• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KECUKUPAN MODAL DAN KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP RENTABILITAS BANK (Studi Kasus Pada PT. BPR POLADANA Tasikmalaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KECUKUPAN MODAL DAN KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP RENTABILITAS BANK (Studi Kasus Pada PT. BPR POLADANA Tasikmalaya)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KECUKUPAN MODAL DAN KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF

TERHADAP RENTABILITAS BANK

(Studi Kasus Pada PT. BPR POLADANA Tasikmalaya)

Rudi Rohimat (083403046)

Email :

rudirohimat90@gmail.com

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Abstract

The purpose of this research

to know : (1) how capital adequacy, productive

asset quality and bank rentability, (2) how partially influence of capital adequacy to

bank rentability, (3) how partially influence of productive asset quality to bank

rentability, (4) how simultaneously influence capital adequacy and productive asset

quality to bank rentability. The research method used is descriptive analytical method

with a case study approach. The tecniques of analyze data is used path analysis.

Testing of hypothesis partially by using test t and in simultan by using test F. The data

is taken from quarterly financial statements PT. BPR POLADANA Tasikmalaya in

March 2010 period - September 2012 period. The data processing results show that :

(1) capital adequacy partially influence no significant

effect on bank rentability, (2)

productive asset quality partially influence no significant effect to bank rentability, (3)

capital adequacy and productive asset quality simultaneously influence no significant

effect on bank rentability

.

Keywords : capital adequacy, productive asset quality, bank rentability.

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Bagaimana kecukupan modal,

kualitas aktiva produktif dan rentabilitas bank, (2) Bagaimana pengaruh kecukupan

modal secara parsial terhadap rentabilitas bank, (3) Bagaimana pengaruh kualitas aktiva

produktif secara parsial terhadap rentabilitas bank, (4) Bagaimana pengaruh kecukupan

modal dan kualitas aktiva produktif secara simultan terhadap rentabilitas bank. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan

pendekatan studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (

path

analysis

) dan pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji t dan secara

simultan dengan menggunakan uji F. Data diambil dari laporan keuangan triwulan PT.

BPR BPR POLADANA Tasikmalaya periode Maret 2010 – periode September 2012.

Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa : (1) kecukupan modal secara

parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap rentabilitas bank, (2) kualitas aktiva

produktif secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap rentabilitas bank, (3)

kecukupan modal dan kualitas aktiva produktif secara simultan berpengaruh tidak

signifikan terhadap rentabilitas bank.

.

(2)

I. PENDAHULUAN

Pembangunan ekonomi merupakan salah satu syarat penting menuju terciptanya

kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan tersebut harus

melibatkan banyak pihak yang satu sama lainnya harus berintergrasi dengan baik agar

memperoleh hasil yang optimal. Salah satunya adalah perbankan yang merupakan inti

dari sistem keuangan disetiap negara.

Perbankan sebagai lembaga keuangan dan merupakan media penghubung antara pemilik dana dan pengguna dana merupakan lembaga yang mempunyai peran strategis dalam menggerakan roda pembangunan ekonomi nasional. Sektor perbankan memiliki peran yang sangat vital antara lain sebagai pengatur urat nadi perekonomian nasional. Lancarnya aliran uang sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan ekomomi. Dengan demikian kondisi perbankan yang sehat dan kuat menjadi sasaran akhir dari kebijakan disektor perbankan. Oleh karena itu, pemerintah senantiasa memberikan pembinaan dan pengawasan agar lembaga perbankan di Indonesia dapat melaksanakan fungsinya secara efektif, efisien, sehat dan mampu bersaing dengan dunia persaingan global.

BPR merupakan lembaga perbankan resmi yang diatur berdasarkan Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang Perbankan dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No.10 tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut secara jelas disebutkan bahwa ada dua jenis bank, yaitu Bank Umum dan BPR. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang menjalankan usaha secara konvensioanal atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak melayani lalu lintas pembayaran.

Aspek permodalan bagi perbankan (BPR) sangatlah penting dalam menentukan operasi suatu bank secara sehat. Fungsi dari permodalan adalah sebagai ukuran kemampuan bank menyerap kerugian yang tidak dapat dihindarkan, sebagai dana yang diperlukan untuk untuk membiayai kegiatan dan sebagai alat pengukur kekayaan. Disamping itu, permodalan bagi bank juga merupakan salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan usaha, yaitu untuk menampung kerugian.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memiliki peranan penting dalam mendukung pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan menggunakan dana masyarakat yang dipercayakan kepadanya. Sebagai lembaga kepercayaan, BPR wajib menjaga dan memelihara kualitas kredit maupun aktiva produktif lainnya agar senantiasa lancar. Dalam rangka mendukung pengembangan UMKM, diperlukan suatu aturan yang dapat mendorong BPR untuk menyalurkan kredit kepadaUMKM namun tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

(3)

Dengan meningkatnya Kualitas Aktiva Produktif diharapkan kinerja bank juga meningkat (terutama pencapaian laba). Dahlan Siamat (2004 : 71) menyatakan jika kualitas aktiva produktif meningkat, maka perolehan laba bank juga meningkat; karena perolehan laba bank sangat tergantung dengan penempatan dana disisi aktiva (produktif).

Bagi perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang besar bukan merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisien. Efisiensi suatu usaha baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh itu dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain ialah menghitung rentabilitasnya. Rasio rentabilitas dijadikan sebagai ukuran untuk menilai kemampuan bank didalam menghasilkan laba dan rasio ini diharapkan dapat mewakili beberapa penilaian yang seharusnya dijadikan sebagai patokan bank dalam menjalankan usahanya. Dalam hal ini bahwa tingkat rentabilitas bank sangat penting untuk diketahui oleh direktur atau pimpinan bank, agar dapat mengetahui kendala-kendala atau kelemahan yang terjadi agar dapat langsung diantisipasi atau dilakukan pembenahan dan perbaikan terhadap pengelolaan bank dengan terus meningkatkan rentabilitas bank tersebut.

Untuk kelancaran dalam melaksanakan pelayanan jasa perbankan yang berupa kredit PT. BPR POLADANA Tasikmalaya dalam rangka meningkatkan pendapatannya memerlukan dana, baik dari pihak intern (permodalan bank itu sendiri) ataupun dari pihak ekstern (tabungan, deposito). Oleh karena itu, sangatlah penting bagi bank untuk dapat menghimpun dana sehingga dapat menyalurkan kembali dalam bentuk kredit.

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kecukupan modal, kualitas aktiva produktif, dan rentabilitas pada PT. BPR POLADANA Tasikmalaya.

2. Bagaimana pengaruh kecukupan modal terhadap rentabilitas secara parsial pada PT.BPR POLADANA Tasikmalaya.

3. Bagaimana pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap rentabilitas secara parsial pada PT. BPR POLADANA Tasikmalaya.

4. Bagaimana pengaruh kecukupan modal, kualitas aktiva produktif dan rentabilitas secara simultan pada PT. BPR POLADANA Tasikmalaya.

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kecukupan modal, kualitas aktiva produktif, dan rentabilitas pada PT. BPR POLADANA Tasikmalaya.

(4)

2. Untuk mengetahui pengaruh kecukupan modal terhadap rentabilitas secara parsial pada PT.BPR POLADANA Tasikmalaya.

3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap rentabilitas secara parsial pada PT. BPR POLADANA Tasikmalaya.

4. Untuk mengetahui pengaruh kecukupan modal, kualitas aktiva produktif dan rentabilitas secara simultan pada PT. BPR POLADANA Tasikmalaya.

METODELOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus.

OPERASIONALISASI VARIABEL

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen yaitu Kecukupan Modal (X1) dan

Kualitas Aktiva Produktif (X2), serta satu variabel dependen yaitu Rentabilitas Bank (Y).

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Definisi Variabel Indikator Ukuran Skala

Kecukupan Modal

( X1 )

Kecukupan modal adalah Kewajiban penyediaan modal minimum yang harus selalu dipertahankan oleh setiap bank sebagai suatu proporsi tertentu dari aktiva tertimbang menurut risiko(ATMR).

(Surat Edaran Bank Indonesia No. 10/ 15 /PBI/2008)

Modal Inti Modal Pelengkap

Aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) Persen ( % ) Rasio Kualitas Aktiva Produktif ( X2 )

Kualitas aktiva produktif adalah Penilaian aktiva produktif bank dengan beberapa penggolongan kesehatan berdasarkan aspek-aspek tertentu dan terukur yang ditetapkan oleh suatu peraturan perbankan dan menghasilkan kolektibilitas.

(H.R. Daeng Naja, 2005:303)

Aktiva produktif yang diklasifikasikan Total aktiva produktif

Persen ( % )

Rasio

Rentabilitas

( Y )

Rentabilitas bank adalah Kemampuan suatu bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan.

(Agnes Sawir, 2003:31)

ROA (return on assets) Laba Sebelum Pajak Total aktiva

Persen ( % )

(5)

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung

kepada objek penelitian dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan menelaah berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yang dimaksudkan untuk memperoleh data pustakaan sebagai landasan teori dalam menganalisa masalah-masalah yang sesuai dengan bahan yang diteliti.

TEKNIK ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

Teknik yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Tujuan digunakan analisis jalur (path analysis) adalah untuk menganalisis hubungan kausal antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung variabel penyebab terhadap sebuah variabel akibat.

Dari struktur Path Analysis di atas, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menghitung koefisien korelasi (r)

Koefisien korelasi ini akan menentukan bagaimana tingkat hubungan antar variabel yang diteliti. Menghitung koefisien korelasi antara X1 dan X2 dengan memakai rumus koefisien sederhana yaitu :

r XiXj ; i j = 1,2,...,k

(Sugiyono, 2001 : 228)

Koefisien korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antar variabel kuat. Begitu juga dengan hubungan antar variabel tidak kuat maka nilai r akan kecil, besarnya koefisien ini akan diinterpretasikan sebagai berikut:

Interpretasi Berbagai Nilai Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,00 Sangat Kuat Sumber : Sugioyono (2007 : 183) n h n h n h

Xjh

Xih

XihXjh

n

1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 n h jh n h jh n h ih n h ih

X

n

X

X

X

n

(6)

2. Untuk menghitung koefisien jalur (ρ) menggunakan rumus sebagai berikut : i = b i

(Sugiyono, 2007 : 230) Keterangan :

i = Koefisien jalur dari Xi terhadap Y

b i = Koefisien regresi dari variabel Xi terhadap variabel Y 3. Pengujian faktor residu atau sisa

I =

Dimana :

4. Pengujian Hipotesis Operasional a. Pengujian secara simultan Ho : 1 = 2 = 0 Ha : 1 = 1 0

Dengan kriteria penolakan Ho jika F hitung > F tabel Uji signifikasi dengan menggunakan rumus :

(Sugiyono, 2007 : 233) Statistik pengujian ini mengikuti distribusi F dengan derajat bebas V1 = k dan V2 = n-k-l

b. Pengujian secara parsial Hipotesis operasional: Ho : i = 0 Ha : i 0

Uji signifikan memakai satu arah, dimana kaidah keputusannya sebagai berikut: Kriteria penerimaan Ho jika t hitung t

Kriteria penolakan Ho jika t hitung t Untuk uji statistik memakai rumus:

; i = 1, 2, ...,k (Sugiyono, 2007 : 235)

k

i

Y

X

n h h n h ih

,...,

2

,

1

;

1 2 1 2 i i

x

x

x

y

R

....

1

2 1 2 k i i i i

X

X

YX

rYX

Y

R

1 1 1 2

....

k k

x

x

Yx

R

k

x

x

Yx

R

k

n

F

....

1

....

1

2 1 2 2 1 2

Xk

Xi

X

X

R

l

k

n

Xk

X

Y

R

X

PY

t

i i i i i i

...

....

1

....

1

2 2

(7)

Statistik uji diatas mengikuti distriusi t dengan derajat bebas n-k-l Keterangan :

i = Koefisien jalur (besarnya pengaruh) variabel

= Koefisien yang menyatakan determinasi total dari semua variabel X terhadap variabel

Y

YX

1

.

rYX

1

YX

2

.

rYX

2 .

= Koefisien yang menyatakan determinasi multipel antara Xi dengan X1, ...., Xk tanpa Xj.

Untuk mengetahui pengaruh variabel lain atau faktor residu dapat ditentukan melalui:

k

X

X

X

Y

R

Y

1

2 1 1 2

....

(Sugiyono, 2007 : 243) 5. Untuk mencari pengaruh langsung variabel X1 dan X2 terhadap Y

Mencari Pengaruh dari satu variabel ke variabel lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat disajikan melalui formula yang disajikan dalam Tabel sebagai berikut:

Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Antar Variabel Penelitian

No. Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung Total Pengaruh 1. Y X1 Y = ( YX1)2 = (A) Y X1X2 Y: ( YX1.rX2X1. YX2) = (B) X1 Y = A+B=(C) 2 Y X2 Y = ( YX2)2 = (D) Y X1X2 Y:

( YX2.rX2X1. YX1) = (E)

X2 Y =

D+E=(F) 3 Total pengaruh X1 dan X2  Y secara simultan (C+F) (G)

4 Pengaruh faktor residu  Y = (PY )2 (H)

5 Total (G+H) 1

Dalam proses perhitungan path analysis di atas, penulis akan menggunakan software SPSS 16.0.

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimulai dengan penetapan hipotesis operasional penetapan tingkat signifikan, uji signifikan, kriteria dan penarikan kesimpulan.

1) Penetapan Hipotesis Operasional

Pada penetapan hipotesis, hipotesis yang akan diuji dimaksudkan untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara variabel-variabel penelitian, hipotesis yang digunakan adalah:

k i

X

YX

R

2

...

k i i

X

X

YX

R

2

....

....

(8)

a. Secara Parsial

Ho: ρ = 0 Kecukupan modal secara parsial tidak berpengaruh terhadap rentabilitas bank.

Ha: ρ 0 Kecukupan modal secara parsial berpengaruh terhadap rentabilitas bank.

Ho: ρ = 0 Kualitas aktiva produktif secara parsial tidak berpengaruh terhadap rentabilitas bank.

Ha: ρ 0 Kualitas aktiva produktif secara parsial berpengaruh terhadap rentabilitas bank.

b. Secara Simultan

Ho: ρ = 0 Kecukupan modal dan kualitas aktiva produktif secara simultan tidak berpengaruh terhadap rentabilitas bank.

Ha: ρ 0 Kecukupan modal dan kualitas aktiva produktif secara simultan berpengaruh terhadap rentabilitas bank.

2. Penetapan tingkat signifikansi

Tingkat signifikan yang digunakan adalah 95% ( = 0,05 ) yang merupakan tingkat signifikansi yang sering digunakan dalam ilmu sosial yang menunjukkan ketiga variabel mempunyai korelasi cukup nyata. Dimana metode pengujian yang digunakan adalah pengujian satu arah.

Uji Signifikansi

a. Secara parsial menggunakan uji t. b. Secara simultan menggunakan uji F. 3. Kaidah keputusan a. Secara parsial Tolak Ho jika t hitung< –t1/2α atau 2 1 t

thitung dan terima Ho ji .

2 1 2 1 t t t hitung b. Secara simultan

Tolak Ho jika

F

hitung

F

tabel dan terima Ho jika

F

hitung

F

tabel

4. Penarikan kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian seperti tahapan diatas maka akan dilakukan analisis secara kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang ditetapkan dapat diterima atau ditolak.

(9)

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat kecukupan modal (CAR), peningkatan rasio kecukupan modal paling tinggi terjadi pada periode Desember 2010 sebesar 2,93%, yaitu dari 20,93% menjadi 23,86%, sedangkan peurunan rasio kecukupan modal paling tinggi terjadi pada periode Juni 2011 sebesar 10,25%, yaitu dari 26,78% menjadi 16,53%. Rasio kecukupan paling tinggi terjadi pada periode Maret 2011 dengan rasio kecukupan modal sebesar 26,78%, sedangkan rasio kecukupan modal paling kecil terjadi pada periode Juni 2012 dengan rasio kecukupan modal sebesar 15,97%.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai rasio kualitas aktiva produktif, peningkatan rasio kualitas aktiva produktif paling besar terjadi pada periode September 2012 sebesar 0,38% yaitu dari 1,17% pada periode Juni 2012 menjadi 1,55% pada periode September 2012. Sedangkan penurunan rasio kualitas aktiva produktif paling besar terjadi pada periode September 2011 sebesar 0,02% yaitu dari 0,81% pada periode Juni 2011 menjadi 0,79% pada periode September 2011. Rasio kualitas aktiva produktif paling tinggi terjadi pada periode September 2012 sebesar 1,55%, sedangkan rasio kualitas aktiva produktif paling kecil terjadi pada periode Maret 2010 sebesar 0,34%.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai tingkat rentabilitas bank yang diukur dengan mempergunakan rasio Return on Asset (ROA), peningkatan Return on Asset paling besar terjadi pada periode Desember 2011 dengan peningkatan 0,37% yaitu dari 2,41% pada periode September 2011 menjadi 2,78% pada periode Desember 2011. Sedangkan penurunan Return on Asset paling besar terjadi pada periode Maret 2011 dengan penurunan 0,56% yaitu dari 2,93% pada periode Desember 2010 menjadi 2,37% pada periode Maret 2011. Rasio Return on Asset paling tinggi terjadi pada periode Maret 2010 yaitu sebesar 3,52% sedangkan rasio Return on Asset paling kecil terjadi pada periode Juni 2011 yaitu sebesar 2,14%.

Pengaruh Kecukupan Modal Secara Parsial Terhadap Rentabilitas Bank Pada PT. BPR POLADANA Tasikmalaya

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa pengaruh langsung kecukupan modal (X1) terhadap rentabilitas bank (Y) sebesar 0,063. Sedangkan pengaruh tidak langsung

kecukupan modal (X1) terhadap rentabilitas bank (Y) melalui kualitas aktiva produktif (X2)

sebesar 0,023. Jadi total pengaruh kecukupan modal secara parsial terhadap rentabilitas bank sebesar 0,086. Besarnya koefisien determinasi (ργχ1)2 adalah sebesar (0,252)2 atau sebesar

0,063 atau 6,3% yang berarti bahwa kecukupan modal mempengaruhi terhadap rentabilitas bank sebesar 6,3%.

(10)

Untuk pengujian secara parsial antara kecukupan modal (X1) terhadap rentabilitas bank

(Y) dapat dilihat dari perhitungan SPSS untuk analisis jalur. Dengan kriteria penolakan Ho, jika -t½ α > thitung atau thitung > t½ α, maka dengan koefisien beta ( ) = 0,252, diperoleh thitung sebesar

0,722 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 % maka nilai ttabel sebesar 2,306. Sehingga

-t½ α < thitung < t½ α, maka menerima Ho atau dengan melihat nilai sig F sebesar 0,491 yang

berarti lebih besar dari tingkat = 0,05. Dengan kata lain kecukupan modal secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap rentabilitas bank

Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Secara Parsial Terhadap Rentabilitas Bank Pada PT. BPR POLADANA Tasikmalaya

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa pengaruh langsung kualitas aktiva produktif (X2) terhadap rentabilitas bank (Y) sebesar 0,059. Sedangkan pengaruh tidak langsung

kualitas aktiva produktif (X2) terhadap rentabilitas bank (Y) melalui kecukupan modal (X1)

sebesar 0,023. Jadi total pengaruh kualitas aktiva produktif secara parsial terhadap rentabilitas bank sebesar 0,082. Besarnya koefisien determinasi beta (ργχ2)

2

adalah sebesar (-0,242)2 atau sebesar 0,059 atau 5,9% yang berarti bahwa kualitas aktiva produktif mempengaruhi terhadap rentabilitas bank sebesar 5,9%.

Untuk pengujian secara parsial antara kualitas aktiva produktif (X2) terhadap renabilitas

bank (Y) dapat dilihat dari perhitungan SPSS untuk analisis jalur. Dengan kriteria penolakan Ho, jika -t½ α > thitung atau thitung > t½ α, maka dengan koefisien beta ( ) = - 0,242, diperoleh

thitung sebesar - 0,694 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 % maka nilai ttabel sebesar

2,306. Sehingga -t½ α < thitung < t½ α, maka menerima Ho atau dengan melihat nilai sig F

sebesar 0,507 yang berarti lebih besar dari tingkat = 0,05. Dengan kata lain kecukupan modal secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap rentabilitas bank.

Pengaruh Kecukupan Modal Dan Kualitas Aktiva Produkif Secara Simultan Terhadap Rentabilitas Bank Pada PT. BPR POLADANA Tasikmalaya

Untuk menguji hipotesis maka dilakukan pengolahan atas data, dimana

berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 2 didapat nilai koefisien jalur γχ

1

sebesar

0,252 dan γχ

2

sebesar - 0,242

.. Pengaruh secara simultan dapat dilihat pada lampiran SPSS,

dimana (ρ2

YX1X2) yaitu sebesar 0,168 dengan nilai pengaruh (koefisien determinasi = 0,028 atau

2,8%).

Dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Fhitung sebesar 0,806 dengan kriteria

(11)

tabel distribusi F- Snedecor diperoleh F ;k ; (n-k-1) = 11 -2-1 adalah sebesar 4,46 sehingga Fhitung ≤ Ftabel, maka menerima Ho atau cukup melihat sig F yaitu 0,480 yang artinya lebih besar

dari 0,05 (5%). Dikarenakan 0,806 lebih kecil dari 4,46 dan sig F sebesar 0,480, maka Ho diterima atau dengan kata lain kecukupan modal (X1) dan kualitas aktiva produktif (X2) secara

simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap rentabilitas bank (Y) sebesar 0,168 atau 16,8%.

PENUTUP SIMPULAN

Hasil analisis serta pembahasan dari penelitian mengenai pengaruh kecukupan modal dan kualitas aktiva produktif terhadap rentabilitas bank dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kecukupan modal, kualitas aktiva produktif dan rentabilitas bank pada PT. BPR

POLADANA Tasikmalaya selama periode Maret 2010 – periode September 2012 mengalami fluktuasi.

2. Pengaruh kecukupan modal dan kualitas aktiva produktif secara parsial terhadap rentabilitas bank adalah :

a.Secara parsial kecukupan modal berpengaruh tidak signifikan terhadap rentabilitas bank. Tidak berpengaruhnya modal terhadap ROA dapat disebabkan karena bank tidak mengoptimalkan modal yang ada. Ketidaksignifikanan juga dapat terjadi dikarenakan kredit bermasalah, cadangan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP), likuiditas, biaya dana bank, kebijakan pemerintah dan kebijakan perbankan.

b.Secara parsial kualitas aktiva produktif berpengaruh tidak signifikan terhadap rentabilitas bank. Ketidaksignifikanan juga dapat terjadi dikarenakan kredit bermasalah yang menyebabkan cadangan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) semakin besar sehingga mengurangi ROA karena PPAP merupakan bebab bagi bank, perputaran kredit, kebijakan pemerintah dan kebijakan perbankan.

3. Kecukupan modal dan kualitas aktiva produktif secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap rentabilitas bank pada PT. BPR POLADANA Tasikmalaya. Ketidaksignifikanan terjadi karena baik kecukupan modal dan kualitas aktiva produktif bukanlah suatu faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi perolehan laba suatu bank, melainkan terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi kesignifikanan rentabilitas suatu bank yaitu kredit bermasalah, likuiditas, cadangan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP), kebijakan pemerintah atau kebijakan manajemen bank.

(12)

SARAN

Dari hasil analisis pada kesimpulan di atas, penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi pihak BPR

CAR menunjukan kemampuan bank untuk mengantisipasi risiko yang mungkin timbul dari setiap penciptaan aktiva bank. Untuk itu bank harus mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko dari penciptaan aktiva tersebut, khususnya dalam penyaluran kredit kepada pihak ketiga. Tingakat kecukupan modal (CAR) PT. BPR POLADANA Tasikmalaya sudah berada diatas tingkat CAR minimum yang telah ditetapkan BI sebesar 8%, sebaiknya dapat dipertahankan.

Dari hasi penelitian bahwa rasio kualitas aktiva produktif mengalami peningkatan sehingga menyebabkan kualitas aktiva produktif rendah. Hal ini disebabkan meningkatnya kredit macet. Untuk menyelesaikan dan menyelamatkan kredit yang dikategorikan macet, dapat ditempuh usaha-usaha sebagai berikut: rescheduling (penjadwalan ulang), reconditioning (persyaratan ulang) dan restructuring (penataan ulang). Selain itu, dapat dimulai dengan upaya melakukan perencanaan, pengaturan pengevaluasian pemberian kredit dengan lebih cermat dan lebih selektif dengan menggunakan prinsip kehati-hatian.

Untuk menjaga dan meningkatkan rentabilitas bank khususnya dengan perhitungan ROA dapat dilakukan dengan cara menjaga kualitas aktiva produktif, menekan biaya operasioal, selektif dalam pemberian kredit, menjaga tingkat likuiditas agar tidak terlalu tinggi dan memanfaatkan aktiva yang tidak produktif.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya untuk mencari dan melakukan penelitian terhadap beberapa variebel lainnya atau dapat melakukan penelitian dengan menggunakan variebel yang sama namun dipergunakan pada sektor lain disertai penambahan sampel atau range data, perluasan subjek penelitian dengan kesesuaian pada objek penelitian atau dengan mengubah satu maupun keseluruhan variabel penelitian dengan konsep lain yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Faisal. 2003. Manajemen Perbankan. Malang: UMM.

Adi Gunawan. 2012. Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Studi Kasus Pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya.

Ajeng Ayu Lestari. 2011. Pengaruh Risiko Kredit Terhadap Rentabilitas Bank. Studi Kasus Pada PT. BPR Bali Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya.

(13)

Anita Fitriyana. 2011. Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, Non Performing Loans, Earning Asset Ratio dan Time Deposit Ratio Terhadap Return On Assets Bank. Studi Kasus Pada Bank Umum Konvensional di Indonesia.

Chindy Anggraeni Luthfihani. 2010. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif (KAP) Dan Kredit Bermasalah Terhadap Profitabilitas .Studi Kasus Pada PT. BNI Tbk.

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.

Dewi Sartika. 2012. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif Dan Likuiditas Terhadap Return On Assets (ROA). Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Imam Ali Arridho. 2011. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Likuiditas Bank. Studi Kasus Pada PT. BPR Artha Jaya Mandiri.

Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Edisi Kesatu Cetakan Kelima. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi. 2000. Akuntansi Perbankan. Jilid 1. Jakarta : Institut Bankir Indonesia.

Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi I. Yogyakarta: CV. Adipura.

Moh. Nazir Ph.D. 2009. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta.

Naja, Hasanudin Rahman Daeng. 2005. Hukum Kredit dan Bank Garansi. Samarinda: PT Citra Aditya Bakti.

Peraturan Bank Indonesia No.13/26/PBI/2011 Tentang Kualitas Aktiva Produktif Dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Bank Perkreditan Rakyat.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/18/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Perkreditan Rakyat.

Peraturan Bank Indonesia No.8/19/PBI/2006 Tentang Kualitas Aktiva Produktif Dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Bank Perkreditan Rakyat. Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/13/PBI/2009 tanggal 17 April 2009 tentang Batas

Maksimum Pemberian Kredit Bank Perkreditan Rakyat.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/26/PBI/2006 tanggal 8 November 2006 tentang Bank Perkreditan Rakyat.

Rachmat Firdaus, Maya Ariyanti. 2002. Manajemen Perkreditan Bank. Bandung : CV. Alfabeta.

(14)

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: BPFE.

Rudi Rianto. 2011. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Likuiditas Dan Dampaknya Terhadap Return On Assets (ROA). Pada BRI Cabang Maleber Ciamis.

Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Soemarso S R. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima. Jakarta: Selemba Empat.

Sugiyono. 2009. Metodologi Peneliitian Bisnis. Cetakan Kesembilan. Bandung: CV. ALFABETA.

Sugiyono. 2006. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Kesembilan. Bandung: CV. ALFABETA. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/31/DPBPR tanggal 12 Desember 2006 perihal Bank

Perkreditan Rakyat

Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.

Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DNPN tertanggal 25 Oktober 2011

Taswan. 2005. Manajemen Perbankan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Referensi

Dokumen terkait

Jika ditinjau dari faktor KAM, maka kemampuan pemahaman matematis, koneksi matematis dan komunikasi matematis siswa pada kelompok KAM sedang dan rendah, untuk

Kelompok Kerja III Unit Layanan Pengadaan di lingkungan Kantor Pusat Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan

bahan bangunan dalam pembangunan rumah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi langsung, wawancara terbuka dan dokumentasi. Uji keabsahan data

4.9.2 Menyusun teks information report lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, terkait topik yang tercakup dalam mata pelajaran lain di Kelas IX, dengan

Dalam peraturan ini ditekankan pentingnya bagi pemerintah daerah untuk menyusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) sebagai acuan rancang bangun serta

BAB II KETERKAITAN ANTARA KONSELING KELOMPOK – KONSELING KELOMPOK RASIONAL-EMOTIF – MODIFIKASI PERILAKU NAKAL DAN BUDAYA JAWA A.. Elemen-elemen Konseling Kelompok

Penulisan ilmiah ini dibuat dengan tahapan pembuatan situs meliputi : struktur navigasi, desain tampilan halaman user, desain tampilan halaman administrator, perancangan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil onikomikosis di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin di RSUP Haji Adam Malik periode Januari