• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Penelitian

Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa kesimpulan (Cooper dan Schindler, 2003). Menurut Sugiyono (1998) populasi merupakan suatu wilayah generasilisasi yang terdiri atas yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Nilai karakteristik yang berlainan tersebut selanjutnya ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) pada tahun 2010 - 2014.

3.2. Sampel Penelitian

Sampel adalah elemen dari populasi yang dipilih secara cermat sebagai subyek pengukuran yang dapat menjadi dasar penarikan kesimpulan tentang seluruh populasi.

Metode pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria.

1) Perusahaan yang selalu masuk dalam perhitungan indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010 - 2014.

(2)

29 2) Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan dalam website

Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010 - 2014.

3) Mengungkapkan data - data yang berkaitan dengan variabel penelitian dan tersedia dengan lengkap (keseluruhan data tersedia pada publikasi selama periode 2010 - 2014)

3.3. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Financial Statement Fraud (FRAUD), yaitu suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh perusahaan untuk mengecoh dan menyesatkan para pengguna laporan keuangan dengan menyajikan dan merekayasa nilai material dari laporan keuangan (Sihombing, 2014).

Model perhitungannya sebagai berikut:

Untuk mengukur discretionary accruals, terlebih dahulu menghitung total akrual untuk tiap perusahaan i di tahun t dengan metode modifikasi Jones (1991), yaitu:

= ℎ −

Nilai total accrual (TACC) diestimasi dengan persaman regresi sebagai berikut: TACCit/Ait-1= α1(1/Ait-1)+α2[(∆REVit)/Ait-1]+α3(PPEit/Ait-1)+εit Dimana:

Ait-1 = total aset perusahaan i pada periode t-1

= perubahan penjualan bersih perusahaan i pada periode t

= gross property, plant, and equipmen perusahaan i pada periode t

(3)

30 Dengan menggunakan koefisien regresi diatas, nilai non discretionary accrual (NDACC) dapat dihitung dengan rumus :

NDACCit = α1(1/Ait-1)+α2[(∆REVit-∆RECit)/Ait-1]+α3(PPEit/Ait-1) Dimana:

it = perubahan piutang bersih perusahaan i pada periode t = nilai koefisien yang diperoleh dari hasil regresi

Selanjutnya, discretionary accrual (DACC) dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

= / 1 −

Dimana:

DACCit = discretionary accrual perusahaan i pada tahun t TACCit = total akrual perusahaan i pada tahun t

NDACCit = nondiscretionary accrual perusahaan i pada tahun t

3.4. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini merupakan variabel yang dikembangkan dari keempat komponen Fraud Diamond, yaitu (1) Pressure, (2) Opportunity, (3) Rationalization dan (4) Capability. Pada penelitian ini pengukuran variabel independen mengacu pada Sihombing (2014).

(4)

31 3.4.1. Pressure

Pressure yaitu adanya insentif / tekanan / kebutuhan untuk melakukan fraud. pressure dapat mencakup hampir semua hal termasuk gaya hidup, tuntutan ekonomi, dan lain-lain termasuk hal keuangan dan non keuangan. Terdapat empat jenis kondisi yang umum terjadi pada pressure yang dapat mengakibatkan kecurangan yaitu: financial targets, external pressure, personal financial need dan financial stability. 1) Financial Stability merupakan keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan

perusahaan dalam kondisi stabil. Apabila kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi tidak stabil atau berkurang maka risiko terjadinya financial statement fraud menurun. Financial Stability diproksikan dengan ACHANGE yang dirumuskan sebagai berikut :

ACHANGE =( − −1)

2) External Pressure merupakan tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak ketiga. External Pressure diproksikan dengan LEV dengan rumus sebagai berikut :

LEV =

3) Personal Financial Need merupakan suatu keadaan dimana keuangan perusahaan turut dipengaruhi oleh kondisi keuangan para eksekutif perusahaan. (Skousen et al., 2009). Kondisi dimana sebagian saham dimiliki oleh manajer,

(5)

32 direktur, maupun komisaris perusahaan, secara otomatis akan mempengaruhi kondisi finansial perusahaan. Personal Financial Need diproksikan dengan OSHIP, perhitungannya dengan menggunakan variable dummy (Skousen et al, 2009) di mana kode 1 (satu) untuk perusahaan yang terdapat kepemilikan saham oleh orang dalam, kode 0 (nol) untuk yang tidak terdapat kepemilikan saham oleh orang dalam.

4) Financial Target merupakan risiko adanya tekanan berlebihan pada manajemen untuk mencapai target keuangan yang dipatok oleh direksi atau manajemen, termasuk tujuan-tujuan penerimaan insentif dari penjualan maupun keuntungan (SAS No.99 dalam AICPA, 2002). Financial Target diproksikan dengan ROA yang dirumuskan sebagai berikut :

ROA = ℎ −1

−1

3.4.2. Opportunity

Opportunity yaitu situasi yang membuka kesempatan untuk memungkinkan suatu kecurangan terjadi. Biasanya terjadi karena pengendalian internal perusahaan yang lemah, kurangnya pengawasan dan penyalahgunaan wewenang. Terdapat dua jenis kondisi yang umum terjadi pada opportunity yang dapat mengakibatkan kecurangan yaitu: Nature of Industry dan Innefective Monitoring.

(6)

33 1) Nature of Industry merupakan keadaan ideal suatu perusahaan dalam industri.

Pada laporan keuangan terdapat akun-akun tertentu yang besarnya saldo ditentukan oleh perusahaan berdasarkan suatu estimasi, misalnya akun piutang tak tertagih dan akun persediaan usang. Nature of Industry diproksikan dengan RECEIVABLE yang dirumuskan sebagai berikut :

RECEIVABLE = ( − −1

−1)

2) Innefective Monitoring merupakan keadaan dimana perusahaan memiliki unit pengawas yang efektif memantau kinerja manajemen perusahaan. Innefective Monitoring diproksikan dengan BDOUT yang dirumuskan sebagai berikut :

BDOUT =

3.4.3. Rationalization

Rationalization yaitu adanya sikap, karakter, atau serangkaian nilai-nilai etis yang membolehkan pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan kecurangan, atau orang-orang yang berada dalam lingkungan yang cukup menekan yang membuat mereka merasionalisasi tindakan fraud. Terdapat dua jenis kondisi yang umum terjadi pada rationalization yang dapat mengakibatkan kecurangan, yaitu Change in Auditor dan Rationalization.

1) Change in Auditor bagian yang paling sulit diukur. Perhitungan pergantian auditor ini menggunakan dummy variable dimana pergantian auditor diberi angka

(7)

34 1 dan angka 0 untuk perusahaan yang tidak mengganti auditornya selama masa penelitian.

2) Rationalization merupakan suatu faktor kualitatif yang tidak dapat dipisahkan dari terjadinya fraud. Rationalization sering dihubungkan dengan sikap dan karakter seseorang yang membenarkan nilai-nilai etis yang sebenarnya tidak baik (Rustendi, 2009). Rationalization diproksikan dengan TATA yang dirumuskan sebagai berikut :

TATA = −

3.4.4. Capability

Capability merupakan kapasitas dan seberapa besar daya dari seseorang itu melakukan fraud di lingkungan perusahaan. Dalam penelitian ini perubahan direksi sebagai proksi dari Rationalization. Perubahan direksi pada umumnya sarat dengan muatan politis dan kepentingan pihak-pihak tertentu yang memicu munculnya conflict of interest. Perhitungan pergantian direksi ini menggunakan dummy variable dimana pergantian direksi diberi angka 1 dan angka 0 untuk perusahaan yang tidak mengganti direksinya selama masa penelitian.

(8)

35 3.5. Formulasi Hipotesis

Pengaruh Financial Stability terhadap Financial Statement Fraud :

H01 : ß1 ≤ 0 Financial Stability tidak berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud

Ha1 : ß1 > 0 Financial Stability berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud

Pengaruh External Pressure terhadap Financial Statement Fraud :

H02 : ß2 ≤ 0 External Pressure tidak berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud

Ha2 : ß2 > 0 External Pressure berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud

Pengaruh Personal Financial Need terhadap Financial Statement Fraud :

H03 : ß3 ≤ 0 Personal Financial Need tidak berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud

Ha3 : ß3 > 0 Personal Financial Need berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud

Pengaruh Financial Targets terhadap Financial Statement Fraud :

H04 : ß4 ≤ 0 Financial Targets tidak berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud

(9)

36 Ha4 : ß4 > 0 Financial Targets berpengaruh positif terhadap Financial Statement

Fraud

Pengaruh Nature of Industry terhadap Financial Statement Fraud :

H05 : ß5 ≤ 0 Nature of Industry tidak berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud

Ha5 : ß5 > 0 Nature of Industry berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud

Pengaruh Innefective Monitoring terhadap Financial Statement Fraud :

H06 : ß6 ≤ 0 Innefective Monitoring tidak berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud

Ha6 : ß6 > 0 Innefective Monitoring berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud

Pengaruh Change in Auditor terhadap Financial Statement Fraud :

H07 : ß7 ≤ 0 Change in Auditor tidak berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud

Ha7 : ß7 > 0 Change in Auditor berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud

Pengaruh Rationalization terhadap Financial Statement Fraud :

H08 : ß8 ≤ 0 Rationalization tidak berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud

(10)

37 Ha8 : ß8 > 0 Rationalization berpengaruh positif terhadap Financial Statement

Fraud

Pengaruh Capability terhadap Financial Statement Fraud :

H09 : ß9 ≤ 0 Capability tidak berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud

Ha9 : ß9 > 0 Capability berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud

3.6. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi, dan uji hipotesis.

3.6.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data.Karakteristik data yang di gambarkan adalah karakteristik distribusinya (Hartono, 2010). Statistik ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai variabel – variabel yang digunakan dengan bentuk tendensi sentral (mean dan median) dan dispersi (varian dan deviasi standar).

3.6.2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mendeteksi ada / tidaknya penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi berganda yang digunakan.

(11)

38 Pengujian ini terdiri atas uji normalitas, multikolonieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

Uji Normalitas : bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Uji Multikolinearitas : bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen (Ghozali, 2009).

Uji Autokorelasi : digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Uji Heteroskedastisitas : bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2009).

3.6.3. Model Regresi

Model regresi yang digunakan adalah model regresi linear berganda. Hubungan antara kecurangan laporan keuangan dan proksi dari fraud diamond dengan model regresi:

(12)

39 DACCit = ß0 + ß1ACHANGE + ß2LEV + ß3OSHIP + ß4ROA +

ß5RECEIVABLE + ß6BDOUT + ß7ΔCPA + ß8TATA + ß9DCHANGE + εi

Keterangan:

ß0 : Koefisien regresi konstanta

ß1,2,3,4,5,6,7,8,9 : Koefisien regresi masing-masing proksi DACCit : Discretionary accruals perusahaan i tahun t ACHANGE : Rasio perubahan total aset

LEV : Rasio total kewajiban per total asset

OSHIP : Rasio komposisi saham yang dimiliki manajemen ROA : Return on assets

RECEIVABLE : Rasio perubahan piutang usaha BDOUT : Rasio dewan komisaris independen CPA : Pergantian auditor independen TATA : Rasio total akrual per total aset DCHANGE : Pergantian direksi

ε : error

3.6.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis persamaan model regresi.

Analisis terhadap hasil regresi dilakukan melalui langkah-langkah adalah sebagai berikut :

(13)

40 1) Koefisien Determinasi (R2)

Mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable independen (Ghozali, 2009). Nilai koefisiensi determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel – variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen.

2) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009). Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 atau α=5%. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak.

b. Jika nilai signifikan < 0,05 dan arah koefisien sesuai yang dihipotesiskan maka hipotesis diterima.

(14)

8 BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menguraikan tentang populasi dan sampel, sumber data dan metode pengumpulan data, variabel dan pengukuran variabel, analisis data yang mencakup analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji hipotesis, dan hasil hipotesis penelitian.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini menguraikan tentang analisis dan pembahasan hasil. Adapun analisis yang dilakukan adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier berganda. Kemudian melakukan pembahasan hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2003) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

Menurut Sugiyono variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Variabel penelitian Sugiyono (2014), adalah suatu atribut atau sifat, atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan

Operasional variabel adalah suatu atribut, sifat, atau nilai dari orang obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.. Model regresi

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

normalitas, uji homogenitas dan uji kesamaan dua rata-rata.. Data yang digunakan dalam analisis tahap awal berasal dari nilai. ujian mid semester ganjil. a)

Sugiyono (2008:59) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang atau objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang