• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : Drs. AYI RIYANTO, MSi Satgas SPIP Perwakilan BPKP Provinsi DIY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh : Drs. AYI RIYANTO, MSi Satgas SPIP Perwakilan BPKP Provinsi DIY"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : Drs. AYI RIYANTO, MSi Satgas SPIP Perwakilan BPKP Provinsi DIY

(2)
(3)

Beberapa Kejadian di

Pemerintahan

y Laporan Keuangan Pemerintah masih banyak yang mendapat opini

wajar dengan pengecualian, tidak wajar bahkan disclaimer

y Aset Pemerintah belum terkelola dengan baik

y Banyak komplain atas pelayanan pemerintah, misal: pelayanan

pendidikan, kesehatan, kebersihan, keamanan, perlindungan TKI

y Masih banyak aparat pemerintah yang melanggar peraturan, misal:

terlambat masuk kerja, korupsi, pelanggaran HAM

y Masih banyak program pemerintah yang belum menyentuh persoalan

dasar masyarakat, misal: pengentasan kemiskinan, belum optimalnya pemanfaatan sumber daya kelautan, lemahnya sistem pertahanan

negara

y Penggunaan sumber daya yang kurang efisien dan efektif

(4)

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN :

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YG EFEKTIF, EFISIEN, TRANSPARAN DAN

AKUNTABLE

PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN :

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YG EFEKTIF, EFISIEN, TRANSPARAN DAN AKUNTABLE

PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK

Pencapaian tujuan Instansi Pemerintah

Amanat :

•UU No 1 Tahun 2004 dan PP No 8 Tahun 2006

SPIP

VISI – MISI PRESIDEN

VISI – MISI PRESIDEN

•Mengutamakan hard control

•Soft control tidak tersentuh (integritas, komitmen, kepemimpinan, nilai etika)

(5)

5

PERKEMBANGAN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI INDONESIA

1. Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan dan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1989 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Melekat, Keputusan Menteri PAN No. 30 Tahun 1994 tentang petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Melekat yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri PAN No. KEP/46/M.PAN/2004:

Unsur-unsur Waskat adalah :

2. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

(6)

SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh

pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas

tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan

efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 1)

SPIP adalah sistem pengendalian intern (SPI) yang

diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah

pusat dan pemerintah daerah (PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 2)

(7)

7

DASAR HUKUM

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna

Anggaran/Pengguna Barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan

APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerja,

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden

selaku Kepala Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem

Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI

(8)
(9)

9

PENGENDALIAN INTERN

PENGAWASAN MELEKAT

vs

SPIP

NO URAIAN WASKAT SPIP

1 Definisi Alat Proses

2 Sifat Statis Dinamis

3 Framework 8 Unsur Sisdalmen 5 Unsur

4 Tanggungjawab Pelaksanaan

Atasan Langsung Seluruh pegawai dalam organisasi

5 Keberadaan Berdiri Sendiri Terintegrasi

6 Penekanan ƒ Pengawasan Atasan Langsung

ƒ Pengawasan Fungsional

• Lingkungan

Pengendalian

(10)

10

PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN INFORMASI DAN KOMUNIKASI

KEGIATAN PENGENDALIAN PENILAIAN RISIKO LINGKUNGAN PENGENDALIAN U N I T A U N I T B K E G I A T A N 1 K E G I A T A N 2 PE NG AM AN AN AS ET EFE KTI VITA S OP ER AS I EFI SIE NS I KE AN DA LA N LA P K EU KE TA ATA N PE RA TU RA N

(11)

SPIP Pemantauan Pengendalian Intern Informasi & Komunikasi Kegiatan Pengendalian Penilaian Risiko Lingkungan Pengendalian Identifikasi Risiko Sarana Komunikasi Manajemen Sistem Informasi

Pemantauan Berkelanjutan Evaluasi Terpisah

Tindak Lanjut

Pembinaan Sumber Daya Manusia Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi

Pengendalian Fisik atas Aset

Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja Pemisahan Fungsi

Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu Pembatasan Akses atas Sumber Daya

Akuntabilitas terhadap Sumber Daya Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah

Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern

Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab

Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan Kepemimpinan yang Kondusif Komitmen terhadap Kompetensi

Penegakan Integritas dan Etika

Peran APIP yang Efektif Hubungan Kerja yang Baik

Ps. 4 Ps. 13 Ps. 18 Ps. 41 Ps. 43 Analisis Risiko

(12)

SPIP PengendalianLingkungan

Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM

Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab yang Tepat Struktur Organisasi yang Sesuai

Kebutuhan

Kepemimpinan yang Kondusif Komitmen terhadap Kompetensi

Penegakan Integritas dan Etika

Peran APIP yang Efektif Hubungan Kerja yang Baik

(13)

SPIP Penilaian Risiko

Identifikasi Risiko Analisis Risiko

(14)
(15)
(16)
(17)

Contoh Pengukuran

Im pac t S anga t be sa r Be sa r Se d a n g Ke c il S anga t k eci l Sangat jarang Jarang Kadang - kadang Sering Sangat sering Likelihood 1 2 3 4 5 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah

(18)
(19)

SPIP PengendalianKegiatan

Pembinaan Sumber Daya Manusia Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi

Pengendalian Fisik atas Aset

Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja Pemisahan Fungsi

Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu

Pembatasan Akses atas Sumber Daya Akuntabilitas terhadap Sumber Daya Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah

(20)

SPIP Informasi & Komunikasi

Sarana Komunikasi Manajemen Sistem Informasi

(21)

SPIP Pemantauan Pengendalian Intern

Pemantauan Berkelanjutan Evaluasi Terpisah

(22)

KEUANGAN DAN NON KEUANGAN

22

PEMERINTAH PUSAT (K/L)

DUKUNG AKUNT. PRESIDEN

PEMERINTAH DAERAH

DUKUNG AKUNT. PRESIDEN

RAKYAT

P O A C

Strong Internal Control

(Risk Management & Good Governance)

AKUNTABILITAS PRESIDEN NKRI

RESPONSIBILITAS

(23)

23

UU Pemerintah Daerah: 1.UU 32/2004 2.UU 33/2004

(24)

Pemerintah Pemerintah Negar a Pelayana n Publik Publik Dikembangkan sesuai dgn fungsi pemerintah dan model pelayanan yg diterapkan

Dikembangkan sesuai dgn fungsi pemerintah dan model pelayanan yg diterapkan Puas Puas Tujuan Tercapai Tujuan Tercapai

(25)

25 1. Efektif & Efisien 2. Keandalan Lap Keu 3. Pengamanan Aset 4. Ketaatan Peraturan

FRAMEWORK

(26)
(27)

PRESIDENT

PRESIDENT’’S ACCOUNTABILITY SYSTEMS (S ACCOUNTABILITY SYSTEMS (PASsPASs))

EXPERTISE EXPERTISE CAPACITY BUILDING CAPACITY BUILDING CURRENT ISSUES CLEARING HOUSE AKUNTABILIT AS PEMERINTAH AKUNTABILIT AS PEMERINTAH CHECK & BALANCE

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

DOMAIN BPKP

(4Cs)

DOMAIN BPKP

(4Cs)

PSL 59 PSL 59 PSL 49PSL 49

(28)

Non Justicia

(Professional Judgment)

Pro Justicia

(Bukti Material TPK)

BPK BPKP

& APIP KPK, POLRI, KEJAGUNG

AUDIT: Keuangan Kinerja Tuj.tertentu OPERASIONAL AUDIT (TEMUAN MGMN) PENYIDIKAN PENYIDIKAN AUDIT INVESTIGASI (PENYELIDIKAN)

GELAR KASUS / PERKARA

(29)

29

Framework Pengembangan Portal Akuntabilitas Presiden

Data warehouse yang

komprehensif & historis

Mengkolaborasikan informasi Yang tersebar di masing-masing Instansi (dep/lemb/pemda/BUMN/D/L) Untuk kepentingan analisis

dan penelitian

Pengetahuan-pengetahuan terdokumentasi secara komprehensif dan uptodate

Perencanaan kegiatan berdasarkan analisa Resiko dan Prioritas

Presiden memperoleh informasi dan pengetahuan yang Credible Sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat

Sumber Data/Informasi

Integration of Information (PASs)Integration of Information (PASs)

ManagementManagement

Decision MakingDecision Making

Collaborative Analysis & Research

Collaborative

Analysis & Research

Knowledge CreationKnowledge Creation

Intelligence-based Planning Intelligence-based Planning Lembaga Pemda Kemen-terian PRESIDEN BUMN/D/L LAINNYA 29

(30)

NO FASE KEBUTUHAN KEGIATAN PRODUK TIME FRAME 1 Knowing • Pemahaman, • Penyamaan persepsi Penelitian, Kajian, Benchmarking, Sosialisasi, Diklat Laporan pelaksanaan 2 Mapping Kondisi, Tujuan, Gap Diagnostic assessment IC Map

3 Norming Membangun fondasi / infrastruktur sistem

•Kebijakan s.d. SOP: Draft

Pedoman Umum dan Draft Pedoman Teknis (Limited Hearing,Public Hearing, Pilotting)

•Pembuatan Modul Diklat •Pengembangan Kompetensi: Diklat, •Pedoman Umum •Pedoman Teknis •Modul Diklat •Aturan-aturan intern •Lap pelaks. •Satgas-satgas dan produknya

4 Forming Membangun unsur-unsur SPI •Implementasi •Internalisasi

Laporan tahapan pengembangan SPI BPKP

5 Performing Pemanfaatan SPI (memetik kegunaan) •Monitoring •Evaluasi Laporan Hasil Evaluasi Waktu yang dibutuhkan bergantung pada besarnya dukungan pimpinan dan organisasi tersebut.

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Mekanisme Penyusunan Program Dan Anggaran Kementerian Agama Tahun 2011 .... Alokasi Anggaran Kementerian Agama Tahun

Harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin cenderung bergerak terbatas pada awal perdagangan di tengah kekhawatiran pelau pasar bahwa nilai tukar rupiah akan

Upaya menempatkan pegawai sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, sikap dan pengalaman terus dilakukan, walaupun dalam kenyataannya masih terdapat berbagai kendala yang

Dari konsep di atas dapat disimpulkan bahwa angkatan kerja (labor force) adalah kelompok penduduk usia kerja yang potensial untuk bekerja.. Pengertian potensial

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pemberian konsentrasi pupuk organik cair NASA pada tanaman kangkung darat jika ditinjau dari panjang daun yang memberikan

Dari hasil ini diperoleh suatu informasi bahwa minat belajar siswa sekolah dasar Gugus V di Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone sudah baik hal sejalan dengan pendapat

Abstrak: Siswa lulusan SMK merupakan tenaga siap pakai yang mudah terserap kerja. Hal yang menjadi perhatian adalah semakin banyaknya angka lulusan tetapi tidak

Dinas Perkebunan menjamin Penangkaran Benih Multi Maju ini mendapatkan benih kelapa sawit kualitas baik dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. Sebab sebelum