• Tidak ada hasil yang ditemukan

P E N E T A P A N. Nomor 32/Pdt.P/2015/PA.Ppg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P E N E T A P A N. Nomor 32/Pdt.P/2015/PA.Ppg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

P E N E T A P A N

Nomor 32/Pdt.P/2015/PA.Ppg

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang Majelis telah menjatuhkan penetapan perkara Itsbat Nikah yang diajukan oleh:

Pemohon I, umur 60 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, pendidikan SD,

tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, sebagai

Pemohon I;

Pemohon II, umur 54 tahun, agama Islam, pekerjaan Mengurus rumah tangga,

tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, sebagai

Pemohon II;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;

Telah mendengar keterangan Pemohon I dan Pemohon II serta para saksi di muka sidang;

DUDUK PERKARA

Menimbang bahwa Pemohon I dan Pemohon II dalam surat permohonannya tanggal 22 Juli 2015 telah mengajukan permohonan Itsbat Nikah yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasir Pengaraian dengan Nomor: 32/Pdt.P/2015/PA.Ppg tanggal 27 Juli 2015 dengan dalil-dalil yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah menikah pada tanggal 05 Juli 1978, yang dilaksanakan di wilayah hukum Kantor Urusan Agama Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, yang menjadi wali nikah adalah adik kandung bernama Wali Nikah bin Jasah, dan dihadiri oleh

(2)

dua orang saksi nikah masing-masing bernama: Saksi Nikahdengan mas kawin berupa uang sebesar Rp.7.500,-(tujuh ribu lima ratus rupiah);

2. Bahwa Perkawinan Pemohon I dan Pemohon II telah dilaksanakan sesuai dengan syar'iat Islam;

3. Bahwa sebelum menikah saat pernikahan tersebut Pemohon I berstatus jejaka dalam usia 23 tahun, dan Pemohon II berstatus perawan dalam usia 17 tahun;

4. Bahwa setelah pernikahan para Pemohon hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai 6 orang anak bernama :

a. Anak I (alm) (laki-laki) umurnya 37 tahun; b. Anak II (laki-laki) umurnya 34 tahun; c. Anak III (laki-laki) umurnya 30 tahun; d. Anak IV (perempuan ) umurnya 28 tahun; e. Anak V (laki-laki) umurnya 25 tahun; f. Anak VI (laki-laki) umurnya 22 tahun;

5. Bahwa semenjak Pemohon I dan Pemohon II menikah belum pernah bercerai dan tidak pernah mendapat gugatan dari pihak manapun / masyarakat tentang keabsahan pernikahan tersebut;

6. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II belum pernah mendapat bukti pernikahan/ Kutipan Akta Nikah karena tidak diberikan oleh pejabat Kantor Urusan Agama (KUA) kepada para Pemohon, walaupun para Pemohon telah menelusuri ke Kantor Urusan Agama Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, ternyata pernikahan Pemohon tidak didaftarkan karena Pemohon tidak ada biaya untuk kelengkapan pengurusan akta Nikah;

7. Bahwa pada saat ini Pemohon I dan Pemohon II sangat membutuhkan Penetapan Pengesahan Nikah ( Itsbat Nikah) sebagai bukti nikah Pemohon I dan Pemohon II dan untuk keperluan mengurus akte kelahiran anak;

Bahwa berdasarkan dalil-dalil di atas, Pemohon I dan Pemohon II mohon Kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian Cq. Majelis Hakim untuk memprosesnya dalam persidangan dengan menjatuhkan Penetapan sebagai berikut:

(3)

1. Mengabulkan permohonan para Pemohon;

2. Menetapkan sah perkawinan antara Pemohon I (Pemohon I) dengan Pemohon II (Pemohon II) yang dilaksanakan pada 05 Juli 1978 dalam wilayah hukum KUA Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu;

3. Menetapkan biaya perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

Menimbang bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Pemohon I dan Pemohon II telah hadir ke persidangan;

Menimbang bahwa terhadap permohonan Pemohon I dan Pemohon II telah diumumkan oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Agama Pasir Pengaraian di papan pengumuman berdasarkan pengumuman Nomor : 32/Pdt.P/2015/PA.PPg pada tanggal 29 Juli 2015 selama 14 hari;

Menimbang bahwa terhadap pengumuman tersebut, ternyata tidak ada pihak yang keberatan dengan permohonan Itsbat Nikah Pemohon I dan Pemohon II, maka Majelis Hakim pada hari persidangan yang telah ditentukan melanjutkan pemerikasaan permohonan dengan membacakan surat permohonan yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon I dan Pemohon II;

Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon I dan Pemohon II di persidangan telah mengajukan alat-alat bukti berupa :

A. Surat:

- Fotokopi Kartu Keluarga No : 1406061201080114 tanggal 05-09-2014 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kabupaten Rokan Hulu. Bukti surat tersebut telah diberi materai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.1;

B. Saksi:

1. Saksi I, umur 65 tahun, agama Islam, Pendidikan SD, Pekerjaan Tani,

tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut :

(4)

- bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II karena saksi adalah sepupu dari Pemohon II;

- bahwa saksi hadir waktu pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;

- bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah suami istri yang menikah pada tanggal 05 Juli 1978 di Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu secara hukum Islam dengan wali nikah adik kandung Pemohon II yang bernama Wali Nikah, dengan dua orang saksi nikah, yang bernama Saksi Nikahdan mahar berupa uang sebesar Rp.7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah);

- bahwa sebelum penikahan dilangsungkan, status Pemohon I dan Pemohon II tidak terikat perkawinan dengan orang lain karena masing-masing berstatus jejaka dan gadis dan antara keduanya tidak mempunyai hubungan darah, semenda ataupun sepersusuan dan tidak ada larangan secara agama untuk melangsungkan penikahan dan keduanya beragama Islam;

- bahwa pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II dilaksanakan atas persetujuan keduanya;

- bahwa sampai sekarang antara Pemohon I dan Pemohon II belum pernah bercerai dan Pemohon I tidak mempunyai istri lain selain Pemohon II dan tidak ada orang yang keberatan dengan pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;

- bahwa sampai sekarang Pemohon I dan Pemohon II sudah mempunyai enam orang anak;

- bahwa Pemohon I dan Pemohon II belum pernah mendapat bukti pernikahan/ Kutipan Akta Nikah karena memang tidak didaftarkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) oleh Pemohon I dan Pemohon II di sebabkan Pemohon tidak mempunyai biaya pada waktu itu;

- bahwa tujuan Pemohon I dan Pemohon II mengajukan pengesahan nikah adalah sebagai bukti pernikahan Pemohon I dan Pemohon II dan untuk keperluan mengurus akte kelahiran anak;

(5)

2. Saksi II, umur 64 tahun, agama Islam, Pendidikan SD, pekerjaan Tani,

tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut :

- bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II karena saksi adalah sepupu dari Pemohon I;

- bahwa saksi hadir waktu pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;

- bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah suami istri yang menikah pada tanggal 05 Juli 1978 di Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu secara hukum Islam dengan wali nikah adik kandung Pemohon II yang bernama Wali Nikah, dengan dua orang saksi nikah, yang bernama Saksi Nikah dan mahar berupa uang sebesar Rp.7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah);

- bahwa sebelum penikahan dilangsungkan, status Pemohon I dan Pemohon II tidak terikat perkawinan dengan orang lain karena masing-masing berstatus jejaka dan gadis dan antara keduanya tidak mempunyai hubungan darah, semenda ataupun sepersusuan dan tidak ada larangan secara agama untuk melangsungkan penikahan dan keduanya beragama Islam;

- bahwa pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II dilaksanakan atas persetujuan keduanya;

- bahwa sampai sekarang antara Pemohon I dan Pemohon II belum pernah bercerai dan Pemohon I tidak mempunyai istri lain selain Pemohon II dan tidak ada orang yang keberatan dengan pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;

- bahwa sampai sekarang Pemohon I dan Pemohon II sudah mempunyai enam orang anak;

- bahwa Pemohon I dan Pemohon II belum pernah mendapat bukti pernikahan/ Kutipan Akta Nikah karena memang tidak didaftarkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) oleh Pemohon I dan Pemohon II di sebabkan Pemohon tidak mempunyai biaya pada waktu itu;

(6)

- bahwa tujuan Pemohon I dan Pemohon II mengajukan pengesahan nikah adalah sebagai bukti pernikahan Pemohon I dan Pemohon II dan untuk keperluan mengurus akte kelahiran anak;

Menimbang bahwa atas keterangan kedua saksi tersebut Pemohon I dan Pemohon II membenarkannya dan sudah mencukupkan keterangan serta buktinya;

Menimbang bahwa selanjutnya Pemohon I dan Pemohon II memberikan kesimpulan akhir, tetap dengan permohonan Pemohon I dan Pemohon II untuk mendapatkan Itsbat Nikah serta memohon penetapan;

Menimbang bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini menunjuk kepada segala sesuatu sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon I dan Pemohon II adalah sebagaimana terurai di atas;

Menimbang, bahwa pada hari-hari sidang yang telah ditetapkan Majelis Hakim, Pemohon I dan Pemohon II hadir ke persidangan;

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Pemohon I dan Pemohon II pada dasarnya memohon ke Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengesahkan perkawinan yang telah dilaksanakan pada tanggal 05 Juli 1978 di Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, dengan maksud untuk dipergunakan sebagai sebagai bukti perkawinan Pemohon I dan Pemohon II dan untuk mengurus akte kelahiran anak;

Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon I dan Pemohon II, telah dilakukan pengumuman oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Agama Pasir Pengaraian selama 14 hari dan atas permohonan tersebut tidak ada

(7)

pihak-pihak yang mengajukan keberatan, maka permohonan Pemohon I dan Pemohon II telah memenuhi persyaratan dilakukan pemeriksaan;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan alat bukti surat berupa kartu keluarga dan dua orang saksi yang masing-masing bernama H. Ali Akbar bin Muntil dan Saksi II;

Menimbang, bahwa bukti P.1 yang diajukan tersebut telah dinazzegelen dan dilegalisir dan telah disesuaikan dengan aslinya dan juga kedua orang saksi yang diajukan oleh Pemohon I dan Pemohon II adalah orang-orang yang memenuhi syarat formil dan materil pembuktian, oleh karena itu bukti tertulis dan kesaksian para saksi tersebut dapat dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan permohonan para Pemohon yang telah dikuatkan dengan bukti P.1 dan keterangan saksi-saksi tersebut, Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum di muka persidangan sebagai berikut:

a. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah menikah sesuai syari’at Islam yang dilaksanakan atas persetujuan keduanya pada 05 Juli 1978 di Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu;

b. Bahwa selama perkawinan Pemohon I dan Pemohon II, tidak pernah cerai atau tidak terikat perkawinan dengan orang lain;

c. Bahwa perkawinan Pemohon I dan Pemohon II hingga saat ini belum dicatat ;

d. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II membutuhkan pengesahan perkawinan sebagai bukti perkawinan dan untuk megurus kelengkapan akte kelahiran anak;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut, telah terbukti secara sah dan meyakinkan, perkawinan Pemohon I dan Pemohon II telah memenuhi syarat dan rukun perkawinan sesuai ketentuan pasal 2 ayat (1) dan pasal 6 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan tidak ada larangan perkawinan (mawaani’unnikah) sesuai ketentuan pasal 8 sampai dengan pasal 11 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan;

(8)

Menimbang, bahwa permohonan Pemohon I dan Pemohon II tersebut telah bersesuaian juga dengan keterangan dua orang saksi dan pengetahuan umum di tempat tinggalnya dan hingga saat ini tidak ada seorangpun yang mengingkari perkawinannya tersebut (Istidlhar). Hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar hukum islam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Fiqh halaman 930, yang kemudian diambil alih sebagai pertimbangan oleh Majelis Hakim, sebagai berikut :

ﻦﻣ

ﻒﺮﻋ

ﺔﻨﻼﻔ

ﺔﺠﻮز

ﻦﻼﻔ

ﺪﮭﺸ

ﺔﯿﺠﻮزﻠﺎﺑ

ماﺪﺎﻤ

ﻢﻠ

ﻢﻗﯿ

ﮫﻠ

ﻞﯿﻠﺪ

ﻲﻟﻋ

ﺎﮭﺗﻨا

ﺎﮭﻨ

Artinya: “Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itu sebagai isteri seorang laki-laki maka dinyatakan tetap sebagai suami isteri selama tidak ada bukti yang menentukan lain “

Menimbang, bahwa tentang perkawinan Pemohon I dan Pemohon II yang tidak dicatatkan secara formal pada Pejabat yang berwenang, menurut Majelis Hakim ternyata bukan karena kelalaian atau kesengajaan Pemohon I dan Pemohon II, akan tetapi disebabkan oleh karena pada waktu pernikahan dilangsungkan Pemohon I dan Pemohon II tidak mempunyai biaya untuk mengurus kelengkapan surat nikah, sehingga perkawinan Pemohon I dan Pemohon II tidak tercatat;

Menimbang, bahwa apabila perkawinan Pemohon I dan Pemohon II tidak diitsbatkan akan mengakibatkan Pemohon I dan Pemohon II terjerumus kedalam kesulitan dan penderitan yang berkepanjangan karena Pemohon I dan Pemohon II dan keturunan mereka tidak akan mendapatkan perlindungan hukum yang sewajarnya dari pemerintah Republik Indonesia, sesuai dengan kaidah usul fiqh:

ﺀﺮﺪ ﺪﺴﺎﻓﻣﻠا ﻢﺪﻗﻣ ﻰﻟﻋ بﻠﺟ ﺢﻠﺎﺻﻣﻟا

Yang artinya : “Menolak kerusakan didahulukan daripada menarik kemaslahatan”, maka itsbat nikah bagi Pemohon I dan Pemohon II akan dapat menolak kemafsadatan tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan pengesahan perkawinan Pemohon I dan Pemohon II dapat dikabulkan;

(9)

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 Undang - Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989, Pemohon dibebankan membayar semua biaya perkara sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini;

Mengingat segala peraturan perundang–undangan yang berlaku dan ketentuan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini;

MENETAPKAN

1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II;

2. Menyatakan sah perkawinan antara Pemohon I (Pemohon I) dengan Pemohon II (Pemohon II) yang dilaksanakan pada tanggal 05 Juli 1978 di Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu;

3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 371.000,00 (tiga ratus tujuh puluh satu ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 11 Zulkaedah 1436 Hijriyah oleh kami Fithriati. AZ, S.Ag, sebagai Ketua Majelis, Zulkifli Firdaus, S.H.I., dan Zulfikri, S.H.I., M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh Sari, Sm.Hk., sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri oleh Pemohon I dan Pemohon II.

Hakim Anggota Ketua Majelis

dto dto

Zulkifli Firdaus, S.H.I. Fithriati. AZ, S.Ag.

Hakim Anggota

dto

(10)

Panitera Pengganti dto Sari,Sm.Hk. Perincian biaya : 1. Pendaftaran Rp 30.000,00 2. Proses Rp. 50.000,00 3. Panggilan Rp. 280.000,00 4. Redaksi Rp. 5.000,00 5. Meterai Rp. 6.000,00

Jumlah Rp. 371.000,00 ( tiga ratus tujuh puluh satu ribu rupiah); Untuk salinan yang sama bunyinya

Pasir Pengaraian, 2015

Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa terhadap permasalahan rumah tangga yang dialami oleh pemohon dan termohon, majelis hakim telah pula mendengarkan keterangan para saksi pemohon

Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon I dan Pemohon II, orang tua kandung Pemohon I tidak dapat didengar keterangannya, karena Ibu kandung Pemohon I telah

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat, ayah kandung Pemohon sebagai wali, tidak memiliki alasan yang dapat

untuk menikah sebagaimana maksud pasal 2 ayat (1) Undang-Undang nomor 1 tahun 1974; --- Menimbang, bahwa Pemohon dalam mengajukan permohonan dispensasi nikah untuk

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan Pemohon telah beralasan dan berdasarkan hukum sesuai

Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa putusan Majelis Hakim tingkat pertama sudah tepat dan benar, maka dengan dihubungkan dengan

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa meskipun anak kandung Pemohon masih berusia 18 tahun 2 bulan (belum berusia 19 tahun),

Menimbang, bahwa terhadap dalil permohonan Pemohon I dan Pemohon II mengenai wali nikah, saksi nikah dan mas kawin yang tidak ada satu orang saksipun yang