untuk menjawab permasalahan ketiga dan keempat yaitu adanya

pengaruh antara kepuasan pelanggan atas atribut-atribut produk dengan

loyalitas pelanggan digunakan rumus analisis regresi berganda

5 5 4 4 3 3 2 2 1

1X b X b X b X b X b

a

Y = + + + + +

dimana :

Y = Penafsiran variabel dependen

X1 = Variabel independen 1 (Kemasan)

X2 = Variabel independen 2 (Harga)

X3 = Variabel independen 3 (Citarasa)

X4 = Variabel independen 4 (Variasi)

X5 = Variabel independen 5 (Distribusi)

a = nilai konstanta

b1 = Koefisien regresi variabel independen 1

(51)

b3 = Koefisien regresi variabel independen 3

b4 = Koefisien regresi variabel independen 4

b5 = Koefisien regresi variabel independen 5

a. Statistik Uji t

Uji t adalah salah satu uji statistik yang digunakan untuk menguji

secara satu persatu variabel X1 sampai X5 apakah signifikan atau tidak

dalam mempengaruhi variabel Y. (Supranto, 2001:525). Caranya

adalah dengan melakukan pengujian terhadap koefisien regresi setiap

variabel independen.

Adapun langkahnya sebagai berikut :

1. Perumusan Hipotesis

Ho: bi = 0: Kemasan, harga, citarasa, variasi, distribusi secara

parsial tidak berpengaruh terhadap loyalitas

pelanggan.

Ha: bi ≠ 0: Kemasan, harga, citarasa, variasi, distribusi secara

parsial berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.

2. Rumus menghitung nilai t

t

hitung = b S

b

Keterangan :

t

hitung = Nilai

t

hitung yang dicari

b = Koefisien regresi

(52)

Nilai

t

hitung bisa diperoleh dari output SPSS. Setelah

t

hitung

diperoleh lalu dibandingkan dengan

t

tabel. Untuk mengetahui

t

tabel

digunakan taraf nyata (α) 5 % dan derajat kebebasan dk = n-k-1,

maka

t

tabel (α , n-k-1).

3. Mengambil keputusan tentang penerimaan dan penolakan

hipotesis

Ho diterima bila –t (α / 2;n-k-1) ≤

t

hitung ≤ t (α / 2;n-k-1)

Ho ditolak bila

t

hitung< -t (α / 2;n-k-1) atau

t

hitung > t ( α / 2;n-k-1)

b. Statistik Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari semua

variabel independen secara bersama-sama dalam mempengaruhi

variabel dependen dan apakah pengaruh tersebut signifikan atau tidak

(Suharyadi, 2004:523). Pengujian ini dilakukan dengan

membandingkan antara nilai kritis Ftabel dengan nilai Fhitung dari hasil

perhitungan.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Perumusan Hipotesa

Ho : ß1,ß2,ß3,ß4,ß5 = 0: Kemasan, harga, citarasa, variasi dan

distribusi secara simultan tidak berpengaruh

(53)

Ha : ß1,ß2,ß3,ß4,ß5 ≠ 0: Kemasan, harga, citarasa, variasi dan

distribusi secara simultan berpengaruh

terhadap loyalitas pelanggan.

2. Rumus menghitung nilai F

F =

(

)

(

1

)

/ 1

/

2 2

− −

R n k

k R

Keterangan :

k = Banyaknya nilai variabel bebas

n = Banyaknya sampel

R2 = Koefisien determinasi

Setelah Fhitung diperoleh lalu dibandingkan dengan Ftabel. Kriteria

yang digunakan untuk mencari Ftabel adalah dengan derajat

kebebasan df pembilang = k, df penyebut = n-k-1, dan tingkat

signifikansi atau kepercayaan 5 %.

3. Mengambil keputusan tentang penerimaan dan penolakan

hipotesis

Ho ditolak apabila Fhitung > Ftabel

Ho diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel

Apabila Fhitung > Ftabel hal ini dapat disimpulkan bahwa kemasan,

harga, citarasa, variasi dan distribusi secara simultan berpengaruh

terhadap loyalitas pelanggan.

(54)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berfungsi untuk memberikan pemahaman kepada pembaca tentang

lokasi dimana penelitian ini dilakukan penulis. Maka dalam bab ini penulis akan

memaparkan gambaran umum dari Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta. Selain itu pula penulis akan memaparkan obyek penelitian dalam

skripsi ini yakni gambaran umum Indomie dan Mie Sedaap.

Adapun isi dari bab ini adalah sejarah singkat Univrersitas Sanata Dharma,

dan profil Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma pada khususnya, Profil

Fakultas Ekonomi yang akan diangkat penulis meliputi sekilas tentang Fakultas

Ekonomi, visi dan misi, tujuan pendidikan dan bidang konsentrasi, proses

pembelajaran, fasilitas penunjang, pusat pengembangan, dan jumlah mahasisiwa

aktif.

A. Sejarah Singkat Universitas Sanata Dharma

Rencana mendirikan suatu perguruan tinggi keguruan lahir ketika Prof.

Muh Yamin, S.H, menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan

Kebudayaan Republik Indonesia. Sampai waktu itu, pendidikan khusus

guru-guru SMTP/SMU dilaksanakan oleh kursus B-I / B-II, yakni kursus untuk

menjadi guru yang didirikan di berbagai kota di Indonesia. Tetapi

sewajarnyalah pendidikan yang amat penting itu diangkat ke taraf keguruan

universiter dengan mempertahankan arah dan tujuannya sendiri, yaitu

(55)

Jawa Tengah yang ada pada waktu itu, Ordo Societas Jesu (Serikat Yesus, sering disingkat SJ) telah membuka kursus-kursus BI, diantaranya BI

Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H

Loeff, SJ dan BI Sejarah dan BI Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di

Semarang yang dikelola oleh Pater W.J Van Der Meulen, SJ dan Pater H.

Bastiaanse, SJ.

Selanjutnya kursus-kursus BI tersebut dianggap Crash Program

sehingga Superior Misionaris Jesu, yaitu Pater Kester berusaha mendirikan suatu perguruan tinggi, kebetulan pada tahun 1954-1955, Prof.de Quelje

pejabat Kementerian PP dan K, berkunjung ke Yogyakarta. Kesempatan ini

kemudian dimanfaatkan oleh Pater Kester, Pater Ruding dan Pater H. Loeff

untuk menggali informasi tentang gagasan Prof. Muh. Yamin, S.H. untuk

mendirikan PTPG. Pater Kester berpendapat bahwa gagasan inilah yang

selaras dengan karya-karya Pater Jesuit dan tidak melampaui batas-batas

kemampuan Ordo.

Kemudian Pater Kester menjadi “ tukang sulap”, tiga kursus BI milik

Jesuit yang sudah ada digabungkan menjadi satu. Gabungan ini diperkuat

dengan dana US$ 150.000, hadiah dari Conggregatio de Propaganda Fide. Dengan demikian lahirlah PTPG Sanata Dharma yang dimulai pada tanggal 20

Oktober 1955 dan diresmikan oleh Pemerintah pada tanggal 17 Desember

1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 jurusan yaitu :

(56)

Dharma sendiri diciptakan oleh Pater K. Looymans, SJ, pejabat Departemen

PP dan K di Kawali (Kantor Wali Gereja Indonesia), aslinya Sanata Dharma

dibaca Sanyata Dharm. Nyata Dharma artinya “ Kebaktian yang sebenarnya “

atau “ pelayanan nyata”. Kebaktian itu ditujukan untuk Tanah Air, Bangsa dan

Gereja (Pro Patria et Eclessia).

Kemudian dalam perkembangannya untuk memperbesar misi, Societas

Jesu menunjuk Pater Prof. Dr. Nicolaus Drijarkara, SJ menjadi Dekan PTPG

Sanata Dharma dan Wali Dekannya adalah Pater H. Loeff, SJ.

Perkembangan selanjutnya:

1. Pada bulan November 1958 PTPG Sanata Dharma berubah menjadi FKIP

Sanata Dharma yang merupakan bagian Universitas Katolik cabang

Yogyakarta. Hal itu menanggapi ketentuan pemerintah Kementerian PP

dan K tentang perubahan PTPG menjadi FKIP.

2. Pada tanggal 11 Juli 1962 berdasarkan SK Menteri PTIP No. 1/ 1961

FKIP Sanata Dharma memperoleh status DISAMAKAN dengan negeri.

3. Pada tanggal 1 September 1965 FKIP Sanata Dharma berubah menjadi

IKIP Sanata Dharma menanggapi SK Menteri PTIP No. 237/ B-Swt/ U/

1965. Perkembangan pesat terjadi yakni dengan didirikannya sarana

pendukung seperti Pusat Penelitian Sanata Dharma, Pusat Pengabdian

pada Masyarakat (PPM), dan Pusat Komputer. Selain itu pembangunan

fasilitas fisik dan administrasi maju pesat seperti adanya Biro

Administrasi Umum (BAU) dan Biro Administrasi Akademik dan

(57)

4. Tanggal 1 Januari 1967, membuka SMP Sanata Dharma.

5. Tanggal 1 Januari 1973, dibuka program pendidikan non gelar bagi

lulusan SLTA yaitu program Extension Course Bahasa Inggris.

6. Pada bulan Juli 1979 IKIP Sanata Dharma melaksankan program S1 yang

sebelumnya hanya program sarjana muda. Dan beberapa program Diploma

I, II, III dan pada tahun 1990 dibuka program Diploma II PGSD.

7. Pada tanggal 20 April 1993 menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat

akan tuntutan jaman, maka berdasarkan SK Mendikbud No.46/D/O/1993,

IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma

(USD). Dalam perkembangannya USD membuka 6 fakultas baru dan 2

fakultas perubahan yaitu FKIP, Fakultas Ekonomi, Fakultas MIPA,

Fakultas Sastra, Fakultas Teknik, Fakultas Farmasi, Fakultas Psikologi,

Fakultas Teologi, dan Fakultas Ilmu Pendidikan Agama Katholik. (FIPA)

8. Sejak tanggal 19 April 1999 melalui surat keputusan Direktur Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 143/ DIKTI/Kep/1999, FIPA berubah menjadi Program

Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katholik dan

menjadi bagian dari FKIP. Sampai sekarang Universitas Sanata Dharma

memiliki 8 Fakultas pendidikan program gelar S1, yakni :

a. FKIP

b. Fakultas Ekonomi

c. Fakultas MIPA

(58)

e. Fakultas Teknik

f. Fakultas Farmasi

g. Fakultas Psikologi

h. Fakultas Teologi

Selain itu juga program non gelar, yaitu D III PGSD dan English ExtensionCourse, dan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). USD juga telah membuka program studi Magister Teologi dan program studi

Magister Ilmu Religi dan Budaya.

B. Fakultas Ekonomi Sanata Dharma

1. Sekilas tentang Fakultas Ekonomi

Fakultas Ekonomi USD bertempat di kampus I USD yang terletak

di Desa Mrican, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten

Sleman, Yogyakarta, tepatnya di Jalan Moses Gatotkaca. Fakultas

Ekonomi berdampingan dengan 2 fakultas lainnya di kampus I USD,

yakni Fakultas Sastra dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Fakultas Ekonomi secara resmi berdiri pada tanggal 3 Mei 1993, yang

sampai sekarang sudah merayakan hari jadinya yang ke 14. Sejak awal

hingga sekarang Fakultas Ekonomi hanya memiliki 2 jurusan sekaligus

prodi, yakni Manajemen dan Akuntansi yang setiap tahunnya selalu

(59)

2. Visi dan Misi

Visi dan misi Fakultas Ekonomi USD yaitu menampilkan diri

sebagai business school yang menjunjung tinggi nilai-nilai akademik dan humanistik dan menghasilkan sarjana Ekonomi (Akuntansi dan

Manajemen) yang profesional dengan memiliki integritas, bersumber pada

moral dan spirit kristiani, melalui proses character formation.

3. Tujuan Pendidikan dan Bidang Konsentrasi.

a. Program Studi Manajemen

1. Tujuan Pendidikan

Menghasilkan Sarjana Ekonomi bidang manajemen atau

manajer profesional yang memiliki kemampuan mengelola dan

mengembangkan kegiatan pemasaran, sumber daya manusia,

operasi dan strategi bisnis yang disertai dengan :

a. Kepribadian yang matang dan berdedikasi tinggi.

b. Etika bisnis dengan tetap memperhatikan kepentingan

organisasi.

c. Berwawasan global dan peduli terhadap lingkungan.

2. Bidang Konsentrasi

a. Manajemen Pemasaran.

b. Manajemen Sumber Daya Manusia.

c. Manajemen Operasi.

(60)

b. Program Studi Akuntansi

1. Tujuan Pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan program pendidikan S1 dalam

bidang akuntansi bertujuan untuk :

a. Menghasilkan tenaga profesional di bidang Akuntansi

b. Menghasilkan tenaga profesional dalam bidang penyediaan

informasi keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu yang

berguna untuk pengambilan keputusan bisnis.

c. Menyiapkan lulusan memasuki dunia kerja baik sebagai

internal auditor maupun external auditor (akuntan publik)

dengan memberi bekal pemahaman bidang audit yang lebih

banyak.

4. Fasilitas Penunjang

a. Perpustakaan

Perpustakaan menyediakan buku-buku dalam jumlah dan kualitas

yang sangat memadai yang meliputi : buku teks, jurnal, majalah

maupun hasil penelitian ilmiah lainnya yang menunjang tercapainya

tujuan di Fakultas Ekonomi.

b. Laboratorium Komputer Fakultas Ekonomi

Fasilitas pendukung itu ditujukan untuk menjadi sarana pendukung

bagi kegiatan pratikum bagi mahasiswa prodi Manajemen dan

(61)

c. Laboratorium Akuntansi

Laboratorium Akuntansi dogunakan untuk mengembangkan modul,

bahan pratikum, kasus, program aplikasi komputer, dan bahan-bahan

penunjang perkuliahan lainnya.

d. Pojok Bursa Efek

Pojok bursa efek dibuka mulai tahun akademik 1999/2000 yang dapat

dimanfaatkan oleh dosen, mahasiswa dan masyarakat umum untuk

mengikuti perkembangan dunia bursa efek di Indonesia. Secara khusus

pojok bursa efek dapat menunjang pendidikan dan pelatihan bagi

mahasiswa Fakultas Ekonomi.

5. Data Jumlah Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Tabel IV.1

Jumlah Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Semester Genap Tahun Ajaran 2006 / 2007

Jurusan / Prodi

No Angkatan

Manajemen Akuntansi

1 1995 - 1

2 1996 - 3

3 1997 - 1

4 1998 7 6

5 1999 13 29

6 2000 48 60

7 2001 84 94

8 2002 76 87

9 2003 107 125

10 2004 136 141

11 2005 161 161

12 2006 129 149

Jumlah 761 857

(62)

C. Sejarah Mie Instan

Mie merupakan salah satu jenis makanan yang paling populer di Asia

khususnya di Asia Timur dan Asia Tenggara. Menurut catatan sejarah, mie

pertama kali dibuat di daratan Cina sekitar 2000 tahun yang lalu pada masa

pemerintahan dinasti Han. Dari Cina, mie berkembang dan menyebar ke

Jepang, Korea, Taiwan dan negara-negara di Asia Tenggara bahkan meluas

sampai ke benua Eropa. Di benua Eropa mie mulai dikenal setelah Marcopolo

berkunjung ke Cina dan membawa oleh-oleh mie. Namun pada

perkembangannya di Eropa mie berubah menjadi pasta seperti yang kita

kenal saat ini.

Sesungguhnya seni menggiling gandum telah lebih dahulu berkembang

di Timur Tengah, seperti di Mesir dan Persia. Pada awalnya mie diproduksi

secara manual, baru pada tahun 700-an sejarah mencatat terciptanya mesin

pembuat mie berukuran kecil dengan menggunakan alat mekanik. Evolusi

pembuatan mie berkembang secara besar-besaran setelah T.Masaki pada

tahun 1854 berhasil membuat mesin pembuat mie mekanik yang dapat

memproduksi mie secara massal. Kemudian mie instant yang lebih modern

adalah Chikin Ramen diciptakan di Jepang oleh Momufuku Ando pendiri

Nissin Food pada tahun 1958.

Di Indonesia mie instan yang pertama kali dikenal adalah Supermie,

yang diproduksi oleh PT Indofood Sukses Makmur sekitar tahun 1970an

Kemudian beberapa merek mie instant diproduksi juga oleh PT Indofood

(63)

D. Aneka Jenis Mie

Secara umum mie dapat digolongkan menjadi dua, mie kering dan mie

basah. Baik yang dalam kemasan Polietilen maupun dalam kemasan

polysteren yang dikenal juga sebagai sterofoam. Pada umumnya mie basah

adalah mie yang belum di masak kandungan airnya cukup tinggi dan cepat

basi, jenis mie ini biasanya hanya tahan satu hari . Kategori kedua adalah mie

kering seperti ramen dan beragam mie instant yang banyak kita jumpai di

pasaran. Dilihat dari bahan dasarnya, mie dapat dibuat dari berbagai macam

tepung, seperti tepung terigu, tepung tang mien, tepung beras, tepung kanji,

tepung kacang hijau dan lain-lain. Dari jenis tepung di atas, mie dari tepung

terigu paling banyak digunakan khususnya untuk membuat mie instan.

E. Sejarah Umum PT Indofood Sukses Makmur .Tbk

PT Indofood Sukses Makmur.Tbk atau yang lebih dikenal dengan nama

Indofood adalah perusahaan yang memproduksi produk Indomie, yaitu produk

yang dijadikan sebagai obyek penelitian oleh penulis. Indomie adalah merek

mie instan yang terkenal di Indonesia, begitu terkenalnya hingga orang sering

menyebut mie instan dengan sebutan "indomie" walaupun yang dikonsumsi

tidak bermerek Indomie.

PT Indofood adalah perusahaan pengolah makanan pertama di

(64)

instant, tepung terigu, minyak goreng, makanan bayi dan snack. Indofood juga

memproduksi bumbu masak.

Produk mie instant yang dihasilkan oleh PT Indofood Sukses Makmur

selain Indomie yaitu Supermie dan Sarimi, minyak goreng Bimoli dan

Sunrise, Royal Palmia dan Simas margarin, snack Chiki, Chitato dan Jet-Z,

produk makanan bayi Promina dan Sun Baby, dan bumbu masak Indofood dan

Piring Lombok. Merek-merek tersebut secara terus-menerus memainkan

peranan penting bagi stabilitas bisnis dan kekuatan fundamental bagi PT

Indofood Sukses Makmur.

F. Sejarah Umum PT Karunia Alam Segar dan PT Prakarsa Alam Segar

Wings Food sebagai produsen Mie Sedaap membawahi dua perusahaan

yang mendukung proses produksi mie instant merek Mie Sedaap, yaitu PT

Karunia Alam Segar dan PT Prakarsa Alam Segar.

PT Karunia Alam Segar (KAS) dan PT Prakarsa Alam Segar

(PAS) mengembangkan bisnis mie instant dengan mendirikan pabrik yang

berada di Jakarta dan Surabaya. Kedua perusahaan tersebut merencanakan

untuk memproduksi beberapa jenis mie instant baik di pabrik yang berada di

Jakarta maupun Surabaya pada akhir 2004.

Sponsor perusahaan dan pemegang saham perusahaan adalah PT

Mitrajaya Ekaprana yang memiliki hampir 100% saham dari KAS dan PAS.

(65)

tanah seluas 11 ha, bekas dari sebuah pabrik tekstil yang terletak di sebuah

kawasan industri Bekasi, dan dibuka pada bulan Desember 2003.

PT Karunia Alam Segar (KAS) berdiri di kawasan industri seluas 75 ha

di Gresik bagian utara. Area tersebut sebelumnya adalah sebuah tambak

Gambar

Gambar II.1
Gambar II.3
Tabel IV.1  Jumlah Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Semester
  Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Instrumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis untuk harga, jaminan, dan kualitas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%)..

Untuk mengidentifikasi pengaruh faktor-faktor program kartu pelanggan terhadap loyalitas konsumen serta pengaruh kartu pelanggan dan kepuasan konsumen terhadap

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa variabel kualitas produk dan iklan mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen, dan dari dua variabel

Penelitian ini menggunakan analisis indeks kepuasan pelanggan untukmengukur kepuasan pelanggan dengan skala Likert dan analisis Chi Square (X 2 ) untuk menguji ada atau tidak

Penelitian ini menggunakan analisis indeks kepuasan pelanggan untukmengukur kepuasan pelanggan dengan skala Likert dan analisis Chi Square (X 2 ) untuk menguji ada atau tidak

Metode analisis yang digunakan dalam penilitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan variabel kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen terhadap

Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh harga (X 1 ) dan kualitas produk (X 2 ) terhadap kepuasan konsumen

Dan seberapa besar pengaruh harga, kepuasan konsumen dan kualitas produk terhadap merek sepeda motor Honda.Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda,