• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Ekstrak Cabai Rawit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Ekstrak Cabai Rawit"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Ekstrak Cabai Rawit

Pembuatan ektrak dilakukan di Laboratorium Farmasi Institut Teknologi Bandung Simplisia yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cabai rawit (Varietas Kathur) yang diperoleh dari Ciwidey

Cabai rawit yang didapat diseleksi, dipilih dengan kematangan yang sama, tidak ada yang busuk dan tangkainya dibuang

Cabai rawit yang sudah diseleksi, ditimbang berat basahnya kemudian diperoleh 1 kg

1 kg cabai rawit dan dikeringkan dengan oven dan diperoleh 75 gram bubuk kering Cabai rawit

Cabai rawit yang sudah kering diblender dengan blender listrik hingga derajat kehalusan tertentu

75 gram bubuk kering diekstraksi dengan cara panas menggunakan pelarut etanol 95%

Disaring dengan menggunakan kertas Whatmann No.1

Filtrat dipekatkan dengan evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental cabai rawit seberat 25 gram

Ekstrak disimpan dalam botol pada suhu ruangan

(2)

Lampiran 2. Prosedur Pembuatan Suspensi CMC

o Suspensi yang akan digunakan adalah suspensi CMC 1%

o 1% CMC adalah 1gram dalam 100 ml, maka untuk 1 liter CMC diperlukan 10gram CMC bubuk.

o Timbang serbuk CMC sebanyak 10 gram

o Didhkan 1 liter air dalam wadah

o CMC dikembangkan dengan menambahkan air panas sedikit demi sedikit hingga mencapai 1 liter, sambil digerus perlahan hingga homogen / larut dalam air panas

(3)

Lampiran 3 . Pembuatan supensi Abate

Dosis Abate yang digunakan untuk percobaan adalah 0.01%

Pada label tertera 1- gram untuk 100 liter air, sedangkan percobaan menggunakan 100 ml air maka

10 gram untuk 100 L air

1 L = 1L air/ 100L air x10 gram = 0.1

0.1untuk 1 Liter air sedangkan untuk 100 ml air

100ml = 100ml air/ 1000ml air x 0.1 gram = 0.01 gram abate

Berdasarkan perhitungan dosis untuk abate yang digunakan adalah 0.01 gram

o Timbang abate sebanyak 0.01 gram

o Gerus perlahan hingga abate menjadi halus

o Campurkan abate yang telah digerus dengan 100ml air

(4)

Lampiran 4. Prosedur Perhitungan Dosis

Dosis untuk Aedes sp 0,8 %; 1,6 %; 3,2 %; 6,4 % dalam 100 ml CMC 1%

6400 ppm : 6400 mg / 1000 ml

640 mg / 100 ml

6400 mg EECR dalam 1000 ml CMC 1%

640 mg EECR dalam 100 ml CMC 1%

1280 mg EECR dalam 200 ml CMC 1%

1,28 gram EECR dalam 200 ml CMC 1%

Hasil 200 ml → 100 ml EECR 6,4 % + 100 ml EECR 6,4 % Kemudian 100 ml EECR 6,4 % + 100 ml CMC 1%

Hasil 200 ml → 100 ml EECR 3,2 % + 100 ml EECR 3,2 % Kemudian 100 ml EECR 3,2 % + 100 ml CMC 1%

Hasil 200 ml → 100 ml EECR 1,6 % + 100 ml EECR 1,6 % Kemudian 100 ml EECR 1,6 % + 100 ml CMC 1%

(5)

Lampiran 5. Varietas Cabai Rawit

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 343/Kpts/TP.240/6/2003

Tanggal : 23 Juni 2003

DESKRIPSI CABE RAWIT VARIETAS KATHUR

Asal tanaman : Blitar

Golongan : berseri bebas

Tinggi tanaman : 60 – 70 cm

Umur tanaman : - mulai ber bunga 25 – 30 hari - mulai panen 60 hari

Bentuk kanopi : kompak

Warna batang : hijau

Ukuran daun : panjang 7 – 7,5 cm, lebar 3 – 3,5 cm

Warna daun : bagian atas hijau dan bagian bawah hijau muda Warna kelopak bunga : hijau tua

Warna tangkai bunga : hijau Warna mahkota bunga : putih

Warna kotak sari : ungu

Jumlah kotak sari : 5

Warna kepala putik : putih kekuningan Jumlah helai mahkota : 5

Bentuk buah : kerucut

Kulit buah : halus

Tebal kulit buah : 0,08 cm

Warna buah muda : hijau

Warna buah matang : merah tua

Ukuran buah : panjang 3,5 – 4 cm, diameter 0,7 – 0,8 cm

Rasa buah : pedas

Berat buah per tanaman : 0,5 – 0,8 kg

Produksi : 12,0 – 13,5 ton buah segar per hektar

Keterangan : cocok untuk daratan rendah sampai tinggi (5 – 600 m di atas permukaan laut)

Pengusul/peneliti : U.D. RIDWAN TANI Blitar/Sartono, Lirik Darni A, Pujianto, Susiyati, Hari Mularsono.

(6)

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN

NOMOR : 345/Kpts/SR.120/9/2005 TANGGAL: 14 September 2005

DESKRIPSI CABAI RAWIT HIBRIDA VARIETAS DEWATA

Asal : PT. East West Seed Indonesia

Silsilah : 3045 (F) x 3045 (M)

Golongan varietas : hibrida silang tunggal

Tinggi tanaman : ± 50 cm

Umur mulai berbunga : 35 hari setelah tanam Umur mulai panen : 65 panen hari setelah tanam

Kerapatan kanopi : kompak

Warna batang : hijau

Bentuk daun : oval

Tepi daun : rata/tidak bergerigi

Ujung daun : lancip

Permukaan daun : rata/tidak bergelombang

Ukuran daun : panjang ± 4,5 cm; lebar ± 2,0 cm

Warna daun : hijau

Warna kelopak bunga : hijau Warna tangkai bunga : hijau Warna mahkota bunga : putih Jumlah helai mahkota : 5 – 6 helai

Warna kotaksari : biru keunguan

Jumlah kotaksari : 5 – 6 cm Warna kepala putik : kuning

Bentuk buah : bulat panjang

Ukuran buah : panjang ± 4,6 cm; diameter ± 0,8 cm Permukaan kulit buah : halus mengkilap

Tebal kulit buah : ± 1 mm

Warna buah muda : putih

Warna buah tua : oranye-merah

Jumlah buah per pohon : ± 389 buah

Berat per buah : ± 1,8 g

Berat buah per tanaman : ± 700 g Berat 1.000 biji : 4,8 – 5,2 g

Rasa buah : pedas

Hasil : ± 14,0 ton/ha

Keterangan : beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai tinggi dengan ketinggian 10 – 1.300 m dpl Pengusul / Peneliti : Asep Herpenas (PT. East West Seed Indonesia).

(7)

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 346/Kpts/SR.120/9/2005

TANGGAL: 14 September 2005

DESKRIPSI CABAI RAWIT HIBRIDA VARIETAS JUWITA

Asal : PT. East West Seed Indonesia

Silsilah : 3049 (F) x 3049 (M)

Golongan varietas : hibrida silang tunggal Tinggi tanaman : ± 55 cm

Umur mulai berbunga : 35 hari setelah tanam

Umur mulai panen : 65 panen hari setelah tanam Kerapatan kanopi : kompak

Warna batang : hijau

Bentuk daun : oval

Tepi daun : rata/tidak bergerigi

Ujung daun : lancip

Permukaan daun : rata/tidak bergelombang

Ukuran daun : panjang ± 4,7cm; lebar ± 2,3 cm

Warna duan : hijau

Warna kelopak bunga : hijau Warna tangkai bunga : hijau Warna mahkota bunga : putih Jumlah helai mahkota : 5 – 6 helai Warna kotaksari : biru keunguan Jumlah kotaksari : 5 – 6 cm Warna kepala putik : kuning

Bentuk buah : bulat panjang

Ukuran buah : panjang ± 4,4 cm; diameter ± 0,9 cm Permukaan kulit buah : halus mengkilap

Tebal kulit buah : ± 1 mm Warna buah muda : putih

Warna buah tua : oranye-merah Jumlah buah per pohon : ± 429 buah Berat per buah : ± 1,7 g Berat buah per tanaman : ± 730 g Berat 1.000 biji : 4,8 – 5,2 g

Rasa buah : pedas

Hasil : ± 14,6 ton/ha

Keterangan : beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai sedang dengan ketinggian 10 – 700 m dpl

254

Pengusul / Peneliti : Asep Herpenas (PT. East West Seed Indonesia).

(8)

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 2082/Kpts/SR.120/5/2009

TANGGAL: 7 Mei 2009

DESKRIPSI CABAI RAWIT HIBRIDA VARIETAS BHASKARA

Asal : PT. BISI INTERNATIONAL Tbk,

Indonesia

Silsilah : (HP-1019A x HP-1019B ) x HP-1019C

Golongan varietas : hibrida silang ganda

Tinggi tanaman : 85 – 110 cm

Bentuk kanopi : kompak

Kerapatan kanopi : sedang

Bentuk penampang batang : bulat

Diameter batang : 1,1 – 1,2 cm

Warna batang : hijau bergaris ungu

Bentuk daun : oval

Ukuran daun : panjang 11,0 – 12,0 cm, lebar 2,0 – 5,5

cm

Warna daun : hijau gelap

Tepi daun : rata

Bentuk ujung daun : lancip

Permukaan daun : agak kasar

Warna kelopak bunga : hijau

Warna mahkota bunga : putih

Warna kotaksari : ungu

Warna kepala putik : putih

Jumlah helai mahkota bunga : 5 helai

Jumlah kotaksari : 5 buah

Warna tangkai bunga : hijau

Umur mulai berbunga : 26 – 28 hari setelah tanam Umur mulai panen : 79 – 81 hari setelah tanam

Tipe buah : rawit

Bentuk buah : silindris

Bentuk ujung buah : lancip

Ukuran buah : panjang 5,2 – 6,9 cm, diameter 0,6 – 0,8

Warna buah muda : hijau terang

Warna buah tua : merah cerah

Permukaan kulit buah : halus

Tebal kulit buah : 0,9 – 1,1 mm

(9)

Kandungan capsicin : 397.500 scoville unit

Berat per buah : 2,1 – 3,3 g

Berat buah per tanaman : 443 – 756 g

Berat 1.000 biji : 3,4 – 3,6 g

Daya simpan buah pada suhu kamar (25 – 27 oC)

: 6 – 7 hari setelah panen

(10)

Lampiran 6. Hasil ANAVA dan Post Hoc Test

Descriptives

Ln+1 Larva Mati 24Jam

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minim um Maxim um Lower Bound Upper Bound EECR 0,8% 5 3.0152 .02672 .01195 2.9821 3.0484 3.00 3.04 EECR 1,6% 5 3.3101 .03307 .01479 3.2691 3.3512 3.26 3.33 EECR 3,2% 5 3.3738 .02879 .01288 3.3381 3.4096 3.33 3.40 EECR 6,4% 5 3.4274 .01466 .00656 3.4092 3.4456 3.40 3.43 Kontrol 5 .0000 .00000 .00000 .0000 .0000 .00 .00 Pembanding 5 3.3241 .04731 .02116 3.2654 3.3829 3.26 3.37 Total 30 2.7418 1.25451 .22904 2.2734 3.2102 .00 3.43

Test of Homogeneity of Variances

Ln+1 Larva Mati 24Jam

Levene Statistic df1 df2 Sig.

5.135 5 24 .002

ANOVA

Ln+1 Larva Mati 24Jam

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 45.620 5 9.124 10755.593 .000

Within Groups .020 24 .001

(11)
(12)

Homogeneus Subsets

Ln+1 Larva Mati 24Jam

Tukey HSDa

Kelompok Perlakuan

N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4 5 dimension1 Kontrol 5 .0000 EECR 0,8% 5 3.0152 EECR 1,6% 5 3.3101 Pembanding 5 3.3241 3.3241 EECR 3,2% 5 3.3738 3.3738 EECR 6,4% 5 3.4274 Sig. 1.000 1.000 .971 .113 .074

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a.Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

(13)

Lampiran 7 Probit Analysis Data Information N of Cases Valid 30 Rejected Missing 0 Number of Responses > Number of Subjects 0 Control Group 5 Convergence Information Number of Iterations Optimal Solution Found PROBIT 10 Yes Parameter Estimates Parameter

Estimate Std. Error Z Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound

PROBITa Dosis EECR .546 .050 10.965 .000 .448 .644

Intercept -.060 .064 -.935 .350 -.124 .004

a. PROBIT model: PROBIT(p) = Intercept + BX

Chi-Square Tests

Chi-Square dfa Sig.

PROBIT Pearson Goodness-of-Fit

Test

362.114 28 .000b

a. Statistics based on individual cases differ from statistics based on aggregated cases.

b. Since the significance level is less than .150, a heterogeneity factor is used in the calculation of confidence limits.

(14)
(15)
(16)
(17)

Lampiran 8. Gambar Penelitian

Gambar 1. EECR dalam Berbagai Dosis

(18)

Lampiran 9. Gambar Cabai Rawit

Gambar 3. Cabai Rawit Berbagai tingkat Kematangan Buah

A. Cabai Rawit Muda B. Cabai Rawit Setengah Matang C. Cabai Rawit Matang

Gambar 4. Cabai Rawit Varietas Lain

(19)

69

RIWAYAT HIDUP

Nama : Febby Thannia

NRP : 0710116

Tempat dan Tanggal lahir : Bandung, 6 Februari 1989

Alamat : Jati Indah Raya No. 11

Bandung Riwayat pendidikan :

SD Negeri Pelita, Bandung, lulus tahun 2001 SMP Negeri 34, Bandung, lulus tahun 2004 SMU Negeri 22, Bandung, lulus tahun 2007

Gambar

Gambar 1. EECR dalam Berbagai Dosis
Gambar 3. Cabai Rawit Berbagai tingkat Kematangan Buah

Referensi

Dokumen terkait

Obyek yang akan diambil dalam penelitian ini adalah konsumen Honda BeAT yang melakukan pembelian di PT. Nusantara Sakti Semarang. Nusantara Sakti Semarang adalah dealer resmi Honda

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ADI efektif dalam meningkatkan keterampilan argumentasi siswa baik siswa

Pada beberapa kasus yang menggunakan analisis 1VP, manajer mungkin lebih suka menggunakan pendapatan penjualan sebagai ukuran aktivitas penjualan daripada unit yang terjual.uatu

Instrumen KIDSCREEN-27 versi Bahasa Indonesia sudah melalui prosedur yang sesuai dalam proses adaptasi dan validasi lintas budaya dengan hasil validitas dan reliabilitas yang

Model yang dibuat terdiri dari model perhitungan kebutuhan bahan, model penugasan mesin, dan model penjadwalan untuk semua workstation yang ada, sedang pengujian

Sumber Jaya di pasar Mimbaan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan etika bisnis terhadap konsumen UD.. Sumber Jaya di

Alat analisis yang digunakan adalah uji korelasi pearson yang bertujuan untuk menguji hubungan antara harga spot dengan futures pada saat melakukan hedging ataupun cross

Hal ini memberikan indikasi bahwa ransum dengan kandungan energi 2900 kkal/kg dan protein 22% serta kepadatan kandang 4 ekor/m2 mengandung kualitas ransum yang baik