• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN SISWA MEMBERI TANGGAPAN DARI CERITA TEMAN DI KELAS III SDN 4 BONE KABUPATEN BONE BOLANGO. Oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMAMPUAN SISWA MEMBERI TANGGAPAN DARI CERITA TEMAN DI KELAS III SDN 4 BONE KABUPATEN BONE BOLANGO. Oleh"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN SISWA MEMBERI TANGGAPAN DARI

CERITA TEMAN DI KELAS III SDN 4 BONE

KABUPATEN BONE BOLANGO

Oleh

Pebriyanti Madjadi

1. Pembimbing I Dra. Dajani Suleman, M.Hum 2. Pembimbing II Dr.Hj. Rusmin Husain, S.Pd. M.Pd

(Mahasiswa Jurusan SI PGSD)

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ABSTRAK

Pebriyanti Madjadi. 2013 Kemampuan Siswa Memberi Tanggapan Dari Cerita Teman Di Kelas III SDN 4 Bone Kabupaten Bone Bolango. Skripsi Jurusan Pendidkan Guru Sekolah Dasar , Fakultas Ilmu Pendidikan Universistas Negeri Gorontalo. Pembimbing I. Dra.Dajani Suleman, M.Hum dan Pembimbing II. Dr.Hj. Rusmin Husain, S.Pd.M.Pd. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah kemempuan Siswa memberi tanggapan dari cerita teman di kelas III SDN 4 Bone Kabupaten Bone Bolango dapat meningkat. penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa memberi tanggapan dari cerita teman di kelas III SDN 4 Bone Kabupaten Bone Bolango. Pendeketan yang digunakan pada penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif. Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini yaitu tahap observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 25 orang siswa yang mampu memberi tanggapan dari cerita teman berjumlah 16 orang atau 64%, sedangakan yang tidak

(2)

mampu memberi tanggapan dari cerita teman berjumlah 5 orang siswa atau 20% dan yang kurang mampu memberi tanggapan dari cerita teman berjumlah 4 orang siswa atau 16%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa memberi tanggapan dari cerita teman di kelas III SDN 4 Bone Kabupaten Bone Bolango meningkat.

Kata kunci : Memberi Tanggapan, Cerita teman

BAB I PENDAHULUAN

Hakikat belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan siswa agar mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis. komunikasi yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud orang lain dengan mengunakan saluran tertentu dan komunikasi dapat berupa penggungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat dan persetujuan keinginan menyampaikan sesuatu peristiwa. Dalam memperoleh kemampuan berbahasa biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur, mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, setelah itu belajar membaca dan menulis, keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan kesatuan yang berhubungan erat dengan proses berpikir yang mendasari bahasa. kemampuan berbicara siswa merupakan inti dari proses pembelajaran bahasa di sekolah. Pembelajaran kemampuan berbicara penting diajarkan karena dengan kemampuan itu peserta didik mampu mengembangkan kemampuan berpikir, membaca, menulis, dan menyimak. Kemampuan berpikir tersebut terlatih ketika mereka mengorganisasikan, mengonsepkan, dan menyederhanakan pikiran, perasaan, dan ide kepada orang lain secara lisan. Sesuai dengan fenomena yang terjadi SDN 4 Bone Kabupaten Bone Bolango khususnya kelas III dan wawancara terhadap guru kelas, diperoleh gambaran tentang bagaimana kemampuan siswa memberi tanggapan dari cerita teman. Hampir seluruh siswa kelas III telah pandai berkomunikasi dengan sesama teman. Mereka dapat dengan lancar berbicara atau

(3)

berbincang-bincang dengan teman tanpa ada suatu kendala atau kesulitan. namun secara umum siswa masih kurang mampu apa bila mendapat tugas untuk berbicara di depan kelas saat tugas tersebut antara lain siswa ditugaskan mendeskripsikan atau menceritakan buah, hewan, atau suatu kejadian. Dari uraian di atas peneliti mencari solusi dengan melakukan penelitian dengan judul“ Kemampuan

Memberi Tanggapan Dari Cerita Teman Di Kelas III SDN 4 Bone Kabupaten Bone Bolango” suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktifitas siswa dalam mencari, mengelolah, melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipersentasikan di depan kelas mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran dalam hal memberikan tanggapan melalui cerita teman dapat meningkat.

BAB II PEMBAHASAN

1. Hakekat Kemampuan

Menurut Robbin (2007:57) Kemampuan berarti kapasitas seseorang individu unutuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan sedangkan Mohammd Zain dalam Milman Yusdi (2010:10) Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kakuatan berusaha dengan sendiri, dan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001:34) Kemampuan sebagai suatu dasar seseorang yang sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan secara efektif.

2. Hakekat Tanggapan

Tanggapan adalah hasil pengamatan yang merupakan gambaran, lukisan, kesan dari pengamatan yang tersimpan dalam jiwa.tanggapan itu harus melalui pengamatan terlebih dahulu, sedangkan yang dimaksud dengan tanggapan peserta didik adalah kesan orang-orang sedang belajar dan kesan tersebut dihasilkan dari pengamatan dimana objek yang sedang dan telah diamati sudah tidak lagi berada di dalam ruang dan waktu pengamata.

(4)

3. Jenis-Jenis Tanggapan 1. Tanggapan Reproduksi 2. Tanggapan Imaginer 3. Tanggapan Halusinasi 4. Tanggapan Editis 4. Faktor-Faktor Tanggapan

a. Faktor kekuatan dan kejelasan b. Faktor derajat atau kejelasan

5 . Pengertian cerita

Menurut majid (2001:8) cerita adalah salah satu bentuk sastra yang bisa dibaca atau didengar, menurut musfiroh (2005:56) cerita adalah tuturanyang membentang bagian terjadinya suatu hal peristiwa dan kejadian yang sebagainya, menurut moeslihaten (2009:157) cerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bahasa anak dengan membaca cerita anak secara liasan. Dari pengerian diatas dapat ditarik kesimpulanCerita adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan, baik berasal dari kejadian nyata (non fiksi) ataupun tidak nyata (fiksi).

6. Manfaat Cerita

1. Mengembangkan kemampuan berbicara dan memperkaya kosa kata anak, 2. Bercerita atau mendongeng merupakan proses mengenalkan

bentuk-bentuk emosi dan ekspresi kepada anak,

3. Memberikan efek menyenangkan, bahagia dan ceria,

4. Mentimulasi daya imajinasi dan kreativitas anak, memperkuat daya ingat, serta membuka cakrawala pemikiran anak menjadi lebih kritis dan cerdas. 5. Dapat menumbuhkan empati dalam diri anak.

6. Melatih dan mengembangkan kecerdasan anak.

7. Jenis-Jenis Cerita

1. Berdasarkan Pelakunya 2Berdasarkan Kejadiannya

3. Berdasarkan Sifat Waktu Penyajiannya 4.Berdasarkan Sifat dan Jumlah Pendengarnya

(5)

5.Berdasarkan Teknik Penyampaiannya

8. Kemampuan Siswa Memberi Tanggapan

Kemampuan siswa dalam berbicara terutama memberi tanggapan dari cerita teman Di Kelas III SDN 4 Bone Kabupaten Bone Bolango tahun pelajaran 2013/2014, maka diadakan penilaian kemampuan yang meliputi aspek kemampuan memberikan tanggapan, mengunakan kalimat dengan benar, kesesuaian klaimat dengan benar dan keberanian, masing-masing aspek kemampuan tersebut dinilai berdasarkan indikator/deskripsi yang telah dibuat. Adapun Kemampuan Siswa Memberi Tanggapan Dari Cerita Teman Di Kelas III SDN 4 Bone Kabupaten Bone Bolango setelah dilakukan penelitian bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus memperhatikan beberapa hal antara lain :

1. Penguasaan materi dan metodelogi terhadap bidang-bidang studi yang perlu dikaitkan.

2. Kejelian keprofesionalan guru dalam mengantisifasi pemanfaatan mengenai berbagai kemungkinan arahan pengait konseptual intra atau bidang sstudi.

3. Wawasan kependidikaan yang mampu membuat guru selalu waspada untuk memanfaatkan setiap keputusan dan tindakannya untuk memberikan urutan nyata bagi pencapain tujuan untuk pendidikan.

9. Gambaran umum SDN 4 Bone Kabupaten Bone bolango

Berdasarkan penelitian diperoleh gambaran tentang kondisi yang terjadi dilapangan terkait dengan kemempuan siswa memberi tanggapan dari cerita teman di SDN 4 Bone Kabupaten Bone bolango di kelas III dengan jumlah siswa 25 orang. Dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh guru kelas sebagai mitra kerja Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 mei 2013 dengan alokasi waktu (2X35) sekolah ini terletak di Desa bilolandunga Kecamatan Bone Kabupaten Bone bolango yang di pimpin oleh Bapak Talib Tilome A.Ma.Pd. Dalam Penelitian Ada peneliti melakukan Pendekatan Dan JenisPenelitian, sumber data,prosedur pengumpulan data, pengecekan keabsahan data, analisis data, tahap-tahap penelitian.

(6)

proses pembelajaran awal dilakukan yaitu guru mempersiapkan rencana pembelajaran sehingga siswa dapat merespon apa yang akan dipelajari kemudian pada inti pebelajaran guru memberikan sebuh cerita kepada siswa untuk disimak secara saksama setelah itu guru mengulang kembali cerita agar cerita itu lebih mantap didengar siswa kemudian dari cerita itu semua siswa akan mendapat giliran memberi tangapan kemudian tanggapan dari teman itu akan ditanggapi lagi oleh teman sekelasnya sehingga dinamakan memberikan tanggapan dari cerita teman. Siswa pada umumnya belum paham dan belum bisa memberikan tanggapan tapi lama kelamaan dengan adanya latihan semua siswa sudah paham dan bisa melakukannya.

11. Siswa Belajar memberi tanggapan dari cerita teman

Dalam Pembelajaran ini Sangat Menarik Perhatian Siswa Dalam belajar sebab mereka lebih paham dengan materi yang diberikan oleh guru tersebut dalam hal guru memberikan berupa contoh-contoh cerita yang akan ditanggapi oleh siswa. Dengan pembelajaran ini maka dapat membangkitkan keingintahuan dan kerja sama di antara siswa serta mampu menciptakan kondisi yang menyenangkan terutama dalam penggunaan kata, kalimat dan akan menambah kosa kata siswa itu sendiri.

12. Cara Guru Menjelaskan Materi Memberi Tanggapan Dari Cerita Teman.

Guru perlu memahami dan mampu melaksanakan berbagai strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang dicapai khususnya pada siswa Kelas III SDN 4. Kegiatan yang dilakukan guru ini merupakan upaya guru untuk menarik perhatian sehingga pada akhirnya dapat menciptakan keaktifan dan motivasi siswa Hal ini sesuai dengan tuntutan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) bahwa pelaksanaan proses pembelajaran mengikuti standar kompetensi, yaitu: berpusat pada siswa, mengembangkan keingintahunan dan imajinasi, memiliki semangat mandiri, bekerja sama, dan kompetensi, menciptakan kondisi yang menyenangkan, mengembangkan beragam kemampuan dan pengalaman belajar, karakteristik mata pelajaran.. Peranan seorang guru sangat penting untuk menjadikan siswa dalam menghadapi persaingan di dunia pekerjaan dan

(7)

menjadikan mereka sebagai lulusan yang berhasil dalam menghadapi kompetensi atau ketuntasan belajar. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan strategi bagi pengajar supaya siswa-siswanya dapat belajar secara efektif dan efisien. Apabila Model pembelajaran tersebut diterapkan maka siswa tidak akan merasa jenuh, dan mereka semangat untuk menerima pelajaran di dalam kelas. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi pengamatan pada guru dan siswa serta melakukan pedoman wawancara anatara mintra guru dan siswa untuk lebih melengkapi penilaian tentang kemampuan siswa memberi tanggapan dari cerita teman.

13. Temuan Umum

Berbagai macam strategi, metode, dan model pembelajaran saat ini menuntut kreatifitas guru dalam mewujudkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan karena sekarang keaktifan siswa sangat mendukung proses pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator tersebut sangat membantu siswa dalam mengembangkan semua keterampilannya melalui pembelajaran, baik keterampilan berbicara, menulis, berhitung, bekerja sama, bertanggung jawab sebagai bentuk dari pembentukan karakter siswa. Adapun gambaran umum yang ditemui peneliti dari awal sampai akhir dalam proses pembelajaran yaitu hampir sebagian siswa yang sudah paham meskipun dengan perlahan-lahan mereka pelajari tapi yang paling sulit mereka lakukan yaitu dalam pengucapan kalimat dengan benar, sebab pembendaharaan kalimat atau kosa kata yang dimiliki para siswa kurang, sehingga mereka susah untuk mengungkapkan kalimat demi kalimat tapi dengan adanya latihan terus menerus, melakukan evaluasi pembelajaran dan arahan dari guru para siswa bisa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

13. Temuan Khusus

Adapun gambaran khusus yang ditemui peneliti yaitu kendala yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran seperti mengarahkan siswa, memberikan semangat, memberikan motivasi belajar dan memberikan pembinaan dalam pembelajaran berdasarkan sistem yang ditentukan, kesemuanya itu saling ketergantungan antara satu sama lain secara aktif melaksanakan program kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan untuk merubah sikap dan tingkah laku siswa

(8)

kearah yang lebih positif dan akan melahirkan siswa-siswa yang bemutu. Selain itu juga kurangnya kesadaran para orang tua untuk mengkoordidir anak-anaknya belajar, memberikan dorongan belajar atau motipasi belajar sehingga mereka malas untuk belajar.

14. Hambatan-hambatan Dalam memberikan tanggapan

1. Guru

Berdasarkan hasil penelitian Hambatan yang terjadi pada saat guru mengajar dalam memberikan tanggapan terbentur pada media pembelajaran yang kurang. Padahal sebaiknya seorang guru harus biasa menyiapkan beberapa teknik atau cara mengajar yang baik, misalnya pada saat mengajar guru harus menggunakan media pembelajaran, bukan hanya model pembelajaran

2. Siswa

1. Kurangnya latihan berbicara sehingga mereka sulit menggungkapkan tanggapan

2. Kurangnya minat atau motivasi siswa dalam memilih tanggapan dari cerita teman

3. Kurangnya kesempatan siswa dalam memberi tanggapan dalam proses pembelajaran

4. Kurangnya buku-buku sumber belajar yang akan menambah kosa kata 5. kurangnya keberanian siswa untuk mennggungkapkan tanggapan

15. Solusi Yang Dilakukan Guru Dalam Mengatasi Pembelajaran Memberi Tanggapan

Solusi yang digunakan adalah guru sebaiknya memberikan latihan berbicara sehingga mereka bisa menggungkapkan tanggapan, menumbuhkan minat atau motivasi siswa dalam memberi tanggapan dari cerita teman, memberikan kesempatan siswa dalam memberi tanggapan dalam proses pembelajaran, mendorong siswa untuk membaca buku-buku sumber belajar yang akan menambah kosa kata, memberikan semangat atau keberanian siswa untuk mennggungkapkan tanggapan.

(9)

BAB V SIMPULAN 1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa memberi tanggapan dari cerita teman di kelas III SDN 4 Bone Kabupaten Bone bolango meningkat. kemampuan siswa memberi tanggapan di kelas III SDN 4 Bone Kabupaten Bone bolango dapat ditingkatkan melalui cerita dari teman yang akan ditanggapi, yang ditunjukan dengan idikator kinerja yang ditetapkan, yakni: minimal dari seluruh siswa memperoleh nilai 70 dengan rincian perolehan sebagai berikut : dari 25 orang siswa yang mampu memberi tanggapan dari cerita teman berjumlah 16 orang atau 64%, sedangakan yang tidak mampu memberi tanggapan dari cerita teman berjumlah 5 orang siswa atau 20% dan yang kurang mampu memberi tanggapan dari cerita teman berjumlah 4 orang siswa atau 16% . Pada dasarnya pembelajaran yang sering menggunakan pemberian tanggapan dari cerita teman sudah sering digunakan oleh guru sekolah dasar khususya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN 4 Bone Kabupaten Bone bolango dengan menggunakan materi yang sesuai dan sering menemui hambatan dalam proses pembelajaran berlangsung

2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

a. Bagi guru disarankan agar meningkatkan tujuan pembelajaran dan pengetahuan guru dalam berbicara dalam meningkatkan kemampuan siswa

(10)

memberi tanggapan dari cerita teman serta diharapkan kepada guru untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut

1. Mengetahui dan memahami kemampuan siswa

2. Sebelum pembelajaran dimulai sebaiknya rencana pembelajaran di susun terlebih dahulu sehingga mempermudah guru dalam melaksanakan pembelajaran dan evaluasinya.

3. Hendaknya guru dapat menyediakan media yang kongkrit meskipun sulit, tapi usaha itulah yang menentukan keberhasilan siswa khususnya kemampuan siswa memberi tanggapan dari cerita teman dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

b. Bagi siswa disarankan lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa memberi tanggapan dari cerita teman.

c. Bagi sekolah diharapkan dapat dijadikan sebagi salah satu factor pendukung untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran sekolah

d. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dalam hal pengetahuan tenntang penggunaan tanggapan dari cerita teman.

DAFTARPUSTAKA

Abimanyu Soli Dkk. 2012. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi kementrian Pendidikan Nasional.

Djuanda Dadan.2006. Pembelajaran Bahasa indonesia Yang Komunikkatif Dan

Menyenangkan.Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Lokasi, Kualitas Produk dan Layanan Go-Food

Sebuah produk yang kami namakan SINTAWAKA, mesin pemusnah sampah yang benar benar inovatif yang memberikan keuntungan pengurangan drastis pada biaya investasi

Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam telah memberitakan bahwa termasuk orang yang dilaknat adalah seorang yang melakukan sembelihan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.. Dari

4.4 Data Perolehan Skor Persepsi Penggunaan Desain Web dalam Program Pembelajaran Berbasis Web Pada Aspek Penghayatan

Berdasarkan latar uraian yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Penerapan Metode Pembelajaran Probing

A través de una mirada panorámica se pretende explicar a Emilio Duhart como un arquitecto integral, es decir, un profesional que desarrolla varias facetas de su quehacer

output dalam memutuskan kebijakan. Sehingga sumber penetuan kebijakan terbatas kepada masukan elite. Pemberdayaan suara rakyat dan kepentingan publik tidak tampak,

[r]