• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MINAT MENJADI GURU TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA. Oleh: Sri Lestari, S.Pd, M.Si 2 & Ikah, S.Pd 3. Abstraksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MINAT MENJADI GURU TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA. Oleh: Sri Lestari, S.Pd, M.Si 2 & Ikah, S.Pd 3. Abstraksi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MINAT MENJADI GURU TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA

Oleh: Sri Lestari, S.Pd, M.Si2 & Ikah, S.Pd3 Abstraksi

Rendahnya minat menjadi guru pada sebagian mahasiswa prodi pendidikan ekonomi, terlihat dalam kemampuan mengajarnya sangat kurang, hal ini dapat ditunjukkan ketika mahasiswa praktek mengajar kurangnya mempersiapkan rencana pembelajaran, kurangnya keterampilan bicara di ruang kelas sehingga menjadikan kendala dalam penyampaian materi pembelajaran, kurangnya percaya diri, kurang tahu bagaimana mengelola kelas dengan baik, kurang kreativitas dalam menggunakan media maupun metode pembelajaran sehingga terkesan monoton, kurang dapat memotivasi dan memberi penguatan kepada siswa dan sebagainya. Dalam penelitian ini dirumuskan masalah adalah adakah pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa pada program pendidikan ekonomi di fakultas keguruan ilmu pendidikan Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang? Untuk menjawab masalah penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kolerasional dengan teknik survey yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menguji hipotesis dengan cara mencari besarnya pengaruh variabel minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kuat dan hubungan positif yang signifikan antara minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa di Prodi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang.

Kata kunci: minat, kemampuan mengajar, guru

I. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan modal penting dalam hidup manusia. Dengan pendidikan yang cukup, wawasan, pengetahuan yang luas akan mampu menyiapkan generasi muda berkualitas yang mampu membangun bangsa dan negara menjadi Negara maju.

2 Dosen Tetap Yayasan Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP - UNIS Tangerang 3 Alumni Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP - UNIS Tangerang

(2)

Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang (UNIS) merupakan salah satu perguruan tinggi yang berperan dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mewujudkan peranannya, mahasiswa FKIP dipersiapkan melalui program pendidikan yang terencana dan sistematis yaitu dengan mendapatkan berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan bidangnya serta memperoleh materi-materi keguruan baik teori maupun praktek diharapkan mampu mencetak calon-calon tenaga pendidik yang profesional sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, mahasiswa FKIP dibekali pengetahuan dan keterampilan kependidikan secara maksimal baik dalam proses belajar mengajar maupun program-program pendukung lainnya.

Micro teaching (Pengajaran Mikro) dan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) merupakan mata kuliah praktik yang bersifat wajib. Kedua program tersebut merupakan suatu kegiatan mengajar. Permasalahan yang terjadi pada sebagian mahasiswa dalam kemampuan mengajarnya sangat beragam, misalnya seperti kurangnya mempersiapkan rencana pembelajaran, kurangnya keterampilan bicara di ruang kelas sehingga menjadikan kendala dalam penyampaian materi pembelajaran, kurangnya percaya diri, kurang tahu bagaimana mengelola kelas dengan baik, kurang kreativitas dalam menggunakan media maupun metode pembelajaran sehingga terkesan monoton, kurang dapat memotivasi dan memberi penguatan kepada siswa dan sebagainya.

Berdasarkan masalah tersebut peneliti berpendapat perlunya dilakukan perbaikan sebelum terjun langsung menjadi guru yang sebenarnya, kemampuan mahasiswa dalam mengajar harus terus-menerus ditingkatkan, dengan mengikuti proses perkuliahan secara serius agar materi yang disampaikan dosen dapat diterima oleh para mahasiswa dengan sebaik-baiknya. Selain itu, mahasiswa juga harus dilatih kemampuan mengajarnya dengan mengikuti pelatihan micro teaching yang sudah diarahkan oleh dosen.

(3)

Jadi sebagai mahasiswa harus terus-menerus berlatih agar permasalahan yang dikemukakan diatas dapat terselesaikan dan harus memiliki kompetensi yang sangat beragam yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi professional, dan kompetensi sosial.

Minat menjadi guru dapat diukur melalui komponen-komponen antara lain adanya penguasaan ilmu pengetahuan, adanya perasaan senang dan perhatian yang lebih besar, serta adanya kemauan untuk meningkatkan keterampilan mengajar dapat menumbuhkembangkan minat menjadi guru. Namun yang menjadi permasalahan adalah seberapa besar minat mahasiswa untuk menjadi guru, terutama mahasiswa yang dari program Pendidikan Ekonomi. Selain itu, masih banyak mahasiswa yang tidak berminat kemudian memperoleh nilai yang rendah selama perkuliahan, penguasaan praktik mengajar dalam mengikuti kegiatan Micro Teaching maupun PPL yang rendah.

Bagi mahasiswa yang telah memilih program pendidikan ekonomi, sangat diperlukan minat yang tinggi. Minat merupakan faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Seseorang yang memiliki minat yang tinggi akan melakukan sesuatu yang diminati dengan senang, sehingga apa yang diminatinya akan berhasil. Begitu juga mahasiswa yang berminat untuk menjadi guru dia akan serius dalam meningkatkan kemampuan mengajarnya. Hal ini menjadi penting karena minat merupakan faktor pendorong yang kuat dalam mencapai tujuan tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: adakah pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa pada program pendidikan ekonomi di fakultas keguruan ilmu pendidikan Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang. Tujuan penelitian yaitu mengetahui adakah pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa pada program pendidikan ekonomi di fakultas keguruan ilmu pendidikan Universitas Islam Syekh-Yusuf.

(4)

II. DESKRIPSI TEORI, STUDI RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1.Konsep Teori Minat Menjadi Guru a. Pengertian Minat

Syah (2008: 136) berpendapat minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

Slameto (2010: 180) berpendapat bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah sikap penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Sedangkan menurut Kartono (2009; 125), minat adalah moment-moment dari kecenderungan jiwa yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap paling efektif (perasaan) yang didalamnya terdapat elemen-elemen afektif (emosi) yang kuat. b. Unsur-unsur Minat

Menurut Abror (1993: 115), menjabarkan unsur-unsur minat sebagai berikut:

1) Unsur kognisi (mengenal), dalam arti minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek yang dituju oleh minat tersebut.

2) Unsur emosi (perasaan), karena dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai dengan perasaan tertentu (biasanya perasaan senang).

3) Unsur konasi (kehendak), merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut yaitu diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan.

(5)

c. Pengertian Guru

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

d. Dimensi-dimensi Minat Menjadi Guru

Berdasarkan teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan tentang dimensi-dimensi minat mahasiswa menjadi guru. Dimensi minat antara lain:

1) Perasaan (Abror: 147) didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif, berhubungan dengan gejala mengenal, dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf. Perasaan tersebut yaitu perasaan terhadap perilaku guru, perasaan terhadap cara berpakaian guru, perasaan terhadap cara mengajar guru.

2) Perhatian (Abror: 158) merupakan pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada sesuatu objek atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatu aktivitas. Perhatian tersebut yaitu perhatian terhadap peserta didik.

3) Kemauan (Abror: 156) adalah dorongan dari dalam berdasarkan kesadaran (pertimbangan pikiran) dan perasaan, serta seluruh pribadi yang menimbulkan kegiatan yang terarah pada tercapainya suatu tujuan yang berhubungan dengan kebutuhan hidupnya. Sedangkan dorongan adalah suatu kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung di luar

(6)

kesadaran kita. Kemauan tersebut yaitu dorongan jiwa untuk menjadi guru.

4) Rasa ketertarikan berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Rasa ketertarikan tersebut pada bidang keguruan.

e. Cara Mengukur Minat

Minat diukur dengan menggunakan kuesioner atau dengan menggunakan wawancara. Dalam TRA (Theory of Reasoned Action), minat merupakan bagian dari intense sehingga belum nampak kegiatannya dan tidak dapat dilakukan observasi secara langsung (Fishben, 1975). Hasil pengukuran minat menurut Ajzen (1996), dapat dikategorikan menjadi minat tinggi (67 – 100%), minat sedang (34 – 66%), dan minat rendah (0 – 33%).

2.2.Konsep Teori Kemampuan Mengajar a. Pengertian Kemampuan

Menurut Cooper dalam Sukandi (2011: 27) mengemukakan bahwa guru harus memiliki kemampuan merencanakan pengajaran, menuliskan tujuan pengajaran, menyajikan bahan pelajaran, memberikan pertanyaan kepada siswa, mengajarkan konsep, berkomunikasi dengan siswa, mengamati kelas, dan mengevaluasi hasil belajar.

b. Pengertian Kemampuan Mengajar

(7)

1) Kemampuan Merencanakan Pembelajaran : menetapkan tujuan instruksional, bahan pelajaran, metode mengajar, sarana/alat pendidikan, strategi evaluasi.

2) Kemampuan Melaksanakan: membuka pelajaran, menyampaikan materi pelajaran, menggunakan metode mengajar, menggunakan alat peraga dalam pengajaran, pengelolaan kelas, menutup pelajaran.

3) Kemampuan Mengevaluasi atau Penilaian: evaluasi formatif, sumatif dan pelaporan hasil penilaian.

2.3.Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah oleh Abu Salman pada tahun 2012 tentang “Pengaruh Pengalaman PPL dan Prestasi Belajar Terhadap Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Angkatan 2008”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pada penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pengalaman PPL dan prestasi belajar maka akan semakin baik pula minat menjadi guru, sehingga mahasiswa diharapkan memiliki prestasi belajar yang tinggi agar dapat termotivasi untuk menjadi seorang guru.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini juga dilakukan oleh Sukandi pada tahun 2011 tentang “Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri di Kabupaten Indramayu”. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pada penelitian ini. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa makin tinggi kemampuan mengajar guru maka akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, begitu juga sebaliknya jika kemampuan mengajarnya rendah maka motivasi belajar siswa pun menurun untuk belajar.

(8)

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Julaeha (2010) tentang “Kemampuan Guru Dalam Mengembangkan Strategi Pembelajaran IPS Di Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Teluknaga”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pengembangan strategi belajar mengajar sangat membantu siswa dalam belajar, siswa menjadi lebih aktif dalam belajar terutama dengan menggunakan strategi belajar mengajar yaitu melalui metode diskusi, ceramah, tanya jawab dan presentasi dalam pembelajaran IPS, yang mendorong siswa dan guru untuk aktif dan kreatif untuk meningkatkan semangat belajar siswa dalam bidang studi IPS.

2.4.Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: terdapat pengaruh positif minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa pada program pendidikan ekonomi di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Syekh-Yusuf Tahun Akademik 2013-2014.

III. METODE PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Korelasional (Pendekatan Kuantitatif) dengan teknik survey, yaitu teknik pengumpulan data dan analisis data berupa fakta dari variabel-variabel yang diteliti melalui kuesioner yang bersifat tetutup, maksudnya selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist yang ditentukan nilainya dengan skala Guttman.

3.2.Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Ekonomi di UNIS berjumlah 90 mahasiswa/i semester VIII dengan jumlah 3 kelas. Sedangkan sampel dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

(9)

Probability Sampling yaitu teknik acak sederhana (simple random sampling). Menurut sugiyono (2010: 120) simple random sampling dikatakan sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Adapun rincian sampel sebagai berikut:

Tabel 1

Jumlah sampel penelitian

Kelas Jumlah Mahasiswa/i Sampel Semester VIII A 33 mahasiswa/i 18 Semester VIII B 25 mahasiswa/i 13 Semester VIII C 32 mahasiswa/i 17

Jumlah 48

3.3.Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari sumber. Jenis data primer yang digunakan adalah data dari penyebaran angket kepada responden yang berkaitan dengan persepsi responden terhadap variabel penelitian yaitu kemampuan mengajar.

3.3.1. Kemampuan Mengajar (Variabel Y) a. Definisi Konseptual

Kemampuan mengajar adalah suatu proses pembelajaran dengan menerapakan kemampuan merencanakan pembelajaran, menerapakan kemampuan melaksanakan pembelajaran dan mengevaluasi atau penilaian hasil belajar yang diperoleh melalui pendidikan, latihan dan pengetahuan.

(10)

b. Definisi Operasional

Kemampuan mengajar adalah suatu kemampuan merencanakan pembelajaran yang mencapai indikator menetapkan tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, metode mengajar, sarana/alat pendidikan, strategi evaluasi. Kemampuan melaksanakan yang mencapai indikator membuka pelajaran, menyampaikan materi pelajaran, menggunakan metode mengajar, menggunakan alat peraga, pengelolaan kelas, interaksi belajar mengajar, dan menutup pelajaran. Kemampuan mengevaluasi atau penilaian yang mencapai indikator evaluasi formatif, evaluasi sumatif, pelaporan hasil penilaian.

c. Kisi-kisi Instrumen

Tabel 2

Kisi-kisi Instrumen Variabel (Y) Kemampuan Mengajar

Variabel Dimensi Indikator Butir Soal

Kemampuan Mengajar 1. Merencanakan Pembelajaran a. Menetapkan Tujuan Pembelajaran b. Bahan Pelajaran c. Metode Mengajar d. Sarana/Alat Pendidikan e. Strategi Evaluasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 2. Melaksanakan a. Membuka Pelajaran b. Menyampaikan Materi Pelajaran c. Menggunakan Metode Mengajar d. Menggunakan alat Peraga e. Pengelolaan Kelas f. Interaksi Belajar Mengajar g. Menutup Pelajaran 7, 8 9, 10, 11, 12, 13 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 25, 26, 3. Evaluasi (Penilaian) a. Evaluasi Formatif, b. Evaluasi Sumatif, c. Pelaporan Hasil Penilaian 27, 28, 29, 30,

(11)

3.3.2. Minat Menjadi Guru (Variabel X) a. Definisi Konseptual

Minat menjadi guru adalah minat adalah perasaan yang ditandai dengan adanya pemusatan perhatian, kemauan dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.

b. Definisi Operasional

Minat menjadi guru adalah suatu perasaan yang mencapai indikator perilaku guru, cara berpakaian, cara mengajar guru. Perhatian yang mencapai indikator perhatian terhadap peserta didik. Kemauan yang mencapai indikator dorongan jiwa untuk menjadi guru. Rasa ketertarikan yang mencapai indikator tertarik pada bidang keguruan. c. Kisi-kisi Instrumen

Tabel 3

Kisi-kisi Instrumen Variabel (X) Minat Menjadi Guru

Variabel Dimensi Indikator Butir Soal

Minat Menjadi Guru 1. Perasaan 1. Perilaku guru 2. Cara berpakaian 3. Cara mengajar guru 31, 32, 33. 34, 35, 36. 37, 38, 39, 40. 2. Perhatian Perhatian terhadap peserta didik 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49

3. Kemauan Dorongan jiwa untuk menjadi guru

50, 51, 52, 53, 54, 55. 4. Rasa

Ketertarikan

Tertarik pada bidang keguruan.

56, 57, 58, 59, 60.

(12)

3.3.3. Uji Coba Instrumen: uji validitas dan uji reliabilitas

Menurut Arikunto,”Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus korelasi product moment. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus Pearson prodact moment, didapatkan hasil dengan data yang valid sebanyak 18 soal pernyataan dari variabel (X). Sedangkan yang tidak valid dari variabel X sebanyak 12 butir soal pernyataan

Setelah lolos uji validitas selanjutnya instrument diuji reliabilitas menggunakan rumus spreaman brown, didapatkan hasil nilai sebesar 0,91155. Bila dikonsultasikan ke tabel r produc moment dengan sampel 48 dan taraf signifikansi 5% adalah 0,374. > dan > 0,8 berarti reliabel sangat baik.

3.4.Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis terkait uji normalitas data menggunakan rumus Chi Kuadrat (X2) ∑

Dimana:

X2 = Chi kuadrat

Fo = Frekuensi yang di observasi Fn = Frekuensi yang di harapkan kriteria pengujian:

Jika : X2 hitung ≤ X 2

tabel, terima Ho = populasi tidak berdistribusi

normal. X2hitung > X

2

(13)

3.5.Analisis Data

Dalam analisis data penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana, dengan dilakukan uji linieritas dan determinan regresi untuk menguji hipotesis melakukan uji t. Selanjutnya juga dilakukan analisis korelasi sederhana dan determinan korelasi. Adapun hipotesis statistik yang akan diuji adalah

Ho : ρ = 0 artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara minat

menjadi guru dengan kemampuan mengajar mahasiswa.

Ha : ρ > 0 artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

minat menjadi guru dengan kemampuan mengajar mahasiswa.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil analisis deskripsi data penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4 Deskripsi Statistik No Komponen Variabel Penelitian Minat Menjadi Guru (X) Kemampuan Mengajar Mahasiswa (Y) 1 Frekuensi 48 48 2 Pernyataan 31 32 3 Valid 18 23 4 Nilai Tertinggi 18 23 5 Nilai Terendah 9 12 6 Range 9 11 7 Mean 14,20 18,41 8 Modus 14 19 9 Median 14 19 10 Sum 682 884 11 Simpangan Baku 2,33 2,44

(14)

Dari tabel diatas dapat diketahui data jumlah responden sebanyak 48 mahasiswa yang telah diolah pada variabel Minat Menjadi Guru (X) sebagai berikut: terdapat 31 butir soal pernyataan uji instrument, dan 18 butir soal pernyataan yang valid, untuk nilai tertinggi yaitu 18 sedangkan nilai terendah yaitu 9, untuk nilai rentang data (range) 9, mean 14,20, modus 14, median 14, sum 682, dan simpangan baku 2,33. Sedangkan untuk variabel kemampuan mengajar mahasiswa (Y) dari tabel diatas dapat diketahui data jumlah responden sebanyak 48 mahasiswa yang telah diolah pada variabel kemampuan mengajar mahasiswa (Y) sebagai berikut: terdapat 32 butir soal pernyataan uji instrument, dan 23 butir soal pernyataan yang valid, untuk nilai tertinggi yaitu 23 sedangkan nilai terendah yaitu 12, untuk nilai rentang data (range) 11, mean 18,49, modus 19, median 19, sum 884, dan simpangan baku 2,44.

Berdasarkan gambar histogram minat menjadi guru dapat di lihat sebaran nilai, total skor 9-10 dimiliki oleh 4 mahasiswa, skor 11-12 dimiliki oleh 6 mahasiswa, skor 13-14 dimiliki oleh 18 mahasiswa, skor 15-16 dimiliki oleh 11 mahasiswa, dan skor 17-18 dimiliki oleh 9 mahasiswa.

Gambar 1

Histogram Variabel Minat Menjadi Guru

-5 0 5 10 15 20 9 - 10 `11 - 12 13-14 15-16 17-18 F re k uens i Interval

(15)

Berdasarkan gambar histogram kemampuan mengajar mahasiswa dapat di peroleh sebaran nilai total skor 12-14 dimiliki oleh 3 mahasiswa, skor 15-17 dimiliki oleh 12 mahasiswa, skor 18-20 dimiliki oleh 24 mahasiswa, dan skor 21-23 dimiliki oleh 9 mahasiswa.

Gambar 2

Histogram Variabel Kemampuan Mengajar Mahasiswa

4.2.Hasil Analisis data

Sebelum melakukan analisis data pertama yang dilakukan adalah uji prasyarat, yaitu uji normalitas data. Dihasilkan bahwa data minat mengajar mahasiswa diperoleh nilai = 4,17 dan = 9,488 pada taraf signifikan = 0,05 dengan db (derajat bebas) = 5-1 karena harga

lebih kecil dari , maka minat menjadi guru berdistribusi normal. Demikian pula untuk hasil pengujian normalitas kemampuan mengajar mahasiswa diperoleh harga = 0,78 sedangkan

= 7,815 pada taraf signifikan = 0,05 dengan db (derajat bebas) = 4-1 karena harga lebih kecil dari , maka kemampuan mengajar mahasiswa berdistribusi normal.

0 5 10 15 20 25 30 `12-14 15-17 18-20 21-23 F re k uens i Interval

(16)

Selanjutnya dihasilkan persamaan regresi sederhana yaitu; Ŷ = 3,35 + 1,06 X, dan persamaan tersebut terbukti linier dari hasil uji linieritas dengan nilai F hitung 785,66 > F tabel 7,19. Untuk melihat apakah variabel X (minat menjadi guru) berpengaruh terhadap variable Y (kemampuan mengajar mahasiswa) dilakukan uji keberartian Regresi (Uji Thitung). Didapatkan hasil nilai pada taraf signifikan 5% dan n = 48

dengan uji dua belah pihak db = 48 - 2 = 46, sehingga diperoleh sebesar 24,242 dan sebesar 2,021 dengan demikian lebih besar dari Ha diterima. Sehingga terdapat pengaruh yang positif signifikan antara minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa.

4.3.Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil perhitungan menyebutkan bahwa terdapat hubungan kausal antara minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa di Universitas Islam Syekh–Yusuf. Tangerang yang dinyatakan oleh adanya korelasi positif sebesar 0,975 antara kepribadian guru dan kinerja guru dimana hubungan yang terjadi adalah minat menjadi guru yang mempengaruhi kemampuan mengajar mahasiswa.

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV mengenai pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa dapat disimpulkan terdapat hubungan sangat positif kuat yang signifikan antara minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa pada program pendidikan ekonomi di fakultas keguruan ilmu pendidikan Universitas Islam Syekh – Yusuf Tangerang Tahun Ajaran 2013-2014.

(17)

Berdasarkan analisis korelasi product moment diperoleh = 0,975 berarti terdapat pengaruh yang positif antara minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa diperoleh dari nilai Koefisien Determinasi (KD) sebesar 95,07% yang berarti minat menjadi guru memberikan pengaruh sebesar 95,07% terhadap kemampuan mengajar mahasiswa, sedangkan sebesar 4,93% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan uji hipotesis dapat diperoleh thitung = 264,96 ttabel = 2,021, didapat nilai thitung = 264,96 > ttabel = 2,021, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Minat menjadi Guru berpengaruh positif signifikan terhadap Kemampuan Mengajar Mahasiswa di Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang.

5.2.Saran-Saran

Adapun saran yang dapat penulis ajukan, setelah menganalisis data hasil penelitian dan menarik kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. Dosen hendaknya mampu meningkatkan minat mahasiswa untuk menjadi guru agar kemampuan mengajar mahasiswa lebih professional.

2. Mahasiswa diharapkan selalu meningkatkan pengetahuannya tentang kemampuan mengajar dengan cara terus bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan perkuliahan baik di dalam maupun di luar kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010, Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Eprints, “uny,” Eprints Online; http://eprints.uny.ac.id/7625/

Julaeha. 2010. “Kemampuan Guru Dalam Mengembangkan Strategi Pembelajaran IPS.” Skripsi, UNIS Tangerang.

K, Kartono. 2009. Bimbingan Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. K Abdullah, M. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Sandro Jaya.

(18)

Psychologymania, “Pengertian Kemampuan,” Psychologymania Online;

http://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-kemampuan.html

Riduwan, 2009. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru - Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Rojai dan Maulana Romadon, Risa. 2013. Panduan Sertifikasi Guru Berdasarkan Undang-Undang Guru & Dosen. Jakarta: Dunia Cerdas. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. ---. 2010. Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

---. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suhandi, Aan. 2013. Pengaruh Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah Terhadap Persepsi Orang Tua Siswa.” Skripsi, UNIS Tangerang.

Sukandi. 2011. “Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri.” Tesis, UI Jakarta.

Sumanto. 2014. Psikologi Umum. Yogyakarta: CAPS.

Suryosubroto, B. 2013. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Uzer Usman, Moh. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Sampel adalah sebagian atau contoh dari populasi. Moleong, 1990, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, hlm.. sampel berdasarkan ciri-ciri

Sehubungan dengan pelaksanaan Seleksi Umum pekerjaan Pembangunan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi Untuk Rumah Tangga di Kota Samarinda , Tahun Anggaran 2017, yang

Hulahoop Boutique, Softlense shop, Kaos Rohani Couple 57 Siska Keroppi mahasiswi Tidur,. Internetan, Maen, Belajar,

1 Tranporlasi Darat Sudah ada tempat pemberhentiaan dan mobil trans musi yang bisa memberikan kenyamanan masyarakat maupun wisatawan. 2 Transportasi Sungai Banyaknya dermaga

Metode bagian merupakan bentuk latihan keterampilan yang dilakukan secara bagian perbagian dari keterampilan yang dipelajari. Bentuk keterampilan yang dipelajari

Gambar 13 menunjukkan tentang distribusi temperatur yang terjadi pada bidang Z/L=-10,845 untuk variasi beban pendinginan malam hari Pada kontur temperatur tersebut

Penulis mengharapkan tulisan ini nantinya dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi siapa saja yang mempelajari bahasa Mandarin maupun bahasa Indonesia, terutama membantu

Salah satu lembaga pendidikan formal yang masih mempertahankan dan melestarikan kearifan lokal Sunda di Jawa Barat adalah SMA Negeri 2 Cimahi, yang kemudian sekolah