• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI ARAH MATA ANGIN MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI ARAH MATA ANGIN MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN SKRIPSI"

Copied!
189
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MATERI ARAH MATA ANGIN MELALUI METODE

SNOWBALL THROWING

PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Sayidah Kharismatika NIM - -

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(2)

ii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MATERI ARAH MATA ANGIN MELALUI METODE

SNOWBALL THROWING

PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Sayidah Kharismatika NIM - -

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka Skripsi Saudara: Nama : Sayidah Kharismatika

NIM : - -

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Juru : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul : Penigkatan hasil belajar IPS materi Arah Mata Angin Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas III MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran .

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan

Salatiga, Agustus Pembimbing,

Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.

(4)

iv

PENGESAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI ARAH

MATA ANGIN MELALUI METODE SNOWBALL THROWING

PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN

DISUSUN OLEH

SAYIDAH KHARISMATIKA NIM - -

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada Tanggal September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag, M.Phil.

Sekretaris Penguji : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. Penguji I : Peni Susapti, M.Si.

Penguji II : Muna Erawati, S.Psi., M.Si.

Salatiga, September Dekan FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd

NIP:

KEMENTRIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar No. Salatiga Telp. ( )

(5)

v

PERYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini Nama : Sayidah Kharismatika NIM : - -

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, Agustus Yang menyatakan,

Sayidah Kharismatika

(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Ketergesaan dalam setiap usaha membawa kegagalan”

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.”

لص و ب ر دل ا ىلع ر اس نم

“Barang siapa berjalan pada jalannya, sampailah ia.”

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur yang mendalam skripsi ini ku persembahkan kepada: . Ayahanda tercinta, Kharis Afifudin dan Ibunda tersayang Umi Suwariyati

yang telah mendoakan, memberikan dukungan dan motivasi sehingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.

. Keluarga ku yang telah mendoakan ku dan mensupport dalam menyelesaikan skripsi ini.

. Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan .

. Segenap guru dan karyawan MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang. . Semua pihak yang telah membantu baik material atau spiritual dalam

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana.Sholawat serta salam selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, nabi yang menjadi suritauladan bagi seluruh umat Islam.

Sebagai guru kita tentunya bangga dengan hasil belajar siswa yang

memuaskan sesuai dengan tujuan yang direncanakan, dengan menggunakan metode yang tepat dalam proses pembelajaran merupakan salah satu factor keberhasilan dalam belajar, maka dari itu penelitian ini kami berijudul

“Peningkatan hasil belajar IPS materi arah mata angin melalui metode Quantum Teaching berbantuan Snowball Throwing pada siswa kelas III MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran ”.

Penulisan skripsi ini terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya menyampaikan terima kasih secara tulus kepada:

. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).

. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

(8)

viii

. Bapak serta Ibu yang tak henti-hentinya memberikan motivasi baik berupa material maupun spiritual.

. Bapak Misbakhul Munir, S.Pd.I selaku kepala Sekolah MI Miftahul Huda Lopait yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

. Guru kelas III MI Miftahul Huda Lopait Bapak Muazin,S.Pd.I. yang mendukung berjalannya proses penelitian.

. Seluruh siswa-siswi kelas III MI Miftahul Huda Lopait yang telah mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

. Seluruh teman Kosentrasi IPS dan PGMI C angkatan tahun yang selalu mendukung penulis.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk menyempurnakan kegiatan penulisan hasil penelitian selanjutnya.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan rahmat, bimbingan dan petunjukNya kepada kita semua. Amiin

Salatiga, Agustus Penulis

(9)

ix ABSTRAK

Sayidah, Kharismatika. . Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Arah Mata Angin Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas III MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran . Skripsi. Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.

Kata Kunci: Metode Snowball Throwing, Hasil Belajar, dan IPS

Pemebelajaran IPS pada umumnya membutuhkan kemampuan siswa untuk menghafal materi pelajaran, sehingga guru sebagai pengajar harus lah lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan siswa tidak merasa bosan. Namun masih ada guru yang mengajar secara monoton. Hal ini membuat siswa menjadi bosan dan cenderung pasif dalam pembelajaran akibatnya hasil belajar IPS rendah. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Arah Mata Angin pada siswa kelas III MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran / . Metode snowball throwing merupakan metode pembelajaran seperti melempar bola salju kepada temannya.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui siklus yaitu siklus I, siklus II dan siklus III. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi post tes lembar pengamatan dan dokumentasi.

Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode

Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Arah Mata Angin pada siswa kelas III MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran / dapat meningkatkan hasil belajar. Ini dapat dilihat pada siklus I rata-rata siswa , dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak anak atau , dari siswa, pada siklus II mencapai

(10)

x DAFTAR ISI

SAMPUL

LEMBAR BERLOGO

HALAMAN JUDUL ... . i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN. ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Rumusan Hipotesis ... E. Manfaat Penelitian ... F. Definisi Operasional ...

(11)

xi

BAB II LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar ... B. Materi Sumber-sumber IPS ...

C. Snowball Throwing ... D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ... BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus

. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ... . Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... . Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... . Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus ... B. Analisis Data Akhir ... BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... B. Saran ... DAFTAR PUSTAKA

(12)

xii

DAFTAR TABEL

TABEL

Halaman

. Standar Kompetensi IPS Semester I ...

. Data Jumlah dan Kondisi Bangunan ...

. Data Sarana Prasarana Pembelajaran ...

. Data Sarana Pendukung... . ...

. Data Siswa Kelas III ...

. Data Nilai Pra Siklus ...

. Data Hasil Belajar Siklus I ...

. Data Lembar Pengamatan Guru Siklus I ...

. Data Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ...

. Data Hasil Belajar Siklus II ...

. Data Lembar Pengamatan Guru Siklus II ...

. Data Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ...

. Data Hasil Belajar Siklus III ...

. Data Lembar Pengamatan Guru Siklus III ...

. Data Lembar Pengamatan Siswa Siklus III ...

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

. Gambar Sekema PTK ...

. Gambar Arah Mata Angin ...

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus III Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus III Lampiran Soal Post Tes Siklus I

Lampiran Soal Post Tes Siklus II Lampiran Dokumentasi Penelitian Lampiran Contoh Soal Permainan

Lampiran Surat Penunjuk Pembimbing Skripsi L ampiran Surat Permohonsn Ijin Penelitian Lampiran Surat Balasan Ijin Penelitian

Lampiran Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian Lampiran Surat Keterangan KKM

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu, hampir semua Negara menempatkan variable pendidikan sebagai sesuatu yang sangat penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara. Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama. Hal ini dapat dilihat dari isi pembukaan UUD alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menurut Rusman ( ) pendidikan adalah keahlian dasar yang akan mendukung kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya, artinya tinggi rendahnya motivasi seorang guru akan terlihat dari upaya yang dilakukan dalam mengembangkan pendidikannya.

(16)

menjelaskan dan memberi tugas, sementara siswa mendengarkan dan mengerjakan tugas dari guru. Pemahaman seperti ini memang tidak salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar.

Dalam mengajar, seorang guru tidak hanya menjelaskan materi pelajaran semata tetapi juga harus membuat siswa benar-benar terpelajar. Artinya siswa betul-betul mampu mendayagunakan kekuatan dan fungsi otaknya dengan baik, sehingga aktivitas belajar benar-benar menjadi proses yang berkelanjutan bagi para siswa, tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga diluar kelas.

Dalam kegiatan pembelajaran diharapkan adanya peningkatan hasil belajar setiap siswa. Dengan adanya peningkatan hasil belajar akan memberikan banyak dampak positif bagi siswa, guru, orang tua ataupun sekolahan.

Hasil belajar menurut Nana Sudjana ( ) yaitu kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah dia menerima pengalaman belajarnya. Sebelum melakukan penilaian harus diingat unsur-unsur yang terdapat pada proses belajar-mengajar yaitu tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian. Horwad Kingsley membagi tiga macam hasil belajar yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita.

(17)

eksternal. Sekolah juga sangat menentukan hasil belajar yang akan dicapai.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi. Menurut Kosasi Djahari IPS yaitu ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan dan didaktif untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan.

Menurut Ahmad Susanto ( ) Ilmu pengetahuan sosial yang sering disingkat dengan IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah.

(18)

didik dapat mengetahui dan membedakan beberapa arah mata angin. Mata angin adalah pedoman untuk menunjukan arah. Dengan adanya mata angin, kita jadi tahu arah.

Proses mengajar terdiri dari beberapa komponen. Komponen yang satu dengan yang lainnya merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling melengkapi. Salah satu contoh komponen pembelajaran yaitu metode atau strategi pembelajaran, dengan menggunakan salah satu metode harus didukung dengan lingkungan kelas yang memadai dan keterampilan guru dalam menggunakan metode pembelajaran.

Metode pembelajaran menurut Kemp ( ) adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien

Menurut (Wina Sanjaya: ) mengemukakan bahwa metode pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkadang makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pembelajran pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajran.

(19)

sudah melakukan berbagai cara agar peserta didik mudah memahami. Menurut penulis faktor penyebab peserta didik kurang memahami yaitu pembelajaran dikelas monoton dan kurangnya hal yang menyenangkan bagi siswa.

Penulis menawarkan solusi untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi arah mata angin menggunakan metode Snowball Throwing. Diamana penulis mengharapkan adanya peningkatan hasil belajar IPS dengan pembelajaran yang menyenangkan dengan bantuan snowball Throwing.

Motode pembelajaran Snowball throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

(20)

PTK memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan pembelajaran di kelas apabila diimplementasikan secara baik dan benar. PTK mempunyai banyak manfaat yaitu membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran, meningkatkan profesionalitas, meningkatkan rasa percaya diri dll.

Dapat disimpulkan bahwa adanya permasalahan di kelas atau proses pembelajarannya dapat di selesaikan melalui penelitian tindakan kelas. Dengan penelitian tindakan kelas ini dapat memecahkan masalah sampai masalah itu terpecahkan, dengan masalah yang sudah terpecahkan maka proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan sesuai tujuan pembelajarannya.

B. RUMUSAN MASALAH

. Apakah penerapan Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar IPS Materi Arah Mata Angin pada siswa kelas III MI MIFTAHUL HUDA Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun ?

(21)

C. TUJUAN PENELITIAN

. Untuk meningkatkan hasil belajar IPS Materi Arah Mata Angin melalui penerapan Metode Snowball Throwing pada siswa kelas III MI MIFTAHUL HUDA Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kapubaten Semarang Tahun .

. Untuk mengetahui penerapan Metode Snowball Throwing pada mata pelajaran IPS materi arah mata angin dapat memenuhi target pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan.

D. RUMUSAN HIPOTESIS

Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di dalam perencanaan penelitian. Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian ini maka di dalam pene;itian perlu dirumuskan jawaban sementara dari penelitian ini. Jawaban sementara dari penelitian ini biasanya disebut hipotesis (Soekidjo Notoatmojo, ). Pada penelitian ini penulis mengajukan hipotesis yaitu:

(22)

. Penerapan kolaborasi Metode Snowball Throwing dapat mencapai KKM IPS Materi Arah Mata Angin dapat memenuhi target pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan.

E. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah:

. Manfaat penelitian ini sebagai dasar pengembangan kajian ilmu IPS khususnya dalam materi Arah Mata Angin.

. Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran IPS di MI MIFTAHUL HUDA Lopait.

. Sebagai masukan pada guru MI MIFTAHUL HUDA Lopait dalam melakukan inofasi dan implementasi berbagai metode dan strategi pembelajaran IPS.

. Sebagai masukan bagi Madrasah, Mapenda dan jajaran terkait untuk melakukan pembinaan guru dalam implementasi berbagai metode dan strategi pembelajaran IPS materi Arah Mata Angin.

F. DEFINISI OPRASIONAL

. Hasil Belajar

(23)

diingat unsur-unsur yang terdapat pada proses belajar-mengajar yaitu tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian.

. Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Ahmad Susanto ( ) Ilmu pengetahuan sosial yang sering disingkat dengan IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah.

Menurut Kosasi Djahari IPS yaitu ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan dan didaktif untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan.

. Metode Pembelajaran

(24)

. Snowball Trowing

Menurut Miftahul Huda ( ) mengemukakan bahwa

Snowball Throwing merupakan pembelajaran yang diadopsi pertama kali dari game fisik dimana segumpalan salju dilempar dengan maksud memukul orang lain.

Menurut Fauzi Mufur ( : ) mengemukakan bahwa metode pembelajaran snowball throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

G. METODE PENELITIAN

. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (Classroom action research) merupakan penelitian tindakan kelas jenis Partisipan, ialah apabila orang yang akan melakukan penelitian harus terlibat langsung di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan penelitian.

(25)

research yang dilaksanakan didalam kelas, tindakan yang dilakukan secara siklus dalam rangka memecahkan masalah sampai masalah itu terpecahkan. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Tujuan PTK ini untuk memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasikan.

PTK memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan pembelajaran di kelas apabila diimplementasikan secara baik dan benar. PTK mempunyai banyak manfaat yaitu membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran, meningkatkan profesionalitas, meningkatkan rasa percaya diri dll.

Dapat disimpulkan bahwa adanya permasalahan di kelas atau proses pembelajarannya dapat di selesaikan melalui penelitian tindakan kelas. Dengan penelitian tindakan kelas ini dapat memecahkan masalah sampai masalah itu terpecahkan, dengan masalah yang sudah terpecahkan maka proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan sesuai tujuan pembelajarannya.

. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Subjek Penelitian

(26)

b. Lokasi Penelitian

Lokasi yang diteliti yaitu MI MIFTAHUL HUDA yang berada di desa Lopait, kecamatan Tuntang, kabupaten Semarang. c. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan di semester I dari tanggal Juli sampai selesai.

. Langkah-Langkah Penelitian

Sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu penelitian tindakan kelas (PTK), maka penelitian ini dilakukan melalui beberapa siklus untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran IPS melalui metode Snowball Throwing. Setiap siklus meliputi empat tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

(27)

Gambar.

Skema Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

(Arikunto , : )

a. Perencanaan

Dalam langkah perencanaan perlu di siapkan hal-hal sebagai berikut :

a. RPP

b. Media pembelajaran c. Lembar observasi d. Butir-butir soal. b. Pelaksanaan tindakan

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Sikluss II Pelaksanaan

Pengamatan

(28)

Pelaksanaan tindakan pembelajaran sesuai dengan perencanaannya, agar pembelajaran berjalan lancar dan sesuai tujuan pembelajarannya.

Kegiatan pada tahap ini adalah menganalisis hasil kegiatan pra Siklus, siklus I, II dan III dengan melihat dan mengkaji ketercapaian pembelajaran melalui metode Snowball Throwing

sehingga dapat diketahui perbandingan hasil pelaksanaan tindakan siklus I dengan siklus II dengan siklus III terkait dengan peningkatan hasil belajar murid kelas III MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT.

c. Observation (pengamatan)

Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan (observing).

Prof. Supardi dalam bukunya Suyadi ( : ) menyatakan bahwa observasi yag dimaksud pada tahap III adalah pengumpulan data. Dengan kata lain observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

d. Refleksi

(29)

e. Siklus-siklus Dalam PTK

Siklus adalah putaran dari suatu rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan persiapan, pelaksanaan hingga pada evaluasi. Dalam hal ini, yang dimaksud siklus-siklus dalam PTK adalah suatu putaran penuh tahapan-tahapan dalam PTK sebagaimana disebutkan di atas. Jadi, satu siklus adalah kegiatan penelitian yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan : a. Pengamatan

Untuk melihat kesiapan peserta didik dalam proses pembelajaran yang sesuai tujuannya. Dengan kesiapan setiap peserta didik mempengaruhi keberhasilan dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. (Arikunto, : )

b. Butir-butir soal

Untuk hasil belajar diambil menggunakan butir-butir soal. Dalam penelitian ini menggunakan butir-butir soal pilihan ganda.

. Teknik Pengumpulan Data

(30)

Menurut Syah ( ) menyatakan bahwa pengamatan artinya proses menerima, menafsirkan, dan member arti rangsangan yang masuk melalui indra seperti mata dan telinga. Pengamatan yang salah akan menimbulkan pengertian yang salah pula. Dari hasil pengamatan tersebut akan meninggalkan kesan dan tanggapan.

b. Butir-butir soal

Bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Teknik ini digunakan untuk mengukur efektivitas strategi turnamen belajar yang dikembangkan. Instrument yang digunakan berupa soal tes hasil belajar.

c. Dokumentasi

Dokumentasi disiapkan untuk mendapatkan dokumen selama kegiatan penelitian.

. Analisis Data

Dianalisis secara deskriptif dengan sistem kategorisasi nilai untuk memperoleh kesimpulan nilai rata-rata murid, dengan menggunakan rumus persentase berikut:

Di mana :

(31)

F = Frekuensi

N = Jumlah nilai keseluruhan (Djamarah, : ).

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Penulis berusaha menyusun kerangka sekripsi secara sistematis agar tujuan dari skripsi lebih terarah dan mudah dipahami, adapun sistematika penulisan sebagai berikut:

. Bagian Muka

Bagian muka terdiri dari: sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran

. Bagian Isi

Bagian isi terdiri dari :

BAB I Pendahuluan terdiri dari:Latar Belakang masalah,

Rumusan masalah, Tujuan penelitian,

Hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, Manfaat penelitian, Definisi oprasional, Metode penlitian yang terdiri dari: Rancangan penelitian, Subjek penelitian, Langkah- langkah, Instrumen penelitian, Pengumpulan data, Analisis data,

(32)

BAB II Kajian Teori yang berisi pembahasan mengenai:Hasil Belajar, Materi Sumber-sumber IPS, Metode Snowball Throwing,

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

BAB III Pelaksanaan penelitian dari siklus I, siklus II dan siklus III serta gambaran umum tempat penelitian.

BAB IV Berisi mengenai Deskripsi per sikulus serta hasil penelitian Siklus I, Siklus II dan Siklus III.

(33)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hasil Belajar

. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, : dalam Hamdani, : ). Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Dalam kaitan ini, proses belajar dan dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita. Dengan demikian, seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan.

(34)

Dalam Al-Qur‟an Surat Al Mujaddalah Ayat dijelaskan mengenai penting dan utamanya menuntut ilmu yang berbunyi :

اَذِإ َو ۖ ْمُكَل ُ َّاللَّ ِحَسْفَي اوُحَسْفاَف ِسِلاَجَمْلا يِف اوُحَّسَفَت ْمُكَل َليِق اَذِإ اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي

اوُزُشْناَف اوُزُشْنا َليِق

اَمِب ُ َّاللَّ َو ۚ ٍتاَجَرَد َمْلِعْلا اوُتوُأ َنيِذَّلا َو ْمُكْنِم اوُنَمآ َنيِذَّلا ُ َّاللَّ ِعَفْرَي ريِبَخ َنوُلَمْعَت

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu : Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscahya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila

dikatakan “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscahya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa saja yang kamu kerjakan.

. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K. Brahim dalam ahmad susanto ( ) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam memepelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal materi pelajaran tertentu.

(35)

berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujun-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional.

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebgaiman dikemukakan oleh Sunal dalam Ahmad Susanto ( ) bahwa evaluasi merupakan proses pengunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukanya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan Feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilain hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.

. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar

(36)

antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal mupun ekstrnal. Secara perinci, uraian faktor tersebut yaitu :

a. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhui kemampuan belajarnya. Faktor interen ini meliputi : kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

b. Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu : keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitarnya.

. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil

Menurut Nana Sudjana ( ) penilaian berfungsi sebagai :

a. Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksionl. Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu kepada rumusan-rumusan tujuan instruksional.

b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan instruksional, kegiatan belajar siswa, strategi mengajar guru, dll.

(37)

kemampuan dan keckapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.

Tujuan penilaian menurut Nana Sudjana ( : ) adalah:

a. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.

b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran disekolah.

c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian.

d. Memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat, dan para orang tua siswa.

. Jenis dan Sistem Penilaian

Dilihat dari fungsinya, jenis penilain ada beberapa macam, yaitu penilain formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif, dan penilaian penempatan (Nana Sudjana, ).

(38)

Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa. Penilaian ini berorientasi kepada produk, bukan kepada proses.

Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya. Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remidial, menemukan kasus-kasus, dll. Soal-soal tentunya disusun agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi oleh para siswa.

Penilain selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.

Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu. Dengan perkataan lain, penilaian ini berorientasi kepada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan program belajar dengan kemampuan siswa.

(39)

lisan dan tes tulisan/tertulis, dan ada tes tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan). Soal-soal tes ada yang disusun secara objektif, dan ada juga yang dalam bentuk esai atau uraian. Sedangkan bukan tes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuesioner, wawancara, skala, sosiometri, studi kasus, dll.

Tes hasil belajar ada yang sudah dibakukan (standardized tests), ada pula yang dibuat guru, yakni tes yang yang tidak baku. Pada umumnya penilaian hasil belajar di sekolah menggunakan tes buatan guru untuk semua bidang studi. Tes baku, sekalipun lebih baik dari pada tes buatan guru, masih sangat langka sebab membuat tes baku memerlukan beberapa kali percobaan dan analisis dari segi realibilitas dan validitasnya. Disamping itu, tes sebagai alat penilaian hasil belajar ada yang sifatnya speed test (menguatkan kekuatannya). Tes objektif pada umumnya termasuk ke dalam speed test, sedangkan tes esai termasuk ke dalam power test. Dilihat dari objek yang dinilai atau penyajiaannya ada tes yang bersifat individual dan tes yang bersifat kelompok.

(40)

dibedkan ke dalam dua cara atau dua sistem, yakni penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP).

(41)

bukan untuk penilaian sumatif. Sistem penilaian acuan norma disebut

standar relatif.

Penilaian acuan patokan (PAP) adalah penilaian yang diacukan pada tujuan intruksional yang harus diakui oleh siswa. Dengan demikian, derajat keberhasilan siswa dibandingkan dengan tujuan yang seharusnya dicapai, bukan dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya. Biasanya keberhasilan siswa ditentukan kriterianya, yakni berkisar antara - persen. Artinya, siswa dikatakan berhasil apabila ia menguasai atau dapat mencapai sekitar - persen dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai. Kurang dari kriteria tersebut dinyatakan belum berhasil. Sistem penilaian ini mengacu kepada konsep belajar tuntas atau mastery learning. Dalam sistem ini guru tidak perlu menghirung rata-rata kelas sebab kriterianya sudah pasti. Sistem penilaian ini tepat digunakan untuk penilaian sumatif dan dipandang merupakan usaha peningkatan kualitas pendidikan.

. Prinsip dan Prosedur Penilaian

Mengingat pentingnya penilaian dalam menentukan kualitas pendidikan, maka upaya merencanakan dan melaksanakan penilaiaan hendaknya memperhatikan beberapa prinsip dan prosedur penilaian.

(42)

a. Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga jelas abilitas yang harus dinilai, materi penilaian, alat penilaian, dan interpretasi hasil penilaian. Sebagai patokan atau rambu-rambu dalam merancang penilaian hasil belajar adalah kurikulum yang berlaku dan buku pelajaran yang digunakannya. b. Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari

proses belajar mengajar. Artinya, penilaian senantiasa dilaksanakan pada setiap saat proses belajar-mengajar sehingga pelaksanaannya berkesinambungan.

c. Agar diperoleh hasil belajar yang objektif dalam pengertian menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa sebagaimana adanya, penilaian harus menggunakan berbagai alat penilaian dan sifatnya komprehensif.

d. Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak lanjutnya. Data penilaian sangat bermanfaat bagi guru maupun bagi siswa.

Ada beberapa langkah yang dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan proses penilaian hasil belajar yaitu :

(43)

b. Mengkaji kembali materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan silabus mata pelajaran.

c. Menyusun alat-alat penilaian, baik tes maupun nontes yang cocok digunakan dalam menilai jenis-jenis tingkah laku yang tergambar dalam tujuan pengajaran.

d. Menggunakan hasil-hasil penilaian sesuai dengan tujuan penilaian tersebut.

. Hasil Belajar Sebagai Objek Penilaian

Hasil Belajar sebagai objek penilaian menurut Nana Sudjana ( : ) ada tiga ranah yaitu:

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

Ranah psikomotorik berkenan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.

B. Materi Sumber-Sumber IPS . Pengertian IPS

(44)

humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah. Luasnya kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan sosial, ekonomi, psikologis, budaya, sejarah, maupun politik, semuanya dipelajari dalam ilmu sosial ini.

Menurut Buchari Alma dalam Ahmad Susanto ( : ) pengertian IPS adalah sebagai suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosialnya dan yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial, seperti: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik, dan psikologis.

. Tujuan dan Fungsi IPS

Menurut Ahmad Susanto ( ) Pendidikan IPS sebagai bidang studi yang diberikan pada jenjang pendidikan di lingkungan persekolahan, bukan hanya memberikan bekal pengetahuan saja, tetapi juga memberikan bekal nilai dan sikap serta keterampilan dalam kehidupan peserta didik di masyarakat, bangsa, dan negara dalam berbagai karakteristik.

(45)

yang memungkinkan anak berpartisipasi dalam kelompoknya, baik itu keluarga, teman bermain, sekolah, bangsa dan negara.

Tujuan utama pembelajaran IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sifat mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

Fungsi IPS yang dikemukakan oleh Djahari dalam buku Ahmad Susanto ( ) yaitu memanusiakan manusia dan memasyarakatkan secara fungsioanal, dan penuh rasa kebersamaan serta rasa tanggung jawab, hendknya mampu menampilkan harapan-harapan sebagai berikut :

a. Mampu memberikan pembekalan pengetahuan tentang manusia dan seluk-beluk kehidupannya dalam astagatra kehidupan.

b. Membina kesadaran, keyakinan, dan sikap tentang pentingnya hidup bermasyarakat dengan penuh rasa kebersamaan, bertanggung jawab, dan manusiawi.

c. Membina keterampilan hidup bermasyarakat dalam negara indonesia yang berlandaskan pancasila.

(46)

. Ruang Lingkup IPS

Ruang lingkup IPS menurut Nana Sudjana ( : ) mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, maupun politik, semuanya dipelajari dalam ilmu sosial ini. Segala sesuatu yang berhubungan dengan aspek sosial yang meliputi proses faktor, perkembangan, permasalahan, semuanya dipelajari dan dikaji dalam sosiologi. Aspek ekonomi yang meliputi perkembangan, faktor, dan permasalahannya dipelajari dalam ilmu ekonomi. Aspek budaya dengan segala perkembangan dan permasalahannya dipelajari dalam antropologi. Aspek sejarah yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia dipelajari dalam ilmu sejarah. Begitu juga aspek geografi yang memberikan karakter ruang terhadap kehidupan di masyarakat dipelajari dalam ilmu geografi.

. Kurikulum IPS

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu (Buku KTSP MI Ma‟arif, : ).

(47)

dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPS Semester

Standar Kompetensi dan kompetensi dasar harus ada dalam pembelajan. Adanya SK dan KD yaitu untuk mengetahui apa yang harus dikuasai peserta didik. Untuk lebih jelasnya mengenai SK dan KD mata pelajaran IPS kelas III Semester bisa dilihat pada tabel . dibawah ini:

Tabel Standar Kompetensi IPS Semester

(Buku KKM Kelas III, )

No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar . Memahami lingkungan dan

melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah.

. Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah.

. Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah.

. Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah.

. Melakukan kerjasama di lingkungan rumah, sekolah, kelurahan/ desa.

. Materi IPS

(48)

Mata angin adalah pedoman untuk menunjukkan arah. Dengan adanya mata angin, kita jadi tahu arah. Cara paling mudah mengetahui arah mata angin yaitu dengan melihat matahari. Seperti kita ketahui bahwa matahari terbit dari di arah timur dan tenggelam dari arah barat. Ketika pada pagi hari matahari terbit, berarti kalian sedang menghadap ke arah timur dan belakang kalian berarti arah barat. Dibawah ini contoh gambar arah mata angin :

Gambar Arah Mata Angin

Denah adalah gambar yang menunjukan letak kota, jalan dan sebagainya. Dengan adanya denah orang jadi tahu kemana jalan yang harus dilaluinya untuk sampai ketempat yang dimaksud.

Denah ada tiga yaitu :

a. Denah rumah dan lingkungan b. Denah kelas

c. Denah sekolahan

(49)

Gambar

Gambar Denah Rumah

Setelah mengenal arah mata angin dan berbagai macam denah beserta kegunaannya. Sekarang belajar menggambar denah. Untuk membuat denah, mula-mula kita harus melakuakan pengamatan dengan seksama. Awalnya lihatlah arah timur adalah tempat matahari terbit. Setelah selesai tentukan arah utaranya.carilah benda-benda yang ada di sekitar kelasmu, misalnya meja guru, kursi guru, meja guru, papan tulis, pot bunga, almari dan lain sebagainya.

C. Metode Snowball Throwing ) Metode

(50)

melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis.

Menurut Dajamarah ( : ) dalam Ahmad Susanto ( : ) metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode dapat dianggap suatu prosedur atau proses yang teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk melakukan segala sesuatu. Adapun menurut Sudjana ( : ) metode mengajar dapat diartikan sebagai cara guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa metode mengajar adalah suatu cara atau alat yang dipakai oleh seseorang pendidik dalam menyampaikan bahan pelajaran sehingga bisa diterima oleh siswa dan juga tercapainya tujuan yang diinginkan.

) Snowball Throwing

(51)

dengan teman maupun kemampuan individunya dapat diukur melalui model pembelajaran ini.

Pelaksanaan metode pembelajaran snowball throwing melalui beberapa langkah. Menurut Suprijono ( : ) langkah pembelajaran Snowball Throwing didahului dengan guru menyampaikan materi yang akan disajikan. Selanjutnya siswa, diminta untuk berkelompok. Ketua kelompok dipanggil guru untuk diberi penjelasan tentang materi dan selanjutnya dijelaskan kepada anggota kelompoknya. Pada saat menjelaskan kepada setiap anggota kelompok siswa berdiskusi dan dituntut untuk masing-masing anak paham dengan hal yang didiskusikan. Selanjutnya pemahaman masing-masing anak diuji dengan permainan, yaitu setiap anak membuat pertanyaan pada selembar kertas tentang apa yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. Kertas pertanyaan tersebut dibuat menyerupai bola yang akan dilempar kepada temanya untuk mendapatkan jawaban.

Snowball throwing merupakan salah satu metode pembelajaran yang berpengaruh pada hasil belajar peserta didik. Hal tersebut terlihat dari beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan penggunaan metode pembelajaran snowball throwing terhadap hasil belajar peserta didik.

Menurut Miftahul Huda ( : ) kelebihan dan kelemahan metode Snowball Throwing yaitu:

(52)

. Untuk melatih kesiapan siswa dan saling memberikan pengetahuan.

. Untuk membuat siswa aktif di dalam kelas. Kekurangan :

. Karena pengetahuan yang diberikan kurang luas dan hanya berkisar pada apa apa yang telah diketahui siswa.

. Kurang efektif dalam pembelajaran.

D. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

(53)

KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.

KKM menunjukkan presentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal . Angka maksimal

merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal . Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.

KKM menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau orang tuanya. KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta didik.(Buku KKM, : )

. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Fungsi kriteria ketuntasan minimal menurut Buku KKM ( ) yaitu:

(54)

kompetensi dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan KKM yang ditetapkan. Pendidik harus memberi respon yang tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remidial atau layanan pengayaan.

b. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM. Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan perlu perbaikan.

c. Dapat digunkan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM sebagi tolak ukur. Oleh karena itu, hasil pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana prasarana belajar di sekolah.

(55)

dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua. Pendidik melakukan upaya pencapaian KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian. Peserta didik melakukan upaya pencapaian KKM dengan pro aktif mengikuti kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain pendidik. Orang tua dapat membantu dengan memberikan motivasi dan dukungan penuh bagi putra putrinya dalam mengikuti pembelajaran, sedangkan pimpinan satuan pendidikan berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di skolah.

e. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal mungkin untuk melampui KKM yang ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah satu tolak ukur kinerja satuan pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan. Satuan pendidikan dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara bertanggungjawab dapat menjadi tolak ukur kualitas mutu pendidikan bagi masyarakat.

. Prinsip Penetapan KKM

(56)

a. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional judgement oleh pendidik dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran disekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif dilakuakan dengan tentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan. b. Penetapan nilai KKM dilakuakan melalui analisis ketuntasan

belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi. c. KKM setiap mempelajari kompetensi dasar (KD) merupakan

rata-rata dari indikator yang terdapat dalam kompetensi dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan untuk KD tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut.

d. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK) merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut.

(57)

dan dicantumkan dalam laporan hasil belajar (LHB/Rapor) peserta didik.

f. Indikator merupakan acuan atau rujukan bagi pendidik untuk membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir Semester (UAS). Soal ualngan ataupun tugas-tugas harus mampu mencerminkan atau menampilkan pencapaian indikator yang diujikan. Dengan demikian, pendidik tidak perlu melakuakan pembobotan seluruh hasil ulangan, karena semuanya memiliki hasil yang setara.

g. Pada setiap indikator atau Kompetensi Dasar dapat dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.

. Langkah-langkah Penetapan KKM

Penetapan KKM menurut Buku KKM ( : ) dilakuakan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:

a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria yaitu, kompleksitas, daya dukung dan intake peserta.

b. Hasil penetapan KKM Indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran.

(58)

d. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu pesrta didik, orang tua dan dinas pendidikan. e. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan

kepada orang tua atau wali peserta didik.

. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal

Hal-hal yang harus diperhatiakan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal menurut Buku KKM ( : ) adalah:

a. Tingkat kompleksitas,kesulitan atau kerumitan setiap indikataor, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.

Suatu indikator memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiaannya didikung oleh sekurang kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai berikut:

) Guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik.

) Guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi.

) Guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan.

) Peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi.

) Peserta didik yang cakap atau terampil menerapkan konsep. ) Peserta didik yang cermat, kreatif dan inivatif dalam

(59)

) Waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan

pengulangan atau latihan.

) Tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta didik dapt mencapai ketuntasan belajar. b. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan

pembelajaran pada masing-masing sekolah.

) Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti

perpustakaan, laboratorium, dan alat atau bahan untuk proses pembelajaran.

) Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian

stakeholders sekolah.

c. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik disekolah yang bersangkutan.

d. Penetapan intake berdasarkan kemampuan peserta didik dikelas sebelumnya.

. Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

(60)

dijadikan sebagai bahan pertimbangan penetapan KKM pada semester atau tahun pembelajaran-berikutnya.

Analisis pencapaian kriteria ketuntasan minimal bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian KKM yang telah ditetapkan. Setelah selesai melaksanakan penilaian setiap KD harus dilakukan analisis pencapain KKM. Kegiatan ini dimaksud untuk melakukan analisis rata-rata hasil pencapaian peserta didik I, II, sampai VI terhadap KKM yang telah ditetapkan pada setiap mata pelajaran. Melalui analisi ini akan diperoleh data antara lain:

a. KD yang dapat dicapai oleh - dari jumlah peserta didik pada kelas I, II samapi VI.

b. KD yang dapat dicapai oleh - dari jumlah peserta didik pada kelas I, II sampai VI.

c. KD yang dapat dicapai oleh ≤ dari jumlah siswa peserta didik kelas I, II sampai VI.

Manfaat hasil analisis adalah sebagai dasar untuk

(61)

BAB III

PELAKSANAAN DAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

. Lokasi Penelitian

a. Data Umum Madrasah

NSM : NPSN :

Nama Madrasah : MI MA‟ARIF MIFTAHUL HUDA Status Madrasah : Swasta

Waktu belajar : Pagi

NPWP : . . . . . b. Alamat Madrasah

Jalan/Kampung &RT/RW : Kauman RT. Provinsi : JAWA TENGAH Kabupaten/Kota : Semarang

(62)

Kode pos :

Kategori Geografis Wilayah : Dataran Rendah c. Website dan Email Madrasah :

Website : -

Email : mi.mifa@yahoo.com

d. Dokumen perijinan & Akreditasi Madrasah

No. SK Ijin Operasional : i.k/ .C/ /Pen.MI/ Tanggal SK Ijin Operasional :

Status Akreditasi : A

No. SK Akreditasi : /BAP-SM/X/ Tanggal SK Akreditasi :

Tanggal berakhir Akreditasi :

e. Kelompok Kerja Madrasah (KKM), Komite Madrasah & Asrama Siswa

Status dalam KKM : Anggota Jumlah anggota KKM : Madrasah f. Data Kepala Sekolah

Nama lengkap dan Gelar : Misbakhul Munir,S. PdI Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Kepegawaian : PNS

NIP :

(63)

Status Sertifikasi : Sudah Sertifikasi Nomor HP : g. Data Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah

Nama Bendahara BOS : Fitriya Yuniyati No. Rekening Madrasah : - -

-Pemilik Rekening : MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT Nama Bank : BPD

Cabang Bank : Ungaran h. Jarak Madrasah ke Lokasi Tertentu

Jarak ke Kemenag Provinsi : - km Jarak ke Kemenag Kab./Kota : - km Jarak ke RA terdekat : < km Jarak ke TK terdekat : < km Jarak ke MI terdekat : - km Jarak ke SD terdekat : < km Jarak ke MTs terdekat : - km Jarak ke SMP terdekat : - km i. Kondisi Sarana Prasarana Madrasah

) Jumlah dan Kondisi Bangunan

Tabel Data Jumlah dan Kondisi Bangunan

No Jenis Bangunan Jumlah Ruang Menurut Kondisi (Unit)

Baik Rusak Ringan

(64)

Ruang Kelas

Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru

Ruang Tata Usaha Laboratorium IPA

Laboratorium Komputer Laboratorium Bahasa Ruang Perpustakaan UKS

Ruang Keterampilan

Ruang Kesenian

Toilet Guru

Toilet Siswa

Ruang BK

Gedung Serba Guna

Ruang Pramuka

Masjid/ mushola

Ruang Olahraga

Rumah Dinas Guru

Asrama Putra

Asrama Putri

Pos satpam

Kantin

(65)

) Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran

Tabel Data Sarana Prasarana Pembelajaran

No Jenis Sarana Prasarana Jumlah unit sesuai kondisi

Jumlah ideal yang

harus ada Baik Rusak

Kursi Siswa Meja Siswa Loker Siswa Kursi guru Meja guru Papan Tulis Lemari di Kelas Alat Peraga PAI Alat Peraga IPA

Bola Sepak

Bola Voli

Bola Basket

Meja Tenis

Lapangan Sepak Bola

Lapangan Bulu Tangkis

Lapangan Basket

Lapangan Bola voli

) Sarana Prasarana Pendukung Lainnya

(66)

No Jenis Sarana Prasarana

Jenis Sarpras Menurut Kondisi (Unit)

Baik Rusak Laptop

Personal Komputer Printer

Televisi

Mesin Fotocopy Mesin Fax Mesin Scanner LCD Proyektor Layar

Meja Guru

Kursi Guru

Lemari Arsip

Kotak obat

Brankas

Pengers Suara

Washtafel

Kendaraan Oprasional

Mobil Ambulance

Kendaraan Mobil

) Sumber Listrik : PLN

(67)

) Jaringan Internet : Baik j. Rekap Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Jumlah Kepala Sekolah : Laki-laki

Jumlah Pendidik : pr PNS, lk dan pr non-PNS Jumlah pendidik Sertifikasi : lk dan pr PNS, pr non-PNS Nama-Nama Pendidik : . Misbakhul Munir

. Khoirun Nisak . Siti Rodhiyah . Nuraini

. Fitriya Yuniyati . Slamet Istiyono . Muazin

. Hasanah

. Dyah Novitasari Jumlah siswa kelas :

Jumlah siswa kelas II : Jumlah siswa kelas III : Jumlah siswa kelas IV : Jumlah siswa kelas V : Jumlah siswa kelas VI :

(68)

Jam Belajar : . - . Buku Penunjang Pembelajaran

Buku teks siswa : Kurang Lengkap Buku teks guru : Lengkap

Buku referansi lainnya : Kurang Lengkap

Kegiatan Keagamaan : Pesantren Kilat, Shalat Berjamaah, BTQ, Tadarus

Kegiatan Ekstrakulikuler : Pramuka, Marching Band, Bela Diri l. Karakteristik Peserta Didik

Penelitian ini melibatkan seluruh siswa kelas III sejumlah anak. Siswa ini terdiri dari laki-laki dan perempuan. Siswa-siswa tersebut tentunya memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya mengenai data siswa MI MIFTAHUL HUDA Lopait dapat dilihat pada tabel . berikut:

Tabel Data Siswa Kelas III MI MIFTAHUL HUDA

No Nama Jenis Kelamin

(69)

Ivan Prasetyo L Katon Adi Darmansyah L Laila Kurnia Nova P

Lailatul Khasanah P

M. Baim L

M. Fatih Bayuni L

M. Khoirul Anam L

M. Shadiq Mahfud L

Nayaka Reyvan Davian L

Niki Arti Kusumaningtiyas P

Rifalindo Satya A L

Rindo Malaya L

Sirena Eka Salsabila P

Sofi Salma P

Tiara Dwi Nur Fajri P

Vinno Candra Pratama L

Ziyada Ni‟matul Hawa P

. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan tindakan ini berada di semester I, yang terperinci sebagai berikut:

(70)

Siklus I Agustus Siklus II Agustus Siklus III Agustus

B. Diskripsi Pelaksanaan Per Siklus . Pra Siklus

Kegiatan pra siklus peneliti gunakan untuk melakukan pengamatan (observasi) kegiatan pembelajaran yang ada di MI Miftahul Huda Lopait. Kegiatan pengamatan peneliti laksanakan sebanyak kali pada tanggal juli .

Pengamatan ini peneliti lakukan pada saat pembelajaran IPS berlangsung. Diharapkan dari kali pengamatan yang peneliti dapat mengetahui bagaimana proses berlangsungnya pembelajaran yang ada dan apa metode yang digunakan guru pada saat mengajar.

. Siklus

a. Tahap Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan inti pada siklus I, peneliti/guru membuat perencanaan, antara lain guru merencanakan tanggal pelaksanaan tindakan yakni pada hari Rabu tanggal Agustus . Peneliti juga membuat RPP materi arah mata angin.

(71)

belajar dan mengajar yaitu buku pembelajaran. Buku yang digunakan sebagai sumber terdiri dari buku paket IPS kelas dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Sedangkan media pendukung lainnya yaitu media pembelajaran gambar arah mata angin dan lembar kertas untuk permainan Snowball Throwing.

Ketika merencanakan evaluasi, peneliti menyiapkan lembar kerja kelompok dan lembar kerja individu. Lembar kerja kelompok akan diselesaikan bersama kelompok masing-masing, sedangkan lembar kerja individu akan dikerjakan sendiri-sendiri dan menjadi bahan acuan penilaiaan kuantitatif. Lembar soal kelompok berupa soal dalam permainan snowball throwing, dan lembar soal individu berisi butir-butir soal pilihan ganda berjumlah , dan mencakup materi yang diberikan pada hari itu.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Setelah peneliti matang dalam tahap perencanaan, tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan. Pada tahap ini guru berusaha menciptakan suasana KBM yang sesuai dengan yang direncanakan. Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I diawali dengan guru membuka pelajaran. Memasuki materi memberikan penjelasan tentang arah mata angin.

(72)

pengetahuan yang mereka miliki, penjelasan guru, maupun berdasarkan kegiatan membaca (thingking).

Kemudian guru membagi siswa dalam kelompok, dan setiap kelompok beranggotakan orang siswa (pairing). Guru membagiakan tugas kelompok berupa kertas yang nantinya setiap siswa menuliskan pertanyaan yang akan dilempar ke arah kelompok lain dan kelompok tersebut menjawab pertanyaan yang ada di dalamnya. Selain itu, dalam kegiatan ini guru juga mengawasi dan membimbing siswa dalam kelompok.

Adapun langkah-langkah snowball throwing:

) Pertama sebelum permainan dimulai, setiap kelompok menunjuk ketua kelompok masing-masing.

) Setelah terpilih ketua kelompok, setiap ketua kelompok maju ke depan untuk mendengarkan penjelasan dari guru dan menerima lembaran kertas kecil yang digunakan untuk menulis pertanyaan.

) Setelah itu, ketua kelompok menjelaskan apa yang tadi telah dijelaskan oleh guru.

Gambar

TABEL
Gambar.
Gambar     Arah Mata Angin
Gambar Denah Rumah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penulis menganalisa penelitian ini dengan menggunakan 2 metode, yang pertama adalah Chi Kuadrat ( Chi Square ) yaitu suatu metode mengenai perbandingan antara frekuesi observasi

Laporan akhir ini dibuat untuk memenuihi syarat menyelesaikan program Pendidikan Diploma III pada jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi

Yaitu suatu eksibisi yang biasa diselenggarakan secara berpindah- pindah dari tempat yang satu ke tempat-tempat yang lain. Berbagai macam barang yang dipamerkan

Yulia Mutmainah (2008), dalam penelitian deskriptif kualitatif ini dengan pendekatan Sosiolinguistik dan merupakan penelitian lapangan,.. menggunakan metode observasi

Potensi Jerami Padi untuk Perbaikan Sifat Fisik Tanah pada Lahan Sawah Terdegradasi, Lombok Barat.. Balai

dengan kasus perdagangan orang yang berpotensi menjadi korban khususnya anak. Dalam hal tersebut, penulis menganalisa mengapa diperlukannya

hakim bahwa terdakwa benar telah melakukan tindak. pidana serta dalam pertimbangan hakim

[r]