• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan

1. Pembentukan BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai)

• Pada tanggal 1 Maret 1945, Kumakici Harada menyatakan pembentukan BPUPKI

• Tujuan pembentukan BPUPKI adalah untuk mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan persiapan kemerdekaan Indonesia

• Pada tanggal 28 Mei 1945, BPUPKI dilantik dan diresmikan dengan susunan pengurus terdiri dari:

Ketua : dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat Ketua muda : Shucokan Icibangase

Sekretariat : R.P. Suroso dibantu dengan Mr. A.G. Pringgodigdo dan Toyohito Masuda

• Sidang BPUPKI dilaksanakan dua kali, terdiri dari:

a. 29 Mei – 1 Juni 1945 dengan agenda merumuskan rancangan dasar negara

• Ada 3 tokoh yang memberikan pandangan/ ide gagasan mereka tentang dasar negara Indonesia:

1. Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945) 2. Mr. Supomo (31 Mei 1945)

3. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)  hari lahirnya Pancasila

• Sidang mengalamai masa reses (penundaan) selama kurang lebih 1 bulan karena pada saat itu belum mencapai kata sepakat mengenai rumusan dasar negara

• Pada tanggal 21 Juni 1945, dibentuklah panitia sembilan karena terdiri dari 9 tokoh Indonesia. Pada hari yang sama mereka juga mengadakan rapat yang menghasilkan ketetapan mengenai maksud dan tujuan Indonesia merdeka yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter);

Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Pembentukan BPUPKI (Dokuritsu Junbi

Cosakai)

Pembentukan PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai) Peristiwa Rengasdengklok

Perumusan Teks Proklamasi

Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Penyebaran Berita Proklamasi

Reaksi Rakyat terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Pembentukan pemerintahan Indonesia Pembentukan Kelengkapan Negara Perubahan Otoritas KNIP dan Lembaga

(2)

1. Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan Syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya,

2. (menurut) dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. Persatuan Indonesia,

4. (dan) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,

5. (serta dengan mewujudkan suatu) keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. 10 – 16 Juli 1945 dengan agenda merumuskan UUD. Hasil rapat terdiri dari: 1. Pernyataan Indonesia merdeka

2. Pembukaan/ preambule UUD 1945 3. Batang tubuh/ isi UUD 1945

2. Pembentukan PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai)

• Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan pada hari yang sama digantikan dengan PPKI

• Pada tanggal 9 Agustus 1945, 3 orang tokoh Indonesia yang dipanggil ke Dalat (Vietnam) oleh Marsekal Terauchi adalah:

1. Ir. Soekarno 2. Moh. Hatta

3. dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat

• Tujuan pemanggilan tersebut adalah 1. Pelantikan pengurus PPKI

2. Kepastian kemerdekaan Indonesia 3. Batas wilayah Indonesia

3. Peristiwa Rengasdengklok

• Kekalahan Jepang, diketahui oleh sebagian golongan muda melalui radio siaran luar negeri. Oleh karena itu, golongan muda mengadakan rapat yang dipimpin oleh Chairul Saleh dan menghasilkan, ”Kemerdekaan Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri, tak dapat digantungkan pada orang dan negara lain. Segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan dari Jepang harus diputuskan dan sebaliknya diharapkan adanya perundingan dengan golongan muda agar mereka diikutsertakan dalam pernyataan kemerdekaan.”

• Keputusan rapat itu disampaikan oleh Wikana dan Darwis pada Ir. Soekarno di rumahnya. Tuntutan Wikana disertai dengan ancaman bahwa akan terjadi pertumpahan darah jika Ir. Soekarno tidak menyatakan proklamasi esok hari.

• Golongan muda kembali mengadakan rapat dini hari tanggal 16 Agustus 1945 dan keputusannya ”menyingkirkan Ir. Soekarno dan Drs. Hatta ke luar kota dengan tujuan untuk menjauhkan mereka dari segala pengaruh Jepang.”

(3)

• Pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30 waktu Jawa sekelompok pemuda membawa Ir. Soekarno dan Drs. Hatta ke Rengasdengklok (cudan/ kompi tentara Peta).

• Anggota PPKI berkumpul atas undangan Ir. Soekarno dan Drs. Hatta tetapi rapat ini tidak dihadiri pengundangnya. Peserta merasa heran dan terjadi perbincangan antara Mr. Ahmad Soebardjo dengan Wikana yang menghasilkan kesepakatan bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus dilaksanakan di Jakarta.

• Jusuf Kunto mengantarkan Mr. Ahmad Soebardjo dan sekretarisnya Mbah Soediro ke Rengasdengklok. Ahmad Soebardjo memberikan jaminan dengan taruhan nyawa bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada keesokan harinya tanggal 17 Agustus 1945 selambat-lambatnya pukul 12.00.

4. Perumusan Teks Proklamasi

• Berlangsung di rumah Laksamana Tadashi Maeda karena ia menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya.

• Kalimat pertama dari naskah proklamasi merupakan saran dari Mr. Ahmad Soebardjo sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran dari Drs. Moh. Hatta.

• Naskah tersebut diketik oleh Sajuti Melik dan ada tiga perubahan yaitu 1) Kata ”tempoh” diganti ”tempo”

2) Kata ”wakil-wakil bangsa Indonesia” diganti dengan ”Atas nama bangsa Indonesia”

3) Tanggal ”Djakarta, 17-8-05” diganti menjadi ”Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05”

5. Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan

Pada akhirnya, proklamasi kemerdekaan dilaksanakan di rumah Ir. Sukarno di jalan Pegangsaan Timur nomor 56 pada pukul 10.00. sebelumnya, ada usulan untuk melaksanakan pembacaan proklamasi kemerdekaan di lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta), namun kemudian urung disebabkan pertimbangan keamanan dan dikhawatirkan terjadi bentrokan antara rakyat Indonesia dengan tentara Jepang.

6. Penyebaran Berita Proklamasi

• Penyebaran ini dilakukan melalui Kantor Berita Domei yang dikepalai Waidan B. Palenewen, ia memerintahkan F.Wuz untuk menyiarkan tiga kali dan baru dua kali masuklah orang Jepang ke ruangan radio dengan marah-marah dan akhirnya kantor itu disegel.

• Tokoh pemuda tak kehilangan akal, mereka membuat pemancar baru dengan alat-alat pemancar radio yang mereka ambil bagian-demi bagian dari Kantor Berita Domei sehingga terciptalah pemancar baru di Jalan Menteng 31.

(4)

7. Reaksi Rakyat terhadap Proklamasi Kemerdekaan

• Perebutan kekuasaan, baik dengan cara kekerasan maupun dengan cara perundingan.

Pembentukan pemerintahan Indonesia 1. Pembentukan Kelengkapan Negara

a. Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945

1. Pembahasan UUD 1945 dan perubahannya 2. Penetapan UUD 1945 / Pengesahan UUD 1945 3. Pengangkatan presiden dan wapres

• Otto Iskandardinata mengusulkan dilakukan secara aklamasi (serentak). Ia mengajukan Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wapres dan usulan tersebut disetujui oleh para hadirin

4. Pembentukan komite nasional (sementara)

b. Sidang PPKI tanggal 19 Agustus 1945

1. Pembagian wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi beserta gubenurnya 2. Pembentukan komite Nasional (daerah)

3. Menetapkan 12 kementrian dalam lingkungan pemerintahan

c. Sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945

1. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) 2. Pembentukan Partai Nasional Indonesia

3. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR)

d. Rapat Raksasa di Lapangan Ikada pada tanggal 19 September 1945

• Menegaskan kemerdekaan RI dihadapan rakyatnya. Tujuan pertemuan tersebut adalah mempertemukan rakyat dengan pemerintahannya

Badan Keamanan Rakyat (BKR)

Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Tentara Keselamatan Rakyat Tentara Republik Indonesia (TRI) Tentara Nasional Indonesia (TNI) 22 Agustus 1945 5 Oktober 1945 7 Januari 1946 24 Januari 1946 3 Juni 1947

(5)

(presiden dan wapres). Pemerintah RI (Soekarno) meminta dukungan rakyat agar senantiasa mematuhi kebijakan-kebijakan pemerintah RI.

2. Perubahan Otoritas KNIP dan Lembaga Kepresidenan pada masa awal kemerdekaan

a. Maklumat Pemerintah No X Tanggal 16 Oktober 1945 • Isi:

1) KNIP sebelum MPR dan DPR terbentuk diberikan kewenangan sebagai lembaga legislatif dengan tugas menyusun GBHN

2) Dibentuk Badan Pekerja (BP KNIP) yang bertanggung jawab terhadap KNIP

• Alasan KNIP untuk mengajukan usul tentang dikeluarkannya Maklumat Pemerintah No X Tanggal 16 Oktober 1945 adalah

1) Adanya kesan politik kekuasaan presiden tak terbatas dan dikhawatirkan menjadi diktator

2) Propaganda Belanda (NICA) dengan membuat isu politik bahwa Indonesia menganut paham fasisme warisan Jepang agar tidak disukai oleh dunia Internasional

3) Menunjukkan pada dunia internasional bahwa indonesia adalah negara demokratis, bukan fasis

b. Maklumat Pemerintah Tanggal 3 November 1945

• Isi maklumat adalah pembentukan banyak partai (multipartai)

c. Maklumat Pemerintah Tanggal 14 November 1945

• Isi maklumat adalah perubahan dari kabinet presidensil menjadi kabinet parlementer

Referensi

Dokumen terkait

6 Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan lama penyembuhan luka jahitan perineum ibu nifas antara yang dirawat sesuai standar

Melalui penjelasan guru dan mengamati gambar, siswa dapat menjelaskan tumbuhan yang menopang diri pada tumbuhan lain untuk kelangsungan hidupnya dengan benar..

Setidaknya ditemukan dua kelompok dalam menyikapi pengembangan Psikologi Islam yaitu; Pertama , kelompok yang menghendaki keterbukaan terhadap pandangan hidup dan kehidupan

hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

Untuk memenuhi slaah satu persyaratan guna memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd).. OLEH GANIGGIA

rumah tangga hanya mempunyai satu telepon. Cara ini memudahkan orang tua memonitor telepon yang masuk maupun ke luar dari masing-masing anggota keluarga. Sementara keluarga

Setelah data yang diperoleh terkumpul, langkah berikutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah antara variabel

Dengan metode depresiasi yang berbeda, nilai present worth dari pajak yang akan dibayar akan semakin rendah apabila metode. depresiasi yang digunakan semakin cepat menurunkan