“ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN
TERHADAP
ATRIBUT KAOS MERK IN-TEESHIRT DAN C59 ”
Studi Kasus Pada Kaos Merek In Tee-shirt dan C59Skripsi
Diajukan untuk Memenhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Anton Hary Susatyo
022214008
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada : Bapa,Putera Dan Roh Kudus, Kedua Orang tuaku, Kedua Saudara kandungku, Alm Eyang Kakung dan Putri Hadi Suwito dan Eyang Kakung
Suhodo serta Seluruh Keluarga Besar Hadi Suwito di Yogyakarta atas semua kasih sayang, bantuan, semangat dan doa yang selalu menyertai setiap langkahku
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 09 November 2007
Penulis,
Anton Hary Susatyo
ABSTRAK
ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN
TERHADAP ATRIBUT KAOS MERK IN TEE-SHIRT DAN C59
Studi Kasus Pada Kaos Merk In Tee-shirt dan C59
Anton Hary Susatyo
Universitas Sanata dharma
Yogyakarta 2007
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merk In Tee-shirt dan C-59;2)Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merk In Tee-shirt dan C-59.
Dalam penelitian ini sebagai subyek penelitian adalah konsumen yang pernah membeli dan menggunakan kaos merk In Tee-shirt dan C59 di counter In Tee-shirt dan C59. Sedangkan yang menjadi obyek adalah perbedaan tingkat kepuasaan konsumen terhadap atribut produk kaos merek In Tee-shirt dan C59. Penelitian ini menggunakan analisis indeks kepuasan pelanggan untukmengukur kepuasan pelanggan dengan skala Likert dan analisis Chi Square (X2) untuk menguji ada atau tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat kepuasan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merek In Tee-shirt dan C59. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Penelitan ini menggunakan 100 sampel yang diperoleh dengan cara accidental sampling.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa:1)Tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merk In Tee-shirt dan C-59 adalah sangat tinggi. 2)Ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merk In Tee-shirt dan C59.
ABSTRACT
ANALYSIS ON DIFFERENCES OF CONSUMER STATISFACTION LEVEL
OF T-SHIRT IN TEE-SHIRT AND C59 ATTRIBUTES
A Case Study On T-shirt of Brands In Tee-shirt and C59
Anton Hary Susatyo
Universitas Sanata dharma
Yogyakarta 2007
The aimed of the research was to measure: (1) Consumer satisfaction level on In Tee-shirt and C59 on its product attributes, (2)Test the differences on consumer satisfaction level of In Tee-shirt and C59 attributes.
The subject in this research were the consumers who was bought and use In Tee-shirt and C59 t-shirt. Whereas the object in this research were the differences on consumer satisfaction level of In Tee-shirt and C59 attributes. This research applied analysis customer satisfaction index to measure customer satisfaction level and Chi Square to test the differences. The data collection techniques used were interview and questionnaire. This research used 100 samples order accidental sampling technique.
The data analysis result indicated that: (1) Consumer satisfaction level to t-shirt of brands In Tee-t-shirt and C59 attributes is very high. (2) There was a differences on consumer satisfaction level on In Tee-shirt and C59 attributes.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang mahakuasa atas segala rahmat
penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi yang berjudul “ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN
KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT KAOS MERK IN TEE-SHIRT DAN
C59” Studi Kasus Pada Kaos Merk In Tee-shirt dan C59” telah disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sripsi ini masih jauh dari sempurna
karena kemampuan dan pengetahuan penulis yang terbatas, namun penulis
berharap kiranya skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat
terselesaikan atas bantuan, bimbingan, nasehat dan dorongan yang diberikan
berbagai pihak kepada penulis. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Th. Sutadi,MBAselaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, nasehat, saran dan masukan dalam
penyusunan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini.
4. Bapak V.Mardi Widyamono, S.E.,M.B.A selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan, nasihat dan saran-saran yang bermanfaat kepada
penulis dalam rangka penulisan skripsi ini.
5. Kepada Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan
materi kuliah untuk menunjang dalam penulisan skripsi ini.
6. Kepada Bapak Yus Suharyadi, S.H. selaku Pimpinan P.T. Caladi Lima
Sembilan Yogyakarta beserta karyawan yang telah memberikan ijin penelitian
dan meluangkan waktunya selama penulis melakukan penelitian.
7. Kepada Bapak M. Zaenal Arifin selaku Pimpinan In Tee-shirt Yogyakarta
beserta karyawan terutama mba Wanti yang telah memberikan ijin penelitian
dan meluangkan waktunya selama penulis melakukan penelitian.
8. Kepada Almarhum Mbah Kakung dan Mbah Putri Hadi Suwito, Almarhum
Mbah Kakung Suhodo yang belum sempat melihat cucunya diwisuda.
9. Kedua orang Tuaku tercinta bapak Yohanes Sidik Yuwono dan Ibu Surtini
H.S, kedua saudara kandungku, Andiyono dan Filemon Adriyanto terimakasih
atas doa, kasih sayang, kesabaran, nasehat dan semua dukungan baik secara
moril dan materil kepada penulis.
10.Kepada seluruh kakakku di Mlati Glondong Yogyakarta, Mas Nur, Mbak
Yanti, Mas Giarto, Mbak Cucu, Mas Agus dan kedua keponakanku yang nakal
dan lucu-lucu Egi dan Ocha terima kasih atas semua doa, dukungan,
semangat, perhatian, nasehat dan tawa
11.Kepada Mas Lenggono terimakasih atas segala dukungan dan nasehat-nasehat
spritualnya sehingga penulis menjadi sadar untuk lebih mementingkan
penyelesaian penulisan skripsi.
12.Kepada yang teman-teman yang kerap memberi utangan di kala penulis susah
finansial : Ferdi “mastur”, Adit “paw”, Josephine, Pak karjo. TeNgkyu
Yeee!!!
13.Kepada segenap GBFY (Kapan NEhh WP LAgi????!!) dan teman-teman
GBFY 2002/GONZ 13.
14.Terimakasih untuk Keluarga besar Bapak F.X Priyatno selaku pemilik kost
yang telah sabar dengan tingkah laku penulis selama lima tahun.
15.Kepada band-band Pop Yang KERAP membahana di pagi hari di kamar
penulis: KOIL, SERINGAI, DEPECHE MODE, METALLICA,CHIMAIRA,
SEVENDUST, SOMETHING WRONG, PANTERA, RHCP, MARILYN
MANSON, DREAM THEATRE, MARILLION, SONIC YOUTH.
16.Temen-temen manajemen angkatan 2002 kelas A :. Nitis yang rada tidak jelas
hidupnya, Kencot, Eko kodok, Wawan, Andi Suki, Yudi Omo, Didiek,
Sumitro, Agus, Riski, Gepeng, Sandra (nuwun yo skripsine), Endah, Erni,
Indroani, Mario Kristian, Dona, Eka, Winda dan kawan-kawan semuanya.
17. Tempat untuk mencari pengalaman realita dunia kerja: CV. Raras, PT OSO,
CV Diandara Yogyakarta, Taylor Nelson Sofers Yogyakarta.
18.Sobat-sobat dan teman-teman “Sakit” penulis: Kevin Ndut, Adit Moron,
Wisnu Whiskey, Daus Bodat, koko vespa, Hari klaten, David betty, QQ,Cucu
carteran.
19.Mas Sidi
god.inc
yang memberikan gratisannya.20.Para crew dadakan : Mba Cucu, Mas Jono, Mas igun
21.Teman-teman tak terduga atas kerjasamanya: Yan cornelis , Fatma, Grace
Dygta, Andina, Kristin, Nyoman dan Julian andi
22.Semua pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini baik secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu, tulis
namamu disini:________________
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiiliki penulis. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik, saran yang membangun untuk menyempurnakan
skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi
pembaca semua.
Yogyakarta,9 November 2007
Penulis
Anton Hary Susatyo
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN...iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ...viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI...xiii
DAFTAR TABEL ...xviii
DAFTAR GAMBAR...xxiii
BAB I PENDAHULUAN 1 A..Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II LANDASAN TEORI 6 A. Manajemen Pemasaran... 6
1. Pengertian Pemasaran ... 6
2. Manajemen Pemasaran... 7
B. Konsep Pemasaran ... 8
C. Perilaku Konsumen ... 9
1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 9
2. Teori Peilaku Konsumen... 11
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 12
D. Pengertian Kepuasan Konsumen ………13
1. Pengertian Kepuasan Konsumen...13
2. Perspektif Psikologis dan Konsep Kepuasan Konsumen…..14
E. Atribut Produk... 15
1. Harga ... 16
2. Merek ... 16
3. Kualitas Bahan ... 16
4. Desain... 17
5. Promosi ... 17
6. Kemudahan Mendapatkan... 18
F. Hipotesis... 20
BAB III METODE PENELITIAN 21
A. Jenis Penelitian... 21
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21
C. Subjek Penelitian... 22
D. Objek Penelitian ... 22
E. Definisi Operasional ... 22
F. Sumber Data ... 23
G. Metode Pengumpulan Data ... 24
H. Populasi Dan Sampel ... 24
I. Teknik Pengambilan Sampel... 25
J. Metode Pengujian Instrumen Penelitian ... 26
K. Teknik Pengukuran Data... 27
L. Teknik Analisis Data... 28
1. Analisis Persentase... 28
2. Analisis Indeks Kepuasan Konsumen... 28
3. Analisis Chi-Square... 29
BAB IV GAMBARAN UMUM P.T. CALADI LIMA SEMBILAN IV.1 P.T. Caladi Lima Sembilan………. .33
A. Gambaran Umum P.T. Caladi Lima Sembilan ... 33
B. Struktur Organisasi... 34
C. Proses Produksi ... 41
D. Jenis Produk yang Dipasarkan ... 42
E. Daerah Pemasaran... 46
F. Promosi ... 48
G. Penghargaan ... 49
H. Slogan... 49
I. Data Penjualan Perusahaan ... 49
J. Sistem Akuntansi Perusahaan ... 50
K. Personalia Perusahaan... 51
L. Sistem Penggajian ... 52
IV.2 Perusahaan In Tee-shirt………53
A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan In Tee-shirt…………..53
B. Sistem penjualan ………54
C. Tujuan Perusahaaan………55 .
D. Sumber dan Penggunaan Dana……….. 55
E. Lokasi Perusahaan………. 56
F. Struktur Organisasi……… 56
G. Data Personalia Perusahaan……….... 60
H. Proses dan Hasil Produksi………... 65
I. Saluran Distribusi dan Promosi……… 71
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 73
A. Pengujian Instrumen Penelitian ... 73
B. Analisis Data ... 75
1. Analisis Persentase... 75
2. Analisis IKP ... 78
3. Analsis Chi square ... 83
C. Pembahasan... 113
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN 119 A. Kesimpulan ... 119
B. Saran... 119
C. Keterbatasan... 121
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
0DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel IV.1 Jenis Produk Retail P.T. Caladi Lima Sembilan ... 45
Tabel IV.2 Jenis Produk Job Order P.T. Caladi Lima Sembilan ... 46
Tabel IV.3 Daerah Pemasaran P.T.Caladi Lima Sembilan ... 48
Tabel IV.4 Data Penjualan P.T. Caladi Lima Sembilan... 50
Tabel IV.5 Data Perolehan Laba P.T. Caladi Lima Sembilan... 50
Tabel IV.6 Data Karyawan P.T. Caladi Lima Sembilan Divisi Kantor .... 51
Tabel IV.7 Data Karyawan P.T.Caladi Lima Sembilan Divisi Pabrik... 51
Tabel IV.8 Jumlah Tenaga Kerja Tetap Perusahaan Kaos "In Tee-Shirt" Yogyakarta Tahun 2002 ...61
Tabel IV.9 Pendidikandan Kualitas Tenaga Kerja Perusahaan Kaos In Tee-shirt ...62
Tabel IV.10 Hari dan jam kerja Karyawan Perusahaan Kaos In Tee-Shirt Yogyakarta...63
Tabel IV.11 Jumlah Mesin dan Peralatan Perusahaan Kaos In Tee-Shirt Yogyakarta...67
Tabel V.1 Ringkasan Pengujian Validitas In Tee-shirt... 73
Tabel V.2 Ringkasan Pengujian Validitas C59... 74
Tabel V.3 Ringkasan Pengujian Reliabilitas In Tee-shirt... 75
Tabel V.4 Ringkasan Pengujian Reliabilitas C59 ... 75
Tabel V.5 Jumlah Responden Bedasarkan Jenis Kelamin ... 76
Tabel V.6 Jumlah Responden Berdasarkan Umur ... 76
Tabel V.7 Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan... 77
Tabel V.8 Jumlah Responden Berdasarkan Rata-rata Pendapatan ... 77
Tabel V.9 Perhitungan IKP In Tee-Shirt... 79
Tabel V.10 Perhitungan IKP C59 ... 80
Tabel V.11 Rekapitulasi IKP kaos merek In Tee-shirt berdasarkan jumlah responden………..81
Tabel V.12 Rekapituklasi IKP kaos merek C59 berdasarkan jumlah responden Tabel V.13 Rata-rata Total IKP merek In Tee-shirt dan C59 ... 81
Tabel V.14 Perbedaan kepuasan Konsumen terhadap atribut harga... 82
Tabel V.15 Perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut merek... 83
Tabel V.16 Perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut kualitas bahan... 84
Tabel V.17 Perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut desain ... 84
Tabel V.18 Perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut promosi ... 85
Tabel V.19 Perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut kemudahan mendapatkan ... 86
Tabel V.20 Perbandingan X2 hitung dengan X2 tabel... 86
Tabel V.21 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut harga berdasar jenis kelamin... 87
Tabel V.22 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut merek berdasar jenis kelamin... 88
Tabel V.23 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut kualitas bahan
berdasar jenis kelamin... 88
Tabel V.24 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut desain berdasar jenis
kelamin... 89
Tabel V.25 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut promosi berdasar
jenis kelamin ... 90
Tabel V.26 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut kemudahan
mendapatkan berdasar jenis kelamin ... 90
Tabel V.27 Perbandingan X2 hitung dengan X2 tabel... 91
Tabel V.28 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut harga berdasar
rata-rata pendapatan perbulan... 92
Tabel V.29 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut merek berdasar
rata-rata pendapatan perbulan... 93
Tabel V.30 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut kualitas bahan
berdasar rata-rata pendapatan perbulan... 94
Tabel V.31 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut desain berdasar
rata-rata pendapatan perbulan... 95
Tabel V.32 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut promosi berdasar
rata-rata pendapatan perbulan... 96
Tabel V.33 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut kemudahan
mendapatkan berdasar rata-rata pendapatan perbulan ... 97
Tabel.. V.34 Perbandingan X2 hitung dengan X2 tabel... 98
Tabel.. V.35 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut harga berdasar jenis
kelamin... 99
Tabel.. V.36 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut merek berdasar jenis
kelamin... 100
Tabel.. V.37 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut kualitas bahan
berdasar jenis kelamin... 101
Tabel.. V.38 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut desain berdasar jenis
kelamin... 102
Tabel.. V.39 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut promosi berdasar
jenis kelamin ... 103
Tabel.. V.40 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut kemudahan
mendapatkan berdasar jenis kelamin ... 104
Tabel.. V.41 Perbandingan X2 hitung dengan X2 tabel... 105
Tabel.. V.42 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut harga berdasar
rata-rata pendapatan perbulan... 106
Tabel.. V.43 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut merek berdasar
rata-rata pendapatan perbulan... 107
Tabel.. V.44 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut kualitas bahan
berdasar rata-rata pendapatan perbulan... 108
Tabel.. V.45 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut desain berdasar
rata-rata pendapatan perbulan... 109
Tabel.. V.46 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut promosi berdasar
rata-rata pendapatan perbulan... 110
Tabel.. V.47 Tabulasi tingkat kepuasan terhadap atribut kemudahan
mendapatkan berdasar rata-rata pendapatan perbulan ... 111
Tabel.. V.48 Perbandingan X2 hitung dengan X2 tabel... 112
Tabel.. V.49 Hipotesis... 114
Tabel.. V.50 Tabulasi tingkat kepuasan merek In Tee-shirt berdasar jenis
kelamin... 115
Tabel.. V.51 Tabulasi tingkat kepuasan merek C59 berdasar jenis kelamin115
Tabel.. V.52 Tabulasi tingkat kepuasan merek In Tee-shirt berdasar rata-rata
pendapatan ... 117
Tabel.. V.53 Tabulasi tingkat kepuasan merek C59 berdasar rata-rata
pendapatan ... 117
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 Konsep Kepuasan Konsumen ... 15
Gambar IV.1 Bagan Struktur Organisasi P.T Caladi Lima Sembilan... 40
Gambar IV.2 Proses Produksi P.T. Caladi Lima Sembilan ... 41
Gambar IV.3 Struktur organisasi In Tee-shirt ... 43
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perilaku konsumen terhadap suatu produk yang telah lama beredar di
pasaran tentunya memberikan nilai tersendiri bagi konsumen yang telah
mengkonsumsinya. Konsumen akan mengetahui banyak mengenai produk itu
setelah ia mencoba mengkonsumsi dan menikmati produk itu untuk memenuhi
kebutuhannya, daripada hanya sekedar mengetahuinya melalui iklan atau
informasi dari pihak lain. Begitu juga untuk produk yang telah lama dikenal
dan menonjol dibanding produk sejenis yang dibuat oleh pihak lain.
Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, dimana berbagai
perusahaan berusaha memenuhi semua kebutuhan dan keinginan konsumen
sehingga mengharuskan perusahaan pandai dalam mengamati bahwa prioritas
pemilihan atribut produk oleh konsumen berbeda-beda tergantung pada
perilaku konsumen dalam pembelian. Oleh sebab itu suatu bisnis usaha
dituntut untuk selalu memantau perilaku konsumen. Penelitian ini dilakukan
untuk mengukur perilaku konsumen. Hal ini menyangkut penyelidikan
terhadap faktor atau pengaruh yang mendorong konsumen untuk melakukan
tindakan membeli atau tidak membeli suatu produk .
Pengumpulan informasi diperlukan agar produk yang ditawarkan dapat
bersaing di pasaran, sehingga perusahaan perlu mengatahui sikap konsumen
2
terhadap produk tersebut yang menyangkut atribut produk. Penilaian tersebut
penting bagi perusahaan dalam usaha mengembangkan dan menyempurnakan
produknya agar laku di pasaran dan menjadi prioritas utama pilihan
konsumen. Adanya kepuasan yang dirasakan konsumen menimbulkan respon
yang positif berupa terjadinya pembelian ulang, dan menganjurkan konsumen
lain agar membeli produk yang sama.
Di dalam kehidupan, masyarakat memerlukan kaos untuk dipakai
dalam kegiatan sehari-hari. Beraneka ragam model dan merek kaos banyak
dijumpai sehingga menimbulkan persaingan yang ketat di antara industri
penghasil kaos. Salah satu merek kaos yang muncul di Indonesia khususnya
Yogyakarta adalah merek C-59 yang diproduksi oleh P.T Caladi Lima
Sembilan. Kaos merk C-59 memiliki karakteristik produk yang berbeda
dengan merek-merek lain Hal tersebut terlihat dari desain produk yang dibuat
dalam jumlah yang terbatas untuk satu desain sehingga terkesan produk
tersebut dibuat secara eksklusif. Salah satu pasar sasaran yang berpotensi
besar menjadi pelanggan bagi P.T Caladi Lima sembilan adalah anak-anak
muda yang ditunjukkan dengan produksi kaos dengan tema desain terbanyak
dibanding tema desain untuk pasar sasaran lainnya.
Disamping merk C59 terdapat berbagai macam merk lainnya dan salah
satunya merek In Tee-shirt. Merek In Tee-shirt merupakan merk lokal yang
identik dengan kota Yogyakarta serta cukup terkenal dalam masyarakat
Yogyakarta. Untuk mengetahui apakah atribut-atribut produk yang dimiliki
3
kedua perusahaan yang memiliki masing-masing merek tersebut perlu
menganalisis kepuasan konsumen dengan membandingkan terhadap atribut
produk kaos merk In Tee-shirt dengan merk C59 melalui pemahaman sikap
konsumen terhadap atribut-atribut yang ada, maka dapat diperoleh gambaran
tentang bagaimana kepuasan konsumen kaos C59 terhadap atribut produk kaos
merk In Tee-shirt, begitu juga sebaliknya kaos merk In Tee-shirt dengan merk
C59.
Atas dasar uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan memilih judul “ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT KAOS MERK IN TEE-SHIRT DAN C59” Studi Kasus Pada Kaos Merk In Tee-shirt dan C59”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
penulis mengajukan perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merk
In Tee-shirt dan C59 ?
2. Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut
produk kaos merk In Tee-shirt dan C-59?
C. Batasan Masalah
1. Penelitian ini dibatasi pada kepuasan konsumen menurut kelompok jenis
4
2. Atribut-atribut produk kaos merk In Tee-shirt dan C-59 yang diteliti adalah:
a. Harga
b. Merk
c. Kualitas Bahan
d. Desain
e.Promosi
f. Kemudahan mendapatkan
3. Responden yang diteliti adalah responden yang pernah dan atau
menggunakan kaos merk In Tee-shirt dan C59 di counter In Tee-shirt dan
C59.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah
dijelaskan di muka, maka tujuan yang diharapkan akan dapat tercapai dalam
penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut produk
kaos merk In Tee-shirt dan C-59.
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen
terhadap atribut produk kaos merk In Tee-shirt dan C-59.
E. Manfaat Penelitian
5
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi P.T
Caladi Lima Sembilan Yogyakarta dan In Tee-shirt sebagai bahan
masukan untuk mengembangkan produknya dalam aspek harga, merk,
kualitas bahan, desain, promosi dan kemudahan mendapatkan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan menambah referensi hasil penelitian di
perpustakaan dan dapat digunakan sebagai referensi, sumber dan
pengembangan penelitian bagi mahasiswa dalam penyusunan skripsi
selanjutnya dalam bidang yang sama serta pihak-pihak lain yang
membutuhkannya.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang lebih luas
dan pengalaman serta penerapan anatara teori ilmu akademis dengan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan, berkembang dan mendapatkan laba. Selain itu pemasaran juga
merupakan kegiatan yang berorientasi pada konsumen. Untuk lebih jelasnya
berikut akan dijelaskan beberapa definisi mengenai pemasaran.
Pengertian Pemasaran menurut Philip Kotler (1997: 9) adalah sebagai
berikut:
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Sedangkan pengertian Pemasaran menurut Boyd. Walker. Larreche (2000: 4)
adalah sebagai berikut:
Pemasaran adalah suatu proses social yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.
Dari dua pengertian di atas maka pemasaran dapat diartikan sebagai
suatu proses untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui
pertukaran yang melibatkan dua pihak atau lebih.
7
2.. Manajemen Pemasaran
Dalam menjalankan kegiatan pemasaran, perusahaan memerlukan sistem
pengelolaan yang baik yang mencakup seluruh kegiatan pemasaran perusahaan
baik di masa lalu maupun di masa yang akan datang. Karena itulah manajemen
pemasaran sangat diperlukan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan
pemasarannya. Berikut adalah beberapa definisi mengenai manajemen
pemasaran.
Manajemen Pemasaran menurut Boyd. Walker. Larreche (2000: 18)
adalah sebagai berikut:
Manajemen Pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sedangkan Manajemen Pemasaran menurut Philip Kotler (1997: 14) adalah
sebagai berikut:
Manajemen Pemasaran adalah analisis perencanaan, implementasi dan kontrol terhadap program-program yang disusun untuk menciptakan, membentuk, dan mempertahankan secara bersama-sarna pertukaran dan hubungan yang menguntungkan dengan pasar yang menjadi sasaran demi tujuan tercapainya sasaran organisasional.
Dari dua pengertian di atas maka manajemen pemasaran dapat diartikan
8
promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.
B. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menuntun perusahaan untuk merumuskan dan menyusun
suatu kombinasi dari kebijaksanaan produk, harga, promosi dan distribusi
setepat-tepatnya supaya kebutuhan para konsumennya dapat dipenuhi secara
memuaskan .
Menurut Basu Swastha dan Hani Handoko (2000:6):
Konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Dalam konsep pemasaran terdapat tiga unsur pokok yaitu (Swastha dan Hani
Handoko,2000:7):
1. Orientasi pada konsumen
Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen harus:
a. Menetukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang
akan dilayani dan dipenuhi.
b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran
penjualan.
c. Menentukan produk dan program pemasarannya.
d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai
dan menafsirkan keingian, keputusan pembelian serta perilaku
9
e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau
model yang menarik.
2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral (integrated marketing)
Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan
setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang
terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan-tujuan
perusahaan dapat terealisasi. Selain itu harus terdapat juga penyesuaian dan
koordinasi produk, dan sebagainya. Usaha-usaha ini perlu juga
dikoordinasikan dengan waktu dan tempat.
3. Kepuasan konumen (consumer satisfaction)
Faktor yang akan menetukan apakah perusahaan dalam jangka panjang
akan mendapatkan laba, ialah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang
akan dipenuhi. Ini tidaklah berarti bahwa perusahaan harus berusaha
memaksimalkan kepuasan konsumen, tetapi kepuasan konsumen akan
memberikan keputusan pembelian sebuah produk.
C. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut F. James Engle (1994:237)
10
Menurut Basu Swastha dan Hani Handoko (2000:10)
Perilaku konsumen sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
2. Teori Perilaku Konsumen
Untuk mengetahui proses motivasi yang mendasar dan
mengarahkan perilaku konsumen dalam melakukan pembelian, perlu
dipelajari beberapa teori tentang perilaku konsumen (Basu Swastha dan
Hani Handoko, 2000:28-38)
a. Teori Ekonomi Mikro
Teori ekonomi mikro dikembangkan oleh para ahlio ekonomi
klasik seperti Adam Smith dan kawan- kawan yang pada akhirnya
menghasilkan doktrin pertumbuhan ekonomi yang didasarkan atas prinsip
bahwa manusia di dalam segala tindakan didorong oleh kepentingannya
sendiri. Jeremy Bentham memandang manusia sebagai makhluk yang
selalu mempertimbangkan untung rugi yang akan didapat dari segala
tingkah lakunya. Teori ini didasarkan pada beberapa asumsi, Yaitu:
1). Bahwa konsumen selalu mencoba untuk memaksimumkan
kepuasannya dalam batas-batas kemampuan finansialnya.
2). Bahwa ia mempunyai pengetahuan tentang beberapa alternatif
sumber untuk memuaskan kebutuhannya.
11
b. Teori Psikologis
Teori psikologis in mendasarkan pada faktor-faktor psikologis
individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Pada
dasarnya teori ini merupakan penerapan dari teori-teori bidang psikologi
dalam menganalisa perilaku konsumen. Tujuan mempelajari bidang
psikologi adalah:
1). Mengumpulkan fakta-fakta perilaku manusia dan mempelajari
hukum perilaku tersebut.
2). Psikologi berusaha untuk meramalkan perilaku manusia.
3). Psikologi bertujuan untuk mengontrol perilaku manusia.
c. Teori Sosilogis
Teori ini menitikberatkan pada hubungan dan pengaruh antar
individu-individu yang dikaitkan dengan perilaku kelompok. Teori
sosiologis mengarahkan analisa perilaku pada kegiatan-kegiatan kelompok
seperti keluarga, teman kerja, perkumpulan olahraga dan sebagainya.
Perusahaan harus bisa menentukan mana di antara lapisan-lapisan sosial
yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap permintaan akan produk
yang akan dihasilkan.
d. Teori Antropologi
Teori ini menekankan pada perilaku pembelian dari suatu
kelompok masyarakat. Kelompok-kelompok masyarakat yang lebih
diutamakan dalam teori antropologi ini bukannya kelompok kecil seperti
12
lingkupnya sangat luas seperti kebudayaan, subklutur, dan kelas-kelas sosial.
Dengan menggunakan teori antropologi, manajemen dapat mempelajari
akibat-akibat yang ditimbulkan oleh faktor-faktor tersebut terhadap perilaku
konsumen.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Menurut (Kotler dan Armstrong, 2003: 200) perilaku pembelian yang
dilakukan oleh konsumen sangat dipengaruhi oleh :
a. Faktor budaya.
Faktor budaya memiliki pengaruh yang terluas dan terdalam dalam
perilaku konsumen.Budaya adalah penyebab dasar keinginan dan
perilaku konsumen.
b. Faktor sosial
Perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial seperti kelompok kecil, keluarga, peran sosial dan status yang
melingkupi konsumen tersebut.
c. Faktor pribadi
Perilaku pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti
umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup,
kepribadian dan konsep diri.
d. Faktor psikologis
Pilihan pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor psikologis
13
D. Kepuasan Konsumen
1. Pengertian Kepuasan Konsumen
Menurut Kotler (2000:42):
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.
Menurut Engel (1994:545):
Kepuasan konsumen/pelanggan adalah evaluasi pembeli dimana alternatif yang dipilih sekira-kiranya sama/melampaui harapan sedangkan ketidakpuasan pelanggan timbul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan.
Menurut Kotler (2000:44), ada empat metode yang dapat dipakai untuk
mengukur kepuasan pelanggan, yaitu:
a. Sistem keluhan dan saran
Sebuah perusahaan yang berfokus pada pelanggan mempermudah
pelanggannya serta menyediakan fasilitas untuk memberikan saran dan
keluhan.
b. Survei kepuasan pelanggan
Umumnya penelitian kepuasan pelanggan dilakukan melalui penelitian
survei, baik melalui pos, telepon maupun wawancara.
c. Belanja siluman
Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan
pelanggan dengan membayar beberapa orang untuk berperan dan
14
mengenai kekutan dan kelemahan produk pesaing berdasarkan
pengalaman mereka.
d. Analisis pelanggan yang hilang
Perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah berhenti
membeli/beralih ke produk lain. Yang ingin diperoleh adalah informasi
penyebab terjadinya hal tersebut.
2. Perspektif Psikologis dan Konsep Kepuasan Konsumen
Berdasarkan perspektif psikologis, terdapat dua model kepuasan
konsumen yaitu (Tjiptono,1995:34-37):
1. Model Kognitif
Dalam model ini penilaian pelanggan didasarkan pada perbedaan
kombinasi atribut yang ideal dan yang aktual. Apabila yang ideal sama
dengan yang aktual maka pelanggan akan sangat puas pada produk
tersebut dan sebaliknya
2. Model Afektif
Model ini menyatakan bahwa penilaian pelanggan individual
terhadap suatu prouk/jasa tidak semata-mata berdasarkan perhitungan
rasional, tetapi berdasarkan kebutuhan subjektif aspirasi dan pengalaman.
Maksud dari fokus ini adalah untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen
15
Adapun gambar konsep kepuasan konsumen sebagai berikut(dikutip dalam
Tjiptono, 2000:147) :
Tujuan Perusahaan Kebutuhan dan
Keinginan Konsumen
Harapan Konsumen Terhadap Suatu Produk
Produk
Nilai Produk
Tingkat Kepuasan Konsumen
Gamabar II.1. Konsep Kepuasan Konsumen
E. Atribut Produk
Menurut Tjiptono (1997 : 103 ): Atribut produk adalah unsur-unsur pokok
yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan
keputusan pembelian. Misalnya harga, Kemudahan didapat, merek dan
sebagainya. Pengertian lain atribut produk adalah suatu komponen yang
merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh konsumen
(Gitosudarmo, 1994 : 188)
Dalam penelitian ini, asapek atribut produk lebih difokuskan pada harga,
16
1. Harga
Harga biasanya digunakan konsumen /pelanggan sebagai indikator kualitas. Artinya kalau harganya mahal seharusnya kualitasnya baik dan
sebaliknyaMenurut Swastha (1997:56) harga adalah jumlah uang (ditambah
beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Strategi harga
ditetapkan dengan tujuan agar dapat diketahui pada tingkat berapakah
pembeli mau membeli barang tersebut.
2. Merk
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong dikutip dalam Alma ( 2002)
merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain atau
kombinasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang dan jasa yang
membedakan suatu produk dengan produk saingannya.
3. Kualitas bahan
Dalam proses perencanaan produk, produsen harus menetapkan derajat
mutu bagi produknya karena hal ini akan mempengaruhi penampilannya di
pasar nanti. Menurut Rismiati dan Suratno (2001) mutu merupakan
pengertian dari daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pemeliharaan,
dan perbaikan serta segala atribut lain. Peningkatan mutu produk dapat
dilakukan oleh perusahaan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan
17
4. Model/desain
Menurut Rismiati dan Suratno (2001) cara lain untuk menunjukkan
perbedaan produk adalah dengan menampilkan model atau desain. Desain
dapat menciptakan semacam kepribadian tersendiri sehingga menonjol bila
dibandingkan dengan produk pesaing atau produk yang kelihatan serupa.
5. Promosi
Dalam pemasaran, kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan dan
mengingatkan kembali manfaat produk kepada pembeli atau konsumen
sering disebut sebagai promosi. Kegiatan promosi dapt dilakukan melalui
media komunikasi massa, misalnya koran, majalah, tabloid, televisi, radio,
papan reklame, dan poster.
Definisi promosi menurut Swastha dan Irawan (2005:349) adalah
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran
dalam pemasaran.
Ada beberapa alat promosi yang paling penting (Griffin dan Ebert,
1998:336), yaitu:
a. Advertising (iklan)
Iklan adalah suatu bentuk komunikasi bukan pribadi yang
digunakan oleh sponsor tertentu untuk membujuk atau
menginformasikan pendengar mengenai suatu produk. Iklan
biasanya menggunakan semua jenis penyiaran dan media cetak,
18
b. Personal Selling (penjualan pribadi)
Penjualan pribadi merupakan penjualan dari satu orang ke orang
lain, sewaktu perusahaan membeli dari perusahaan lain, para agen
pembelian yang memerlukan informasi teknis dan rinci biasanya
merujuk kepada wakil perusahaan penjual.
c. Sales Promotion (promosi penjualan)
Barang-barang yang relatif murah sering kali dipasarkan melalui
promosi penjualan, yang melibatkan bujukan langsung kepada
pembeli. Premium (biasanya barang-barang gratis), voucher yang
dapat ditukarkan, dan kupon merupakan bentuk-bentuk promosi
penjualan yang dilakukan untuk membujuk konsumen untuk
membeli produk.
d. Public Relations (hubungan masyarakat)
Hubungan masyarakat mencakup seluruh usaha komunikasi yang
mengarah untuk membangun kemauan baik diantara berbagai
kelompok dalam populasi. Usaha-usaha tersebut merupakan usaha
untuk membangun sikap yang menguntungkan terhadap organisasi
dan produk-produknya
6. Kemudahan mendapatkan
Saluran distribusi adalah jalur yang dipakai untuk memindahkan produk
19
Hanya dengan mengetahui bahwa suatu produk bermanfaat baginya,
barulah merupakan jaminan bahwa pembeli akan setia pada produk
tersebut. Syarat lain agar pembeli setia pada produk adalah bilamana
setiap produk yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan mudah di tempat
yang dinginkan atau terdekat oleh pembeli.
Menurut Revzan mendefinisikan saluran distribusi adalah saluran yang
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari
produsen sampai kepada konsumen atau pemakai industri (dalam
Swastha dan Irawan, 2005:285).
Proses penyaluran produk sampai ke tangan konsumen dapat
panjang atau pendek, sesuai dengan kebijakan distribusi yang diterapkan
oleh perusahaan. Mata rantai jalur distribusi akan menjadi panjang
apabila sebelum sampai ke tangan pemakai produk, yang bersangkutan
harus melalui berbagai macam pedagang. Sebaliknya mata rantai jalur
distribusi akan menjadi pendek apabila produsen secara langsung
20
F. Hipotesis
Hipotesis I : Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos
merek In Tee-shirt dan C59.
Hipotesis II : Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos
merk In Tee-shirt berdasarkan kelompok jenis kelamin dan
rata-rata pendapatan .
Hipotesis III : Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos
merk C59 berdasarkan kelompok jenis kelamin dan rata-rata
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus adalah
suatu penelitian yang terinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu
tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya, dengan cukup
mendalam dan menyeluruh (Umar,1997:29). Dalam studi kasus ini penelitian
dilakukan terhadap objek tertentu. Kesimpulan yang ditarik dari hasil
penelitian ini hanya dapat berlaku untuk objek yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Counter-Counter resmi In Tee-shirt dan C59
Yogyakarta
2. Waktu Penelitian
Bulan September 2007
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah konsumen yang pernah membeli dan menggunakan
kaos merk In Tee-shirt dan C59 di counter In Tee-shirt dan C59 .
22
D. Objek Penelitian
Obyek penelitian adalah perbedaan tingkat kepuasaan konsumen terhadap
atribut produk kaos merek In Tee-shirt dan C59.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional yang menyangkut dalam penelitian ini adalah:
1. Kepuasan konsumen dapat didefinisikan perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan antara yang diharapkan
terhadap kinerja/ hasil suatu produk nyata yang dikonsumsinya
2. Atribut produk dapat didefinisikan sifat-sifat produk yang menjamin agar
produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan
oleh konsumen.
3. Harga dapat didefinisikan jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
barang beserta pelayanannya.
4. Merk adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain atau kombinasi
yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang dan jasa yang membedakan
suatu produk dengan produk saingannya.
5. Kualitas bahan merupakan pengertian dari daya tahan, keandalan, ketepatan,
23
6. Model/desain cara lain untuk menunjukkan perbedaan produk adalah dengan
menampilkan model atau desain. Desain dapat menciptakan semacam
kepribadian tersendiri sehingga menonjol bila dibandingkan dengan produk
pesaing atau produk yang kelihatan serupa.
7. Promosi adalah informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran.
8. Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai kepada konsumen atau
pemakai industri.
F. Sumber Data 1.Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber pertama. Data primer diperoleh langsung dari hasil
penyebaran angket kepada responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi pustaka dan informasi
24
G. Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengambilan data. Pelaksanaannya
dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai,
tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti melalui telepon
2. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara membuat
sejumlah pertanyaan tertulis yang kemudian dibagikan kepada para
responden untuk memperoleh sejumlah data tentang kepuasan konsumen
terhadap atribut produk kaos merk In Tee-shirt dan C59.
H. Populasi dan Sampel
Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang
menjadi perhatian penulis . Objek penelitian dapat berupa makhluk hidup,
benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena dan lain-lain (Kountur,2003:173). Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi orang-orang yang pernah membeli dan
menggunakan kaos merk In Tee-shirt dan C59. Karena jumlah populasi tidak
diketahui secara pasti (tidak terbatas) maka dalam pengambilan sampel agar
penelitian ini menjadi valid digunakan rumus (Sugiarto dan siagian 2001:70):
n =
25
P = Proporsi populasi (0,5)
Q = (1 - P)
E = Kesalahan yang dapat ditolerir dinyatakan dalam persen (10%)
Sehingga dapat diperoleh:
Dari perhitungan di atas ditemukan bahwa jumlah minimal sampel agar penelitian
ini valid, jumlah sampel minimal adalah 96,04. Untuk memudahkan perhitungan
maka sampel ditentukan menjadi 100 sampel responden.
I. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode accidental
sampling . Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data (Sugiyono, 2003:60). Dalam hal ini responden yang
dimaksud adalah orang-orang yang pernah membeli dan menggunakan kaos merk
In Tee-shirt dan C59
26
J. Metode Pengujian Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validitas
Validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketetapan alat
ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Untuk mengukur
validitas kuesioner yang dibagikan kepada responden maka digunakan teknik
Korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan rumus (Usman dan
Purnomo, 200:203)
Untuk menentukan apakah instrumen itu valid atau tidak digunakan
ketentuan sebagi berikut:
a. Jika rhitung ≥ rtabel dengan taraf kenyakinan 95% maka instrumen tersebut
27
b. Jika rhitung < rtabel dengan taraf kenyakinan 95% maka instrumen tersebut
dikatakan valid.
Setelah koefisien korelasi item bernomor ganjil dan genap diperoleh maka
hasil tersebut dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown dengan rumus
(Sugiyono, 2003 :278).
rb : Koefisien Korelasi Product moment antara belahan pertama dan kedua
Untuk menentukan apakah instrumen itu reliabel atau tidak digunakan
ketentuan sebagi berikut:
a. Jika rhitung ≥ rtabel dengan taraf kenyakinan 95% maka instrumen tersebut
dikatakan reliabel.
b. Jika rhitung < rtabel dengan taraf kenyakinan 95% maka instrumen tersebut
28
K. Teknik Pengukuran Data
Pengukuran data dalm penelitian ini menggunkan skala Likert, untuk
variabel harga, merek. kualitas bahan, desain, dan promosi. Data tanggapan
konsumen terhadap atribut harga, merek. kualitas bahan, desain, dan promosi
untuk setiap jawaban masing-masing diberi skor sebagai berikut :
Sikap Skor
Sangat Tidak Puas 1
Tidak Puas 2
Puas 3
Sangat Puas 4
L. Teknik Analisis Data 1. Analisis Persentase
Untuk mengetahui profil konsumen digunakan analisis persentase, yaitu
analisis yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari beberapa peristiwa yang
bersifat relatif dengan metode kuantitatif.
Rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut (Sugiyono,
2000: 63):
P=
N nx
Keterangan :
29
nx = Jumlah responden yang diambil
N = Jumlah total responden
1. Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan
Berikut merupakan rumusan dari model Tse dan Wilton, 1988 (dikutip
dalam Tjiptono, 2000 :36-38):
Kepuasan Pelanggan = ƒ (Expectations, Perceived Performance)
Dari persamaan tersebut diperoleh dua varibel utama yang menentukan
kepuasan pelanggan yaitu Expectations dan Perceived Performance. Apabila
Perceived Performance melebihi Expectations, maka pelanggan akan puas, tetapi
bila sebaliknya maka pelanggan akan merasa tidak puas.
Dalam penelitian ini rumus yang digunakan adalah:
IKP = PP – EX Keterangan :
IKP : Indeks Kepuasan pelanggan
PP : Perceived performance
EX : Expectations
Hasil perhitungan dari persamaan tersbut dapat diartikan sebagi berikut:
1. Bila IKP positif, maka dapat diartikan bahwa konsumen merasa sangat puas.
2. Bila IKP nol, maka dapat diartikan bahwa konsumen merasa puas.
30
2. Analisis Chi Square
Analisis Chi Square digunaka untuk mengetahui perbedaan tingkat
kepuasan konsumen secara signifikan terhadap atribut produk kaos merek In
Tee-shirt dan C59 ditinjau dari jenis kelamin dan rata-rata pendapatan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis ini sebagai berikut :
a. Rumusan Hipotesis I
H0 : Tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos
merek In Tee-shirt berdasarkan jenis kelamin dan rata-rata pendapatan.
HA : Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merek
In Tee-shirt berdasarkan jenis kelamin dan rata-rata pendapatan.
b. Rumusan Hipotesis II
H0 : Tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos
merek C59 berdasarkan jenis kelamin dan rata-rata pendapatan.
HA : Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merek
C59 berdasarkan jenis kelamin dan rata-rata pendapatan.
c. Rumusan Hipotesis III
H0 : Tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos
merek In Tee-shirt dan C59.
HA : Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk kaos merek
In Tee-shirt dan C59.
d. Pengujian Hipotesis
1). Menghitung X2 tabel
31
1. Tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut
produk kaos merek In Tee-shirt berdasarkan jenis kelamin
32
2. Tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut
produk kaos merek C59 berdasarkan jenis kelamin dan
rata-rata pendapatan.
3. Tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut
produk kaos merek In Tee-shirt danC59.
ii. H0 ditolak jika X2 hitung ≥ nilai kritis X2 tabel
artinya :
1. Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk
kaos merek In Tee-shirt berdasarkan jenis kelamin dan
rata-rata pendapatan.
2. Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk
kaos merek C59 berdasarkan jenis kelamin dan rata-rata
pendapatan.
3. Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap atribut produk
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
IV.1 P.T. Caladi Lima Sembilan
A. Gambaran Umum P.T. Caladi Lima Sembilan
P.T. Caladi Lima Sembilan merupakan perusahaan industri dalam bidang
garmen yang produk utamanya berupa t'shirt, jaket, sweater, trainings pack
dan topi. Perusahaan milik Bapak Marius Widyarto yang didirikan pada
tanggal 12 Oktober 1980, semula berupa industri rumah tangga yang berlokasi
di gang sempit, tepatnya di Jalan Caladi No. 59 Bandung yang kemudian dari
nama jalan dan nomor rumah tersebut, nama Caladi Lima Sembilan atau lebih
dikenal dengan C59, diambil untuk nama perusahaan dan merek dagang dari
bagian yang diproduksinya.
Sejalan dengan semakin berkembangnya P.T. Caladi Lima Sembilan ini,
tempat usaha di Jalan Caladi No.59 menjadi kurang memadai untuk kelancaran
aktivitas perusahaan sehingga pada tanggal 14 Oktober 1990 P.T. Caladi Lima
Sembilan pindah ke tempat usaha baru, khusus untuk aktivitas produksi di
Jalan Sekemirung, Cigadung, Bandung. Sedangkan untuk urusan administrasi
perusahaan di Jalan Tikukur No. 10 Bandung.
P.T. Caladi Lima Sembilan perwakilan Yogyakarta dibuka pada tahun
1995 tepatnya di jalan Kesehatan B-52 Sendowo, Yogyakarta, yang menangani
kegiatan di wilayah D.I. Yogyakarta dan sekitarnya. Untuk wilayah
Yogyakarta proses produksi dilakukan di Jalan Magelang, Yogyakarta dan ada
beberapa item produk yang masih menerima kiriman langsung dari Bandung.
34
B. Struktur Organisasi
Pada setiap perusahaan diperlukan suatu struktur organisasi yang
merupakan suatu sistem kegiatan yang terkoordinasi untuk dapat mencapai
tujuan bersatna. Struktur organisasi akan berbeda-beda pada setiap perusahaan
tergantung dari jenis perusahaan, luas perusahaan, daerah operasi dan jumlah
cabang perusahaan. Struktur organisasi yang baik harus sederhana dan
fleksibel, maksudnya apabila terjadi perubahan dalam perusahaan tidak akan
banyak mengganggu. Susunan struktur organisasi harus menunjukkan
batas-batas yang tegas antara wewenang dan tanggung jawab sehingga dengan
susunan struktur yang baik dapat mempersatukan organisasi dalam
menjalankan tugasnya.
Pada P.T. Caladi Lima Sembilan susunan struktur organisasinya berbentuk
garis dan staff, dipimpin oleh seorang direktur utama yang membawahi empat
orang manajer yaitu manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran
dan manajer personalia dan umum.
Adapun tugas-tugas dari masing-masing unsur yang membentuk struktur
organisasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dewan Komisaris
Dewan komisaris sebagai pemilik modal dan saham mempunyai peranan
35
2. Dewan Konsultan
Dewan konsultan berfungsi sebagai penasehat yang dapat memberikan
saran kepada dewan komisaris dalam menjalankan perusahaan dan
tugasnya berfungsi untuk mengawasi jalannya operasional perusahaan.
3. General Manager
General manager bertanggung jawab terhadap seluruh operasional
perusahaan area kerjanya meliputi :
a. Mengarahkan dan mengkoordinasi staf-staf yang ada dibawah
pimpinannya.
b. Mengarahkan dan mengkoordinasi penyusunan rencana kerja dan
anggaran perusahaan.
c. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan rencana kerja supaya
berjalan dengan lancar.
4. Manager Pemasaran
Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas pemasaran
perusahaan area kerjanya meliputi :
a. Mengawasi segala kegiatan Kepala bagian analisa laporan mingguan
dan bulanan
b. Merencanakan pembukaan showroom dan outlet
c. Penyediaan dan pemilihan desain untuk produk retail
d. Memelihara outlet-outlet
36
5. Area Sales Manager
Area sales manager membawahi area kerja di suatu daerah yang sudah
ditentukan dan menjadi tanggung jawabnya yang meliputi :
a. Memonitor outlet-outlet di areanya
b. Membuat rencana penjualan
c. Melaksanakan tugas penjualan pada area yang dipegangnya
d. Membuat laporan penjualan dan dilaporkan kepada Manajer
Pemasaran
6. Kepala Bagian pemesanan
Kepala bagian pemesanan bertanggung jawab terhadap pemesanan barang
dari konsumen, tugasnya meliputi :
a. Mengawasi jalannya penerimaan pemesanan
b. Bekerja sama dengan kepala seksi follow up dalam pelaksanaan
pembuatan pesanan
c. Mengawasi pelaksanaan administrasi pemesanan dan memantau
sejauh mana pesanan tersebut dilaksanakan
7. Kepala Seksi Follow up
Kepala seksi Follow up bertanggung jawab dan membantu kerja kepala
bagian pemesanan meliputi :
a. Sebagai penghubung antara order dengan produksi
b. Memberikan laporan kepada Kepala Bagian Order sejauh mana
37
8. Kepala Seksi Administrasi dan Penjualan Order
Kepala seksi administrasi dan penjualan order mempunyai tugas dan
tanggung jawab terhadap seluruh pencatatan administrasi penjualan order
meliputi :
a. Mencatat banyaknya transaksi order
b. Memberikan laporan kepada bagian ekspedisi
9. Ekspedisi Order
Ekspedisi order bertanggung jawab terhadap pendistribusian order agar
sampai ke konsumen area kerjanya meliputi :
a. Melaksanakan pendistribusian order yang telah selesai
10. Kepala Bagian Retail
Kepala bagian retail bertanggung jawab terhadap penjualan retail area
kerjanya meliputi :
a. Menganalisa desain-desain yang laku di pasaran
b. Membuat perencanaan desain baru
c. Membuat perencana untuk cetak ulang
11. Kepala Seksi Administrasi dan Keuangan Retail
Kepala seksi administrasi dan keuangan retail bertanggung jawab
terhadap segala pencatatan administrasi retail area kerjanya meliputi :
a.Mencatat jumlah barang yang terjual per-periode
b.Mencatat jenis-jenis desain yang terjual
38
d. Melaksanakan pencatatan dan pengkontrolan untuk barang yang
berada di outlet.
12. Ekspedisi Retail
Ekspedisi retail mempunyai tanggung jawab terhadap pendistribusian
barang retail ke outlet-outlet C59 area kerjanya meliputi :
a. Penyaluran barang retail kepada outlet-outlet
b. Membantu bagian administrasi dan keuangan dalam hal penagihan
piutang
c. Membantu bagian administrasi dan keuangan dalam melaksanakan
stock upname
13. Manager Produksi
Manager produksi mempunyai tanggung jawab terhadap proses produksi
area kerjanya meliputi :
a. Mengarahkan dan mengkoordinasi staf-staf yang ada dibawah
pimpinannya
b. Mengawasi mutu produksi
c. Mengawasi kelancaran proses produksi
d. Memeriksa laporan produksi harian
14. Manajer Personalia dan Umum
Manajer personalia dan umum mempunyai tanggung jawab terhadap
kebutuhan perusahaan akan karyawan area kerjanya meliputi :
a. Mengarahkan dan mengkoordinasi staf-staf yang ada dibawah
39
b. Menentukan kebijaksanaan di bidang personalia dan perusahaan
c. Menyeleksi penerimaan, pelatihan, pemberhentian tenaga kerja serta
menilai pelaksanaan kerja karyawan
d. Memberikan fasilitas untuk latihan dan pengembangan karier dan
karyawan
15. Manager Keuangan
Manager keuangan bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan
perusahaan area kerjanya meliputi :
a. Mengkoordinasi dan mengarahkan staf-staf yang ada dibawah
pimpinannya
b. Mengatur kebijaksanaan keuangan perusahaan
c. Memeriksa laporan penerimaan dan pengeluaran harian
d. Menyusun anggaran pendapatan dan belanja perusahaan
40
Sumber P.T.Caladi Lima Sembilan 2007.
Gambar IV.1
41
C. Proses Produksi
Proses produksi P.T. Caladi Lima Sembilan secara umum dapat
dilihat pada gambar berikut ini :
Bagian Finishing
Produk Siap Dipasarkan
Sumber P.T.Caladi Lima Sembilan 2007
Gambar IV.2.
Proses Produksi P.T. Caladi Lima Sembilan
Proses Produksi P.T. Caladi Lima Sembilan pada tahap awal terbagi
menjadi 2, yaitu :
a. Bagian Belanja bertugas memesan bahan yang dibutuhkan untuk
produksi. Setelah bahan diterima kemudian dipotong-potong sesuai
42
proses sortir untuk mengetahui kondisi bahan dan memastikan
kualitas bahan tersebut baik sebelum proses selanjutnya.
b. Bagian Desain merancang gambar tema yang akan digunakan pada produk.
Rancangan gambar yang telah selesai discrene oleh Bagian Afdruk untuk
memisahkan warna sebelum proses sablon.
Kedua tahap ini bertemu di bagian sablon, dimana bahan yang telah
dipotong sesuai ukuran dan siap melalui proses selanjutnya, dari sablon
menurut gambar yang ditentukan. Setelah proses sablon selesai dan kering,
bahan dijahit ataudiobras untuk membentuk model baju yang diinginkan.
Terakhir, bagian Finishing melengkapi produk yang disesuaikan dengan
kebutuhan misalnya memberi kancing, resleiting, membersihkan benang
jahitan/pemberian label serta pengemasan produk dalam plastik dan produk
telah siap dipasarkan.
D. Jenis Produk Retail yang Dipasarkan
P.T. Caladi Lima Sembilan menghasilkan produk berupa t'shirt, jaket,
sweater, trainings pack dan topi dengan menggunakan merek dagang C59.
Kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan atas dasar pesanan
(job order) dan produksi massal untuk dijual secara eceran maupun grosir.
P.T. Caladi Lima Sembilan membagi desain kaos dan desain sablon
berdasarkan pasar sasaran yang ingin dituju hal ini dilakukan agar konsumen
dapat dengan mudah memilih produk kaos yang sesuai dengan keinginan
konsumen. P.T. Caladi Lima Sembilan, misalnya untuk segmen anak muda
43
yang biasa dibuat adalah mobil dan motor sport, tema musik gambar-gambar
yang biasa dibuat adalah tokoh musik atau band musik yang sudah dikenal
oleh banyak anak muda pecinta musik untuk tokoh misalnya Mick Jagger,
Jimmy Morrison, Jimmy Hendrick, untuk grup musik misalnya Deep Purple,
Pearl Jam, tema indonesia gambar yang biasa dibuat adalah
gambar-gambar binatang-binatang yang menjadi ikon suatu daerah. Untuk tema umum
biasanya dibuat berdasarkan trend mode yang sedang disukai oleh anak muda
misalnya trend army look gambar-gambar yang dibuat adalah desain-desain
yang bertema army, tema umum digunakan oleh perusahaan sebagai promosi
karena pada tema umum desain sablon berupa gambar atau tulisan C59.
Desain kaos yang dibuat tidak hanya untuk melayani segmen lokal saja
tetapi juga segmen turis asing yang berkunjung ke Indonesia khususnya Bali.
Untuk segmen turis asing yang berkunjung ke Bali C59 mengeluarkan tema
traditional style dan sporty. Untuk tema traditional style desain sablon yang
dibuat menggambarkan sisi kehidupan tradisional masyarakat pulau Bali dan
untuk tema sporty desain sablon yang dibuat mengambil tema aktivitas sport
yang ada di Bali.
Semua produk retail merek C59 menggunakan bahan kain katun yang
dipesan khusus oleh P.T. Caladi Lima Sembilan, hal ini dilakukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan kaos lebih halus, tidak cepat melar dan lebih
menyerap keringat sehingga tidak panas pada saat dipakai. Untuk
menghasilkan hasil sablonan yang lebih kuat, tahan lama, tidak cepat pudar
44
Caladi Lima Sembilan menggunakan obat sablon jenis GL ditambah bahan
campuran obat yang komposisinya dirahasiakan oleh perusahaan. Selain
memperhatikan bahan kain dan obat sablon yang khusus untuk memberikan
kualitas yang baik kepada konsumen perusahaan juga memperhatikan desain
kaos seperti bentuk kaos yang bervariasi mulai dari bentuk standart sampai
bentuk variasi, warna kain yang bervariasi dengan banyak pilihan warna,
ukuran kaos yang bervariasi mulai dari ukuran normal sampai ukuran body fit (
ketat ) dan kerapian jahitan agar nyaman dipakai oleh konsumen.
Selain dari segi bahan kain dan obat sablon para desainer kaos juga
dituntut untuk membuat desain yang selalu up to date dan sesuai dengan
standar perusahaan. Hal ini diakui pimpinan P.T. Caladi Lima Sembilan
Yogyakarta Bapak Yus Suharyadi bahwa semua itu dilakukan oleh perusahaan,
agar konsumen dapat melihat produk kaos C59 bukan hanya sekedar kaos yang
dijual oleh banyak produsen kaos yang hanya dinilai oleh konsumen sebagai
pelengkap kebutuhan akan sandang tetapi juga sebagai produk kaos yang bisa
dibanggakan dan mewakili ekspresi konsumen.
Harga yang ditawarkan untuk produk kaos C59 kepada konsumen untuk
produk kaos retail berkisar antara Rp 35.900 sampai Rp 95.900 disesuaikan
dengan tingkat kesulitan dan keunikan desain pada kaos. Jenis produk kaos
yang dihasilkan oleh P.T. Caladi Lima Sembilan dapat dilihat dalam tabel
45
Tabel IV . 1
Jenis Produk Retail P.T. Caladi Lima Sembilan
Divisi Retail Menawarkan T 'shirt yang Di bagi Menjadi 4 Sub Brand
Jenis Produk Retail Pasar Sasaran Tema
C 59 T'SHIRT Untuk konsumen anak-anak - Umum
Sambungan dan tanpa muda. - Indonesia
sambungan - Sport
(gramassi 165-175 gr). - Musik
- Otomotif
C 59 BASIC Untuk segmen pasar yang - Lingk. Hidup
Sambungan dan tanpa menginginkan eksklusif dalam - Eksklusif
- Modern Art
sambungan kuantitas, kualitas dan harga.
(gramassi 185-190 gr).
- Traditional Style
C 59 BALI Untuk pasar turis Bali yang
- Sporyt
Sambungan dan tanpa ingin suvenir desain khas
sambungan suasana pulau Bali.
(gramassi 165-190 gr).
C 59 LICENSE Untuk melengkapi selera - Desain yang sedang
Sambungan dan tanpa Konsumen dengan mengikuti trend.
sambungan perkembangan.
(gramassi I85-190 gr).
46
Tabel IV . 2
Jenis Produk Job Order P.T. Caladi Lima Sembilan
Jenis Produk Jenis Bahan / Kain Model
Order
TC 28, TC Pailung, katun - Sablon T'SHIRT Hitam, Putih, Warna dan Misty - Bordir
abu. - Lengan pendek
- Lengan panjang
- Mengikuti konsumen
Adidas biasa, Adidas bulu, - Standar SWEATER Fleece / Wafel. - Pakai topi
- Mengikuti konsumen
Adidas bias, Adidas bulu, - Standar JAKET Fleece l Wafel, Satin, Katun - Pakai topi
drill. - Mengikuti konsumen
Adidas biasa, Adidas bulu, - Standar
TRAININGS PACK Fleece l Wafel. - Mengikuti konsumen
- Standar
TOPI Trivera, parasit. - Mengikuti Konsumen
Sumber P.T Caladi Lima sembilan 2007
E. Daerah Pemasaran
Daerah pemasaran P.T. Caladi Lima Sembilan yang dijalankan daerah