• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN MANAJEMEN MUTU USAHA KECIL MENENGAH SEPATU DI PD. ANUGERAH HERO - CIOMAS S U S V I A R T O

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN MANAJEMEN MUTU USAHA KECIL MENENGAH SEPATU DI PD. ANUGERAH HERO - CIOMAS S U S V I A R T O"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

S U S V I A R T O

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2009

(2)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenar-benarnya, bahwa semua pernyataan dalam tugas akhir yang berjudul :

Kajian Manajemen Mutu Usaha Kecil Menengah Sepatu di PD. Anugerah Hero - Ciomas

merupakan hasil gagasan dan hasil kajian saya sendiri dibawah bimbingan komisi pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukan rujukannya. Tugas akhir ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain.

Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Mei 2009

SUSVIARTO F.052054185

(3)

ABSTRACT

SUSVIARTO. Analyze of Shoes Small Middle Enterprises Quality Management on PD. Anugerah Hero - Ciomas. Advised by SURYAHADI as chairman and DARWIN KADARISMAN as member.

Study of Shoes Small Middle Enterprises (SME) Quality Management is held through case study in PD. Anugerah Hero Ciomas Kabupaten Bogor, since December 2007 to February 2008. This study is intend to : (a) knowing about applied level of quality management system in PD. Anugerah Hero, (b) knowing activities done by PD. Anugerah Hero to guarantee it’s product quality, (c) evaluating product quality performance, (d) analyzing how quality cost performance in PD. Anugerah Hero.

Determining quality management system practices held by matching quality attempt applied to characteristic quality management system as conducted by Muhandri and Kadarisman (2006). Identification of quality activity held according the Juran Trilogy (1988). Evaluating quality performance held for number of defect product, number of reject/return product, Finishing time late and quality cost analysis.

Result of study indicating that the most fit quality management system applied if compared to characteristic of quality management system applied according to Muhandri and Kadarisman (2006) is Foreman Quality Control. The activities of quality management held is including ; knowing the needs and consumer terms, and designing process and instrument for shoes making for quality planning aspect. The quality management aspect is by compiling standard and specification, using model, mold and pattern and also doing sortation qualitatively by visual inspection. The quality improving aspect is only for doing benchmarking in relatively large shoes industry and duplicating a new model from “mall”, books and magazine.

The number of products rejected, especially by abroad customer is ranged between 11,1 – 17,7% by average 15,9 of the number of order. Slowness of finishing time due to the order is on average of 3,8 days or 7,0% compared to order time. The number of order late is about 50%. The quality cost identified is only external failed cost for down grading, is that, about Rp. 50.415.000,00 for 11 order in 2007, quality cost index due to the selling omzet is about 2,37%.

(4)

RINGKASAN

SUSVIARTO. Kajian Manajemen Mutu Usaha Kecil Menengah Sepatu Di PD. Anugerah Hero - Ciomas. Di bawah bimbingan oleh SURYAHADI sebagai Ketua dan DARWIN KADARISMAN sebagai Anggota.

Secara umum pada tahun 2006 sumbangan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 53,3%. Artinya, lebih dari setengah gerak perekonomian Indonesia kini ditopang oleh sektor tersebut. Dalam hal penyerapan tenaga kerja, pada 2006 UKM berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 85,4 juta atau sekitar 96,2 % dari total angkatan kerja.

Salah satu sektor yang digeluti oleh UKM adalah industri sepatu, baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Industri sepatu sendiri secara keseluruhan menunjukkan kinerja yang semakin baik. Menurut data BPS yang sudah diolah oleh Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), kinerja ekspor sepatu dari tahun ke tahun terus meningkat. Ekspor sepatu tahun 2002 sebesar US$ 1,148 miliar, tahun 2004 sebesar US$ 1,320 miliar, tahun 2005 sebesar US$ 1,5 miliar dan tahun 2006 menjadi US$ 1,800 miliar. Salah satu UKM yang mampu melakukan ekspansi pasar dan menembus pasar ekspor adalah PD. Anugerah Hero.

Tujuan dilakukannnya kajian ini adalah untuk menganalisis tingkat penerapan manajemen mutu dan praktek-praktek yang dilakukan oleh PD. Anugerah Hero untuk menjamin mutu produknya sehingga dapat tetap eksis memperoleh pangsa pasar ekspor. Secara khusus, kajian ini bertujuan untuk ; (a) mengetahui tingkat penerapan sistem manajemen mutu pada PD. Anugerah Hero, (b) mengetahui kegiatan yang dilakukan PD. Anugerah Hero untuk menjamin mutu produknya, (c) mengevaluasi kinerja mutu produk sepatu PD. Anugerah Hero dan (d) menganalisis bagaimana kinerja biaya mutu di PD. Anugerah Hero.

Lokasi kajian untuk proses pembuatan sepatu berlokasi di Kampung Sawah Ilir RT.02 RW.03 Mekarjaya, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor dan lokasi pemasarannya di Jl. Nyi Raja Permas Blok F No.122-123 Pasar Anyar, Kecamatan Bogor Tengah, Kotamadya Bogor. Studi dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Desember 2007 sampai dengan bulan Februari 2008. Adapun metode analisis yang digunakan adalah studi kasus dengan analisis deskriptif dan kuantitatif dengan analisis ratio dan indeks biaya mutu.

Tingkat penerapan sistem manajemen mutu yang paling sesuai jika dibandingkan dengan ciri-ciri penerapan sistem manajemen sesuai pada metode kajian adalah Foreman Quality Control. Dengan demikian, PD. Anugerah Hero belum melakukan sistem pemeriksaan produk akhir yang terpisah dari unit produksi.

Kegiatan yang dilakukan PD. Anugerah Hero untuk menjamin mutu juga masih sederhana. Dari hasil pengamatan, penyusunan pedoman dan prosedur perancangan tertulis serta percobaan-percobaan pembuatan model sepatu (perencanaan mutu) belum dilakukan. Pada sisi pengendalian, belum ada standar dan spesifikasi bahan baku secara tertulis. Untuk aspek perbaikan mutu, lebih ditekankan kepada melihat dan menerapkan cara produksi dan peralatan dari industri yang lebih besar.

(5)

Analisis evaluasi kinerja mutu pada PD. Anugerah Hero adalah sebagai berikut : (a) Produk cacat ; jumlah produk cacat tidak dapat diketahui karena tidak tersedia catatan di PD. Anugerah Hero. Ketidaktersediaan catatan jumlah produk cacat ini kemungkinan terjadi disebabkan karena karyawan dalam membuat sepatu di PD. Anugerah Hero memeriksan sendiri produk sepatu hasil buatannya dan langsung melakukan perbaikan bila ada cacat dan kekurangan dalam hal kerapihan kerja, (b) Produk yang ditolak/dikembalikan ; jumlah produk yang dikembalikan, tidak dapat diketahui karena tidak tersedia data untuk itu. Adapun jumlah produk yang ditolak dilakukan pendekatan dengan menghitung jumlah kelebihan produksi dibandingkan jumlah pesanan. Hal ini dilakukan karena untuk memenuhi jumlah pesanan berdasarkan order yang disepakati. Berdasarkan hasil perhitungan, persentase kelebihan rataan dari 11 order pesanan sepatu dari pembeli luar negeri berkisar antara 11,1-17,7 % dengan rataan 15,9 %. (c) Keterlambatan waktu penyelesaian order ; dari hasil analisis, terlihat bahwa keterlambatan waktu penyelesaian rataan 3,8 hari atau 7%. Dari 11 order pesanan, ada 6 order (54,5%) yang dapat dipenuhi waktu penyelesaiannya. Hal ini berarti cukup banyak order, yaitu 5 order (45,5%) yang tidak memenuhi waktu penyelesaian sesuai order. Kinerja ini relatif buruk, karena hampir 50% order, yang identik dengan jumlah pelanggan yang dikecewakan.

Hasil kajian kinerja biaya mutu pada PD. Anugerah Hero tidak dapat menampilkan kategori biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal karena pada umumnya perusahaan belum melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan (perencanaan mutu), penilaian mutu dan atau karena tidak tersedianya catatan mutu. Dalam kajian ini yang dapat diperoleh adalah biaya kegagalan internal. Biaya kegagalan internal itupun hanya menyangkut biaya penurunan mutu (down grading). Dengan demikian, biaya mutu total juga hanya terdiri atas biaya kegagalan internal untuk penurunan mutu tersebut. Dari hasil analisis terlihat bahwa jumlah biaya penurunan mutu (down grading) atau jumlah penurunan penerimaan dibandingkan harga order, untuk 11 order pembelian luar negeri pada tahun 2007 adalah sebesar Rp. 50.415 juta. Karena tidak ada catatan tentang biaya kegagalan internal lainnya serta biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal, maka angka tersebut pada kajian ini dianggap sebagai biaya kegagalan internal dan biaya mutu total. Biaya mutu total sesungguhnya dapat lebih besar dari angka tersebut jika tersedia catatan biaya. Hal ini terjadi karena sistem manajemen mutu yang diterapkan masih sederhana. Dari hasil analisis juga terlihat bahwa selisih harga akibat penurunan mutu berkisar antara 11,1 - 26,6 %, dengan rataan 17,9 %. Adapun omzet penjualan untuk 11 order yang dianalisis dalam kajian ini adalah sebesar Rp. 2.124.997.500,-. Dengan demikian, indeks biaya mutu berdasarkan omzet penjualan sebesar 2,37 %.

(6)

KAJIAN MANAJEMEN MUTU USAHA KECIL MENENGAH

SEPATU DI PD. ANUGERAH HERO - CIOMAS

S U S V I A R T O

Tugas Akhir

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada

Program Studi Industri Kecil Menengah

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(7)

Judul Tugas Akhir : Kajian Manajemen Mutu Usaha Kecil Menengah Sepatu di PD. Anugerah Hero – Ciomas

Nama : Susviarto

NIM : F.052054185

Disetujui,

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Suryahadi, DEA Ir. Darwin Kadarisman, MS

Ketua Anggota

Mengetahui,

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Industri Kecil Menengah,

Prof.Dr.Ir. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEA Prof.Dr.Ir. Khairil A.Notodiputro, MS

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Yogyakarta tanggal 26 November 1970, putra bungsu dari delapan bersaudara dari Bapak Soengkono (Alm) dan Ibu Pudari.

Tahun 1994 lulus sebagai Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta. Pada tahun 2006 penulis diterima di Program Studi Industri Kecil Menengah Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Pada tahun 1994 sampai dengan bulan April tahun 1996 bekerja sebagai staf keuangan di PT. Dinasty Pratama Yogyakarta. Bulan Mei tahun 1996 sampai sekarang bekerja di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Pernah ditempatkan sebagai analis kredit di Share Processing Unit Kantor Wilayah 12, pengelola pemasaran Cabang Tanjung Priok dan Cabang Bogor, Penyelia Field Office Bekasi - Layanan Kredit Personal (LKP) Jakarta, dan terakhir ditempatkan di Divisi Bisnis Kartu.

Penulis menikah pada tahun 2002 dengan Sri Kuntari, Ssi dan belum dikaruniai anak.

(9)

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga tugas akhir yang berjudul Kajian Manajemen Mutu Usaha Kecil Menengah Sepatu di PD. Anugerah Hero - Ciomas berhasil diselesaikansebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Industri Kecil dan Menengah, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor .

Penulis menyadari bahwa laporan akhir ini tidak akan tersusun tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

- Dr. Ir. Suryahadi, DEA selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah memberikan dorongan, bimbingan, dan pengarahan selama kegiatan kajian dan penulisan tugas akhir ini.

- Ir. Darwin Kadarisman, MS selaku Anggota Komisi Pembimbing yang juga telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama penulis melakukan kajian dan penulisan tugas akhir ini.

- Dr. Ir. Hartrisari H, DEA selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan yang sangat berarti guna kesempurnaan tugas akhir ini.

- Bapak Asep Yudi Aulia dan Ibu Een Nuraeni selaku pemilik PD. Anugerah Hero yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bantuan data yang diperlukan.

- Istri saya tercinta, atas segala pengertian dan dukungan moril yang telah diberikan selama ini.

- Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, atas kerjasama dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

Semoga kajian ini dapat menambah khasanah pengetahuan bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) pada umumnya dan khususnya UKM sepatu. Saran dan kritik atas kajian ini sangat diharapkan guna penyempurnaan di masa mendatang.

Bogor, Mei 2009

(10)

DAFTAR ISI Halaman ABSTRACT...... ii RINGKASAN... iii RIWAYAT HIDUP... iv PRAKATA... v DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan... 2

D. Kegunaan ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

A. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah... 3

B. Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia... 4

C. Sejarah Perkembangan Sistem Jaminan Mutu... 4

D. Konsep Mutu dan Manajemen Mutu ... 9

E. Biaya Mutu... 12

F. Kategori Biaya Mutu... 16

G. Pengumpulan Data dan Analisis Biaya Mutu... 23

III. METODOLOGI KAJIAN... 25

A. Lokasi dan Waktu Kajian... 25

B. Aspek Kajian ... 25

C. Metode Kerja... 26

1. Pengumpulan Data... 26

2. Analisis Data... 27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 33

A. Keadaan Umum Perusahaan pada PD. Anugerah Hero... 33

1. Sejarah perkembangan usaha... 33

2. Fasilitas usaha... 34

3. Produksi... 35

4. Pemasaran... 38

B. Tingkat Penerapan Sistem Manajemen Mutu... 43

C. Kegiatan untuk Menjamin Mutu Produk... 44

D. Evaluasi Kinerja Mutu... 46

1. Produk cacat... 46

2. Jumlah produk yang ditolak/dikembalikan... 46

3. Keterlambatan waktu penyelesaian order... 48

Referensi

Dokumen terkait

¾ Komputer adalah perangkat elektronik, beroperasi dibawah perintah pengendali yang disimpan pada memori komputer, dapat menerima data, memproses data berdasarkan aturan

Di dalam menu tersebut data koordinat potongan melintang sungai dari hasil pengukuran topografi dimasukkan melalui icon ”Cross Section”, contoh masukan data pada Patok 63 adalah

Paling tidak ada empat skema perubahan yang tengah berjalan; pertama, dalam hal penyelesaian hak pihak ketiga melalui Peraturan Menteri Kehutanan No: P.44/MENHUT- II/2012

Banyak diantara kita mengira bahwa penyebab dari bencana ini timbul akibat dari ketidakseimbangan diantara ekosistem yang ada (Rahim dalam Suja’i, 2004). Batang

2.5 Pengaruh Pajanan Debu Kayu Terhadap Kerja Mukosiliar Hidung Bekerja dalam lingkungan yang dipenuhi oleh debu kayu menyebabkan terhirupnya debu ke saluran nafas

pertanian, industri, dan jasa produktif Peningkatan Nilai Tambah Jasa Produktif Penguatan Struktur Ekonomi Kreatif - Pengembangan Statistik Ekonomi Kreatif. 191 peningkatan nilai

Pada kedua teori yakni teori prinsip penataan (ordering principle) Salura (2010) dan teori fenomenologi Schulz (1980) yang telah dielaborasi sebagai kerangka baca dan

Pertambahan beban 50% design load dengan interval waktu 20 menit sampai mencapai beban test total yang..