• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

PASSING

BOLA BASKET

Oleh:

Dewi Astiti Sari, I Ketut Budaya Astra, dr.Adnyana Putra Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Universitas Pendidikan Ganesha e-mail:

{dewiastiti55@yahoo.com,astra_budaya@yahoo.com,standiyby_awakening@yah oo.co.id}@undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce passmelalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan bentuk guru sebagai peneliti, yang dilaksanakan dalam dua siklus, terdiri dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian meliputi siswa kelas XI TGB1SMK Negeri 3 Singaraja yang berjumlah 35 orang terdiri dari 23 orang putra dan 12 orang putri. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil analisis data aktivitas belajar pada siklus I secara klasikal 4,2 (kurang aktif) dan hasil belajar pada siklus I untuk kompetensi pengetahuan mencapai 2.55 (baik), kompetensi sikap mencapai 2,40 (cukup) dan untuk kompetensi keterampilan mencapai 2,53 (baik). Pada siklus II, aktivitas belajar secara klasikal 8,4 (aktif) dan hasil belajar pada siklus I untuk kompetensi pengetahuan mencapai 3,30 (baik), kompetensi sikap mencapai 3,37 (baik) dan untuk kompetensi keterampilan mencapai 3,42 (baik). Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing bola basket chest pass dan bounce pass meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XI TGB1 SMK Negeri 3 Singarajatahun pelajaran 2015/2016. Disarankan kepada guru penjasorkes untuk mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, karena terbukti untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

Kata-kata Kunci: kooperatif, aktivitas, hasil belajar, bola basket, NHT Abstract

This study aims to improve the learning activity and learning results of learning the basic techniques of passing basketball (chest pass and bounce pass) through the implementation of cooperative learning model NHT. This research is a classroom action research with a form teacher as researcher, conducted in two cycles, comprising the steps of planning, action, observation / evaluation and reflection. Subjects of research include TGB1 class XI student of SMK Negeri 3 Singaraja totaling 35 people consisting of 23 boys and 12 girls. Data were analyzed using descriptive statistical analysis. The results of the data analysis of learning activities in the first cycle in the classical 4.2 (underactive) and learning outcomes in the first cycle in knowledge competency 2:55 (good), the competence of the attitude reached 2.40 (enough) and in the skill competencies 2.53 ( good). In the second cycle, the classical learning activities 8.4 (active) and learning outcomes in the second cycle inknowledge competency was 3.30 (good), the competence of the attitude reached 3.37 (good) and in the skill competencies of 3.42 (good ). Based on the analysis of data and discussion it is concluded that the activity and learning outcomes of passing basketball (chest pass and bounce pass) increased through the implementation of cooperative learning model NHT in class XI student of SMK Negeri 3 Singaraja TGB1 academic year 2015/2016. It isrecommended to physical educationteachers can implement cooperative learning model type NHT, as shown to increase activity and learning outcomes.

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan, artinya pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornament yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk. Tetapi pendidikan jasmani adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui pendidikan jasmani yang diarahkan dengan baik, anak akan mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya.Meskipun pendidikan jasmani menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat untuk mengatakan pendidikan jasmani diselenggarakan semata-mata agar anaknya bergembira dan bersenang-senang.Bila demikian seolah-olah pendidikan jasmani hanyalah sebagai mata pelajaran “selingan” tidak berbobot dan tidak memiliki tujuan yang bersifat mendidik (Rosdiani, 2013:138).

Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti laksanakanpada hari Kamis, 5November 2015di kelas XI TGB1 SMK Negeri 3 Singaraja. Dengan jumlah siswa 35 orang dalam mata pelajaran penjasorkes khususnya materi passing (chest pass dan bounce pass) bola basket yang berlokasi di lapangan basket SMK Negeri 3 Singaraja dengan menggunakan lembar observasi, terdapat permasalahan pada aktivitas belajar siswa. Hal ini terlihat dari perolehan aktivitas belajar siswa yakni siswa dalam kategori sangat aktif tidak ada (0%), siswa dalam kategori aktif sebanyak 3 orang siswa (8,6%), siswa dalam kategori cukup aktif sebanyak 5orang siswa (14,3%), siswa dalam kategori kurang aktif sebanyak 27 orang siswa (77,1%), dan siswa dalam kategori sangat kurang aktif tidak ada (0%).Rata-rata aktivitas belajar siswa secara klasikal adalah 4,2 yakni dengan melihat kegiatan aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa yang meliputi 6 (enam) kegiatan yaitu kegiatan visual, lisan, audio, metrik, mentaldan emosional.Rata-rata aktivitas yang diharapkan yaitu minimal 7 (kategori aktif). Dengan rata-rata yang seperti itu, maka dapat dikatakan aktivitas belajar siswa secara klasikal pada teknik dasar passing bola basket adalah kurang aktif. Dan ini perlu ditingkatkan lagi serta perlu perbaikan di dalam penggunaan model pembelajaran karena sebagai model pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan pembelajaran itu sendiri sehingga aktivitas belajar siswa akan lebih meningkat.

Selain pada aktivitas belajar siswa, masalah lain terdapat pada hasil belajar siswa saat melakukan proses pembelajaran yaitu pada materi passing(chest pass dan bounce pass)bola basket. Permasalahan hasil belajar materi teknik dasar

passing (chest passdanbounce pass) bola basket meliputi kompetensi pengetahuan, keterampilan, sikap. Berdasarkan pada hasil observasi awal, untuk hasil belajar kompetensi pengetahuan materi teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass) bola basket didapatkan siswa yang berada pada kategori sangat baik tidak ada (0%), siswa dalam kategori baik sebanyak 4 orang siswa (11,43%), siswa dalam kategori cukup sebanyak 14 orang siswa (40,00%), dan siswa dalam kategori kurang sebanyak 17 orang siswa (48,57%). Jika dilihat berdasarkan kriteria ketuntasan belajar pada Permendikbud No.104 Tahun 2014 untuk kompetensi pengetahuan yang ditetapkan dengan capaian optimum 2,66 maka siswa yang tergolong tuntas terdiri dari 4 orang (11,43%) dan siswa yang tidak tuntas 31 orang (77,14%). Dengan menganalisis data hasil belajar kompetensi pengetahuan siswa secara keseluruhan terlihat hasil belajar kompetensi pengetahuan belum memenuhi sasaran, karena belum memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) sekolah untuk mata pelajaran penjasorkes sebesar 75%. Permasalahan pada kompetensi pengetahuan yaitu siswa banyak yang belum memahami materi teknik dasarpassingbola basket. Ini terlihat dari belum mampunya siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada saat tes untuk mengukur hasil belajar kompetensi pengetahuan siswa.

Hasil belajar untuk kompetensi keterampilan materi teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass) bola basket didapatkan siswa yang berada pada kategori sangat baik tidak ada (0%), baik 11 orang siswa (31,43%), cukup 24 orang siswa (68,57%), dan pada kategori kurang tidak ada.Jika dilihat berdasarkan kriteria ketuntasan belajar pada Permendikbud No.104 Tahun 2014 untuk kompetensi pengetahuan yang ditetapkan dengan capaian optimum 2,66 maka siswa yang tergolong tuntas sebanyak 11 orang ( 31,43%) dan siswa yang tergolong tidak tuntas sebanyak 24 orang (68,57%).Dengan menganalisis data hasil belajar kompetensi pengetahuan siswa secara keseluruhan terlihat hasil belajar kompetensi pengetahuan belum memenuhi sasaran, karena belum memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) sekolah untuk mata pelajaran penjasorkes sebesar 75%.Permasalahan pada kompetensi keterampilan yaitu siswa banyak yang belum bisa melakukan gerakan teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass) bola basket dengan baik yang terlihat pada sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir.

Sedangkan hasil belajar untuk kompetensi sikap materi teknik dasarpassing (chest pass dan bounce pass) bola basket didapatkan siswa yang berada pada kategori sangat baik tidak ada, baik 13 orang siswa (37,14%), cukup 14 orang siswa

(3)

(40,00%), dan pada kategori kurang sebanyak 8 orang siswa (22,86%).Dengan demikian siswa yang tergolong tuntas sebanyak 13 orang (37,14%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 22 orang (62,86%).Dengan menganalisis data hasil belajar kompetensi sikap siswa secara keseluruhan terlihat belum memenuhi sasaran. Hasil belajar siswa aspek sikap belum tuntas itu terlihat dari: (a) sikap jujur, yaitu beberapa siswa menyontek dan mengerjakan ujian/ulangan, tidak mengakui kesalahan dan kekurangan yang dimiliki, (b) sikap disiplin, yaitu ada beberapa siswa tidak masuk kelas tepat waktu, dan tidak memakai seragam sesuai tata tertib, (c) tanggung jawab, yaitu beberapa siswa tidak melaksanakan tugas individu dengan baik, dan tidak maaf atas kesalahan yang dilakukan, (d) toleransi, yaitu beberapa siswa tidak menghormati pendapat teman, dan tidak menerima kekurangan orang lain, (e) kerjasama yaitu ada siswa yang tidak aktif dalam kerja kelompok, dan tidak bisa menjaga ketenangan pada saat proses pembelajaran.

Mengacu pada permasalahan tersebut, maka sangatlah penting dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat, sehingga memacu siswa dapat berperan aktif terhadap materi yang diberikan khususnya materi teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass) bola basket.Oleh karena itu peneliti berupaya memberikan solusi yaitu model pembelajaran inovatif salah satu model pembelajaran inovatif adalah adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).

Ketertarikan peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini karena (1) model pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT adalah model pembelajaran yang sederhana, sehingga model pembelajaran kooperatif ini cocok diterapkan pada siswa kelas XI TGB1SMK Negeri 3 Singaraja ada yang belum pernah melakukan pembelajaran kooperatif tipe NHT, (2) pada model pembelajaran ini siswa lebih banyak mempunyai kesempatan diskusi kelompok, masing-masing siswa memberikan partisipasinya secara maksimal dan setiap siswa mempunyai tanggung jawab perseorangan untuk menguasai materi dengan sebaik-baiknya, (3) model pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT mengajak siswa untuk belajar aktif dan berani dalam mengeluarkan pendapat dalam diskusi kelompok. Apabila ada suatu konsep yang belum dimengerti dan dipahaminya, siswa dapat saling isi mengisi dengan siswa lain, saling bertukar pikiran sehingga diharapkan konsep yang dimiliki siswa benar-benar dapat dipahami dengan baik. Suasana belajar akan lebih kondusif, yang akhirnya berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar.

NHT atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi

siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. NHT pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.

Pemilihan tentang model pembelajaran NHT ini juga dikuatkan oleh hasil penelitian dari peneliti-peneliti terdahulu, di antaranya: 1) Suardana. I Komang, (2012:92) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar berguling (roll) senam lantai meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2011/2012; 2) Pande Ardiyana. I Kadek, (2012:102) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passingchest pass dan over head pass bola basket meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Rendang tahun pelajaran 2011/2012; 3) Ari Sudana. Made, (2012:113) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar lompat jauh (gaya jongkok dan gaya berjalan di udara) meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XI PIB Negeri 1 Amlapura tahun pelajaran 2011/2012;

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHTUntuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Passing Bola Basket Pada Siswa Kelas XITGB1SMK Negeri 3Singaraja Tahun Pelajaran 2015/2016”.

METODE

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3Singaraja tahun pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkanpraktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional. Jumlah subyek penelitian 35 orang. Dimana penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus, dalam tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Prosedur penelitian ini terdiri dari tahapan penelitian, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi, refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada hari kamis, 3dan17Maret 2016 pada siklus I, sedangkan pada siklus ke II dilaksanakan pada harikamis, 24 dan31 Maret 2016.

Teknik penggumpulan data dalam aktivitas belajar yaitu menggunakan 2 orang observer yang mana menggunakan lembar obsevasi aktivitas belajar, sedangkan untuk hasil belajar

(4)

menggunakan 2 evaluator dalam penilaianya menggunakan assesment hasil belajar. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Data Aktivitas BelajarPassingBola basket Pada Observasi Awal

Hasil analisis data aktivitas belajar pada siklus I diperoleh aktivitas belajar siswa secara klasikal 4,2. Siswa dengan kategori sangat aktif tidak ada (0 %), aktif sebanyak 3 orang (8,57%), cukup aktif sebanyak 5 orang (14,3%), kurang aktif 27 orang (77,1%), dan sangat kurang aktif

tidak ada (0%)

Tabel 01 Persentase Aktivitas Belajar

Passing

Bola Basketpada Observasi Awal

No Kategori Jumlah

(orang) Persentase(%)

Jumlah siswa yang aktif 1 Sangat Aktif 0 0 8,57% Aktif 2 Aktif 3 8,57 3 Cukup Aktif 5 14,3 91,4% belum aktif 4 Kurang Aktif 27 77,1

5 Sangat Kurang Aktif 0 0

Jumlah 35 100 100%

b. Data Hasil BelajarPassingBola Basket padaObservasi Awal

1. Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan Penelitian hasil belajar siswa yang tuntas 4 orang (11,42%) dan yang tidak

tuntas 31 orang (88,58%). Siswa yang berada pada kategori sangat baik sebanyak tidak ada (0%), baik sebanyak 4 orang (11,42%), cukup sebanyak 14 orang (40%), dan kurang sebanyak 17 orang (48,57%)

Tabel 02 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kompetensi

Pengetahuan

Passing

BolaBasket pada Observasi Awal

No Kategori Jumlah

(orang) Persentase(%)

Jumlah siswa yang aktif

1 Sangat Baik 0 0 4 siswa (11,42)%

Aktif

2 Baik 4 11,42

3 Cukup Baik 14 40 31 siswa (88,57)%

belum aktif

4 Kurang Baik 17 48,57

5 Sangat Kurang Baik 0 0

Jumlah 35 100 100 %

2. Hasil Belajar Kompetensi Sikap

Penelitian hasil belajar siswa yang tuntas 13 orang (37,14%) dan yang tidak tuntas 22 orang (62,85%). Siswa yang

berada pada kategori sangat baik sebanyak tidak ada (0%), baik sebanyak 13 orang (37,14%), cukup sebanyak 14 orang (40%), dan kurang sebanyak 8 orang (22,85%).

Tabel 03 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kompetensi

Sikap

Passing

BolaBasket pada Observasi Awal

No Kategori Jumlah

(orang) Persentase(%) Kategori

1 Sangat Baik 0 0 13 siswa (37,14%)

Aktif

2 Baik 13 37,14

3 Cukup Baik 14 40 22 siswa (62,85)%

belum aktif

4 Kurang Baik 8 22,85

5 Sangat Kurang Baik 0 0

(5)

3. Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan Penelitian hasil belajar siswa yang tuntas 11 orang (31,43%) dan yang tidak tuntas 24 orang (68,57%). Siswa yang berada pada kategori sangat baik sebanyak

0 orang (0%), baik sebanyak 11 orang (31,43%), cukup sebanyak 24 orang (68,57%), dan kurang sebanyak tidak ada (0%),

Tabel 04 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kompetensi

Keterampilan

Passing

Bola Basket pada Observasi Awal

No Kategori Jumlah

(orang) Persentase(%) Kategori

1 Sangat Baik 0 0 11 siswa (31,43)%

Aktif

2 Baik 11 31,43

3 Cukup Baik 24 68,57 24 siswa (68,57)%

belum aktif

4 Kurang Baik 0 0

5 Sangat Kurang Baik 0 0

Jumlah 35 100 100 %

c. Data Aktivitas BelajarPassingBola Basket Pada Siklus I

Hasil analisis data aktivitas belajar pada siklus I diperoleh aktivitas belajar siswa secara klasikal 68. Siswa dengan kategori sangat aktif

tidak ada (0%), aktif sebanyak 12 orang (34,3%), cukup aktif sebanyak 23 orang (65,7%), kurang aktif tidak ada (0%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%).

Tabel 05Persentase Aktivitas Belajar

Passing

Bola Basketpada Siklus I

No Kriteria Jumlah (orang) Persentase(%) Kategori 1

X

9 0 0 Sangat Aktif 2 7

X

< 9 12 34,3 Aktif 3 5

X

< 7 23 65,7 Cukup Aktif 4 3

X

< 5 0 0 Kurang Aktif

5

X

< 3 0 0 Sangat Kurang Aktif

Total 35 100

d. Data Hasil BelajarPassingBola Basket pada Siklus I

1. Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan Penelitian hasil belajar siswa yang tuntas 15 orang (42,85%) dan yang tidak

tuntas 20 orang (57,14%). Siswa yang berada pada kategori sangat baik 3 (8,57%), baik sebanyak 12 orang (34,28%), cukup sebanyak 20 orang (57,14%) dan kurang baik tidak ada (0%).

Tabel 06 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kompetensi

Pengetahuan

Passing

Bola Basket pada Siklus I

No Kategori

Jumlah

(orang) Persentase(%)

Jumlah siswa yang aktif

1 Sangat Baik 3 8,57 15 siswa (42,85)%

Aktif

2 Baik 12 34,28

3 Cukup Baik 20 57,14 20 siswa (57,14)%

belum aktif

4 Kurang Baik 0 0

5 Sangat Kurang Baik 0 0

(6)

2. Hasil Belajar Kompetensi Sikap

Penelitian hasil belajar siswa yang sudah baik 14 orang (40,00%) dan yang belum baik 21 orang (60,00%). Siswa yang berada pada kategori sangat baik sebanyak

tidak ada (0%), baik sebanyak 14 orang (40,00%), cukup sebanyak 21 orang (60,00%), dan kurang sebanyak tidak ada(0%).

Tabel 07 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kompetensi

Sikap

Passing

Bola Basket pada Siklus I

No Kategori Jumlah

(orang) Persentase(%) Kategori

1 Sangat Baik 0 0 40,00% Sudah baiik 2 Baik 14 40,00 3 Cukup Baik 21 60,00 60,00% Belum baik 4 Kurang Baik 0 0 Jumlah 35 100 100 %

3. Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan Penelitian hasil belajar siswa yang tuntas 13 orang (37,14%) dan yang tidak tuntas 22 orang (62,85%). Siswa yang berada padakategori sangat baik sebanyak

tidak ada (0%), baik sebanyak 13 orang (37,14%), cukup sebanyak 22 orang (62,85%), dan kurang sebanyak tidak ada (0%), sangat kurang baik tidak ada (0%).

Tabel 08 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kompetensi

Keterampilan

Passing

Bola Basket pada Siklus I

No Kategori Jumlah

(orang) Persentase(%)

Jumlah siswa yang aktif

1 Sangat Baik 0 0 (13 siswa 37,14%)

Aktif

2 Baik 13 37,14

3 Cukup Baik 22 62,85 22 orang (62,85%)

belum aktif

4 Kurang Baik 0 0

5 Sangat Kurang Baik 0 0

Jumlah 35 100 100 %

e. Data Aktivitas BelajarPassingBola basket Pada Siklus II

Hasil analisis data aktivitas belajar pada siklus I diperoleh aktivitas belajar siswa secara klasikal 8,4%. siswa dengan kategori sangat aktif sebanyak 16 orang (45,7%), aktif

sebanyak 19 orang (54,3%), cukup aktif tidak ada (0%), kurang aktif tidak ada (0%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%) dan secara keseluruhan siswa yang tuntas sebanyak 100 %.

Tabel 09Persentase Aktivitas Belajar

Passing

Bola Basketpada Siklus II

No Kriteria Jumlah (orang) Persentase(%) Kategori 1

X

9 16 45,7 Sangat Aktif 2 7

X

< 9 19 54,3 Aktif 3 5

X

< 7 0 0 Cukup Aktif 4 3

X

< 5 0 0 Kurang Aktif 5

X

< 3 0 0 Sangat Kurang Aktif

(7)

f. Data Hasil BelajarPassingBola Basket pada Siklus I

1. Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan Penelitian hasil belajar siswa yang tuntas 35 orang (100%) dan yang tidak

tuntas tidak ada (0%). Siswa yang berada pada kategori sangat baik 8 (22,85%), baik sebanyak 27 orang (77,14%), cukup sebanyak tidak ada(0%) dan kurang baik tidak ada (0%).

Tabel 10 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kompetensi

Pengetahuan

Passing

BolaBasket pada Siklus II

No Kategori Jumlah

(orang) Persentase(%)

Jumlah siswa yang aktif

1 Sangat Baik 8 22,85 35 siswa (100%)

Tuntas

2 Baik 27 77,14

3 Cukup Baik 0 0 0 %

Belum Tuntas

4 Kurang Baik 0 0

5 Sangat Kurang Baik 0 0

Jumlah 35 100 100 %

2. Hasil Belajar Kompetensi Sikap

Penelitian hasil belajar siswa yang sudah baik 35 orang (100%) dan yang belum baiktidak ada (0%). Siswa yang berada

padakategori sangat baik 13 orang (37,14%), baik sebanyak 22 orang (62,85%), cukup sebanyak tidak ada (0%) dan kurang baik tidak ada (0%).

Tabel 11 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kompetensi

Sikap

Passing

BolaBasket pada Siklus II

No Kategori Jumlah

(orang) Persentase(%)

Jumlah siswa yang aktif 1 Sangat Baik 13 37,14 100% Sudah baik 2 Baik 22 62,85 3 Cukup Baik 0 0 0 % belum baik 4 Kurang Baik 0 0 Jumlah 35 100 100 %

3. Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan Penelitian hasil belajar siswa yang tuntas 35 orang (100%) dan yang tidak tuntas tidak ada (0%). Siswa yang berada

padakategori sangat baik 12 orang (34,28%), baik sebanyak 23 orang (65,71%), cukup sebanyak tidak ada (0%) dan kurang baik tidak ada (0%).

Tabel 12 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kompetensi

Keterampilan

Passing

BolaBasket pada Siklus II

Dapat disimpulkan, penelitian pada siklusII ini dapat dinyatakan berhasil karena

sudah memenuhi tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu2,66 yang berlaku di SMK Negeri

No Kategori Jumlah

(orang)| Persentase(%)

Jumlah siswa yang aktif

1 Sangat Baik 12 34,28 35 siswa (100%)

Aktif

2 Baik 23 65,71

3 Cukup Baik 0 0 0 %

belum aktif

4 Kurang Baik 0 0

5 Sangat Kurang Baik 0 0

(8)

3 Singaraja.Sehingga penelitian pada siklus II dihentikan karena sesuai dengan jumlah rancangan siklus yang sudah direncanakan. g. Interpretasi Data Aktivitas dan Hasil Belajar

Penelitian Siklus I, dan II

1. Interpretasi Data Aktivitas Belajar Penelitian Observasi Awal, Siklus I, dan Sikus II

Sesuai dengan hasil analisis data aktivitas belajar teknik dasar passing bola basket ches pass dan bounce pass pada siswa kelas XITGB1 SMK Negeri 3 Singaraja dapat disampaikan bahwa, siswa yang sudah aktif pada observasi awal 3 orang (8,57%).Kemudian diberikan tindakan pada

siklus I siswa yang sudah kaktif menjadi 12 orang (34,28%). Karena pada siklus I aktivitas siswa masih perlu ditingkatkan maka diberikan tindakan pada siklus II siswa yang sudah aktif menjadi 35 orang (100%) dari hasil analisis data tersebut, dapat dilihat terjadi peningkatkan aktivitas belajar dari observasi awal, siklus I, dan siklus II. Aktivitas belajar passingchest pass dan bounce pass bola basket pada siswa kelas XI TGB1SMK Negeri 3 Singaraja mengalami peningkatan sebesar 25,71% pada observasi awal ke siklus I kemudian meningkat sebesar 62,85% dari siklus I ke siklus II. Dan meningkat 91,42% dari observasi awal ke siklus II.

Tabel 13 Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Per-Siklus Materi

Passing

Bola Basket pada Siswa Kelas XI TGB1 SMK Negeri 3 Singaraja

2. Interpretasi Data Hasil Belajar Belajar Penelitian Observasi Awal Siklus I, dan Siklus II

a) Interprestasi Hasil Belajar kompetensi Pengetahuan

Sesuai dengan hasil analisis data ketuntasan hasil belajar teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce pass pada siswa dapat disampaikan bahwa, rata-rata ketuntasan belajar siswa kompetensi sikap pada observasi awal sebesar 1,82. Kemudian diberikan tindakan pada siklus I menjadi 2,55. Karena pada siklus I masih ada siswa yang belum tuntas maka diberikan tindakan, dan pada siklus II menjadi

3,30. Dari hasil analisis data tersebut, dapat dilihat terjadi peningkatan persentase belajar dari observasi awal, siklus I dan siklus II. Persentase ketuntasan hasil belajar teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce pass mengalami peningkatan sebesar sebesar 31,42% dari 11,43% (tuntas) pada observasi awal kemudian menjadi 42,85% (tuntas) pada siklus I.Kemudian meningkat 57,1% dari 42,85 (tuntas) pada siklus I menjadi 100% (tuntas) pada siklus II .Dan meningkat 88,57% dari 11,43% (tuntas) pada observasi awal menjadi 100% (tuntas) pada siklus II. No Tahapan Rata-Rata Keaktifan

Siswa

Peningkatan Aktivitas Belajar Observasi Awal ke Siklus I Siklus I ke Siklus II Observasi Awal ke Siklus II 1. Observasi Awal 4,2 3 orang (8,57%)

Sudah aktif (9orang) 25,71% (32 orang) 91,42 % 2. Siklus I 6,8 12 orang (34,28%) Sudah Aktif (22 orang 62,85% 3. Siklus II 8,4 35 orang (100%) Sudah Aktif

(9)

Tabel 14 Persentase Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan

Per-Siklus Materi

Passing

Bola Basket pada Siswa Kelas XI TGB1

SMK Negeri 3 Singaraja

b) Interprestasi Hasil Belajar kompetensi Sikap Sesuai dengan hasil analisis data ketuntasan hasil belajar kompetensi sikap teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce pass pada siswa dapat disampaikan bahwa, persentase ketuntasan belajar siswa pada observasi awal sebesar 2,14. Kemudian diberikan tindakan pada siklus I menjadi 2,40. Karena pada siklus I masih ada siswa yang belum tuntas maka diberikan tindakan, dan pada siklus II menjadi 3,37. Dari hasil analisis data tersebut, dapat dilihat terjadi peningkatan

persentase belajar dari observasi awal, siklus I dan siklus II. Persentase ketuntasan hasil belajar teknik dasar

passing bola basket chest pass dan bounce pass mengalami peningkatan sebesar sebesar 2,85% dari 37,14% (tuntas) pada observasi awal kemudian menjadi 40,00% (tuntas) pada siklus I.Kemudian meningkat 60,00% dari 40,00% (tuntas) pada siklus I menjadi 100% (tuntas) pada siklus II .Dan meningkat 62,85% dari 37,14% (tuntas) pada observasi awal menjadi 100% (tuntas) pada siklus II.

Tabel 15 Persentase Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Sikap Per-Siklus

Materi

Passing

Bola Basket pada Siswa Kelas XI TGB1 SMK Negeri 3

Singaraja

No Tahapan Rata-Rata Ketuntasan Siswa

Peningkatan Hasil Belajar Observasi Awal ke Siklus I Siklus I ke Siklus II Observasi Awal ke Siklus II 1. Observasi Awal 1,82 4 Orang (11,43%) Tuntas (11 orang) 31,42% 88,57 % (31 orang) 2. Siklus I 2,55 15 orang (42,85%) Tuntas (20 orang) 57,14% 3. Siklus II 3,30 35orang (100%) Tuntas No Tahapan Hasil Analisis Hasil Belajar Ketuntasan Siswa

Peningkatan Hasil Belajar Observasi Awal ke Siklus I Siklus I ke Siklus II Observasi Awal ke Siklus II 1. Observasi Awal 2,14 13orang (37,14%) Tuntas (1 orang) 2,85% 62,85% (22 orang) 2. Siklus I 2,40 14 orang (40,00%) Tuntas (21 orang) 60,00% 3. Siklus II 3,37 35orang (100%) Tuntas

(10)

c.Interprestasi Hasil Belajar kompetensi Keterampilan

hasil analisis data ketuntasan hasil belajar kompetensi sikap teknik dasar passing bola basket chest passdan bounce pass pada siswa dapat disampaikan bahwa, persentase ketuntasan belajar siswa pada observasi awal sebesar 2,15. Kemudian diberikan tindakan pada siklus I menjadi 2,47. Karena pada siklus I masih ada siswa yang belum tuntas maka diberikan tindakan, dan pada siklus II menjadi 3,42. Dari hasil analisis data tersebut, dapat dilihat terjadi peningkatan persentase belajar dari

observasi awal, siklus I dan siklus II. Persentase ketuntasan hasil belajar teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce pass mengalami peningkatan sebesar sebesar 5,71% dari 31,43% (tuntas) pada observasi awal kemudian menjadi 37,14%(tuntas) pada siklus I.Kemudian meningkat 62,85% dari 37,14 (tuntas) pada siklus I menjadi 100% (tuntas) pada siklus II .Dan meningkat 68,57% dari 31,43% (tuntas) pada observasi awal menjadi 100% (tuntas) pada siklus II.

Tabel 16 Persentase Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan Per-Siklus

Materi

Passing

Bola Basket pada Siswa Kelas XI TGB1 SMK Negeri 3

Singaraja

Pembahasan

Mengacu pada data observasi awal, dapat disampaikan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce pass masih rendah. aktivitas belajar siswa pada saat observasi awal terhadap pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan khususnya pada materi teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce pass secara klasikal berada pada kategori cukup aktif yaitu dari jumlah siswa 35 orang, pada observasi awalyang tergolong aktif tidak ada 3 orang (8,57%), dan pada siklus I siswa yang aktif 12 orang (34,28%) mengalami peningkatan 25,71 dan di siklus II siswa yang aktif 35 orang (100%) mengalami peningkatan 62,85%.

Sedangkan rata-rata hasil belajar teknik dasarpassingbola basket chest pass dan bounce pass

kompetensi pengetahuan yaitu pada siklus observasi awal siswa yang tuntas sebanyak 4 orang (11,43) sedangkan di siklus I siswa yang tuntas sebanyak 15 orang (42,85%) mengalami peningkatan 31,42 dan pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 35 orang (100%) mengalami peningkatan 57,14%.Teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce pass bola basketkompetensi sikap yaitu pada observasi awal siswa yang tuntas 13 orang (37,14) sedangkan siklus I siswa yang tuntang 14 orang (40,00%) mengalami peningkatan 2,85% dan pada siklus II 35 orang (100%) mengalami peningkatan 60,00%.Dan teknik dasar teknik passing chest pass dan bounce pass bola basket kompetensi keterampilan yaitu pada observasi awal siswa yang tuntas 11 orang (31,43%) sedangkan siklus I siswa yang tuntas 13 orang (37,14%) mengalami peningkatan 5,71% dan No Tahapan Hasil Analisis Hasil Belajar Ketuntasan Siswa

Peningkatan Hasil Belajar Observasi Awal ke Siklus I Siklus I ke Siklus II Observasi Awal ke Siklus II 1. Observasi Awal 2,15 11orang (31,43%) Tuntas (2 orang) 5,71% 68,57% (24 orang) 2. Siklus I 2,47 13 orang (37,14%) Tuntas (22 orang) 62,85% 3. Siklus II 3,42 35orang (100%) Tuntas

(11)

pada siklus II 35 orang (100%) mengalami peningkatan 62,85%).Hal ini disebabkan model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi yang sifatnya monoton dan menyebabkan siswa jenuh dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru, maka dari itu penelit memecahkan masalah tersebut dengan melakukan penelitian menggunakan model pembelajaran yang lain. Model pembelajaran yang digunakan peneliti dalam memecahkan masalah tersebut adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together(NHT).

Berdasarkan hasil analisis data dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket, hasil penelitian aktivitas belajar siswa pada siklus I terhadap pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan khususnya pada materi teknik dasar passingbola basket chest pass dan bounce pass secara klasikal berada pada kategori aktif. Sedangkan rata-rata hasil belajar teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce passberada pada kategori baik. Dengan memperhatikan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce passpada siklus I peneliti akan melanjutkan ke siklus II dengan melihat permasalahan-permasalahan pada siklus I. Hal ini terbukti dari refleksi dari siklus I yang masih terdapat permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaan tindakan. Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran pada siklus I yaitu: 1) Kurangnya pemahaman siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe NHT; 2) Siswa kurang fokus dalam mendengarkan penjelasan dari peneliti tentang lompat jauh gaya jongkok dan menggantung; 3) Siswa kurang memperhatikan demonstrasi yang diperagakan oleh peneliti dan teman dalam melakukan demonstrasi, sehingga siswa kesulitan dalam mengingat teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce pass, 4)Siswa takut mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat terkait kesulitan yang dialami selama proses

pembelajaran; 5) Siswa kurang bersemangat dan besungguh-sungguh dalam melakukan teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce pass; 6) Pandangan siswa pada saat melakukan gerakan teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce passmasih kurang,7) Kurangnya kesempatan siswa dalam melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok dan menggantung sehingga hasilnya kurang maksimal.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada siklus I tersebut maka adapun solusinya yaitu: 1) Mensosialisasikan kembali terkait model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa; 2) Siswa diintruksikan agar disiplin dan mendengarkan penjelasan dari peneliti sehingga materi yang disampaikan peneliti dapat diserap dengan baik; 3) Mengintraksikan kepada siswa agar berkonsentrasi dan bersungguh-sungguh pada saat melakukan gerakan teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce pass sehingga pandangan dapat mengarah ke depan; 4) Mengintraksikan siswa agar lebih berani dalam mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pandapat pada siklus II tentang lompat jauh gaya jongkok dan menggantung, sehingga permasalahan dalam pembelajaran dapat dipecahkan bersama-sama; 5) Memberikan suatu permainan dan motivasi agar siswa menjadi lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran pada siklus II tentang lompat jauh gaya jongkok dan menggantung; 6) Menyuruh siswa agar lebih berkonsentrasi dan lebih memperhatikan demonstrasi yang diperagakan oleh peneliti maupun kelompok pada siklus II tentang teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce pass, 7) membagi siswa menjadi jumlah kelompok yang lebih banyak sehingga jumlah siswa dalam satu kelompok lebih sedikit sehingga kesempatan dalam melakukan gerakan di setiap siswa menjadi lebih banyak, selain itu peneliti juga memberikan modul bacaan kepada setiap kelompok sehingga dapat lebih memberikan pemahaman ke siswa terkait dengan materi pembelajaran.

(12)

Dari kendala-kendala yang dihadapi tersebut maka yang dilakukan peneliti untuk memecahkannya sehingga penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar diantaranya adalah: 1) menjelaskan kembali secara berulang-ulang materi yang belum dimengerti agar siswa lebih memahami materi yang dipelajari; 2) menyiapkan lapangan terlebih dahulu agar tidak didahului oleh kelas lain. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan di atas dapat di tarik kesimpulan sebagai beriku:.

a. Aktivitas teknik dasar passing bola basket meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada siswa kels XI TGB1 SMK Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016.

b. Hasil belajar teknik dasar passing bola basket meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperati tipe Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas XI TGB1 SMK Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016.

c. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce pass meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperati tipe Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas XI TGB1 SMK Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016.

Saran

Berdasarkan simpulan di atas, dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut.

a. Kepada guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (penjasorkes) dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada pembelajaran bola basket (chest pass dan bounce pass) karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

b. Bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sesuai dengan materi yang akan diberikan.

c. Bagi sekolah agar dijadikan pedoman dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (pjok) khususnya pada materi pembelajaran bola basket (chest pass dan bounce pass).

d. Bagi siswa-siswi yang dijadikan subjek penelitian selanjutnya lebih memperhatikan dan memahami pembelajaran yang diberikan, agar dapat menambah paradigma maupun wawasan pengetahuan khususunya dalam pembelajaran bola basket (chest pass dan bounce pass) maupun pada pembelajaran yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ari Sudana, Made. 2012. Penerapan Model PembelajaranTipe NHT untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Teknik Dasar Lompat Jauh (gaya jongkok dan gaya berjalan di udara) Pada Siswa Kelas XI PIB Negeri 1 Amlapura Tahun Pelajaran 2011/2012.Skripsi (tidak diterbitkan).Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Ahmadi, N. 2007. Permainan Bola Basket.Solo: Era Intermedia. Dimyati dan Mudjiono. 2006.Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Edi Sumberbawa, Gede. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Teknik Dasar berguling (Roll) Senam Lantai Pada Siswa Kelas XI IA 1 SMA Negeri 1 Singaraja tahun pelajaran 2011/2012.Skripsi (tidak diterbitkan).Fakultas Olahraga dan

(13)

Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Haryati, Mimin. 2007. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gunung Prasedana Press.

Hadisasmita, Yusuf dan Aif Syarifuddin. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Gambar

Tabel 01 Persentase Aktivitas Belajar Passing Bola Basketpada Observasi Awal
Tabel 06 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan Passing Bola Basket pada Siklus I
Tabel 08 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan Passing Bola Basket pada Siklus I
Tabel 11 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kompetensi Sikap PassingBolaBasket pada Siklus II
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas maka sebagai tindak lanjut mengenai permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi gaya mempengaruhi gerak dan bentuk benda

Setelah mengevaluasi pengakuan pendapatan pada PT Nastek Mustika Abadi, maka penulis mencoba memberi saran yang mungkin berguna dan dapat menjadi bahan pertimbangan demi

Perubahan itu memang semua orang harus belajar seperti itu, sumber daya kita kan memang seperti itu misalkan begini sebetulnya semua warga sekolah itu dalam

Sikap tubuh alamiah yaitu sikap atau postur dalam proses kerja yang sesuai dengan anatomi tubuh, sehingga tidak terjadi pergeseran atau penekanan pada bagian penting tubuh

Anava Kadar Serat Kasar Cookies dengan Kombinasi Tepung Terigu, Pati Batang Aren dan Tepung Jantung Pisang...87 Tabel 35.. Uji Duncan Kadar Serat Kasar Cookies dengan

Hasil wawancara dengan Bapak Nanang Sanusi, 22 Mei 2015, di kediamannya.. Jemaat Ahmadiyah, bisa tinggal di mana saja. 41 Dengan demikian, JAI tidak mempermasalahkan

Dimaksudkan dengan Keadilan Bermartabat di sini, yaitu hukum yang terdapat dalam jiwa bangsa yang memanifestasikan dinya dalam Putusan Pengadilan Negeri Jakarta

Dalam penelitian ini, didapatkan kesimpulan dampak dari revolusi di Banten bukan terletak dari para pemuda yang aktif pada masa revolusi dan masih hidup pada masa selanjutnya,