• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DASAR PENDIDIKAN NONFORMAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONSEP DASAR PENDIDIKAN NONFORMAL"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP DASAR

PENDIDIKAN

NONFORMAL

Norma Laili Ikhsan

PLS FIP UNY

(2)

Kritik terhadap konsep pembangunan berbasis pertumbuhan perkapita (GNP), tanpa memperhitungkan distribusi pendapatan atau pemenuhan kebutuhan penduduk. Pendidikan dan persekolahan adalah tidak sama. Pendidikan

merupakan proses yang berlangsung sepanjang hayat.

the World Congress of Ministers of Education on the Eradication of Illiteracy (Teheran, 1965), mengenai kampanye keaksaraan fungsional (UNESCO dan UNDP

(3)

PNF merupakan kegiatan

pendidikan yang diorganisir di

luar sistem pendidikan

formal-apakah berfungsi secara terpisah

atau sebagai komponen dari

kegiatan pendidikan yang lebih

luas—dan dirancang untuk

melayani sasaran dan tujuan

pendidikan (Unesco, 1971)

PNF merupakan jalur pendidikan

di luar pendidikan formal yang

dapat dilaksanakan secara

terstruktur dan berjenjang (UU No.

20/2003)

(4)
(5)

Essential

Learning Need

(Unesco): Asia

dan Afrika

Adult Education

(Michigan

University):

Amerika dan

Eropa

Consciousness

Rising (Fraire):

Amerika Latin

ALIRAN PNF

(6)

Learning to know

Learning to do

Learning to live

together

Learning to be

(7)

TUJUAN

ISI PROGRAM

WAKTU

Jangka pendek dan khusus Kurang mementingkan ijazah

Relatif singkat

Menekankan masa sekarang Sesuai dengan kesepakatan WB

Kurikulum berpusat pada kebutuhan WB

Mengutamakan aplikasi

(8)

Proses

pembelajaran

ISI PROGRAM

Dipusatkan di lingkungan masyarakat Berkaitan dengan kehidupan wb dan masyarakat

Struktur program bersifat luwes Berpusat pada WB

Menghemat sumberdaya

Dilakukan oleh penyelenggara dan wb Pendekatan Demokratis

(9)

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Setiap warga negara Indonesia di manapun berada berhak untuk memperoleh pendidikan yang bermutu Adanya warga negara Indonesia yang terabaikan hak-hak pendidikannya dalam main stream pendidikan sekolah Adanya desa-desa (daerah) dan komunitas yang tidak terjangkau oleh layanan pendidikan formal Ada kebutuhan terus memutakhirkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap pasca sekolah. Kebutuhan belajar senantiasa terus berkembang seiring perkembangan IPTEKS dan dengan prinsip belajar seumur hidup

(10)

Ada kebutuhan bangsa Indonesia akan layanan pendidikan di luar jalur persekolahan

Para kaum terpelajar dan pejuang yang terdesak di desa-desa menyadari akan perlunya pendidikan bagi rakyat untukmendukung perjuangan merebut

kemerdekaan

Rakyat yang masih buta huruf butuh pendidikan keaksaraan (PBH) dan pendidikan kesadaran berbangsa dan bernegara

Rakyat membutuhkan pendidikan dasar melalui jalur pendidikan non formal.

Rakyat yang tertinggal dan terbelakang membutuhkan pendidikan dasar dan pendidikan kelanjutan yang terus berkembang

Rakyat yang telah maju membutuhkan pendidikan kelanjuran, pemutakhiran, dan perluasan sehingga PNF telah berkembang menjadientrepriseyang tak terbatas

(11)

PENDIDIKAN

UU NO 20/2003

PENDIDIKAN FORMAL (JALUR PERSEKOLAHAN)

PENDIDIKAN NON FORMAL

(JALUR LUAR SEKOLAH)

PENDIDIKAN INFORMAL (JALUR KELUARGA/ MANDIRI) 1 2 3 PENGGANTI PENAMBAH PELENGKAP PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN 1. LEMBAGA KURSUS 2. PELATIHAN KERJA 3. PKH

FUNGSI PNF

(12)

KECAKAPAN HIDUP

-

PEND. ANAK

USIA DINI

-

PEND. DASAR

PEND. BERKELANJUTAN

- Pre-service training,

voca-tional training, retraining

(kursus, magang)

- Paket C (setara SM)

PEND.

KEAKSARAAN

PROSES PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

SDM BERAKHLAK MULIA, CERDAS, TERAMPIL, MANDIRI

Paket A dan B utk. anak usia sekolah dan orang dewasa

KESETARAAN GENDER

(13)

Penduduk Usia Pendidikan yang Tidak Terlayani Pendidikan Formal,

Kelemahan Pendidikan Formal,

Perbedaan Ranah Pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal.

Pengaruh Tahapan Perkembangan Masyarakat terhadap Pendidikan.

Pendidikan masih tradisional, belum memanfaatkan ICT.

(14)

14

PRINSIP-PRINSIP

PNF

(UU No.20/2003)

Pasal 26

PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

(LIFE LONG EDUCATION)

PENEKANAN PADA PENGUASAAN

PENGETAHUAN

DAN KETERAMPILAN FUNGSIONAL

HASIL DIHARGAI SETARA DENGAN

PENDIDIKAN FORMAL

SETELAH MELALUI PROSES

PENYETARAAN

(15)

15

PAUD

PEMBERANTASAN

BUTA AKSARA

PENDIDIKAN KESETARAAN

PENGEMBANGAN BUDAYA BACA DAN

PEMBINAAN PERPUSTAKAAN

PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

DAN PKH

PENGARUSUTAMAAN

GENDER (PUG)

PROGRAM POKOK PNFI

5

MANAJEMEN PELAYANAN DAN

PEMERINTAHAN (TATA KELOLA)

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

(16)

16

Penambah, Pelengkap Dan/Atau Pengganti Pendidikan

Formal

Murah, Mudah, Bermutu

Fleksibel (Tempat, Waktu, Enyelenggaraan)

Fungsional (Bermanfaat, Dapat Langsung Diterapkan

Dalam Kehidupan Warga Belajar)

Melayani Yang Belum/Tidak Terlayani Pendidikan Formal

Pemberdayaan Masyarakat & Semua Potensi Yang Ada

Di Masayarakat

Berpihak Kepada Warga Masyarakat Yang Kurang

Beruntung

(17)

KEMITRAAN

INSENTIF-DISINSENTIF

MODELLING

BASIS KEUNGGULAN

SISTEM BLOK

SUBSIDI

KOMPETISI

(18)

18

Menurunkan penyandang buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas menjadi 5% Meningkatkan akses PAUD kelompok usia 2-4 tahun menjadi 53%

Meningkatkan akses pendidikan Paket A: 99.840 warga belajar, Paket B: 473.390 warga belajar & Paket C: 35.000 warga belajar

Meningkatkan akses Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) untuk meningkatkan produktivitas bagi penduduk usia produktif (tidak sekolah & tidak bekerja dari keluarga miskin): 171.455 warga belajar

Pendidikan Pemberdayaan Perempuan: 8.900 orang

Pengembangan Budaya Baca & Pembinaan Perpustakaan : pelembagaan TBM baru: 375 lembaga Pengarusutamaan Gender: target program PUG: 159 lembaga

Pemberdayaan Kelembagaan melalui Revitalisasi SKB: 100 unit, Akreditasi & Sertifikasi: Lembaga PNFI & Program PNFI

(19)

PROGRAM DAN KEGIATAN PNFI

No Program

Kegiatan

1.

PAUD

1. Pengembangan & penataan sistem pendataan.

2. Penyediaan sarana & prasarana PAUD.

3. Pengembangan PAUD model/unggulan.

4. Pengembangan Pendidik & Tenaga Kependidikan.

5. Diversifikasi & desiminasi model PAUD.

6. Bantuan Sosial / Blockgrant Rintisan PAUD (TPA, KB, &

Pospaud).

7. Sosialisasi, promosi, edukasi & advokasi PAUD.

8. Pengendalian & penjaminan mutu program.

2.

Pendidikan

Kesetaraan

1. Pengembangan & penataan sistem pendataan.

2. Pengkajian & pengembangan standar pendidikan kesetaraan.

3. Pengembangan model pembelajaran.

4. Pengembangan kurikulum & metode pembelajaran.

5. Pengembangan Pendidik & Tenaga Kependidikan.

6. BOP Penyelenggaraan Paket A, Paket B & Paket C.

7. Sosialisasi, promosi & fasilitasi.

8.

Pengendalian & penjaminan mutu program.

(20)

No

Program

Kegiatan

3.

Pendidikan

Keaksaraan

1. Pengembangan & penataan sistem pendataan.

2. Pengembangan bahan ajar berdasarkan Standar Kompetensi

Keaksaraan.

3. Pengembangan Pendidik & Tenaga Kependidikan.

4. Pengembangan model program pendidikan Keaksaraan.

5. Bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan keaksaraan.

6. Sosialisasi, promosi & advokasi.

7. Pengendalian dan penjaminan mutu program.

4.

Kursus &

pelatihan

berbasis PKH

1. Pengembangan & penataan sistem pendataan.

2. Pengembangan standar kompetensi kursus.

3. Pengembangan bahan ajar kursus.

4. Pengembangan Pendidik & Tenaga Kependidikan.

5. Pengembangan & pembinaan desa/kelurahan vokasi berbasis

keunggulan lokal.

6. Bantuan Sosial / blockgrant penyelenggaraan kursus & pelatihan

berbasis PKH.

7. Pengembangan & pembinaan desa/kelurahan vokasi berbasis

keunggulan lokal.

8. Fasilitasi terbentuknya lembaga sertifikasi kompetensi kursus.

9. Peningkatan kapasitas asessor uji kompetensi.

10. Penilaian kerja kelembagaan kursus dan pelatihan.

11. Sosialisasi, promosi, edukasi & fasilitasi.

12. Pengendalian & penjaminan mutu program.

(21)

No

Program

Kegiatan

5.

Pengembangan

budaya baca

1. Pengembangan & penataan sistem pendataan TBM.

2. Pengembangan standar TBM.

3. Bantuan Operasional TBM.

4. Optimalisasi TBM yang sudah ada.

5. Pengembangan TBM keliling.

6. Peningkatan kapasitas

pengelola TBM.

6

.

Pengarusutamaan

Gender (PUG)

1. Pengembangan & penataan sistem pendataan

2. Bantuan Sosial / blockgrant untuk pengembangan model

berwawasan gender .

3. Pelaksanaan PUG di tingkat provinsi, kabupaten/kota &

satuan pendidikan.

4. Sosialisasi, promosi & edukasi PUG.

5. Pengendalian & evaluasi kesetaraan, keadilan gender

dibidang pendidikan.

(22)

22

TARGET PROGRAM PNFI TH 2009

NO INDIKATOR POKOK

TAHUN 2008 TAHUN 2009

1 APK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

50,47%

53,93%

2 BUTA AKSARA 15 TAHUN KE ATAS

6,21%

5,00%

3 PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET A DAN PAKET B

608,645 573,230

4 PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C

34,220 35,000

5 PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DENGAN

PENEMPATAN KERJA

83,308 171,455

6 TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM)

722 375

7 PENGARUSUTAMAAN GENDER (LEMBAGA)

158 159

8 RINTISAN PENERAPAN E-PENDIDIKAN DAN

REVITALISASI KELEMBAGAAN PNFI

286 SKB, 23

BPKB, 3

BP-PNFI, 2 PP-PNFI

200 SKB, 23

BPKB, 3 BP-PNFI,

2 PP-PNFI

(23)

Pendataan/Pemetaan

Akurasi & Keberlanjutan Program PNFI

Mutasi Pejabat & Staf bidang PNFI

Distribusi, Kualifikasi & Kompetensi SDM

Legalitas & Kualitas Kelembagaan PNFI

Akreditasi & Sertifikasi Kelembagaan & Program PNFI

Motivasi Pendidik, Tenaga Kependidikan PNFI, & Warga Belajar

Partisipasi Mitra PNFI

(24)

Memperluas, mengembangkan, dan mengkoordinasikan pelaksanaan PAUD yang merata, adil dan

bermutu dalam rangka membentuk kesiapan belajar anak untuk menempuh pendidikan lebih lanjut

KEGIATAN STRATEGIS PAUD

Pengembangan model

pembelajaran PAUD

berbasis ICT

/multimedia

Pemberdayaan

partisipasi masyarakat

untuk perluasan dan

pemerataan PAUD

Tujuan

PAUD

Pengembangan model

inovatif PAUD

untuk mencapai standar

nasional pendidikan

Koordinasi

antar-sektor dalam

pendidikan dan

pengembangan Anak

Usia Dini

Pengendalian,

penjaminan mutu,

dan pendirian

pusat-pusat keunggulan

PAUD

1.1 1.3 1.2 1.4 1.5

(25)

Menurunkan jumlah penduduk buta aksara melalui gerakan pemberantasan buta

aksara dengan menggunakan mekanisme yang efektif, efisien dan akuntabel

PBH melalui

pendekatan pendidikan

kecakapan hidup

Tujuan

PENDIDIKAN

KEAKSARAAN

Mengembangkan

mekanisme insentif dan

disinsentif dalam PBH

Kerjasama lembaga

masyarakat dan sistem

Voucher melalui

“Warung PLS”

Pengembangan

standar keaksaraan,

pengendalian, dan

penjaminan mutu

PBH

1.1 1.5

Menata mekanisme

sisinfo PBH pada

pemerintah

terdepan

1.4 1.2 1.3

(26)

Mewujudkan pendidikan kesetaraan berbasis kompetensi dan kecakapan hidup secara efektif dan

akuntabel untuk menunjang penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun

KEGIATAN STRATEGIS PEND. KESETARAAN

Pelaksanaan Paket A/B,

melalui pendekatan

kompetensi

Tujuan

PENDIDIKAN

KESETARAAN

Pembelajaran kecakapan

hidup yang mengacu pada

standar kompetensi

pendidikan dasar

Mengembangkan

bahan ajar secara

induktif dan tematis

Menerapkan

pembelajaran yg

berorientasi pada

pemecahan masalah

lingkungan

1.1 1.5

Pelaksanaan ujian

kesetaraan yang

berbasis pada

pencapaian

kompetensi

1.2 1.3 1.4

(27)

Melaksanakan program-program pendidikan dan pelatihan yang mampu mengembangkan keterampilan, keahlian, kecakapan, serta nilai-nilai keprofesian untuk mendorong produktivitas dan kemandirian berusaha bagi

pesertanya

Merintis model PLS

wirausaha pedesaan

Tujuan

PENDIDIKAN

BERKELANJUTAN &

KECAKAPAN HIDUP

Merintis model PLS

wirausaha bagi para

penganggur perkotaan

PLS untuk

peningkatan

kecakapan bagi para

pekerja

Perintisan

community

college

1.1 1.2

Manajemen mutu

kursus: standarisasi

kursus, penjaminan

mutu, akreditasi, uji

profesi, & sertifikasi

1.5

1.4

1.3

KEGIATAN STRATEGIS PENDIDIKAN

(28)

Masih Terjebak Pada Program yang Bersifat Subtitusi

Suplemen, dan Komplemen dari Sekolah.

Belum Tauch Dengan Model Pembelajaran Berbasis

Teknologi Informasi

Ada Anarchi Bahwa Semua Orang Bisa Bekerja Sebagai

Pendidik Dan Tenaga Kependidikan PNF Tanpa Pedidikan

Preservice Yang Memadai

Tenaga Pendidikan PNF Belum Bekerja Secara Profesional

Dan Belum Bersikap Profesional

Belum Terbangun Profesionalisme Di Kalangan Tenaga

Kependidikan PNF

Belum Ada Dasar Teori Atau Prinsip Kerja Yang Bisa

Digunakan Oleh Tenaga Kependidikan PNF Sebagai Tenaga

Profesional

Kajian Ilmiah Tentang PNF DI Perguruan Tinggi, Lembaga

Penelitian Dan Lembaga Pengembangan PNF Belum

Memenuhi Kebutuhan Lapangan

(29)

Penyesuaian dengan Perkembangan

Lingkungan

Pengembangan Tenaga Kependidikan

(Kualifikasi Akademik, Kompetensi

Agen Pembelajaran, Sertifikasi)

Inovasi Pelayanan Pendidikan

Kolaborasi, Partisipasi, Integrasi

(30)

Referensi

Dokumen terkait

Mentor Muda adalah mentee yang sudah mengikuti Training Of Mentor (TOM). Mentor Madya adalah mentor muda yang telah menjadi mentor selama 3 semester dan menjadi

Dari temuan hasil dilapangan tentang peringkat indeks loyalitas konsumen indonesia yang dikeluarkan majalah SWA dan badan survei MARS ( 2005-2009 ).. Hal inilah yang membuat

Pada nilai skor terhadap Pi minyak solar didapatkan Ci/Li minyak solar rerata yaitu 0 dan nilai Ci/Li minyak solar baru yaitu 0 sesuai berdasarkan kriteria status mutu air

Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau bisa dikatakan dengan suatu

Analisis penerapan bagi hasil di Baitul Maal Wat Tanwil berdasarkan manfaatnya bagi nasabah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa (Studi Eksperimen Kuasi Pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X Sosial SMA Negeri 1

Oleh karena itu, penulis berkeinginan untuk membuat sebuah taman atau ruang terbuka hijau yang nantinya tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal saja, para wisatawan dari luar

Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan positif signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan perilaku inovatif