• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN KESESUAIAN SUMBERDAYA TERUMBU KARANG UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI DI KELURAHAN PULAU ABANG KOTA BATAM BUDY HARTONO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN KESESUAIAN SUMBERDAYA TERUMBU KARANG UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI DI KELURAHAN PULAU ABANG KOTA BATAM BUDY HARTONO"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN KESESUAIAN SUMBERDAYA TERUMBU KARANG

UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI

DI KELURAHAN PULAU ABANG KOTA BATAM

BUDY HARTONO

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2009

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Kajian Kesesuaian Sumberdaya Terumbu Karang untuk Pengembangan Ekowisata Bahari di Kelurahan Pulau Abang Kota Batam adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Nopember 2009

Budy Hartono

(3)

ABSTRACT

BUDY HARTONO, Suitability Study of Coral Reef Resources for Marine Ecotourism Development in Pulau Abang Village Batam. Under direction of FREDINAN YULIANDA and BUDY WIRYAWAN

The beauty of coral reef can be used as an attraction for marine tourism. Coastal and marine tourism have become a big business that is a significant part of the growing global tourist industry. For example, diving and snorkelling are very popular. The main goals of this research are: 1) to explore the condition and potential of the coral reef resources ecosystem in Pulau Abang, Batam, 2) to analyze the suitability area and carrying capacity of coral reef ecosystem for tourism development, 3) to create a development of marine tourism strategies. The survey from 18 stations, using the Line Intercept Transect (LIT) method, shows that life coral cover from 38.8% to 84.9% of the stations. Generally, the type of corals that is mostly found is non-Acropora. The Acropora type is rarely found. Approximately 6 to 14 species of coral life-forms and 5 to 19 fish families which include 17 to 66 different species were found at each station. The result of suitability analysis from three stations, snorkelling marine tourism is categorized highly suitable (S1). The rests of the stations are categorized suitable (S2). However, the other three stations are categorized not suitable (N). The results of suitability analysis of marine tourism category diving from three stations is considered highly suitable to be developed for diving interest. On the other hand the rest of the stations are considered suitable category. The Carrying Capacity Area (CCA) for snorkelling 16 to 530 persons per day. The CCA for diving is from 6 to 605 persons per day. By using of Scenic Beauty Estimation Method, in general 69.5% has very high value. Residents and visitors alike have a positive view for the marine tourism development. They would like to see the conservation of the coral reef and economic benefits. The strategic plans for the development of marine tourism in Pulau Abang Village, are as follow: 1) to optimize the management and utilization of the coral reef as marine tourism areas, 2) to manage areas and prevent coral reef damage when using marine resources, 3) to develop an information system, strengthen structures and improve the infrastructure to manage marine tourism 4) to follow rules and strengthen law enforcement.

Key words: coral reef, ecotourism, snorkelling, diving, carrying capacity, management strategy.

(4)

RINGKASAN

BUDY HARTONO. Kajian Kesesuaian Sumberdaya Terumbu Karang untuk Pengembangan Ekowisata Bahari di Kelurahan Pulau Abang Kota Batam. Dibimbing oleh FREDINAN YULIANDA dan BUDY WIRYAWAN.

Ekosistem terumbu karang sebagai salah satu ekosistem utama di kawasan pesisir secara fisik memiliki peran sebagai pelindung pantai dari hempasan arus dan gelombang. Secara ekologis memiliki peran sebagai habitat bagi berbagai biota laut untuk tempat berlindung, mencari makan, untuk spawning dan nursery ground. Selain itu dengan keelokan dan keindahan terumbu karang, dapat dijadikan salah satu objek daya tarik wisata bahari. Pemanfaatan terumbu karang yang cukup berkembang saat ini dapat dijadikan sebagai salah satu pemanfaatan jasa-jasa lingkungan dalam bentuk wisata bahari seperti selam dan snorkelling. Selam dan snorkelling merupakan bentuk wisata bahari yang sangat digemari.

Tujuan penelitian ini, pertama untuk mengetahui potensi dan kondisi sumberdaya terumbu karang di Kelurahan Pulau Abang Kota Batam, kedua mengkaji kesesuaian kawasan dan daya dukung sumberdaya terumbu karang untuk pengembangan ekowisata bahari dan ketiga membuat strategi pengembangannya.

Dari hasil pengamatan dengan menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT) dapat diketahui bahwa tutupan karang hidup pada 18 stasiun pengamatan berkisar antara 38,8% - 84,9%. secara umum jenis terumbu karang yang paling banyak dijumpai di daerah penelitian adalah jenis karang Non-Acropora, jenis karang Acropora hanya sedikit dijumpai. Pada masing-masing stasiun dicatat life-forms terumbu karang berkisar antara 6 – 14 jenis dan 6 – 19 famili ikan karang dengan 17 – 66 spesies.

Hasil analisis kesesuaian kawasan wisata bahari kategori snorkelling tiga stasiun (P. Abang Kecil Barat, P. Petong Timur dan Malang P. Hantu) masuk ke dalam kategori sangat sesuai (S1), sedangkan stasiun lainnya masuk kedalam kategori sesuai (S2), tetapi tiga stasiun (P. Abang Besar Utara, P. Abang Besar Timur dan P. Pengelap) masuk dalam kategori tidak sesuai (N) untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata snorkelling. Hasil analisis kesesuaian kawasan wisata bahari kategori wisata selam tiga stasiun (Malang P. Hantu, P. Sepintu dan Teluk Elong) masuk dalam kategori sangat sesuai (S1) untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata selam sementara stasiun lainnya masuk dalam kategori sesuai (S2). Daya Dukung Kawasan (DDK) untuk wisata

snorkelling berkisar antara 16 – 530 orang/hari dan DDK untuk wisata selam berkisar antara 6 – 605 orang/hari.

Hasil analisis visual objek wisata bahari dengan menggunakan metode

Scenic Beauty Estimation (SBE), secara umum sebanyak 69,5% objek visual tersebut memiliki nilai SBE masuk dalam kategori tinggi, artinya objek wisata bahari tersebut sangat menarik, secara umum karang dan ikan karang memiliki nilai SBE yang tinggi.

Persepsi masyarakat atau pengunjung dalam pengembangan wisata bahari khususnya penilaian mereka tentang arti penting terumbu karang, menginginkan dilakukannya upaya konservasi terhadap sumberdaya terumbu karang namun

(5)

disamping itu mereka juga menginginkan ada manfaat secara ekonomi dari pengelolaan tersebut.

Hasil analisis SWOT didapat arahan strategi pengelolaan kawasan pengembangan ekowisata di perairan Kelurahan Pulau Abang sebagai berikut: (1) Pemanfaatan dan pengelolaan terumbu karang sebagai kawasan wisata bahari secara optimal, (2) Pengelolaan kawasan wisata dengan berbagai upaya pencegahan kerusakan ekosistem terumbu karang, (3) Mengembangkan sistem informasi dan kelembagaan serta meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan wisata bahari, (4) Menjalankan dan menegakkan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

Kata kunci: terumbu karang, ekowisata, snorkelling, selam, daya dukung, strategi pengelolaan

(6)

Hak cipta milik IPB, tahun 2009

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

Dilarang mengumumkan atau memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(7)

KAJIAN KESESUAIAN SUMBERDAYA TERUMBU KARANG

UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI

DI KELURAHAN PULAU ABANG KOTA BATAM

BUDY HARTONO

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2009

(8)
(9)

Judul Tesis : Kajian Kesesuaian Sumberdaya Terumbu Karang untuk Pengembangan Ekowisata Bahari di Kelurahan Pulau Abang Kota Batam

Nama : Budy Hartono NIM : C252070264

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc. Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc. Ketua Anggota

Diketahui

Tanggal Ujian : 02 Nopember 2009 Tanggal Lulus: Ketua Program Studi

Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan

Prof. Dr. Ir. Mennofatria Boer, DEA

Dekan Sekolah Pascasarjana

(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bukittinggi, Propinsi Sumatera Barat tanggal 04 Februari 1971 sebagai anak kelima dari 6 bersaudara dari pasangan (Alm) Bapak Soetarman dan Ibu Hj. Yusni Lamsayun. Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan Universitas Riau, lulus pada tahun 1995.

Pada tahun 2002 penulis lulus sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Kota Batam dan di tempatkan di Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian. Penulis aktif dalam kegiatan Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (COREMAP II) Kota Batam sebagai Pelaksana Kegiatan dari tahun 2004 – 2007. Tahun 2007 penulis mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan Sandwich Program Magister Sains pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor yang merupakan kerjasama Departemen Kelautan dan Perikanan, IPB Bogor dan Xiamen University Republik Rakyat China, melalui program COREMAP II ADB.

(11)

P R A K A T A

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan penelitian dengan judul ‘Kajian Kesesuaian Sumberdaya Terumbu Karang untuk

Pengembangan Ekowisata Bahari di Kelurahan Pulau Abang Kota Batam’ yang

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan laporan ini. Adanya masukan berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan penulisan ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: Bapak Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc. dan Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc. yang telah memberi bimbingan, arahan dan saran dalam penulisan tesis ini. Dr. Ir. Neviaty Putri Zamani, M.Sc. selaku Dosen Penguji Luar Komisi yang telah memberikan perbaikan dan masukan dalam penulisan tesis ini. Prof. Dr. Ir. Mennofatria Boer, DEA sebagai Ketua Program Studi beserta staf pengajar dan staf sekretariat SPL atas bimbingan dan bantuan selama masa studi penulis di SPL-IPB. Dr. Ir. Yusli Wardiatno, M.Sc. selaku Ketua Departemen MSP dan penanggung jawab Program SPL Sandwich COREMAP II-ADB.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (COREMAP II-ADB) Departemen Kelautan dan Perikanan yang telah membiayai pendidikan dan penelitian ini.

Kepada Ibunda (Hj. Yusni Lamsayun), yang selalu berdoa atas kesuksesanku. Kepada Abang-abangku (Mas Joko, Mas Yadhi, Mas Yanto, Mas Iing) dan adikku Arie Wijaya serta seluruh keluarga atas motivasinya. Kepada keluarga Ibu Jusnetty (Bu Jus, Dino, Doris, Rido dan Zicco) yang telah memberikan banyak bantuan dan dukungan selama masa studi ini.

Kepada rekan-rekan SPL-SANDWICH COREMAP II-ADB yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan selama mengikuti masa study baik di Bogor maupun di Xiamen-China. Kepada teman-teman yang membantuku selama penelitian (Bang Wan, Dondy, Panji, Jurianto dan keluarga Pak Rahmad atas akomodasi selama di lapangan).

Bogor, Nopember 2009

(12)

x

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 4 1.3 Kerangka Pemikiran... ... 4 1.4 Tujuan Penelitian ... 7 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 8 2.1 Terumbu Karang ... 8 2.2 Ekowisata ... 12

2.3 Perencanaan Pengembangan Ekowisata ... 13

2.4 Pengembangan Pariwisata Bahari ... 15

2.5 Daya Dukung Terumbu Karang ... 17

3 METODOLOGI PENELITIAN ... 22

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

3.2 Alat dan Bahan Penelitian ... 24

3.3 Pengumpulan Data ... 24

3.4 Analisis Data ... 27

3.4.1 Data ekologis ... 27

3.4.2 Matrik kesesuaian snorkelling, selam dan indeks kese- suaian wisata (IKW) ... 28

3.4.3 Nilai daya dukung kawasan ... 31

3.4.4 Nilai visual objek wisata bahari ... 33

3.4.5 Analisis persepsi masyarakat atau pengunjung dalam pe- ngembangan ekowisata bahari ... 34

3.3.6 Analisis SWOT untuk strategi pengelolaan ... 35

4 HASIL PENELITIAN ... 37

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 37

4.2 Kondisi Terumbu Karang ... 41

4.3 Kelimpahan Ikan Karang ... 52

4.4 Kesesuaian Kawasan untuk Snorkelling, Selam dan IKW ... 55

4.4.1 Kesesuaian kawasan untuk wisata snorkelling ... 55

4.4.2 Kesesuaian kawasan untuk wisata selam ... 58

4.5 Daya Dukung Kawasan ... 61

4.6 Nilai Visual Objek Wisata Bahari ... 63

4.7 Persepsi Masyarakat atau Pengunjung dalam Pengembangan Ekowisata Bahari ... 66

4.8 Arahan Strategi Pengelolaan Kawasan Ekowisata Bahari ... 69

(13)

xi

6 SIMPULAN DAN SARAN ... 89

6.1 Simpulan ... 89

6.2 Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91

(14)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Peralatan mengukur parameter lingkungan ... 24

2 Daftar penggolongan komponen dasar penyusun ekosistem terumbu karang berdasarkan life-form karang dan kodenya ... 25

3 Jumlah responden (orang) pada saat penelitian... 26

4 Matriks kesesuaian wisata bahari kategori wisata snorkelling ... 29

5 Matriks kesesuaian wisata bahari kategori wisata selam ... 30

6 Potensi ekologis pengunjung (K) dan luas area kegiatan (Lt) ... 32

7 Prediksi waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan wisata ... 33

8 Matrik perhitungan nilai SBE ... 34

9 Persentase jenis mata pencaharian masyarakat di Kelurahan P. Abang 40 10 Persentase penutupan substrat dasar untuk kepentingan wisata bahari di masing-masing stasiun pengamatan ... 51

11 Kelimpahan ikan karang hasil monitoring dengan metode UVC di Perairan Kelurahan P. Abang dan sekitarnya pada Agustus 2008 ... 54

12 Kelimpahan ikan karang hasil monitoring dengan metode UVC di Perairan Kelurahan P. Abang dan sekitarnya pada Mei 2009 ... 55

13 Perhitungan nilai SBE ... 64

14 Nilai SBE dari setiap jenis life-form / biota di terumbu karang ... 65

15 Hasil kuesioner masyarakat atau pengunjung P. Abang... ... 67

16 Pernyataan masyarakat atau pengunjung tentang terumbu karang ... 67

17 Matrik rotasi komponen dari pernyataan penilaian terumbu karang ... 68

18 Bobot, ranking dan skoring unsur internal kawasan wisata snorkelling dan selam di Kelurahan P. Abang Kota Batam ... 73

19 Bobot, ranking dan scoring unsur eksternal kawasan wisata Snorkeling dan selam di Kelurahan P. Abang Kota Batam ... 73

20 Formulasi arahan strategi pengelolaan kawasan wisata bahari ... 74

21 Matrik hasil analisis SWOT ... 74

(15)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Diagram alir kerangka pemikiran kajian kesesuaian sumberdaya terumbu karang untuk pengembangan ekowisata bahari di

Kelurahan P. Abang ... 6 2 Peta lokasi penelitian ... 22 3 Peta lokasi stasiun penelitian di Perairan Pulau Abang ... 23 4 Distribusi persentase tutupan karang hidup di masing-masing stasiun 41 5 Histogram persentase tutupan kategori biota dan substrat hasil moni-

toring dengan metode LIT, di Perairan P.Abang dan sekitarnya ... 42 6 Peta komposisi substrat dasar pada masing-masing stasiun ... 43 7 Distribusi persentase penutupan substrat dasar untuk kepentingan

wisata bahari di masing-masing stasiun. ... 52 8 Distribusi jumlah famili / jenis ikan karang di masing-masing stasiun. 54 9 Analisis kesesuaian kawasan wisata bahari kategori snorkelling ... 56 10 Peta kesesuaian kawasan kategori wisata snorkelling di P. Petong ... 57 11 Peta kesesuaian kawasan kategori wisata snorkeling di P. Abang

Besar dan P. Abang Kecil ... 57 12 Peta Peta kesesuaian kawasan kategori wisata snorkelling di P. Dedap

dan P. Pengelap ... 58 13 Analisis kesesuaian kawasan kategori wisata selam ... 59 14 Peta kesesuaian kawasan kategori wisata selam di P. Petong ... 60 15 Peta kesesuaian kawasan kategori wisata selam di P. Abang Besar

dan P. Abang Kecil ... 60 16 Peta kesesuaian kawasan kategori wisata selam di P. Dedap dan

P. Pengelap ... 61 17 Peta kesesuaian dan daya dukung kawasan di P. Petong ... 62 18 Peta kesesuaian dan daya dukung di P. Abang Besar dan P Abang

Kecil ... 62 19 Peta kesesuaian dan daya dukung di P. Pengelap dan P. Dedap ... 63 20 Nilai SBE berdasarkan jenis biota / life-form ... 66

(16)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Data tutupan substrat dasar ... 98

2 Jenis-jenis karang batu yang ditemukan di stasiun transek permanen dan transek bebas berdasarkan life-form ... 99

3 Daftar persentase penutupan substrat dasar berdasarkan life-form pada transek bebas Mei 2009 ... 102

4 Struktur komunitas ikan karang pada transek bebas Mei 2009.. ... 103

5 Jumlah dan jenis life-form terumbu karang... ... 104

6 Parameter indeks kesesuaian wisata ... 105

7 Tabel indeks kesesuaian wisata bahari... 106

8 Nilai daya dukung kawasan (DDK) wisata snorkelling dan selam ... 107

9 Daftar rekapitulasi kuesioner SBE ... 108

10 Foto biota / life-form terumbu karang pada kuesioner SBE ... 109

11 Perhitungan nilai SBE ... 115

12 Kuesioner persepsi masyarakat atau pengunjung ... 118

Referensi

Dokumen terkait

Bidang pendidikan menjadi perhatian dalam hal ini karena dengan terpenuhi kebutuhan akan ilmu pengetahuan terutama oleh kedua anak dari Bapak I Dewa Komang Pariana maka

Salah satu daerah yang menjadi tujuan KKN Revolusi Mental ini adalah untuk terwujudnya sikap melayani, kehidupan yang tertib dan lingkungan yang bersih di Desa Petulu

Tidak ada kendala dalam pelaksanaan program ini karena persiapan yang baik serta kerja sama yang baik antara mahasiswa KKN-PPM UNUD XIII dan masyarakat Desa

Pertama-tama perkenankanlah saya memanjatkan puji syukur kehadapan Allah SWT Yang Maha Esa, karena berkah dan rahmat-Nya Tugas Akhir Studi yang berjudul “ Analisis

Dengan menggunakan data diperoleh dari produsen sebagai patokan, dapat diketahui bahwa harga jual per unit produk Kopi Bubuk Cap Keluarga pada tingkat

Untuk dapat menjalankan sistem pada alat otomatisasi bel listrik yang perlu diperhatikan bukan hanya perangkat kerasnya saja, tetapi juga perangkat lunaknya ( software ) sebab

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan respon emosi marah secara bermakna antara kelompok yang

Berdasarkan uraian teori dan beberapa hasil penelitian terdahulu maka dalam penelitian ini yang menjadi variable independen adalah Current Ratio, Debt to Equity