• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : DOKUMENTASI PENELITIAN. Keterangan: Peta Kelurahan Tigabinanga. Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : DOKUMENTASI PENELITIAN. Keterangan: Peta Kelurahan Tigabinanga. Universitas Sumatera Utara"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : DOKUMENTASI PENELITIAN

(2)

Keterangan: Salah satu kegiatan bersama antara umat beragama Kristen dengan umat beragama Islam yaitu di pesta adat perkawinan suku Karo

Keterangan: Salah satu faktor pendukung keharmonisan umat beragama Kristen dengan umat beragama Islam adalah adat istiadat suku Karo.

(3)

Keterangan: Wawancara bersama Ibu Keterangan: Wawancara bersama Defrianti br. Ginting Bapak Iwan Simbolon (Pendeta (pendeta GKMI Tigabinanga) Gereja Advent Tigabinnga)

Keterangan: Wawancara bersama Bapak Keterangan: Wawancara bersama Elia Tarigan (Pendeta GKFI Tigabinanga) Bapak Fauzi Harahap (Ustadz Masjid

(4)

Keterangan: Wawancara bersama Bapak Keterangan: Wawancara bersama Budi Sebayang (tokoh adat Kelurahan Bapak Nashrun Sebayang (Kepala

(5)

LAMPIRAN 2: DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Nama Informan Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Alamat Waktu

A.

Pertanyaan untuk tokoh agama baik Kristen maupun

Islam:

1. Apakah keluarga Anda memiliki saudara yang berbeda agama?

2. Bagaimana keragaman agama dan etnis di sekitaran tempat tinggal Anda?

3. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan yang pernah dilakukan dalam rangka menjalin silaturahmi antar pemeluk agama?

4. Bagaimana kondisi kehidupan antar umat beragama di kelurahan Tigabinanga saat ini?

5. Bagaimana pandangan saudara mengenai masyarakat yang berbeda agama dengan anda?

6. Bagaimana hubungan antara umat beragama Islam dan umat beragama Kristen di kelurahan Tigabinanga?

7. Bagaimana peran budaya khususnya “Rakut Sitelu” dalam mempengaruhi terciptanya keharmonisan antar umat beragama di kelurahan Tigabinanga?

8. Menurut Anda, selain “Rakut Sitelu” adakah faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keharmonisan antara umat beragama Kristen dengan umat beragama Islam di kelurahan Tigabinanga?

(6)

9. Masyarakat Karo terkenal dengan loyalitas ganda, yaitu kepada suku dan agama. Bagaimana kedua hal ini dapat berpengaruh terhadap keharmonisan umat beragama di kelurahan Tigabinanga?

10. Bagaimana tanggapan ataupun tindakan Anda jika tetangga Anda yang berbeda agama sedang mengadakan hajatan?

11. Apa yang menjadi motivasi Anda saat Anda mengikuti acara / kegiatan tetangga maupun saudara Anda yang berbeda agama?

12. Apakah pernah terjadi konflik yang mengatas namakan agama di kelurahan Tigabinanga? Jika pernah kapan dan apa faktor pemicunya? 13. Bagaimana tanggapan saudara mengenai isu yang mengatas namakan

agama yang terjadi di luar Tigabinanga? Apakah memiliki pengaruh terhadap keharmonisan antar umat beragama di Kelurahan Tigabinanga?

14. Seberapa besar pengaruh media sosial dan media massa dalam mempengaruhi kerukunan antar umat beragama di kelurahan Tigabinanga?

15. Bagaimana cara Anda menyebarkan sikap toleransi kepada jemaat yang Anda pimpin?

16. Bagaimana komunikasi yang terjalin diantara pemuka agama di kelurahan Tigabinanga?

17. Apakah Anda pernah mengikuti kegiatan di FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama)?

18. Apa saran Anda mengenai keharmonisan antar umat beragama yang telah tercipta di kelurahan Tigabinanga?

B.

Pertanyaan untuk tokoh adat maupun tokoh masyarakat

1. Apakah keluarga Anda memiliki saudara yang berbeda agama?

2. Bagaimana keragaman agama dan etnis di sekitaran tempat tinggal Anda?

3. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan yang pernah dilakukan dalam rangka menjalin silaturahmi antar pemeluk agama?

(7)

4. Bagaimana kondisi kehidupan antar umat beragama di kelurahan Tigabinanga saat ini?

5. Bagaimana pandangan saudara mengenai masyarakat yang berbeda agama dengan Anda?

6. Bagaimana hubungan antara umat beragama Islam dan umat beragama Kristen di kelurahan Tigabinanga

7. Bagaimana peran budaya khususnya “Rakut Sitelu” dalam mempengaruhi terciptanya keharmonisan antar umat beragama di kelurahan Tigabinanga?

8. Menurut Anda, selain “Rakut Sitelu” adakah faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keharmonisan antara umat beragama Kristen dengan umat beragama Islam di kelurahan Tigabinanga?

9. Masyarakat Karo terkenal dengan loyalitas ganda, yaitu kepada suku dan agama. Bagaimana kedua hal ini dapat berpengaruh terhadap keharmonisan umat beragama di kelurahan Tigabinanga?

10. Bagaimana tanggapan ataupun tindakan Anda jika tetangga Anda yang berbeda agama sedang mengadakan hajatan?

11. Apa yang menjadi motivasi Anda saat Anda mengikuti acara / kegiatan tetangga maupun saudara Anda yang berbeda agama?

12. Apakah pernah terjadi konflik yang mengatas namakan agama di kelurahan Tigabinanga? Jika pernah kapan dan apa faktor pemicunya? 13. Bagaimana tanggapan saudara mengenai isu yang mengatas namakan

agama yang terjadi di luar Tigabinanga? Apakah memiliki pengaruh terhadap keharmonisan antar umat beragama di Kelurahan Tigabinanga?

14. Seberapa besar pengaruh media sosial dan media massa dalam mempengaruhi kerukunan antar umat beragama di kelurahan Tigabinanga?

15. Apa saran Anda mengenai keharmonisan antar umat beragama yang telah tercipta di kelurahan Tigabinanga?

(8)

C.

Pertanyaan untuk aparatur pemerintahan kelurahan

Tigabinanga

1. Apakah keluarga Anda memiliki saudara yang berbeda agama?

2. Bagaimana keragaman agama dan etnis di sekitaran tempat tinggal Anda?

3. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan yang pernah dilakukan dalam rangka menjalin silaturahmi antar pemeluk agaa?

4. Bagaimana kondisi kehidupan antar umat beragama di kelurahan Tigabinanga saat ini?

5. Bagaimana pandangan saudara mengenai masyarakat yang berbeda agama dengan anda?

6. Bagaimana hubungan antara umat beragama Islam dan umat beragama Kristen di kelurahan Tigabinana?

7. Bagaimana peran budaya khususnya “Rakut Sitelu” dalam mempengaruhi terciptanya keharmonisan antar umat beragama di kelurahan Tigabinanga?

8. Menurut Anda, selain “Rakut Sitelu” adakah faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keharmonisan antara umat beragama Kristen dengan umat beragama Islam di kelurahan Tigabinanga?

9. Masyarakat Karo terkenal dengan loyalitas ganda, yaitu kepada suku dan agama. Bagaimana kedua hal ini dapat berpengaruh terhadap keharmonisan umat beragama di kelurahan Tigabinanga?

10. Bagaimana tanggapan ataupun tindakan Anda jika tetangga Anda yang berbeda agama sedang mengadakan hajatan?

11. Apa yang menjadi motivasi Anda saat Anda mengikuti acara / kegiatan tetangga maupun saudara Anda yang berbeda agama?

12. Apakah pernah terjadi konflik yang mengatas namakan agama di kelurahan Tigabinanga? Jika pernah kapan dan apa faktor pemicunya? 13. Bagaimana tanggapan saudara mengenai isu yang mengatas namakan

agama yang terjadi di luar Tigabinanga? Apakah memiliki pengaruh terhadap keharmonisan antar umat beragama di Kelurahan Tigabinanga?

(9)

14. Seberapa besar pengaruh media sosial dan media massa dalam mempengaruhi kerukunan antar umat beragama di kelurahan Tigabinanga?

15. Bagaimana cara Anda menyebarkan sikap toleransi kepada masyarakat yang Anda pimpin?

16. UU no. 40 tahun 2008 berisikan tentang penghapusan diskriminasi RAS dan etnis. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan berhak atas perlindungan terhadap setiap bentuk diskriminasi RAS dan etnis. Bagaimana pelaksanaan undang-undang ini di kelurahan Tigabinanga?

17. Menurut pandangan Anda, bagaimana komunikasi yang terjalin diantara pemuka agama di kelurahan Tigabinanga?

18. Apakah di kelurahan Tigabinanga terdapat LSM ataupun gerakan yang berasaskan perdamaian ataupun kerukunan antar umat beragama? 19. Apa saran Anda mengenai keharmonisan antar umat beragama yang

(10)

LAMPIRAN 3: PROFIL INFORMAN

1. Budi Sebayang, 84 tahun (Tokoh Adat Kelurahan Tigabinanga)

Budi Sebayang merupakan salah satu tokoh adat di Kelurahan Tigabinanga yang merupakan keturunan dari Ngadang Sebayang yang merupakan kepala desa pertama sekaligus penduduk pertama di kelurahan Tigabinanga. Budi Sebayang memiliki seorang istri dan empat orang anak, dua laki-laki dan dua perempuan. Budi Sebayang merupakan seorang pensiunan PNS yang dahulunya bekerja sebagai guru. Saat ini Budi Sebayang bekerja sebagai petani. Sosok yang berusia 84 tahun ini masih tetap sehat hingga saat ini dan masih mampu berbicara dengan lancar. Pengetahuannya akan sejarah Kelurahan Tigabinanga tidak luntur meski sudah dimakan usia. Selain sejarah Tigabinanga, beliau juga memahami adat istiadat masyarakat Karo. Pendidikan terakhir informan adalah sekolah guru yang setara dengan sekolah sekolah tingkat menengah atas. Sebagai seorang yang merupakan keturunan dari pendiri kampung, tentu informan sepanjang hidupnya mengetahui dengan jelas bagaimana wilayah Kelurahan Tigabinanga beserta dengan penduduknya dari masa ke masa. Tidak hanya itu saja, informan juga masih merasakan bagaimana hidup di masa penjajahan Hindia Belanda hingga penjajahan Jepang. Informan semenjak lahir sudah tinggal di Kelurahan Tigabinanga hingga saat ini.

Di dalam kehidupan sehari-hari informan sering kali hadir di setiap acara adat masyarakat Tigabinanga. Posisi informan yang cukup tinggi di dalam sistem adat masyarkat Karo membuat informan sering kali diundang ataupun dihadirkan guna menjadi penasehat maupun penengah di saat ada sebuah kegiatan baik secara

(11)

langsung berhubungan dengan adat maupun tidak langsung. Sebagai umat agama Kristen Katolik pertama di Tigabinanga, informan juga merupakan saksi sejarah bagaimana masuknya agama Kristen Katolik di Kelurahan Tigabinanga. Hal ini menjadi penting untuk menilik bagaimana asal muasal masuknya agama di Kelurahan Tigabinanga yang masyarkatnya dahulu kala memeluk kepercayaan lokal (agama Pemena).

2. Nashrun Sebayang, 57 tahun (Kepala Kelurahan Tigabinanga)

Informan merupakan seorang kepala pemerintahan di kelurahan Tigabinanga. Informan yang berusia 57 tahun ini sudah hampir 10 tahun menjadi pemimpin di pemerintahan Kelurahan Tigabinanga. Tahun ini adalah periode kedua informan memimpin Kelurahan Tigabinanga. Suami dari beru Karo ini memiliki dua orang anak. Selain sebagai PNS, informan juga merupakan seorang petani sama dengan masyarakat Kelurahan Tigabinanga pada umumnya.

Sebagai kepala kelurahan tentu saja informan sudah sangat paham dengan keadaan lingkungan dan demografis masyarakatnya. Hal ini berguna utnuk melihat sejauh mana peran pemerintah dalam menangani masyarakat dari sisi keyakinannya masing-masing maupun hubungan dengan masyarakat yang menganut agama lain.

3. Syarifuddin Tarigan (Tokoh Masyarakat)

Informan merupakan seorang PNS yang bekerja di departemen agama Kecamatan Juhar dan memiliki jabatan sebagai kepala KUA (Kantor Urusan Agama). Pendidikan terakhir informan adalah Sarjana Keagamaan. Informan yang

(12)

berusia 52 tahun ini merupakan keturunan dari masyarakat Tigabinanga yang pertama kali memeluk agama Islam. Sebagai seorang yang memahami agama Islam, kehidupan sehari-hari informan juga cukup kental dengan adat istiadat suku Karo.

Informasi dan data yang dapat diperoleh dari informan beristrikan beru Sembiring ini adalah mengenai bagaimana sejarah masuknya agama Islam ke Kelurahan Tigabinanga dan pandangan informan mengenai kehidupan umat beragama di kelurahan Tigabinanga. Pengetahuan informan akan adat istiadat masyarakat suku Karo diperlukan guna melihat hubungan antara agama dengan adat istiadat dalam menjaga keharmonisan antar umat beragama hingga saat ini.

4. Vicardo Ananda Ginting, 33 tahun (Pendeta GBKP Klasis Tigabinanga)

Informan adalah seorang pendeta yang masih cukup muda. Di usia yang memasuki 33 tahun informan dipercayakan untuk menjadi pendeta di Klasis Tigabinanga. Klasis Tigabinanga adalah sebuah sebutan dari gabungan beberapa gereja GBKP dalam sebuah wilayah. Sebelum menjadi pendeta klasis, informan merupakan pendeta yang melayani jemaat GBKP runggun Tigabinanga selama hampir 3 tahun lamanya. Sejak tinggal pertama kali di kelurahan Tigabinanga tahun 2012, informan kerap berolahraga dengan jemaat ataupun masyarakat Kelurahan Tigabinanga lainnya. Informan sudah menikah dan memiiki seorang istri serta dua orang anak.

Pengalaman informan selama melayani jemaat sudah cukup banyak. Tidak jarang berhubungan langsung dengan masyarakat beragama Islam dikarenakan tali

(13)

persaudaraan jemaat. Infromasi dari infroman diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian yang sedang dikaji peneliti.

5. Ferani Br. Sembiring, 30 tahun (Pendeta GBKP Runggun Tigabinanga)

Informan adalah pendeta yang memimpin jemaat runggun Tigabinanga. Informan yang sudah menikah dan memiliki dua orang anak ini mulai melayani di runggun Tigabinanga sejak tahun 2014. Pandangan informan mengenai hubungan umat beragama menjadi cukup penting dikarenakan mayoritas penduduk kelurahan Tigabinanga yang beragama Kristen Protestan merupakan jemaat GBKP Runggun Tigabinanga. Informan berusia 30 tahun ini berpendidikan terakhir S1 Sarjana Teologia.

Sebelum melayani jemaat GBKP runggun Tigabinanga, istri dari seorang pendeta bermarga Barus ini melayani di GBKP Runggun Keriahen yang terletak tidak jauh dari Kelurahan Tigabinanga. Sebelum pindah ke Tigabinanga, informan sudah aktif dalam beberapa kegiatan gereja ataupun kegiatan antar gereja di kelurahan Tigabinanga. Hal ini menjadikan Kelurahan Tigabinanga bukan hal yang asing bagi informan.

6. Cypriano Barasa, 43 Tahun (Pastor Paroki Tigabinanga)

Informan adalah salah satu dari beberapa pastor yang melayani jemaat di paroki Tigabinanga. Informan yang berusia 43 tahun ini sudah melayani jemaat katolik di Paroki Tigabinanga selama lebih kurang 3,5 tahun. Pengalaman informan sebelum pindah ke Tigabinanga sudah cukup banyak. Kabupaten

(14)

Labuhan Batu Utara pernah menjadi tempat pelayanan infroman, tepatnya di kota Aek Kanopan. Selain itu infroman juga pernah melayani di Siantar, tepatnya di Nagahuta yang terkenal sebagai tempat retreat.

Sebagai pemimpin jemaat informan tentu sudah memahami bagaimana kehidupan umat yang dipimpinnya. Posisinya sebagai pastor Paroki juga membuat informan memiliki pengetahuan mengenai gambaran kehidupan umat beragama di luar kelurahan Tigabinanga. Meskipun informan adalah seorang dengan suku Pakpak, namun pengetahuan informan mengenai budaya masyarakat Karo tidak dapat dipandang sebelah mata. Pandangan dan informasi dari informan diharapkan dapat mewakili pandangan umat Katolik pada umumnya.

7. Defrianti br. Ginting, 33 tahun (Pendeta Gereja Kristen Muria Indonesia di Tigabinanga)

Sebagai salah satu gereja dengan aliran Kharismatik, GKMI sudah cukup lama berdiri di Tigabinanga. Dengan jumlah jemaat yang dipimpin sebanyak lebih kurang 60 jemaat, informan berusaha untuk mengembangkan gereja yang ia pimpin. Bermula dari sebuah rumah kecil untuk kegiatan ibadah, informan bersama jemaat saat ini sudah berhasil mendirikan sebuah gedung gereja permanen. Di belakang gedung gereja terdapat sebuah asrama kecil guna tempat kost pelajar yang sekolah di sekitar gereja. Selain masyarakat kelurahan Tigabinanga, jemaat informan juga berasal dari beberapa desa di sekitar seperti desa Kuta Galoh dan Desa Benjire.

(15)

Hidup di tengah masyarakat pendatang yang bersuku Jawa dan beragama Islam, informan memiliki hubungan yang baik dengan warga sekitar. Hal ini terlihat dari interaksi informan yang terjalin sangat baik. Tidak hanya interaksi informan juga kerap mengunjungi rumah warga sekitar dan saling bertukar pikiran. Tentu hal ini dapat menjadi sumber informasi yang baik guna kelngsungan penelitian ini.

8. Iwan Simbolon, 45 tahun (Pendeta Gereja Advent)

Dari sisi usia Gereja Advent sudah cukup tua. Berdiri semenjak tahun 1964 kehadiran Gereja Advent menandakan masyarakat kelurahan Tigabinanga yang cukup terbuka terhadap perbedaan denomenasi gereja. Informan yang berusia 45 tahun ini sudah lebih urang 3 tahun melayani jemaat gerjea Advent di Kelurahan Tigabinanga bersama dengan istri Boru Situmorang. Sebelum melayani di Tigabinanga informan terlebih dahulu melayani di Kabupaten Samosir. Selain jemaat di kelurahan Tigabinanga informan juga melayani di beberapa jemaat yang berada di sekitar kelurahan Tigabinanga.

Tempat tinggal dan lokasi gereja yang berdampingan dengan masyarakat yang berbeda agama menjadikan pengalaman sehari-hari informan menjadi kajian yang cukup menarik untuk menggambarkan relasi diantara umat beragama.

9. Yanti Br. Sinuhaji, 45 tahun (Pendeta Gereja Segala Bangsa)

Gereja Segala Bangsa hadir di Kelurahan Tigabinanga sejak tahun 2014. Sempat dua kali berganti tempat ibadah, kegiatan peribadahan saat ini

(16)

diselenggakan di sebuah rumah dekat losd pekan buah Tigabinanga. Meskipun hanya memiliki sedikit jemaat, namun hal ini tidak mengurangi semangat informan untuk menyampaikan pandangannya mengenai hubungan umat beragama di Kelurahan Tigabinanga. Informan yang berusia 45 tahun ini juga memiliki banyak pengalaman dalam melayani jemaat. Melayani cukup lama di Bandung dan melayani di Nias selama hampir delapan tahun menjadikan informan memahami berbgai karateristik jemaat dan fasih dalam beberapa bahasa, salah satunya adalah bahasa Nias. Alasan keluarga lah yang menjadikan informan ‘terdampar’ di kelurahan Tigabinanga

Dengan jumlah jemaat yang masih sedikit, informan berusaha memenuhi kebutuhan gereja dengan menjadi staf di salah satu Credit Union (CU) di Tigabinanga. Sebelumnya informan juga pernah menjadi tata usaha di salah satu SMK Swasta di kelurahan Tigabinanga. Hal ini didukung oleh latar belakangnya yang pernah mengecap pendidikan ekonomi selama menjalani perkuliahan program diploma di Bandung sebelum memutukan untuk menjadi seorang Hamba Tuhan dan mengambil pendidikan Teologia.

10. Vanus Tarigan, 57 tahun (Pendeta Gereja Bethel Indonesia)

Gereja Bethel Indonesia yang berada di Tigabinanga adalah salah satu gereja protestan beralian khrismatik yang memiliki cukup banyak jemaat. Hingga saat ini jemaat GBI mencapai lebih kurang 200 jemaat. GBI berdiri sejak tahun 2004 dan sebelum resmi menjadi sebuah gereja terlebih dahulu didirikan Pos PI di

(17)

kelurahan Tigabinanga. Tahun 2017 ini GBI di Tigabinanga sudah berusia sekitar 13 tahun.

Pekerjaan sehari-hari informan adalah sebagai pengusaha dan beternak. Informan yang berusia 57 tahun ini memiliki gelar pendeta muda setelah mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan. Di dalam pelayanannya, informan dibantu oleh istri. Sebagai seorang pendeta, Informan akrab dipanggil dengan sebutan “Bapak Gembala” oleh jemaatnya.

11. Ahmad Fauzi Harahap, 34 tahun (Ustadz Masjid Sabilul Jannah)

Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti, pimpinan jamaah umat Islam yang sudah cukup lama menetap di Tigabinanga adalah Ustadz Fauzi. Informan sudah menetap di Kelurahan Tigabinanga sekitar empat tahun lamanya. Informan berusia 34 tahun ini dikenal cukup ramah oleh masyarakat. Hal ini terlihat sewaktu peneliti bertanya kepada masyarakat kelurahan Tigabinanga siapa tokoh agama Islam yang layak untuk diwawancarai. Kebanyakan menyebut nama Ustadz Fauzi. Hal ini sudah dibuktikan oleh peneliti sendiri saat menyambangi kediaman informan dan mewawancarainya.

Meskipun informan bukan warga asli Tigabinanga namun informan cukup fasih berbahasa Karo dan lebih kurang paham mengenai adat dan budaya masyarakat Tigabinnanga ataupun suku Karo. Pengalaman informan dalam berdakwah dan menjadi penceramah di kalangan masyarakat beragama Islam di wilayah Tigabinanga sudah cukup banyak. Tidak hanya di Kelurahan Tigabinanga, informan juga sering diundang ataupun didatangkan oleh umat

(18)

Muslim yang berada di kecamatan lain di sekitar Tigabinanga mulai dari Kecamatan Juhar, Kecamatan Munte hingga Kecamatan Lau Baleng untuk menjadi penceramah. Dengan pengalaman dan berbagai kegiatan yang telah dilakukan, pandangan dan informasi dari informan kiranya dapat dijadikan rujukan mewakili umat Islam yang berada di Kelurahan Tigabinanga.

12. Ardi Ritonga, 27 tahun (Ustadz Masjid Sirajul Huda)

Informan adalah seorang Ustadz yang masih muda berusia 27 tahun. Selain menjadi pimpinan jamaah, informan juga adalah seorang penanggung jawab Pondok Pesanteren Sirajul Huda yang berada di dalam satu kompleks dengan Masjid Sirajul Huda. Pondok Pesantren (Ponpes) Sirajul Huda merupakan Ponpes pertama dan satu-satunya pondok pesantren yang ada di Kabupaten Karo.

Meskipun masih muda namun informan sudah cukup banyak mengetahui bagaimana kehidupan umat beragama di Kelurahan Tigabinanga. Informan yang berkampung halaman di daerah Tapanuli ini sudah bermukim selama lebih kurang dua tahun. Pendidikan terakhir informan adalah Sarjana Hukum Islam dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).

13. Elia Tarigan, 34 tahun (Pendeta Gereja Kristen Filadelfia Indonesia)

Informan adalah seorang pimpinan gereja yang merintis pelayanannya di Kelurahan Tigabinanga mulai tahun 2001. Sempat beberapa kali berpindah tempat ibadah, saat ini gedung gereja baru sudah berdiri secara permanen berdekatan dengan gereja GKMI dan gereja Advent. Jemaat yang informan pimpin lebih

(19)

kurang sekitar 100 orang dengan berbagai macam latar belakang suku seperti Karo, Batak Toba, dan Nias. Hal ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang baik mengingat relasi diantara umat beragama tidak dapat dilepaskan dari identitas kesukuan masyarakat.

Informan yang berusia 34 tahun ini melakukan pelayanan hingga ke Kecamatan Munte. Pendidikan terakhir informan adalah Sarjana Teologia dari sebuah Sekolah Tinggi Teologia di Medan. Lokasi gedung gereja dan tempat tinggal informan yang berada di tengah-tengah masyarakat Muslim menjadikan hubungan informan dengan masyarakat Tigabinanga yang beragama Islam terjalin sangat baik. Hal ini tentu menjadi hal yang menarik untuk dibahas dan dikaji dalam penelitian ini.

14. Abner Sembiring, 57 tahun (Pendeta Gereja Protestan di Indonesia)

Salah satu gereja yang sudah cukup tua keberadaannya di Kelurahan Tigabinanga adalah Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI). Sempat beberapa kali berganti lokasi tempat ibadah, gereja yang mulai berdiri sejak tahun 1988 ini sudah berdiri permanen di Jalan Ruam dekat Simpang Empat Tigabinanga. Jika dilihat dari lamanya tinggal di kelurahan Tigabinanga, dari semua pemuka agama yang menjadi informan penelitian ini, maka informan AS lah yang menjadi informan tertua diantara pemuka agama lainnya. Hal ini tentu sangat penting guna melihat bagaimana pengalaman informan dalam memimpin jemaat dan menjalani hubungan dengan masyarakat yang berbeda agama.

(20)

Bisa dikatakan GPdI Tigabinanga menjadi gereja yang mengalami perkembangan cukup pesat. Jemaat yang ada sempat mencapai ratusan orang dan berasal dari berbagai desa di sekitaran Kelurahan Tigabinanga. hingga akhirnya sebagian jemaat memisahkan diri dan membangun gereja GPdI yang baru di desanya masing-masing. Informan yang beristrikan beru Ginting ini memiliki anak yang juga mengikuti jejak informan sebagai hamba Tuhan. Hingga tahun 2017 ini keberadaan GPdI sudah hadir selama hampir 30 tahun.

Informan Tambahan:

14. Purba Karo-karo (Pertua Emeritus GBKP Runggun Tigabinanga)

Informan adalah seorang yang telah lama mengabdi di gereja khususnya GBKP Runggun Tigabinanga. Pekerjaan sehari-hari indorman berusia 64 tahun ini adalah sebagai wiraswasta dan bertani. Oleh karena itu sedikit banyak informasi mengenai sejarah gereja di Tigabinanga dapat diperoleh dari informan.

15. Njayam Sebayang (Pertua Emeritus GBKP Runggun Tigabinanga)

Sebagai salah satu jemaat mula-mula GBKP runggun Tigabinanga yang notabenenya adalah gereja pertama di kelurahan Tigabianbga, informan merupakan sosok yang tepat untuk dimintai keterangan mengenai sejarah gereja GBKP maupun sejarah mula-mula masyarakat memeluk agama Kriten Protestan. Informan yang sudah berusai 84 tahun ini masih cukup sehat dan kuat dalam menjalani aktifitasnya sehari-hri. Bahkan wawancara dengan informan dilakukan di ladang dan informan sedang bekerja di ladang.

Infroman merupakan salah satu jemaat yang mengingat sejarah bagaimana agama Kristen Protestan masuk ke kelurahan Tigabinanga. Informan yang berlatar

(21)

belakang pendidikan sampai SMP ini juga masih mendapatkan pengajaran akan teologi kristen dari pendeta pertama yang hadir di keluarahan Tigabinanga.

Referensi

Dokumen terkait

Serangga dari ordo orthoptera : family gryllidae adalah cengkerik- cengkerik menyerupai belalang bersungut panjang yang mempunyai sungut panjang yang melancip, organ-organ

(NILAI 0) Perlu bantuan pindah dari tempat tidur ke kursi atau bantuan penuh untuk berpindah tempat.. Menyiapkan makanan mungkin perlu

Socfin Indonesia, Bangun Bandar Analytical Laboratory, 2016 Lampiran 4.. Hasil analisis pupuk

18 Kepala ruangan memberikan pujian bila dokumentasi pemberian obat yang saya kerjakan lengkap dan benar 19 Kepala ruangan meminta saya melaporkan tindakan.

(1) Air yang digunakan dalam penanganan makanan jajanan harus air yang memenuhi standar dan Persyaratan Hygiene Sanitasi yang berlaku bagi air bersih atau air minum. 2) Air

Mempunyai dek atau dek untuk penerimaan dan penanganan yang dirancang dan di tata sedemikian rupa sehingga cukup luas untuk melakukan penanganan, penampungan, dan pemisahan

Selama 1 bulan terakhir, apakah anda mempunyai masalah pada pekerjaan anda atau aktifitas rutin lain yang disebabkan oleh kesehatan fisik anda ?, seperti berikut ini :6. Ya

Selamat pagi/siang Saudara/Saudari, pada hari ini, saya, Dr Zakhri Ilma Fadly, akan melakukan penelitian yang berjudul "Hubungan Disfungsi Ventrikel Kiri dengan Gangguan