• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS KLINIK SAINTIFIKASI JAMU PMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS KLINIK SAINTIFIKASI JAMU PMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

KLINIK SAINTIFIKASI JAMU PMI KABUPATEN SRAGEN

TAHUN 2015 – 2019

(2)

DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul i BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Dasar hokum 2 C. Visi Misi 3

D. Maksud dan Tujuan 4

BAB II GAMBARAN UMUM

A. Lokasi 5

B. Sumberdaya Manusia 5

C. Capaian Indikator Kinerja 6

D. Asumsi Penyusunan Renstra 8

BAB III ANALISIS SITUASI LINGKUNGAN

A. Analisa SWOT 10

BAB IV RENCANA KINERJA KLINIK SAINTIFIKASI JAMU

A. Sasaran da Target kinerja 12

Target Kunjungan Pendapatan

Kerjasama Pendidikan Penelitian

B. Prosedur Pelaksanaan Program 12

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. Sumber daya alam bahan obat dan obat tradisional merupakan aset nasioal yang perlu terus digali, diteliti, dikembangkan dan dioptimalkan pemanfaatannya sehingga bisa memiliki nilai keunggulan komparatif dan menjadi komoditi yang kompetitif.

Penggunaan tanaman obat di Indonesia sebagai mega-senter tanaman obat di dunia, merupakan bagian dari budaya masyarakat. Dengan memiliki sekitar 400 suku bangsa (etnis dan sub etnis), masing-masing memiliki berbagai pengetahuan yang diwariskan dari generasi ke generasi, di antaranya pengetahuan tradisional di bidang pengobatan dan obat-obatan. Bukti penggunaan obat tradisional sejak berbad-abad yang lalau di Indonesia antara lain terlihat dari relief yang terdapat pada candi Prambanan dan Candi Borobudur, tertulis dalam daun lontar, serta peninggalan dan budaya di keratin-keraton sampai saat ini.

Berdasarkan data WHO ( World Health Organization ) pada tahun 2005, terdapat 75-80% dari seluruh penduduk dunia pernah menjalani pengobatan non-konvensional. WHO juga merekomendasikan penggunaan obat tradisional, termasuk herbal, dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit terutama penyakit kronis dan penyakit degeneratif, di samping mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan da khasiat dari obat tradisional.Jamu sudah digunakan secara turun temurun dan diterima sebagai budaya oleh Bangsa Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan RI Tahun 2010 menunjukkan bahwa hampir separuh (49,53%) penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas menggunakan jamu, namun belum ada pencatatan efikasi dan keamanannya secara ilmiah, sehingga diperlukan penelitian berbasis pelayanan dalam rangka pengembangan jamu.

Dalam UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 48 dinyatakan bahwa “pelayanan kesehatan tradisional merupakan bagian dari penyelenggaraan upaya kesehatan”. Artinya, pengobatan tradisional (indigenous health system) diakui sebagai bahagian dari sistem pelayanan kesehatan (health care system). Untuk itu, perlu “sinkronisasi / harmonisasi” antara sistem pelayanan kesehatan formal dan sistem pelayanan kesehatan tradisional.

(4)

Pasal 101 dalam UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan bahwa sumber obat tradisional yang terbukti berkhasiat dan aman, harus dijaga kelestariannya. Dengan demikian, maka pembuktian empiris terkait khasiat dan keamanan obat tradisional (jamu) menjadi hal penting dalam menjadikan jamu sebagai komponen penting dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Dengan kata lain, litbang di bidang jamu merupakan salah satu “upaya penting” dalam mengangkat jamu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Dalam rangka pencatatan efikasi dan keamanan jamu sekaligus memberikan pelayanan jamu yang telah tersaintifikasi kepada masyarakat, maka PMI Kabupaten Sragen bekerjasama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (BP2TO-OT) Tawangmangu membuka Klinik Saintifikasi Jamu PMI Kabupaten Sragen. Pendirian Klinik Saintifikasi Jamu PMI Kabupaten Sragen ini bertujuan untuk (1) Meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui pelayanan jamu tersaintifikasi sebagai salah satu misi

sosial PMI. (2) Meningkatkan mutu penelitian dan pemanfaatan Saintifikasi Jamu

bekerjasama dengan BPTOOT Tawangmangu.(3) Membuka peluang peningkatan perekonomian rakyat di Kabupaten Sragen dalam penyediaan bahan baku jamu bekerjasama dengan BPTOOT Tawangmangu.

Klinik saintifikasi jamu ini melaksanakan pelayanan kesehatan dengan formula jamu dengan tanpa meninggalkan prinsip penelitian berbasis pelayanan, diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi masyarakat dengan penanaman bahan baku jamu sehingga masyarakat lebih mandiri melalui produk jamu.

Seiring makin diterimanya pengobatan tradisional di Indonesia, pendidikan formal juga memindaklanjuti dengan program pendidikan pengobatan tradisional. Klinik Saintifikasi Jamu juga diharpakan mampu menjadi salah satu bagian dari proses pendidikan tersebut sehingga makin lengkap peranan PMI sebagai lembaga social yang juga berperan serta dalam pelayanan kesehatan, pendidikian dan pemberdayaan masyarakat.

Melalui Rencana Strategis lima tahunan diharapkan Klinik Saintifikasi Jamu PMI Kabupaten Sragen memiliki pedoman yang jelas dalam rangka pengembangan dan peningkatan pelayanan jamu lima tahun ke depan.

(5)

B. DASAR HUKUM

a. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

b. Kepmenkes No 1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelenggeraan Pengobatan

Tradisional

c. Kepmenkes RI No 381/Menkes/SK/II/2007 tentang Kebijakan Obat Tradisional

d. Permenkes No 1109/Menkes/PER/IX th.2007 Tentang Penyelenggaraan Pengobatan

Komplementer_Alternatif di fasilitas Pelayanan Kesehatan.

e. Kep Menkes No. 121/menkes/SkII/ th 2008 tentang Standar Pelayanan Medik Herbal

f. Permenkes No 003/Menkes/Per/I/2010 tentang Saintifikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan.

g. Ijin Pendirian Balai Pengobatan PMI nomor 019/BP-35/XII/2008

h. Ijin Penyelenggaraan Klinik Saintifikasi Jamu : Nomor 440/013/29/XII/2012

Berdasarkan Keputusan Bupati Sragen : Nomor 440/2652/29/2012

C. VISI MISI

Visi :

Menjadi pusat penelitian jamu berbasis pelayanan untuk mewujudkan masyarakat sehat dengan jamu yang aman dan berkhasiat.

Misi :

1. Memberikan pelayanan jamu yang aman dan berkhasiat dengan berpegang pada prosedur medik baku sebagai basis penelitian.

2. Mengembangkan penelitian khasiat dan keamanan jamu.

3. Mensosialisasikan kepada masyarakat penggunaan jamu dan tanaman obat sebagai upaya promotif, preventif dan paliatif.

4. Memberdayakan masyarakat dalam penyediaan bahan baku jamu.

(6)

Motto :

Melayani dengan hati

Filosofi Pelayanan :

Memandang manusia secara utuh sehingga pelayanan kesehatan diberikan secara menyeluruh dan integratif.

Janji pelayanan :

Memberikan pelayanan yang ramah, santun, cepat, tepat, akurat dan profesional.

D. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud :

Rencana startegis lima tahunan ini disusun dengan maksud untuk menjadi pedoman penyelenggaraan Klinik Saintifikasi Jamu dalam lima tahun ke depan dengan tetap berpegangan pada AD/ART PMI.

Tujuan :

1. Memberikan pedoman pelaksanaan kegiatan dan pengembangan Klinik Saintifikasi Jamu

lima tahun ke depan.

2. Memberikan pedoman evaluasi pelayanan di Klinik Saintifikasi jamu.

3. Menjadi dasar sinkronisasi kegiatan penelitian berbasis pelayanan dan pengembangan pendidikan kesehatan tradisioanal.

(7)

Berlokasi di kompleks Markas PMI Kabupaten Sragen yang berada di Jl. Raya Sukowati Nomor 324D Sragen, Klinik Saintifikasi Jamu didirikan berdasarkan kesepakatan Pengurus PMI Kabupaten Sragen untuk mengembangkan jamu tersaintifikasi dalam pelayanan di Balai Pengobatan PMI. Klinik ini diresmikan oleh Bupati Sragen Agus Fat

tanggal 10 Januari 2012.

Lokasi strategis yang berada di jalur utama Kabupaten Sragen, bersebelahan dengan RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, diharapkan mampu me

kemudahan akses pelayanan.

Klinik Saintifikasi Jamu dilayani oleh Dokter yang telah memiliki sertifikat Pelatihan 50 jam Dokter Saintifikasi Jamu yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengemb Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan RI dan Sertifikat Kompetensi Dokter Saintifikasi Jamu yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) serta Surat Bukti Registrasi Tenaga Pengobatan komplementer Alternatif (SBR

ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mewakili Menteri Kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 003/Menkes/PER/I/2010 tentang Saintifikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan

BAB II

GAMBARAN UMUM A. LOKASI

Berlokasi di kompleks Markas PMI Kabupaten Sragen yang berada di Jl. Raya Sukowati Nomor 324D Sragen, Klinik Saintifikasi Jamu didirikan berdasarkan kesepakatan Pengurus PMI Kabupaten Sragen untuk mengembangkan jamu tersaintifikasi dalam pelayanan di Balai Pengobatan PMI. Klinik ini diresmikan oleh Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman, SH, MH pada

Lokasi strategis yang berada di jalur utama Kabupaten Sragen, bersebelahan dengan RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, diharapkan mampu menjadi daya tarik tersendiri karena

B. SUMBER DAYA MANUSIA

Klinik Saintifikasi Jamu dilayani oleh Dokter yang telah memiliki sertifikat Pelatihan 50 jam Dokter Saintifikasi Jamu yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengemb Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan RI dan Sertifikat Kompetensi Dokter Saintifikasi Jamu yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) serta Surat Bukti Registrasi Tenaga Pengobatan komplementer Alternatif (SBR

ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mewakili Menteri Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 003/Menkes/PER/I/2010 tentang Saintifikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan.

Berlokasi di kompleks Markas PMI Kabupaten Sragen yang berada di Jl. Raya Sukowati Nomor 324D Sragen, Klinik Saintifikasi Jamu didirikan berdasarkan kesepakatan Pengurus PMI Kabupaten Sragen untuk mengembangkan jamu tersaintifikasi dalam pelayanan di Balai hur Rahman, SH, MH pada

Lokasi strategis yang berada di jalur utama Kabupaten Sragen, bersebelahan dengan njadi daya tarik tersendiri karena

Klinik Saintifikasi Jamu dilayani oleh Dokter yang telah memiliki sertifikat Pelatihan 50 jam Dokter Saintifikasi Jamu yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan RI dan Sertifikat Kompetensi Dokter Saintifikasi Jamu yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) serta Surat Bukti Registrasi Tenaga Pengobatan komplementer Alternatif (SBR-TPKA) yang ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mewakili Menteri Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 003/Menkes/PER/I/2010 tentang

(8)

Dokter yang melayani ;

1. dr. Finuril Hidayati ( Penanggung Jawab Klinik )

2. dr.M. Farid Anshori, MM

Selain itu ada satu orang perawat yang juga merangkap petugas administrasi dalam pelayanan. Ke depan akan diupayakan tenaga Farmasis yang telah bersertifikat pelatihan jamu bagi penyediaan jamu sejak material mentah.

C. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA Alur Pelayanan

ALUR PELAYANAN KLINIK SAINTIFIKASI JAMU PMI

KAB SRAGEN PENDAFTARAN (+

PENJELASAN PELAYANAN YANG ADA)

PENANDATANGANAN INFORMED CONSENT PEMERIKSAAN DOKTER PENGAMBILAN OBAT (OLEH PETUGAS) PENJELASAN PENGGUNAAN JAMU (OLEH DOKTER) KASIR PEMERIKSAAN TAMBAHAN RUJUK RSUD SREGEN Jam Pelayanan

 Senin – Kamis : 08.00 – 14.00 WIB

 Jumat : 08.00 – 11.00 WIB

(9)

Capaian Kunjungan dan Anggaran NO URAIAN 1 Jumlah Kunjungan 2 Pendapatan 3 Pengeluaran Kerjasama Penelitian

Sejak berdiri, Klinik Saintifikasi Jamu telah menjadi jejaring penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di antaranya :

1. Penelitian Jamu Registry,

2. Penelitian Randomized Clinical Trial Non Blinding 4 Formula Jamu, Juli 2012 3. Penelitian Jamu Registry, April 2014

4. Penelitian Randomized Clinical Trial Non Blinding 3 Formula Jamu, Juli 2014

Capaian Kunjungan dan Anggaran

TAHUN 2012 2103 2014 (s/d Juli) 928 958 468 45,367,478 53,987,816 30,676,851 33,048,963 44,328,386 27,205,664

Sejak berdiri, Klinik Saintifikasi Jamu telah menjadi jejaring penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di antaranya :

Penelitian Jamu Registry, Juni 2012

Penelitian Randomized Clinical Trial Non Blinding 4 Formula Jamu, Juli 2012 Penelitian Jamu Registry, April 2014

Penelitian Randomized Clinical Trial Non Blinding 3 Formula Jamu, Juli 2014 RATA-RATA KENAIKAN 0,2% 14% 23%

Sejak berdiri, Klinik Saintifikasi Jamu telah menjadi jejaring penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di antaranya :

Penelitian Randomized Clinical Trial Non Blinding 4 Formula Jamu, Juli 2012

(10)

Kerjasama Pendidikan

Klinik Saintifikasi Jamu PMI telah menjadi salah satu lahan Praktek bagi Mahasiswa D3 Jamu Poltekkes Negeri Surakarta sejak Januari 2014.

Kunjungan dan Paparan

1. Kunjungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia dalam rangka studi rekam medic jamu, Agustus 2012

2. Kunjungan Departement for Development of Thai Traditional and alternative Medicine Thailand Ministry of Public Health dari Thiland, Februari 2012

3. Kunjungan Komnas Jamu dalam rangka telaah klinik dan griya jamu, Maret 2013

4. Kunjungan Universitas Islam Malang dan Rumah Sakit Islam Unisma Malang dalam rangka studi banding klinik jamu, Mei 2013

5. Presentasi Penelitian Regstry jamu, Jogjakarta, Juni 2012

6. Presentasi Peran Klinik Saintifikasi Jamu dalam Jejaring Penelitian, Solo, Desember 2013

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Bahan Baku Jamu

 Pengiriman Kelompok Tani ke Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat

dan Obat Tradisional (BP2TO-OT) Tawangmangu untuk budidaya tanaman obat.

 Pengembangan tanaman obat di Kecamatan Jenar dan Sambirejo bekerjasama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

(BP2TO-OT) Tawangmangu dan JICAFoundation Jepang

D.ASUMSI PENYUSUNAN RENSTRA

Asumsi Penyusunan Renstra yang berdampak pada kinerja tahun berjalan :

NO URAIAN ASUMSI 2014 PERKIRAAN

2015

KETERANGAN

1 Tingkat Inflasi 4,9 % 6,4% Berpengaruh pada daya

beli masyarakat

(11)

intensif

3 Pendapatan Naik 14% Naik 20% Dari kenaikan jumlah

kunjungan dan kenaikan harga Juli 2014

4 Pengeluaran Naik 23% Naik 20% Untuk pemenuhan

penyimpanan bahan jamu di gudang

(12)

BAB III

ANALISA SITUASI LINGKUNGAN LINGKUNGAN Analisa SWOT

FAKTOR PENDUKUNG FAKTOR MEMBAHAYAKAN FAKTOR

INTERNAL

S

TRENGTS/KEKUATAN

-SDM Klinik Jamu adalah dokter yang telah tersertifikasi Pelatihan Jamu dan diakui PB IDI sebagai Dokter Pelayanan Primer dengan Kualifikasi Saintifikasi Jamu. -Lokasi klinik yang strategis,

berada di jalur utama kabupaten Sragen, berdekatan dengan RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dan mudah terjangkau angkutan umum.

-Dukungan penuh seluruh

Pengurus PMI kepada klinik sebagai salah satu kegiatan sosial dan pengembangan aktivitas PMI

dalam pelayanan kepada

masyarakat.

- Trend kenaikan kunjungan dan

pendapatan klinik saintifikasi jamu PMI di dua tahun pertama pertumbuhan klinik.

W

EAKNESS/KELEMAHAN

-SDM non dokter yang hanya

satu orang perawat merangkap

petugas administrasi dan

pelayanan farmasi jamu.

-SDM dokter merupakan PNS di

institusi pemerintah yang

diperbantukan di Klinik

Saintifikasi Jamu PMI sehingga merupakan tenaga relawan PMI

yang memerlukan perhatian

ekstra dalam pengaturan waktu.

-Belum ada SOP dan persyaratan

baku dalam pelayanan klinik jamu di Indonesia sehingga tidak bias disamakan dengan klinik pengobatan pada umumnya. -Belum adanya tenaga Farmasis

bersertifikat pelatihan jamu.

FAKTOR EKSTERNAL

O

PPORTUNITIES/PELUANG

-Dukungan sepenuhnya Balai

Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

(BP2TO-OT) Tawangmangu dalam

penyediaan sediaan jamu.

-Apresiasi Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan

Kementerian Kesehatan Republik

T

HREATS/ANCAMAN

-Mutasi SDM dokter dari institusi yang berdekatan dengan klinik

saintifikasi jamu sehingga

menyulitkan pengaturan jadwal pelayanan.

-Ketersediaan bahan baku jamu dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

(13)

(BP2TO-Indonesia karena klinik

saintifikasi jamu merupakan

klinik swasta pertama yang

mandiri, yang berani

mengembangkan penelitian jamu berbasis pelayanan.

-Kerjasama dengan institusi

pendidikan dalam rangka

pengembangan dan peningkatan kapasitas SDM

OT) Tawangmangu yang suatu saat akan berkurang karena

banyaknya jejaring yang

mengikuti jejak klinik

Saintifikasi jamu PMI

(14)

BAB IV

RENCANA KINERJA KLINIK SAINTIFIKASI JAMU A. SASARAN DAN TARGET KINERJA

NO URAIAN TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019

1 Jumlah Kunjungan 1000 1200 1400 1600 1800

2 Pendapatan 73,624,420 88,349,304 106,019,164 127,222,996 152,667,595

3 Pengeluaran 65,293,590 78,352,308 94,022,769 112,827,322 135,392,786

4 Penelitian 2 program 2 program 2 program 2 program 2 program

5 Pendidikan/Bimbingan 10 Mhs 10 Mhs 10 Mhs 10 Mhs 10 Mhs

B. PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM

P1-P2-P3

PERENCANAAN (P1)

- Berpartisipasi aktif dalam Perencanaan Musyawarah Kerja PMI Kabupaten Sragen dalam rangka Penyusunan Perencanaan satu tahun mendatang.

- Koordinasi internal Klinik dalam rangka perencanaan dan pencapaian

program dan target kegiatan.

PENGGERAKAN DAN PELAKSANAAN (P2)

- Pelaksanaan pelayanan di klinik saintifikasi jamu sesuai dengan janji pelayanan yaitu pelayanan yang ramah, santun, cepat, tepat, akurat dan profesional

- Sosialisasi aktif tentang pelayanan klinik saintifikasi jamu melalui media-media pertemuan kelompok masyarakata dan penyebaranleaflet.

- Kerjasama aktif dengan Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI dalam

penelitian berbasis pelayanan.

- Meningkatkan kerjasama pendidikan dengan institusi pelayanan kesehatan tradisional/jamu

- Meningkatkan kerjasama dengan kelompok tani dalam rangka pengembangan

bahan baku jamu.

(15)

PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN (P3)

- Evaluasi pelayanan dan capaian program bulanan

- Pelaporan bulanan pada Pengurus PMI sebagai bahan evaluasi pada rapat rutin bulanan pengurus

- Pengawasan dan evaluasi kualitas pelayanan dengan survey pada pelanggan

C. PENUTUP

Keberadaan Klinik Saintifikasi Jamu PMI Kabupaten Sragen diharapkan mampu menjadi salah satu bagian dari penelitian jamu berbasis pelayanan yang digiatkan oleh Kementerian Kesehatan. Di samping itu diharapkan dapat melindungi masyarakat dari jamu yang disalahgunakan peracikannya oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Pada akhirnya jamu yang bersumber dari kekayaan alam Indonesia mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan menyehatkan masyarakat Indonesia dengan harga terjangkau,

Dengan disusunnya Rencana Strategis Lima Tahun ini diharapkan Klinik Saintifikasi Jamu PMI Kabupaten Sragen dapat berkembang sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan serta sejalan dengan AD/ART PMI.

Sragen, September 2014

Mengetahui Pengurus PMI Penanggungjawab Klinik

Ketua III Saintifikasi Jamu PMI Kabupaten Sragen

Ttd ttd

Referensi

Dokumen terkait

untuk selalu menerapkan 3M (Menggunakan masker, Mencuci tangan pakai sabun, dan Menjaga jarak) dalam adaptasi kebiasaan baru. 3) Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan

Satu dusun boleh memiliki satu atau lebih bidang tanah dan satu atau lebih bidang tanah hanya berada pada satu dusun, sehingga direpresentasikan dengan derajat hubungan 1 :

Pelayanan petugas pada saat terjadinya keterlambatan penerbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 huruf b adalah tersedianya petugas pelaksana angkutan udara haji yang

Aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT) memperlihatkan hasil yang nyata dan tertinggi untuk perlakuan ZPT konsentrasi 2 ppm pada jumlah umbi, bobot umbi pertanaman, bobot

Hasil analisis jawaban 32 subjek penelitian ini dalam problem posing yang dikaitkan berpikir kreatif matematis aspek flexibility mencapai 31,25% atau sebanyak 10 siswa

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi keragaman jenis fauna khususnya jenis-jenis burung endemik di Kawasan Hutan Blok Aketajawe pada Taman

Dialog itu juga seolah-olah menunjukkan bahwa aliansi yang mereka buat untuk menyatukan kerajaan mereka dalam satu persekutuan, lebih disebabkan karena kekhawatiran ketiga