• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANGKAT LUNAK LAYANAN INFORMASI SPBU TERDEKAT BERBASIS MOBILE UNTUK PENGGUNA ANDROID KHUSUSNYA DAERAH BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANGKAT LUNAK LAYANAN INFORMASI SPBU TERDEKAT BERBASIS MOBILE UNTUK PENGGUNA ANDROID KHUSUSNYA DAERAH BANDUNG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERANGKAT LUNAK LAYANAN INFORMASI SPBU

TERDEKAT BERBASIS MOBILE UNTUK

PENGGUNA ANDROID KHUSUSNYA

DAERAH BANDUNG

Abdul Ajiz

Teknik Informatika, Program Studi Manajemen Informatika, POLITEKNIK KOMPUTER NIAGA LPKIA BANDUNG

POLITEKNIK KOMPUTER NIAGA LPKIA BANDUNG, Jl. Soekarno Hatta 456 Bandung 40266 abdulajiz@fellow.lpkia.ac.id

Abstrak

Saat ini perkembangan mobile phone tidak hanya difungsikan sebagai alat komunikasi suara atau pesan saja. Seiring perkembangan zaman, mobile phone maupun smartphone sudah menyediakan perangkat

Global Positioning System (GPS) terintegrasi dalam handset. Untuk pengguna smartphone yang handsetnya sudah mendukung GPS, pengguna dapat mengetahui posisinya saat itu juga dan mencari tempat tertentu dengan memanfaatkan teknologi ini. Location Based Service (LBS) memanfaatkan teknologi GPS dalam pengaplikasiannya. Selain dapat mengetahui posisi pengguna, aplikasi LBS juga dapat menentukan posisi tempat-tempat tertentu. Jika seorang pengguna dapat memaksimalkan teknologi ini maka dia tidak perlu takut tersesat atau kehilangan arah jika bepergian ke daerah yang masih asing bagi dirinya.

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menghasilkan suatu aplikasi mobile yang dapat mengetahui dan menampilkan posisi user di tempat-tempat tertentu. Dalam hal ini penulis menggunakan sistem operasi mobile Android untuk instalasi aplikasinya. Aplikasi terintegrasi dengan layanan Google Map dalam penentuan jalur antara user dengan suatu tempat. Android menyediakan akses ke layanan Google Map, hal ini memudahkan developer dalam membuat dan mengembangkan aplikasi yang berhubungan dengan layanan lokasi.

Kata Kunci : Perangkat Lunak Layanan Informasi SPBU, Mobile, Android, LBS

1. Pendahuluan

Seiring dengan perkembangan teknologi sekarang ini, perangkat mobile telah mendominasi kehidupan manusia dengan segala macam fasilitas yang ditawarkan. Salah satunya adalah pada bidang teknologi komunikasi yang dinilai paling cepat perkembangannya. Perusahaan penyedia layanan komunikasi, menyediakan banyak teknologi guna mendukung hubungan komunikasi seperti telepon seluler berbasis Android.

Android sebagai sistem operasi berbasis linux dapat digunakan di berbagai perangkat mobile. Android memiliki tujuan utama untuk memajukan inovasi piranti telepon bergerak agar pengguna mampu mengeksplorasi kemampuan dan menambah pengalaman lebih dibandingkan dengan platform mobile lainnya. Hingga saat ini Android terus berkembang, baik secara sistem maupun aplikasinya. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan tempat pengisian bahan bakar untuk kendaraan bermotor atau mobil seperti premium, solar maupun pertamax.

(2)

Selain itu SPBU juga menyediakan fasilitas seperti minimarket, musholla dan cafe. SPBU dapat menjadi tempat yang paling dibutuhkan oleh pengguna kendaraan bermotor ketika bahan bakar kendaraan telah menipis.

Sementara itu, saat bepergian dengan kendaraan bermotor banyak orang merasa kesulitan untuk mencari informasi lokasi SPBU terdekat. Hal ini tentunya tidak menjadi masalah jika orang tersebut sudah mengenal lokasi dengan baik, akan tetapi bagi orang yang tidak mengenal lokasi akan menjadi suatu kendala bahkan dapat menjadi masalah yang merepotkan jika kendaraan sampai mogok karena tidak tahu lokasi SPBU terdekat.

Lokasi SPBU tidak terbaca di peta, sehingga pengguna SPBU yang biasanya pengemudi hanya memperkirakan letak dan jaraknya saja. Dengan berkembangnya teknologi saat ini sangat mudah untuk mencari informasi dengan cepat dan mudah, untuk itu dengan bantuan adanya perangkat lunak untuk pencarian SPBU dapat diketahui lokasi SPBU beserta jarak dan penyebarannya.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul Tugas Akhir ini :

“PERANGKAT LUNAK

LAYANAN INFORMASI SPBU TERDEKAT BERBASIS MOBILE UNTUK PENGGUNA ANDROID

KHUSUSNYA DAERAH

BANDUNG” I.2 Identifikasi Permasalhan

Sementara itu, saat bepergian dengan kendaraan bermotor banyak orang merasa kesulitan untuk mencari informasi lokasi SPBU terdekat. Hal ini tentunya tidak menjadi masalah jika orang tersebut sudah mengenal lokasi dengan baik, akan tetapi bagi orang yang tidak mengenal lokasi akan menjadi suatu kendala. Bahkan dapat menjadi masalah yang merepotkan jika kendaraan sampai mogok karena tidak tahu lokasi SPBU terdekat, maka permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut :

1. Kesulitan untuk mencari informasi lokasi SPBU terdekat.

2. Kesulitan untuk mendapat informasi keberadaan user dan lokasi SPBU yang dituju.

3. Kesulitan untuk mendapatkan informasi yang menunjukan arah menuju lokasi SPBU yang dituju.

I.3 Ruang Lingkup Permasalahan Permasalahan akan dibatasi pada :

1. Memberikan informasi posisi keberadaan user dan menunjukan arah posisi SPBU yang terdekat.

2. Menampilkan alamat posisi SPBU. 3. SPBU yang di gunakan adalah SPBU

yang tersebar di Bandung.

4. Sistem oprasi Android dan versi android yang di gunakan adalah level API 17 versi 2.3.3 ke atas dengan Java sebagai bahasa pemrogramannya dan eclipse sebagai API.

1.4 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan sistem yang baru adalah untuk menunjang, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja dari sistem yang sedang berjalan saat ini, agar dapat memenuhi harapan manajemen perusahaan dalam memperkecil masalah-masalah yang ada didalam kegiatan operasional perusahaan. Adapun

1. Mempermudah pengguna android dalam menemukan posisi SPBU terdekat daerah Bandung.

2. Memberikan informasi untuk menemukan SPBU terdekat berdasarkan lokasi user berada.

3. Untuk memudahkan para pengendara kendaraan bermotor atau mobil dengan dipandu untuk menuju lokasi SPBU. 2. Perangkat Lunak Layanan Informasi

SPBU Terdekat 2.1 Domain Permasalahan

SPBU dapat menjadi tempat yang paling dibutuhkan oleh pengguna kendaraan bermotor atau mobil ketika bahan bakar kendaraan telah menipis.

(3)

Sementara itu, saat bepergian dengan kendaraan bermotor banyak orang merasa kesulitan untuk mencari informasi lokasi SPBU terdekat. Hal ini tentunya tidak menjadi masalah jika orang tersebut sudah mengenal lokasi dengan baik, akan tetapi bagi orang yang tidak mengenal lokasi akan menjadi suatu kendala bahkan dapat menjadi masalah yang merepotkan jika kendaraan sampai terhenti karena tidak tahu lokasi SPBU terdekat.

Dengan berkembangnya teknologi saat ini sangat mudah untuk mencari informasi dengan cepat dan mudah, untuk itu dengan bantuan dengan adanya perangkat lunak untuk pencarian SPBU dapat di ketahui lokasi SPBU beserta jarak dan penyebarannya.

2.1.1 Pengertian Aplikasi Mobile

Aplikasi Mobile adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan anda melakukan mobilitas dengan menggunakan perlengkapan seperti telepon seluler atau handphone. Dengan menggunakan aplikasi mobile, anda dapat dengan mudah melakukan berbagai macam aktifitas mulai dari hiburan, berjualan, belajar, mengerjakan pekerjaan kantor, browsing dan lain sebagainya.

Pemanfaatan aplikasi mobile untuk hiburan paling banyak digemari oleh hampir

70% pengguna telepon seluler, karena dengan memanfaatkan adanya fitur game, music player, sampai video player dan bisa juga untuk digunakan layanan informasi.

2.1.2 Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem Informasi Geografis (SIG) atau

Geographic Information System (GIS) adalah sebuah sistem yang di desain untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisa, mengatur dan menampilkan seluruh jenis geografis.

Akronim GIS terkadang di pakai sebagai istilah untuk geographical information science atau atau geospatial information studies yang merupakan ilmu studi atau pekerjaan yang berhubungan dengan Geographic Information System. Dalam artian sederhana sistem informasi geografis dapat kita simpulkan sebagai gabungan kartografi, analisis statistic dan teknologi sistem basis data.

Pengertian Sistem Informasi Geografis

sehingga dapat disimpulkan adalah sebagai berikut:

1. Informasi geografis adalah informasi mengenai tempat di permukaan bumi. 2. Teknologi informasi geografis meliputi

Global Positioning System (GPS),

remote sensing dan Sistem Informasi Geografis.

3. Sistem Informasi Geografis adalah sistem computer dan piranti lunak (software).

4. Sistem Informasi Geografis digunakn untuk berbagai macam variasi aplikasi. 5. Sains Informasi Geografis digunakan

ilmu sains yang melatar belakangi teknologi Sistem Informasi Geografis.

Sistem Informasi Geografis (SIG) tidak lepas dari data spasial, yang merupakan sebuah data yang mengacu pada posisi, obyek dan hubungan di antaranya dalam ruang bumi. Data spasiai merupakn salah satu item dari informasi dimana di dalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfer [2]. 2.1.3 Location Based Service ( LBS ) Menurut Nazruddin Safaat H (Impelmentasi dan Pengembangan Aplikasi Berbasis Android 2013 : 174)

“Location based services (LBS) merupakan suatu layanan yang beraksi aktif terhadap perubahan entitas posisi sehingga mampu

mendeteksi letak objek dan

memberikan layanan sesuai

dengan letak objek yang telah di ketahui tersebut. Pada teknologi LBS berbasis jaringan seluler, penentuan posisi sebuah tempat

atau lokasi di tentukan

berdasarkan posisi yang

relatif.Dalam menentukan posisi dan layanan IP nirkabel yang menggunakan informasi geografis

untuk memberikan layanan

informasi lokasi kepada pengguna. Beberapa layanan aplikasi yang memberikan petunjuk posisi/lokasi

(4)

memberikan informasi yang sesuai” [5].

2.1.3.1 Komponen Location Based Service (LBS)

1. Piranti Mobile

Piranti Mobile adalah salah satu komponen penting dalam LBS. Piranti ini berfungsi sebagai alat bantu (tool) bagi pengguna untuk meminta informasi. Hasil dari informasi yang diminta dapat berupa teks, suara, gambar dan lain sebagainya. Piranti mobile yang dapat digunakan bisa berupa PDA, smartphone, laptop. Selain itu, piranti mobile dapat juga berfungsi sebagai alat navigasi di kendaraan seperti halnya alat navigasi berbasis GPS. 2. Jaringan Komunikasi

Komponen kedua adalah jaringan komunikasi. Komponen ini berfungsi sebagai jalur penghubung yang dapat mengirimkan data-data yang dikirim oleh pengguna dari piranti mobile-nya untuk kemudian dikirimkan ke penyedia layanan dan kemudian hasil permintaan tersebut dikirimkan kembali oleh penyedia layanan kepada pengguna.

3. Komponen Positioning (Penunjuk Posisi/Lokasi)

Setiap layanan yang diberikan oleh penyedia layanan biasanya akan berdasarkan pada posisi pengguna yang meminta layanan tersebut. Oleh karena itu diperlukan komponen yang berfungsi sebagai pengolah/pemroses yang akan menentukan posisi pengguna layanan saat itu. Posisi pengguna tersebut bisa didapatkan melalui jaringan komunikasi mobile atau juga menggunakan Global Positioning Sistem (GPS).

4. Penyedia layanan dan aplikasi

Penyedia layanan merupakan komponen LBS yang memberikan berbagai macam layanan yang bisa digunakan oleh pengguna. Sebagai contoh ketika pengguna meminta layanan agar bisa tahu posisinya saat itu, maka aplikasi dan penyedia layanan langsung memproses

permintaan tersebut, mulai dari menghitung dan menentukan posisi pengguna, menemukan rute jalan, mencari data di yellow pages sesuai dengan permintaan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

5. Penyediaan Data dan Konten

Penyedia layanan tidak selalu menyimpan seluruh data dan informasi yang diolahnya. Karena bisa jadi berbagai macam data dan informasi yang diolah tersebut berasal dari pengembang/pihak ketiga yang memang memiliki otoritas untuk menyimpannya. Sebagai contoh basis data geografis dan lokasi bisa saja berasal dari badan-badan milik pemerintah atau juga data-data perusahaan/bisnis/industri bisa saja berasal dari Yellow Pages, maupun perusahaan penyedia data lainnya.

2.1.4 Global Positioning System ( GPS ) Menurut Riyanto 2010, “Sistem Informasi Geografis Berbasis Mobile”. GPS (Global Positioning System) adalah sistem navigasi yang berbasiskan satelit yang saling berhubungan yang berada di orbitnya. Satelit-satelit itu milik Departemen Pertahanan (Departemen of Defense) Amerika Serikat yang pertama kali diperkenalkan mulai tahun 1978 dan pada tahun 1994 sudah memakai 24 satelit.

Untuk dapat mengetahui posisi seseorang maka diperlukan alat yang diberinama GPS reciever yang berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim dari satelit GPS. Posisi di ubah menjadi titik yang dikenal dengan nama Way-point nantinya akan berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur dari posisi seseorang atau suatu lokasi kemudian di layar pada peta elektronik [7].

GPS receiver (Gambar 6.7) sendiri berisi beberapa integrated circuit (IC) sehingga murah dan teknologinya mudah untuk di gunakan oleh semua orang. GPS dapat digunakan utnuk berbagai kepentingan, misalnya mobil, kapal, pesawat terbang, pertanian dan di integrasikan dengan komputer maupun laptop. Berikut beberapa contoh perangkat GPS reciever:

(5)

Gambar 1. GPS (Global Positioning System)

2.2 Metodologi Yang Digunakan

Metodologi yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah berorientasi objek atau yang bias dikenal dengan istilah OOP (Object Oriented Programming).

2.1 Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak

Metode berorientasi objek banyak dipilih karena metodologi ini banyak menimbulkan masalah seperti adanya kesulitan pada saat mentransformasi hasil dari satu tahap pengembangan ke tahap berikutnya, misalnya pada metode pendekatan terstruktur, jenis aplikasi yang dikembangkan saat ini berbeda dengan masa lalu. Aplikasi ini dikembangkan pada saat ini sangat beragam (aplikasi bisnis

Real-Time, Utility) dengan platform yang berbeda-beda, sehingga menimbulkan tuntutan kebutuhan metodologi pengembangan yang dapat mengakomodasi kesemua jenis aplikasi.

“Object Oriented Programming

(OOP) adalah suatu strategi pembangunan

perangkat lunak mengorganisasikan

perangkat lunak sebagai kumpulan objek

yang berisi data dan operasi yang

diberlakukan terhadapnya. Metodologi

berorientasi objek merupakan suatu cara bagaimana sistem perangkat lunak dibangun melalui pendekatan objek secara otomatis, metode berorientasi objek didasarkan pada

penerapan prinsip-prinsip pengelolaan

kompleksitas metode ini meliputi rangkaian

aktivitas analisis berorientasi objek,

perancangan berorienatsi objek,

pemrograman berorientasi objek dan

pengujian berorientasi objek [8].

3. Analisis dan Perancangan Perangakt Lunak

3.1 Aliran Proses 3.1.1 Use Case Diagram

Interaksi antara Use case diagram dapat mengilustrasikan kebutuhan sistem, sedangkan

actor meliputi semua yang ada diluar sistem yang berinteraksi dengan sistem aplikasi. Setiap use case disertai dengan penjelasan yang diuraikan dalam use case scenario,

meliputi nama use case aksi actor dan response dari sistem atauperangkat lunak.

Gambar 1.Use Case Diagram Perangkat lunak Layanan Informasi SPBU Terdekat

3.1.2 Activity Diagram

Gambar 2. Activity Diagram Perangkat Lunak Layanan Informasi SPBU Terdekat

(6)

3.2 Pemodelan Data

Untuk memodelkan data yang terlibat dalam pembuatan perangkat lunak, dimodelkan dalam bentuk Class Diagram yang menggambarkan sekumpulan class object dan hubungannya. Diagram ini juga disertai Class Object Description untuk menjelaskan fungsi, setiap attribut yang digunakan,dan method

atau oprasi yang dimilikinya. 3.2.1 Class Diagram

Gambar 3. Class Diagram Perangkat Lunak Layanan Informasi SPBU Terdekat

Gambar 4. Sequence Diagram untuk Use Case Peta

4. Implementasi dan Pengujian 4.1 Hasil Implementasi

Gambar dibawah ini merupakan tampilan utama perangkat lunak ketika diakses melalui handphone android.

Gambar 5. Antarmuka Splash (Halaman Pembuka)

Tampilan awal aplikasi yang ada pada perangkat android, ketika aplikasi dijalankan maka akan tampil halaman pembuka (splash), setelah itu maka akan masuk ke halaman menu utama untuk memilih fitur yang ada di menu utama.

Pada gambar menu utama terdapat empat pilihan, yaitu button peta, button berita, button daftar dan kontak.

(7)

Tampilan peta pada android dapat menampilkan secara keseluruhan peta lokasi SPBU yang ada didaerah Bandung, dan menampilkan posisi user berada serta menampilakn alamat lokasi SPBU.

Gambar 7. Antarmuka Peta Lokasi SPBU

Ketika user memilih salah satu lokasi SPBU yang ada di peta, dan kemudian menekan info window pada marker maka sistem secara otomatis akan menampilkan route perjalanaan menuju lokasi SPBU.

Gambar 8. Antarmuka Direction (Route Perjalanan)

Setelah user mengetahui route perjalanan menuju lokasi SPBU, kemudian navigasi akan melakaukan panduan perjalanan menuju lokasi SPBU yang dituju.

Gambar 9. Antarmuka Navigasi

4.2 Hasil Pengujian

Pada tahap ini dilakukan proses pengujian maka dalam hal ini sangat penting demi kepuasan pengguna juga pengembangan untuk mencapai kualitas diharapkan dari sisitem atau dari sisitem atau perangkat lunak yang dikembangkan, dilakukan pengujian secara

Black Box yang merupakan salah satu pengujian yang tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi didalam sistem. Yang kita uji adalah input dna output, apakah perangkat lunak memberikan output sesuai dengan apa yang diharapkan. Berikut ini adalah beberapa kasus dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap perangkat lunak diantaranya :

Tabel pengujian (Black Box) memperlihatkan hasil pengujian yang dilakukan dalam bentuk table.

(8)

Tabel 2 Pengujian Posisi SPBU

Tabel 3 Pengujian Direction

5. Kesimpulan

Dari semua uraian diatas yang telah penyusun kemukakan dari mulai BAB I sampai BAB III maka penyusun dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : perangkat lunak berbasis

mobile menggunakan bahasa pemrograman java menggunakan Eclipse Juno dan Database MySQL menggunakan perintah JSON. memungkinkan pembuatan perangkat lunak dibidang operasional perusahaan dapat dilakukan secara cepat dan tepat serta menarik perhatian para pelanggan.

Dengan adanya perangkat lunak yang penyusun buat, permasalahan yang terdapat pada hasil evaluasi tentang perangakat lunak layanan informasi SPBU terdekat, khususnya para pengguna android masih jarang yang mengguanakan perangkat lunak tersebut karena masih banyak fitur-fitur yang masih banyak keterbatasan, maka dari itu menurut kesimpulan penyusun dapat diatasi dengan baik, penyusun mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perangkat lunak layanan Informasi SPBU terdekat ini, pada dasarnya dibuat untuk membantu memudahkan dalam pencarian layanan informasi SPBU terdekat.

2. Dengan adanya perangkat lunak layanan infromasi SPBU berbasis mobile dapat memudahkan khususnya pengguna android untuk mendapat informasi SPBU terdekat dan menentukan informasi keberadaan posisi user berada. 3. Deangan adanya perangkat lunak

layanan informasi SPBU berbasis mobile membantu memudahkan para pengendara kendaraan bermotor atau mobil dengan dipandu untuk menuju lokasi SPBU.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Adi Nugroho 2009. “Rekayasa Perangkat

Lunak Menggunkan UML dan JAVA,

CV.Andi.

[2]. Edy Irwansyah 2013. “Sistem Informasi

Geografis: Perinsisp Dasar dan Pengembangan Aplikasi”, Digibooks, Yogyakarta.

[3]. Janner Simarmata 2010. ”Rekayasa

Perangkat Lunak“ Andi, Yogyakarta.

[4]. Miftakhul huda dan Bunafit Komputer 2010. (Membuat Aplikasi Database dengan Java, MySQL dan Netbeans), PT Elex Media Komutindo, Jakarta.

[5]. Nazruddin Safaat 2013, “Impelmentasi

dan Pengembangan Aplikasi Berbasis Android”, Informatika, Bandung.

[6]. Nazruddin Safaat 2012, “Pemrograman

aplikasi mobile smartphone dan tablet PC berbasis android”, Informatika, Bandung. [7]. Riyanto 2010, “Sistem Informasi Geografis Berbasis Mobile” Gava Media, Yogyakarta

[8]. Rosa A.S M Shalahudin 2013. “Rekayasa

Gambar

Gambar 2.  Activity Diagram Perangkat  Lunak Layanan Informasi SPBU Terdekat
Gambar  dibawah  ini  merupakan  tampilan  utama  perangkat  lunak  ketika  diakses  melalui  handphone android
Tabel pengujian (Black Box) memperlihatkan  hasil pengujian yang dilakukan dalam bentuk  table
Tabel 2  Pengujian Posisi SPBU

Referensi

Dokumen terkait

Islam dengan tegas melarang praktik riba. Hal ini terdapat dalam al-Qur’an dan as-Sunah. Al-Qur’an menyatakan haram terhadap riba bagi kalangan masyarakat

Tabel : 3.1.3 BANYAKNYA PENDUDUK DIRINCI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR TAHUN

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam sebagai salah satu jurusan di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dalam menjalankan tugasnya di bidang pendidikan dan pengajaran

Menurut Mustofa dalam penelitiannya membuat aplikasi berbasis mobile Android untuk memudahkan pengguna untuk memperoleh informasi bengkel terdekat di Gunungkidul,

Dari hasil analisa yang diperoleh maka semakin banyak pelarut etanol terhadap natrium silika pada percobaan, maka ukuran partikel yang dihasilkan akan semakin kecil.. Namun

Penelitian ini menunjukkan bahwa struktur tema- rema dalam teks abstrak berbahasa Indonesia terdiri atas empat klasifikasi struktur, yaitu (a) tema tunggal (TT), (b) tema ganda

Untuk memahami makna dari fenomena yang terjadi secara alamiah yang berkaitan dengan kajian di atas, maka peneliti berperan sebagai key instrumen, yang harus

Simbol yang sering muncul akan dikodekan dengan kode yang sama dan yang hanya mengambil tempat beberapa bits saja, sedangkan simbol yang jarang digunakan direpresentasikan