• Tidak ada hasil yang ditemukan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Terhadap Kawasan di Sekitarnya, pemindahan kampus UMY mengakibatkan infiltrasi kekotaan. Dua penelitian tersebut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Terhadap Kawasan di Sekitarnya, pemindahan kampus UMY mengakibatkan infiltrasi kekotaan. Dua penelitian tersebut"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kota Yogyakarta merupakan kota impian untuk mencari pendidikan, hal ini terkait dengan citra yang dimilikinya sebagai kota pelajar. Walaupun tidak pernah direncanakan sebagai pusat pendidikan, kehadiran Muhammadiyah, Taman Siswa, dan Universitas Gadjah Mada menjadi awal mula Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar (Kurniawati, 2012). Namun, citra tersebut baru diimplementasikan oleh pemerintah pada tahun 2010 melalu visi kota Yogyakarta, yaitu ‘Terwujudnya Kota Yogyakarta Sebagai Pusat Pendidikan dan Pariwisata yang Berbudaya’. Saat ini Yogyakarta memiliki 144 perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (Kompas, 2013).

Dari begitu banyak pilihan universitas, Universitas Gadjah Mada sebagai universitas negeri tertua menjadi pilihan banyak pelajar untuk melanjutakan jenjang pendidikan. Pada tahun 2013, UGM resmi menerima 11.4688 mahasiswa baru dari luar Yogyakarta. Meskipun demikian, jumlah mahasiswa yang lulus pada periode 2013/2014 hanya berjumlah 1.807 wisudawan (UGM, 2013). Jika dilihat dari jumlah mahasiwa yang masuk dan yang keluar, terjadi selisih yang cukup besar, padahal penerimaan mahasiswa baru terus berulang setiap tahunnya.

Perbedaan jumlah mahasiswa yang masuk dan keluar, menyebabkan terjadinya penumpukan jumlah mahasiswa yang masih menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada. Selisih jumlah mahasiswa berimplikasi pada permintaan tempat tinggal bagi mahasiswa luar Yogyakarta, padahal luasan lahan tidak berubah. Hal tersebut memicu perkembangan kawasan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, tidak hanya sebatas tempat tinggal tapi juga berbagai aspek lain yang mendukung, seperti perdagangan dan jasa.

(2)

2 Salah satu fakultas yang ada di Universitas Gadjah Mada adalah Fakultas Teknik. Fakultas Teknik UGM yang sudah berdiri sejak tahun 1946 merupakan fakultas tertua yang memiliki jumlah mahasiswa terbanyak (UGM, 2010). Dikarenakan sebagian besar mahasiswanya berasal dari luar Yogyakarta, mereka membutuhkan tempat tinggal selama menempuh jenjang pendidikan di Universitas Gadjah Mada. Kebanyakan dari mereka memilih lokasi tempat tinggal yang dapat dicapai dengan berjalan kaki, salah satunya adalah kawasan Pogung Kidul yang berada di utara fakultas teknik. Tingginya minat mahasiswa untuk tinggal di Kawasan Pogung Kidul dikarenakan letaknya yang strategis membuat para pemiliki lahan memaksimalkan penggunaan lahannya, begitu pula para pelaku perdagangan yang berlomba-lomba mendirikan rumah makan maupun laundry. Hal tersebut membuat harga tanah meningkat drastis dan banyak investor baru yang mendirikan usaha.

Berbagai perubahan yang terjadi karena kedatangan mahasiswa menurut Smith (2002) dikategorikan sebagai studentification. Terjadi perubahan sosial, budaya, ekonomi dan fisik akibat perpindahan penduduk musiman. Proses studentification melibatkan perpindahan penduduk asal yang digantikan oleh sekelompok anak muda. Kedatangan mahasiswa UGM ke Pogung Kidul akan merubah kondisi kawasan secara langsung maupun tidak langsung. Perubahan-perubahan tersebut bila diamati akan mencakup berbagai aspek yang meliputi ekonomi, sosial, budaya, dan fisik. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini disusun untuk mendeskripsikan studentification yang terjadi di kawasan Pogung Kidul. Diharapkan penelitian ini mampu menghasilkan sebuah studi mengenai proses studentification yang terjadi di Kawasan Pogung Kidul sebagai model atas kasus-kasus yang terjadi kota lain.

1.2. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Studentification di Kawasan Pogung Kidul Yogyakarta merupakan perubahan kawasan yang dipicu oleh kedatangan mahasiswa karena

(3)

3 letaknya yang dekat dengan Universitas Gadjah Mada, sehingga munculah pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

a. Seperti apa studentification yang terjadi di Kawasan Pogung Kidul, Yogyakarta?

b. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada studentification di Kawasan Pogung Kidul, Yogyakarta?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Mendeskripsikan studentification yang terjadi di Kawasan Pogung Kidul, Yogyakarta.

b. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada studentification di Kawasan Pogung Kidul , Yogyakarta.

1.4. Batasan Penelitian

Batasan penelitian ini meliputi tiga aspek, yaitu : a) Batasan Area

Area penelitian adalah wilayah administrasi Kabupaten Sleman, Kecamatan Mlati, Desa Sinduadi yang difokuskan pada Kawasan Pogung Kidul. Kawasan Pogung Kidul dipilih karena kawasan tersebut berada di utara Fakultak Teknik UGM yang merupakan fakultas terbesar di UGM, dan kebanyakan mahasiswa cenderung memilih lokasi pondokan terdekat. Kawasan Pogung Kidul berkembang secara organis maupun terencana dengan keberadaan mahasiswa sebagai bahan pertimbangannya.

b) Batasan Temporal

Penelitian mengenai studentification yang terjadi di Kawasan Pogung Kidul Kidul, Yogyakarta sejak tahun 1960an hingga saat ini. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Maret – April 2014.

(4)

4 c) Batasan Substansi

Substansi yang dibahas dalam penelitian mengenai proses studentification yang terjadi di Kawasan Pogung Kidul meliputi dimensi ekonomi, dimensi sosial, dimensi budaya, dan dimensi fisik yang terkait dalam proses tersebut. Pengambilan data menggunakan purposive sampling dan menggunakan teknik in-depth interview dengan batasan narasumber yang memiliki pengetahuan tentang perkembangan Pogung Kidul Kidul.

1.5. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang studentification sampai saat ini sedikit keberadaannya, dapat dilihat dari minimnya jurnal akademis yang membahas topik studentification. Penelitian mengenai Studentification di Kawasan Pogung Kidul, Yogyakarta sampai saat ini belum pernah diteliti. Walaupun penelitian ini belum pernah diteliti sebelumnya, terdapat beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut menjadi pendukung atas penelitian Studentification di Kawasan Pogung Kidul Yogyakarta.

Penelitian mengenai Studentification di Kawasan Pogung Kidul, Yogyakarta mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Darren P. Smith (2005) tentang ‘Studentification-ication’: the Gentrification Factory. Smith (2005) menggunakan Leeds, Inggris sebagai studi kasusnya dimana dalam penelitian ini mengambil kasus Pogung Kidul yang secara ekonomi, sosial, dan budaya berbeda dari keadaan di Leeds. Bambang Eko Purnomo (2001) dalam thesisnya tentang Pengaruh Kampus Universitas Gadjah Mada Terhadap Perubahan Fisik dan Sosial Ekonomi Kawasan Pogung membahas perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di Kawasan Pogung. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa terjadi perubahan secara fisik dari lahan tak terbangun menjadi lahan terbangun dengan fungsi sebagai pelayanan mahasiswa terutama pondokan. Senada dengan skripsi Nur Hasti Febriyanti (2010) yang berjudul Dampak Aktivitas Kampus Terpadu

(5)

5 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Terhadap Kawasan di Sekitarnya, pemindahan kampus UMY mengakibatkan infiltrasi kekotaan. Dua penelitian tersebut mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada kawasan tanpa mengkaitkannya dengan gentrifikasi seperti yang dibahas pada penelitian ini. Hendra Fauzi (2012) juga mencoba mentipologikan tempat ketiga bagi mahasiswa di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, dan membuktikan bahwa tempat ketiga di sekitar UGM memiliki konsep akademik dimana mahasiswa dapat melakukan kegiatan akademik sekaligus bersosialisasi dengan komunitasnya.

Terdapat penelitian lain yang juga bersinggungan, seperti thesis Irma Suryani Idrus (2010) yang berjudul Efek Gentrifikasi Pada Perubahan Fasad di Kawasan Kemang Jakarta Selatan. Berbagai teori serta konsep gentrifikasi juga digunakan pada penelitian ini yang diterapkan pada Kawasan Pogung Kidul, Yogyakarta. Ada pula penelitian-penelitian yang memiliki kesamaan lokus yaitu penelitian Ika Puspitasari (2012) tentang Sebaran Warung Burjo dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya serta penelitian Ahmad Arsyuddin (2012) yang berjudul Konsepsi Pemukiman Pemulung Kampung Pogung. Untuk lebih jelasnya, keterangan penelitian yang terkait dapat dilihat pada Tabel 1.1.

(6)

6 Bersambung Tabel 1.1. Keaslian Penelitian

No Nama Judul Fokus Lokasi Metode Keterangan Hasil Penelitian

1 Bambang Eko Purnomo, 2001 Pengaruh Kampus Univesitas Gadjah Mada Terhadap Perubahan Fisik dan Sosial Ekonomi Kawasan Pogung Mengetahui perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di Kawasan Pogung dalam aspek fisik maupun sosial ekonomi yang diakibatkan oleh pengaruh Kampus Universitas Gadjah Mada Kawasan Pogung Induktif - Kualitatif S2 MPKD UGM Perubahan secara fisik dari lahan tak terbangun menjadi lahan terbangun dengan fungsi sebagai pelayanan mahasiswa terutama pemondokan. Darren P. Smith 2005 ‘Studentification-ication: the Gentrification Factory? Menjelaskan studentification sebagai proses perubahan kawasan yang mengekspresikan gentrifikasi dengan formasi pemukiman mahasiswa. Leeds, Inggris Induktif - Kualitatif Geography Division, University of Brighton Studentification yang terjadi erat kaitannya dengan revitalisasi kawasan dalam konteks gentrifikasi. 2 Irma Suryani Idrus, 2010 Efek Gentrifikasi Pada Perubahan Fasad Di Kawasan Kemang Jakarta Selatan

Mengkaji tipe serta efek gentrifikasi yang terjadi di Jalan Kemang Raya Jalan Kemang Raya Induktif – Kualitatif S2 Arsitektur UGM Terjadi perubahan fasad akibat gentrifikasi di Jalan Kemang Raya.

(7)

7 Lanjutan Tabel 1.1. Keaslian Penelitian

No Nama Judul Fokus Lokasi Metode Keterangan Hasil Penelitian

3 Ika

Puspitasari, 2012

Sebaran Warung Burjo dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Mengidentifikasi faktor-faktor yang diduga mempengaruhi persebaran warung burjo Kawasan Pogung Deduktif – Kualitatif S1 PWK UGM Sebaran warung burjo berada pada lokasi yang berdekatan dengan pemukiman penduduk, bukan berada pada lokasi dengan kegiatan tinggi. 4 Ahmad Arsyuddin, 2012 Konsepsi Pemukiman Pemulung Kampung Pogung Menemukan konsep empris sitem pemukiman pemulung yang membuat mereka bias bertahan di lingkungannya Kawasan Pogung Deduktif – Kualitatif S1 PWK UGM Optimalisasi kawasan pemukiman oleh pemulung kampung pogung, berupa optimalisasi sisi spasial dan aktivitas. 5 Nur Hesti Febriyanti, 2010 Dampak Aktivitas Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Terhadap Kawasan di Sekitarnya Menjelaskan dampak yang diakibatkan oleh aktivitas kampus terpadu UMY terhadap kawasan di sekitarnya Radius 0.5 km dari kampus UMY Deduktif - Kualitatif S1 PWK UGM Pemindahan kampus UMY mengakibatkan infiltrasi fungsi kekotaan. 6 Hendra Fauzi, 2012

Tempat Ketiga Bagi Mahasiswa di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Mentipologikan sebaran tempat ketiga bagi mahasiswa di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada. Pogung, Karang, Sendowo, dan Karang Malang Deduktif - Kualitatif S2 Arsitektur UGM

Tempat ketiga yang berada di sekitar UGM memiliki konsep akademik.

Referensi

Dokumen terkait

1) Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas, peralatan dan personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud. 2) Bahwa dokumen-dokumen yang disampaikan adalah benar. 3)

Akan tetapi hasil ini tidak dapat mendukung penelitian yang dilakukan Mishra (2007) pada BSE yang menemukan terjadi perubahan yang signifikan terhadap volume setelah

diteliti, berdasarkan dampak negatif terbesar, sehingga data tersebut sudah terlihat dapat menentukan urutan klausul yang paling berdampak pada sasaran proyek, data penentuan

Persyaratan teknis ini meliputi definisi, singkatan, lstilah, konfigurasi, persyaratan bahan baku dan konstruksi, persyaratan operasional, persyaratan elektris serta persyaratan

Dari data di atas maka dapat diketahui bahwa efisiensi rata-rata penggunaan bahan bakar premium yang paling maksimal adalah ketika menggunakan manifold 4 dan dengan penambahan

2 Apakah Bapak/Ibu memahami syarat-syarat yang diperlukan dalam mensertipikatkan tanah?. 17 42

(1) Pendekatan Rational Emotive Therapy lebih efektif dari pada pendekatan Client Centered Therapy dan Eclectic Therapy sebagai metode dalam membantu siswa untuk

7 Masyarakat Desa Jambu yang mempunyai balita mengikuti kegiatan kelas ibu balita ini dengan baik,lancar dan berpartisipasi aktif.Ibu balita membawa buku Kesehatan Ibu