• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Nelly Yanu Kusumastuti BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Nelly Yanu Kusumastuti BAB I"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan

perbandingan tinggi rendahnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

Kematian Bayi (AKB). Aki lebih mencerminkan kesanggupan suatu negara

untuk memberikan pelayanan kesehatan. Di Indonesia angka kematian ibu

masih tinggi sehingga memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan

lebih bermutu. Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses

pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan

tepat waktu, terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan,

terlambat mencapai kesehatan, serta terlambat dalam mendapat pelayanan di

fasilitas kesehatan (Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas 2014:Hal.9-10).

Penyebab kematian ibu terdapat dua yaitu kematian langsung dan

kematian tidak langsung. Kematian langsung adalah sebagai akibat dari

komplikasi kehamilan, persalinan, atau masa nifas dan segala intervensi atau

penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut. Kematian tidak langsung

adalah kematian akibat penyakit yang sudah ada atau penyakit yang timbul

sewaktu kehamilan yang berpengaruh terhadap kehamilannya, misalnya

malaria, anemia, HIV/AIDS dan penyakit kardivaskuler. Secara Global 80 %

kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung, penyebab langsung

(2)

persalinan), sepsis (15 %), hipertensi dalam kehamilan (2%), partus macet

(8%), komplikasi abortus tidak aman (13 %) dan sebab-sebab lain (8%)

(Prawirohardjo, 2014;Hal.54).

Angka kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Banyumas tahun 2014

sebesar 114.73 per 100.000 kelahiran hidup, menurun dibanding tahun 2013

sebesar 124,13 per 100.000 kelahiran hidup. Target dari AKI di provinsi Jawa

tengah yaitu 60 per 100.000 kelahiran hidup. Maka kabupaten Banyumas

belum mencapai target yang ditentukan oleh dinas kesehatan. Melihat kondisi

diatas dapat dikatakan bahwa program kesehtan Ibu belum berjalan optimal.

Berbagai strategis operasional program KIA telah dicanangkan di

Kabupaten Banyumas, antara lain ANC terintegrasi, optimalisasi SDM bidan,

Optimalisasi buku KIA dan P4K,Optimalisasi K1, K4, P4K dengan stiker dan

deteksi resiko tinggi, optimalisasi desa siap antar jaga dan FKD, Pemantapan

puskesmas (Pelayanan Obstetric Neonatal Esensial Dasar ) PONED dan

Rumah Sakit (Pelayanan Obstetric Neonatal Emergency Komprehensif)

PONEK, (Monitoring dan Evaluasi ) MONEV paska latih, peningkatan peran

Bidan coordinator, Peningkatan lintas Program dan lintas Sektoral, Pembinaan

terfokus pada puskesmas/Bidan dengan kinerja rendah, persalinan dengan 2

bidan, Pelaksanaan SOP kunjungan nifas, penggalangan donor darah dengan

BABINSA (Bidan Pembinaan Desa).

Demikian kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian SPM

(Standar Pelayanan Minimal) Tersebut masih tetap dilaksanakan untuk lebih

(3)

(Polindes) menjadi Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) di daerah – daerah yang

terisolir, pemerataan penempatan tenaga bidan di desa, penyuluhan

persalinan/sosialisasi persalinan sehat dan aman dan peningkatan ketrampilan

tenaga bidan tentang Asuhan Persalinan Normal (Dinas Kesehatan Kabupaten

Banyumas, 2014).

Salah satu program yang dilakukan oleh seorang bidan dalam upaya

penurunan AKI dan AKB adalah dengan Asuhan kebidanan secara

komprehensif. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan

yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencakup 4

kegiatan pemeriksaan berkesinambungan. Pemeriksaan tersebut diantaranya

adalah asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir

(Varney, 2007).

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan studi

kasus dengan memberikan Asuhan kebidanan berkelanjutan pada kehamilan,

persalinan, bayi baru lahir (BBL) dan Neonatus, Nifas dan menyusui serta

perencanaan keluarga berencana (KB) pada Ny.C umur 30 tahun di Desa

Sambeng Kulon Wilayah Kerja Puskesmas II Kembaran.

B. Tujuan Penyusunan KTI

1. Tujuan Umum

Penulis mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ny.C secara

Kelanjutan meliputi masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan

(4)

Standar Pelayanan kebidanan dengan pendekatan manajemen varney dan

melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP .

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah :

a. Mampu melakukan Asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.C meliputi

pengkajian, Merumuskan diagnose, merencakanan,

mengimplementasikan, mengevaluasi, dan mendokumentasikan.

b. Mampu melakukan Asuhan kebidanan persalinan pada Ny.C meliputi

pengkajian, Merumuskan diagnose, merencakanan,

mengimplementasikan, mengevaluasi, dan mendokumentasikan.

c. Mampu melakukan Asuhan kebidanan bayi baru lahir pada Ny.C

meliputi pengkajian, Merumuskan diagnose, merencakanan,

mengimplementasikan, mengevaluasi, dan mendokumentasikan.

d. Mampu melakukan Asuhan kebidanan nifas pada Ny.C meliputi

pengkajian, Merumuskan diagnose, merencakanan,

mengimplementasikan, mengevaluasi, dan mendokumentasikan.

e. Mampu melakukan Asuhan kebidanan keluarga berencana pada Ny.C

meliputi pengkajian, Merumuskan diagnose, merencakanan,

mengimplementasikan, mengevaluasi, dan mendokumentasikan.

f. Mampu menganalisa adanya kesenjangan antara teori dan kasus pada

Ny.C meliputi pengkajian, merumuskan diagnose, merencanakan,

(5)

C. Pembatasan Kasus

1. Sasaran

Sasaran dari studi ini adalah Ny.C dari Trimester III awal, Bersalin,

Bayi baru lahir dan Neonatus, Nifas dan menyusui dan Perencanaan

Keluarga Berencana.

2. Tempat pengambilan kasus

Tempat Pengambilan kasus ini dilakukan di Desa sambeng kulon

wilayah kerja puskesmas II Kembaran

3. Batasan waktu

a. Waktu penyusunan proposal dilakukan dari bulan November 2017

sampai Desember 2017.

b. Ujian Proposal dilakukan pada bulan Desember 2017

c. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah mulai bulan Januari 2018

d. Ujian Karya Tulis Ilmiah Bulan Mei 2018

D. Metode pengumpulan Data

1. Data Primer

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

menumpulkan data, di mana peneliti mendapatkan keterangan atau

informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden),

atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to

face) (Notoatmodjo, 2011; H.139).

(6)

Observasi atau pengumpulan adalah suatu prosedur yang

berencana meliputi mendengar dan mencatat sejumlah taraf aktifitas

tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah

yang teliti. (Notoatmodjo, 2010;h.131).

c. Pemeriksaan

1) Pemeriksaan Fisik

a) Inspeksi

Inspeksi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan

menggunakan indera penglihatannya untuk mendeteksi

karakteristik normal atau tertentu dari bagian tubuh atau fungsi

tubuh pasien (Ambarwati, 2011;h.119).

b) Palpasi

Ibu hamil diminta berbaring telentang, kepala dan bahu

sedikit ditinggikan dengan memakai bantal (Rustam,

2012;Hal.40).

c) Perkusi

Perkusi adalah tindakan pemeriksaan dengan

mendengarkan bunyi getaran / gelombang suara yang

dihantarkan kepemukaan tubuh yang diperiksa. Tidak begitu

banyak artinya kecuali jika ada suatu indikasi (Rustam,

2012;Hal.39).

(7)

Digunakan stetoskop monoaurul (stetoskop obstetric)

untuk mendengarkan Detak jantung Janin (Rustam,

2012;Hal.41).

2) Pemeriksaan penunjang

Uji Laboratorium dan pemeriksaan terkait merupakan

komponen penting dalam pengkajian fisik.Seluruh uji dan

pemeriksaan dilakukan sebagai bagian skrining rutin yang

bervariasi berdasarkan usia klien, status resiko (missal jika

terpajang penyakit menular seksual atau TBC ataupun sedang

hamil). Uji laboratorium dan pemeriksaan yang terkait adalah Hb,

Urinalis, Kolesterol total ataupun pap smear (Varney, 2007;h,40).

2. Data Sekunder

a. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan

cara mengambil data yang berasal dari dokumen asli. Dokumen asli

tersebut dapat berupa gambar, tabel atau daftar pustaka dan film

dokumentasi. Contoh : Pengambilan Data dari buku KIA, Rekan

Medis ataupun buku Kohort (Hidayat, 2007; Hal .88).

b. Studi Kasus

Dalam pengumpulan data Karya Tulis ini bersumber dari buku

teks (teori) maupun hasil penelitian orang lain, majalah, jurnal, dan

(8)

tinjauan teoretis akan mempermudah dalam merumuskan kerangka

konsep penelitian (Notoatmodjo, 2012;Hal.22).

E. Sistematika penulis

Mencantumkan kerangka isi KTI per bab dan sub bab-nya

BAB II : Tinjauan Pustaka

Terdiri dari :

A. Tinjauan Medis : Batasan /Definisi, etiologi, faktor predisposisi,

Fisiologi/ Patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang

dan penatalaksanaan

B. Tinjauan Asuhan Kebidanan

Memuat tentang Manajemen Kebidanan dengan

menggunakan kerangka berfikiran Varney’s.Sesuai dengan

Standar Asuhan Kebidanan berdasarkan Permenkes No.

938/Menkes/SK/VIII/2007 :

a. Pengkajian

b. Perumusan Diagnosa

c. Perencanaan

d. Implementasi

e. Evaluasi

f. Pencatatan asuhan kebidanan

C. Aspek Hukum

Berisi landasan hukum baik undang-undang maupun

(9)

tugas pokok dan kompetensi bidan serta wewenang bidan

sesuai dengan kasus yang diambil.

BAB III : Tinjauan kasus

Memuat dokumentasi asuhan kebidanan yang telah

dilaksanakan.

Asuhan/Manajemen kebidanan disampaikan dengan runtutan

yang sesuai dengan tinjauan teori yaitu mulai dari pengkajian hingga

evaluasi.

a. Subyektif : mencatat hasil anamnesa

b. Obyektif : mencatat hasil pemeriksaan

c. Analisa : mencatat diagnose dan masalah kebidanan

d. Planning :Penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan

dan penatalaksanaan yang telah dilakukan seperti tindakan

antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif,

penyuluhan, dukungan, kolaborasi/follow up dan rujukan.

Perkembangan kasus dituliskan menggunakan catatan

perkembagan (SOAP).

BAB IV : Bahasan

Berisi bandingan antara teori dengan kenyataan pada kasus

yang disajikan sesuai dengan langkah-langkah manajemen

kebidanan(pengkajian diagnosa/ masalah termasuk diagnosa

potensial, tindakan dan evaluasi)

(10)

perbedaan terjadi. Bila tidaak ada kesenjangan, maka ungkapan

data-data yang mendukung peneegakan diagnosa tersebut.

b. Khusus untuk Planning, pembahasan berfokus pada

rasional/alasan setiap tindakan yang dilakukan. Jadi

pembahasannnya berfokus pada tindakan baik itu senjang atau

tidak. Bila ada tindakan yang sudah direncanakan namun tenyata

tidak bisa dilaksanakan / tidan sesuai dengan teori maka dapat

diuraikan disini tindakannya serta alasan mengapa tdak

dilaksanakan.

c. Evaluasi : bahas pencapaian/ outcome akhir kasus disertai

dengan rasionalnya mengapa demikian. Untuk asuhan

persalinan, evaluasi ditampilkan untuk setiap kala (Kala

I,II,III,IV). Bila ditinjauan teori dicantumkan kriteria untuk

evaluasi mak dapat dibahas perbandingannya dengan kasus

BAB V :PENUTUP

a. Simpulan, merupakan sintesa dari hasil pembahasan yang dapat

menjawab permasalahan dan tujuan penyusunan KTI

b. Saran, berupa masukan berdasarkan hasil pembahasan. Saran

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa anak-anak yang mengikuti kegiatan kursus dengan jumlah pertemuan lebih dari dua kali dalam seminggu mengalami gejala-gejala stres dan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meminimalkan tingkat kerusakan yang dapat terjadi dengan mengetahui karakteristik buah jambu merah getas, cara panen buah yang

Apabila hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan standar, maka sampel tepung terigu maupun tepung tapioka dapat disimpan di gudang penyimpanan bahan baku sebelum

Dalam penelitian ini penerapan strategi Word Of Mouth yang dilakukan di Wisata Edukasi Kampung Coklat dalam Meningkatkan Pendapatan Perusahaan adalah dengan menunjuk

Umumnya digunakan oleh manajemen non-akuntansi yang lebih tinggi untuk

Diagram Alir Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah dengan Alat – Alat yang Digunakan, Jumlah Unit, dan Kapasitas Masing - Masing Alat………... Diagram Alir Proses Beserta Neraca

Apakah sebelum memasak Anda mencuci peralatan yang akan Ya / Tidaka. digunakan

Quantitative real time RT-PCR analysis of Xa7 segment on total lines and control varieties (Parekaligolara and IRBB7) using SYBR Green detection.... grams to reduce the vulnerability