• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Melisa Febriani BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Melisa Febriani BAB I"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbicara mengenai bahasa pasti tidak dapat lepas dari kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri di dalam masyarakat, melainkan membutuhkan bantuan dari orang lain di sekitarnya. Hal inilah yang mendorong manusia harus dapat berinteraksi dengan manusia yang lain. Salah satu alat komunikasi yang digunakan manusia di dalam berinteraksi yaitu bahasa. Bahasa merupakan sistem lambang berupa simbol bunyi yang arbitrer yang khusus dilangsungkan oleh alat ucap manusia sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat, bekerjasama dan mengidentifikasi diri. Dengan kemampuan berbahasa inilah manusia dapat mengungkapkan ide atau gagasan-gagasannya, sehingga semua orang menyadari bahwa interksi dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa.

(2)

bahasa yang digunakan bukan lagi dalam bentuk tuturan langsung, melainkan dalam bentuk tulisan. Meskipun demikian, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai alat komunikasi antarmanusia.

Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna (Alwi dan Sugono, 2002: 95). Ketidaksempurnaan suatu bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahan berbahasa. Hal itu banyak ditemukan dalam bentuk kalimat tidak efektif terutama pada bahasa tulis. Dalam proses kreatifnya, ketika seorang penulis mampu mengemas tulisannya dengan kalimat yang efektif maka tujuan utama seorang penulis akan tercapai dengan baik.Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks. Kompleksitas tersebut lebih mengarah kepada kemampuan penulis dalam menyusun ide atau gagasaan yang dimiliki ke dalam kalimat yang efektif. Sering kali kegiatan menulis dianggap sebagai sesuatu yang rumit, mengingat kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang hanya diwariskan secara turun temurun, melainkan merupakan hasil dari proses ketekunan belajar dan berlatih pada proses pendidikan di sekolah.

(3)

eksposisi, penguasaan diksi dengan kemampuan menulis eksposisi, dan penguasaan kalimat efektif terhadap penguasaan diksi dan kalimat eksposisi sangatlah signifikan. Artinya, bahwa terdapat hubungan yang positif antara ketiga hal tersebut. Itaristanti (2015) melaksanakan penelitian yang berjudul Keefektifan Kalimat dalam Teks pada Buku Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap bentuk kalimat, tanda baca, unsur kalimat maupun diksi yang digunakan dalam kalimat. Hasilnya adalah terdapat kalimat tidak efekif dalam teks buku pelajaran Imu Pengetahuan Sosial SD/MI. Kesalahan terbesar ditemukan pada ketidakhematan kata dan ketidaktepatan penggunaan konjungsi. Sunardi (2015) melaksanakan penelitian berjudul Analisis Penggunaan Kalimat Efektif dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Harian Batam Pos Edisi Mei 2014. Dalam penelitian tersebut dilakukan analisis pada teks tajuk rencana dalam surat kabar terhadap enam aspek kalimat efektif, yaitu (1) kesatuan, (2) kepaduan, (3) keparaelan, (4) ketepatan, (5) kehematan, dan (6) kelogisan. Hasilnya adalah teks pada tajuk rencana dalam surat kabar Harian Batam Pos Edisi Mei 2014 ditemukan bermasalah, hal itu dilandaskan pada keenam aspek atau ciri kalimat efektif tersbut. Jupriono, dkk (2015) melaksanakan penelitian yang berjudul Kalimat Efektif dalam Komunikasi Formal. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap kalimat-kalimat dalam ragam bahasa formal berdasarkan syarat-syarat kalimat-kalimat efektif. Hasilnya adalah ditemukan beberapa kalimat tidak efektif dalam ragam bahasa formal. Hal tersebut harus lebih diperhatikan mengingat betapa pentingnya penggunaan kalimat efektif dalam ragam bahasa formal.

(4)

kalimat efektif yang harus dimiliki oleh siswa di sekolah. Keterampilan menulis kaliamat efektif diprioritaskan agar siswa mampu mengungkapkan ide dan sikap yang dimiliki secara jelas sehingga nantinya akan menunjang kemampuan akademik,terutama dalam proses evaluasi siswa. Pada penelitian ini, akan diangkat permasalahan mengenai ketidakefektifan kalimat pada jawaban tes esai siswa yang diambil dari hasil evaluasi Ulangan Tengah Semester yang dilaksnakan pada 23 dan 24 Oktober 2013. Dari hasil evaluasi, ditemukan kalimat-kalimat jawaban tes esai Bahasa Indonesia siswa kelas VIII yang tidak efektif jika dilihat dari ciri kegramatikalan dan pengembangan kalimat. Contohnya sebagai berikut:

(1)Bila kita diajak berbicara, kita harus menggunakan bahasa yang sopan….(KLJa.7.J.2.K.5)

(1.a) Bila kita diajak berbicara harus menggunakan bahasa yang sopan….

(Pembetulan jawaban)

Penulis berasumsi bahwa kalimat (1) merupakan kalimat tidak efektif jika diihat dari ciri kegramatikalan kalimat karena mengulang subjek kalimat. Kalimat (1) merupakan kalimat kompleks yang terdiri dari dua klausa. Klausa pertama, Bila kita diajak berbicara. Klausa kedua, kita harus menggunakan bahasa yang sopan.

Klausa pertama berpola Konj-S-P-Pel. Klausa didahului dengan konjungsi atau kata penghubung bila. Kata kita menduduki fungsi sebagai subjek. Kata diajak menduduki fungsi sebagai predikat. Kata berbicara menduduki fungsi sebagai pelengkap. Klausa pertama menduduki fungsi sebabagai keterangan kalimat, hal tersebut dipertegas dengan hadirnya konjungsi atau kata pengubung bila di awal klausa. Klausa kedua berpola S-P-O. Kata kita menduduki fungsi subjek. Frasa harus menggunakan menduduki fungsi sebagai predikat. Frasa bahasa yng sopan

(5)

ketidakgramatikalan karena mengulang subjek kalimat kita yang disebutkan pada klausa pertama dan klausa kedua. Hal tersebut merupakan bentuk kemubaziran, karena tanpa disebutkan kembali pada klausa kedua subjek kalimat sudah dapat terwakilkan. Pembetulan kalimat (1) agar menjadi efektif adalah dengan melesapkan salah satu subjek. Kalimat (1) akan menjadi efektif jika ditulis seperti kalimat (1.a).Contoh lain yang penulis temukan pada jawaban siswa yaitu :

(2) pada saat Bertamu sikap kita harus sopan(KLJa.28.J.2.K.1) (2.a) Pada saat bertamu kita harus bersikap sopan

(Pembetulan jawaban)

Kalimat (2) merupakan kalimat tidak efektif karena adanya ketidaksejajaran bentuk kalimat. Kalimat (2) merupakan kalimat yang berisi langkah-langkah bertamu yang baik dan benar. Kalimat (2) merupakan kalimat kompleks yang terdiri dari dua klausa. Klaua pertama, pada saat bertamu. Klausa kedua, sikap kita harus sopan. Klausa pertama berpola Pre-S-P. Klausa didahului dengan prepoisi atau frasa depan pada saat. Kata kita (dilesapkan) menduduki fungsi subjek. Kata bertamu

(6)

sifat. Ketidksejajaran bentuk pada subjek dan predikat ini membuat kalimat (2) menjadi tidak efektif jika dilihat dari ciri pengembangan kalimat. Pembetulan kalimat (2) agar menjadi efektif adalah dengan mengubah subjek dan predikat menjadi sejajar baik bentuk maupun kelas katanya. Kalimat akan menjadi efektif jika ditulis pada kalimat (2.a).

Dilatarbelakangi oleh hal dan fenomena ketidakefektifan kalimat tersebut di atas penulis merasa termotivasi untuk melakukan sebuah penelitian terhadap permasalahan tersebut dengan menguraikan ketidakefektifan kalimat dilihat dari ciri kegramatikalan dan ciri pengembangan. Ciri kegramatikalan terdiri dari; (1) kegramatikalan kata, (2) kegramatikalan kalimat, (3) kegramatikan makna, dan (4) ortografis. Ciri pengembangan kalimat terdiri dari; (1) kesatuan, (2) koherensi, (3) kehematan, (4) penekanan, (5) variasi (6) paralelisme, dan (7) penalaran (logika) pada jawaban tes esai Ulangan Tengah Semester siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Patikraja, Kabupaten Banyumas tahun pelajaran 2013-2014 berdasarkan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan judul Ketidakefektifan Kalimat pada Jawaban Tes Esai Ulangan Tengah Semester Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VIII SMP Negerei 2 Patikraja.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

(7)

b. Bagaimanakah ketidakefektifan kalimat dilihat dari ciri pengembangan kalimat pada jawaban tes esai Ulangan Tengah Semester mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Patikraja?‖

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan, tujuan umum yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu:

a. untuk mendeskripsikan ketidakefektifan kalimat dilihat dari ciri kegramatikalan pada jawaban tes esai Ulangan Tengah Semester mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Patikraja.‖

b. untuk mendeskripsikan ketidakefektifan kalimat dilihat dari ciri pengembangan kalimat pada jawaban tes esai Ulangan Tengah Semester mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Patikraja.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan praktis.

1. Manfaat Teoretis

Adapun manfaat secara teoretis yang dapat diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat memeberikan sumbangan linguistik pada umumnya dan khususnya dalam bidang sintaksis.

2. Manfaat Praktis

(8)

efektif pada kegiatan pembelajaran. Sehingga dapat meminimalkan kesalahan berbahasa siswa. Selain itu, bagi siswa supaya dapat mengetahui kesalahan-kesalahn dalam berbahasa dan dapat memberikan pengetahuan baru bagi siswatentang kalimat efektif. Dalam penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya untuk mengetahui penelitian berkaitan dengan mengatasi ketidakefektifan kalimat.

E. Sistematika Penulisan

Penelitian ini menggunakan sistematika penulisan yang disesuaikan dengan kaidah. Dengan adanya sistematika penulisan yang disusun secara sistematik dan kronologis dimaksudkan agar penganalisisan dan pengidentifikasian masalah mudah dimengerti. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis akan menggunakan konsepsi pemikiran dan penulisan ke dalam lima bab. Kelima bab tersebut yaitu pendahuluan, landasan teori, metodologi penelitian, hasil analisis penelitian dan pembahasan, dan penutup. Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut.

(9)

diperoleh bagi pembaca setelah membaca penelitian ini. Sistematika penulisan bertujuan agar penganalisisan dan pengidentifikasian masalah mudah dimengerti.

Bab II berisi landasan teori yang terdiri atas: pertama, mengenaaai penelitian yang relevan yaitu penelitian-penelitian yang hampir sama dengan penelitian ini. Kedua, landasan teori berupa berisi tentang jabaran mengenai bahasa. Ketiga,

mengenai kalimat. Keempat, mengenai kalimat efektif. Kelima, mengenai ciri-ciri kalimat efektif yang terdiri dari kalimat efektif dilihat dari ciri kegramatikalan dan kalimat efektif dilihat dari ciri pengembangan kalimat. Keenam, mengenai teori analisis kesalahan berbahasa. Ketujuh, mengenai mata pelajaran Bahasa Indonesia yang terdiri dari mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP dan karakteristik mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kedelapan, mengenai bagan kerangka berfikir yang merupakan pandangan dan pendapat peneliti terhadap teosi yang dikemukakan. Tujuan landasan teori ini agar pembaca sebelum membaca hasil penelitian paham terhadap teori yang digunakan oleh peneliti.

Bab III berisi tentang metode penelitian. Metede penelitian merupakan ilmu yang mempelajari hal metode penelitian dan seluk beluknya dalam metode penelitian tersebut. Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan. Metode penelitian ini terdiri atas: jenis penelitian, data dan sumber data, dan tahap-tahap penelitian.

(10)

Semester mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Patikraja, Kabupaten Banyumas tahun pelajaran 2013-2014. Hasil analisis penelitian dan pembahasan ini menyajikan hasil analisis yang telah dilakukan peneliti mengenai ketidakefektifan kalimat pada jawaban tes esai Ulangan Tengah Semester mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Patikraja, Kabupaten Banyumas tahun pelajaran 2013-2014 berdasarkan ciri-ciri kalimat efektif.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Variabel reliability (X 2 ), yang meliputi indikator petugas memberikan pelayanan yang tepat, petugas memberikan pelayanan yang cepat, petugas memberikan pelayanan

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk menyebarluaskan pengetahuan dan ketrampilan kepada para penjual umbi- umbian di Pasar Telo Karangkajen

Perbedaan pengaturan hak kesehatan buruh yang diselenggarakan oleh Jamsostek dan BPJS Kesehatan adalah dari segi asas dan prinsip penyelenggaraan; sifat kepesertaan; subjek

1 M.. Hal ini me nunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa yang signifikan dibandingkan dengan siklus I. Pertukaran keanggotaan kelompok belajar

SEGMEN BERITA REPORTER A Kreasi 1000 Jilbab Pecahkan Muri Rina & Deska. CAREER DAY AMIKOM Adib & Imam Wisuda smik amikom Adib

Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga selama bulan Desember 2013 antara lain: cabe merah, bawang merah, ikan cakalang, rokok kretek filter, sabun