3
1.
BukuBuku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman (Wikipedia, 2015).
Dalam bahasa Indonesia terdapat kata kitab yang diserap dari bahasa Arab, yang memiliki arti buku. Kemudian pada penggunaan kata tersebut, kata kitab ditujukan hanya kepada sebuah teks atau tulisan yang dijilid menjadi satu. Biasanya kitab merujuk kepada jenis tulisan kuno yang mempunyai ketetapan hukum, atau dengan kata lain merupakan undang-undang yang mengatur. Istilah kitab biasanya digunakan untuk menyebut karya sastra para pujangga pada masa lampau yang dapat dijadikan sebagai bukti sejarah untuk mengungkapkan suatu peristiwa masa lampau seperti halnya kitab suci. Kerajaan-kerajaan di Nusantara pada masa lampau memberi kedudukan yang penting bagi para pujangga untuk menceritakan kehidupan dan kekuasaan raja-raja pada waktu itu untuk diriwayatkan dengan cara ditulis (Wikipedia, 2015).
2.
Buku TutorialTutorial atau tutoring adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar mandiri mahasiswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar. Tutor adalah orang yang memberikan ilmu kepada anak didik secara langsung, mahasiswa lebih memahami konsep dan praktek pendidikan non formal yang lebih baik. (Wahyu, 2013).
Pada interaksi yang berbentuk tutorial, prinsip dasar langkah-langkah memulai penyajian informasi (materi) sama halnya pada waktu menyajikan materi lewat tutorial tatap muka. Dalam sajian tutorial tatap muka, biasaya tutor akan memulai kegiatannya dengan menguraikan ruang lingkup materi tutorial, tujuan-tujuan yang ingin dicapai, serta menginformasikan pula hubungan topik tutorial saat disajikan dengan topik-topik pada kegiatan tutorial yang akan datang (sebagai relevansi). Setelah itu barulah tutor menyampaikan materi tutorial dengan pendekatan tertentu (Wahyu, 2013).
Konsep belajar mandiri dalam tutorial mengandung pengertian, bahwa tutorial merupakan bantuan belajar dalam upaya memicu dan memacu kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri mahasiswa dalam belajar dengan minimalisasi intervensi dari pihak pembelajar/tutor (Wahyu, 2013).
Buku tutorial adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisikan bantuan belajar dalam upaya memicu dan
memacu kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri dalam belajar dengan minimalisasi intervensi dari pihak pembelajar/tutor.
3. Aspek – aspek Buku
a. Aspek Karya (Creation)
Buku tercipta karena adanya proses berkarya seorang penulis. Penulis menyusun sebagai hasil karyanya yang berisi apa yang dipikirkan penulis yang dituangkan dalam bentuk cetak. Sebagai apresiasi bahwa buku merupakan sebuah karya maka diberikan hak cipta buku yang dapat dimiliki oleh penulis dimana penulis dilindungi dan bebas menentukan kebijakan terkait penggunaan terhadap buku yang ditulisnya (Suwarno, 2011: 53).
b. Aspek Informasi (Information)
Dalam buku berisi informasi-informasi yang coba dikomunikasikan kepada masyarakat. Fakta-fakta baik yang sudah banyak diketahui maupun yang masih jarang ter-expose banyak disampaikan dalam buku dan masyarakat luas dapat dengan mudah menangkap informasi tersebut. Ini berarti bahwa buku menjadi alat penyampai komunikasi kepada pembacanya (Suwarno, 2011: 53).
c. Aspek Pengetahuan (Knowledge)
Buku sebagai sebuah karya terkait erat dengan usaha untuk menyampaikan pengetahuan. Pengetahuan yang merupakan daya atau kemampuan intelektual manusia membutuhkan buku agar dapat dituangkan dan disampaikan kepada orang lain, tanpa ada buku maka pengetahuan manusia akan sulit disajikan dengan cara
yang benar. Pengetahuan yang dituangkan dalam buku menjadi karya ilmiah yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggung jawabkan (Suwarno, 2011: 53).
B. Origami
1. Pengertian
Origami adalah seni melipat kertas dari bentuk segi empat menjadi berbagai objek yang ornamental. Seni Origami ini bervariasi, mulai dari mainan anak-anak yang relatif mudah dan sederhana hingga bentuk yang sangat kompleks. Di jepang, bentuk-bentuk Origami ini umumnya digunakan dalam upacara-upacara seremonial, dan ritual serta sering pula ditampilkan dalam kegiatan pendidikan, workshop ataupun sekedar acara hiburan. Origami berasal dari bahasa Jepang “oru” yang berarti melipat dan “kami” yang berarti kertas, merupakan kesenian melipat kertas yang pertama kali dipopulerkan oleh orang Jepang. Walaupun berasal dari Jepang, tapi sebagian besar anak di luar Jepang pasti telah mencobanya. Pada umumnya, orang menganggap Origami hanya untuk anak-anak atau sebagai pelatihan keterampilan. Akan tetapi, akhir-akhir ini Origami telah menjadi populer sebagai sebuah bentuk hobi bagi orang dewasa. Maka dari itu, kegunaan Origami tidak hanya sebagai seni keterampilan atau untuk membuat mainan dari kertas saja. Origami pun memiliki banyak kegunaan/fungsi bagi kehidupan masyarakat Jepang (Yuwono, 2011:7).
2. Tingkat Kesulitan Origami
Tingkat kesulitan dalam Origami belum ada standar khusus secara international, saat ini yang biasanya digunakan menggunakan level 1 hingga 5, satu untuk termudah dan 5 untuk tersulit. Penghitungan tingkat kesulitan tersebut memperhitungkan:
a. Jumlah kertas yang dipakai.
b. Jumlah langkah hingga model selesai. c. Tingkat kesulitan lipatan.
d. Jenis dan warna kertas (single dan double).
e. Besar dan kecilnya ukuran kertas, semakin kecil semakin sulit. Tingkat Kesulitan Tanda
Very Easy *
Easy **
Netral ***
Difficult ****
Very Difficult *****
Tabel 2.1. Tingkat kesulitan origami berdasarkan ukuran kertas (Sumber : Yuwono, 2011:11)
Ada tingkatan kesulitan yang ditulis berdasarkan menghitung langkah yang dibutuhkan untuk membuat satu model misal model bangau tradisional masuk level 15 karena untuk membuatnya butuh 15 langkah (dengan menghitung diagram) (Yuwono, 2011:11).
3. Jenis – jenis Origami
Pada dasarnya tidak pernah ada pembagian dalam origami, tetapi secara tidak resmi origami terbagi menjadi:
a. Origami 2 dimensi. b. Origami 3 dimensi. c. Origami modular.
Kemudian origami diterapkan dalam beberapa aplikasi: a. Edukasi b. Rekreasi c. Terapi d. Arts (seni) e. Fashion f. Dekorasi
4. Teknik Dasar Origami
Pada dasarnya terdapat 11 teknik dasar origami, yaitu:
a. Mulai dengan ukuran besar, gunakan ukuran kertas yang besar ketika mulai belajar origami atau mempelajari bentuk baru. Ukuran yang biasanya dipakai adalah 20 cm X 20 cm.
b. Mulai dari yang sederhana. Ketika mulai belajar Origami pilih model yang sederhana, model dengan atau kurang sepuluh langkah.
c. Gunakan alas/meja ukuran besar (lebih besar dari kertas) dan permukaan rata. d. Selama melipat kertas upayakan selalu diatas meja.
e. Mempelajari semua simbol dan memahami artinya.
f. Pelajari lipatan dasar yang akan digunakan dalam model anda dan memperkirakan langkah-langkah berikutnya setiap kali membuat satu langkah origami.
g. Buat semua lipatan rapi dan tepat.
h. Bila membuat lipatan runcing, gunakan kuku ibu jari tangan anda.
i. Baca semua instruksi dengan seksama. Kemudian ikuti langkah dalam diagram secara urut jangan melompat.
j. Untuk belajar gunakan kertas yang berwarna berbeda setiap sisinya, hal ini akan membantu membedakan sisi dan memudahkan mempelajari model origami.
k. Bila mengalami kesulitan di satu langkah, kembali ke lipatan dasar sebelumnya.
(Yuwono,2011:12)
Teknik dasar origami adalah melipat. Lipatan yang paling sederhana adalah lipatan valley (lembah), di mana sepotong kertas rata dilipat dengan ciri jika dikembalikan lagi (tidak dilipat lagi) garis lipatan akan membentuk suatu sungai/lembah. Lipatan dasar lainnya adalah lipatan mountain 60 (gunung), di mana jika kertas dikembalikan lagi akan membentuk suatu bubungan yang terangkat atau bentukan gunung. Lipatan mountain (gunung) ini jelas berkebalikan dengan lipatan valley (lembah). Kombinasi-kombinasi dari lipatan-lipatan dasar ini membentuk dasar-dasar dan permulaan bentuk yang dapat digunakan untuk melipat berbagai
model sehingga menjadi model yang kompleks. Berikut ini merupakan gambar bentuk valley dan mountain (Martha).
a) b)
Gambar 2.1. a) lipatan mountain b) lipatan valley (Sumber : Martha)
5. Bahan Dan Alat Untuk Pembuatan Origami Jenis-Jenis kertas yang digunakan dalam Origami:
a. Bahan: 1) Washi
Kertas Washi adalah kertas Origami khas dari Jepang yang berkualitas tinggi. Motifnya yang unik biasanya digunakan untuk membuat washi doll. Tapi harganya cukup mahal, jadi biasanya dicampur dengar kertas Origami paper supaya hemat.
Gambar 2.2. Kertas Washi (Sumber: Jip, Arla,2013)
Kertas dengan bentuk persegi merupakan kertas dengan motif atau polos. Terbuat dari kertas HVS yang diberi motif menarik. Biasanya berupa motif hewan atau tumbuhan.
Gambar 2.3. Kertas Motif Origami (Sumber: Jip, Arla, 2013) 3) Chiyogami
Kertas Chiyogami ini secara kasat mata motifnya mirip dengan washi, tapi jika kita perhatikan secara seksama kertas chiyogami mempunyai tekstur lebih halus dan lebih cenderung seperti kertas HVS. Yang membuatnya istimewa adalah tambahan warna emas pada motifnya
Gambar 2.4. Kertas Chiyogami (Sumber: Jip, Arla, 2013) 4) Gold foil paper
karena bukan termasuk jenis kertas yg digunakan sebagai kertas Origami kita harus memotong sendiri sesuai yg dibutuhkan.
Gambar 2.5. Kertas Gold Foil
(Sumber: Jip, Arla, 2013)
Kertas Jenis ini digunakan untuk membuat Origami jenis Kokoru. Anak-anak biasa menggunakan produk ini untuk kreasi-kreasi kartu,scrapt book dan kreasi unik yang lainnya. Sedangkan pada usia dewasa kertas ini biasa digunakan dalam desain arsitektur, paper craft dan lain-lain.
Gambar 2.6. Kertas Kokoru (Sumber: Jip, Arla, 2013)
Di dalam pembuatan Origami, penulis akan menggunakan Origami paper Karena lebih mudah untuk didapat dan juga lebih sering digunakan untuk para pemula. Penulis menggunakan Origami paper di setiap contoh Origami penulis karena agar lebih jelas pola dan bentuk Origami yang penulis buat sehingga dapat memudahkan remaja dan para pelipat ketas untuk mencoba membuat setiap contoh Origami.
Alat pendukung untuk membuat Origami adalah gunting untuk memotong pola kertas menjadi sebuah bentuk dan lem kertas untuk merekatkan setiap sisi dari kertas.
C. Origami Sebagai Dekorasi Ruangan
1. Manfaat
a. Memperindah ruangan.
b. Mengasah kreatifitas seseorang.
c. Melatih motorik halus, terutama jari-jari saat melipat kertas. d. Dapat belajar mendesain ruangan
e. Dapat memanfaatkan kertas-kertas lipat yang tidak terpakai. 2. Macam-Macam Origami
Penulis dalam membuat buku tutorial origami ini berisi tentang macam-macam origami karena penulis membuatnya untuk fungsi masing-masing dekorasinya. Penulis mengambil macam-macam Origami yang berbentuk bunga, hewan, bola, dll.
1) Macam-macam bentuk Origami Burung
Gambar 2.7. Burung Elang
(Sumber : Rakalap,Jan, 2015)
Gambar 2.8. Burung Merak (Sumber : 3D Origami,Ichanoko, 2013)
Gambar 2.9. Burung Bangau (Sumber : Zuliastutik,Hendri, 2014)
Berdasarkan 3 contoh macam-macam Origami di atas, penulis akan mengambil burung bangau untuk penulis jadikan contoh di buku tutorial Origami
karena buku tutorial Origami Dekorasi Ruangan ini dibuat untuk para pemula dan dalam tingkatan mudah dalam Origami. Legenda Jepang menyatakan bahwa siapapun yang melipat kertas-kertas menjadi seribu bangau maka satu permohonannya akan dikabulkan, misalnya memperoleh umur yang panjang atau sembuh dari penyakit. Dilatar belakangi oleh kepercayaan rakyat Jepang bahwa bangau adalah salah satu makhluk suci (yang lainnya adalah naga dan kura-kura), dan konon dapat hidup selama ribuan tahun (Wikipedia, 2013).
2) Macam-macam bentuk electra Origami:
Gambar 2.10. Electra Origami Mangosteen (Sumber : Minayeva, Valentina, 2011)
Gambar 2.11. Electra Surface Slit (Sumber : Frolov, Vladimir, 2014)
Gambar 2.12. Electra Origami Balls Kusudama (Sumber : Mitchell,David, 2011)
Berdasarkan 3 contoh macam-macam Origami di atas penulis akan mengambil Electra Origami Balls Kusudama untuk penulis jadikan contoh di buku tutorial origami ini,karena buku tutorial Origami Dekorasi Ruangan ini dibuat untuk para pemula dan dalam tingkatan mudah dalam Origami. Kusudama adalah salah satu kesenian khas Jepang yang mirip dengan Origami yaitu kita melipat-lipat kertas menjadi suatu bentuk. Namun dalam kusudama, kertas yang sudah kita lipat akan kita rangkai dan lem hingga membentuk bola yang biasanya digunakan untuk hiasan di dalam ruangan (Angelia, 2010).
b. Hiasan yang ditempel di dinding
Gambar 2.13. Origami kupu-kupu bentuk 1 (Sumber : Cara Buat Origami)
Gambar 2.14. Origami kupu-kupu bentuk 2 (Sumber : Cara Buat Origami)
Gambar 2.15. Origami kupu-kupu bentuk 3 (Sumber : Musan,Noval, 2015)
Berdasarkan 3 contoh macam-macam Origami di atas penulis akan mengambil Origami kupu-kupu Gambar 3 untuk penulis jadikan contoh di buku
tutorial origami ini,karena buku tutorial Origami Dekorasi Ruangan ini dibuat untuk para pemula dan dalam tingkatan mudah dalam Origami. Origami bisa digunakan sebagai hiasan ruangan di rumah, atau bisa digantung agar terlihat nyata seperti kupu-kupu asli. Karena berbentuk 3D, sebenarnya banyak sekali bahan untuk membuat sebuah Origami kupu kupu yang cantik dan lucu ini ( Sugeng, 2014).
2) Macam-macam bentuk Origami bunga:
Gambar 2.16. Origami Bunga Kusudama
(Sumber : Blog Informasi, 2015)
Gambar 2.17. Origami Bunga Mawar (Sumber : Sinau Werno-Werno, 2014)
Gambar 2.18. Origami Bunga Teratai (Sumber :Origami, Senbazuru.2012)
Berdasarkan 3 contoh macam-macam Origami di atas penulis akan mengambil Origami Bunga Kusudama untuk penulis jadikan contoh di buku tutorial origami ini,karena buku tutorial Origami Dekorasi Ruangan ini dibuat untuk para pemula dan dalam tingkatan mudah dalam Origami, dan contoh Origami Bunga Kusudama yang lebih cocok untuk model contoh Dekorasi Ruangan menurut penulis. Bunga cantik ini relatif sederhana untuk melipat, tapi pasti untuk mengesankan semua Remaja (Sinau Werno-Werno, 2014).
c. Hiasan yang diletakkan di atas meja
Gambar 2.19. Origami Buket 1
(Sumber : Shea, Lisa, 2013)
Gambar 2.20. Origami Buket 2 (Sumber : Anastasiathioreksa,2015)
Gambar 2.21. Origami Buket 3
Berdasarkan 3 contoh macam-macam Origami di atas penulis akan mengambil Origami Buket 2 dan buket 3 untuk penulis jadikan contoh di buku tutorial origami ini,karena buku tutorial Origami Dekorasi Ruangan ini dibuat untuk para pemula dan dalam tingkatan mudah dalam Origami.
2) Macam-macam bentuk Origami Bintang:
Gambar 2.22. Origami Bintang Icosahedron (Sumber : ika, 2014)
Gambar 2.23. Origami Bintang Dominanta (Sumber : Nad,Elisabeth, 2014)
Gambar 2.24. Origami Bintang (Sumber : Sugeng, 2014)
Berdasarkan 3 contoh macam-macam Origami di atas penulis akan mengambil Origami Bintang untuk penulis jadikan contoh di buku tutorial origami ini,karena buku tutorial Origami Dekorasi Ruangan ini dibuat untuk para pemula dan dalam tingkatan mudah dalam Origami. Origami Bintang atau bintang dari kertas lipat terdapat dua ukuran yaitu besar dan kecil dan cara buatnya sama. Bintang bintang kertas ini bisa digunakan untuk menghias rumah atau kamar tidur atau juga bisa masukkan di dalam botol kaca. Origami bintang kertas lipat memiliki banyak warna sehingga terlihat lucu dan imut karena bentuknya yang kecil (Sugeng,2014).
3. Aplikasi Origami
Di dalam buku tutorial Origami ini ada berbagai macam bentuk dan berbagai macam warna kertas yang penulis gunakan untuk Dekorasi Ruangan, maka penulis menggunakan warna-warna natural dan warna-warna yang cocok untuk setiap kegunaan dekorasi hiasan. Warna kertas yang akan penulis gunakan untuk membuat bentuk masing-masing kegunaan dekorasi adalah, seperti contoh dibawah ini:
a. Digantung
1) Burung Bangau
Untuk burung bangau penulis menggunakan berbagai macam warna kertas Origami yaitu: merah, merah muda, kuning, hijau, hitam, biru, ungu dan oranye.
Gambar 2.25. Origami burung bangau (Sumber : Dokumentasi pribadi penulis, 2016)
2) Electra
Untuk electra penulis menggunakan 3 macam warna kertas Origami yaitu: Hitam, Biru, dan hijau.
Gambar 2.26. Origami electra balls kusudama (Sumber : Dokumentasi Sandhika, 2016) b. Ditempel
1) Kupu-kupu
Untuk kupu-kupu penulis juga menggunakan berbagai macam warna kertas Origami yaitu: merah, merah muda, kuning, hijau, hitam, biru, ungu dan oranye.
Gambar 2 27. Kupu-kupu (Sumber : Musan,Noval, 2015) 2) Bunga Kusudama
Untuk bunga kusudama penulis menggunakan kertas warna merah, merah muda, dan ungu.
Gambar 2.28. Bunga Kusudama (Sumber : Dokumentasi pribadi penulis, 2016). c. Diletakkan
1) Bunga Buket
Untuk bunga buket penulis menggunakan 1 warna kertas origami untuk origami mawar, sedangkan untuk origami bunga lily menggunakan warna-warna cerah pada kertas origami. yaitu: warna merah.
Gambar 2.29. Origami Buket 2 (Sumber : Shea, Lisa, 2013)
Gambar 2. 30. Origami Buket 3
(Sumber: Kumpulan Ide "Cara Membuat", 2013)
2) Bintang
Untuk bintang penulis menggunakan berbagai macam warna yaitu: merah, merah muda, kuning, hijau, hitam, biru, ungu dan oranye.
Gambar 2.31. Origami Bintang (Sumber : Sugeng, 2014)