i
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN
PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH
DI TK PERTIWI 1 DESA PURBOWANGI
KECAMATAN BUAYAN KABUPATEN
KEBUMEN
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Diajukan Oleh:
Nuzulia Hana Fatmala NIM : A11200808
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah digunakan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya. Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Gombong, 2016
v Program Studi S1 Keperawatan,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong Nuzulia Hana Fatmala¹, Nurlaila², Wuri Utami³
Skripsi, Januari 2016
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK PERTIWI 1 DESA PURBOWANGI
KECAMATAN BUAYAN KABUPATEN KEBUMEN xv+ 50 Halaman+ 2 Gambar+ 5 Tabel+ 8 Lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang : Berkembang adalah bertambahnya struktur, fungsi dan kemampuan anak yang lebih kompleks meliputi kemampuan sensorik, motorik, Berkomunikasi dan berinteraksi, kognitif, bersosialisasi, kemandirian, dan lain-lain. Salah satu faktor dalam perkembangan anak yaitu lingkungan pengasuhan. Dalam pengasuhan peran orang tua sangat penting untuk memantau agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pola asuh orangtua dengan perkembangan anak usia prasekolah di Desa Purbowangi, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatancross sectional. Jumlah sampel sebesar 76 responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji statistikSpearman Rank.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukan persentase tertinggi adalah pola asuh demokratis sejumlah 35 responden (50,0%), dan anak sesuai perkembangan sejumlah 52 responden (74,3%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji
Spearman Rank, diperoleh nilai signifikan (p) sebesar 0,000 (p<0,05).
Kesimpulan : Ada hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia prasekolah di Desa Purbowangi, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen.
vi BACHELOR OF NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Nuzulia Hana Fatmala1, Nurlaila2, Wuri Utami3
Minithesis, January 2016
CORRELATION BETWEEN THE PARENTS’ PARENTING AND THE DEVELOPMENT OF PRESCHOOL CHILDREN AT PERTIWI 1
KINDERGARTEN IN PURBOWANGI, BUAYAN, KEBUMEN
xv+ 50 Pages+ 2 Figures+ 5 Tables+ 8 Appendices
ABSTRACT
Background :Growing is the increasing of more complex structure, function and children’s capability, such as sensory and motoric ability, communication, interaction, cognition, socialization, self-indepence, and so on. One of the children’s development factors is parenting environment. Parenting need parents’ role that is very important to monitor their children in order they can grow and develop very well.
Objective : This study aims to determine the correlation between the parents’parenting and the development of preschool children at Pertiwi 1 Kindergarten in Purbowangi, Buayan, Kebumen.
Method : This study used correlational descriptive study with cross sectional approach. The total samples were 70 parents and their children taken by saturated sampling technique. Data collection used questionnaires. Data were analyzed using Spearman Rank statistical test.
Results : The highest percentage of parents’ parenting was democratic consisting of 35 respondents (50.0%). There were 52 children (64.3%) who have had appropriate development. Spearman Rank statistical test showed the significant correlation as indicated by p-value 0.000 (p<0.05).
Conclusion : There were correlation between the parents’ parenting and the development of preschool children at Pertiwi 1 Kindergarten in Purbowangi, Buayan, Kebumen.
vii MOTTO
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya),
dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu
meminta pertolongan.
(QS. An Nahl : 53)
Ketahuilah, jika kalian bersabar sedikit menghadapi kesulitan,
niscaya kalian akan bersenang-senang dengan kenikmatan
yang paling lezat dalam waktu panjang
( Terjemahan Q.S. At Thoriq: 60 )
Kepada Orang bodoh sekalipun, Tuhan mengirimkan keberuntungan. Kepada
orang gila sekalipun, Tuhan memberikan rezeki kehidupan. Jadi janganlah
mudah putus asa, karena Tuhan pasti memberi jalan keluar atas segala
permasalahan
Ada saatnya kita Bicara, ada saatnya kita mendengar. Kita bicara agar orang
lain mengerti dan kita mendengar agar kita bisa memahami
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi Rabbil ’alamin, Segala puji bagi Allah SWT,
Atas rahmat dan hidayah Nya sehingga karya sederhana ini dapat
terselesaikan dengan baik. Terima kasih untuk segenap cinta, perhatian, doa
dan dukungan dari orang-orang terdekat di hati
Dan sepenuh hati kupersembahkan karya sederhana ini untuk :
1. Kedua orangtuaku bapak Jamal dan Ibu Darsih terimakasih untuk semua
doa, dukungan moril dan materiil yang selama ini kalian berikan. Kasih
sayang, pengorbanan dan doa yang tak berujung adalah sumber
kebahagiaan dalam memaknai sebuah hidup.
2. Untuk kakakku yang saya cintai Nur Naelysifa terima kasih untuk
semangat, inspirasi dan dukungannya.
3. Ibu Nurlaila selaku pembimbing satu dan ibu Wuri Utami selaku
pembimbing dua terimakasih atas semua bimbingannya dan masukannya.
4. Teman-teman sepembimbingku Nurlaeli Ahmadah & Riska Qistiana
thanks for semangat yang telah kalian berikan, jangan lupakan perjuangan
dan kekompakan kita, semoga kita semua menjadi orang yang sukses
dikemudian hari.
5. Terimakasih untuk teman-teman angkatan 2012 yang selalu bersama-sama
dalam berjuang mendapatkan ilmu dikampus tercinta STIKES
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian dengan judul “Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Pertiwi 1 Desa Purbowangi Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen”.
Skripsi penelitian ini berisikan tentang latar belakang yang mendasari peneliti melakukan penelitian tentang pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia prasekolah. Selain itu juga dibahas tentang metode yang digunakan peneliti dalam penelitian yang dilakukan. Materi-materi tentang pola asuh orang tua dan perkembangan anak pun dijelaskan dalam skripsi ini.
Selama proses pembuatan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, masukan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga penelitian ini dapat selesai dengan baik, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. M. Madkhan Anis, S.Kep Ns selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
2. Isma Yuniar, S.Kep Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
3. Pembimbing dalam Penelitian ini, yaitu Nurlaila, S.Kep Ns, M. Kep dan Wuri Utami, S.Kep Ns, M.Kep
4. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong, yang telah memberikan banyak pengetahuan kepada penulis.
5. Orang tua tercinta serta saudara-saudaraku yang telah memberikan dukungan baik materil, moril maupun spiritual.
6. Rekan seperjuangan dan sebimbingan yang telah memberikan dukungan dalam terselesaikannya skripsi penelitian ini.
x
8. Pihak–pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi penelitian ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, segala saran dan masukkan sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi penelitian ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan di bidang kesehatan pada khususnya. Amin.
Gombong,……….2016
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...i
PERNYATAAN ...ii
HALAMAN PERSETUJUAN...iii
HALAMAN PENGESAHAN ...iv
ABSTRAK ...v
ABSTRACT ...vi
MOTTO ...vii
PERSEMBAHAN ...viii
KATA PENGANTAR...ix
DAFTAR ISI ...xi
DAFTAR GAMBAR ...xiii
DAFTAR TABEL ...xiv
DAFTAR LAMPIRAN...xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1
B. Rumusan Masalah ...5
C. Tujuan Penelitian...5
D. Manfaat Penelitian...6
E. Keaslian Penelitian ...6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori...10
1. Pola asuh orang tua...10
2. Perkembangan anak usia prasekolah...15
B. Kerangka Teori...26
C. Kerangka Konsep ...27
xii BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian...28
B. Populasi dan Sampel...28
C. Tempat dan Waktu Penelitian ...29
D. Variabel Penelitian ...30
E. Definisi Operasional ...30
F. Teknik Pengumpulan Data...32
G. Teknik Analisa Data ...35
H. Etika Penelitian ...37
I. Uji Validitas dan Reliabilitas ...38
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...41
B. Pembahasan...43
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...50
B. Saran ...50 DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional...31 Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal ...34 Tabel 4.1 Distribusi frekuensi pola asuh orang tua di TK Pertiwi 1 Desa
Purbowangi Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen ...41 Tabel 4.2 Distribusi frekuensi perkembangan anak usia prasekolah di TK
Pertiwi 1 Desa Purbowangi Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen ...42 Tabel 4.3 Distribusi frekuensi pola asuh orang tua dengan perkembangan
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Lembar kuisioner pola asuh orang tua
2. Lampiran 2 : Lembar kuisioner pra skrinning perkembangan (KPSP) 3. Lampiran 3 : Lembar permohonan menjadi responden
4. Lampiran 4 : Lembar persetujuan menjadi responden 5. Lampiran 5 : Pengolahan penelitian
6. Lampiran 6 : Surat- surat penelitian 7. Lampiran 7 : Jadwal penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak-anak merupakan generasi penerus pembangunan negara dan
investasi Indonesia menuju negara maju yang dapat diperhitungkan di
tingkat global. Salah satu penentu negara ini memiliki investasi sumber daya
manusia yang berkualitas adalah pertumbuhan dan perkembangan
anak-anak Indonesia. Ada 4 prinsip dasar hak anak-anak yang terkandung di dalam
Konvensi Hak-hak Anak yang disetujui oleh Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-bangsa pada tanggal 20 Nopember 1989 dan telah diratifikasi
Indonesia pada tahun 1990, yaitu: Non-diskriminasi, Kepentingan yang
terbaik bagi anak, Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan tumbuh
kembang anak, serta Penghargaan terhadap pendapat anak. Menurut prinsip
dasar hak anak yang ke-3, anak mempunyai hak untuk tumbuh dan
berkembang. Tumbuh berarti bertambahnya ukuran tubuh dan jumlah sel
serta jaringan di antara sel-sel. Berkembang adalah bertambahnya struktur,
fungsi dan kemampuan anak yang lebih kompleks meliputi kemampuan
sensorik, motorik, Berkomunikasi dan berinteraksi, kognitif, bersosialisasi,
kemandirian, dan lain-lain (Kementrian Kesehatan Republik Iindonesia,
2012).
Struktur populasi kelompok usia anak di Indonesia pada tahun 2013
mencakup 37,66% dari seluruh kelompok usia atau ada 89,5 juta penduduk
termasuk dalam kelompok usia anak. Berdasarkan kelompok usia, jumlah
anak kelompok usia 0-4 tahun sebanyak 22,7 juta jiwa (9,54%), kelompok
usia 5-9 tahun sebanyak 23,3 juta jiwa (9,79%), kelompok usia 10-14 tahun
sebanyak 22,7 juta jiwa (9,55%), dan kelompok usia 15-19 tahun berjumlah
20,9 juta (8,79%) (Kemenkes RI, 2014). Diperkirakan lebih dari 200 juta
2
optimalnya karena masalah kemiskinan, malnutrisi, dan lingkungan yang
tidak mendukung, sehingga mempengaruhi perkembangan kognitif,
motorik, emosi, dan sosial anak (Kesehatan masyarakat, 2014).
Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan buah cinta
dari orang tuanya. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis yaitu
periode usia anak di bawah lima tahun. Pada lima tahun pertama kehidupan,
proses tumbuh kembang anak berjalan sangat pesat dan optimal dimana
anak sangat memerlukan rangsangan atau stimulus yang berguna untuk
perkembangannya. Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan
dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan
optimal apabila interaksi sosial sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai
tahap perkembangannya. Sementara itu, lingkungan yang tidak mendukung
akan menghambat perkembangan anak (Adriana, 2013).
Penelitian mutakhir mengungkapkan bahwa sampai dengan usia lima
tahun sangat penting bagi perkembangan otak. Berbagai pengalaman masa
kecil menjadi dasar untuk perkembangan pengorganisasian dan fungsi otak
sepanjang hidupnya. Hal tersebut akan memberikan pengaruh terhadap
bagaimana cara anak mengembangkan kemampuan belajar, kemampuan
sosial ataupun emosinya. Anak-anak memiliki kemampuan belajar lebih
cepat dibandingkan dengan kemampuan pada usia lainnya. Anak
memerlukan kasih sayang dan pengasuhan untuk menumbuhkan rasa aman
dan percaya yang nantinya berkembang menjadi rasa percaya pada saat
mereka tumbuh. Anak-anak akan tumbuh, belajar dan berkembang dengan
cepat jika mereka menerima kasih sayang, cinta, perhatian, dorongan dan
stimulasi mental. Memahami tahapan perkembangan anak, akan membantu
orang tua mengerti tentang apa yang diharapkan dan bagaimana orang tua
dapat membantu anak untuk tumbuh dan berkembang. Kedua orang tua,
begitu juga anggota keluarga perlu dilibatkan dalam perawatan dan
pengasuhan pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebuah hubungan erat
antara pengasuh dengan anak, merupakan cara terbaik untuk perkembangan
3
Kasih sayang orang tua merupakan salah satu kebutuhan yang
diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin
(Narendra, et al, 2008). Salah satu faktor dalam perkembangan anak yaitu
lingkungan pengasuhan. Dalam pengasuhan peran orang tua sangat penting
untuk memantau agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Orang tua perlu mengetahui dan mengenali ciri-ciri serta prinsip
perkembangan seorang anak. Interaksi antara anak dan orang tua sangat
bermanfaat bagi proses perkembangan anak secara keseluruhan. Anak yang
pertumbuhan dan perkembanganya baik akan menjamin kelangsungan hidup
yang baik untuk masa depannya kelak (Maryam, 2015).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sapril (2013) menyatakan bahwa
ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan pada anak
usia 3-5 tahun di Tk Islam Qalbin Salim Makassar. Pola asuh orang tua
bertujuan agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Dalam
penerapan pola asuh, orangtua perlu memperhatikan keunikan anak. Anak
memiliki kekhasan sifat-sifat yang berbeda dari satu anak dengan anak yang
lain, sehingga orang tua dapat menerapkan beberapa pola asuh secara
bergantian untuk menghadapi anak (Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional, Bina Keluarga Balita dan Anak, 2013). Orang tua
berperan sebagai pendidik pertama dan utama dalam perkembangan anak.
Anak yang mendapat pola pengasuhan yang baik akan akan berkembang
secara optimal. Pendidikan bagi anak merupakan suatu hal yang penting
dalam proses perkembangan anak dalam upaya meningkatkan potensi anak
agar berkembang secara optimal. Pendidikan pada anak usia dini merupakan
pembinaan dan pelatihan agar anak memiliki kemampuan tertentu yang
diperlukan dalam kehidupannya, sekarang dan masa yang akan datang.
Keberhasilan pendidikan anak dalam keluarga sangat dipengaruhi oleh
bagaimana pola asuh orangtua terhadap anak. karena keluarga adalah wadah
bagi anak untuk mendapatkan pengetahuan, pengalaman dan pemahaman
4
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ariyana (2009) menyatakan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang
perkembangan anak dengan perkembangan motorik kasar anak usia 4-5
tahun dan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang
perkembangan anak dengan perkembangan motorik halus anak usia 4-5
tahun. Kemudian hasil penelitian yang dilakukan oleh Werdiningsih (2012)
menyatakan bahwa ada hubungan peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan
dasar anak terhadap perkembangan motorik halus, motorik kasar dan
personal sosial anak prasekolah usia 3-6 tahun di TK Baptis Setia Bakti
Kediri.
Pada saat ini berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui
gangguan perkembangan anak telah dibuat. Demikian pula dengan skrining
untuk mengetahui penyakit-penyakit yang potensial yang dapat
mengakibatkan gangguan perkembangan anak. Deteksi dini perkembangan
anak sangat berguna agar diagnosis maupun pemulihannya dapat dilakukan
lebih awal, sehingga tumbuh kembang anak dapat berlangsung seoptimal
mungkin. Skrinning perkembangan merupakan prosedur rutin dalam
pemeriksaan tumbuh kembang anak sehari- hari yang dapat memberikan
petunjuk ada tidaknya sesuatu yang perlu mendapat perhatian. Anak dapat
dikatakan mengalami keterlambatan perkembangan secara menyeluruh
ketika anak mengalami keterlambatan pada lebih dari domain
perkembangan (Soetjiningsih, 2012).
Dari studi pendahuluan yang dilakukan pada 16 September 2015 di
TK Pertiwi 1 Desa Purbowangi Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen
terdapat anak usia 4-6 tahun berjumlah 76 anak. Dari hasil wawancara
dengan guru dan observasi, masih ada 20 anak yang perkembangan motorik
halusnya seperti anak belum bisa memegang pensil dengan baik, belum
dapat menulis beberapa huruf dan belum bisa menulis sendiri. Kemudian
dari perkembangan sosialisasi dan kemandirian, ada 10 anak yang belum
mampu bersosialisasi dengan baik seperti tidak mau bergabung dan bermain
5
mandiri seperti masih di tunggu oleh orang tuanya di TK dan tidak mau di
tinggal oleh orang tuanya. Menurut Yusuf (2014) perkembangan motorik
halus anak usia 4-6 tahun seharusnya anak sudah bisa menggunakan pensil,
menggambar, memotong dengan gunting, dan sudah bisa menulis huruf
cetak. Berdasarkan wawancara kepada 14 orang tua anak didapatkan hasil
sebanyak 8 orang tua anak menerapkan pola asuh demokratis mengarahkan
anak untuk berbuat baik, menegur anak apabila anak melakukan kesalahan
dan tidak menghukum anak, 6 orang tua anak menerapkan pola asuh otoriter
ibu sering marah dan menghukum anak apabila anak melakukan kesalahan
seperti menjewer, mencubit dan tidak mengizinkan anak keluar rumah
apabila bersalah, anak di haruskan untuk tidur siang, dan menuntut anak
untuk berprestasi. Berdasarkan fenomena tersebut sehingga peneliti tertarik
untuk meneliti tentang pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia
prasekolah di TK Pertiwi Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merumuskan masalah
dalam penelitian ini adalah “ Adakah Hubungan Pola Asuh Orangtua
dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Pertiwi 1 Desa
Purbowangi Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pola asuh orangtua dengan perkembangan anak
usia prasekolah
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pola asuh orangtua pada anak usia prasekolah
6
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat :
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan dapat
memberi masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
penerapannya khususnya di bidang keperawatan bagi akademik
maupun bagi instansi pendidikan di TK.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Orang tua
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan informasi
pentingnya penerapan pola asuh yang sesuai untuk
perkembangan anaknya.
b. Bagi Guru
Dapat dijadikan bahan informasi tentang pola asuh orang tua
dan perkembangan anak, sehingga diharapkan mereka dapat
bekerjasama dan memberikan bimbingan kepada anak didiknya.
c. Bagi Keperawatan
Penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan referensi sumber
bacaan dan sebagai tambahan pengembangan ilmu mengenai
pola asuh orang tua dan perkembangan anak.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan
dan pengalaman bagi peneliti dalam melakukan penelitian dan
penulisan skripsi ini.
E. Keaslian Penelitian
1. Helmy Betsy Kosegeran (2013) dengan judul penelitian “Hubungan
tingkat pengetahuan orang tua tentang stimulasi dini dengan
perkembangan anak usia 4-5 tahun di desa Ranoketang Atas “. Desain
penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross
7
pada bulan Juni 2013 didesa Ranoketang Atas. Hubungan tingkat
pengetahuan orang tua tentang stimulasi dini dengan perkembangan
anak usia 4-5 tahun dianalisis menggunakan uji kolmogorov smirnov.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang stimulasi dini
dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun (p=0,005). Pengetahuan
orang tua yang baik tentang stimulasi dini mempengaruhi pemberian
stimulasi terhadap perkembangan anak, sehingga anak mencapai
perkembangan optimal sesuai usianya. Saran melalui penelitian ini
yaitu deteksi dini tumbuh kembang anak dan penyuluhan tentang
pentingnya stimulasi dini terhadap perkembangan anak dapat
dilakukan. Persamaan dengan penelitian ini sama-sama meneliti
tentang perkembangan anak. Perbedaan dengan penelitian ini adalah
tempat, waktu, dan variabel penelitian.
2. Ayu Thabita Agustus Werdiningsih (2012) dengan judul penelitian “
Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak terhadap
perkembangan motorik halus, motorik kasar dan personal sosial anak
prasekolah usia 3-6 tahun di TK Baptis Setia Bakti Kediri”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara peran ibu
pada pemenuhan kebutuhan dasar anak-anak terhadap perkembangan
anak usia prasekolah di TK Baptis Setia Bakti Kediri. Desain yang
digunakan adalah Korelasi Analitik. Responden penelitian ini adalah
anak-anak berusia 3-6 tahun beserta ibunya berjumlah 65 responden,
Responden diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Variable independen penelitian ini adalah peran ibu dalam pemenuhan
kebutuhan dasar anak-anak dan variable dependen adalah
perkembangan anak-anak prasekolah. Perkembangan anak-anak
prasekolah terdiri atas perkembangan motorik halus, motorik kasar,
bahasa,dan personal sosial. Pengumpulan data peran ibu dengan
menggunakan kuisioner dan observasi dengan mengunakan format
8
tersebut dianalisis menggunakan uji Spearman Rho dengan tingkat
kemaknaan α <0.05. Hasilnya menunjukkan bahwa perkembangan
motorik halus p= 0.001 dengan coefficient correlation 0.406,
perkembangan motorik kasar p= 0.007 dengan coefficient correlation
0.331, perkembangan bahasa 0.369 dengan coefficient correlation
0.11, perkembangan personal sosial p= 0.001 dengan coefficient
correlation 0.400. Kesimpulannya adalah ada hubungan peran ibu
dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak terhadap perkembangan
motorik halus, motorik kasar dan personal sosial anak prasekolah usia
3-6 tahun di TK Baptis Setia Bakti Kediri. Persamaan dengan
penelitian ini sama-sama meneliti tentang perkembangan anak usia
prasekolah. Perbedaan dengan penelitian ini adalah tempat, waktu,
variabel independen penelitian dan desain penelitian.
3. Reski Amalia Sapril (2013) dengan judul penelitian “ Hubungan
antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia 3-5 tahun
di TK Islam Qalbin Salim Makassar”. Pola asuh orang tua merupakan
kemampuan orang tua untuk menyediakan waktu, perhatian, dan
dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan
sebaik-baiknya (Soekirman, 2000). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Hubungan antara pola asuh orang tua dengan
perkembangan pada anak usia 3-5 tahun di Tk. Islam Qalbin Salim
Makassar. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah Tk. Islam Qalbin
Salim Makassar. Desain penelitian yang digunakan pendekatan cross
sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 42 orang yang didapatkan
dengan menggunakan pendekatan survey analitik dengan rancangan
cross sectional study. Pengumpulan data menggunakan kuisioner,
selanjutnya data diolah, diedit dan ditabulasi dengan menggunakan
Komputer dengan Uji Chi Square yang disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi. Analisa yang dilakukan adalah univariat dan bivariat
dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 dengan P = 0,014. Hasil
9
anak 52,4% dengan nilaiprobabiliti(p) yaitu 0,014. Dari hasil analisis
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua
dengan perkembangan pada anak usia 3-5 tahun di Tk.Islam Qalbin
Salim Makassar. Persamaan dengan penelitian ini sama-sama meneliti
tentang pola asuh orang tua dan perkembangan anak. Perbedaan
dengan penelitian ini adalah tempat dan waktu penelitian.
4. Desi Ariyana (2009) dengan judul penelitian “Hubungan pengetahuan
ibu tentang perkembangan anak dengan perkembangan motorik kasar
dan motorik halus anak usia 4-5 Tahun di TK Aisyiyah Bustanul
Athfal 7 Semarang” . Tujuan penetitian ini adatah untuk mengetahui
hubungan pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dengan
perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-5 tahun
diTK Aisyiyah Bustanut Athfat 7 Semarang. Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif korelasi dengan metode pendekatan croos
sectional yang dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai
anak usia 4-5 tahun sebanyak 69 orang dan anak usia 4-S tahun
sebanyak 69 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan
sampling jenuh yaitu seluruh anggota populasi diambil semua untuk
dijadikan sampel. Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uii chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang
perkembangan anak dengan perkembangan motorik kasar anak usia
4-5 tahun dengan nilail value 0,0s9 (Bvalue < 0,04-5) dan ada hubungan
yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang perkembangan anak
dengan perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun dengan
nilaifivalue 0,002 (lvalue < 0,05). Persamaan dengan penelitian ini
sama-sama meneliti tentang perkembangan anak. Perbedaan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Adriana Dian. 2013.Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak.Jakarta : Salemba Medika.
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Edisi revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.
Ariyana Desi. 2009. Hubungan pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-5 Tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang. Jurnal Keperawatan, Vol 2 No. 2 – Maret 2009 : 11' 20.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Bina Keluarga Balita dan Anak. 2013.Menjadi Orang Tua Hebat dalam Mengasuh Anak (usia 0-6 tahun). Di akses dari www.slideshare.net/cara-menjadi-orang-tua-hebat-buku-1-bina-keluarga-balita pada tanggal 25 September 2015 pukul 08.20 WIB
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Di unduh dari http://www.depkes.go.id
Dewi, Vivian. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika.
Fatimah Listriana. 2011. Hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak di R.A Darussalam Desa Sumber Mulyo, Jogoroto, Jombang. Jombang : D-III Kebidanan FIK UNIPDU
Hidayat A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan Teknik Analisis Data. Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Kebutuhan Dasar Anak Untuk Tumbuh Kembang yang Optimal. Di unduh dari http://www.gizikia.depkes.go.id/kebutuhan-dasar-anak-untuk-tumbuh-kembang-yang-optimal/?print=pdf tanggal 25 September 2015 pukul 07.10 WIB
Kesehatan Masyarakat. 2014. Pengertian dan Faktor yang Dinilai Pada Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita. Di unduh dari http://www.indonesian-publichealth.com/2014/08/deteksi-dini-tumbuh-kembang-balita.html pada tanggal 25 September 2015 pukul 08.35 WIB
Kosegeran Betsy Helmy. 2013. Hubungan tingkat pengetahuan orang tua tentang stimulasi dini dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun di desa Ranoketang Atas. jurnal keperawatan, Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013. Manado : Universitas Sam Ratulangi.
Kyle Terri , Carman Susan. 2014. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Edisi 2. Jakarta: EGC
Maryam Siti. 2015. Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta : EGC.
Narendra, Moersintowati B, et al. 2008. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta : CV. Sagung Seto.
Notoatmodjo, S. 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Sapril Amalia Reski. 2013. Hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia 3-5 tahun di TK Islam Qalbin Salim Makassar. Jurnal Keperawatan, Volume 3 Nomor 3 Tahun 2013, ISSN : 2302-1721. Makassar: Stikes Nani Hasanuddin.
Saryono. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Siswanto Hadi. 2010. Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
Soetjiningsih. 2012.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta : EGC.
Soetjiningsih. 2014.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta : EGC.
Soetjiningsih, Ranuh. 2013.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta : EGC.
Suharsono Joko Tri. 2009. Hubungan pola asuh orang tua terhadap kemampuan sosialisasi pada anak prasekolah di TK Pertiwi Purwokerto Utara. Jurnal Keperawatan. Volume 4, No.3, November 2009. Purwokerto : Universitas Jendral Soedirman.
Werdiningsih Agustus Thabita Ayu. 2012. Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak terhadap perkembangan anak usia prasekolah. Jurnal Keperawatan,.Volume 5, No. 1, Juli 2012.Kediri: STIKES RS Baptis.
Lampiran 1
LEMBAR KUISIONER PENELITIAN
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK PERTIWI 1 DESA PURBOWANGI
KECAMATAN BUAYAN KABUPATEN KEBUMEN
Petunjuk Pengisian Kuisioner :
1. Isilah data dibawah ini dengan lengkap.
2. Mohon kuisioner ini diisi dengan menjawab seluruh pertanyaan yang ada
3. Pertanyaan dibawah adalah tentang pola asuh orang tua 4. Baca pertanyaan sebelum menjawab
5. Berilah tanda (√) pada kotak yang telah disediakan dan pilihlah sesuai keadaan yang sebenarnya
6. Setelah selesai menjawab mohon kuisioner ini dikembalikan kembali
A. Karakteristik Responden
Nama orang tua/wali :
Umur :
Hubungan dengan anak :
Pekerjaan
Ayah :
Ibu :
Pendidikan
Ayah :
Ibu :
Orang tua/wali dari
Nama anak :
Umur :
B. Kuisioner
Kuisioner ini terdiri dari beberapa pertanyaan. Terdapat 4 pilihan jawaban
yang disediakan untuk setiap pertanyaan yaitu :
a. SS : jika pertanyaan tersebut “Sangat Sering” anda lakukan
b. S : jika pertanyaan tersebut “ Sering” anda lakukan
c. TS : jika pertanyaan tersebut “ Tidak Sering” anda lakukan
d. STS : jika pertanyaan tersebut “ Sangat Tidak Sering” anda lakukan
Setiap orang mempunyai jawaban yang berbeda- beda berdasarkan
keadaannya masing- masing, oleh karena itu pilihlah jawaban yang paling
sesuai dengan diri anda dan anak anda, karena tidak ada jawaban yang
1. Saya memberikan alasan pada anak saya, ketika
saya melarangnya bermain
2. Sebagai orangtua, saya memberikan perintah
apapun yang saya inginkan pada anak saya
3. Saya membiarkan anak saya bermain seharian
tanpa menegurnya
4. Apabila anak saya melakukan kesalahan, saya
akan langsung menghukumnya (seperti
menjewer, mencubit)
5. Saya memberikan peraturan pada anak dan
memberikan alasan mengapa ia harus
mematuhinya
6. Saya membiarkan anak saya bermain sendirian
No Pertanyaan
7. Saya tidak menghiraukan ketika anak saya tidak
mau atau malas untuk berangkat sekolah
8. Ketika anak saya melakukan kesalahan, saya
akan menanyakan dulu alasan ia melakukanya
9. Saya tidak menghiraukan apa yang dilakukan
anak saya
10. Saya kurang memberikan perhatian pada
kebutuhan yang di butuhkan anak
11. Apabila anak saya mengungkapkan pendapat
yang berbeda dengan saya, saya akan
menghargainya
12. Saya membiarkan ketika anak terjatuh dan
menangis pada saat bermain
13. Saya memberikan apapun yang anak saya
inginkan
14. Saya menerapkan kedisiplinan dalam segala hal
pada anak saya
15. Saya mengarahkan anak saya tentang perbuatan
baik yang perlu dilakukan
16. Saya membiarkan anak bertingkah sesuka hati
17. Saya memarahi anak, apabila nilai raport anak
saya jelek
18. Saya tidak menuntut prestasi pada anak saya
19. Saya menggunakan kata- kata positif dalam
melarang anak (tidak menggunakan kata jangan
No Pertanyaan
20. Saya membiarkan anak mengamuk meluapkan
amarahnya
21. Saya membela anak ketika anak melakukan
kesalahan
22. Saya marah jika anak tidak mau tidur siang
23. Saya bermain bersama anak pada saat santai
dirumah
24. Saya mendidik anak dengan tegas walaupun
tidak sesuai dengan keinginan anak
25. Saya memberikan kesempatan anak untuk
bermain tetapi dengan memberikan batas waktu
tertentu
26. Bila anak merayakan ulang tahun, saya akan
memberikan hadiah sesuai keinginan anak
27. Apapun peraturan yang saya berikan, maka anak
saya tidak boleh membantah dan harus
mematuhinya
28. Saya tidak ada waktu untuk mengajak anak saya
bermain bersama
29. Saya selalu mengawasi setiap hal yang dilakukan
anak
30. Ketika anak saya belajar, saya tidak
membimbingnya
31. Saya memberikan pujian terhadap keberhasilan
No Pertanyaan
Sangat Sering (SS)
Sering (S)
Tidak Sering (TS)
Sangat Tidak Sering (STS)
32. Waktu bekerja saya lebih lama dari waktu
bersama anak
33. Saya memberikan kebebasan pada anak untuk
melakukan sesuatu tanpa pengawasan diri saya
34. Ketika saya harus pergi meninggalkan anak di
rumah, saya tetap pergi tanpa sepengetahuan
anak
35. Saya membiarkan ketika anak melakukan yang
anak saya sukai
36. Saya memberikan ancaman atau hukuman jika
Lampiran 2
LEMBAR KUISIONER PENELITIAN
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK PERTIWI 1 DESA PURBOWANGI
KECAMATAN BUAYAN KABUPATEN KEBUMEN
Karakteristik Responden
Nama anak :
Umur :
KPSP PADA ANAK UMUR 36 BULAN
1. Bila diberi pensil, apakah anak mencoret- coret kertas tanpa bantuan /petunjuk?
Gerak halus Ya Tidak
2. Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu?
Kubus yang digunakan ukuran 2,5-5 cm
Gerak halus Ya Tidak
3. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti “minta minum”, “mau tidur”?
“terimakasih”, dan “dadag” tidak ikut dinilai
Bicara & bahasa
Ya Tidak
4. Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar- gambar ini tanpa bantuan?
( Menyebut dengan suara binatang tidak ikut dinilai)
Bicara & bahasa
Ya Tidak
5. Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut atau dada anda dari jarak 1,5 meter?
Gerak kasar Ya Tidak
6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini: “ Letakkan kertas ini di lantai”.
“Letakkan kertas ini di kursi”. “Berikan kertas ini kepada ibu”.
Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi?
Bicara & bahasa
Ya Tidak
7. Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurang – kurangnya 2,5 cm Suruh anak menggambar garis lain di samping garis ini.
Jawab YA bila ia menggambar garis seperti ini:
Jawab TIDAK bila ia menggambar garis seperti ini:
Gerak halus Ya Tidak
8. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai.
Apakah anak dapat melompati bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?
Gerak kasar Ya Tidak
9. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi &
kemandirian
Ya Tidak
10. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
KPSP PADA ANAK UMUR 42 BULAN
1. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi &
kemandirian
Ya Tidak
2. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
Gerak kasar Ya Tidak
3. Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan
tangannya dengan baik sehingga anda tidak perlu mengulanginya?
Sosialisasi & kemandirian
Ya Tidak
4. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
Gerak kasar Ya Tidak
5. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai.
Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa di dahului lari?
Gerak kasar Ya Tidak
6. Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran.
Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?
Jawab : TIDAK
Gerak halus Ya Tidak
7. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang di gunakan ukuran 2,5-5 cm
Gerak halus Ya Tidak
8. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau
9. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju, atau kaos kaki tanpa di bantu? (tidak termasuk memasang kancing, gesper, atau ikat pinggang)
Sosialisasi & kemandirian
KPSP PADA ANAK UMUR 48 BULAN
1. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
Gerak kasar Ya Tidak
2. Setelah makan , apakah anak mencuci dan mengeringkan
tangannya dengan baik sehingga anda tidak perlu mengulanginya?
Sosialisasi & kemandirian
Ya Tidak
3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
Gerak kasar Ya Tidak
4. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai.
Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa di dahului lari?
Gerak kasar Ya Tidak
5. Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran.
Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?
Jawab : TIDAK
Gerak halus Ya Tidak
6. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang di gunakan ukuran 2,5-5 cm
Gerak halus Ya Tidak
7. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau
8. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju, atau kaos kaki tanpa di bantu? (tidak termasuk memasang kancing, gesper, atau ikat pinggang
Sosialisasi & kemandirian
Ya Tidak
9. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa di bantu?. Jawab TIDAK jika ia hanya menyebut sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
Bicara & bahasa
KPSP PADA ANAK UMUR 54 BULAN
1. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2,5- 5 cm
Gerak halus Ya Tidak
2. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau
3. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju, atau kaos kaki tanpa di bantu? (tidak termasuk memasang kancing, gesper, atau ikat pinggang
Sosialisasi & kemandirian
Ya Tidak
4. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa di bantu?. Jawab TIDAK jika ia hanya menyebut sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
Bicara & bahasa
Ya Tidak
5. Isi titik- titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan.
“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?”……… “Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?”…….. “Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?”……..
Jawab YA bila anak menjawab ke 3 pertanyaan tadi denganbenar, bukan dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yangbenaradalah “menggigil”, “ pakai mantel”, atau “masuk kedalam rumah”.
Jika lapar, jawaban yangbenaradalah “makan”.
Jika lelah, jawaban yang benar adalah “ mengantuk”, “tidur”, “berbaring/tidur-tiduran”, “istirahat” atau “ diam sejenak”.
Bicara & bahasa
Ya Tidak
6. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka? Sosialisasi & kemandirian
Ya Tidak
7. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
Gerak kasar Ya Tidak
8. Jangan mengoreksi / membantu anak. Jangan menyebut kata “lebih panjang”.
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak. Tanyakan “Mana garis yang lebih panjang?” Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang. Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut. Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
9. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini dikertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat mendapat menggambar seperti contoh ini?
Gerak halus Ya Tidak
10. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada saat memberi perintah berikut ini:
“Letakkan kertas di atas lantai” “ Letakkan kertas ini di bawah kursi” “Letakkan kertas ini di depan kamu” “Letakkan kertas ini dibelakang kamu”
Jawaban Ya hanya jika anak mengerti arti “di atas”, “dibawah”, “didepan”, dan “dibelakang”.
Bicara & bahasa
KPSP PADA ANAK UMUR 60 BULAN
1. Isi titik-titik dibawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan.
“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?”……….. “Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?”……….. “Apa yang kamu lakukakn jika kamu lelah?”………
Jawab “Ya” bila anak menjawab 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan jawaban yang benar adalah “menggigil”, “pakai mantel”, atau “masuk kedalam rumah”
Jika lapar jawaban yangbenaradalah “makan”
Jika lelah jawaban yang benar adalah “mengantuk”, “tidur”, “berbaring atau tidur-tiduran”, “istirahat” atau “diam sejenak”
Bicara & bahasa
Ya Tidak
2. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka? Sosialisasi & kemandirian
Ya Tidak
3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukan caranya, dan beri anak kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah anak mempertahankan keseimbangannya dalam waktu 6 detik atau lebih ?
Gerak kasar Ya Tidak
4. Jangan mengoreksi / membantu anak. Jangan menyebut kata
“lebih panjang”.
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak. Tanyakan “Mana garis yang lebih panjang?” Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang. Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut. Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
Gerak halus Ya Tidak
5. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini,
suruh anak menggambar seperti contoh ini dikertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat mendapat menggambar seperti contoh ini?
6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini: “Letakkan kertas di atas lantai”
“ Letakkan kertas ini di bawah kursi” “Letakkan kertas ini di depan kamu” “Letakkan kertas ini dibelakang kamu”
Jawaban Ya hanya jika anak mengerti arti “di atas”, “dibawah”,
8. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan katakan pada
anak:
“Tunjuk segi empat merah” “ Tunjuk segi empat kuning” “Tunjuk segi empat biru” “Tunjuk segi empat hijau”
Dapatkah anak menunjuk keempat gambar itu dengan benar?
Bicara & bahasa
Ya Tidak
9. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai).
Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
Gerak kasar Ya Tidak
10. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan? Sosialisasi & kemandirian
KPSP PADA ANAK UMUR 66 BULAN
1. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini,
suruh anak menggambar seperti contoh ini dikertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat mendapat menggambar seperti contoh ini?
Gerak halus Ya Tidak
2. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada saat memberi perintah berikut ini:
“Letakkan kertas di atas lantai” “ Letakkan kertas ini di bawah kursi” “Letakkan kertas ini di depan kamu” “Letakkan kertas ini dibelakang kamu”
Jawaban Ya hanya jika anak mengerti arti “di atas”, “dibawah”,
4. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan katakan pada
anak:
“Tunjuk segi empat merah” “ Tunjuk segi empat kuning” “Tunjuk segi empat biru” “Tunjuk segi empat hijau”
Dapatkah anak menunjuk keempat gambar itu dengan benar?
Bicara & bahasa
Ya Tidak
5. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
Gerak kasar Ya Tidak
6. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan? Sosialisasi & kemandirian
7. Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan padanya. “Buatlah gambar orang”.
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan
bertanya/mengingatkan anak bila ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti mata, telinga, lengan, dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh?
Gerak halus Ya Tidak
8. Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, dapatkah anak menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh?
Gerak halus Ya Tidak
9. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat- kalimat yang belum selesai ini, jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan: “Jika kuda besar maka tikus………”
“Jika api panas maka es………...” “ Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang....”
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang pria)?
Bicara & bahasa
Ya Tidak
10. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis / bola kasti dengan menggunakan kedua tangannya?
(bola besar tidak ikut dinilai).
KPSP PADA ANAK UMUR 72 BULAN
1. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan katakan pada
anak:
“Tunjuk segi empat merah” “ Tunjuk segi empat kuning” “Tunjuk segi empat biru” “Tunjuk segi empat hijau”
Dapatkah anak menunjuk keempat gambar itu dengan benar?
Bicara & bahasa
Ya Tidak
2. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
Gerak kasar Ya Tidak
3. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan? Sosialisasi & kemandirian
Ya Tidak
4. Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan
padanya. “Buatlah gambar orang”.
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan
bertanya/mengingatkan anak bila ada bagian yang belum
tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti mata, telinga, lengan, dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh?
Gerak halus Ya Tidak
5. Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 4, dapatkah anak menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh?
Gerak halus Ya Tidak
6. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat- kalimat yang belum selesai ini, jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan: “Jika kuda besar maka tikus………”
“Jika api panas maka es………...” “ Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang....”
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang pria)?
Sosialisasi & kemandirian
Ya Tidak
7. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis / bola kasti dengan menggunakan kedua tangannya?
(bola besar tidak ikut dinilai).
Gerak kasar Ya Tidak
8. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukan caranya dan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 11 detik atau lebih?
9. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
Gerak halus Ya Tidak
10. Isi titik- titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan sampai 3 kali bila anak menanyakannya.
“Sendok dibuat dari apa?”……… “Sepatu dibuat dari apa?”………... “Pintu dibuat dari apa?”……….
Apakah anak dapat menjawab ke 3pertanyaan di atas dengan benar?
Sendok dibuat dari besi, baja, plastik, kayu. Sepatu dibuat dari kulit, karet, kain, plastik, kayu. Pintu dibuat dari kayu, besi, kaca.
Bicara & bahasa
Lampiran 3
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth:
Bapak/ Ibu Calon Responden Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb Dengan hormat
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong
Nama : Nuzulia Hana Fatmala NIM : A11200808
Akan mengadakan penelitian tentang “HUBUNGAN POLA ASUH
ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA
PRASEKOLAH DI TK PERTIWI 1 DESA PURBOWANGI
KECAMATAN BUAYAN KABUPATEN KEBUMEN”. Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat buruk bagi Bapak/Ibu sebagai responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian. Apabila Bapak/Ibu menyetujui maka dengan ini saya mohon kesediaan responden untuk menandatangani lembaran persetujuan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan dalam lembaran kuesioner.
Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Gombong, 2016
Lampiran 4
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini orang tua / wali :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Hubungan dengan anak :
Alamat :
Saya menyatakan bersedia untuk berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian yang akan yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong, tentang “HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK PERTIWI 1 DESA PURBOWANGI KECAMATAN BUAYAN KABUPATEN KEBUMEN”.
Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif terhadap saya, sehingga jawaban yang saya berikan adalah yang sebenarnya dan data mengenai diri saya dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiannya oleh peneliti. Semua berkas yang mencantumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan sukarela tanpa ada paksaan pihak manapun.
Gombong, 2016
Responden
Lampiran 5
Pengolahan SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas
RELIABILITY
/VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24 p25 p26 p27 p28 p29 p30 p31 p32 p33 p34 p35 p36 total /SCALE('ALL VARIABLES') ALL
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.747 37
p1 232.83 564.282 .519 .739
p2 233.10 565.197 .499 .739
p3 232.83 571.109 .557 .742
p5 232.87 567.982 .419 .741
p6 232.50 568.052 .601 .740
p7 232.47 569.982 .526 .741
p8 232.90 558.783 .663 .736
p9 232.53 569.016 .557 .741
p10 232.67 569.954 .528 .741
p11 232.73 569.513 .569 .741
p12 232.47 570.257 .515 .741
p13 233.00 566.690 .566 .740
p14 233.03 563.620 .456 .739
p15 232.53 572.602 .407 .743
p16 232.60 570.938 .477 .742
p17 233.03 564.102 .531 .739
p18 232.80 559.062 .662 .736
p19 233.03 564.102 .531 .739
p20 232.70 569.941 .423 .742
p21 232.83 571.109 .557 .742
p22 233.13 564.602 .538 .739
p23 232.80 559.062 .662 .736
p24 232.90 560.300 .619 .737
p25 232.73 570.478 .526 .742
p26 232.70 571.114 .426 .742
p27 233.03 563.895 .580 .739
p28 232.60 569.697 .528 .741
p29 232.90 566.783 .504 .740
p30 232.60 569.697 .528 .741
p31 232.90 560.300 .619 .737
p32 233.10 566.093 .510 .740
p33 232.50 568.052 .601 .740
p34 232.60 569.697 .528 .741
p35 232.50 570.948 .480 .742
p36 232.90 566.783 .504 .740
Pengolahan SPSS pola asuh orang tua dan perkembangan anak
FREQUENCIES VARIABLES=Pola perkembangan
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE SKEWNESS SESKEW KURTOSIS SEKURT
/GROUPED=Pola perkembangan /BARCHART PERCENT
/ORDER=ANALYSIS.
pola asuh orangtua
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid demokratis 35 50.0 50.0 50.0
otoriter 32 45.7 45.7 95.7
permisif 3 4.3 4.3 100.0
Total 70 100.0 100.0
perkembangan anak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sesuai perkembangan 52 74.3 74.3 74.3
perkembangan meragukan 13 18.6 18.6 92.9
kemungkinan penyimpangan 5 7.1 7.1 100.0
CROSSTABS
N Percent N Percent N Percent
pola asuh orangtua *
perkembangan anak
70 100.0% 0 .0% 70 100.0%
pola asuh orangtua * perkembangan anak Crosstabulation
perkembangan anak
% within pola asuh
orangtua
88.6% 11.4% .0% 100.0%
otoriter Count 21 9 2 32
% within pola asuh
orangtua
65.6% 28.1% 6.3% 100.0%
permisif Count 0 0 3 3
% within pola asuh
orangtua
.0% .0% 100.0% 100.0%
Total Count 52 13 5 70
% within pola asuh
orangtua
NONPAR CORR
/VARIABLES=Pola perkembangan /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations
pola asuh
orangtua
perkembangan
anak
Spearman's rho pola asuh orangtua Correlation Coefficient 1.000 .410**
Sig. (2-tailed) . .000
N 70 70
perkembangan anak Correlation Coefficient .410** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 70 70