• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 051/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 051/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Hal 1 dari 14 hal. Put. No.051/Pdt.G/2011/PA.MTo P U T U S A N

Nomor : 051/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Muara Tebo yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan yang bertempat di Aula Kantor Desa ---, Kabupaten Tebo, Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Talak antara:

PEMOHON, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan ---, tempat tinggal di Kabupaten Tebo, sebagai Pemohon / TERGUGAT REKONVENSI;

MELAWAN:

TERMOHON, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan ---, tempat tinggal di Kabupaten Tebo, sebagai Termohon/ PENGGUGAT REKONVENSI;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon serta memeriksa alat bukti di persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA DALAM KONVENSI

Bahwa, Pemohon berdasarkan surat permohonannya tertanggal 14 Februari 2011 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Muara Tebo dibawah register Nomor: 0051/Pdt.G/2011/PA.Mto. tanggal 17 Februari 2011 telah mengajukan cerai talak terhadap Termohon yang berbunyi sebagai berikut:

1. Bahwa, Pemohon dengan Termohon adalah pasangan suami istri yang sah menikah pada tanggal ---, dihadapan Pejabat Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA)

(2)

Hal 2 dari 14 hal. Put. No.051/Pdt.G/2011/PA.MTo

Kabupaten Tebo sebagaimana bukti berupa Buku Kutipan Akta Nikah Nomor: ---, tertanggal ---, yang dikeluarkan oleh KUA Kabupaten Tebo;

2. Bahwa setelah akad nikah Pemohon dan Termohon hidup bersama sebagai suami-istri dengan bertempat tinggal di rumah orangtua Pemohon di Kabupaten Tebo selama 1 tahun, kemudian pindah dan bertempat kediaman bersama di rumah sendiri di Kabupaten Tebo, sampai akhirnya berpisah;

3. Bahwa dari pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon telah dikaruniai tiga orang anak bernama ;

a. --- (Pr) umur --- tahun b. --- (Lk) umur --- tahun c. --- (Pr) umur --- tahun

Anak-anak tersebut berada dalam pengasuhan Termohon;

4. Bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon semula berjalan rukun dan baik, tetapi sejak Januari 2010 antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan:

a. Termohon tidak mau menuruti nasehat Pemohon dalam hal yang baik-baik, sering pergi dari tempat kediaman bersama tanpa pamit;

b. Termohon suka berkata kasar terhadap Pemohon walaupun hanya disebabkan oleh persoalan-persoalan kecil;

c. Termohon selalu merasa tidak cukup terhadap nafkah yang diberikan pemohon; 5. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon terjadi pada

Juni 2010, Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sampai sekarang sehingga menyebabkan kedua belah pihak tidak dapat menjalankan kewajiban masing-masing sebagaimana layaknya suami-istri;

6. Bahwa, Pemohon pernah mengajukan permohonan cerai talak ke Pengadilan Agama Muara Tebo yang terdaftar dengan No. 116/Pdt.G/2010/PA.MTo. namun perkara tersebut kemudian dicoret dikarenakan Pemohon tidak memenuhi biaya perkara dan Pemohon bermaksud mengajukan perkara baru kembali;

(3)

Hal 3 dari 14 hal. Put. No.051/Pdt.G/2011/PA.MTo

7. Bahwa penjelasan di atas menunjukkan bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak harmonis dan tidak mungkin dipertahankan lagi. Dengan demikian, permohonan ijin Pemohon untuk mengikrarkan talak terhadap Termohon telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Bahwa, berdasarkan alasan/dalil-dalil yang telah diuraikan di atas, maka selanjutnya Pemohon memohon kepada Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo Cq Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk :

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Memberi ijin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Muara Tebo;

3. Menetapkan biaya perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

4. Jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa, pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Pemohon dan Termohon telah hadir sendiri, dan oleh Ketua Majelis telah diusahakan perdamaian namun tidak berhasil;

Bahwa, proses mediasi telah dilaksanakan oleh Hakim Mediator yang bernama

RONI FAHMI, S.Ag, MA yang telah ditunjuk oleh Ketua Majelis berdasarkan pilihan kedua belah pihak, namun perdamaian tetap tidak tercapai;

Bahwa, kemudian pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat permohonan tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Pada posita poin 4 huruf (a), bahwa setelah terjadi pertengkaran Termohon pergi ke

rumah adiknya sampai satu minggu tidak pulang, pertengkaran terjadi karena Pemohon menasehati Termohon agar tidak boros dan rumah selalu dibersihkan;

2. Pada posita poin 4 huruf (b), bahwa setiap Pemohon menasehati Termohon jawaban Termohon langsung keras ( membentak );

3. Bahwa penghasilan Pemohon sebesar Rp.1.500.000,- ( satu juta lima ratus ribu rupiah )/ minggu, Pemohon berikan kepada Termohon untuk keperluan rumah tangga sehari –

(4)

Hal 4 dari 14 hal. Put. No.051/Pdt.G/2011/PA.MTo

hari termasuk untuk kebutuhan 3 orang anak sebesar Rp.500.000,- ( lima ratus ribu rupiah ) / minggu, sisanya Pemohon simpan.

4. Pada posita poin 5, bahwa Pemohon yang pergi dari tempat kediaman bersama.

Bahwa, atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah memberikan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa benar Pemohon dan Termohon menikah tanggal ---;

2. Bahwa benar setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga di rumah orang tua Pemohon kemudian pindah ke rumah bersama;

3. Bahwa benar Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 3 orang anak yang sekarang berada dalam asuhan Termohon;

4. Bahwa benar dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

5. Bahwa benar setelah bertengkar Termohon pergi ke rumah adik Termohon selama satu minggu, tetapi sebelumnya Termohon minta izin kepada Pemohon;

6. Bahwa Termohon menjawab ucapan Pemohon dengan keras karena Pemohon berbicara menyinggung perasaan Termohon;

7. Bahwa benar Termohon diberi uang untuk kebutuhan rumah tangga dan anak – anak sebesar Rp.500.000,- ( lima ratus ribu rupiah )/ minggu;

8. Bahwa penghasilan Pemohon Rp.2.000.000,- ( dua juta rupiah ) / minggu;

Bahwa, atas jawaban Termohon, Pemohon telah mengajukan replik secara lisan yang pada pokoknya tetap dengan alasan permohonannya semula;

Bahwa, atas replik Pemohon tersebut, Termohon telah mengajukan duplik secara lisan yang pada pokoknya adalah tetap dengan jawaban semula;

Bahwa, untuk membuktikan dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti-bukti surat berupa:

1. Fotokopi Buku / Duplikat Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kabupaten Tebo Nomor: --- Tanggal ---, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama

(5)

Hal 5 dari 14 hal. Put. No.051/Pdt.G/2011/PA.MTo

Kecamatan Rimbo Bujang, yang telah dinazegelen dan telah dicocokkan dengan aslinya, lalu diberi kode (P.1)

2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama ---, Nomor: --- yang dikeluarkan oleh Camat Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo, tanggal ---, yang telah dinazegelen dan telah dicocokkan dengan aslinya, lalu diberi kode (P.2);

Bahwa, selain bukti surat, Pemohon juga mengajukan saksi-saksi sebagai berikut: 1. SAKSI I, umur 63 tahun, agama Islam, pekerjaan ---, bertempat tinggal di Kabupaten

Tebo;

Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi adalah ayah kandung Pemohon;

- Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami-isteri yang menikah tanggal tahun ---;

- Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah saksi kemudian pindah ke rumah bersama di Desa ---;

- Bahwa Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 3 orang yang sekarang ikut bersama Termohon;

- Bahwa Pemohon dengan Termohon telah berpisah tempat tinggal sejak bulan Juni 2010;

- Bahwa saksi telah berusaha untuk merukunkan Pemohon dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil.

2. SAKSI II, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan ---, bertempat tinggal di Kabupaten Tebo;

Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi adalah ayah kandung Pemohon;

- Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami-isteri yang menikah tanggal tahun 1994;

(6)

Hal 6 dari 14 hal. Put. No.051/Pdt.G/2011/PA.MTo

- Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah saksi kemudian pindah ke rumah bersama di Desa ---;

- Bahwa Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 3 orang yang sekarang ikut bersama Termohon;

- Bahwa Pemohon dengan Termohon telah berpisah tempat tinggal sejak bulan Juni 2010;

- Bahwa Termohon suka pergi ke dukun;

- Bahwa Termohon menuduh Pemohon berhubungan dengan perempuan lain; - Bahwa usaha untuk merukunkan Pemohon dengan Termohon telah dilakukan,

akan tetapi tidak berhasil.

Bahwa, keterangan saksi-saksi tersebut di atas dibenarkan oleh Termohon dan Pemohon;

DALAM REKONVENSI

Bahwa Penggugat bersedia diceraikan, akan tetapi Penggugat mengajukan tuntutan: 1. Nafkah iddah Rp.700.000,- ( tujuh ratus ribu rupiah ) / bulan;

2. Mut’ah seharga 1 mas perhiasan;

3. Nafkah anak yang akan datang sebesar Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah)/ bulan untuk 3 orang anak di luar biaya pendidikan dan kesehatan;

Bahwa terhadap tuntutan dari Penggugat, Tergugat telah memberikan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Tergugat hanya menyanggupi untuk membayar nafkah iddah sebesar Rp.400.000,- ( empat ratus ribu rupiah )/bulan;

- Bahwa Tergugat menyanggupi membayar mut’ah sebesar yang dituntut Penggugat;

- Bahwa Tergugat menyanggupi untuk memberikan nafkah kepada anak untuk masa yang akan datang sebesar yang dituntut Penggugat;

Bahwa, atas jawaban Tergugat, Penggugat telah menyampaikan repliknya yang pada pokoknya sama dengan gugatan semula;

(7)

Hal 7 dari 14 hal. Put. No.051/Pdt.G/2011/PA.MTo

Bahwa, atas replik dari Penggugat, Tergugat telah menyampaikan dupliknya yang pada pokoknya sama dengan jawaban semula;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

Bahwa, Pemohon tidak akan mengajukan bukti apapun lagi selain bukti di atas; Bahwa, Termohon tidak mengajukan bukti apapun;

Bahwa, Pemohon telah menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya Pemohon tetap pada Permohonannya;

Bahwa, Termohon telah menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya sama dengan yang semula;

Bahwa, kemudian Pemohon dan Termohon menyatakan tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi, dan selanjutnya mohon putusan;

Bahwa, untuk mempersingkat putusan ini, segala yang tercatat dalam berita acara persidangan dianggap telah dipertimbangkan dan ditunjuk sebagai bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA DALAM KONVENSI

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana yang telah diuraikan di atas;

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan dan Pemohon serta Termohon bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Tebo, maka berdasarkan pasal 49 ayat 1 dan pasal 66 ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 perkara ini adalah wewenang absolut dan relatif Pengadilan Agama Muara Tebo;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Pemohon dan Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut, ternyata Pemohon dan Termohon telah hadir secara in person ke persidangan;

(8)

Hal 8 dari 14 hal. Put. No.051/Pdt.G/2011/PA.MTo

Menimbang, bahwa sesuai dengan pasal 154 R.Bg jo pasal 82 ayat (1 dan 4 ) Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, selama persidangan berlangsung Majelis Hakim telah berusaha untuk menasehati dan merukunkan ke dua belah pihak, tetapi tidak berhasil;

Menimbang, sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 1 Tahun 2008 mediasi telah dilaksanakan oleh Hakim Mediator yang bernama RONI FAHMI, S.Ag, MA yang telah ditunjuk oleh Ketua Majelis berdasarkan pilihan kedua belah pihak, namun mediasi dinyatakan gagal;

Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan Cerai Talak terhadap Termohon dengan alasan yang pada pokoknya karena rumah tangganya bersama termohon telah tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang berakibat mereka telah berpisah tempat tinggal sejak bulan Juni 2010;

Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut di atas, Termohon telah memberikan jawaban yang pada pokoknya membenarkan bahwa dalam rumah tangga mereka sering terjadi perselisihan dan pertengakaran dan telah berpisah tempat tinggal sejak bulan Juni 2010;

Menimbang, bahwa Pemohon untuk menguatkan dalil permohonannya Pemohon telah mengajukan bukti-bukti surat P.1 dan P.2 serta mengajukan dua orang saksi sebagaimana tersebut di atas;

Menimbang, bahwa kedua orang saksi mengetahui bahwa Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal, namun kedua orang saksi tidak mengetahui penyebabnya;

Menimbang, bahwa keterangan saksi satu dengan yang lainnya saling bersesuaian; Menimbang, bahwa bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon dan Termohon telah dibenarkan oleh kedua belah pihak;

Menimbang, bahwa alasan Pemohon mengajukan permohonan cerai talak adalah karena telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga mereka;

(9)

Hal 9 dari 14 hal. Put. No.051/Pdt.G/2011/PA.MTo

Menimbang, bahwa adanya pertengkaran apabila ada suara keras yang jawab menjawab dengan rona wajah menunjukkan kemarahan, kekesalan dan emosi yang meluap serta mimic yang mengekspresikan ketidaksenangan;

Menimbang, bahwa akan tetapi tidak semua orang melampiaskan kemarahan tersebut di hadapan orang lain atau bertengkar di hadapan orang lain, karena orang tersebut dapat menahan emosi dan malu dilihat orang, sehingga adanya perselisihan yang hebat di antara mereka orang lain mungkin tidak tahu;

Menimbang, bahwa oleh karena itu adalah logis apabila sangat sukar untuk mencari saksi yang dapat menyaksikan adanya perselisihan atau pertengkaran suami isteri tertentu, apalagi saksi yang melihat percekcokan terus menerus;

Menimbang, bahwa dari keterangan Pemohon, Termohon dan saksi – saksi yang menyatakan bahwa Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal sejak bulan Juni 2010. Kondisi seperti itu menunjukkan tidak ada lagi keharmonisan dalam rumah tangga mereka, karena kalau rumah tangga mereka harmonis tidak mungkin mereka berpisah dalam waktu sekian lama padahal jarak rumah tidak terlalu berjauhan;

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta kejadian tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta hukum bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak harmonis lagi, rumah tangga Pemohon dan Termohon telah retak dan pecah yang tidak mungkin lagi diperbaiki sehingga tidak mungkin dirukunkan kembali, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana yang dimaksud QS. Ar-Rum ayat 21 dan pasal 1 Undang – undang nomor 1 tahun 1974 jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam sulit untuk diwujudkan. Bahkan mempertahankan rumah tangga Pemohon dengan Termohon akan menimbulkan mafsadah dan dampak negatif yang lebih besar bagi kedua belah pihak;

Menimbang, bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 534K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996, bahwa dalam hal perceraian tidak perlu dilihat dari siapa penyebab percekcokan atau salah satu pihak telah meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan lagi atau tidak.

(10)

Hal 10 dari 14 hal. Put. No.051/Pdt.G/2011/PA.MTo

Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 22 Agustus 1991, bahwa apabila terbukti suatu rumah tangga sudah pecah dan tidak dapat diperbaiki dan mempertahankan rumah tangga membawa akibat negatif bagi kedua belah pihak, maka tanpa mempersoalkan siapa yang bersalah dan mencari kesalahan salah satu pihak, perceraian dapat dipertimbangkan untuk dikabulkan.

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpedoman kepada Firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 227 yang berbunyi:





















Artinya: Dan jika mereka ber'azam (bertetap hati untuk) talak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS: al-Baqarah ayat 227).

Dalam qaidah fiqhiyah dinyatakan:

ِ ﺢِﻟﺎ َ ﺼﻤَ ﻟ ْ ا ِﺐْ ﻠ َ ﺟ ﻰَ ﻠَﻋ ٌ مﱠﺪَﻘُ ﻣ ِ ﺪ ِ ﺳ ﺎَﻔﻤَ ﻟ ْ ا ُء ْ رَد

Artinya; Menolak kemudharatan lebih diutamakan dari memperoleh kemaslahatan.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan Pemohon telah beralasan dan berdasarkan hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan atau Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu permohonan Pemohon untuk bercerai dengan Termohon patut untuk dikabulkan dengan memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon dihadapan sidang Pengadilan Agama Muara Tebo;

DALAM REKONVENSI

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana yang tersebut di atas;

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan rekonvensi pada saat menyampaikan jawaban, maka gugatan rekonvensi tersebut telah memenuhi syarat formil,

(11)

Hal 11 dari 14 hal. Put. No.051/Pdt.G/2011/PA.MTo

sebagaimana yang diatur dalam pasal 158 ayat (1) R.Bg, oleh karenanya gugatan Penggugat patut untuk dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat adalah berupa: 1. Nafkah iddah Rp.700.000,- ( tujuh ratus ribu rupiah ) / bulan; 2. Mut’ah seharga 1 mas perhiasan;

3. Nafkah anak yang akan datang sebesar Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah)/ bulan untuk 3 orang anak di luar biaya pendidikan dan kesehatan;

Bahwa terhadap tuntutan dari Penggugat, Tergugat telah memberikan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Tergugat menyanggupi membayar mut’ah dan nafkah anak yang akan datang sebesar yang dituntut Penggugat;

- Bahwa Tergugat hanya menyanggupi untuk membayar nafkah iddah sebesar Rp.400.000,- ( empat ratus ribu rupiah )/bulan;

Bahwa, atas jawaban Tergugat, Penggugat telah menyampaikan repliknya yang pada pokoknya sama dengan gugatan semula;

Bahwa, atas replik dari Penggugat, Tergugat telah menyampaikan dupliknya yang pada pokoknya sama dengan jawaban semula;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut di atas, Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

1. Nafkah iddah

Menimbang, bahwa berpisahnya Penggugat dengan Tergugat adalah karena Tergugat sendiri yang pergi dari tempat kediaman bersama, maka Majelis Hakim berpendapat Penggugat tidak tergolong nusyuz. Oleh karenanya berdasarkan pasal 149 huruf (b) dan pasal 152 Kompilasi Hukum Islam Penggugat berhak atas nafkah iddah;

Menimbang, bahwa Penggugat menuntut nafkah iddah sebesar Rp. 700.000,- ( tujuh ratus ribu rupiah ) / bulan sedangkan Tergugat hanya menyanggupi sebesar Rp.400.000,- ( empat ratus ribu rupiah ) / bulan;

(12)

Hal 12 dari 14 hal. Put. No.051/Pdt.G/2011/PA.MTo

Menimbang, bahwa dengan tidak adanya kesepakatan antara tuntutan Penggugat dengan kesanggupan Tergugat mengenai nafkah iddah, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri;

Menimbang, bahwa berdasarkan putusan Mahkamah agung RI Nomor:280 K/AG/2004 dinyatakan bahwa apabila terjadi perceraian, maka akibat perceraian harus ditetapkan sesuai dengan kebutuhan hidup minimum berdasarkan kepatutan dan keadilan;

Menimbang, bahwa Tergugat berpenghasilan rata – rata perbulan sebesar Rp. 6.000.000,- ( enam juta rupiah ), maka menurut penilaian majelis hakim sudah sepatutnya Tergugat dihukum memberikan nafkah iddah terhadap Penggugat sebesar Rp. 600.000,- ( enam ratus ribu rupiah ) / bulan;

Menimbang, bahwa Pengugat merupakan isteri Tergugat yang dijatuhi talak, dan Penggugat dalam keadaan bakda dukhul, maka sesuai dengan ketentuan pasal 158 Kompilasi Hukum Islam Penggugat berhak memperoleh mut’ah yang pantas yang sesuai dengan kesanggupan Tergugat sebagaimana yang dinyatakan dalam pasal 160 Kompilasi Hukum Islam.

Menimbang, bahwa Penggugat menuntut mut’ah seharga 1 mas perhiasan, tuntutan mana disanggupi oleh Tergugat, maka Majelis Hakim menghukum Tergugat untuk membayar mut’ah seharga 1 mas perhiasan;

Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai anak 3 orang yang sekarang dalam pengasuhan Penggugat, maka sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam, maka biaya untuk pemeliharaan anak tersebut dibebankan kepada Tergugat. Untuk nafkah anak ini Penggugat menuntut Rp.1.500.000,- ( satu juta lima ratus ribu rupiah ) setiap bulan di luar biaya pendidikan dan kesehatan. Terhadap hal tersebut disetujui oleh Tergugat, maka majelis Hakim menetapkan sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

(13)

Hal 13 dari 14 hal. Put. No.051/Pdt.G/2011/PA.MTo DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon / Tergugat Rekonvensi;

Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Syara' yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I DALAM KONVENSI

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON)untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Muara Tebo;

DALAM REKONVENSI

1. Mengabulkan gugatan Rekonvensi Penggugat;

2. Menghukum Tergugat untuk menyerahkan kepada Penggugat berupa:

a. Nafkah iddah sebesar Rp.600.000,- ( enam ratus ribu rupiah ) / bulan x 3 bulan; b. Mut’ah seharga 1 mas perhiasan;

c. Nafkah 3 orang anak yang akan datang sebesar Rp.1.500.000,- ( satu juta lima ratus ribu rupiah ) / bulan di luar biaya pendidikan dan kesehatan;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

Membebankan kepada Pemohon / Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 291.000,- (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah rupiah);

Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Muara Tebo pada hari Kamis tanggal 24 Maret 2011 M bertepatan dengan tanggal 19 Rabiul Tsani 1432 H, oleh Dra. EMANELI sebagai Ketua Majelis, SENEN, S.Ag dan

SUSPAWATI, S.Ag sebagai Hakim Anggota, Putusan mana pada hari itu juga dibacakan oleh Ketua Majelis tersebut dalam sidang terbuka untuk dengan dihadiri Hakim-Hakim

(14)

Hal 14 dari 14 hal. Put. No.051/Pdt.G/2011/PA.MTo

Anggota dan H. HASYIMI, BA. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon. Ketua Majelis Dra. EMANELI Hakim Anggota, 1. SENEN, S.Ag 2. SUSPAWATI, S.Ag Panitera Pengganti, H. HASYIMI, BA. Perincian biaya: 1. Biaya Administrasi : Rp 30.000,- 2. Biaya Proses : Rp 50.000,- 3. Biaya Panggilan : Rp 200.000,- 4. Biaya Materai : Rp 6.000,- 5. Redaksi : Rp 5.000,-

Jumlah : Rp 291.000,- ( dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah )

Referensi

Dokumen terkait

 Spies (Industrial & Otherwise). Intrusion yaitu penyerang dapat masuk atau mengakses komputer/sistem yang akan diserang. Caranya ada bermacam-macam, dapat dengan

PT. Raya Indo Fortuna merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa maintenance unit electric forklift. Raya Indo Fortuna berlaku sebagai sub pelaksana

Nilai rasio odds gingiva kelompok kasus dibandingkan dengan kelompok kontrol adalah 16,4 yang artinya subjek dengan paparan uap belerang mempunyai risiko 16,4 kali

Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran keahlian di SMK, oleh karena itu sangat memerlukan pemahaman, ketelitian dan latihan didalam mempelajarinya dan suatu

Skripsi yang berjudul “Analisis dan Perancangan Perangkat Ajar Mengenal Huruf dan Angka, Mengeja, Membaca Dongeng dan Bernyanyi bagi Anak-Anak Penderita Down Syndrome” ini

Penyusunan harga pokok produk dengan menggunakan metode harga pokok proses akan memberikan serta memelihara keseimbangan yang efisien dan menguntungkan antara

bahwa rasio ROA bank BJB Syariah dalam kondisi tidak sehat yaitu rata-rata sebesar -3,21%, jauh dibawah standar minimum Bank Indonesia sebesar 1,5%. Dari aspek

dalam penerapan kehidupan islami di sekolah. Dari keseluruhan responden menjawab bahwa telah tersedia fasilitas tempat wudhuk di sekolah. Berdasarkan