• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN SAINS DI SD NEGERI 34/1 TERATAI KABUPATEN BATANGHARI SKRIPSI OLEH YENI ELVIA NIM : AIDI09116

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN SAINS DI SD NEGERI 34/1 TERATAI KABUPATEN BATANGHARI SKRIPSI OLEH YENI ELVIA NIM : AIDI09116"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN SAINS

DI SD NEGERI 34/1 TERATAI KABUPATEN

BATANGHARI

SKRIPSI

OLEH

YENI ELVIA

NIM : AIDI09116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2014

(2)

ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN SAINS DI SD

NEGERI 34/1 TERATAI KABUPATEN

BATANGHARI

OLEH

YENI ELVIA

NIM : AIDI09116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

ABSTRAK

Yeni Elvia 2014 Analisis Pemanfaatan Media Pembelajaran Sains di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari Skripsi Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi Pembimbing I Drs.Andi Suhandi,S.Pd,M.Pd.I dan Pembimbing II Drs. Faizal Chan, S.Pd, M.Si

Kata kunci : analisis, pemanfaatan, media pembelajaran sains

Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti baik dengan kepala sekolah maupun guru kelas, menunjukkan bahwa media pembelajaran sains sudah tersedia namun kurang dimanfaatkan secara optimal oleh guru SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari. Selain itu, dari hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas dapat diketahui bahwa hasil ulangan harian mata pelajaran sains siswa SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari masih tergolong rendah. Hasil ulangan harian dari jumlah keseluruhan siswa banyak yang masih berada di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu sebesar 65. Dengan adanya permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang analisis pemanfaatan media pembelajaran sains oleh guru di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari

Tujuan dalam penelitian adalah Untuk mendeskripsikan keadaan, menganalisis dan melihat kendala-kendala guru dalam memanfaatkan media pembelajaran sains di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari?

Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari warga sekolah antar lain kepala sekolah, guru kelas, dan siswa SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menggunakan instrumen lembar observasi dan pedoman wawancara.

Hasil penelitian pemanfaatan media pembelajaran sains SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari pada umumnya sudah mencukupi untuk terlaksananya pembelajaran menggunakan media pembelajaran sains, tetapi dari sekian banyak media pembelajaran yang ada di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari banyak yang rusak dan tidak memungkinkan untuk digunakan dalam pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran sains SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari sebagaian besar belum memanfaatkan secara maksimal. Ada beberapa hal yang dapat menjadi faktor utama mengapa media pembelajaran sains kurang dimanfaatkan, dikarenakan kondisi dari

(3)

media pembelajaran sains sudah banyak yang rusak, hilang dan ketidakmampuan guru untuk menggunakan media pembelajaran sains sehingga media pembelajaran tidak efektif hanya tersimpan rapi dilemari.

Dari kesimpulan tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan dari sub masalah yang telah diuraikan, antara lain sebagai berikut; (1) ketersediaan media pembelajaran sains di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari ini pada umumnya sudah mencukupi untuk terlaksananya pembelajaran menggunakan media pembelajaran sains, akan tetapi dari sekian banyak media pembelajaran yang ada di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari ini banyak yang rusak dan tidak memungkinkan untuk digunakan dalam pembelajaran. (2) pemanfaatan media pembelajaran di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari sebagaian besar belum memanfaatkan secara maksimal media pembelajaran sains tersebut. (3) pada umumnya ketersediaan media pembelajaran yang ada di daerah pedesaan dan perkotaan tidak terdapat perbedaan, ketersediaan media pembelajaran yang ada di daerah pedesaan dan perkotaan sama atau merata. (4)Kurangnya monitor dan motivasi dari pihak-pihak yang berkompeten tentang penggunaan media pengajaran sains di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari, akibatnya motivasi guru untuk menggunakan media pengajaran menjadi rendah.

I.

PENDAHULUAN

Media pembelajaran sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) dan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran dipilih atas dasar tujuan dan bahan pelajaran yang telah disampaikan dan dapat diterima siswa dengan baik. Kurangnya kreativitas guru menjadi salah satu faktor rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran, sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan.

Pada kenyataannya dilapangan, masih banyak guru yang menyampaikan suatu materi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah saja. Hal ini dikarenakan metode tersebut mudah untuk dilaksanakan dan siswa tidak dihadapkan pada hal-hal yang konkret. Belum membudayanya penggunaan media pembelajaran dikalangan guru menjadikan siswa susah untuk mencerna atau memahami pelajaran dengan mudah. Selain itu, banyak siswa merasa bosan/jenuh dan akhirnya kehilangan motivasi dalam mengikuti pelajaran akibat kurang menariknya situasi dan model pembelajaran yang terjadi didalam kelas.

Hasil belajar sains yang kurang optimal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain guru kurang mampu menciptakan variasi dan inovasi dalam pembelajaran serta kurang optimalnya pemanfaatan media pembelajaran sains yang ada. Dengan demikian siswa kurang bersemangat dan terkesan bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang analisis pemanfaatan media pembelajaran sains oleh guru di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Usaha Guru

Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong,

membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai

tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab uuntuk melihat segala sesuatu yang

terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.

Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan siswa. Secara lebih terperinci tugas guru berpusat pada:

(4)

1. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motifasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

2. ”Membantu perkembangan aspek–aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan penyusuaian diri, demikianlah dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa ia harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa muntuk belajar aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan. ”(Slameto 2002)

Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin

medius

yang secara harafiah

berarti tengah, perantara atau pengantar. Gerlach dan Ely (Arsyad, 2009:3)

mengatakan “bahwa media secara garis besar adalah manusia, materi, atau

kejadian yang membangun kondisi agar siswa mampu memperoleh

pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dalam hal ini, guru, buku teks dan

lingkungan sekolah merupakan media”.

Pemanfaatan Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Sains

Media pembelajaran sangat cocok jika digunakan untuk mendukung kegiatan belajar siswa. Teori Piaget menyatakan bahwa usia anak SD (7-12 tahun) berada dalam tahap kognitif operasional konkrit, sehingga pengalaman belajar yang konkrit sangat membantu siswa dalam memahami konsep atau pengetahuan.

Terkait dengan hal di atas, dapat dilihat kerucut pengalaman dari Edgar Dale yang menggambarkan pengalaman belajar mulai dari yang abstrak hingga konkrit berikut ini.

Fungsi Media Pembelajaran Sains di SD

Belajar adalah menjembatani antara konsepsi konsep yang telah dimiliki siswa dan konsep baru yang dipelajari atau lebih di kenal dengan nama paham konstruktivis. Guru penganut paham konstruktivis akan meninggalkan metode ceramah, dan beralih pada metode yang dapat mengaktifkan siswa untuk memperoleh pengetahuan atau informasi sendiri. Hal ini hanya dapat terlaksana dengan baik bila tersedia media pembelajaran

Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang paling sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang.

Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media. Rudy Bretz (1971:14)” menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak)”, di antaranya: 1.Media audio, 2.Media cetak, 3.Media visual diam, 4. Media visual gerak, 5. Media audio semi gerak, 6. Media visual semi gerak, 7. Media audio visual diam, 8. Media audio visual gerak. sesuai dengan kebutuhan siswa.

Masalah-Masalah Guru dalam Penggunaan Media Pembelajaran

Dalam berbagai hasil penelitian dan tulisan mensinyalir ada sekitar 70 s.d. 90% guru dalam pemanfaatan kemajuan teknologi pembelajaran dalam proses pembelajaran dan kegiatan lain dianggap masih gaptek (gagap teknologi). Jika kondisi ini benar demikian, alangkah menyedihkan dan bahkan menyakitkan, betapa tidak, sebab di tengah didengungkannya pembelajaran interaktif (e-learning) yang juga harus melibatkan guru-gurunya dalam bidang studi apapun, alangkah ironis kalau gurunya sendiri tidak pernah sedikitpun menjamah teknologi informasi yang kini telah merambah kesemua sisi kehidupan manusia atau dengan kata lain sudah mendunia.

(5)

III.

METODE PENELITIAN

Pendekatan

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

penelitian kualitatif yaitu “penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah

“(Moleong, 2007:6). Dengan kata lain, penelitian ini disebut penelitian

kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak mengadakan perhitungan

Penelitian kualitatif harus mempertimbangkan metodologi kualitatif itu

sendiri. Metodologi kualitatif merupakan prosedur yang menghasilkan data

deskriptif berupa data tertulis atau lisan di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten

Batanghari

pada

pemanfaatan

media

pembelajaran

sains

(Djajasudarma,2006:11).

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelum melaksanakan penelitian kegiatan yang dilakukan peneliti

adalah membuat daftar cek/ daftar

check list

, menyusun butir- butir

pertanyaan angket, serta membuat panduan wawancara. Peneliti datang

langsung kelokasi penelitian untuk melihat bagaimana ketersediaan media

pembelajaran sains di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari, alat

yang digunakan peneliti untuk melihat ketersediaan media pembelajaran sains

berupa daftar cek/ daftar

check list

dan media pembelajaran tersebut

didokumentasikan. Selain itu peneliti juga mencari informasi tetang

bagaimana pemanfaatan media pembelajaran sains tersebut, alat yang

digunakan berupa wawancara. Selain informasi yang diperoleh dari daftar

cek/ daftar

check list

dan wawancara tersebut, peneliti juga memperoleh

informasi dari wawancara langsung antara peneliti dengan responden, hal ini

dilakukan peneliti untuk mendukung pemerolehan informasi dalam penelitian

ini.

Uraian pembahasan dari penelitian yang telah didapatkan antara lain

sebagai berikut; (1) Ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran

berupa bahan cetak (buku paket) di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten

Batanghari memiliki media pembelajaran berupa bahan cetak (buku paket).

Buku paket ini dianggap sangat penting untuk digunakan dalam

pembelajaran, sehingga di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari

selalu menggunakan media pembelajaran berupa bahan cetk (buku paket) ini,

(2) ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran berupa bahan cetak

(buku penunjang) selain buku paket, buku penunjang juga selalu

dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Buku penunjang ini dimiliki oleh

di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari. Buku penunjang banyak

berisi tentang soal- soal dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN).

V.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan umum

yang didapatkan bahwa terdapat ketersediaan dan pemanfatan media

pembelajaran sains di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari, hanya

saja ketersediaan media pembelajaran sains ini kurang optimal untuk

dimanfaatkan oleh guru kelas yang mengajar mata pelajaran sains. Dari

(6)

kesimpulan umum tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan dari sub

masalah yang telah diuraikan, antara lain sebagai berikut; (1) Ketersediaan

media pembelajaran sains di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari

ini pada umumnya sudah mencukupi untuk terlaksananya pembelajaran

menggunakan media pembelajaran sains, akan tetapi dari sekian banyak

media pembelajaran yang ada di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten

Batanghari ini banyak yang rusak dan tidak memungkinkan untuk digunakan

dalam pembelajaran. Bagi sekolah yang tidak memiliki media pembelajaran

sains ini merupakan sekolah yang tidak mendapatkan bantuan media

pembelajaran dari pemerintah. Di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten

Batanghari terdapat media pembelajaran sains yang sangat minim akan

ketersediaannya, (2) Pemanfaatan media pembelajaran di SD Negeri 34/1

Teratai Kabupaten Batanghari sebagaian besar belum memanfaatkan secara

maksimal media pembelajaran sains tersebut. Ada beberapa hal yang dapat

menjadi faktor utama mengapa media pembelajaran sains ini kurang

dimanfaatkan, pertama dikarenakan kondisi dari media pembelajaran sains di

SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari sudah banyak yang rusak

sehingga tidak memungkinkan untuk dimanfaatkan dan yang kedua

pembelajaran di SD Negeri 34/1 Teratai Kabupaten Batanghari tidak begitu

efektif, peserta didik hanya difokuskan untuk latihan soal- soal sehingga

nantinya peserta didik akan terbiasa untuk menghadapi Ujian Akhir Nasional

(UAN), (3) Pada umumnya ketersediaan media pembelajaran yang ada di

daerah pedesaan dan perkotaan tidak terdapat perbedaan, ketersediaan media

pembelajaran yang ada di daerah pedesaan dan perkotaan sama atau merata.

Begitu juga dengan pemanfaatan media pembelajaran yang ada di daerah

pedesaan dan perkotaan yaitu media pembelajaran pemanfaatannya sama atau

merata. (4) Kurangnya monitor dan motivasi dari pihak-pihak yang

berkompeten tentang penggunaan media pengajaran sains di SD Negeri 34/1

Teratai Kabupaten Batanghari, akibatnya motivasi guru untuk menggunakan

media pengajaran menjadi rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Ari Kristianawati (Sinarharapan, 29 April 2008)

Anitah W, Sri, dkk. (2010). Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta : Universitas Terbuka Anderson, Ronald H. (1976). Selecting and Developing Media for Instruction,.

Westcounsin: ASTD.

Ahmad Rohani. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad. (2009). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Basuki Wibawa dan Farida Mukti. (1992/1993). Media Pengajaran. Jakarta: Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikti Dipdikbud

Djajasudarma, Fatimah T. 2006. Metode Linguistik-Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung : Refika Aditama

Referensi

Dokumen terkait

 (anagement of papulopustular rosacea and perioral dermatitis "ith emphasis on iatrogenic causation or exacerbation of inflammatory facial  dermatoses. Case report  :

kekurangannya.pendapatan dari sumber-sumber lain yang berkaitan dengan proyek atau pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini peningkatan tarif atau juga

#erdasarkan hasil pengukuran awal yang telah kami lakukan dil!kasi pekerjaan maka dengan ini kami mengusulkan agar dilakukan addendum 102.1 9 pekerjaan tambah kurang ;

Berdasarkan pada bentuklahan dan arahan penggunaan lahan, maka dapat dijelaskan bahwa daerah yang memiliki lereng datar-landai dengan tanah yang subur dan tersedia sumber air yang

Telah dilakukan proses pembuatan poster media edukasi PSBB, materi pelatihan pembuatan kompos dan materi budidaya tanaman sawi. Poster media edukasi PSBB materi pelatihan

Fungsi sistem informasi keuangan yakni (1) Mangumpulkan data dan informasi kemudian memprosesnya dan menyimpannya yang berisi tentang berbagai aktivitas dan

Beberapa isi dan ketentuan dalam formu- lir tersebut telah ditentukan secara sepihak oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Sura- karta terlebih dahulu yang berisi data-data

kamar mandi” karya Gusmel Riyald, ald, dapat diketahui bahwa d dapat diketahui bahwa drama ini menggunakan rama ini menggunakan alur maju yaitu dari pertama terjadi suatu