• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat PT. Indo Stationary Retail Utama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat PT. Indo Stationary Retail Utama"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

66 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat PT. Indo Stationary Retail Utama

PT Indo Stationery Ritel Utama berdiri di bawah grup perusahaan yang bernama PT Sahabat Utama. PT Sahabat Utama berdiri pada tanggal 1 Juni 1992 di Jakarta dan pendirinya adalah Bp. Iwan Iman. Pada mulanya perusahaan ini bidang usahanya adalah sebagai Trading & Distributor untuk produk pena Parker dan Rotring. Karena dianggap oleh Toko Buku Gramedia mampu dan berhasil dalam mengelola Parker dan Rotring maka mereka juga meminta agar PT Sahabat Utama bisa mengelola produk-produk stationery yang lain seperti alat-alat kantor, perlengkapan sekolah, perlengkapan melukis. Maka pada tahun 1994 berdirilah PT Indo Stationery Ritel Utama yang khusus menangani penjualan stationery. Dan PT Indo Stationery Ritel Utama berkembang juga bersama perusahaan yang lain seperti PT Mitra Kerja Utama, PT. Ekspresindo, First Asia Consultant dibawah Grup PT. Sahabat Utama.Jumlah Karyawan ISRU Pontianak 18 Orang. 4.1.2 Visi dan Misi PT. Indo Stationary Retail Utama

Visi Perusahaan:

“ Menjadi Perusahaan Ritel stationery dan aksesoris terbaik di Dunia “ Misi Perusahaan :

Memberikan pengalaman WOW kepada pelangan dalam berbelanja stationery dan aksesoris melalui 3K:

(2)

 Kenyamanan suasana dan layanan  Produk dan layanan yang kreatif Komitmen Perusahaan:

1. menempatkan pelanggan pada posisi paling utama 2. menjadi yang terpercaya

3. menciptakan lingkungan kerja yang sehat 4. memberikan kesempatan karir seluas luasnya 5. terus berinovasi dan berkreasi

6. tehnologi

7. keuangan konvensional

4.1.3 Nilai -Nilai PT. Indo Stationary Retail Utama

PT. Indo Stationary Retail Utama sering dikenal dengan ISRU dan singkatan tersebut memiliki nilai tersediri di dalamnya, ISRU

I

nitiative  Berfikir dan bertindak sebelum orang lain melakukan.

S

elf Improvement  Meningkatkan Kualitas peribadi untuk menjadi yang

lebih baik dari yang sebelumnya.

R

esponsibility  Dapat dipercaya dalam menjalankan tugas

U

nited  “kita” sebelum “saya”

(3)

4.1.4 Struktur Organisasi PT. Indo Stationary Retail Utama cabang Pontianak

Struktur Organisasi PT. Indo Stationary Retail Utama cabang Pontianak adalah seperti dibawah ini

Gambar 4.1 Struktur Organisasi 4.1.4 Logo Perusahaan

Operator

Administras

i

Gudang

Supervisor

Supervisor

Pramuniaga Pramuniaga Pramuniaga Pramuniaga

Business Head

(4)

Gambar 4.1 Team Isru Pontianak

Sumber: Business Head PT. ISRU 4.2 Hasil Penelitian

Dalam Penelitian ini peneliti melakukan wawancara untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu data primer, dimana data primer didapatkan dengan mewawancarai narasumber yang sudah ditentukan dengan pedoman wawancara yang telah dibuat. Narasumber adalah orang dengan latar penelitian yang dapat memberikan informasi yang berkaitan erat dengan rumusan masalah yang menjadi pembahasan, sekaligus focus dalam penelitian. Pemilihan narasumber yaitu dengan teknik pusposive snowball. Narasumber yang peneliti wawancara antara lain Bapak Putranto nugroho selaku Business Head PT Indo stationery cabang Pontianak, Ibu Hikmawati selaku supervisior, Ibu Linda Juninda selaku administrasi, Serlin Marlinda selaku penanggung jawab stok. Peneliti telah mencari data dan

(5)

informasi yang dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam pada tanggal 14 Juni 2015 dengan beberapa narasumber mengenai aktivitas komunikasi atasan bawahan dalam mempertahankan kinerja karyawan di PT. Indo Stationary Ritel Utama cabang Pontianak dan dalam Penelitiannya ini akan di jelaskan mengenai aktivitas komunikasi yang terjadi di PT. Indo Stationary Ritel Utama cabang Pontianak.

4.2.1 Komunikasi Atasan Bawahan

Di dalam suatu Perusahaan setiap harinya pasti mengunakan komunikasi secara verbal ataupun non verbal baik komunikasi atasan ke bawahan ataupun bawahan ke atasan, komunikasi yang terjalin haruslah komunikasi dua arah, dan timbal balik dari pimpinan kepada pegawai dan sebaliknya dari pegawai kepada pimpinan dalam melaksanakan fungsi-fungsi managemen yang memegang cukup vital dalam suatu organisasi, Hal ini di utarakan oleh Bapak Putranto selaku Business Head di cabang Pontianak bahwa

“Komunikasi di cabang ini sangat penting mengingat disini terdiri dari beberapa macam suku seperti melayu, dayak, Tionghoa, dan jawa. Sehingga yang dilakukan adalah berusaha mendengarkan dan mempelajari dahulu dan berusaha mendalami kondisi cabang yang sedang berjalan, melihat kondisi ini maka komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi 2 arah (up to bottom dan bottom up) sehingga segala aspirasi bawahan dapat ditampung dan segala instruksi atasan juga dapat dijalan secara baik.”

Hal ini ditegaskan juga oleh ibu Hikma bahwa :

Komunikasi bawahan ke atasan dan atasan kebawahan Keduanya sangat penting, karna merupakan komunikasi dua arah yg sangat dibutuhkan untuk kemajuan sebuah team,dalam mencapai tujuan bersama”

(6)

Berdasarkan penjelasan diatas yang terjadi adalah komunikasi dua arah yaitu komunikasi atasan ke bawahan dan bawahan ke atasan.

4.2.2 Hambatan Komunikasi

Pada tahapan kedua ini, dalam melakukan komunikasi sehari-hari pastilah ada hambatan, dimana hambatan dalam komunikasi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang menimbulkan gangguan komunikasi sehingga tujuan komunikasi tidak tercapai, dan dampak hambatan komunikasi dapat berpengaruh pada komunikasi atau kinerja organisasi

Bapak Putranto mengatakan bahwa:

“Setiap kepemimpinan pasti memiliki hambatan yang berbeda ya…emmm Saat datang ke PT Indo Stationary Ritel Utama Cabang Pontianak saya merasakan beberapa hambatan dalam berkomunikasi karena cabang Pontianak merupakan karyawan rantauan yang berasal dari beberapa suku yaitu melayu, dayak, Tionghoa, dan jawa. Sehingga yang saya lakukan adalah berusaha mendengarkan dan mempelajari dahulu dan berusaha mendalami kondisi cabang yang sedang berjalan, karena saya melihat komunikasi yang terjadi saat itu seperti komunikasi satu arah, dimana setiap yang saya katakan saya jarang sekali menerima masukan atau feedback dari pekerjaan tersebut.”

Hal ini dipertegas pula oleh Ibu Hikmahwati selaku supervisior menyatakan bahwa:

“Komunikasi yang terjadi saat sebelum Bapak Putranto menjabat Komunikasi hanya terjadi satu arah, tidak efektif, mengingat team merasa komunikasi sangat berpengaruh pada kerja team dan penjualan, contohnya pada saat memberikan informasi promo yg sedang berlangsung, kebijakan/peraturan baru yang harus di share sehingga semua team memahami dan dapat menerapkannya, tetapi Informasi akan adanya promo yang tidak diketahui semua pihak”

Berdasarkan penjelasan key Informan dan informan bahwa komunikasi yang terjadi sebelumnya adalah komunikasi satu arah dan masih memiliki hambatan dalam berkomunikasi.

(7)

4.2.3 Media komunikasi

Pada umumnya setiap organisasi hanya menggunakan sebagian kecil dari sekian banyak metode yang ada, tetapi dalam pengunaan media harus dipilih yang paling sesuai pemilihan metode sangatlah dipengaruhi oleh karakteristik organisasi, jumlah personil dan lokasi atau tempat kerja dalam sub ini PT Indo Stationary Ritel Utama Cabang Pontianak harus memilih media yang tepat yang digunakan dalam teamnya mengingat waktu kerja karyawannya tidak semua sama dan juga banyak sekali alur komunikasi yang terjalin, hal ini di pertegas oleh bapak Putranto:

“Media yang digunakan dalam kesehariaan hanya berdasarkan mouth to mouth walaupun mengalami sedikit kendala dalam bahasa tetapi semua paham apa yang harus dilakukan. Dan kami pun melakukan di papan pengumuman setiap pengumuman yang ada sehingga mempermudah team shift berikutnya mengetahui informasi terbaru, dan obrolan langsung yaitu dengan Saling sharing dimana saya sering memulai dengan memberikan rangsangan berbicara ataupun motivasi sehingga terciptannya suasanan yang kekeluargaan karena saya merasa dengan kekeluargaan kerjaan akan selesai dan mereka mengerjakan dengan senang hati yang saya lihat”

Ibu Hikmah juga menjelaskan bahwa:

“komunikasi yang dilakukan di setiap harinnya adalah obrolan Langsung berupa briefing dan papan pengumuman, kami pun juga sering mengadakan refreshing bersama dan sharing”

Berdasarkandari hasil interview ini maka komunikasi saat ini sudah mengalami perbaikan, dari yang sebelumnya informasi tidak tersosialisi dengan baik tetapi saat ini informasi dapat tersosialisasi dengan baik lewat media komunikasi seperti sharing dalam team (tidak hanya dilakukan secara formal tapi juga informal seperti refreshing bersama) & juga melalui media papan pengumuman

(8)

4.2.4 Aktivitas Komunikasi

Aktivitas dikantor adalah proses penyampaian informasi, instruksi atau perintah mengenai pekerjaan atau tugas. Penyampaian itu bisa dari seorang pimpinan kepada karyawan atau pimpinan ke karyawan bahkan dari satu unit kepada unit lain dalam sebuah kantor baik secara langsung tanpa menggunakan media atau secara tidak langsung dengan menggunakan media untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif

Bapak Putranto mengatakan bahwa:

“kegiatan komunikasi pastilah terjadi setiap hari, saya selalu mengadakan briefing setiap seminggu sekali, setiap briefing saya memberikan kebebasan sharing serta product knowledge dan pemberian tugas dan meminta laporan harian. Untuk mengingatkan kembali saya minta pengumuman di tulis kembali di papan pengumuman”

Hal ini dipertegas pula oleh Ibu Hikmahwati selaku supervisior menyatakan bahwa:

“Briefing, sharing,dan selalu di berikan product knowledge, kami pun selalu diminta melaporkan laporan omset perhari, memberikan laporan bulanan ke atasan dan ke pusat. Serta harus memberikan feedback atau masukan pada saat briefing dan yang paling di senangi adalah kami setahun sekali mengadakan acara kebersamaan.”

(9)

Gambar 4.2: Acara Team kebersamaan

Sumber: Business Head PT. ISRU 4.2.5 Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan adalah fungsi dari interakasi antara kemampuan (ability) dan motivasi (motivasi), tetapi masih ada bagian yang hilang dari fungsi tersebut selain kecerdasan dan keahlian dari seorang individual yang keduannya merupakan bagian dari kemampuan dan motivasi dari setiap karyawannya, yaitu kesempatan

Hal ini di pertegas oleh Bapak Putranto bahwa

“Saya melihat kinerja karyawan itu akan baik bukan semata-mata dari kemampuan pegawai tetapi gimana mereka termotivasi dan ingin maju dan dapat membaca suatu kesempatan, dan kinerja karyawan.

Hal ini ditegaskan juga oleh ibu Hikma bahwa

“komunikasi akan mendukung kinerja yang baik seperti kepemimpinan sekarang bahwa team kami cukup merasa mengalami perbaikan dalam kinerja sekarang team kami lebih kompak dan dapat berkerjasama dan menganggap target yang diberikan menjadi tanggung jawab team supaya kami mendapat bonus kembali he..he..he”

4.2.6 Sejauh mana komunikasi berpengaruh pada kinerja karyawan PT. Indo PT. Indo Stationary Ritel Utama cabang Pontianak.

(10)

bekerja dengan baik dan efektif, karena hal ini dapat menunjang tercapainya tujuan organisasi.

Hal ini dipertegas oleh Bapak Putranto bahwa :

“Saya merasa bangga dengan team saya, saya memiliki team yang dapat dipercaya walaupun kita bekerja secara santai tetap serius atau tidak terlalu monoton tetapi hasil yang kami dapat sangat membuat saya bangga target perusahaan tercapai, dan hubungan dengan team saling solid dengan dibuktikan kami sering mengadakan rekreasi bersama, ”

Hal ini di pertegas oleh ibu hikmawati bahwa:

“Sejauh ini komunikasi sangat berpengaruh saya merasa dengan kepemimpinan sekarang komunikasi yang berjalan dua arah dan kami dapat mencapai target selama kepemimpinannya dan sekarang banyak sekali kegiatan kekeluargaan yang dijalani.”

4.2.7 Pencapaian setelah komunikasi memulih

Komunikasi yang positif pastilah menghasilkan hal positif pula, hal ini di pertegas oleh key infoman dimana beliau memaparkan promosi menjadi berjalan dengan lancar seperti pada saat tahun ajaran baru dengan mengadakan pameran di atrium mall dan relayout toko dimana team semangat membantu walaupun saat itu lembur sampai pagi untuk relayout toko, dimana semuannya ini membutuhkan tenaga kerja baru dan juga mengatur jadwal kerja seperti waktu kerja normal dan waktu kerja di malam hari.

Hal ini di pertegaspula oleh surpervisior ISRU yaitu Ibu Hikma mengatakan beliau sangat senang dengan perubahan yang ada yaitu relayout toko walaupun melelahkan dan butuh waktu lama tetapi saat ini promosi semakin berhasil dan semangat teamlah yang membuatnya bangga akan teamnya. Karena menurutnya semuannya tercapai selain dari oprasional yang benar tetapi ada juga

(11)

andil komunikasi yang baik seperti briefing.

4.2.8 Hambatan saat menjadi PR dan Patner Gramedia

Dalam PT.Isru Pontianak seorang BHD di tuntut selain sebagai BHD di cabang tersebut, juga sebagai HRD dimana BHD berperan dalam kesejahteraan karyawannya dan juga mengurusi oprasional HRD cabang tersebut dan tak lupa pun BHD pun harus menjalin kerjasama dengan partner dimana salah satunya adalah Gramedia dimana ISRU dan Gramedia adalah partner sehingga komunikasi harus berjalan secara dua arah, hal ini di pertegas oleh Bapak Putranto: bahwa target Gramedia adalah target bersama atau organisasi,jadi bila ISRU mencapai target atau berhasil itu adalah keberhasilan juga untuk Gramedia cabang Pontianak.

4.2.9 Loyal Karyawan yang tercipta

Di dalam dunia kerja loyalitas karyawan adalah sesuatu hal penting dan loyalitas karyawan tercipta dimana bila organisasi tersebut sudah membuat karyawan tersebut merasa nyaman dan menguntungkan.

Pak Putranto menyatakan bahwa :

“ loyalitas itu bukan sesuatu yang tercipta secara diadakan tetapi melalui proses yang cukup panjang dan seimbang antara reward yang diberikan dan pekerjaan yang diberikan, dimana dalam organisasi saya atau team saya saya biasanya memberikan reward-reward, tetapi reward yang saya maksut bukan reward yang besar tetapi seperti diberikan hari libur di weekend cukup berpengaruh karena di dalam perusahaan lain retail tanggal mereh malah tidak boleh libur, hal ini membuat mereka sangat senang dan merasa senang dalam melaksanakan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab. Dan saya jugamemberikan tanggung jawab yang lebih kepada karyawan-karyawan yang saya rasa cukup mampu mengemban tugas tersebut

(12)

Hal ini di pertegas oleh Ibu Hikma:

Dalam tanggung jawab saya pernah diberikan kebebesan yang bertanggung jawab dan saya merasa loyalitas saya disitu di lihat dan saya sangat senang jugakarena saya merasa di percaya hal ini saya lakukan juga ke team saya.

4.3. Pembahasan

Di dalam pembahasan ini adalah membahas proses menganalisis hasil penelitian, dimana untuk mencari hubungan antara teori yang ada dengan hasil penelitian yang diperoleh. Dengan analisis data ini, Peneliti akan menguraikan analisis hasil penelitan yang diperoleh dari wawancara, sehingga dapat memberikan gambaran kepada PT Indo Stationery Retail Utama Cabang Pontianak mengenai aktivitas komunikasi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan key informan dan informan dalam penelitian ini maka dapat dianalisis bahwa komunikasi yang terjadi sebelum Bapak Putranto menjabat sebagai BHD kinerjanya kurang efektif dan telah di ubah atau diperbaiki oleh saat Bapak Putranto menjabat dari data yang ada membuktikan bahwa komunikasi suatu hal yang simpel dalam kehidupan sehari hari tetapi bila di Tarik garis lulus dampak dari komunikasi pun beraneka ragam, dan dampak yang terjadi di PT Indo Stationery Retail Utama Cabang Pontianak adalah omset atau penjualan dan motivasi atau kinerja karyawan dalam bekerja.

Tetapi walaupun komunikasi yang terjalin sudah efektif tetap PT Indo Stationery Retail Utama Cabang Pontianak tetap melakukan perbaikan dalam komunikasinya.

(13)

4.3.1. Aktivitas Komunikasi

Dalam Penelitian ini, Peneliti menilai di dalam aktivitas komunikasi pentingnya peranan staff dalam proses manajemen berarti tidak hanya membahas pentingnya kegiatan- kegiatan penunjang, tetapi ada aktivitas komuniksi yang harus dilakukan bawahan ke atasan: 1

Table 2.1 Aktivitas komunikasi

Upward communication Downward Communication

 Rapat- secara face to face, elektronik

 Partisipasi dalam pembuatan keputusan (projek tim)

 Makan siang “Captain’s table” – eksekutif bertemu staf  Upward appraisal/360°

feedback  System sugesti

 Intranets/ papan graffiti umum

Email  Telepon  Ombudsman/Ombudswoman  Konselor  Prosedur Griavance  Newsletter organisasi  Program pelatihan  Grapevine

 Aktivitas sosial (tim olahraga, program excercise, water

cooler, dan kafetaria, pesta akhir minggu)

 Kebijakan buka pintu  Survey opini dan audit

komunikasi  Interview keluar

 Instruksi tugas dan deskripsi  Kebijakan dan manual prosedur  Appraisal dan penampilan feedback  Pertemuan resmi

 Perintah dan arahan

 Rapat- secara face to face, elektronik  Program induksi karyawan baru  Memo dan email

 Telepon

 Intercom dan system alamat public  Papan pengumuman dan intranets  Newsletter

 Laporan annual  Poster, kalender  Program pelatihan

 Budaya komunikasi non verbal (rencana terbuka/demokrasi luang kerja)

 Segregated ”mahony row”, indikator status kehadiran atau tidak – area parkir, priviliges, sekretaris.

 Aktivitas sosial (tim olahraga, program excercise, water cooler, dan kafetaria, pesta akhir minggu)

1

(14)

Hal ini dipertegas dari kedua informan Ibu Serlin Marlinda dan Ibu Linda yaitu : Aktivitas komunikasi yang dilakukan memberikan laporan yang sifatnya urgent secara langsung face to face. Bila sifatnya laporan bulanan atau harian di berikan secara tertulis. Buka puasa bersama.

Dari hasil penelitan, Peneliti melihat PT ISRU telah melakukan beberapa aktivitas untuk mempertahankan kinerja adapun beberapa aktivitas komunikasi yang telah di lakukan, PT ISRU mengunakan Aktivitas atasan bawahan untuk komunikasi ke atas para karyawan memberikan laporan harian dan bulanan pada atasan, dalam waktu satu minggu sekali di PT ISRU ikut serta melakukan Briefing dan product knowledge supaya membantu para pramuniaga dan bawahan lain, hal ini sangat membantu para bawahan karena bawahan dapat bekerja dan mendapatkan informasi terbaru baik diskon product terbaru atau pengetahuan mengenai product terbaru.

Untuk komunikasi atasan ke bawahan, atasan melakukan meeting face to face,dan memberikan instruksi tugas kepada bawahan serta juga memberikan sharing dan product knowledge, dan di setiap akhir tahun pasti mengadakan acara aktivitas komunikasi bersama dimana untuk mepererat kekeluargaan antara atasan bawahan yaitu dengan mengadakan gathering atau makan bersama

4.3.2. Media Komunikasi

Pada tahap berikutnya mengenai media yang digunakan, mengingat setiap organisasi hanya mengunakan dari pada banyak metode dan media yang ada. Dan media yang digunakan harus sesuai dengan kareteristik organisasi, jumlah dan

(15)

stata prosonil serta lokasi tempat kerja.dari beberapa media yang ada yaitu: 1. Jurnal internet 2. Papan pengumuman 3. Radio internal 4. Line telepon 5. Kotak saran 6. Raksangan pembicara 7. Siaran umum 8. Obrolan langsung 9. Dewan pekerja 10.Literature pengenalan 11.Pertemuan dinas 12.Kunjungan stass 13.Acara-acara kekeluargaan

Bila dilihat dan ditelisik dari hasil wawancara PT Indo Stationary Ritel utama cabang Pontianak hanya mengambil atau mengunakan beberapa media dalam berkomunikasi diantarannya papan pengumuman Obrolan langsung dan acara kekeluargaan, menurut informan mengatakan bahwa dengan melakukan kegiatan tersebut dapat mempererat persaudaraan antar karyawan.

Banyak media-media yang medukung terjadinya efektifitas komunikasi disamping jumlah karyawan pun mempengaruhi media apa yang efektif untuk di gunakan.

(16)

“Media yang sering digunakan adalah obrolan langsung dan papan pengumuman serta acara kekeluargaan”

Dalam tahapan dimana PT ISRU telah menggunakan beberapa media untuk yang mendukung aktivitas komunikasi sehari-hari di organisasi, dalam sehari- hari karyawan dan atasan hanya menggunakan beberapa media yaitu obrolan langsung, papan pengumumnan, acara kekeluargaan.

Obrolan langsung dan papan pengumuman dirasa sangat penting dan utama dikarenakan tidak semua karyawan tersebut memiliki jam masuk yang sama, ada pramuniaga yang masuk siang dan ada yang masuk pagi dan BHD merasa papan pengumuman adalah penyambung lidah untuk menyampaikan pesan –pesan penting,

Begitu juga untuk Obrolan langsung dikarenakan perusahaan retail begitu cepat perputarannya sehingga bila ada masalah dengan customer dan gramedia harus segera di selesaikan dan itu membutuhkan konsultasi langsung atau obolan langsung face to face.

4.3.3. Kinerja Karyawan

Peneliti pun melihat untuk mempertahankan kinerja dibutuhkan beberapa indikator supaya dapat dipergunakan sebagai pengukuran atau indikator kinerja :

1. Quantity of work: Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang ditentukan.

Dari penelitian yang ada, pekerjaan yang diberikan telah sesuai dengan kapasitas atau job description masing masing karyawan sehingga tidak terjadi overload dalam suatu pekerjaan.

(17)

2. Quality of work: Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat- syarat kesesuaian dan kesiapannya

Dalam penelitian yang peneliti amati PT ISRU telah melakukan Product knowledge disetiap minggunya sehingga dapat mempersiapkan karyawan –karyawan yang memiliki pengetahuan produk yang baik.

3. Job knowledge: Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan

keterampilan.

Dalam Penelitian ini aktivitas komunikasi yang terjadi di PT ISRU para karyawan telah mengetahui tanggung jawab dan kewajibannya. Sehingga para bawahan dan pramuniga sudah mengetahui produk-produk dan kegunaan dari masing-masing produk-produk sehingga bila di Tanya oleh customer.

4. Creativeness: Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan

tindakan tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul

Dalam penelitian ini para bawahan bila memiliki masalahan pastilah langsung berkomunikasi tatap muka dengan atasan untuk memecahkan segala masalah yang ada

5. Cooperation : Ketersediaan untuk bekerjasama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi

Peneliti melihat adanya gotong royong antara karyawan yang satu ke karyawan yang lain dimana dimana loyalitas mereka telah terlihat pada

(18)

saat ada pembongkaran store para karyawan berbondong-bondong mau mengerjakan dengan loyalitas yang tinggi

6. Dependability: Kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja.

Peneliti melihat kesadaran bekerja di PT ISRU cabang pontianak pun semakin tinggi sehingga saat ini atasan dan bawahan sudah saling mengetahui kewajiban dan tugas yang harus di selesaikan tepat waktu 7. Initiative: Semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam

memperbesar tanggung jawabnya.

Peneliti melihat para karyawan sudah memiliki percaya diri yang tinggi dikarenakan mereka telah mendapatkan pengetahuan produk yang baik, sehingga sudah siap mendapatkan tugas-tugas baru.

8. Personal Qualities: Menyangkut kepribadian kepemimpinan keramah tamahan dan intergritas pribadi

Peneliti melihat peran pimpinan sangatlah penting dalam mempertahankan kinerja dan saya melihat andil pimpinan di PT ISRU sangat besar untuk kinerja karyawan

Hal ini dipertegas dan di jelaskan oleh Linda Juninda bahwa:

Mempertahankan sesuatu itu akan terasa lebih sulit ketimbang mendapatkannya, memang perlunya point-point untuk ada pagu dalam mempertahankan kinerja karyawan yang menurut saya sudah baik ini. Hal ini dipertegas juga oleh Ibu Serlin Marlinda bahwa:

"Kinerja karyawan itu tercipta bila memang pimpinannya enak dan kami dipercaya mendapatkan kerjaan atau tanggung jawab yang semestinya soalnya bila pimpinannya ok dan enak dapat mengatur barang masuk atau

(19)

pemesanan barang dan display itu sangat berpengaruh sama kinerja dan obsed kantor kalo saya fikir seperti itu ya mbak…”

Berdasarkan penjelasan di atas sebuah indicator itu memang sangat penting untuk mempertahankan kinerja karyawan karena dengan adanya indikator dan indikator yang digunakan sudah cukup sesuai namun masih ada beberapa yang kurang Dependability, Job knowledge, BHD selaku Public Relations di cabang Pontianak sudah melakukan inovasi yaitu akan melakukan product knowledge sehingga para pramuniga baru pun bias langsung mendapatkan sharing atau produk knowledge langsung dari pimpinan tertinggi di cabang. Dan untuk ransangan-ransangan komunikasi harus tetap diperkuat sehingga dapat mendorong atau terwujudnya indikator Dependability dan Job knowledge

Gambar

Gambar 4.1  Struktur Organisasi  4.1.4  Logo Perusahaan  Operator Administrasi  Gudang Supervisor  Supervisor Pramuniaga  Pramuniaga Pramuniaga Pramuniaga Business Head
Gambar 4.1 Team Isru Pontianak
Gambar 4.2:  Acara Team kebersamaan
Table 2.1  Aktivitas komunikasi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tugas akhir bertujuan untuk menerapkan metode fotogrametri rentang dekat dalam pengambilan data titik-titik sampel permukaan suatu objek untuk penentuan volume,

Seiring dengan berjalannya waktu kondisi cat pelapis kabin depan lama kelamaan akan terkelupas yang menyebabkan kabin depan jadi keropos dan rusak, sehingga perlu

Menurut Gagne, Wager, Goal, & Keller [6] menyatakan bahwa terdapat enam asusmsi dasar dalam desain instruksional. Keenam asumsi dasar tersebut dapat dijelaskan

Melakukan sima’ (mendengarkan) qari’ kesayangan lalu kemudian dibacakan secara ber- ulang-ulang, juga bisa dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan tersebut. “Apalagi

Untuk membantu anak dalam bersosialisasi, program bimbingan dan konseling di sekolah dasar sebaiknya memasukan kegiatan permainan kelompok, hasil penelitian Landreth

Berkaitan dengan hal tersebut dari hasil study visit bersama panitia khusus rancangan undang-undang narkotika Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

Secara umum program kerja yang di susun dan diselenggarakan oleh Wilda Ayu Salentya Harling dan Putri Herdiantary Pratiwi dalam pelaksanaan KKN UNNES BMC 2020, baik itu

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia