• Tidak ada hasil yang ditemukan

P E N E T A P A N. Nomor 110/Pdt.P/2015/PA.Ppg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P E N E T A P A N. Nomor 110/Pdt.P/2015/PA.Ppg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

P E N E T A P A N

Nomor 110/Pdt.P/2015/PA.Ppg

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang Majelis telah menjatuhkan penetapan perkara Itsbat Nikah yang diajukan oleh:

Pemohon I, umur 57 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, pendidikan SD,

tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, sebagai

Pemohon I;

Pemohon II, umur 50 tahun, agama Islam, Pendidikan SD, pekerjaan

Mengurus rumah tangga, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hulu, sebagai Pemohon II; Pengadilan Agama tersebut;

Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;

Telah mendengar keterangan Pemohon I dan Pemohon II serta para saksi di muka sidang;

DUDUK PERKARA

Menimbang bahwa Pemohon I dan Pemohon II dalam surat permohonannya tanggal 28 Oktober 2015 telah mengajukan permohonan Itsbat Nikah yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasir Pengaraian dengan Nomor: 110/Pdt.P/2015/PA.Ppg tanggal 28 Oktober 2015 dengan dalil-dalil yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah menikah pada tanggal 22 Agustus 1979, yang dilaksanakan di wilayah hukum Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hulu, yang menjadi wali nikah adalah ayah kandung bernama Wali Nikah, dan dihadiri oleh dua orang saksi nikah

(2)

masing-masing bernama Saksi Nikahdengan mas kawin berupa uang sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) tunai;

2. Bahwa Perkawinan Pemohon I dan Pemohon II telah dilaksanakan sesuai dengan syar'iat Islam;

3. Bahwa sebelum menikah saat pernikahan tersebut Pemohon I berstatus jejaka dalam usia 21 tahun, dan Pemohon II berstatus perawan dalam usia 14 tahun;

4. Bahwa setelah pernikahan para Pemohon hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai 7 orang anak bernama :

a. Anak I (laki-laki) umurnya 29 tahun; b. Anak II (perempuan) umurnya 25 tahun; c. Anak III (laki-laki) umurnya 22 tahun; d. Anak IV (perempuan) umurnya 19 tahun; e. Anak V (laki-laki) umurnya 18 tahun; f. Anak VI (laki-laki) 16 tahun;

g. Anak VII (laki-laki) umurnya 10 tahun;

5. Bahwa semenjak Pemohon I dan Pemohon II menikah belum pernah bercerai dan tidak pernah mendapat gugatan dari pihak manapun / masyarakat tentang keabsahan pernikahan tersebut;

6. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II belum pernah mendapat bukti pernikahan / Kutipan Akta Nikah karena pernikahan Pemohon tidak didaftarkan disebabkan Pemohon tidak mempunyai biaya untuk kelengkapan pengurusan Akta Nikah;

7. Bahwa pada saat ini Pemohon I dan Pemohon II sangat membutuhkan Penetapan Pengesahan Nikah ( Itsbat Nikah) sebagai bukti nikah Pemohon I dan Pemohon II dan untuk keperluan mengurus mendaftar haji;

Bahwa berdasarkan dalil-dalil di atas, Pemohon I dan Pemohon II mohon Kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian Cq. Majelis Hakim untuk memprosesnya dalam persidangan dengan menjatuhkan Penetapan sebagai berikut:

(3)

2. Menetapkan sah perkawinan antara Pemohon I (Pemohon I) dengan Pemohon II (Pemohon II) yang dilaksanakan pada 22 Agustus 1979 dalam wilayah hukum KUA Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu

3. Menetapkan biaya perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dan Atau,

Apabila Majelis Hakim bependapat lain, mohon putusan yang seadil adilnya;

Menimbang bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Pemohon I dan Pemohon II telah hadir ke persidangan;

Menimbang bahwa terhadap permohonan Pemohon I dan Pemohon II telah diumumkan oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Agama Pasir Pengaraian di papan pengumuman berdasarkan pengumuman Nomor : 110/Pdt.P/2015/PA.PPg pada tanggal 29 Oktober 2015 selama 14 hari;

Menimbang bahwa terhadap pengumuman tersebut, ternyata tidak ada pihak yang keberatan dengan permohonan Itsbat Nikah Pemohon I dan Pemohon II, maka Majelis Hakim pada hari persidangan yang telah ditentukan melanjutkan pemerikasaan permohonan dengan membacakan surat permohonan yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon I dan Pemohon II;

Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon I dan Pemohon II di persidangan telah mengajukan alat-alat bukti berupa :

A. Surat :

- Fotokopi Kartu Keluarga No : 1406091302080050 tanggal 02-07-2015 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kabupaten Rokan Hulu. Bukti surat tersebut telah diberi materai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.1;

(4)

1. Saksi I, umur 53 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat kediaman di

Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut:

- bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II karena saksi adalah tetangga Pemohon I dan Pemohon II;

- bahwa saksi hadir waktu pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;

- bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah suami istri yang menikah pada tanggal 22 Agustus 1979 Kabupaten Rokan Hulu secara hukum Islam dengan wali nikah ayah kandung Pemohon II bernama Wali Nikah, dengan dua orang saksi nikah, yang bernama Saksi Nikah dan mahar berupa uang sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah);

- bahwa sebelum penikahan dilangsungkan, status Pemohon I dan Pemohon II tidak terikat perkawinan dengan orang lain karena masing-masing berstatus jejaka dan gadis dan antara keduanya tidak mempunyai hubungan darah, semenda ataupun sepersusuan dan tidak ada larangan secara agama untuk melangsungkan penikahan dan keduanya beragama Islam;

- bahwa pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II dilaksanakan atas persetujuan keduanya;

- bahwa sampai sekarang antara Pemohon I dan Pemohon II belum pernah bercerai dan Pemohon I tidak mempunyai istri lain selain Pemohon II dan tidak ada orang yang keberatan dengan pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;

- bahwa sampai sekarang Pemohon I dan Pemohon II sudah mempunyai tujuh orang anak;

- bahwa setahu saksi pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tidak ada didaftarkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) oleh Pemohon I dan Pemohon II disebabkan pada waktu pernikahan tersebut Pemohon I dan Pemohon II tidak mempunyai biaya untuk melengkapi administrasinya;

- bahwa tujuan Pemohon I dan Pemohon II mengajukan pengesahan nikah adalah sebagai bukti pernikahan Pemohon I dan Pemohon II dan untuk keperluan mengurus mendaftar haji;

(5)

2. Saksi II, umur 62 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat kediaman di

Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut :

- bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II karena saksi adalah tetangga Pemohon I dan Pemohon II;

- bahwa saksi hadir waktu pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;

- bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah suami istri yang menikah pada tanggal 22 Agustus 1979 Kabupaten Rokan Hulu secara hukum Islam dengan wali nikah ayah kandung Pemohon II bernama Wali Nikah, dengan dua orang saksi nikah, yang bernama Saksi Nikahdan mahar berupa uang sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah);

- bahwa sebelum penikahan dilangsungkan, status Pemohon I dan Pemohon II tidak terikat perkawinan dengan orang lain karena masing-masing berstatus jejaka dan gadis dan antara keduanya tidak mempunyai hubungan darah, semenda ataupun sepersusuan dan tidak ada larangan secara agama untuk melangsungkan penikahan dan keduanya beragama Islam;

- bahwa pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II dilaksanakan atas persetujuan keduanya;

- bahwa sampai sekarang antara Pemohon I dan Pemohon II belum pernah bercerai dan Pemohon I tidak mempunyai istri lain selain Pemohon II dan tidak ada orang yang keberatan dengan pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;

- bahwa sampai sekarang Pemohon I dan Pemohon II sudah mempunyai tujuh orang anak;

- bahwa setahu saksi pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tidak ada didaftarkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) oleh Pemohon I dan Pemohon II disebabkan pada waktu pernikahan tersebut Pemohon I dan Pemohon II tidak mempunyai biaya untuk melengkapi administrasinya;

- bahwa tujuan Pemohon I dan Pemohon II mengajukan pengesahan nikah adalah sebagai bukti pernikahan Pemohon I dan Pemohon II dan untuk keperluan mengurus mendaftar haji;

(6)

Menimbang bahwa atas keterangan kedua saksi tersebut Pemohon I dan Pemohon II membenarkannya dan sudah mencukupkan keterangan serta buktinya;

Menimbang bahwa selanjutnya Pemohon I dan Pemohon II memberikan kesimpulan akhir, tetap dengan permohonan Pemohon I dan Pemohon II untuk mendapatkan Itsbat Nikah serta memohon penetapan;

Menimbang bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini menunjuk kepada segala sesuatu sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon I dan Pemohon II adalah sebagaimana terurai di atas;

Menimbang, bahwa pada hari-hari sidang yang telah ditetapkan Majelis Hakim, Pemohon I dan Pemohon II hadir ke persidangan;

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Pemohon I dan Pemohon II pada dasarnya memohon ke Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengesahkan perkawinan yang telah dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 1979 Kabupaten Rokan Hulu, dengan maksud untuk dipergunakan sebagai bukti perkawinan Pemohon I dan Pemohon II dan keperluan mengurus mendaftar haji;

Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon I dan Pemohon II, telah dilakukan pengumuman oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Agama Pasir Pengaraian selama 14 hari dan atas permohonan tersebut tidak ada pihak-pihak yang mengajukan keberatan, maka permohonan Pemohon I dan Pemohon II telah memenuhi persyaratan dilakukan pemeriksaan;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan alat bukti surat berupa kartu keluarga serta dua orang saksi yang masing-masing bernama Saksi Nikah;

(7)

Menimbang, bahwa bukti P.1 yang diajukan tersebut telah dinazzegelen dan dilegalisir dan telah disesuaikan dengan aslinya dan juga kedua orang saksi yang diajukan oleh Pemohon I dan Pemohon II adalah orang-orang yang memenuhi syarat formil dan materil pembuktian, oleh karena itu bukti tertulis dan kesaksian para saksi tersebut dapat dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II yang telah dikuatkan dengan bukti P.1 dan keterangan saksi-saksi tersebut, Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum di muka persidangan sebagai berikut:

a. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah menikah sesuai syari’at Islam yang dilaksanakan atas persetujuan keduanya pada 22 Agustus 1979 Kabupaten Rokan Hulu;

b. Bahwa selama perkawinan Pemohon I dan Pemohon II, tidak pernah cerai atau tidak terikat perkawinan dengan orang lain;

c. Bahwa perkawinan Pemohon I dan Pemohon II hingga saat ini belum dicatat;

d. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II membutuhkan pengesahan perkawinan sebagai bukti perkawinan Pemohon I dan Pemohon II dan untuk mengurus mendaftar haji;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut, telah terbukti secara sah dan meyakinkan, perkawinan Pemohon I dan Pemohon II telah memenuhi syarat dan rukun perkawinan sesuai ketentuan pasal 2 ayat (1) dan pasal 6 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan tidak ada larangan perkawinan (mawaani’unnikah) sesuai ketentuan pasal 8 sampai dengan pasal 11 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan;

Menimbang, bahwa permohonan Pemohon I dan Pemohon II tersebut telah bersesuaian juga dengan keterangan dua orang saksi dan pengetahuan umum di tempat tinggalnya dan hingga saat ini tidak ada seorangpun yang mengingkari perkawinannya tersebut (Istidlhar). Hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar hukum islam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul

(8)

Fiqh halaman 930, yang kemudian diambil alih sebagai pertimbangan oleh Majelis Hakim, sebagai berikut :

ﻦﻣ

ﻒﺮﻋ

ﺔﻨﻼﻔ

ﺔﺠﻮز

ﻦﻼﻔ

ﺪﮭﺸ

ﺔﯿﺠﻮزﻠﺎﺑ

ماﺪﺎﻤ

ﻢﻠ

ﻢﻗﯿ

ﮫﻠ

ﻞﯿﻠﺪ

ﻲﻟﻋ

ﺎﮭﺗﻨا

ﺎﮭﻨ

Artinya: “Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itu sebagai isteri seorang laki-laki maka dinyatakan tetap sebagai suami isteri selama tidak ada bukti yang menentukan lain “

Menimbang, bahwa tentang perkawinan Pemohon I dan Pemohon II yang tidak dicatatkan secara formal pada Pejabat yang berwenang, menurut Majelis Hakim ternyata bukan karena kelalaian atau kesengajaan Pemohon I dan Pemohon II, akan tetapi disebabkan oleh karena pada waktu pernikahan dilangsungkan Pemohon I dan Pemohon II tidak mempunyai biaya untuk kelengkapan pengurusan akta nikah, sehingga perkawinan Pemohon I dan Pemohon II tidak tercatat;

Menimbang, bahwa apabila perkawinan Pemohon I dan Pemohon II tidak diitsbatkan akan mengakibatkan Pemohon I dan Pemohon II terjerumus kedalam kesulitan dan penderitan yang berkepanjangan karena Pemohon I dan Pemohon II dan keturunan mereka tidak akan mendapatkan perlindungan hukum yang sewajarnya dari pemerintah Republik Indonesia, sesuai dengan kaidah usul fiqh:

ﺀﺮﺪ

ﺪﺴﺎﻓﻣﻠا

ﻢﺪﻗﻣ

ﻰﻟﻋ

بﻠﺟ

ﺢﻠﺎﺻﻣﻟا

Yang artinya : “Menolak kerusakan didahulukan daripada menarik

kemaslahatan”, maka itsbat nikah bagi Pemohon I dan Pemohon II akan dapat

menolak kemafsadatan tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan pengesahan perkawinan Pemohon I dan Pemohon II dapat dikabulkan;

Menimbang, bahwa karena perkara a quo masuk bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan

(9)

perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara harus dibebankan kepada Pemohon;

Mengingat segala peraturan perundang–undangan yang berlaku dan ketentuan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini;

MENETAPKAN

1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II;

2. Menyatakan sah perkawinan antara Pemohon I (Pemohon I) dengan Pemohon II (Pemohon II) yang dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 1979 di wilayah hukum Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hulu;

3. Membebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 691.000,00 (enam ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 18 Nopember 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 06 Safar 1437 Hijriyah oleh kami Fithriati. AZ, S.Ag sebagai Ketua Majelis, Zulkifli Firdaus, S.H.I., dan Rahmiwati Andreas, S.H.I., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh Dra. Hj.Rita

Diana, sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri oleh Pemohon I dan

Pemohon II.

Hakim Anggota Ketua Majelis

dto dto

Zulkifli Firdaus, S.H.I. Fithriati. AZ, S.Ag.

Hakim Anggota dto

(10)

Rahmiwati Andreas, S.H.I.

Panitera Pengganti

dto

Dra.Hj. Rita Diana

Perincian biaya : 1. Pendaftaran Rp 30.000,00 2. Proses Rp. 50.000,00 3. Panggilan Rp. 600.000,00 4. Redaksi Rp. 5.000,00 5. Meterai Rp. 6.000,00

Jumlah Rp. 691.000,00 ( enam ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); sama bunyinya

Pasir Pengaraian, 2015

Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat bulan terbenam setelah matahari terbenam, hilal telah berada tepat di ufuk atau di atas ufuk (dalam kalimat lain: irtifa’nya adalah 0 o atau lebih), oleh karena itu

Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya : melakukan korelasi sumur dan geological marker pada data sumur; kemudian hasil tersebut diintegrasikan dengan

Bali merupakan salah satu obyek wisata yang sangat terkenal di seluruh mancanegara, wisatawan dari berbagai negara datang ke Bali untuk menikmati keindahan

Untuk memperkuat kembali pengertian dari oksidasi dan reduksi berdasarkan konsep pelepasan dan pengikatan oksigen, mari kita lihat contoh reaksi redoks lainnya yang terjadi

Sebaliknya penduduk di wilayah Provinsi Kalimantan Utara akan semakin tertinggal secara ekonomi karena tidak memiliki kapasitas, keahlian, ketrampilan yang memadai

Dengan adanya keanekaragaman atau ketidak konsistenan hasil yang terjadi pada penelitian empiris terkait pengaruh profitabilitas (yang meliputi ROA, ROE, dan NPM) terhadap

Bila diperhatikan ketentuan di dalam UUPTPK juga dinyatakan bahwa izin penyidikan (pemeriksaan) untuk kasus tipikor harus diperlukan dan tetap merujuk pada KUHAP kecuali

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan ( research and development ). Setelah melalui tahap produksi dihasilkan produk awal, kemudian dilakukan validasi ahli