• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengujian Instrumen

2. Uji Reliabilitas

(

)

(

)

)(

(

y

y

n

x

x

n

y

x

xy

n

r

xy

Σ

Σ

×

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

=

Keterangan : rxy : Koefisien korelasi

X : Nilai atau skor butir pertanyaan

Y : Nilai atau skor total butir pertanyaan

XY : Hasil kali dari skor x dan y untuk setiap responden

n : Jumlah sampel

Besarnya rxy dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan

taraf signifikansi (α) = 5 %. Jika rxy lebih besar dari r tabel maka kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur dapat dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan persesuaian

antara sesuatu yang diukur dengan alat yang digunakan. Untuk

mengujinya digunakan metode ganjil genap yaitu memisahkan antara item

Korelasi Product Moment (Husein Umar, 2003:92)

} { }

{

2 2 2 2

)

(

)

(

)

)(

(

y

y

n

x

x

n

y

x

xy

n

r

xy

Σ

Σ

×

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

=

Keterangan :

rxy : Korelasi korelasi item bernomor ganjil dengan item bernomor genap X : Nilai item bernomor ganjil

Y : Nilai item bernomor genap

XY : Hasil skor x dan y untuk setiap responden

n : Jumlah sampel

Setelah koefisien korelasi item bernomor ganjil genap didapatkan

maka untuk menilai reliabilitasnya digunakan rumus Spearman Brown

(Husein Umar, 2003:90) xy xy tt r r r + = 1 2 Keterangan : rtt : reliabilitas instrumen

rxy : Koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dengan genap.

Dengan taraf signifikan (α) : 5 % jika rtt lebih besar dari rtabel maka kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan memenuhi keandalan.

I. Teknik Analisis Data

1. Untuk menjawab permasalahan pertama dan kedua yaitu dengan cara

menganalisis hasil jawaban responden dengan rumus :

IKP = PP – EP

IKP = Indeks Kepuasan Pelanggan

PP = Perceived Performance atau Kinerja EP = Expectation atau Harapan

2. Untuk menjawab permasalahan ketiga dan keempat yaitu adanya

pengaruh antara kepuasan pelanggan atas atribut-atribut produk dengan

loyalitas pelanggan digunakan rumus analisis regresi berganda

5 5 4 4 3 3 2 2 1 1X b X b X b X b X b a Y = + + + + + dimana :

Y = Penafsiran variabel dependen

X1 = Variabel independen 1 (Kemasan)

X2 = Variabel independen 2 (Harga)

X3 = Variabel independen 3 (Citarasa)

X4 = Variabel independen 4 (Variasi)

X5 = Variabel independen 5 (Distribusi)

a = nilai konstanta

b1 = Koefisien regresi variabel independen 1

b3 = Koefisien regresi variabel independen 3

b4 = Koefisien regresi variabel independen 4

b5 = Koefisien regresi variabel independen 5

a. Statistik Uji t

Uji t adalah salah satu uji statistik yang digunakan untuk menguji

secara satu persatu variabel X1 sampai X5 apakah signifikan atau tidak

dalam mempengaruhi variabel Y. (Supranto, 2001:525). Caranya

adalah dengan melakukan pengujian terhadap koefisien regresi setiap

variabel independen.

Adapun langkahnya sebagai berikut :

1. Perumusan Hipotesis

Ho: bi = 0: Kemasan, harga, citarasa, variasi, distribusi secara

parsial tidak berpengaruh terhadap loyalitas

pelanggan.

Ha: bi ≠ 0: Kemasan, harga, citarasa, variasi, distribusi secara parsial berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.

2. Rumus menghitung nilai t

t

hitung =

b S

b

Keterangan :

t

hitung = Nilai

t

hitung yang dicari

b = Koefisien regresi

Nilai

t

hitung bisa diperoleh dari output SPSS. Setelah

t

hitung

diperoleh lalu dibandingkan dengan

t

tabel. Untuk mengetahui

t

tabel

digunakan taraf nyata (α) 5 % dan derajat kebebasan dk = n-k-1, maka

t

tabel (α , n-k-1).

3. Mengambil keputusan tentang penerimaan dan penolakan

hipotesis

Ho diterima bila –t (α / 2;n-k-1) ≤

t

hitung ≤ t (α / 2;n-k-1)

Ho ditolak bila

t

hitung< -t (α / 2;n-k-1) atau

t

hitung > t ( α / 2;n-k-1)

b. Statistik Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari semua

variabel independen secara bersama-sama dalam mempengaruhi

variabel dependen dan apakah pengaruh tersebut signifikan atau tidak

(Suharyadi, 2004:523). Pengujian ini dilakukan dengan

membandingkan antara nilai kritis Ftabel dengan nilai Fhitung dari hasil

perhitungan.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Perumusan Hipotesa

Ho : ß1,ß2,ß3,ß4,ß5 = 0: Kemasan, harga, citarasa, variasi dan

distribusi secara simultan tidak berpengaruh

Ha : ß1,ß2,ß3,ß4,ß5 ≠ 0: Kemasan, harga, citarasa, variasi dan

distribusi secara simultan berpengaruh

terhadap loyalitas pelanggan.

2. Rumus menghitung nilai F

F =

(

1

)

/

(

1

)

/ 2 2 − − −R n k k R Keterangan :

k = Banyaknya nilai variabel bebas

n = Banyaknya sampel

R2 = Koefisien determinasi

Setelah Fhitung diperoleh lalu dibandingkan dengan Ftabel. Kriteria

yang digunakan untuk mencari Ftabel adalah dengan derajat

kebebasan df pembilang = k, df penyebut = n-k-1, dan tingkat

signifikansi atau kepercayaan 5 %.

3. Mengambil keputusan tentang penerimaan dan penolakan

hipotesis

Ho ditolak apabila Fhitung > Ftabel

Ho diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel

Apabila Fhitung > Ftabel hal ini dapat disimpulkan bahwa kemasan,

harga, citarasa, variasi dan distribusi secara simultan berpengaruh

terhadap loyalitas pelanggan.

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berfungsi untuk memberikan pemahaman kepada pembaca tentang

lokasi dimana penelitian ini dilakukan penulis. Maka dalam bab ini penulis akan

memaparkan gambaran umum dari Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta. Selain itu pula penulis akan memaparkan obyek penelitian dalam

skripsi ini yakni gambaran umum Indomie dan Mie Sedaap.

Adapun isi dari bab ini adalah sejarah singkat Univrersitas Sanata Dharma,

dan profil Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma pada khususnya, Profil

Fakultas Ekonomi yang akan diangkat penulis meliputi sekilas tentang Fakultas

Ekonomi, visi dan misi, tujuan pendidikan dan bidang konsentrasi, proses

pembelajaran, fasilitas penunjang, pusat pengembangan, dan jumlah mahasisiwa

aktif.

A. Sejarah Singkat Universitas Sanata Dharma

Rencana mendirikan suatu perguruan tinggi keguruan lahir ketika Prof.

Muh Yamin, S.H, menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan

Kebudayaan Republik Indonesia. Sampai waktu itu, pendidikan khusus

guru-guru SMTP/SMU dilaksanakan oleh kursus B-I / B-II, yakni kursus untuk

menjadi guru yang didirikan di berbagai kota di Indonesia. Tetapi

sewajarnyalah pendidikan yang amat penting itu diangkat ke taraf keguruan

universiter dengan mempertahankan arah dan tujuannya sendiri, yaitu

Jawa Tengah yang ada pada waktu itu, Ordo Societas Jesu (Serikat Yesus, sering disingkat SJ) telah membuka kursus-kursus BI, diantaranya BI

Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H

Loeff, SJ dan BI Sejarah dan BI Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di

Semarang yang dikelola oleh Pater W.J Van Der Meulen, SJ dan Pater H.

Bastiaanse, SJ.

Selanjutnya kursus-kursus BI tersebut dianggap Crash Program

sehingga Superior Misionaris Jesu, yaitu Pater Kester berusaha mendirikan suatu perguruan tinggi, kebetulan pada tahun 1954-1955, Prof.de Quelje

pejabat Kementerian PP dan K, berkunjung ke Yogyakarta. Kesempatan ini

kemudian dimanfaatkan oleh Pater Kester, Pater Ruding dan Pater H. Loeff

untuk menggali informasi tentang gagasan Prof. Muh. Yamin, S.H. untuk

mendirikan PTPG. Pater Kester berpendapat bahwa gagasan inilah yang

selaras dengan karya-karya Pater Jesuit dan tidak melampaui batas-batas

kemampuan Ordo.

Kemudian Pater Kester menjadi “ tukang sulap”, tiga kursus BI milik

Jesuit yang sudah ada digabungkan menjadi satu. Gabungan ini diperkuat

dengan dana US$ 150.000, hadiah dari Conggregatio de Propaganda Fide. Dengan demikian lahirlah PTPG Sanata Dharma yang dimulai pada tanggal 20

Oktober 1955 dan diresmikan oleh Pemerintah pada tanggal 17 Desember

1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 jurusan yaitu :

Dharma sendiri diciptakan oleh Pater K. Looymans, SJ, pejabat Departemen

PP dan K di Kawali (Kantor Wali Gereja Indonesia), aslinya Sanata Dharma

dibaca Sanyata Dharm. Nyata Dharma artinya “ Kebaktian yang sebenarnya “

atau “ pelayanan nyata”. Kebaktian itu ditujukan untuk Tanah Air, Bangsa dan

Gereja (Pro Patria et Eclessia).

Kemudian dalam perkembangannya untuk memperbesar misi, Societas

Jesu menunjuk Pater Prof. Dr. Nicolaus Drijarkara, SJ menjadi Dekan PTPG

Sanata Dharma dan Wali Dekannya adalah Pater H. Loeff, SJ.

Perkembangan selanjutnya:

1. Pada bulan November 1958 PTPG Sanata Dharma berubah menjadi FKIP

Sanata Dharma yang merupakan bagian Universitas Katolik cabang

Yogyakarta. Hal itu menanggapi ketentuan pemerintah Kementerian PP

dan K tentang perubahan PTPG menjadi FKIP.

2. Pada tanggal 11 Juli 1962 berdasarkan SK Menteri PTIP No. 1/ 1961

FKIP Sanata Dharma memperoleh status DISAMAKAN dengan negeri.

3. Pada tanggal 1 September 1965 FKIP Sanata Dharma berubah menjadi

IKIP Sanata Dharma menanggapi SK Menteri PTIP No. 237/ B-Swt/ U/

1965. Perkembangan pesat terjadi yakni dengan didirikannya sarana

pendukung seperti Pusat Penelitian Sanata Dharma, Pusat Pengabdian

pada Masyarakat (PPM), dan Pusat Komputer. Selain itu pembangunan

fasilitas fisik dan administrasi maju pesat seperti adanya Biro

Administrasi Umum (BAU) dan Biro Administrasi Akademik dan

4. Tanggal 1 Januari 1967, membuka SMP Sanata Dharma.

5. Tanggal 1 Januari 1973, dibuka program pendidikan non gelar bagi

lulusan SLTA yaitu program Extension Course Bahasa Inggris.

6. Pada bulan Juli 1979 IKIP Sanata Dharma melaksankan program S1 yang

sebelumnya hanya program sarjana muda. Dan beberapa program Diploma

I, II, III dan pada tahun 1990 dibuka program Diploma II PGSD.

7. Pada tanggal 20 April 1993 menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat

akan tuntutan jaman, maka berdasarkan SK Mendikbud No.46/D/O/1993,

IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma

(USD). Dalam perkembangannya USD membuka 6 fakultas baru dan 2

fakultas perubahan yaitu FKIP, Fakultas Ekonomi, Fakultas MIPA,

Fakultas Sastra, Fakultas Teknik, Fakultas Farmasi, Fakultas Psikologi,

Fakultas Teologi, dan Fakultas Ilmu Pendidikan Agama Katholik. (FIPA)

8. Sejak tanggal 19 April 1999 melalui surat keputusan Direktur Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 143/ DIKTI/Kep/1999, FIPA berubah menjadi Program

Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katholik dan

menjadi bagian dari FKIP. Sampai sekarang Universitas Sanata Dharma

memiliki 8 Fakultas pendidikan program gelar S1, yakni :

a. FKIP

b. Fakultas Ekonomi

c. Fakultas MIPA

e. Fakultas Teknik

f. Fakultas Farmasi

g. Fakultas Psikologi

h. Fakultas Teologi

Selain itu juga program non gelar, yaitu D III PGSD dan English ExtensionCourse, dan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). USD juga telah membuka program studi Magister Teologi dan program studi

Magister Ilmu Religi dan Budaya.

B. Fakultas Ekonomi Sanata Dharma

1. Sekilas tentang Fakultas Ekonomi

Fakultas Ekonomi USD bertempat di kampus I USD yang terletak

di Desa Mrican, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten

Sleman, Yogyakarta, tepatnya di Jalan Moses Gatotkaca. Fakultas

Ekonomi berdampingan dengan 2 fakultas lainnya di kampus I USD,

yakni Fakultas Sastra dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Fakultas Ekonomi secara resmi berdiri pada tanggal 3 Mei 1993, yang

sampai sekarang sudah merayakan hari jadinya yang ke 14. Sejak awal

hingga sekarang Fakultas Ekonomi hanya memiliki 2 jurusan sekaligus

prodi, yakni Manajemen dan Akuntansi yang setiap tahunnya selalu

2. Visi dan Misi

Visi dan misi Fakultas Ekonomi USD yaitu menampilkan diri

sebagai business school yang menjunjung tinggi nilai-nilai akademik dan humanistik dan menghasilkan sarjana Ekonomi (Akuntansi dan

Manajemen) yang profesional dengan memiliki integritas, bersumber pada

moral dan spirit kristiani, melalui proses character formation.

3. Tujuan Pendidikan dan Bidang Konsentrasi.

a. Program Studi Manajemen

1. Tujuan Pendidikan

Menghasilkan Sarjana Ekonomi bidang manajemen atau

manajer profesional yang memiliki kemampuan mengelola dan

mengembangkan kegiatan pemasaran, sumber daya manusia,

operasi dan strategi bisnis yang disertai dengan :

a. Kepribadian yang matang dan berdedikasi tinggi.

b. Etika bisnis dengan tetap memperhatikan kepentingan

organisasi.

c. Berwawasan global dan peduli terhadap lingkungan.

2. Bidang Konsentrasi

a. Manajemen Pemasaran.

b. Manajemen Sumber Daya Manusia.

c. Manajemen Operasi.

b. Program Studi Akuntansi

1. Tujuan Pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan program pendidikan S1 dalam

bidang akuntansi bertujuan untuk :

a. Menghasilkan tenaga profesional di bidang Akuntansi

b. Menghasilkan tenaga profesional dalam bidang penyediaan

informasi keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu yang

berguna untuk pengambilan keputusan bisnis.

c. Menyiapkan lulusan memasuki dunia kerja baik sebagai

internal auditor maupun external auditor (akuntan publik)

dengan memberi bekal pemahaman bidang audit yang lebih

banyak.

4. Fasilitas Penunjang

a. Perpustakaan

Perpustakaan menyediakan buku-buku dalam jumlah dan kualitas

yang sangat memadai yang meliputi : buku teks, jurnal, majalah

maupun hasil penelitian ilmiah lainnya yang menunjang tercapainya

tujuan di Fakultas Ekonomi.

b. Laboratorium Komputer Fakultas Ekonomi

Fasilitas pendukung itu ditujukan untuk menjadi sarana pendukung

bagi kegiatan pratikum bagi mahasiswa prodi Manajemen dan

c. Laboratorium Akuntansi

Laboratorium Akuntansi dogunakan untuk mengembangkan modul,

bahan pratikum, kasus, program aplikasi komputer, dan bahan-bahan

penunjang perkuliahan lainnya.

d. Pojok Bursa Efek

Pojok bursa efek dibuka mulai tahun akademik 1999/2000 yang dapat

dimanfaatkan oleh dosen, mahasiswa dan masyarakat umum untuk

mengikuti perkembangan dunia bursa efek di Indonesia. Secara khusus

pojok bursa efek dapat menunjang pendidikan dan pelatihan bagi

mahasiswa Fakultas Ekonomi.

5. Data Jumlah Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Tabel IV.1

Jumlah Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Semester Genap Tahun Ajaran 2006 / 2007

Jurusan / Prodi No Angkatan Manajemen Akuntansi 1 1995 - 1 2 1996 - 3 3 1997 - 1 4 1998 7 6 5 1999 13 29 6 2000 48 60 7 2001 84 94 8 2002 76 87 9 2003 107 125 10 2004 136 141 11 2005 161 161 12 2006 129 149 Jumlah 761 857

C. Sejarah Mie Instan

Mie merupakan salah satu jenis makanan yang paling populer di Asia

khususnya di Asia Timur dan Asia Tenggara. Menurut catatan sejarah, mie

pertama kali dibuat di daratan Cina sekitar 2000 tahun yang lalu pada masa

pemerintahan dinasti Han. Dari Cina, mie berkembang dan menyebar ke

Jepang, Korea, Taiwan dan negara-negara di Asia Tenggara bahkan meluas

sampai ke benua Eropa. Di benua Eropa mie mulai dikenal setelah Marcopolo

berkunjung ke Cina dan membawa oleh-oleh mie. Namun pada

perkembangannya di Eropa mie berubah menjadi pasta seperti yang kita

kenal saat ini.

Sesungguhnya seni menggiling gandum telah lebih dahulu berkembang

di Timur Tengah, seperti di Mesir dan Persia. Pada awalnya mie diproduksi

secara manual, baru pada tahun 700-an sejarah mencatat terciptanya mesin

pembuat mie berukuran kecil dengan menggunakan alat mekanik. Evolusi

pembuatan mie berkembang secara besar-besaran setelah T.Masaki pada

tahun 1854 berhasil membuat mesin pembuat mie mekanik yang dapat

memproduksi mie secara massal. Kemudian mie instant yang lebih modern

adalah Chikin Ramen diciptakan di Jepang oleh Momufuku Ando pendiri

Nissin Food pada tahun 1958.

Di Indonesia mie instan yang pertama kali dikenal adalah Supermie,

yang diproduksi oleh PT Indofood Sukses Makmur sekitar tahun 1970an

Kemudian beberapa merek mie instant diproduksi juga oleh PT Indofood

D. Aneka Jenis Mie

Secara umum mie dapat digolongkan menjadi dua, mie kering dan mie

basah. Baik yang dalam kemasan Polietilen maupun dalam kemasan

polysteren yang dikenal juga sebagai sterofoam. Pada umumnya mie basah

adalah mie yang belum di masak kandungan airnya cukup tinggi dan cepat

basi, jenis mie ini biasanya hanya tahan satu hari . Kategori kedua adalah mie

kering seperti ramen dan beragam mie instant yang banyak kita jumpai di

pasaran. Dilihat dari bahan dasarnya, mie dapat dibuat dari berbagai macam

tepung, seperti tepung terigu, tepung tang mien, tepung beras, tepung kanji,

tepung kacang hijau dan lain-lain. Dari jenis tepung di atas, mie dari tepung

terigu paling banyak digunakan khususnya untuk membuat mie instan.

E. Sejarah Umum PT Indofood Sukses Makmur .Tbk

PT Indofood Sukses Makmur.Tbk atau yang lebih dikenal dengan nama

Indofood adalah perusahaan yang memproduksi produk Indomie, yaitu produk

yang dijadikan sebagai obyek penelitian oleh penulis. Indomie adalah merek

mie instan yang terkenal di Indonesia, begitu terkenalnya hingga orang sering

menyebut mie instan dengan sebutan "indomie" walaupun yang dikonsumsi

tidak bermerek Indomie.

PT Indofood adalah perusahaan pengolah makanan pertama di

instant, tepung terigu, minyak goreng, makanan bayi dan snack. Indofood juga

memproduksi bumbu masak.

Produk mie instant yang dihasilkan oleh PT Indofood Sukses Makmur

selain Indomie yaitu Supermie dan Sarimi, minyak goreng Bimoli dan

Sunrise, Royal Palmia dan Simas margarin, snack Chiki, Chitato dan Jet-Z,

produk makanan bayi Promina dan Sun Baby, dan bumbu masak Indofood dan

Piring Lombok. Merek-merek tersebut secara terus-menerus memainkan

peranan penting bagi stabilitas bisnis dan kekuatan fundamental bagi PT

Indofood Sukses Makmur.

F. Sejarah Umum PT Karunia Alam Segar dan PT Prakarsa Alam Segar

Wings Food sebagai produsen Mie Sedaap membawahi dua perusahaan

yang mendukung proses produksi mie instant merek Mie Sedaap, yaitu PT

Karunia Alam Segar dan PT Prakarsa Alam Segar.

PT Karunia Alam Segar (KAS) dan PT Prakarsa Alam Segar

(PAS) mengembangkan bisnis mie instant dengan mendirikan pabrik yang

berada di Jakarta dan Surabaya. Kedua perusahaan tersebut merencanakan

untuk memproduksi beberapa jenis mie instant baik di pabrik yang berada di

Jakarta maupun Surabaya pada akhir 2004.

Sponsor perusahaan dan pemegang saham perusahaan adalah PT

Mitrajaya Ekaprana yang memiliki hampir 100% saham dari KAS dan PAS.

tanah seluas 11 ha, bekas dari sebuah pabrik tekstil yang terletak di sebuah

kawasan industri Bekasi, dan dibuka pada bulan Desember 2003.

PT Karunia Alam Segar (KAS) berdiri di kawasan industri seluas 75 ha

di Gresik bagian utara. Area tersebut sebelumnya adalah sebuah tambak

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan pada atribut produk dari mie instan Indomie maupun Mie Sedaap terhadap loyalitas pelanggan di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil jawaban responden sebanyak 100 responden.

Hasil analisis terhadap data yang didapat berhasil mengungkapkan bagaimana tingkat kepuasan dan loyalitas mahasiswa terhadap kedua mie instan tersebut, dan bagaimana pengaruh kepuasan pada atribut terhadap loyalitasnya. Pada bab ini akan diuraikan hasil-hasil tersebut meliputi hasil pengujian instrumen, persentase karakteristik, pengujian indeks kepuasan pelanggan, pengujian regresi dan pembahasan hasil penelitian.

A. Uji Instrumen

Analisis ini digunakan untuk mengungkapkan kemampuan suatu

instrumen dalam mengukur kebenaran hasil penelitian secara cermat dan tepat,

yang sekaligus membuktikan bahwa suatu instrumen, dalam hal ini adalah

kuesioner valid bila digunakan dalam penelitian.

Instrumen yang digunakan peneliti merupakan pengembangan dari

indikator variabel dan belum pernah digunakan sebelumnya, sehingga perlu

pengujian valid dan reliabel berarti kuesioner dinyatakan layak dipakai, dan

sebaliknya berarti kuesioner tidak layak.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan sejauh mana suatu alat

pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur secara cermat dan tepat,

yang sekaligus membuktikan bahwa suatu intrumen dalam hal ini adalah

kuesioner valid bila digunakan dalam penelitian. Uji validitas ini

dilakukan dengan mengambil 30 orang pelanggan sebagai sampel uji coba

sebelum dilaksanakan penelitian. Setelah diketahui bahwa kuesioner

tersebut valid dan reliabel maka kuesioner tersebut digunakan untuk

melaksanakan penelitian terhadap responden yang berbeda dengan alat

ukur yang sama.

Pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus product moment dengan taraf signifikansi (α) 5% dan derajat kebebasan yaitu df = n–2 (30-2) yang bernilai 0,239. Apabila rhitung (output reliabilitas validitas hasil olahan SPSS for windows versi 13) lebih besar dari rtabel maka kuesioner dapat dikatakan valid atau sahih sebaliknya apabila rhitung yang

diperoleh lebih kecil dari nilai rtabel, menunjukkan bahwa alat pengukur

tersebut tidak valid (Bilson Simamora, 1997:23). Hasil uji validitas

Sumber : Pengolahan Data Primer Kelompok

Kuesioner

Item r-hitung r-tabel Ket

1 0,4065 0,239 Valid 2 0,4203 0,239 Valid 3 0,3860 0,239 Valid 4 0,5610 0,239 Valid 5 0,3822 0,239 Valid 6 0,4104 0,239 Valid 7 0,6965 0,239 Valid Harapan 8 0,3727 0,239 Valid 1 0,4270 0,239 Valid 2 0,6655 0,239 Valid 3 0,4149 0,239 Valid 4 0,4958 0,239 Valid 5 0,4083 0,239 Valid 6 0,4401 0,239 Valid 7 0,4593 0,239 Valid Kinerja 8 0,3930 0,239 Valid 1 0,7468 0,239 Valid 2 0,7984 0,239 Valid 3 0,8221 0,239 Valid 4 0,7336 0,239 Valid 5 0,6135 0,239 Valid 6 0,5966 0,239 Valid 7 0,8609 0,239 Valid Loyalitas 8 0,6431 0,239 Valid Tabel V.1

Hasil Uji Validitas Instrumen

2. Uji Reliabilitas

Prinsip dari uji reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data. Pengukuran validitas dalam

penelitian ini dilaksankan dengan menggunakan hasil penghitungan

reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman Brown untuk mencari koefisien reliabilitas. Pengujian reliabilitas ini menggunakan taraf nyata

sebesar (α) 5 % dan derajat kebebasan df n-2 (30-2) = 28, dimana akan dikatakan reliabel bila rhitung rtabel .

Berdasarkan output pada lampiran pengujian validitas dan reliabilitas

untuk item pernyataan harapan adalah rxy sebesar 0,5709 yang diperoleh melalui rumus korelasi Product Moment. Kemudian hasil tersebut dihitung dengan menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut :

xy xy tt

r

r

r

+

=

1

.

2

= 5709 . 0 1 5709 . 0 . 2 + = 0,7268

Nilai rtt sebesar 0,7268 yang lebih besar dibanding rtabel = 0,239 maka seluruh butir pernyataan mengenai harapan dinyatakan reliabel atau handal

serta dapat dipercaya untuk digunakan dalam penelitian.

Begitupula dengan pengujian reliabilitas pada pernyataan kinerja,

didapatkan hasil rtt = 0,7340 yang lebih besar dibanding rtabel , maka seluruh butir pernyataan mengenai kinerja dinyatakan reliabel atau handal

serta dapat dipercaya untuk digunakan dalam penelitian.

Pada pengujian reliabilitas pada pernyataan loyalitas, didapatkan hasil

rtt = 0,8738 yang hasilnya lebih besar dibandingkan rtabel, maka seluruh butir pernyataan mengenai loyalitas dinyatakan reliabel atau handal serta

dapat dipercaya untuk digunakan dalam penelitian. Ringkasan hasil

pengujian dapat dilihat pada tabel V.14.

Tabel V.2

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Sumber : Pengolahan Data Primer Kuesioner Spearman Brown r-tabel Keterangan Harapan 0,7268 0,239 Reliabel Kinerja 0,7340 0,239 Reliabel Loyalitas 0,8738 0,239 Reliabel

Dokumen terkait