• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis perbedaan tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut kaos merek In Tee-shirt dan C59 : studi kasus pada kaos merek In Tee-shirt dan C59 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis perbedaan tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut kaos merek In Tee-shirt dan C59 : studi kasus pada kaos merek In Tee-shirt dan C59 - USD Repository"

Copied!
211
0
0

Teks penuh

(1)

“ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN

TERHADAP

ATRIBUT KAOS MERK IN-TEESHIRT DAN C59 ”

Studi Kasus Pada Kaos Merek In Tee-shirt dan C59

Skripsi

Diajukan untuk Memenhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Anton Hary Susatyo

022214008

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)
(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada : Bapa,Putera Dan Roh Kudus, Kedua Orang tuaku, Kedua Saudara kandungku, Alm Eyang Kakung dan Putri Hadi Suwito dan Eyang Kakung

Suhodo serta Seluruh Keluarga Besar Hadi Suwito di Yogyakarta atas semua kasih sayang, bantuan, semangat dan doa yang selalu menyertai setiap langkahku

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 09 November 2007

Penulis,

Anton Hary Susatyo

(7)

ABSTRAK

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN

TERHADAP ATRIBUT KAOS MERK IN TEE-SHIRT DAN C59

Studi Kasus Pada Kaos Merk In Tee-shirt dan C59

Anton Hary Susatyo

Universitas Sanata dharma

Yogyakarta 2007

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merk In Tee-shirt dan C-59;2)Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merk In Tee-shirt dan C-59.

Dalam penelitian ini sebagai subyek penelitian adalah konsumen yang pernah membeli dan menggunakan kaos merk In Tee-shirt dan C59 di counter In Tee-shirt dan C59. Sedangkan yang menjadi obyek adalah perbedaan tingkat kepuasaan konsumen terhadap atribut produk kaos merek In Tee-shirt dan C59. Penelitian ini menggunakan analisis indeks kepuasan pelanggan untukmengukur kepuasan pelanggan dengan skala Likert dan analisis Chi Square (X2) untuk menguji ada atau tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat kepuasan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merek In Tee-shirt dan C59. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Penelitan ini menggunakan 100 sampel yang diperoleh dengan cara accidental sampling.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa:1)Tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merk In Tee-shirt dan C-59 adalah sangat tinggi. 2)Ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merk In Tee-shirt dan C59.

(8)

ABSTRACT

ANALYSIS ON DIFFERENCES OF CONSUMER STATISFACTION LEVEL

OF T-SHIRT IN TEE-SHIRT AND C59 ATTRIBUTES

A Case Study On T-shirt of Brands In Tee-shirt and C59

Anton Hary Susatyo

Universitas Sanata dharma

Yogyakarta 2007

The aimed of the research was to measure: (1) Consumer satisfaction level on In Tee-shirt and C59 on its product attributes, (2)Test the differences on consumer satisfaction level of In Tee-shirt and C59 attributes.

The subject in this research were the consumers who was bought and use In Tee-shirt and C59 t-shirt. Whereas the object in this research were the differences on consumer satisfaction level of In Tee-shirt and C59 attributes. This research applied analysis customer satisfaction index to measure customer satisfaction level and Chi Square to test the differences. The data collection techniques used were interview and questionnaire. This research used 100 samples order accidental sampling technique.

The data analysis result indicated that: (1) Consumer satisfaction level to t-shirt of brands In Tee-t-shirt and C59 attributes is very high. (2) There was a differences on consumer satisfaction level on In Tee-shirt and C59 attributes.

(9)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang mahakuasa atas segala rahmat

penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi yang berjudul “ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN

KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT KAOS MERK IN TEE-SHIRT DAN

C59” Studi Kasus Pada Kaos Merk In Tee-shirt dan C59” telah disusun untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sripsi ini masih jauh dari sempurna

karena kemampuan dan pengetahuan penulis yang terbatas, namun penulis

berharap kiranya skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat

terselesaikan atas bantuan, bimbingan, nasehat dan dorongan yang diberikan

berbagai pihak kepada penulis. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Th. Sutadi,MBAselaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan, nasehat, saran dan masukan dalam

penyusunan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

(10)

4. Bapak V.Mardi Widyamono, S.E.,M.B.A selaku dosen pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan, nasihat dan saran-saran yang bermanfaat kepada

penulis dalam rangka penulisan skripsi ini.

5. Kepada Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan

materi kuliah untuk menunjang dalam penulisan skripsi ini.

6. Kepada Bapak Yus Suharyadi, S.H. selaku Pimpinan P.T. Caladi Lima

Sembilan Yogyakarta beserta karyawan yang telah memberikan ijin penelitian

dan meluangkan waktunya selama penulis melakukan penelitian.

7. Kepada Bapak M. Zaenal Arifin selaku Pimpinan In Tee-shirt Yogyakarta

beserta karyawan terutama mba Wanti yang telah memberikan ijin penelitian

dan meluangkan waktunya selama penulis melakukan penelitian.

8. Kepada Almarhum Mbah Kakung dan Mbah Putri Hadi Suwito, Almarhum

Mbah Kakung Suhodo yang belum sempat melihat cucunya diwisuda.

9. Kedua orang Tuaku tercinta bapak Yohanes Sidik Yuwono dan Ibu Surtini

H.S, kedua saudara kandungku, Andiyono dan Filemon Adriyanto terimakasih

atas doa, kasih sayang, kesabaran, nasehat dan semua dukungan baik secara

moril dan materil kepada penulis.

10.Kepada seluruh kakakku di Mlati Glondong Yogyakarta, Mas Nur, Mbak

Yanti, Mas Giarto, Mbak Cucu, Mas Agus dan kedua keponakanku yang nakal

dan lucu-lucu Egi dan Ocha terima kasih atas semua doa, dukungan,

semangat, perhatian, nasehat dan tawa

(11)

11.Kepada Mas Lenggono terimakasih atas segala dukungan dan nasehat-nasehat

spritualnya sehingga penulis menjadi sadar untuk lebih mementingkan

penyelesaian penulisan skripsi.

12.Kepada yang teman-teman yang kerap memberi utangan di kala penulis susah

finansial : Ferdi “mastur”, Adit “paw”, Josephine, Pak karjo. TeNgkyu

Yeee!!!

13.Kepada segenap GBFY (Kapan NEhh WP LAgi????!!) dan teman-teman

GBFY 2002/GONZ 13.

14.Terimakasih untuk Keluarga besar Bapak F.X Priyatno selaku pemilik kost

yang telah sabar dengan tingkah laku penulis selama lima tahun.

15.Kepada band-band Pop Yang KERAP membahana di pagi hari di kamar

penulis: KOIL, SERINGAI, DEPECHE MODE, METALLICA,CHIMAIRA,

SEVENDUST, SOMETHING WRONG, PANTERA, RHCP, MARILYN

MANSON, DREAM THEATRE, MARILLION, SONIC YOUTH.

16.Temen-temen manajemen angkatan 2002 kelas A :. Nitis yang rada tidak jelas

hidupnya, Kencot, Eko kodok, Wawan, Andi Suki, Yudi Omo, Didiek,

Sumitro, Agus, Riski, Gepeng, Sandra (nuwun yo skripsine), Endah, Erni,

Indroani, Mario Kristian, Dona, Eka, Winda dan kawan-kawan semuanya.

17. Tempat untuk mencari pengalaman realita dunia kerja: CV. Raras, PT OSO,

CV Diandara Yogyakarta, Taylor Nelson Sofers Yogyakarta.

18.Sobat-sobat dan teman-teman “Sakit” penulis: Kevin Ndut, Adit Moron,

Wisnu Whiskey, Daus Bodat, koko vespa, Hari klaten, David betty, QQ,Cucu

carteran.

(12)

19.Mas Sidi

god.inc

yang memberikan gratisannya.

20.Para crew dadakan : Mba Cucu, Mas Jono, Mas igun

21.Teman-teman tak terduga atas kerjasamanya: Yan cornelis , Fatma, Grace

Dygta, Andina, Kristin, Nyoman dan Julian andi

22.Semua pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini baik secara langsung

maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu, tulis

namamu disini:________________

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiiliki penulis. Untuk

itu penulis mengharapkan kritik, saran yang membangun untuk menyempurnakan

skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi

pembaca semua.

Yogyakarta,9 November 2007

Penulis

Anton Hary Susatyo

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ...viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI...xiii

DAFTAR TABEL ...xviii

DAFTAR GAMBAR...xxiii

BAB I PENDAHULUAN 1 A..Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI 6 A. Manajemen Pemasaran... 6

1. Pengertian Pemasaran ... 6

2. Manajemen Pemasaran... 7

(14)

B. Konsep Pemasaran ... 8

C. Perilaku Konsumen ... 9

1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 9

2. Teori Peilaku Konsumen... 11

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 12

D. Pengertian Kepuasan Konsumen ………13

1. Pengertian Kepuasan Konsumen...13

2. Perspektif Psikologis dan Konsep Kepuasan Konsumen…..14

E. Atribut Produk... 15

1. Harga ... 16

2. Merek ... 16

3. Kualitas Bahan ... 16

4. Desain... 17

5. Promosi ... 17

6. Kemudahan Mendapatkan... 18

F. Hipotesis... 20

BAB III METODE PENELITIAN 21

A. Jenis Penelitian... 21

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

C. Subjek Penelitian... 22

D. Objek Penelitian ... 22

E. Definisi Operasional ... 22

(15)

F. Sumber Data ... 23

G. Metode Pengumpulan Data ... 24

H. Populasi Dan Sampel ... 24

I. Teknik Pengambilan Sampel... 25

J. Metode Pengujian Instrumen Penelitian ... 26

K. Teknik Pengukuran Data... 27

L. Teknik Analisis Data... 28

1. Analisis Persentase... 28

2. Analisis Indeks Kepuasan Konsumen... 28

3. Analisis Chi-Square... 29

BAB IV GAMBARAN UMUM P.T. CALADI LIMA SEMBILAN IV.1 P.T. Caladi Lima Sembilan………. .33

A. Gambaran Umum P.T. Caladi Lima Sembilan ... 33

B. Struktur Organisasi... 34

C. Proses Produksi ... 41

D. Jenis Produk yang Dipasarkan ... 42

E. Daerah Pemasaran... 46

F. Promosi ... 48

G. Penghargaan ... 49

H. Slogan... 49

I. Data Penjualan Perusahaan ... 49

J. Sistem Akuntansi Perusahaan ... 50

(16)

K. Personalia Perusahaan... 51

L. Sistem Penggajian ... 52

IV.2 Perusahaan In Tee-shirt………53

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan In Tee-shirt…………..53

B. Sistem penjualan ………54

C. Tujuan Perusahaaan………55 .

D. Sumber dan Penggunaan Dana……….. 55

E. Lokasi Perusahaan………. 56

F. Struktur Organisasi……… 56

G. Data Personalia Perusahaan……….... 60

H. Proses dan Hasil Produksi………... 65

I. Saluran Distribusi dan Promosi……… 71

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 73

A. Pengujian Instrumen Penelitian ... 73

B. Analisis Data ... 75

1. Analisis Persentase... 75

2. Analisis IKP ... 78

3. Analsis Chi square ... 83

C. Pembahasan... 113

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN 119 A. Kesimpulan ... 119

(17)

B. Saran... 119

C. Keterbatasan... 121

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(18)

0DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel IV.1 Jenis Produk Retail P.T. Caladi Lima Sembilan ... 45

Tabel IV.2 Jenis Produk Job Order P.T. Caladi Lima Sembilan ... 46

Tabel IV.3 Daerah Pemasaran P.T.Caladi Lima Sembilan ... 48

Tabel IV.4 Data Penjualan P.T. Caladi Lima Sembilan... 50

Tabel IV.5 Data Perolehan Laba P.T. Caladi Lima Sembilan... 50

Tabel IV.6 Data Karyawan P.T. Caladi Lima Sembilan Divisi Kantor .... 51

Tabel IV.7 Data Karyawan P.T.Caladi Lima Sembilan Divisi Pabrik... 51

Tabel IV.8 Jumlah Tenaga Kerja Tetap Perusahaan Kaos "In Tee-Shirt" Yogyakarta Tahun 2002 ...61

Tabel IV.9 Pendidikandan Kualitas Tenaga Kerja Perusahaan Kaos In Tee-shirt ...62

Tabel IV.10 Hari dan jam kerja Karyawan Perusahaan Kaos In Tee-Shirt Yogyakarta...63

Tabel IV.11 Jumlah Mesin dan Peralatan Perusahaan Kaos In Tee-Shirt Yogyakarta...67

Tabel V.1 Ringkasan Pengujian Validitas In Tee-shirt... 73

Tabel V.2 Ringkasan Pengujian Validitas C59... 74

Tabel V.3 Ringkasan Pengujian Reliabilitas In Tee-shirt... 75

Tabel V.4 Ringkasan Pengujian Reliabilitas C59 ... 75

Tabel V.5 Jumlah Responden Bedasarkan Jenis Kelamin ... 76

(19)

Tabel V.6 Jumlah Responden Berdasarkan Umur ... 76

Tabel V.7 Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan... 77

Tabel V.8 Jumlah Responden Berdasarkan Rata-rata Pendapatan ... 77

Tabel V.9 Perhitungan IKP In Tee-Shirt... 79

Tabel V.10 Perhitungan IKP C59 ... 80

Tabel V.11 Rekapitulasi IKP kaos merek In Tee-shirt berdasarkan jumlah responden………..81

Tabel V.12 Rekapituklasi IKP kaos merek C59 berdasarkan jumlah responden Tabel V.13 Rata-rata Total IKP merek In Tee-shirt dan C59 ... 81

Tabel V.14 Perbedaan kepuasan Konsumen terhadap atribut harga... 82

Tabel V.15 Perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut merek... 83

Tabel V.16 Perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut kualitas bahan... 84

Tabel V.17 Perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut desain ... 84

Tabel V.18 Perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut promosi ... 85

Tabel V.19 Perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut kemudahan mendapatkan ... 86

Tabel V.20 Perbandingan X2 hitung dengan X2 tabel... 86

Tabel V.21 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut harga berdasar jenis kelamin... 87

Tabel V.22 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut merek berdasar jenis kelamin... 88

(20)

Tabel V.23 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut kualitas bahan

berdasar jenis kelamin... 88

Tabel V.24 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut desain berdasar jenis

kelamin... 89

Tabel V.25 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut promosi berdasar

jenis kelamin ... 90

Tabel V.26 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut kemudahan

mendapatkan berdasar jenis kelamin ... 90

Tabel V.27 Perbandingan X2 hitung dengan X2 tabel... 91

Tabel V.28 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut harga berdasar

rata-rata pendapatan perbulan... 92

Tabel V.29 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut merek berdasar

rata-rata pendapatan perbulan... 93

Tabel V.30 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut kualitas bahan

berdasar rata-rata pendapatan perbulan... 94

Tabel V.31 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut desain berdasar

rata-rata pendapatan perbulan... 95

Tabel V.32 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut promosi berdasar

rata-rata pendapatan perbulan... 96

Tabel V.33 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut kemudahan

mendapatkan berdasar rata-rata pendapatan perbulan ... 97

Tabel.. V.34 Perbandingan X2 hitung dengan X2 tabel... 98

(21)

Tabel.. V.35 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut harga berdasar jenis

kelamin... 99

Tabel.. V.36 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut merek berdasar jenis

kelamin... 100

Tabel.. V.37 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut kualitas bahan

berdasar jenis kelamin... 101

Tabel.. V.38 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut desain berdasar jenis

kelamin... 102

Tabel.. V.39 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut promosi berdasar

jenis kelamin ... 103

Tabel.. V.40 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut kemudahan

mendapatkan berdasar jenis kelamin ... 104

Tabel.. V.41 Perbandingan X2 hitung dengan X2 tabel... 105

Tabel.. V.42 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut harga berdasar

rata-rata pendapatan perbulan... 106

Tabel.. V.43 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut merek berdasar

rata-rata pendapatan perbulan... 107

Tabel.. V.44 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut kualitas bahan

berdasar rata-rata pendapatan perbulan... 108

Tabel.. V.45 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut desain berdasar

rata-rata pendapatan perbulan... 109

(22)

Tabel.. V.46 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut promosi berdasar

rata-rata pendapatan perbulan... 110

Tabel.. V.47 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut kemudahan

mendapatkan berdasar rata-rata pendapatan perbulan ... 111

Tabel.. V.48 Perbandingan X2 hitung dengan X2 tabel... 112

Tabel.. V.49 Hipotesis... 114

Tabel.. V.50 Tabulasi tingkat kepuasan merek In Tee-shirt berdasar jenis

kelamin... 115

Tabel.. V.51 Tabulasi tingkat kepuasan merek C59 berdasar jenis kelamin115

Tabel.. V.52 Tabulasi tingkat kepuasan merek In Tee-shirt berdasar rata-rata

pendapatan ... 117

Tabel.. V.53 Tabulasi tingkat kepuasan merek C59 berdasar rata-rata

pendapatan ... 117

(23)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Konsep Kepuasan Konsumen ... 15

Gambar IV.1 Bagan Struktur Organisasi P.T Caladi Lima Sembilan... 40

Gambar IV.2 Proses Produksi P.T. Caladi Lima Sembilan ... 41

Gambar IV.3 Struktur organisasi In Tee-shirt ... 43

(24)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perilaku konsumen terhadap suatu produk yang telah lama beredar di

pasaran tentunya memberikan nilai tersendiri bagi konsumen yang telah

mengkonsumsinya. Konsumen akan mengetahui banyak mengenai produk itu

setelah ia mencoba mengkonsumsi dan menikmati produk itu untuk memenuhi

kebutuhannya, daripada hanya sekedar mengetahuinya melalui iklan atau

informasi dari pihak lain. Begitu juga untuk produk yang telah lama dikenal

dan menonjol dibanding produk sejenis yang dibuat oleh pihak lain.

Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, dimana berbagai

perusahaan berusaha memenuhi semua kebutuhan dan keinginan konsumen

sehingga mengharuskan perusahaan pandai dalam mengamati bahwa prioritas

pemilihan atribut produk oleh konsumen berbeda-beda tergantung pada

perilaku konsumen dalam pembelian. Oleh sebab itu suatu bisnis usaha

dituntut untuk selalu memantau perilaku konsumen. Penelitian ini dilakukan

untuk mengukur perilaku konsumen. Hal ini menyangkut penyelidikan

terhadap faktor atau pengaruh yang mendorong konsumen untuk melakukan

tindakan membeli atau tidak membeli suatu produk .

Pengumpulan informasi diperlukan agar produk yang ditawarkan dapat

bersaing di pasaran, sehingga perusahaan perlu mengatahui sikap konsumen

(25)

2

terhadap produk tersebut yang menyangkut atribut produk. Penilaian tersebut

penting bagi perusahaan dalam usaha mengembangkan dan menyempurnakan

produknya agar laku di pasaran dan menjadi prioritas utama pilihan

konsumen. Adanya kepuasan yang dirasakan konsumen menimbulkan respon

yang positif berupa terjadinya pembelian ulang, dan menganjurkan konsumen

lain agar membeli produk yang sama.

Di dalam kehidupan, masyarakat memerlukan kaos untuk dipakai

dalam kegiatan sehari-hari. Beraneka ragam model dan merek kaos banyak

dijumpai sehingga menimbulkan persaingan yang ketat di antara industri

penghasil kaos. Salah satu merek kaos yang muncul di Indonesia khususnya

Yogyakarta adalah merek C-59 yang diproduksi oleh P.T Caladi Lima

Sembilan. Kaos merk C-59 memiliki karakteristik produk yang berbeda

dengan merek-merek lain Hal tersebut terlihat dari desain produk yang dibuat

dalam jumlah yang terbatas untuk satu desain sehingga terkesan produk

tersebut dibuat secara eksklusif. Salah satu pasar sasaran yang berpotensi

besar menjadi pelanggan bagi P.T Caladi Lima sembilan adalah anak-anak

muda yang ditunjukkan dengan produksi kaos dengan tema desain terbanyak

dibanding tema desain untuk pasar sasaran lainnya.

Disamping merk C59 terdapat berbagai macam merk lainnya dan salah

satunya merek In Tee-shirt. Merek In Tee-shirt merupakan merk lokal yang

identik dengan kota Yogyakarta serta cukup terkenal dalam masyarakat

Yogyakarta. Untuk mengetahui apakah atribut-atribut produk yang dimiliki

(26)

3

kedua perusahaan yang memiliki masing-masing merek tersebut perlu

menganalisis kepuasan konsumen dengan membandingkan terhadap atribut

produk kaos merk In Tee-shirt dengan merk C59 melalui pemahaman sikap

konsumen terhadap atribut-atribut yang ada, maka dapat diperoleh gambaran

tentang bagaimana kepuasan konsumen kaos C59 terhadap atribut produk kaos

merk In Tee-shirt, begitu juga sebaliknya kaos merk In Tee-shirt dengan merk

C59.

Atas dasar uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan memilih judul “ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT KAOS MERK IN TEE-SHIRT DAN C59” Studi Kasus Pada Kaos Merk In Tee-shirt dan C59”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

penulis mengajukan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merk

In Tee-shirt dan C59 ?

2. Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut

produk kaos merk In Tee-shirt dan C-59?

C. Batasan Masalah

1. Penelitian ini dibatasi pada kepuasan konsumen menurut kelompok jenis

(27)

4

2. Atribut-atribut produk kaos merk In Tee-shirt dan C-59 yang diteliti adalah:

a. Harga

b. Merk

c. Kualitas Bahan

d. Desain

e.Promosi

f. Kemudahan mendapatkan

3. Responden yang diteliti adalah responden yang pernah dan atau

menggunakan kaos merk In Tee-shirt dan C59 di counter In Tee-shirt dan

C59.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah

dijelaskan di muka, maka tujuan yang diharapkan akan dapat tercapai dalam

penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut produk

kaos merk In Tee-shirt dan C-59.

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen

terhadap atribut produk kaos merk In Tee-shirt dan C-59.

E. Manfaat Penelitian

(28)

5

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi P.T

Caladi Lima Sembilan Yogyakarta dan In Tee-shirt sebagai bahan

masukan untuk mengembangkan produknya dalam aspek harga, merk,

kualitas bahan, desain, promosi dan kemudahan mendapatkan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan menambah referensi hasil penelitian di

perpustakaan dan dapat digunakan sebagai referensi, sumber dan

pengembangan penelitian bagi mahasiswa dalam penyusunan skripsi

selanjutnya dalam bidang yang sama serta pihak-pihak lain yang

membutuhkannya.

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang lebih luas

dan pengalaman serta penerapan anatara teori ilmu akademis dengan

(29)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang

dilakukan oleh para pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan, berkembang dan mendapatkan laba. Selain itu pemasaran juga

merupakan kegiatan yang berorientasi pada konsumen. Untuk lebih jelasnya

berikut akan dijelaskan beberapa definisi mengenai pemasaran.

Pengertian Pemasaran menurut Philip Kotler (1997: 9) adalah sebagai

berikut:

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Sedangkan pengertian Pemasaran menurut Boyd. Walker. Larreche (2000: 4)

adalah sebagai berikut:

Pemasaran adalah suatu proses social yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.

Dari dua pengertian di atas maka pemasaran dapat diartikan sebagai

suatu proses untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui

pertukaran yang melibatkan dua pihak atau lebih.

(30)

7

2.. Manajemen Pemasaran

Dalam menjalankan kegiatan pemasaran, perusahaan memerlukan sistem

pengelolaan yang baik yang mencakup seluruh kegiatan pemasaran perusahaan

baik di masa lalu maupun di masa yang akan datang. Karena itulah manajemen

pemasaran sangat diperlukan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan

pemasarannya. Berikut adalah beberapa definisi mengenai manajemen

pemasaran.

Manajemen Pemasaran menurut Boyd. Walker. Larreche (2000: 18)

adalah sebagai berikut:

Manajemen Pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Sedangkan Manajemen Pemasaran menurut Philip Kotler (1997: 14) adalah

sebagai berikut:

Manajemen Pemasaran adalah analisis perencanaan, implementasi dan kontrol terhadap program-program yang disusun untuk menciptakan, membentuk, dan mempertahankan secara bersama-sarna pertukaran dan hubungan yang menguntungkan dengan pasar yang menjadi sasaran demi tujuan tercapainya sasaran organisasional.

Dari dua pengertian di atas maka manajemen pemasaran dapat diartikan

(31)

8

promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan

pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.

B. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menuntun perusahaan untuk merumuskan dan menyusun

suatu kombinasi dari kebijaksanaan produk, harga, promosi dan distribusi

setepat-tepatnya supaya kebutuhan para konsumennya dapat dipenuhi secara

memuaskan .

Menurut Basu Swastha dan Hani Handoko (2000:6):

Konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Dalam konsep pemasaran terdapat tiga unsur pokok yaitu (Swastha dan Hani

Handoko,2000:7):

1. Orientasi pada konsumen

Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen harus:

a. Menetukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang

akan dilayani dan dipenuhi.

b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran

penjualan.

c. Menentukan produk dan program pemasarannya.

d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai

dan menafsirkan keingian, keputusan pembelian serta perilaku

(32)

9

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah

menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau

model yang menarik.

2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral (integrated marketing)

Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan

setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang

terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan-tujuan

perusahaan dapat terealisasi. Selain itu harus terdapat juga penyesuaian dan

koordinasi produk, dan sebagainya. Usaha-usaha ini perlu juga

dikoordinasikan dengan waktu dan tempat.

3. Kepuasan konumen (consumer satisfaction)

Faktor yang akan menetukan apakah perusahaan dalam jangka panjang

akan mendapatkan laba, ialah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang

akan dipenuhi. Ini tidaklah berarti bahwa perusahaan harus berusaha

memaksimalkan kepuasan konsumen, tetapi kepuasan konsumen akan

memberikan keputusan pembelian sebuah produk.

C. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut F. James Engle (1994:237)

(33)

10

Menurut Basu Swastha dan Hani Handoko (2000:10)

Perilaku konsumen sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

2. Teori Perilaku Konsumen

Untuk mengetahui proses motivasi yang mendasar dan

mengarahkan perilaku konsumen dalam melakukan pembelian, perlu

dipelajari beberapa teori tentang perilaku konsumen (Basu Swastha dan

Hani Handoko, 2000:28-38)

a. Teori Ekonomi Mikro

Teori ekonomi mikro dikembangkan oleh para ahlio ekonomi

klasik seperti Adam Smith dan kawan- kawan yang pada akhirnya

menghasilkan doktrin pertumbuhan ekonomi yang didasarkan atas prinsip

bahwa manusia di dalam segala tindakan didorong oleh kepentingannya

sendiri. Jeremy Bentham memandang manusia sebagai makhluk yang

selalu mempertimbangkan untung rugi yang akan didapat dari segala

tingkah lakunya. Teori ini didasarkan pada beberapa asumsi, Yaitu:

1). Bahwa konsumen selalu mencoba untuk memaksimumkan

kepuasannya dalam batas-batas kemampuan finansialnya.

2). Bahwa ia mempunyai pengetahuan tentang beberapa alternatif

sumber untuk memuaskan kebutuhannya.

(34)

11

b. Teori Psikologis

Teori psikologis in mendasarkan pada faktor-faktor psikologis

individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Pada

dasarnya teori ini merupakan penerapan dari teori-teori bidang psikologi

dalam menganalisa perilaku konsumen. Tujuan mempelajari bidang

psikologi adalah:

1). Mengumpulkan fakta-fakta perilaku manusia dan mempelajari

hukum perilaku tersebut.

2). Psikologi berusaha untuk meramalkan perilaku manusia.

3). Psikologi bertujuan untuk mengontrol perilaku manusia.

c. Teori Sosilogis

Teori ini menitikberatkan pada hubungan dan pengaruh antar

individu-individu yang dikaitkan dengan perilaku kelompok. Teori

sosiologis mengarahkan analisa perilaku pada kegiatan-kegiatan kelompok

seperti keluarga, teman kerja, perkumpulan olahraga dan sebagainya.

Perusahaan harus bisa menentukan mana di antara lapisan-lapisan sosial

yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap permintaan akan produk

yang akan dihasilkan.

d. Teori Antropologi

Teori ini menekankan pada perilaku pembelian dari suatu

kelompok masyarakat. Kelompok-kelompok masyarakat yang lebih

diutamakan dalam teori antropologi ini bukannya kelompok kecil seperti

(35)

12

lingkupnya sangat luas seperti kebudayaan, subklutur, dan kelas-kelas sosial.

Dengan menggunakan teori antropologi, manajemen dapat mempelajari

akibat-akibat yang ditimbulkan oleh faktor-faktor tersebut terhadap perilaku

konsumen.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Menurut (Kotler dan Armstrong, 2003: 200) perilaku pembelian yang

dilakukan oleh konsumen sangat dipengaruhi oleh :

a. Faktor budaya.

Faktor budaya memiliki pengaruh yang terluas dan terdalam dalam

perilaku konsumen.Budaya adalah penyebab dasar keinginan dan

perilaku konsumen.

b. Faktor sosial

Perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor

sosial seperti kelompok kecil, keluarga, peran sosial dan status yang

melingkupi konsumen tersebut.

c. Faktor pribadi

Perilaku pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti

umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup,

kepribadian dan konsep diri.

d. Faktor psikologis

Pilihan pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor psikologis

(36)

13

D. Kepuasan Konsumen

1. Pengertian Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler (2000:42):

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.

Menurut Engel (1994:545):

Kepuasan konsumen/pelanggan adalah evaluasi pembeli dimana alternatif yang dipilih sekira-kiranya sama/melampaui harapan sedangkan ketidakpuasan pelanggan timbul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan.

Menurut Kotler (2000:44), ada empat metode yang dapat dipakai untuk

mengukur kepuasan pelanggan, yaitu:

a. Sistem keluhan dan saran

Sebuah perusahaan yang berfokus pada pelanggan mempermudah

pelanggannya serta menyediakan fasilitas untuk memberikan saran dan

keluhan.

b. Survei kepuasan pelanggan

Umumnya penelitian kepuasan pelanggan dilakukan melalui penelitian

survei, baik melalui pos, telepon maupun wawancara.

c. Belanja siluman

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan

pelanggan dengan membayar beberapa orang untuk berperan dan

(37)

14

mengenai kekutan dan kelemahan produk pesaing berdasarkan

pengalaman mereka.

d. Analisis pelanggan yang hilang

Perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah berhenti

membeli/beralih ke produk lain. Yang ingin diperoleh adalah informasi

penyebab terjadinya hal tersebut.

2. Perspektif Psikologis dan Konsep Kepuasan Konsumen

Berdasarkan perspektif psikologis, terdapat dua model kepuasan

konsumen yaitu (Tjiptono,1995:34-37):

1. Model Kognitif

Dalam model ini penilaian pelanggan didasarkan pada perbedaan

kombinasi atribut yang ideal dan yang aktual. Apabila yang ideal sama

dengan yang aktual maka pelanggan akan sangat puas pada produk

tersebut dan sebaliknya

2. Model Afektif

Model ini menyatakan bahwa penilaian pelanggan individual

terhadap suatu prouk/jasa tidak semata-mata berdasarkan perhitungan

rasional, tetapi berdasarkan kebutuhan subjektif aspirasi dan pengalaman.

Maksud dari fokus ini adalah untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen

(38)

15

Adapun gambar konsep kepuasan konsumen sebagai berikut(dikutip dalam

Tjiptono, 2000:147) :

Tujuan Perusahaan Kebutuhan dan

Keinginan Konsumen

Harapan Konsumen Terhadap Suatu Produk

Produk

Nilai Produk

Tingkat Kepuasan Konsumen

Gamabar II.1. Konsep Kepuasan Konsumen

E. Atribut Produk

Menurut Tjiptono (1997 : 103 ): Atribut produk adalah unsur-unsur pokok

yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan

keputusan pembelian. Misalnya harga, Kemudahan didapat, merek dan

sebagainya. Pengertian lain atribut produk adalah suatu komponen yang

merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh konsumen

(Gitosudarmo, 1994 : 188)

Dalam penelitian ini, asapek atribut produk lebih difokuskan pada harga,

(39)

16

1. Harga

Harga biasanya digunakan konsumen /pelanggan sebagai indikator kualitas. Artinya kalau harganya mahal seharusnya kualitasnya baik dan

sebaliknyaMenurut Swastha (1997:56) harga adalah jumlah uang (ditambah

beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan

sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Strategi harga

ditetapkan dengan tujuan agar dapat diketahui pada tingkat berapakah

pembeli mau membeli barang tersebut.

2. Merk

Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong dikutip dalam Alma ( 2002)

merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain atau

kombinasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang dan jasa yang

membedakan suatu produk dengan produk saingannya.

3. Kualitas bahan

Dalam proses perencanaan produk, produsen harus menetapkan derajat

mutu bagi produknya karena hal ini akan mempengaruhi penampilannya di

pasar nanti. Menurut Rismiati dan Suratno (2001) mutu merupakan

pengertian dari daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pemeliharaan,

dan perbaikan serta segala atribut lain. Peningkatan mutu produk dapat

dilakukan oleh perusahaan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan

(40)

17

4. Model/desain

Menurut Rismiati dan Suratno (2001) cara lain untuk menunjukkan

perbedaan produk adalah dengan menampilkan model atau desain. Desain

dapat menciptakan semacam kepribadian tersendiri sehingga menonjol bila

dibandingkan dengan produk pesaing atau produk yang kelihatan serupa.

5. Promosi

Dalam pemasaran, kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan dan

mengingatkan kembali manfaat produk kepada pembeli atau konsumen

sering disebut sebagai promosi. Kegiatan promosi dapt dilakukan melalui

media komunikasi massa, misalnya koran, majalah, tabloid, televisi, radio,

papan reklame, dan poster.

Definisi promosi menurut Swastha dan Irawan (2005:349) adalah

informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan

seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran

dalam pemasaran.

Ada beberapa alat promosi yang paling penting (Griffin dan Ebert,

1998:336), yaitu:

a. Advertising (iklan)

Iklan adalah suatu bentuk komunikasi bukan pribadi yang

digunakan oleh sponsor tertentu untuk membujuk atau

menginformasikan pendengar mengenai suatu produk. Iklan

biasanya menggunakan semua jenis penyiaran dan media cetak,

(41)

18

b. Personal Selling (penjualan pribadi)

Penjualan pribadi merupakan penjualan dari satu orang ke orang

lain, sewaktu perusahaan membeli dari perusahaan lain, para agen

pembelian yang memerlukan informasi teknis dan rinci biasanya

merujuk kepada wakil perusahaan penjual.

c. Sales Promotion (promosi penjualan)

Barang-barang yang relatif murah sering kali dipasarkan melalui

promosi penjualan, yang melibatkan bujukan langsung kepada

pembeli. Premium (biasanya barang-barang gratis), voucher yang

dapat ditukarkan, dan kupon merupakan bentuk-bentuk promosi

penjualan yang dilakukan untuk membujuk konsumen untuk

membeli produk.

d. Public Relations (hubungan masyarakat)

Hubungan masyarakat mencakup seluruh usaha komunikasi yang

mengarah untuk membangun kemauan baik diantara berbagai

kelompok dalam populasi. Usaha-usaha tersebut merupakan usaha

untuk membangun sikap yang menguntungkan terhadap organisasi

dan produk-produknya

6. Kemudahan mendapatkan

Saluran distribusi adalah jalur yang dipakai untuk memindahkan produk

(42)

19

Hanya dengan mengetahui bahwa suatu produk bermanfaat baginya,

barulah merupakan jaminan bahwa pembeli akan setia pada produk

tersebut. Syarat lain agar pembeli setia pada produk adalah bilamana

setiap produk yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan mudah di tempat

yang dinginkan atau terdekat oleh pembeli.

Menurut Revzan mendefinisikan saluran distribusi adalah saluran yang

digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari

produsen sampai kepada konsumen atau pemakai industri (dalam

Swastha dan Irawan, 2005:285).

Proses penyaluran produk sampai ke tangan konsumen dapat

panjang atau pendek, sesuai dengan kebijakan distribusi yang diterapkan

oleh perusahaan. Mata rantai jalur distribusi akan menjadi panjang

apabila sebelum sampai ke tangan pemakai produk, yang bersangkutan

harus melalui berbagai macam pedagang. Sebaliknya mata rantai jalur

distribusi akan menjadi pendek apabila produsen secara langsung

(43)

20

F. Hipotesis

Hipotesis I : Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos

merek In Tee-shirt dan C59.

Hipotesis II : Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos

merk In Tee-shirt berdasarkan kelompok jenis kelamin dan

rata-rata pendapatan .

Hipotesis III : Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos

merk C59 berdasarkan kelompok jenis kelamin dan rata-rata

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus adalah

suatu penelitian yang terinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu

tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya, dengan cukup

mendalam dan menyeluruh (Umar,1997:29). Dalam studi kasus ini penelitian

dilakukan terhadap objek tertentu. Kesimpulan yang ditarik dari hasil

penelitian ini hanya dapat berlaku untuk objek yang diteliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di Counter-Counter resmi In Tee-shirt dan C59

Yogyakarta

2. Waktu Penelitian

Bulan September 2007

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah konsumen yang pernah membeli dan menggunakan

kaos merk In Tee-shirt dan C59 di counter In Tee-shirt dan C59 .

(45)

22

D. Objek Penelitian

Obyek penelitian adalah perbedaan tingkat kepuasaan konsumen terhadap

atribut produk kaos merek In Tee-shirt dan C59.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional yang menyangkut dalam penelitian ini adalah:

1. Kepuasan konsumen dapat didefinisikan perasaan senang atau kecewa

seseorang yang muncul setelah membandingkan antara yang diharapkan

terhadap kinerja/ hasil suatu produk nyata yang dikonsumsinya

2. Atribut produk dapat didefinisikan sifat-sifat produk yang menjamin agar

produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan

oleh konsumen.

3. Harga dapat didefinisikan jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau

mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari

barang beserta pelayanannya.

4. Merk adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain atau kombinasi

yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang dan jasa yang membedakan

suatu produk dengan produk saingannya.

5. Kualitas bahan merupakan pengertian dari daya tahan, keandalan, ketepatan,

(46)

23

6. Model/desain cara lain untuk menunjukkan perbedaan produk adalah dengan

menampilkan model atau desain. Desain dapat menciptakan semacam

kepribadian tersendiri sehingga menonjol bila dibandingkan dengan produk

pesaing atau produk yang kelihatan serupa.

7. Promosi adalah informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk

mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

pertukaran dalam pemasaran.

8. Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk

menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai kepada konsumen atau

pemakai industri.

F. Sumber Data 1.Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber pertama. Data primer diperoleh langsung dari hasil

penyebaran angket kepada responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi pustaka dan informasi

(47)

24

G. Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengambilan data. Pelaksanaannya

dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai,

tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti melalui telepon

2. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara membuat

sejumlah pertanyaan tertulis yang kemudian dibagikan kepada para

responden untuk memperoleh sejumlah data tentang kepuasan konsumen

terhadap atribut produk kaos merk In Tee-shirt dan C59.

H. Populasi dan Sampel

Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang

menjadi perhatian penulis . Objek penelitian dapat berupa makhluk hidup,

benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena dan lain-lain (Kountur,2003:173). Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi orang-orang yang pernah membeli dan

menggunakan kaos merk In Tee-shirt dan C59. Karena jumlah populasi tidak

diketahui secara pasti (tidak terbatas) maka dalam pengambilan sampel agar

penelitian ini menjadi valid digunakan rumus (Sugiarto dan siagian 2001:70):

n =

(48)

25

P = Proporsi populasi (0,5)

Q = (1 - P)

E = Kesalahan yang dapat ditolerir dinyatakan dalam persen (10%)

Sehingga dapat diperoleh:

Dari perhitungan di atas ditemukan bahwa jumlah minimal sampel agar penelitian

ini valid, jumlah sampel minimal adalah 96,04. Untuk memudahkan perhitungan

maka sampel ditentukan menjadi 100 sampel responden.

I. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode accidental

sampling . Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

sebagai sumber data (Sugiyono, 2003:60). Dalam hal ini responden yang

dimaksud adalah orang-orang yang pernah membeli dan menggunakan kaos merk

In Tee-shirt dan C59

(49)

26

J. Metode Pengujian Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validitas

Validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketetapan alat

ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Untuk mengukur

validitas kuesioner yang dibagikan kepada responden maka digunakan teknik

Korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan rumus (Usman dan

Purnomo, 200:203)

Untuk menentukan apakah instrumen itu valid atau tidak digunakan

ketentuan sebagi berikut:

a. Jika rhitung ≥ rtabel dengan taraf kenyakinan 95% maka instrumen tersebut

(50)

27

b. Jika rhitung < rtabel dengan taraf kenyakinan 95% maka instrumen tersebut

dikatakan valid.

Setelah koefisien korelasi item bernomor ganjil dan genap diperoleh maka

hasil tersebut dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown dengan rumus

(Sugiyono, 2003 :278).

rb : Koefisien Korelasi Product moment antara belahan pertama dan kedua

Untuk menentukan apakah instrumen itu reliabel atau tidak digunakan

ketentuan sebagi berikut:

a. Jika rhitung ≥ rtabel dengan taraf kenyakinan 95% maka instrumen tersebut

dikatakan reliabel.

b. Jika rhitung < rtabel dengan taraf kenyakinan 95% maka instrumen tersebut

(51)

28

K. Teknik Pengukuran Data

Pengukuran data dalm penelitian ini menggunkan skala Likert, untuk

variabel harga, merek. kualitas bahan, desain, dan promosi. Data tanggapan

konsumen terhadap atribut harga, merek. kualitas bahan, desain, dan promosi

untuk setiap jawaban masing-masing diberi skor sebagai berikut :

Sikap Skor

Sangat Tidak Puas 1

Tidak Puas 2

Puas 3

Sangat Puas 4

L. Teknik Analisis Data 1. Analisis Persentase

Untuk mengetahui profil konsumen digunakan analisis persentase, yaitu

analisis yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari beberapa peristiwa yang

bersifat relatif dengan metode kuantitatif.

Rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut (Sugiyono,

2000: 63):

P=

N nx

Keterangan :

(52)

29

nx = Jumlah responden yang diambil

N = Jumlah total responden

1. Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan

Berikut merupakan rumusan dari model Tse dan Wilton, 1988 (dikutip

dalam Tjiptono, 2000 :36-38):

Kepuasan Pelanggan = ƒ (Expectations, Perceived Performance)

Dari persamaan tersebut diperoleh dua varibel utama yang menentukan

kepuasan pelanggan yaitu Expectations dan Perceived Performance. Apabila

Perceived Performance melebihi Expectations, maka pelanggan akan puas, tetapi

bila sebaliknya maka pelanggan akan merasa tidak puas.

Dalam penelitian ini rumus yang digunakan adalah:

IKP = PP – EX Keterangan :

IKP : Indeks Kepuasan pelanggan

PP : Perceived performance

EX : Expectations

Hasil perhitungan dari persamaan tersbut dapat diartikan sebagi berikut:

1. Bila IKP positif, maka dapat diartikan bahwa konsumen merasa sangat puas.

2. Bila IKP nol, maka dapat diartikan bahwa konsumen merasa puas.

(53)

30

2. Analisis Chi Square

Analisis Chi Square digunaka untuk mengetahui perbedaan tingkat

kepuasan konsumen secara signifikan terhadap atribut produk kaos merek In

Tee-shirt dan C59 ditinjau dari jenis kelamin dan rata-rata pendapatan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis ini sebagai berikut :

a. Rumusan Hipotesis I

H0 : Tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos

merek In Tee-shirt berdasarkan jenis kelamin dan rata-rata pendapatan.

HA : Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merek

In Tee-shirt berdasarkan jenis kelamin dan rata-rata pendapatan.

b. Rumusan Hipotesis II

H0 : Tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos

merek C59 berdasarkan jenis kelamin dan rata-rata pendapatan.

HA : Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merek

C59 berdasarkan jenis kelamin dan rata-rata pendapatan.

c. Rumusan Hipotesis III

H0 : Tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos

merek In Tee-shirt dan C59.

HA : Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merek

In Tee-shirt dan C59.

d. Pengujian Hipotesis

1). Menghitung X2 tabel

(54)

31

1. Tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut

produk kaos merek In Tee-shirt berdasarkan jenis kelamin

(55)

32

2. Tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut

produk kaos merek C59 berdasarkan jenis kelamin dan

rata-rata pendapatan.

3. Tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut

produk kaos merek In Tee-shirt danC59.

ii. H0 ditolak jika X2 hitung ≥ nilai kritis X2 tabel

artinya :

1. Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk

kaos merek In Tee-shirt berdasarkan jenis kelamin dan

rata-rata pendapatan.

2. Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk

kaos merek C59 berdasarkan jenis kelamin dan rata-rata

pendapatan.

3. Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk

(56)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV.1 P.T. Caladi Lima Sembilan

A. Gambaran Umum P.T. Caladi Lima Sembilan

P.T. Caladi Lima Sembilan merupakan perusahaan industri dalam bidang

garmen yang produk utamanya berupa t'shirt, jaket, sweater, trainings pack

dan topi. Perusahaan milik Bapak Marius Widyarto yang didirikan pada

tanggal 12 Oktober 1980, semula berupa industri rumah tangga yang berlokasi

di gang sempit, tepatnya di Jalan Caladi No. 59 Bandung yang kemudian dari

nama jalan dan nomor rumah tersebut, nama Caladi Lima Sembilan atau lebih

dikenal dengan C59, diambil untuk nama perusahaan dan merek dagang dari

bagian yang diproduksinya.

Sejalan dengan semakin berkembangnya P.T. Caladi Lima Sembilan ini,

tempat usaha di Jalan Caladi No.59 menjadi kurang memadai untuk kelancaran

aktivitas perusahaan sehingga pada tanggal 14 Oktober 1990 P.T. Caladi Lima

Sembilan pindah ke tempat usaha baru, khusus untuk aktivitas produksi di

Jalan Sekemirung, Cigadung, Bandung. Sedangkan untuk urusan administrasi

perusahaan di Jalan Tikukur No. 10 Bandung.

P.T. Caladi Lima Sembilan perwakilan Yogyakarta dibuka pada tahun

1995 tepatnya di jalan Kesehatan B-52 Sendowo, Yogyakarta, yang menangani

kegiatan di wilayah D.I. Yogyakarta dan sekitarnya. Untuk wilayah

Yogyakarta proses produksi dilakukan di Jalan Magelang, Yogyakarta dan ada

beberapa item produk yang masih menerima kiriman langsung dari Bandung.

(57)

34

B. Struktur Organisasi

Pada setiap perusahaan diperlukan suatu struktur organisasi yang

merupakan suatu sistem kegiatan yang terkoordinasi untuk dapat mencapai

tujuan bersatna. Struktur organisasi akan berbeda-beda pada setiap perusahaan

tergantung dari jenis perusahaan, luas perusahaan, daerah operasi dan jumlah

cabang perusahaan. Struktur organisasi yang baik harus sederhana dan

fleksibel, maksudnya apabila terjadi perubahan dalam perusahaan tidak akan

banyak mengganggu. Susunan struktur organisasi harus menunjukkan

batas-batas yang tegas antara wewenang dan tanggung jawab sehingga dengan

susunan struktur yang baik dapat mempersatukan organisasi dalam

menjalankan tugasnya.

Pada P.T. Caladi Lima Sembilan susunan struktur organisasinya berbentuk

garis dan staff, dipimpin oleh seorang direktur utama yang membawahi empat

orang manajer yaitu manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran

dan manajer personalia dan umum.

Adapun tugas-tugas dari masing-masing unsur yang membentuk struktur

organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Dewan Komisaris

Dewan komisaris sebagai pemilik modal dan saham mempunyai peranan

(58)

35

2. Dewan Konsultan

Dewan konsultan berfungsi sebagai penasehat yang dapat memberikan

saran kepada dewan komisaris dalam menjalankan perusahaan dan

tugasnya berfungsi untuk mengawasi jalannya operasional perusahaan.

3. General Manager

General manager bertanggung jawab terhadap seluruh operasional

perusahaan area kerjanya meliputi :

a. Mengarahkan dan mengkoordinasi staf-staf yang ada dibawah

pimpinannya.

b. Mengarahkan dan mengkoordinasi penyusunan rencana kerja dan

anggaran perusahaan.

c. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan rencana kerja supaya

berjalan dengan lancar.

4. Manager Pemasaran

Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas pemasaran

perusahaan area kerjanya meliputi :

a. Mengawasi segala kegiatan Kepala bagian analisa laporan mingguan

dan bulanan

b. Merencanakan pembukaan showroom dan outlet

c. Penyediaan dan pemilihan desain untuk produk retail

d. Memelihara outlet-outlet

(59)

36

5. Area Sales Manager

Area sales manager membawahi area kerja di suatu daerah yang sudah

ditentukan dan menjadi tanggung jawabnya yang meliputi :

a. Memonitor outlet-outlet di areanya

b. Membuat rencana penjualan

c. Melaksanakan tugas penjualan pada area yang dipegangnya

d. Membuat laporan penjualan dan dilaporkan kepada Manajer

Pemasaran

6. Kepala Bagian pemesanan

Kepala bagian pemesanan bertanggung jawab terhadap pemesanan barang

dari konsumen, tugasnya meliputi :

a. Mengawasi jalannya penerimaan pemesanan

b. Bekerja sama dengan kepala seksi follow up dalam pelaksanaan

pembuatan pesanan

c. Mengawasi pelaksanaan administrasi pemesanan dan memantau

sejauh mana pesanan tersebut dilaksanakan

7. Kepala Seksi Follow up

Kepala seksi Follow up bertanggung jawab dan membantu kerja kepala

bagian pemesanan meliputi :

a. Sebagai penghubung antara order dengan produksi

b. Memberikan laporan kepada Kepala Bagian Order sejauh mana

(60)

37

8. Kepala Seksi Administrasi dan Penjualan Order

Kepala seksi administrasi dan penjualan order mempunyai tugas dan

tanggung jawab terhadap seluruh pencatatan administrasi penjualan order

meliputi :

a. Mencatat banyaknya transaksi order

b. Memberikan laporan kepada bagian ekspedisi

9. Ekspedisi Order

Ekspedisi order bertanggung jawab terhadap pendistribusian order agar

sampai ke konsumen area kerjanya meliputi :

a. Melaksanakan pendistribusian order yang telah selesai

10. Kepala Bagian Retail

Kepala bagian retail bertanggung jawab terhadap penjualan retail area

kerjanya meliputi :

a. Menganalisa desain-desain yang laku di pasaran

b. Membuat perencanaan desain baru

c. Membuat perencana untuk cetak ulang

11. Kepala Seksi Administrasi dan Keuangan Retail

Kepala seksi administrasi dan keuangan retail bertanggung jawab

terhadap segala pencatatan administrasi retail area kerjanya meliputi :

a.Mencatat jumlah barang yang terjual per-periode

b.Mencatat jenis-jenis desain yang terjual

(61)

38

d. Melaksanakan pencatatan dan pengkontrolan untuk barang yang

berada di outlet.

12. Ekspedisi Retail

Ekspedisi retail mempunyai tanggung jawab terhadap pendistribusian

barang retail ke outlet-outlet C59 area kerjanya meliputi :

a. Penyaluran barang retail kepada outlet-outlet

b. Membantu bagian administrasi dan keuangan dalam hal penagihan

piutang

c. Membantu bagian administrasi dan keuangan dalam melaksanakan

stock upname

13. Manager Produksi

Manager produksi mempunyai tanggung jawab terhadap proses produksi

area kerjanya meliputi :

a. Mengarahkan dan mengkoordinasi staf-staf yang ada dibawah

pimpinannya

b. Mengawasi mutu produksi

c. Mengawasi kelancaran proses produksi

d. Memeriksa laporan produksi harian

14. Manajer Personalia dan Umum

Manajer personalia dan umum mempunyai tanggung jawab terhadap

kebutuhan perusahaan akan karyawan area kerjanya meliputi :

a. Mengarahkan dan mengkoordinasi staf-staf yang ada dibawah

(62)

39

b. Menentukan kebijaksanaan di bidang personalia dan perusahaan

c. Menyeleksi penerimaan, pelatihan, pemberhentian tenaga kerja serta

menilai pelaksanaan kerja karyawan

d. Memberikan fasilitas untuk latihan dan pengembangan karier dan

karyawan

15. Manager Keuangan

Manager keuangan bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan

perusahaan area kerjanya meliputi :

a. Mengkoordinasi dan mengarahkan staf-staf yang ada dibawah

pimpinannya

b. Mengatur kebijaksanaan keuangan perusahaan

c. Memeriksa laporan penerimaan dan pengeluaran harian

d. Menyusun anggaran pendapatan dan belanja perusahaan

(63)

40

Sumber P.T.Caladi Lima Sembilan 2007.

Gambar IV.1

(64)

41

C. Proses Produksi

Proses produksi P.T. Caladi Lima Sembilan secara umum dapat

dilihat pada gambar berikut ini :

Bagian Finishing

Produk Siap Dipasarkan

Sumber P.T.Caladi Lima Sembilan 2007

Gambar IV.2.

Proses Produksi P.T. Caladi Lima Sembilan

Proses Produksi P.T. Caladi Lima Sembilan pada tahap awal terbagi

menjadi 2, yaitu :

a. Bagian Belanja bertugas memesan bahan yang dibutuhkan untuk

produksi. Setelah bahan diterima kemudian dipotong-potong sesuai

(65)

42

proses sortir untuk mengetahui kondisi bahan dan memastikan

kualitas bahan tersebut baik sebelum proses selanjutnya.

b. Bagian Desain merancang gambar tema yang akan digunakan pada produk.

Rancangan gambar yang telah selesai discrene oleh Bagian Afdruk untuk

memisahkan warna sebelum proses sablon.

Kedua tahap ini bertemu di bagian sablon, dimana bahan yang telah

dipotong sesuai ukuran dan siap melalui proses selanjutnya, dari sablon

menurut gambar yang ditentukan. Setelah proses sablon selesai dan kering,

bahan dijahit ataudiobras untuk membentuk model baju yang diinginkan.

Terakhir, bagian Finishing melengkapi produk yang disesuaikan dengan

kebutuhan misalnya memberi kancing, resleiting, membersihkan benang

jahitan/pemberian label serta pengemasan produk dalam plastik dan produk

telah siap dipasarkan.

D. Jenis Produk Retail yang Dipasarkan

P.T. Caladi Lima Sembilan menghasilkan produk berupa t'shirt, jaket,

sweater, trainings pack dan topi dengan menggunakan merek dagang C59.

Kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan atas dasar pesanan

(job order) dan produksi massal untuk dijual secara eceran maupun grosir.

P.T. Caladi Lima Sembilan membagi desain kaos dan desain sablon

berdasarkan pasar sasaran yang ingin dituju hal ini dilakukan agar konsumen

dapat dengan mudah memilih produk kaos yang sesuai dengan keinginan

konsumen. P.T. Caladi Lima Sembilan, misalnya untuk segmen anak muda

(66)

43

yang biasa dibuat adalah mobil dan motor sport, tema musik gambar-gambar

yang biasa dibuat adalah tokoh musik atau band musik yang sudah dikenal

oleh banyak anak muda pecinta musik untuk tokoh misalnya Mick Jagger,

Jimmy Morrison, Jimmy Hendrick, untuk grup musik misalnya Deep Purple,

Pearl Jam, tema indonesia gambar yang biasa dibuat adalah

gambar-gambar binatang-binatang yang menjadi ikon suatu daerah. Untuk tema umum

biasanya dibuat berdasarkan trend mode yang sedang disukai oleh anak muda

misalnya trend army look gambar-gambar yang dibuat adalah desain-desain

yang bertema army, tema umum digunakan oleh perusahaan sebagai promosi

karena pada tema umum desain sablon berupa gambar atau tulisan C59.

Desain kaos yang dibuat tidak hanya untuk melayani segmen lokal saja

tetapi juga segmen turis asing yang berkunjung ke Indonesia khususnya Bali.

Untuk segmen turis asing yang berkunjung ke Bali C59 mengeluarkan tema

traditional style dan sporty. Untuk tema traditional style desain sablon yang

dibuat menggambarkan sisi kehidupan tradisional masyarakat pulau Bali dan

untuk tema sporty desain sablon yang dibuat mengambil tema aktivitas sport

yang ada di Bali.

Semua produk retail merek C59 menggunakan bahan kain katun yang

dipesan khusus oleh P.T. Caladi Lima Sembilan, hal ini dilakukan oleh

perusahaan untuk menghasilkan kaos lebih halus, tidak cepat melar dan lebih

menyerap keringat sehingga tidak panas pada saat dipakai. Untuk

menghasilkan hasil sablonan yang lebih kuat, tahan lama, tidak cepat pudar

(67)

44

Caladi Lima Sembilan menggunakan obat sablon jenis GL ditambah bahan

campuran obat yang komposisinya dirahasiakan oleh perusahaan. Selain

memperhatikan bahan kain dan obat sablon yang khusus untuk memberikan

kualitas yang baik kepada konsumen perusahaan juga memperhatikan desain

kaos seperti bentuk kaos yang bervariasi mulai dari bentuk standart sampai

bentuk variasi, warna kain yang bervariasi dengan banyak pilihan warna,

ukuran kaos yang bervariasi mulai dari ukuran normal sampai ukuran body fit (

ketat ) dan kerapian jahitan agar nyaman dipakai oleh konsumen.

Selain dari segi bahan kain dan obat sablon para desainer kaos juga

dituntut untuk membuat desain yang selalu up to date dan sesuai dengan

standar perusahaan. Hal ini diakui pimpinan P.T. Caladi Lima Sembilan

Yogyakarta Bapak Yus Suharyadi bahwa semua itu dilakukan oleh perusahaan,

agar konsumen dapat melihat produk kaos C59 bukan hanya sekedar kaos yang

dijual oleh banyak produsen kaos yang hanya dinilai oleh konsumen sebagai

pelengkap kebutuhan akan sandang tetapi juga sebagai produk kaos yang bisa

dibanggakan dan mewakili ekspresi konsumen.

Harga yang ditawarkan untuk produk kaos C59 kepada konsumen untuk

produk kaos retail berkisar antara Rp 35.900 sampai Rp 95.900 disesuaikan

dengan tingkat kesulitan dan keunikan desain pada kaos. Jenis produk kaos

yang dihasilkan oleh P.T. Caladi Lima Sembilan dapat dilihat dalam tabel

(68)

45

Tabel IV . 1

Jenis Produk Retail P.T. Caladi Lima Sembilan

Divisi Retail Menawarkan T 'shirt yang Di bagi Menjadi 4 Sub Brand

Jenis Produk Retail Pasar Sasaran Tema

C 59 T'SHIRT Untuk konsumen anak-anak - Umum

Sambungan dan tanpa muda. - Indonesia

sambungan - Sport

(gramassi 165-175 gr). - Musik

- Otomotif

C 59 BASIC Untuk segmen pasar yang - Lingk. Hidup

Sambungan dan tanpa menginginkan eksklusif dalam - Eksklusif

- Modern Art

sambungan kuantitas, kualitas dan harga.

(gramassi 185-190 gr).

- Traditional Style

C 59 BALI Untuk pasar turis Bali yang

- Sporyt

Sambungan dan tanpa ingin suvenir desain khas

sambungan suasana pulau Bali.

(gramassi 165-190 gr).

C 59 LICENSE Untuk melengkapi selera - Desain yang sedang

Sambungan dan tanpa Konsumen dengan mengikuti trend.

sambungan perkembangan.

(gramassi I85-190 gr).

(69)

46

Tabel IV . 2

Jenis Produk Job Order P.T. Caladi Lima Sembilan

Jenis Produk Jenis Bahan / Kain Model

Order

TC 28, TC Pailung, katun - Sablon T'SHIRT Hitam, Putih, Warna dan Misty - Bordir

abu. - Lengan pendek

- Lengan panjang

- Mengikuti konsumen

Adidas biasa, Adidas bulu, - Standar SWEATER Fleece / Wafel. - Pakai topi

- Mengikuti konsumen

Adidas bias, Adidas bulu, - Standar JAKET Fleece l Wafel, Satin, Katun - Pakai topi

drill. - Mengikuti konsumen

Adidas biasa, Adidas bulu, - Standar

TRAININGS PACK Fleece l Wafel. - Mengikuti konsumen

- Standar

TOPI Trivera, parasit. - Mengikuti Konsumen

Sumber P.T Caladi Lima sembilan 2007

E. Daerah Pemasaran

Daerah pemasaran P.T. Caladi Lima Sembilan yang dijalankan daerah

Gambar

Gambar IV.1 Bagan Struktur Organisasi PT Caladi Lima Sembilan
Tabel IV . 1  P.T. Caladi Lima Sembilan
Tabel IV . 2
Gambar IV.3 Struktur organisasi In Tee-shirt
+7

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh staf tata usaha dan non-edukatif Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata: Mbak Ike, Mbak Tatik, Mas Inang, Mas Gandhi dan Mas Supriyadi yang telah

dan Kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada

Kelimpahan plankton (ind/l) pada Stasiun I dalam selang waktu pengamatan yang

Perilaku merokok adalah perilaku yang telah umum di jumpai.Perilaku merokok berasal dari berbagai kelas sosial, status, serta kelompok umur yang berbeda, hai ini

dikarenakan kondisi pada Basement dan Ground dikondisikan pada suhu dan kelembaban udara yang sama, sehingga tidak terjadi perpindahan panas. Tetapi pada lantai

Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI-DN) untuk calon dosen di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) diberikan kepada perguruan tinggi dan program

Prinsip dari alat ini adalah gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang dicelupkan pada permukaan sebanding dengan tegangan

Menjelaskan kata keterangan – kata keterangan yang dicetak miring bahwa jenis kata keterangan tersebut adalah kata keterangan frekuensi berdasarkan maknanya, berfungsi sebagai