• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN FCI untuk Ujian Internasional Anjing Karya Guna dan Ujian Internasional Anjing Pelacak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PANDUAN FCI untuk Ujian Internasional Anjing Karya Guna dan Ujian Internasional Anjing Pelacak"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

FEDERATION CYNOLOGIQUE INTERNATIONALE (AISBL)

13, Place Albert 1er, B - 6530 Thuin (Belgique), tel : ++32.71.59.12.38, fax :++32.71.59.22.29, email : info@fci.be

________________________________________________________________________

BUKU PANDUAN FCI

untuk

Ujian Internasional Anjing Karya Guna

dan

Ujian Internasional Anjing Pelacak

(Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia)

oleh Liman Fransiskus

Dilaksanakan berdasarkan instruksi dari Komisi Anjing Kerja FCI

Frans Jansen (NL)

Guenther Diegel (D) Wilfried Schaepermeier (D)

Edgar Scherkl (D) Pierre Walhlstroem (S) Fons Van den Bosch (B) Robert Markschlaeger (A)

Peraturan ini disetujui oleh Komite Umum FCI di Roma pada 13 April 2011 Peraturan ini berlaku mulai 1 Januari 2012

(2)

PENDAHULUAN

Sejak lebih dari dari 12,000 tahun, anjing telah menjadi temat umat manusia. Melalui penjinakan pada anjing, suatu hubungan social yang dekat terbentuk dengan umat manusia dan pada hal tertentu tergantung padanya. Dengan adanya hal ini, muncul tanggung jawab tertentu pada umat manusia untuk memastikan anjing dalam keadaan baik.

Secara langsung ketika dalam latihan baik kesehatan fisik maupun mental dari anjing menjadi prioritas utama. Sangat penting sekali bahwa anjing harus diperlakukan dengan adil, terkotrol, dan secara manusiawi. Ini juga harus termasuk perawatan yang memadai pada anjing melalui pemberian nutrisi yang tepat dan air begitu juga dengan mejaga kesehatannya yang mana termasuk perlu seperti memberikan vaksinasi yang teratur dan pemeriksaan oleh dokter hewan. Disamping itu ada tanggung jawab tambahan untuk mensosialisasikan anjing dengan benar dan memastikan pemberian latihan untuk memenuhi kebutuhannya.

Selama perjalanan sejarah, anjing memiliki berbagai jenis pekerjaan untuk membantu manusia. Di zaman modern ini, banyak pekerjaan itu telah diatasi dengan teknologi. Untuk alasan ini, pemilik anjing memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa anjing harus memiliki aktifitas lain yang disebabkan oleh hilangnya pekerjaan dulu maupun latihan yang memadai dan aktifitas yang menawarkan hubungan dekat dengan manusia. Dalam sudut pandang ini ujian kepatuhan –BH-, ujian ketrampilan untuk anjing karya guna, ujian pelacakan –FH- dan ujian pencarian artikel –STP-, perlu untuk diperhitungkan. Anjing harus dipekerjakan sesuai dengan kemampuan dan kesanggupannya. Disamping pelatihan yang memadai, dia harus memiliki kerja yang intens dengan aktifitas yang mempertimbangkan kemampuan dia belajar, kebutuhan dia latihan maupun kemampuan lainnya. Berbagai jenis olah raga anjing menyediakan tempat yang luar biasa. Anjing yang tidak memiliki cukup aktifitas menonjol dan ini dapat menyebabkan pengaduan dari masyarakat.

Seseorang yang melatih atau melakukan olah raga dengan anjingnya, harus menggunakan suatu metode pelatihan yang benar dengan tujuan untuk mencapai kemungkinan terbaik hubungan antara dirinya sendiri dengan anjingnya. Tujuan dari semua latihan adalah untuk menyampaikan kepada anjing apa yang kita ingin dia lakukan dengan cara sedemikian rupa yang dia dapat memahaminya. Perjanjian harmonis antara manusia dan anjingnya, terlepas dari olah raga anjing, adalah dasar dari semua aktifitas. Untuk mencapai keharmonisan, sangat penting memahami dunia anjing dan pemahaman kemampuannya.

Tetap menjadi tanggung jawab etis dari manusia untuk memelihara dan melatih dengan baik anjingnya. Metode yang diaplikasikan harus memenuhi standar dari ilmuan perilaku, terutama dalam hal tentang trah. Dalam rangka untuk mencapai didikan, latihan atau efek latihan, sangat penting untuk tidak menggunakan paksaan dan menggunakan metode positif pada anjing. Selanjutnya sangat penting untuk menolak penggunaan teknik yang tidak benar pada latihan, pemeliharaan dan alat bantu latihan. Menggunakan anjing untuk olah raga anjing harus diorientasikan sesuai dengan kapabilitasnya, jiwa kompetitifnya dan kerelaannya. Mempengaruhi kapabilitas anjing belajar melalui penggunaan obat-obatan atau kekejaman terhadap hewan harus ditolak. Kita harus hati-hati mengakui kapabilitas dari anjing. Menuntut anjing bekerja dengan kapabilitas yang tidak dia miliki, bertentangan dengan setiap tingkat etika kesadaran. Hanya seseorang yang menerima tanggung jawab untuk menjadi teman sejati dengan anjingnya akan membawa anjing yang sehat dan punya kapabilitas untuk mengikuti ujian, kejuaraan dan latihan.

(3)

Daftar Isi: Halaman 3

Bagian Utama Halaman 4

Masa Berlaku Halaman 4

Informasi Umum Halaman 4

Musim Ujian Halaman 4

Organisasi Penyelenggara Ujian / Sekretaris Ujian (PL) Halaman 5

Juri Ujian (LR) Halaman 5

Peserta Ujian Halaman 6

Persyaratan Kalung / Membawa Tali Penuntun Halaman 7

Terminasi Karena Sakit / Cedera Halaman 8

Kewajiban Memasang Brangus Halaman 8

Syarat Mengikuti Ujian Halaman 8

Pengujian Temperamen Halaman 9

Evaluasi Halaman 10

Diskualifikasi Halaman 10

Bantuan Halaman 11

Evaluasi Halaman 11

Gelar Anjing Kerja Halaman 11

Buku Penilaian (Logbook) Halaman 12

Kewajiban Halaman 12

Vaksinasi Halaman 12

Hari Ujian Halaman 12

Pengawasan Ujian Halaman 13

Upacara Penghargaan / Piala Halaman 13

Peraturan Seorang Helper / Figuran Halaman 14-18

Hak Disiplin Halaman 18

Evaluasi TSB – Bagian Fase “C” (berlaku untuk seluruh level ujian) Halaman 19

Peraturan khusus Halaman 19

Kejuaraan Dunia Halaman 19

Evaluasi Temperamen Halaman 19-21

Ujian dasar dengan test temperamen dan pemeriksaan dokumentasi pawang Halaman 21-27

A- Ujian Anjing Karya Guna 1-3 (APr 1-3) Halaman 28

Pelacakan 1-3 (FPr 1-3) Halaman 28

Kepatuhan 1-3 (UPr 1-3) Halaman 28

Penjagaan 1-3 (SPr 1-3) Halaman 29

IPO ZTP (Ujian Kelayakan Trah) Halaman 30-39

IPO-VO (Ujian Pendahuluan IPO) Halaman 40-47

Ujian Internasional Anjing Kerja – IPO -1 Halaman 48-68

Ujian Internasional Anjing Kerja – IPO -2 Halaman 69-91

Ujian Internasional Anjing Kerja – IPO -3 Halaman 91-114

Ujian Anjing Pelacak – Level 1 - FH 1 Halaman115-117

Ujian Anjing Pelacak – Level 2 - FH 2 Halaman118-120

Ujian Internasional Anjing Pelacak - IPO-FH Halaman121-124

Ujian Indikasi Artikel 1-3 (StPr 1-3) Halaman125-128

Lampiran Pola untuk Ujian IPO Halaman129-132

Singkatan Umum

FCI – Federation Cynologique International PL - Trial Secretary (Seketaris Ujian) IPO – International Trial Rules HL - Helper (Penjahat di Proteksi) LAO – National Organization (Organisasi Nasional) HF - Handler (Pawang Anjing) AKZ – Training degree (Tingkat Latihan) FL - Track layer (Pembuat Jejak) LR – Trial judge (Juri Ujian) HZ - Verbal Command (Perintah)

(4)

Referensi:

Dibawah teks ini perintah verbal yang ditunjuk harus diterjemahkan kedalam bahasa perintah verbal masing masing Negara.

Segera setelah ujian peraturan ini diterapkan, semua peraturan sebelumnya kehilangan keabsahannya. Teks Bahasa Jerman merupakan versi resmi dan mengikat bagi penerjemah.

BAGIAN UTAMA Masa Berlaku

Panduan ini ditulis oleh Komisi Anjing Kerja FCI dan disetujui serta disepakati oleh Komite Umum FCI di Roma, Italy pada tanggal 13 April 2011.

Panduan ini berlaku segera mulai tanggal 1 Januari 2012 dan akan menggantikan seluruh peraturan sebelumnya.

Panduan ini ditulis dalam bahasa Jerman dan disetujui oleh Komisi. Jika terdapat keraguan, terutama ketika menerjemahkan ke dalam bahasa lain, tulisan bahasa Jerman yang asli yang dijadikan sebagai acuan.

Paduan ini berlaku untuk seluruh negara yang merupakan anggota dari FCI dan mitra kontraknya. Semua acara ujian internasional yang diselenggarakan termasuk latihan dan kejuaraan harus tunduk pada buku panduan ini.

Informasi Umum

Ujian dan kejuaraan harus mewakili dua tujuan. Setelah lulus ujian, masing-masing anjing akan menerima gelar sesuai dengan tujuan tertentu sementara disisi lain ujian ini memberikan kontribusi untuk kesehatan secara keseluruhan dan etika kerja anjing terutama dalam hal menjaga kegunaannya dari generasi ke generasi dan/atau meningkatkannya. Mereka juga ambil bagian dalam mempromosikan kesehatan dan kebugaran. Lulus satu ujian berfungsi sebagai bukti bahwa anjing itu layak untuk dikembangbiakan.

Kami menyarankan bahwa organisasi-organisasi nasional (PERKIN) mempromosikan IPO. Acara-acara internasional harus diselenggarakan menggunakan peraturan IPO. Semua ujian dan pertandingan bagi yang mengikuti harus melaksanakan dan berprilaku dengan benar tunduk dibawah peraturan yang sportif. Aturan-aturan yang mengatur panduan ini adalah mengikat. Semua peserta harus memenuhi tuntutan derajat kerja yang sama. Ujian ini harus terbuka untuk umum tempat dan waktu penyelenggaraan diberithaukan kepada para anggota.

Acara ujian dan kejuaraan harus menyelesaikan secara lengkap tingkat ujian atau menyelesaikan bagian phase sesuai tingkat ujian. Hanya satu tingkat ujian yang lengkap lulus dalam satu acara akan dihitung sebagai satu gelar. Gelar yang diberikan harus dapat diterima oleh semua Negara anggota FCI.

Di Negara dimana hukum melarang test penggunaan tongkat pemukul, panduan ini dapat diimplementasikan tanpa tongkat pemukul

Musim Ujian

Ujian dapat diadakan sepanjang tahun jika cuaca mendukung dan tidak berisiko kepada kesehatan serta keamanan pada manusia dan hewan. Jika tidak, acara tersebut tidak bisa diselenggarakan.

(5)

Keputusan ini dibuat oleh Juri Ujian. Organisasi Nasional (PERKIN) berhak membatasi musim ujian untuk wilayah mereka masing-masing.

Organisasi Penyelenggara Ujian / Sekretaris Ujian (PL)

Sekretaris ujian bertanggung jawab mengatur acara ujian. Dia menangani dan mengawasi semua tugas yang diperlukan untuk mempersiapkan dan melaksanakan suatu ujian. Dia harus memastikan ujian yang benar dari acara tersebut dan harus siap untuk melayani juri sampai acara tersebut berakhir.

Oleh karena itu sekretaris ujian tidak diperkenankan untuk membawa anjing ikut bermain atau menerima tugas lain. Dia bertanggung jawab untuk:

• Menyediakan seluruh kebutuhan otorisasi acara.

• Mencari lapangan untuk pelacakan yang layak untuk semua level sesuai peraturan yang berlaku.

• Membuat suatu pengaturan bersama pemilik lapangan / tempat dan orang-orang yang berkemungkinan mempunyai hak atas properti ini.

• Mendapatkan sukarelawan yang berpengalaman sebagai contoh helper / decoy dalam untuk tahap ujian proteksi, pembuat jejak, sekelompok 4 orang, dll.

• Pengamanan pada hari pelaksanaan ujian.

• Menyediakan peralatan yang diperlukan dan alat pengaman yang baik bagi helper • Menyediakan formulir, seperti buku juri dan kertas penilaian untuk seluruh level

tingkat ujian.

• Membuat buku penilaian, lembar pendaftaran, bukti vaksinasi dan jika diperlukan bukti tanggungan asuransi yang tersedia.

Sekretaris ujian harus menginformasikan lokasi ujian, waktu dimulainya ujian, petunjuk menuju lokasi ujian, jenis pengujian dan jumlah anjing peserta kepada juri, tiga hari sebelumnya.

Jika sekretaris ujian gagal menyediakan informasi tersebut untuk juri, maka juri berhak untuk mengundurkan diri dari acara tersebut.

Formulir otorisasi acara tersebut harus diperlihatkan kepada juri sebelum acara tersebut dimulai.

Juri Ujian

Tuan rumah bertanggung jawab untuk mengundang juri yang diberikan hak untuk melakukan ujian IPO, atau organisasi nasional (PERKIN) dapat menugaskan salah satu juri. Untuk Kejuaraan Dunia, para juri ditugaskan oleh Komite Anjing Kerja FCI. Jumlah juri yang diundang terserah kepada tuan rumah, bagaimanapun satu juri hanya boleh menilai maksimum 36 bagian fase per hari. (tidak berlaku untuk kejuaraan dunia)

FPr Level 1-3 sama dengan 1 bagian fase UPr Level 1-3 sama dengan 1 bagian fase SPr Level 1-3 sama dengan 1 bagian fase StPr Level 1-3 sama dengan 1 bagian fase BH/VT sama dengan 2 bagian fase IPO-VO IPO ZTP sama dengan 3 bagian fase IPO-1, IPO-2, IPO 3 sama dengan 3 bagian fase FH 1 – FH 2 sama dengan 3 bagian fase IPO – FH sama dengan 3 bagian fase

(6)

Untuk acara utama yang dijadwalkan oleh (PERKIN) organisasi nasional, PERKIN dapat menetapkan peraturan khusus.

Para juri tidak diperbolehkan untuk mengevaluasi anjing milik mereka sendiri atau namanya terdapat dalam kepemilikannya, atau anjing yang pemiliknya berdomisili dengan dia atau anjing yang dibawa oleh seseorang yang tinggal serumah dengannya.

Seorang juri tidak diperbolehkan untuk membawa seekor anjing dalam ujian dimana dia adalah juri yang resmi pada ujian tersebut.

Juri tidak diijinkan untuk mempengaruhi atau mengacaukan penampilan anjing melalui perilakunya. Juri bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mengaplikasikan peraturan ujian yang sah dengan benar. Juri berhak untuk menghentikan suatu ujian jika ujian tersebut tidak dilaksanakan sesuai dengan peraturan ujian dan instruksi dari juri tersebut diabaikan. Dalam kasus yang demikian, juri harus memberikan suatu laporan kepada PERKIN.

Juri ujian diberikan otorisasi untuk mendiskualifikasi seorang pawang dalam suatu acara karena berprilaku tidak sportif, membawa barang-barang yang bersifat motivasi, tidak mematuhi peraturan, tidak mematuhi panduan anti kekerasan pada hewan, dan semua hal yang melanggar adat budaya setempat. Suatu terminasi yang premature pada suatu ujian harus dijelaskan dalam logbook. Dalam hal diskualifikasi semua nilai yang diperoleh tidak akan dihitung.

Keputusan juri adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. Kritikan berbentuk apapun mengenai evaluasi dapat mendorong kearah pembubaran dan biasanya dapat diikuti dengan tindakan pendisiplinan. Dalam kasus yang sederhana, suatu keluhan mengenai pelanggaran peraturan ujian tentang juri dan bukan keputusan juri, dapat dilaporkan dalam jangka waktu delapan hari.

Keluhan tersebut disampaikan secara tertulis dan ditandatangani oleh pihak yang mengajukan keluhan dan sedikitnya ada satu saksi, melalui sekrtaris ujian dari klub tuan rumah atau organisasi nasional (PERKIN). Penerimaan terhadap suatu keluhan tidak secara otomatis mendorong kearah revisi evaluasi juri tersebut. Suatu keputusan dibuat berdasarkan rundingan anggota komite PERKIN yang berhubungan. PERKIN dapat menyampaikan keluhan tersebut kepada Komite FCI bagian Anjing Kerja yang sebagai pembuat keputusan akhir.

Peserta Ujian

Peserta ujian harus mendaftar sebelum batas akhir waktu pendaftaran ujian tersebut. Dengan ketentuan dalam formulir pendaftaran, peserta setuju untuk membayar sejumlah uang sebagai biaya pendaftaran. Seandainya peserta tidak dapat mengikuti ujian dengan alasan apapun, peserta harus segera menghubungi sekretaris ujian (PL). Peserta diharuskan untuk menyediakan buku vaksin dan menegakkan pedoman anti kekerasan pada hewan. Para peserta harus mengikuti instruksi juri (LR) begitu juga sekretaris ujian (PL). Para handler harus menunjukkan sportifitas dan kelakuan yang baik dan tanpa memperhatikan hasil nilai bagian fase manapun, dia diharuskan untuk menyelesaikan bagian fase yang belum selesai. Ujian berakhir dengan pengumuman nilai akhir (penutupan acara) dan menyerahkan kembali buku penilaian.

Juri mempunyai hak untuk mengakhiri ujian seekor anjing, walaupun berlawanan dengan keingingan handler, jika anjing terluka atau tidak mampu. Jika seorang handler menarik anjingnya keluar pada waktu ujian, maka juri akan memberikan keterangan tidak baik pada buku penilaian dengan catatan tidak baik karena diterminasi. Bila anjing ditarik keluar karena cedera dan ada surat keterangan dari dokter bersangkutan, maka dibuku penilaian akan dibuat keterangan anjing diterminasi karena sakit. Juri mempunyai hak untuk mendiskualifikasi seorang handler dari lokasi

(7)

ujian jika kurang sportif, membawa barang motivasi, pelanggaran terhadap peraturan ujian atau melanggar peraturan anti kekerasan terhadap hewan dan melanggar ketentuan adat istiadat setempat. Suatu terminasi yang premature harus dicatat dalam buku penilaian (logbook) dengan alasan yang berhubungan. Semua nilai yang diperoleh tidak akan diakui dalam hal diskualifikasi. Handler harus membawa tali penuntun anjing selama ujian. Ini termasuk anjing harus menggunakan kalung choke chain dalam posisi normal. Kalung leher lain atau tambahan seperti kalung kulit atau kalung anti kutu, dll tidak diperbolehkan selama ujian.

Peraturan ini tidak berlaku pada ujian BH dengan tes prilaku, dimana penggunaan kalung lain diperbolehkan.

Ujian dimulai dengan tes temperamen dan begitu juga harus dijaga selama ujian termasuk pada waktu penutupan upacara penghargaan. Tali penuntun dapat disimpan sehingga tidak kelihatan oleh anjing atau pawang dapat mengalungkan tali penuntun tersebut dipundaknya dari arah kiri atas ke kanan bawah.

Perintah lisan seperti yang tertera pada peraturan ujian diberikan dalam suara yang normal, pendek dan terdiri dari satu kata. Perintah-perintah dalam peraturan ujian hanya merupakan saran. Penggunaan perintah yang sama harus pada rutinitas yang sama.

Jika peserta lebih dari satu untuk level ujian yang sama, maka nomor urut peserta akan diundi. Minimal 4 peserta dalam satu ujian. Hanya satu peserta yang diuji tidak diperbolehkan.

Seorang pawang yang cacat dan tidak dapat membawa anjingnya disebelah kiri, diperbolehkan dia untuk membawa anjingnya di sebelah kanan. Dalam hal seperti ini, seperti peraturan yang diuraikan sebelumnya yang diutamakan adalah anjing memperlihatkan kerjanya disebelah kanan terbalik dari yang tertulis dalam peraturan yakni sebelah kiri.

Setiap titel boleh diulangi sebanyak yang kita inginkan, ujian yang harus diambil adalah 1-2-3. Untuk dapat mengikuti ujian dilevel yang lebih tinggi, sebelumnya pawang harus lulus ujian pada level yang lebih rendah.

Persyaratan Kalung / Membawa Tali Penuntun

Oleh karena alasan keamananan pawang harus membawa tali penuntun bersamanya selama ujian baik itu dengan mengalungkan tali penuntun tersebut dipundaknya (cantolan ada disamping badan berlawanan dari posisi anjing) atau tidak sama sekali kelihatan, ini termasuk bahwa anjing harus terus menggunakan kalung dilehernya. Untuk itu juri harus selalu memperhatikan hal ini. Kalung leher tidak boleh tajam, berduri atau sejenis pengait lainnya. Kalung harus terpasang longgar dileher. Apapun namanya kalung anti kutu harus dilepaskan sebelum mengikuti ujian.

Jenis kalung leher choke, terutama mengenai beratnya, tidak boleh menyimpang jauh dari yang ada dipasaran. Jika muncul kecurigaan seperti penipuan dengan menyamarkan kalung tajam atau berduri sejenisnya seperti kalung choke, juri akan mendiskualifikasi pawang dari ujian tersebut.

Dalam buku penilaian score book: “Diskualifikasi karena tidak sportif”

Semua poin yang diperoleh di coret

Untuk bagian fase pelacakan anjing diperbolehkan menggunakan harness disamping kalung choke atau rompi.

(8)

berhak untuk menterminasi ujian pada anjing tersebut, meskipun mendapatkan protes dari pawangnya.

Terminasi Karena Sakit / Cedera

Jika seekor anjing yang akan diuji pada ujian sakit, maka hal ini harus diatur sebagai berikut:

Jika pawang melaporkan setelah menyelesaikan satu bagian fase dengan anjing yang sakit, dia harus ke dokter hewan untuk mendapatkan sertificat. Untuk buku penilaian logbook “Terminasi karena sakit”. Jika pawang menolak untuk ke dokter, maka di buku penilaian logbook tertulis “Kurang karena terminasi”. Sertifikat boleh menyusul. Jika pawang tidak menyerahkannya dalam waktu 4 hari, maka juri akan mengisi buku penilaian logbook tetap “Kurang karena terminasi”. Buku penilaian logbook akan dikembalikan kepada pawang. Jika pawang menolak untuk meninggalkan buku penilaian logbook kepada juri, maka akan dicatat dalam buku tersebut “Kurang karena terminasi” sesegera mungkin. Pawang bertanggung jawab terhadap semua biaya yang berhubungan dengan pengiriman balik buku penilaian tersebut.

Catatan: Tetap jelas bahwa juri sendiri dapat memutuskan untuk menterminasi jika dia menemukan anjing yang ikut ujian menurut dia bahwa dalam keadaan sakit atau cedera. Begitu juga terhadap anjing yang terlalu tua oleh karena hukum anti kekerasan terhadap hewan, maka tidak diperbolehkan untuk lanjut ujian. Dicatat dalam buku penilaian logbook: “Terminasi karena cedera”

Kewajiban Memasang Brangus

Ketentuan untuk membawa anjing ditempat umum diamanatkan oleh hukum undang-undang masing-masing Negara. Pawang yang terikat dengan hukum ini, boleh membawa anjing mereka ujian BH/VT dengan menggunakan bragus.

Jika anjing cedera waktu ujian atau sesuatu yang menyebabkan kemampuannya jadi terganggu, juri harus menterminasi ujian pada anjing tersebut meskipun pawang protes terhadap keputusan tersebut.

Syarat Mengikuti Ujian

Pada hari pelaksanaan ujian, anjing harus telah mencapai umur yang diharuskan. Tidak ada pengecualian. Anjing diharuskan lulus ujian BH-VT yang aturannya disesuaikan dengan aturan yang ditetapkan oleh organisasi nasional (PERKIN)

BH/VT - IPO-VO 15 months IPO – 1 18 months

IPO ZTP 15 months IPO – 2 19 months

FPr 1-3 15 months IPO – 3 20 months

UPr 1-3 15 months FH 1 18 months

SPr 1-3 18 months FH 2 18 months

StPr 1-3 (Article search) 15 months IPO-FH 20 months

Kita harus memahami bahwa FPr 1-3 merupakan rutinitas tunggal untuk pelacakan bagian fase A dari peraturan ujian IPO, kita juga harus memahami bahwa UPr 1-3 merupakan rutinitas tunggal untuk kepatuhan bagian fase B dari peraturan ujian IPO dan kita harus paham bahwa SPr 1-3 merupakan rutinitas tunggal untuk Proteksi bagian fase C dari peraturan ujian IPO.

Rutinitas ujian ini dapat diuji sebagai bagian fase tunggal, tanpa mendapatkan sertifikat resmi apapun.

(9)

Anjing yang ikut harus memenuhi semua syarat peraturan ujian IPO.

Seorang pawang diijinkan untuk mengikuti satu ujian per hari. Seorang pawang diijinkan untuk menuntun maksimum dua ekor anjing per ujian. Seekor anjing hanya boleh menerima satu titel dalam satu ujian.

Pengecualian: BH/VT dan IPO level 1 atau FH level 1

Anjing betina yang dalam masa birahi boleh berpartisipasi dalam seluruh ujian. namun, harus dipisahkan dengan anjing peserta lain. Pada bagian fase A, mereka akan diuji sesuai nomor urut, tetapi untuk bagian lainnya mereka akan ditempatkkan pada urutan akhir. Anjing betina yang kelihatan hamil atau yang sedang menyusui atau yang membawa anak bersamanya tidak diperbolehkan untuk mengikuti ujian.

Anjing yang sakit dan diduga sakit Menular tidak diperbolehkan mengikuti semua acara tersebut.

Pengujian Temperamen

Melaksanakan Pengujian Temperamen

Sebelum ujian dimulai, sebelum pengujian bagian fase yang pertama, juri harus melakukan ujian terpisah terhadap anjing. Ujian ini termasuk pengecekan (seperti memeriksa tato atau chip, dll). Selanjutnya anjing yang tidak melewati pengujian ini tidak diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam ujian atau dengan kata lain anjing didiskualifikasi. Pemilik anjing yang anjingnya menggunakan chip bertanggung jawab untuk menyediakan alat pembaca chip tersebut.

Juri akan melanjutkan pengevaluasian perilaku anjing sepanjang ujian berlangsung. Juri diwajibkan untuk menterminasi anjing dengan segera dari ujian jika anjing tersebut menunjukkan suatu perilaku yang salah. Ini harus dicatat dalam buku penilaian logbook. Anjing yang didiskualifikasi oleh karena kesalahan perilaku harus dilaporkan secara tertulis kepada komite bagian anjing kerja PERKIN yang berwewenang.

Pelaksanaan Pengujian Temperamen

1. Tes temperamen harus dilakukan pada kondisi lingkungan yang normal dalam lokasi yang netral untuk anjing.

2. Setiap anjing akan diperkenalkan kepada juri secara terpisah.

3. Anjing akan diperkenalkan kepada juri dengan menggunakan tali penuntun yang biasa. Tali penuntun harus dipegang dengan longgar.

4. Juri harus menghindari segala jenis provokasi. Anjing harus menerima untuk disentuh.

Penilaian

1. Perilaku positif dari anjing: Anjing menunjukkan dirinya dalam keadaan netral, percaya diri, pasti, penuh perhatian, penuh tenaga, dan tenang.

2. Kasus yang masih bisa diterima: Anjing menunjukkan sedkit kurang stabil atau sedikit gugup, sedikit merasa tidak aman. Anjing yang demikian masih diperbolehkan untuk ujian, tetapi harus diperhatikan dengan seksama selama ujian berlangsung.

3. Perilaku negatif atau kesalahan perilaku dari anjing: Anjing yang pemalu, tidak merasa aman, takut, sensitive terhadap suara tembakan, tak bisa dikontrol, yang menggigit atau agresif akan didiskualifikasi.

(10)

Evaluasi

Kinerja anjing dievaluasi dengan poin dan peringkat (kualifikasi). Peringkat (kualifikasi) dan nilai-nilai yang berhubungan harus mencerminkan kualitas dari masing masing rutinitas.

Tabel nilai:

Nilai

Maksimum Sempurna

Sangat

Baik Baik Memuaskan Kurang

5 poin 5 4.5 4 3.5 3.0-0 10 poin 10 9.5-9.0 8.5-8.0 7.5-7.0 6.5-0 15 poin 15.0-14.5 14.0-13.5 13.0-12.0 11.5-10.5 10.0-0 20 poin 20.0-19.5 19.0-18.0 17.5-16.0 15.5-14.0 13.5-0 30 poin 30.0-29.0 28.5-27.0 26.5-24.0 23.5-21.0 20.5-0 35 poin 35.0-33.0 32.5-31.5 30.5-28.0 27.5-24.5 24.0-0 70 poin 70.0-66.5 66.0-63.0 62.5-56.0 55.5-49.0 48.5-0 80 poin 80.0-76.0 75.5-72.0 71.5-64.0 63.5-56.0 55.5-0 100 poin 100.0-96.0 95.5-90.0 89.5-80.0 79.5-70.0 69.5-0

Perhitungan dalam persentase:

Evaluasi Persentase Perolehan Pengurangan

Sempurna = minimal 96% Atau sampai minus 4% Sangat Baik = 95 s/d 90% Atau minus 5 s/d 10% Baik = 89 s/d 80% Atau minus 11 s/d 20% Memuaskan = 79 s/d 70% Atau minus 21 s/d 30% Kurang = dibawah 70% Atau minus 31 s.d 100%

Selama pengevaluasian terhadap fase tertentu hanya nilai penuh yang diberikan. Namun dengan rutinitas yang berdiri sendiri, sebagian nilai dapat diberikan. Untuk hasil akhir jika nilai yang diberikan dengan tidak penuh, nilai tersebut dapat dibulatkan ke atas maupun ke bawah.

Bila terjadi jumlah total nilai yang sama, nilai tertinggi pada bagian C yang akan menang. Bila pada bagian C masih terjadi kesamaan, maka nilai bagian B yang tertinggi yang akan menang. Total nilai yang ketepatan bersamaan pada ke tiga bagian ujian tersebut, akan tercatat seri.

Diskualifikasi:

Jika seekor anjing meningggalkan pawang atau lapangan sewaktu ujian dan tidak kembali setelah menerima tiga perintah, anjing tersebut akan didiskualifikasi.

Semua nilai yang diperoleh akan dihapus. Tidak ada nilai atau peringkat yang diisi dalam buku penilaian logbook. Jika seorang juri menemukan kesalahan temperamen pada anjing, perilaku yang tidak sportif dari pawang (seperti alcohol, membawa barang-barang untuk motivasi anjing dan/atau makanan anjing), melanggar peraturan, melanggar peraturan anti kekerasan terhadap hewan atau melanggar adat istiadat setempat, tim ini akan didiskualifikasi dari ujian lebih lanjut.

Jika pawang tidak dapat mengontrol anjingnya (seperti pengawalan belakang/samping, anjing tidak mau lepas menggigit, anjing menggigit helper di tempat lain selain pengaman tangan sleeve) maka tim ini akan didiskualifikasi untuk ujian lebih lanjut.

(11)

Tingkah Laku Konsekuensi

• Perilaku yang tidak sportif dari pawang contoh seperti membawa barang mainan dan / atau makanan

• Pelanggaran terhadap peraturan ujian, undang-undang anti kekerasan hewan, atau adat istiadat setempat.

• Dugaan penipuan dalam penggunaan kalung seperti contoh, paku yang tersembunyi, kalung karet dll.

Berlaku untuk seluruh area ujian

DISKUALIFIKASI dan tidak ada nilai yang diperoleh, tidak ada peringkat.

TIDAK ADA KRITIK !!!

Tidak lulus ujian temperamen

DISKUALIFIKASI karena kurangnya termperamen yang benar dan tidak ada nilai yang diperoleh, tidak ada peingkat

TIDAK ADA KRITIK !!!

Anjing meninggalkan pawang dan lapangan dan tidak kembali setelah diberikan tiga kali perintah

DISKUALIFIKASI, tidak ada nilai yang diperoleh, tidak ada peringkat

TIDAK ADA KRITIK !!!

Bantuan

Pengurangan wajib yang ditentukan dalam peraturan ujian harus dipertimbangkan. Jika seorang pawang membantu anjingnya, ini harus diputuskan dan dikurangi nilainya.

Evaluasi

Suatu ujian dinyatakan “lulus” apabila anjing mendapatkan total nilai minimal 70% dari total nilai maksimum.

Nilai

Maksimum Sempurna

Sangat

Baik Baik Memuaskan Kurang

100 poin 100-96 95-90 89-80 79-70 69-0

300 poin 300-286 285-270 269-240 239-210 209-0

200 poin (FH) 200-192 191-180 179-160 159-140 139-0

Gelar Anjing Kerja

Gelar "International Working Champion" (CIT) akan diberikan oleh FCI setelah pawang mengajukan gelar tersebut melalui PERKIN.

Penghargaan CACIT dan reserve CACIT untuk anjing diperoleh dari kejuaraan yang mendapatkan izin dari FCI dan untuk anjing yang dipresentasikan pada tingkat tertinggi (Class 3). Semua anggota nasional FCI (LAO) harus diundang untuk acara CACIT. Minimal 2 juri yang harus diundang

(12)

dengan satu juri dari Negara anggota lainnya. Penghargaan ini diberikan atas usulan dari juri. Penghargaan CACIT dan reserve CACIT hanya dapat diberikan berdasarkan rekomendasi dibawah ini:

• Minimal peringkat untuk anatomi yang harus dicapai adalah “sangat baik (SG)” pada acara dogshow.

• Diujian minimal peringkat yang harus dicapai adalah “sangat baik (SG)”. Penghargaan tidak secara otomatis terkait dengan peringkat yang dicapai.

• Trah anjing harus merupakan dari grup 1, 2 dan 3 dari tata nama trah FCI yang tunduk pada ujian anjing kerja (anjing pelacak dan karya guna)

Gelar “Indonesia Working Champion” akan diatur melalui Organisasi Nasional (PERKIN).

Buku Penilaian

Setiap anjing yang berpartisipasi harus memiliki buku penilaian (logbook). Buku penilaian diterbitkan menurut kebijakan dari organisasi dimana pawang bernaung. Penting untuk dicatat, hanya satu buku penilaian (logbook) yang boleh diterbitkan untuk setiap seekor anjing. Organisasi yang menerbitkan buku penilaian tersebut dituntut untuk dapat bertanggung jawab atas penerbitannya. Hasil dari ujian harus ditulis dalam buku penilaian tersebut apapun keadaannya oleh juri dan begitu juga oleh sekretaris ujian yang memeriksa ulang pencatatan dibuku penilaian dan menanda tangani buku penilaian tersebut.

Sejak dari tahun 2012, diperlukan pencatatan dalam buku penilaian sebagai berikut: nomor anggota, nama dan trah anjing, identitas dari anjing (nomor tato / nomor chip). Nama dan alamat dari pemilik anjing, pencatatan total nilai dari bagian fase A, B dan C, kualifikasi dan peringkat TSB. Nama Juri dan tanda tangannya.

Kewajiban

Pemilik anjing bertanggung jawab atas kecelakaan atau kerugian materi setiap orang yang disebabkan oleh anjingnya. Oleh karena itu, pemilik harus memiliki asuransi yang mencukupi. Jika terjadi suatu kecelakaan, pawang bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan anjing yang dibawanya selama ujian. Pawang setuju dengan instruksi yang diberikan oleh juri dan panitia dan kemudian melaksanakannya atas kemauannya sendiri dengan segala resiko ditanggung sendiri.

Vaksinasi

Atas permintaan juri atau sekretaris ujian, handler harus menyediakan bukti vaksinasi yang telah diberikan kepada anjingnya (sertifikat vaksinasi).

Hari Ujian

a) Sabtu, Minggu dan Liburan

Hari ujian biasanya pada akhir minggu begitu juga libur resmi. Ujian BH/VT dapat juga dilakukan pada hari ujian resmi.

Diperbolehkan untuk ujian BH/VT dan ujian IPO-1/FH-1 bersamaan dengan satu ujian 2 hari (Jumat-Sabtu), (sabtu-minggu) pada satu atau dua klub yang berbeda. Tidak ada masa tunggu antara BH/VT dan IPO-1/FH-1

(13)

b) Ujian Hari Jumat

Ujian pada hari jumat hanya boleh dilakukan bila bersamaan dengan hari sabtu.

Catatan: Jumat hanya dapat digunakan apabila anjing yang akan tampil pada hari sabtu terlalu

banyak kemudian dapat diakomodir. Waktu untuk mulai ujian adalah setelah jam 12 siang. Jumlah peserta ujian untuk IPO/FH diambil setengah.

Untuk ujian murni BH/VT dapat diuji hingga 7 anjing.

Ujian Jumat bersamaan dengan ujian sabtu yang digunakan untuk ujian IPO/FH harus selesai pada hari sabtu.

Masing-masing anjing boleh menyelesaikan ujian mereka pada hari jumat.

Pengecualian: Jika peserta, yang berencana mengikutkan anjingnya pada hari jumat untuk ujian BH/VT, mereka boleh mulai pada hari jumat jika kemudian pada hari sabtu mereka ujian untuk IPO-1 atau FH-1 dan tidak ada kelebihan jumlah peserta. Perhatikan otorisasi panduan acara.

c) Regulasi Hari Libur

Pada waktu libur informasi tentang hal ini dapat disamakan dengan yang diatas.

Pengecualian: Perhatikan peraturan hari libur dari pemerintah untuk masing-masing Negara begitu

juga panduan FCI-MV.

Setengah hari sebelum hari libur yang jatuh dalam satu minggu tidak dapat digunakan.

Pengawasan Ujian

Organisasi Nasional (PERKIN) bertugas untuk mengawasi. Organisasi Nasional (PERKIN) dapat mengutus seseorang yang berpengetahuan luas untuk mengawasi acara dan memastikan acara tersebut berjalan sesuai dengan peraturan yang tertulis pada buku panduan yang masih berlaku.

Upacara Penghargaan / Piala

Upacara penghargaan dilaksanakan secara terpisah setelah selesai ujian dari berbagai bagian fase IPO1-3, FH1, FH2, IPO-FH, BH/VT

Jika beberapa anjing memperoleh total nilai yang sama pada ujian IPO1-3, maka hasil nilai ujian bagian face C menjadi factor utama kemenangan. Jika pada bagian fase C ini nilai masih sama, maka yang menjadi factor kedua kemenangan adalah bagian fase B. Jika semua bagian fase sama hasil nilainya, maka semua anjing mendapatkan peringkat yang sama. Pertimbangan ujian ulangan tidak akan dilakukan dan akan memperoleh tempat yang sama. Umumnya, semua peserta ujian diharuskan hadir pada acara penghargaan ini. Ujian resmi selesai dengan acara penghargaan dan menyerahkan kembali semua dokumen ujian.

(14)

Peraturan Seorang Helper / Figuran

A) Pra-syarat kerja sebagai helper pada bagian fase “C“

1. Buku panduan dan peraturan ujian mengenai pekerjaan helper harus diikuti.

2. Helper pada bagian fase ‘C’ adalah merupakan asisten juri pada hari ujian tersebut. 3. Untuk keamanan pribadi begitu juga alasan keamanan dan kewajiban, helper harus

menggunakan pakaian pengaman (celana pengaman, jaket pengaman, pelindung lengan, pelindung kemaluan, dan sarung tangan jika perlu) apakah itu latihan, ujian dan pertandingan.

4. Sepatu dari helper haruslah sesuai untuk cuaca dan kondisi yang berbeda-beda. Sepatunya harus menyediakan keamanan waktu berdiri dan memberikan daya gesek yang baik (tidak boleh licin)

5. Sebelum bagian fase ‘C’ dimulai, helper menerima instruksi dari juri. Dia harus melakukan tugasnya sesuai instruksi juri.

6. Helper harus mengikuti instruksi pawang selama rutinitas pelucutan senjata/ pencarian helper sesuai dengan peraturan ujian. Dia harus memberikan kesempatan kepada pawang untuk memanggil anjingnya ke posisi awal sebelum proses pengawalan baik itu pengawalan samping atau belakang dimulai.

7. Pawang boleh latihan dengan helper pada waktu ujian klub. Jika terdapat lebih dari enam anjing yang ikut ujian, maka diwajibkan untuk menggunakan dua helper. Pada ujian tingkat nasional, seperti pertandingan, ujian kualifikasi, kejuaraan, dll, umumnya wajib menggunakan 2 helper. Pada semua acara ini, diperbolehkan menggunakan seorang helper yang tinggal serumah dengan salah satu pawang.

B) Peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan helper ujian 1. Umum:

Selama ujian, juri diharuskan untuk mengevaluasi tingkat pelatihan dan jika mungkin kualitas dari anjing (sebagai contoh kemauannya, perilaku instingnya, kemampuan untuk mengatasi tekanan, kepercayaan diri, dan kepatuhan). Juri dapat mengevaluasi secara objektif terhadap apa yang dia lihat dan dengar bedasarkan pengamatannya selama ujian berlangsung.

Aspek ini, khususnya untuk menjaga kondisi ujian yang adil (yang berarti menawarkan kondisi yang sama kepada semua peserta) dengan memastikan bahwa helper memberikan gambarang yang seimbang kepada juri pada waktu menguji.

Oleh karena itu, susunan ujian bagian fase ‘C’ tidak bisa diserahkan begitu saja kepada helper, terlebih lagi helper harus mengikuti beberapa peraturan yang pasti.

Juri harus memeriksa bahwa masing-masing elemen dari evaluasi yang terpenting dari bagian fase “C” harus dicapai. Sebagai contoh, kemampuan untuk mengatasi tekanan, kepercayaan diri, kemauan, perilaku insting (alamiah), kepatuhan. Lebih jauh lagi, juri harus mengevaluasi kualitas dari gigitan anjing yang akan diuji. Jadi juri dapat dengan benar mengevaluasi gigitan anjing, helper harus memberikan kesempatan kepada anjing untuk mendapatkan gigitan yang baik, dan dimana tingkat tekanan diuji, helper harus dapat memberikan tekanan yang benar pada anjing. Helper harus berjuang keras untuk memberikan kinerja yang merata, jadi kebutuhan dari evaluasi dapat dicapai.

(15)

2. “Menjaga dan menggonggong”

Helper berdiri di tempat yang tidak terlihat oleh pawang dan anjing dengan pelindung lengan sedikit siku tanpa gerak dan tanpa mengambil posisi tubuh yang mengancam di tempat persembunyian yang telah ditentukan. Pelindung tangan berfungsi sebagai pengaman tubuh. Pada waktu menjaga dan menggonggong, anjing harus menjaga helper, motivasi apapun dari helper tidak diperbolehkan. Tongkat pemukul yang empuk dipegang disamping sebelah helper.

3. “Pencegahan usaha helper melarikan diri”

Setelah rutinitas “menjaga dan menggonggong”, pawang memanggil helper keluar dari tempat persembunyian. Helper melangkah keluar dari tempat persembunyian dengan langkah normal dan mengambil posisi di titik yang telah ditentukan oleh juri (posisi yang ditandai). Posisi dari helper harus dipastikan bahwa pawang dapat meletakan anjingnya dengan jarak 5 langkah dari sisi sebelah helper yang ada pelindung tangan adalah merupakan tanda tempat helper berada. Haruslah jelas bagi pawang ke arah mana helper akan bergerak untuk menghindari gigitan.

Dengan isyarat dari juri, helper membuat suatu gerakan mendadak untuk melarikan diri dengan langkah yang cepat dan lurus, tanpa memperlihatkan gerakan secara berlebihan atau gerakan yang tidak terkontrol. Pelindung lengan harus tetap stabil dan anjing harus diberikan kesempatan untuk mendapatkan gigitan maksimum. Helper tidak diperbolehkan berbalik arah ke anjing selama melarikan diri tetapi dapat membawa anjing dalam area penglihatannya. Helper harus menahan pelindung lengan dari tarikan anjing yang ingin melepasnya. Segera setelah anjing menggigit pelindung tangan tersebut, helper harus terus berlari lurus kedepan bersamaan dengan menarik pelindung tangan kearah mendekati badannya.

Juri menentukan seberapa jauh helper harus melarikan diri. Helper berhenti melarikan diri ketika menerima isyarat dari juri. Suatu gerakan yang energetic dari helper selama rutinitas melarikan diri memberikan juri suatu kesempatan maksimum untuk mengevaluasi. Segala bentuk bantuan yang diberikan oleh helper, memberikan pelindung lengan yang berlebihan sebelum anjing bereaksi, hasutan suara atau memukulkan tongkat pemukul ke celana pelindung sebelum atau selama rutinitas

(16)

melarikan diri, memegang pelindung tangan dengan lemas, memperlambat larinya begitu juga berhenti melarikan diri seenaknya, dll, adalah di larang.

Menghentikan rutinitas - perhatikan no.8 (berlaku untuk semua rutinitas)

4. “Pertahanan anjing selama rutinitas penjagaan”

Setelah rutinitas penjagaan, atas isyarat dari juri, helper membuat suatu gerakan penyerangan balik terhadap anjing. Tongkat pemukul yang empuk digunakan dengan membuat suatu gerakan mengancam dengan posoisi tongkat ada diatas pelindung lengan tanpa memukul anjing tersebut. Pada saat yang bersamaan, anjing memberikan gigitan secara frontal dan mengikuti gerakan kedepan dengan memberikan perlawanan, tanpa menggerakan pelindung tangan. Pelindung tangan harus dipegang erat dekat dengan tubuh. Sekali anjing tersebut menggigit pelindung tangan, helper bergerak dan menempatkan anjing ke sampingnya dan rutinitas penekanan dimulai secara langsung. Helper harus membawa semua anjing pada arah yang sama. Oleh karena itu, juri harus memposisikan dirinya di tempat yang paling mungkin untuk mengamati dan mengevaluasi perilaku anjing sewaktu menyerang, selama rutinitas penekanan, mengevaluasi gigitan, melepaskan gigitan dan rutinitas penjagaan. Membawa anjing ke arah handler tidak diijinkan.

Pukulan dengan tongkat pemukul yang lunak harus berada diantara daerah pundak dan punggung anjing. Intensitas pukulan tongkat harus sama terhadap semua anjing. Pukulan pertama dilakukan setelah bergerak 4-5 langkah, pukulan kedua setelah bergerak 4-5 langkah dari pukulan pertama selama fase tekanan. Setelah pukulan kedua, tambahan tekanan tanpa pukulan lagi harus ditunjukkan.

Juri menentukan lamanya durasi fase penekanan. Helper menghentikan fase penekanan setelah juri memberikan isyrat. Gerakan yang energik dari helper selama masa penyerangan memberikan peluang maksimal pada juri untuk melakukan evaluasi. Segala bentuk bantuan yang diberikan oleh helper dengan memberikan pelindung lengan sebelum anjing menyerang, hasutan suara atau memukulkan tongkat pemukul ke celana pelindung sebelum penyerangan dimulai, memegang pelindung lengan dengan lemas ketika anjing menggigit selama fase tekanan, intensitas yang tidak konsisten selama fase penekanan dan pemukulan dengan tongkat lunak, berhenti menyerang sesukanya ketika anjing menunjukkan kelemahannya, dll adalah dilarang.

Menghentikan rutinitas - perhatikan no.8 (berlaku untuk semua rutinitas)

5. “Pengawalan dari belakang (ujian tingkat 2+3)

Atas permintaan dari pawang, helper mendemonstrasikan suatu pengawalan dari belakang sejauh 30 langkah. Juri yang menentukan keadaan pengawalan. Helper tidak diijinkan untuk membuat gerakan mendadak apapun selama pengawalan. Tongkat dan pelindung lengan dibawa sedemikian rupa sehingga tidak menunjukkan suatu motivasi tambahan bagi anjing. Khususnya tongkat pemukul agar dibawa sedemikian rupa sehingga tidak kelihatan. Helper harus bergerak dengan langkah yang sama untuk semua anjing.

(17)

6. “Penyerangan pada anjing waktu pengawalan dari belakang (ujian tingkat 2+3)”

Serangan pada waktu pengawalan dari belakang dilakukan secara mendadak atas sinyal dari juri. Helper melakukan serangan dengan gerakan balik baik dari arah kiri maupun kanan dan berlari dengan energik kearah anjing. Tongkat pemukul digunakan untuk membuat suatu gerakan mengancam dengan posisi diatas pelindung tangan. Anjing harus dicegat dengan posisi pelindung tangan yang fleksibel, dimana helper tidak boleh berhenti. Setelah mencegat anjing, badan harus – jika memungkinkan – balik untuk menangkap anjing dan mengikuti gerakan tubuhnya. Gerakan tambahan apapun dari pelindung lengan harus dihindarkan. Begitu anjing menggigit pelindung lengan, helper menempatkan anjing disebelahnya dan fase penekanan dimulai dengan arah gerakan lurus kedepan. Helper harus membawa semua anjing dengan arah yang sama. Oleh karena itu, juri harus memposisikan dirinya sedemikian rupa agar dapat secara maksimal mengamati dan mengevaluasi bagaimana anjing beraksi sewaktu menyerang, selama fase penekanan, mengevaluasi gigitan, melepaskan gigitan dan rutinitas penjagaan. Membawa anjing ke arah pawang tidak diperbolehkan.

Juri menentukan lamanya durasi fase penekanan. Helper menghentikan fase penekanan setelah juri memberikan isyrat. Gerakan yang energik dari helper selama masa penyerangan memberikan peluang ideal pada juri untuk melakukan evaluasi. Segala bentuk bantuan yang diberikan oleh helper dengan memberikan pelindung lengan sebelum anjing menyerang, hasutan suara atau memukulkan tongkat pemukul ke celana pelindung sebelum penyerangan dimulai, memegang pelindung lengan dengan lemas ketika anjing menggigit selama fase tekanan, intensitas yang tidak konsisten selama fase penekanan dan pemukulan dengan tongkat lunak, berhenti menyerang sesukanya ketika anjing menunjukkan kelemahannya, dll adalah dilarang.

Menghentikan rutinitas - perhatikan no.8 (berlaku untuk semua rutinitas)

7. “Penyerangan pada anjing dari jarak jauh”

Berdasarkan isyarat dari juri, helper bergerak keluar meninggalkan tempat persembunyian dan bergerak dengan langkah berlari ke garis tengah lapangan tanpa menghentikan langkahnya dan berteriak dan sikap menyerang anjing dan pawang dengan penyerangan frontal dengan tongkat pemukul yang empuk.

Anjing harus dicegat helper tanpa berhenti dan menunjukkan pelindung lengan yang fleksibel. Setelah mencegat anjing, badan harus – jika memungkinkan – balik untuk menangkap anjing dan mengikuti gerakan tubuhnya. Gerakan tambahan apapun dari pelindung lengan harus dihindarkan. Begitu anjing menggigit pelindung lengan, helper menempatkan anjing disebelahnya dan fase penekanan dimulai dengan arah gerakan lurus kedepan. Helper harus membawa semua anjing dengan arah yang sama. Oleh karena itu, juri harus memposisikan dirinya sedemikian rupa agar dapat secara maksimal mengamati dan mengevaluasi bagaimana anjing beraksi sewaktu menyerang, selama fase penekanan, mengevaluasi gigitan, melepaskan gigitan dan rutinitas penjagaan. Membawa anjing ke arah pawang tidak diperbolehkan.

Juri menentukan lamanya durasi fase penekanan. Helper menghentikan fase penekanan setelah juri memberikan isyrat. Gerakan yang energik dari helper selama masa penyerangan memberikan peluang ideal pada juri untuk melakukan evaluasi. Segala bentuk bantuan yang diberikan oleh helper dengan memberikan pelindung lengan sebelum anjing menyerang, hasutan suara atau memukulkan tongkat pemukul ke celana pelindung sebelum penyerangan dimulai, memegang

(18)

pelindung lengan dengan lemas ketika anjing menggigit selama fase tekanan, intensitas yang tidak konsisten selama fase penekanan dan pemukulan dengan tongkat lunak, berhenti menyerang sesukanya ketika anjing menunjukkan kelemahannya, dll adalah dilarang.

Menghentikan rutinitas - perhatikan no.8 (berlaku untuk semua rutinitas)

8. “Menghentikan rutinitas” (diterapkan pada semua rutinitas)

Penghentian semua rutinitas proteksi harus dilakukan sedemikian rupa agar juri dapat mengamati genggaman ginggitan, melepaskan gigitan dan fase penjagaan dari anjing (jangan membelakangi juri, pertahankan kontak mata dengan juri). Ketika menghentikan rutinitas proteksi, helper harus mengurangi tekanan terhadap anjing., dia harus menghentikan rangsangan tanpa menggerakkan pelindung tangan. Pelindung tangan tidak diangkat tinggi, tapi tetap pada posisinya seperti posisi di rutinitas sebelumnya. Tongkat pemukul dipegang tanpa kelihatan dissamping badan. Tidak ada bantuan yang diberikan oleh helper selama fase melepaskan gigitan. Setelah anjing melepaskan gigitan, helper tetap menjaga kontak mata dengan anjing, dimana segala bentuk rangsangan tambahan tidak diperbolehkan. Untuk menjaga kontak mata dengan anjing, helper diperbolehkan ikut berputar terhadap anjing yang berputar mengitarinya, tetapi tanpa gerakan yang mendadak.

9. “Kegelisahan dan kegagalan dari anjing”

Helper harus tetap melanjutkan tekanan pada seekor anjing yang tidak menyerang atau yang

melepaskan gigitan pada pelindung lengan ketika rutinitas penekanan, sampai juri menghentikan rutinitas tersebut.Walau bagaimanapun helper tidak diijinkan untuk memberikan pertolongan apapun atau menghentikan rutinitas dengan sendirinya (tanpa isyarat dari juri). Anjing yang tidak melepaskan gigitan tidak boleh dipengaruhi oleh helper dengan menggerakan tongkat pemukul agar anjing melepaskan gigitan. Helper tidak diperkenankan untuk membuat anjing yang mempunyai kecenderungan untuk meninggalkan helper selama fase menjaga, untuk tetap bersama dengan helper dengan memberi rangsangan pada anjing tersebut. Pada semua rutinitas atau sebagian rutinitas, helper harus memposisikan dirinya aktif atau netral sesuai dengan peraturan ujian yang berlaku. Jika seekor anjing menabrak atau menggigit helper pada waktu fase menjaga, helper harus menghindari segala macam gerakan pertahanan.

Hak Disiplin

Sekretaris ujian bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban dan keamanan diseluruh area ujian. Juri berhak untuk menghentikan ujian jika ketertiban dan keamanan terganggu. Pelanggaran oleh pawang terhadap peraturan yang berlaku, pelanggaran terhadap peraturan ujian, pelanggaran terhadap undang-undang anti kekerasan hewan dan pelanggaran terhadap adat istiadat setempat akan menyebabkan ujian dihentikan.

Keputusan dari juri adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. Kritik apapun terhadap keputusan dapat menyebabkan pengusiran dari lapangan ujian dan akan diberikan sanksi disiplin. Dalam hal dokumen ujian, bahwa hal ini tidak berhubungan dengan keputusan ujian sebenarnya tetapi lebih ke hal pelanggaran peraturan terhadap juri, suatu keluhan dapat disampaikan. Keluhan ini harus dilakukan secara tertulis kepada masing-masing panitia/organisasi (PERKIN).

Keluhan ini hanya dapat disampaikan melalui pimpinan Klub dan harus ditanda tangani oleh pihak yang mengadu, pimpinan Klub dan saksi mata. Keluhan ini harus dilaporkan dalam waktu 8 hari

(19)

setelah ujian selesai. Penerimaan keluhan seperti itu bukan berarti keputusan juri akan dicabut dan pembuktian dengan video klips tidak bisa diterima.

Evaluasi TSB – Bagian Fase “C” (berlaku untuk seluruh level ujian)

Evaluasi TSB dapat digunakan untuk menggambarkan karakter anjing jika anjing tersebut akan digunakan sebagai indukan. Evaluasi TSB tidak mempengaruhi hasil ujian ataupun mempengaruhi peringkat. Seekor anjing harus menyelesaikan setidaknya satu rutinitas proteksi untuk menerima evaluasi “TSB”.

Peringkat jelas/nyata/pasti (a), ada/hadir/muncul (vh) dan kurang memuaskan (ng) menjelaskan karakteristik dibawah ini: Triebveranlagung = perilaku kemauan alamiah, Selbstsicherheit = kepercayaan diri, Belastbarkeit = kemampuan untuk mengatasi stress.

TSB - “yang jelas/nyata/pasti”

Diberikan kepada seekor anjing yang menunjukkan kemauan yang kuat untuk bekerja, insting yang jelas, kepastian dalam kinerjanya, menunjukkan dirinya dengan penuh percaya diri, memberikan perhatian sepenuhnya dan berkemampuan untuk mengatasi sejumlah tekanan/stress.

TSB – “yang ada/hadir/muncul”

Diberikan kepada seekor anjing yang memiliki keterbatasan mengenai kemauan untuk bekerja, perilaku insting, kepercayaan diri, penuh perhatian dan kemampuan untuk mengatasi tekanan.

TSB – “yang kurang memuaskan”

Diberikan kepada seekor anjing dengan kemauan bekerja yang kurang, insting yang kurang, kehilangan kepercayaan diri dan kurangnya kemampuan untuk mengatasi tekanan.

Peraturan khusus

Organisasi nasional (PERKIN) berhak untuk memperluas (memodifikasi) peraturan umum untuk area (negara) mereka. Seperti contoh peraturan mengenai surat ijin, kebutuhan dokter hewan, keputusan dari perlindungan binatang atau peraturan kesehatan dapat disesuaikan dengan undang-undang masing-masing Negara yang berbeda. Perintah boleh menggunakan bahasa ibu. Masing-masing Negara.

Kejuaraan Dunia

Peraturan dan kebijakan kejuaraan dunia FCI yang tertera di ‘Pflichtenhefte” (satu set spesifikasi) pada hakekatnya berlaku. Komisi untuk Anjing Karya Guna (Utility Dogs) yang bertanggung jawab dalam penerbitan dan peninjauan ulang ‘Pflichtenhefte” (satu set spesifikasi)

Evaluasi Temperamen

Test temperamen harus dilakukan sepanjang waktu ujian termasuk pada waktu acara penghargaan Jika seekor anjing ditemukan masalah temperamen yang menonjol, dia tidak dapat lulus untuk alas an ini meskipun hasil yang diperoleh adalah posisif . Jika seekor anjing gagal dalam tes temperamen, itu harus dicatat dalam buku penilaian. Anjing didiskualifikasi

(20)

1. Prinsip

a) Tes temperamen dilakukan sebelum masing-masing ujian dimulai

b) Tes tersebut harus dilakukan di tempat yang netral. Dalam pemilihan tempat, harus tidak boleh dekat dengan tempat ujian atau tempat untuk melacak.

c) Setiap anjing diuji secara terpisah.

d) Kerangka waktu harus diatur sedemikian sehingga anjing tidak langsung mulai pelacakan atau masuk ke lapangan ujian.

e) Anjing harus menggunakan tali penuntun (tali yang pendek – tanpa harness pelacakan, dll). Tali penuntun harus kendor. Tidak boleh memberikan perintah. Peratruan berikut ini harus ditaati selama evaluasi:

Evaluasi yang systematic tidak diperbolehkan, harus tergantung pada juri bagaimana caranya dimelaksanakan evaluasi tersebut, kemudian tidak ada variasi yang terlalu ekstrem dan semakin sedikit juri membuat nilai, semakin mulus dan aman ujian itu berjalan.

Evaluasi dilaksanakan lebih ke kehidupan sehari-hari, rangsangan yang tidak biasa harus dihindarkan. Pengecekan identitas adalah bagian yang wajib untuk tes temperamen. Tes temperamen tidak hanya dilakukan pada awal ujian, tetapi selama acara ujian berlangsung. Jika juri menemukan kelemahan temperamen, dia harus uji kembali untuk memastikannya (contoh. Tes tembakan). Pengulangan diperbolehkan untuk membuat kepastian, juri tdak diperbolehkan menyentuh anjing.

2. Tata Cara Pengontrolan Identitas

Pengontrolan identitas merupakan bagian yang wajib diuji. Ini dapat dilakukan dengan memeriksa nomor tato atau menggunakan alat pembaca chip untuk memeriksa chip anjing. Anjing yang tidak memiliki surat silsilah atau nomor tato, harus di chip. Juri harus mencatat dicatatannya bahwa pemeriksaan telah dilaksanakan.

Jika nomor tato tidak mudah dikenal, angka tersebut yang dicatat. Nomor tato harus sesuai dengan yang tertera di surat silsilah pedigree. Jika sangat susah dikenal (contoh tidak bisa dibaca nomornya), maka catatan harus dicatat sedemikian rupa.

Jika nomor chip tidak teridentifikasi dari alat pembaca chip, maka catatan harus dicatat. Anjing boleh berkompetisi jika masuk akal untuk mengetahui bahwa anjing tersebut memang dimasukan chip dengan benar di Negara asalnya (contoh, catatan yang berhubungan tercatat dalam passport atau sertifikat kesehatan).

Pawang yang memiliki anjingnya yang dichip diluar negeri, atau siapa yang membeli anjingnya dari Negara lain, maka dia bertanggung jawab untuk menyediakan alat pembaca chip yang benar. Anjing yang tidak dapat diidentifikasi tidak boleh mengikuti acaara ujian.

3. Hasil dari tes temperamen Penampilan positif = lulus

- Anjing percaya diri

- Anjing tenang, aman dan penuh perhatian - Anjing hidup dan penuh perhatian

- Anjing tidak memihak dan baik hati

Terbatas = perlu perhatian khusus

- Anjing tidak stabil tetapi tidak agresif dan seimbang diseluruh ujian - Sedikit gelisah, tetapi dapat lebih tenang diseluruh ujian

(21)

Anjing yang tidak boleh berpartisipasi dalam ujian

- Merasa tidak aman dan takut, menjauh dari seseorang - Gugup, agresif, berisik, gigit karena takut

- Agresif, anjing yang mengigit

4. Entri

Seekor anjing yang jelas nyata dikeluarkan dari ujian harus mengikuti catatan seperti ini: “Diskualifikasi” karena kurangnya temperamen.

Semua nilai yang dia peroleh harus dihapus.

Tidak mendapatkan nilai, jika nilai telah diumumkan.

5. Larangan

Jika seekor anjing tidak lulus ujian temperamen karena kurangnya temperamen, dia harus dikeluarkan dari ujian. Apapun kesimpulan dan keputusan yang dihasilkan ditangani melalui klub organisasi itu sendiri.

Anjing yang tidak menunjukkan keyakinan pada tembakan:

Pertama, sangat penting untuk menentukan bahwa anjing yang agresif terhadap suara tembakan, tidak termasuk dalam kategori ini. Tingkah laku agresif kena pada evaluasi temperamen.

Jiga seekor anjing takut suara tembakan, maka dia akan segera dihentikan dari ujian. Tidak ada nilai yang diberikan.

Apa yang perlu kita pahami dari takut suara tembakan?

Contoh: - Anjing berdiri dan menunjukkan rasa takut dan lari

- Melarikan diri dengan tingkah laku yang sama ke pawangnya

- Menunjukkan rasa panic dan takut dan coba tinggalkan area atau tinggalkan area - Menunjukkan rasa panic dan takut dan lari kemana-mana

Selama evaluasi, harus ditentukan jika perilaku tersebut karena kesalahan latihan atau dia berdiri bukan karena suara tembakan.

Dalam kasus-kasus yang meragukan, juri bertanggung jawab untuk menentukan jika itu adalah takut karena suara tembakkan dengan meminta pawang memasang tali penuntun pada anjingnya. Dari jarak 15 langkah, juri akan meminta tembakan tambahan dimana anjing dituntun dengan tali yang longgar.

Ujian kepatuhan dengan tes temperamen dan pengecekan dokumentasi pawang

Semua ujian dan kejuaraan tunduk pada kondisi dalam pelaksanaan dan budidaya berpartisipasi dalam acara olah raga. Cara pelaksanaan dan masing-masing evaluasi dijelaskan sebagai berikut. Peraturan ini berlaku untuk semua yang terlibat dan semua peserta untuk memenuhi kebutuhan ini. Acara ini harus dibuat umum; tempat dan waktu mulai ujian harus diinformasikan secara terbuka kepada para anggota, dan hanya dilaksanakan jika anggota organisasi FCI telah memiliki otorisasi acara. Anggota organisasi terikat dengan kerangka aturan ini.

(22)

Panduan Umum

Semua pawang anjing diijinkan untuk berpartisipasi dimana mereka harus membuktikan bahwa tes tertulis yang mengatur peraturan ini telah diuji dengan sukses untuk mendapatkan sertifikat FCI, atau kepada siapa yang dapat menunjukkan sertifikat yang dikeluarkan oleh organisasi nasional (PERKIN)

Peserta, yang pertama sekali mengikuti ujian FCI BH dan tidak memiliki sertifikat dari ujian tertulis, harus mengikuti ujian tertulis terlebih dahulu sebelum ujian dimulai dan harus lulus sebelum mereka diperbolehkan mengambil ujian praktek.

Semua anjing dari semua trah dan ukuran diperbolehkan untuk berpartisipasi. Usia minimum adalah 15 bulan. Dalam rangka untuk melaksanakan ujian BH minimal harus ada 4 peserta dalam ujian, Jika ujian BH digabungkan dengan bagian fase lain, maka minimal 4 peserta tersebut dapat ujian (contoh IPO, FH, BH). Jumlah peserta pada hari ujian tidak lebih dari 10-15 dan ini ditentukan dengan jumlah bagian fase yang diuji, dimana tidak boleh melewati batas 30 bagian fase. (Ujian BH termasuk ujian tertulis dihitung 3 fase, tanpa bagian teori dihitung 2 fase).

Tes Temperamen

Sebelum ujian BH dimulai semua anjing yang mengikuti acara ini harus mengikuti evaluasi temperamen, dimana pengecekan identitas nomor tato atau nomor chip harus dilakukan. Anjing yang tidak memiliki identifikasi tidak dapat mengikuti ujian ini. Evaluasi temperamen ini diambil selama ujian berlangsung. Anjing yang tidak lulus ujian tes temperamen tidak dapat berpartisipasi dalam ujian ini. Jika anjing yang lulus tes temperamen menunjukkan kelemahan temperamen pada waktu ujian, juri boleh mengeluarkannya dari tes selanjutnya dan membuat catatan pada logbook sebagai berikut – “Tes Temperamen / Prilaku tidak lulus”. Tes tembakan tidak dilakukan pada ujian BH/VT.

Evaluasi

Anjing yang tidak mencapai 70% dari total nilai fase A, tidak boleh mengikuti tes keramaian yang merupakan bagian dari fase B.

Diakhir ujian, hasil nilai tidak diberikan, melainkan hanya “Lulus” atau “Tidak Lulus” akan diberikan oleh juri. Ujian lulus apabila 70% dari nilai fase A tercapai. Dan juri menyatakan bahwa fase B memadai. Terserah kepada juri, atas permintaan dari panitia, untuk menentukan juara dalam acara penghargaan.

Titel yang diperoleh tidak berlaku untuk pembiakan, penunjukkan survei kualitas trah atau penempatan untuk pameran dari anggota Organisai FCI. Tidak ada kerangka waktu untuk mengulangi ujian ini. Masing masing hasil ujian dimasukan secara independen dalam buku penilaian (logbook)

(23)

A)

Ujian kepatuhan di lapangan Pelatihan. Total 60 poin

Masing-masing rutinitas dimulai dan diakhiri pada posisi awal. Anjing duduk disebelah kiri dengan lurus, tenang dan sikap yang penuh perhatian disamping pawang dengan pundaknya sejajar dengan lutut pawang. Dengan asumsi posisi awal hanya sekali pada waktu awal rutinitas. Pawang mengambil posisi awal dengan cara yang sportif. Kaki terbuka seperti posisi istirahat ditempat tidak diperbolehkan. Akhir dari posisi awal rutinitas sebelumnya boleh digunakan seagai posisi awal dari rutinitas yang berikutnya. Bantuan gerakan tubuh tidak diperbolehkan, karena ini dapat menyebabkan pengurangan nilai. Membawa artikel atau mainan yang bersifat motivasi anjing tidak diperbolehkan. Jika seorang pawang mengalami cacat fisik dan tidak dapat menyelesaikan bagian dari rutinitas tertentu dengan benar, dia harus memberitahukan juri tertelebih dahulu sebelum ujian dimulai. Jika seorang pawang yang mengalami cacat fisik tidak dapat membawa anjingnya disebelah kiri, maka dia dapat membawanya disebelah kanan.

Juri memberi tanda untuk mulai dari masing masing rutinitas. Selain dari itu, seperti balik kiri, diam, pergantian kecepatan langkah, dll, dilakukan secara bebas. Bagaimanapun, diperbolehkan untuk minta instruksi dari juri.

Mengelus anjing diperbolehkan setelah masing masing rutinitas selesai dilakukan. Setelah itu pawang boleh mengambil posisi awal yang baru. Perlu ada jeda waktu yang jelas antara mengelus dan posisis awal (lebih kurang 3 detik).

Anjing harus tetap pada posisi kiri pawang selama rutinitas berlangsung. Sketsa: Jalan dengan / tanpa tali penuntun

Posisi awal mulai “G” juga adalah posisi akhir dari rutinitas tersebut.

Di Grup, pawang dan anjingnya harus mengelilingi satu orang dari sisi kiri dan satu kanan dari sisi kanan.

(24)

1. Jalan dengan tali penuntun (15 poin) Perintah: “Heel/Samping”

Dari posisi awal perintah “heel/samping”, anjing dengan tali penuntun, menggunakan kalung leher tersertifikasi yang dijual dipasaran atau harness yang memenuhi aturan perlindungan hewan, mengikuti pawang dengan senang hati. Kalung leher choke chain tidak boleh digunakan pada ring hidup.

Ketika pawang kedua, setelah menuntun anjingnya ke tempat untuk “tiarap dan menunggu”, adalah merupakan posisi awal dari rutinitas ini, pawang pertama harus juga berada di posisi awal dan dari sini ujuan kedua anjing dimulai.

Di awal rutinitas, anjing dan pawang berjalan lurus sejauh 50 langkah tanpa berhenti, kemudian balik kiri dan setelah 10‐15 langkah mereka menunjukkan langkah cepat dan langkah pelan dengan perintah “heel/samping”. Transisi dari langkah cepat ke langkah pelan harus dilakukan tanpa langkah transisi apapun. Pada langkah normal harus ada 2 belok kanan, satu belok kiri dan dua balik kiri yang ditunjukkan sesuai dengan sketsa. Begitu juga berhenti berjalan diam ditempat setelah balik kiri kedua.

Anjing harus tetap disebelah kiri pawang dengan pundaknya sejajar dengan tinggi lutut pawang. Pada rutinitas ini hanya balik kiri yang ditunjukkan oleh pawang.

Berhenti berjalan diam ditempat ditunjukkan sekali pada waktu jalan normal sesuai dengan skema setelah balik kiri kedua.

Pawang diperbolehkan untuk menggunakan perintah “heel/samping” ketika memulai satu rutinitas dan ketiga pergantian kecepatan langkah. Ketika pawang berhenti anjing harus segera duduk tanpa bantuan apapun dari pawang. Pawang tidak boleh mengubah posisi awal dan tidak boleh bergerak mendekat ke anjing bila anjing menjauh dari pawang. Tali penuntun harus dipegang ditangan kiri selama rutinitas ini dan harus dalam keadaan kendor. Pada akhir dari rutinitas ini dan atas instruksi dari juri, pawang harus melanjutkan jalannya ke grup yang terdiri dari 4 orang.

Anjng jalan ketinggalan, kemajuan, tidak rapat atau lebar, pelan duduknya dekat pawang merupakan kesalahan.

Grup

Jalan melalu grup yang orangnya bergerak harus ditunjukkan baik dengan atau tanpa tali penuntun. Pawang harus melakukan paling sedikit sekali mengelilingi orang dari sisi kiri dan dari sisi kanan (contoh seperti angkan 8). Setiap kali pawang melewati grup, dia harus berhenti paling sedikit sekali dekat dengan seseorang. Tergantung pada juri bila dia meminta untuk mengulanginya. Sesuai instruksi dari juri, pawang dan anjingnya meninggalkan grup dan mengambil posisi awal. Mengelus anjing hanya diperbolehkan setelah meninggalkan grup dan ada diposisi awal.

Balik (180 derajat)

Jalan balik yang didemonstrasikan oleh pawang adalah balik kiri 180 derajat ditempat. Ada dua kemungkinan yang terjadi:

- Anjing memutar ke kanan belakan pawang

- Anjing menunjukkan balik kiri 180 derajat ditempat Dalam ujian satu dari kedua kemungkinan ini yang diperbolehkan.

(25)

2. Jalan tanpa tali penuntun (15 poin) Perintah: “Heel/Samping”

Atas petunjuk dar juri tali penuntun dilepaskan. Pawang mengalungkan tali penuntun ke bahunya atau dimasukan dalam kantongnya (bagaimanapun tidak disamping anjing) dan segera kembali kedalam grup orang yang bergerak dalam rangka untuk menunjukkan sekali mengelilingi dari sisi kanan dan sisi kiri (seperti angka 8) dan sekali diam dekan dengan orang grup. Setelah meninggalkan grup, pawang mengambil posisi awal sekali lagi dan kemundian memulai rutinitas 1 tanpa tali penuntun.

3. Rutinitas duduk (10 poin) Perintah: “Sit/Duduk”

Dari posisi awal pawang jalan lurus maju kedepan dengan anjingnya dengan bebas. Setelah 10-15 langkah pawang diam mengambil posisi awal dan perintah anjingnya “sit/duduk” dan terus berjalan sejauh 15 langkah dan balik menghadap anjingnya. Atas petunjuk dari juri, pawang kembali menjemput anjingnya dan menempatkan dirinya disebelah kanan anjingnya. Jika anjing melakukan apa saja selain dari duduk, contoh tiarap atau berdiri, maka 5 poin akan dikurangi.

4. Tiarap dihubungkan dengan panggil balik (10 poin) Perintah: “Tiarap/Down – Heel/Samping”

Dari posisi awal pawang jalan lurus kedepan dengan anjingnya setelah perintah “heel/samping”. Setelah 10-15 langkah pawang diam dan ambil posisi awal dan perintah “Tiarap/Down”. Pawang kemudian melanjukan jalan lurus kedepan sejauh 30 langkah dan balik menghadap anjingnya. Atas petunjuk dari juri pawang memanggil anjingnya. Anjing harus kembali kepawangnya dengan gembira dan dengan cepat dan duduk dekat didepan pawangnya. Atas perintah “Heel/Samping” anjing bergerak kesamping kiri pawang dengan rapat.

Jika anjing duduk atau berdiri, tetapi kembali dengan baik ketika dipanggil balik oleh pawang, maka 5 poin akan dikurangi.

5. Tiarap menunggu (10 poin)

Perintah: “Heel/Samping, Down/Tiarap, Sit/Duduk”

Sebelum memulai bagian fase B untuk anjing yang satu lagi dan atas petunjuk dari juri pada tempat yang sudah ditentukan, pawang melepaskan tali penuntun dan perintah “Tiarap/Down” dalam posisi yang lurus dan tanpa meninggalkan tali penuntun atau obyek yang lain dekat anjing. Pawang meninggalkan anjingnya tanpa melihat kebelakang dan menjauh sejauh 30 langkah dengan membelakangi anjingnya. Anjing harus tiarap dengan tenang tanpa pengaruh apapun dari pawang sementara anjing yang lain melakukan rutinitas 1 sampai 4. Atas perintah dari juri, pawang kembali ke anjingnya dan berdiri disamping kanannya. Setelah 3 detik dan atas perintah dari juri, anjing diperintah duduk, dan dia duduk dengan cepat dan lurus begitu perintah diberikan.

Perilaku gelisah dari pawang begitu juga bantuan tersembunyi dari pawang, perilaku gelisah dari anjing begitu juga dengan berdiri atau duduk akan mendapatkan pengurangan nilai. Jika anjing duduk atau berdiri, tetapi tetap pada posisinya maka sebagian nilai akan dikurangi.

Referensi

Dokumen terkait

Pada umumnya, tugas-tugas manajemen dalam organisasi dipukul rata karena didasarkan pada job description yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada titik ini, manajemen

Biaya ini merupakan biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha (biaya operasional). upah insentif dimaksudkan untuk memberikan upah atau gaji yang berbeda. Jadi

Dalam perhitungan kali ini, bentuk tangga yang digunakan adalah tangga bentuk U, karena pada saat survey, proyek yang didatangi menggunakan tangga bentuk U, sehingga

Data di analisis statistik chikuadat perolehan hasil penelitian Prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan metode kooperatif model group investigasi lebih baik dari pada

Dari hasil pra penelitian yang dilakukan di SMA MULIA PRATAMA MEDAN terkait dengan informasi kekerasan yang dilakukan oleh guru kepada siswa ternyata masih

Angka kumulatif survivor (hidup) diperoleh dari menjumlahkan hewan uji yang tetap hidup pada dosis terkecil yang tidak menyebabkan kematian (100% hewan uji tetap hidup) dengan jumlah

Hubungan unjuk kerja model pendingin dengan temperatur evaporator untuk semua variasi jumlah metanol, jumlah karbon aktif, konstruksi tabung generator dan kondisi awal

a) Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut BPS adalah jumlah nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor perekonomian disuatu