• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun yang"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

34 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non jasa keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2019 yang meliputi sektor pertanian, industri dasar dan kimia, industri barang, tambanng, properti, real estat dan konstruksi bangunan, perdagangan, jasa dan investasi , infrastruktur, utilitas dan transportasi dan industri lain-lain.

Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan beberapa kriteria. Perusahaan non jasa keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2018-2019 terdiri dari 618 perusahaan. Hasil penentuan sampel berdasarkan kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1

Hasil Kriteria Pemilihan Sampel Penelitian

No Kriteria Sampel Penelitian Jumlah

1. Perusahaan Non Jasa Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia 2018-2019 618

2. Perusahaan yang tidak menerbitkan annual report yang terpublikasi

pada tahun 2018-2019 (8)

3. Perusahaan yang tidak menerbitkan sustainability report yang

terpublikasi pada tahun 2018-2019 (569)

4. Perusahaan yang tidak memiliki data lengkap terkait dengan

variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian (9)

(2)

Tahun Pengamatan (Jumlah sampel x 2 tahun) 64 Sumber: Data sekunder yang telah diolah, 2020

Berdasarkan informasi pada tabel 4.1, dapat disimpulkan bahwa sampel yang digunakan pada penelitian ini sesuai dengan kriteria sampel yang ditetapkan yaitu sebanyak 64 perusahaan. Daftar nama perusahaan yang digunakan sebagai sampel disajikan pada lampiran 1.

B. Deskripsi Data

Statistik deskriptif merupakan statistik yang berhubungan dengan penyajian data informatif dan dapat menggambarkan data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, nilai tertinggi (maximum), nilai terendah (minimum), standar deviasi. Mean dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata. Nilai median digunakan untuk mengetahui nilai tengah. Nilai maximum digunakan untuk mengetahui nilai tertinggi dari data penelitian. Nilai minimum digunakan untuk mengetahui nilai terendah dari data penelitian. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah konservatisme akuntansi dan sustainability report. Sedangkan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Hasil pengujian deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :

(3)

Tabel 4. 2

Tabel Statistik Deskriptif

NP KSR SR Mean 0.941377 -0.887129 0.248111 Median 0.965323 -0.924544 0.247253 Maximum 2.057022 0.605363 0.560440 Minimum 0.079916 -1.565302 0.043956 Std. Dev. 0.407203 0.336438 0.100044 Probability 0.585905 0.000000 0.102183 Observations 64 64 64

Sumber : data diolah 2020

1. Variabel Konservatisme Akuntansi

Berdasarkan tabel 4.2 mengenai hasil uji deskriptif dengan menggunakan bantuan eviews10 menunjukkan bahwa observations dalam penelitian ini sebanyak 64. Pada penelitian ini nilai tertinggi (maximum) konservatisme akuntansi dimiliki oleh perusahaan dengan kode JAPFA atau JAPFA Comfeed Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,605363, sedangkan nilai terendah (minimum) dimiliki oleh perusahaan dengan kode UNVR atau Unilever Indoensia Tbk sebesar -1,565302. Pada tabel 4.1 konservatisme akuntansi memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar -0,887129 yang artinya rata-rata perusahaan memiliki konservatisme akuntansi negatif yaitu cenderung melaporkan laporan keuangan secara konservatif (Wibisono dan Fuad, 2019).

2. Variabel Sustainability Report

Berdasarkan tabel 4.1 mengenai hasil uji deskriptif dengan menggunakan bantuan eviews10 menunjukkan bahwa observations dalam penelitian ini

(4)

sebanyak 64. Pada penelitian ini nilai tertinggi (maximum) sustainability report dimiliki oleh perusahaan dengan kode PGAS atau PT Perusahaan Gas Negara Tbk yaitu dengan nilai 0,560440, sedangkan nilai terendah (minimum) dimiliki oleh perusahaan dengan kode ELSA atau Elnusa Tbk sebesar 0,043956. Pada tabel 4.1 sustainability report memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0,248111 yang menujukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang masuk dalam sampel penelitian mengungkapan kegiatan tanggung jawabnya sebesar 24%, sedangkan untuk nilai standar deviasi adalah sebesar 0,100044.

3. Variabel Nilai Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.2 mengenai hasil uji deskriptif dengan menggunakan bantuan eviews10 menunjukkan bahwa observations dalam penelitian ini sebanyak 64. Pada penelitian nilai tertinggi (maximum) nilai perusahaan dimiliki oleh perusahaan dengan kode MBSS atau Mitrabahtera Segara Sejati Tbk yaitu dengan nilai 2,057022 atau diatas 1 yang mendandakan bahwa saham pada perusahaan berada bada kondisi overstate yang menujukkan bahwa manajemen telah berhasil dalam mengelola aset perusahaan yang dapat berpotensi meningkatkan investasi perusahaan (Fatchan dan Trisnawati, 2018), sedangkan nilai terendah (minimum) dimiliki oleh perusahaan dengan kode INCO atau Vale Indonesia Tbk sebesar 0.079916 atau dibawah 1 yang menandakan bahwa saham dalam perusahaan tersebut mengalami undervalue yang menandakan bahwa manajemen telah gagal dalam mengelola aset perusahaan yang dapat berpotensi menurunnya investasi perusahan (Fatchan dan Trisnawati, 2018). Pada tabel 4.1 nilai perusahaan memiliki nilai rata-rata

(5)

(mean) sebesar 0.941377 yang menujukkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut dan nilai standar deviasi sebesar 0.407203.

C. Pemilihan Uji Regresi Data Panel Variabel Independen

Penggunaan model regresi yang dapat digunakan ada tiga macam, maka dalam penelitian ini akan menguji model mana yang paling tepat untuk digunkan dalam penelitian ini. Pengujian pertama adalah uji chow yang digunakan untuk memilih antara common effect model dan fixed effect model. Jika fixed effect model yang terpilih menjadi model, makauntuk selanjutnya akan dilakukan uji hausman untuk memilih antara fixed effect model dengan random effect model.

1. Uji Chow

Pengujian uji chow digunakan untuk memilih model regresi data panel mana yang paling baik antara common effect model dengan fixed effect model.

Tabel 4. 3 Tabel Hasil Uji Chow

Effect Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 22.430.617 (31,3) 0,0000 Cross-section

Chi-square

203.869.165 31 0,0000

Sumber : data diolah 2020

Hasil uji chow dapat dilihat dari nilai probabilitas Chi-square (Yamin et al., 2011). Jika nilai probabilitas Chi-square lebih besar dari tarif

(6)

signifikansi, maka H1 ditolak atau model yang dapat digunakan adalah common effect model. Sebaliknya, jika nilai probabilitas Chi-square lebih kecil dari tarif signifikansi, maka H1 diterima atau model yang digunakan adalah fixed effect model. Tarif signifikansi yang berlaku adalah sebesar 0,05. Berdasarkan pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas Chi-square 0,0000 lebih kecil dari 0,05 maka H1 diterima atau model yang paling tepat dan dapat digunakan dalah fixed effect model.

2. Uji Hausman

Pengujian hausman digunakan untuk memilih model regresi data panel yang paling baik antara fixed effect model dan random effect model.

Tabel 4. 4

Tabel Hasil Uji Hausman

Test Summary Chi-Sq Statistic Chi-Sq. D.f. Prob. Cross-section random 11.166.262 2 0,0038 Sumber : data diolah 2020

Hasil uji hausman dapat dilihat dari nilai probabilitas uji hausman yang lebih kecil dari tarif signifikasi, maka H1 diterima atau model yang tepat adalah menggunakan model fixed effect model. Sebaliknya, jika nilai probabilitas uji hausman lebih besar dari tarif signifikansi, maka H1 ditolak atau model yang digunakan adalah random effect model. Tarif signifikansi yang berlaku adalah sebesar 0,05. Berdasarkan pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas uji hausman adalah sebesar 0,0038 lebih

(7)

kecil dari 0,05 sehingga H1 diterima atau model yang paling tepat untuk digunakan adalah fixed effect model.

D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen dalam model regresi dapat berdistribusi dengan normal.

Gambar 1 Hasil Uji Normalitas

0 1 2 3 4 5 6 7 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10

Series: Standardized Residuals Sample 2018 2019 Observations 64 Mean 3.79e-18 Median -2.78e-17 Maximum 0.137469 Minimum -0.137469 Std. Dev. 0.059823 Skewness 2.39e-16 Kurtosis 2.516442 Jarque-Bera 0.623542 Probability 0.732149

Sumber: data diolah 2020

Hasil uji normalitas dengan bantuan eviews 10 ditunjukkan pada gambar 2 yang diketahui nilai probability signifikan lebih besar dari 0,05. Hal tersebut sesaui dengan kriteria dalam pengujian normalitas yang menujukkan nilai probability sebesar 0,732149 atau lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi dengan normal.

(8)

Uji multikolinieritas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada uji multikolinieritas menggunakan nilai kolerasi antar variabel indpenden. Penelitian ini melakukan pengujian multikolinieritas menggunakan Pearson Corellation. Kriteria Pearson Corellation untuk uji multikolinieritas adalah tidak lebih dari 0,90 (Gujarati dan Porter, 2009).

Tabel 4. 5

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: data diolah 2020

Hasil dari uji multikolinieritas dengan menggunakan bantuan eviews 10 ditunjukkan pada tabel 4.5 yang menujukkan nilai koefisien antar variabel konservatisme akuntansi senilai 0,044847 atau lebih kecil dari 0,90 dan variabel sustainability report senilai 0,044847 atau lebih kecil dari 0,90 yang berarti data tidak terjadi gejala multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan mengetahui apakah pada model regresi linier terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

KSR SR

KSR 1 0,044847

(9)

Tabel 4. 6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variable Coefficient Std.Error t-Statistic Prob. C 0,125862 0,111624 1,127555 0,2684 KSR -0,03662 0,107814 -0.339654 0,7365 SR 0,200295 0,20478 0,978096 0,3358

Sumber: data diolah 2020

Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan bantuan eviews 10 yang ditunjukkan pada tabel 4.6 menujukkan bahwa nilai probabilitas Uji Glejser dari variabel independen konservatisme akuntansi sebesar 0,7365 atau lebih besar dari 0,05 menujukkan bahwa data tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Tabel 4.6 juga menujukkan nilai probabilitas dari variabel indpenden sustaianbility report sebesar 0,3358 atau lebih besar dari 0,05 menujukkan bahwa data tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. 4. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi memiliki tujuan untuk mengetahui apakah model pada regresi linier terdapat korelasi antar kesalahan penganggu pada periode t dengan keselahan penganggu pada periode t-1 (Ghozali dan Ratmono, 2018).

(10)

Tabel 4. 7

Hasil Uji Autokorelasi

Autocorrelation Partial

Correlation AC PAC Q-Stat Prob . │ . │ . │ . │ 1 0.000 0.000 0.0000 1.000

Sumber: data diolah 2020

Hasil uji autoorelasi dilakukan dengan menggunakan bantuan eviews 10 yang ditujukkan pada tabel 4.7 menujukkan bahwa nilai probability adalah sebesar 1.000 atau lebih besar dari 0,05 yang menujukkan bahwa data dalam penelitian ini terbebas dari autokorelasi.

E. Uji Hipotesis Variabel Independen Tabel 4. 8

Tabel Keputusan Uji Hipotesis

Hipotesis Pengaruh Coefficient Prob Hipotesis

C 1,057256 0.0000 H1 KSR → NP 0,278311 0.0407 Diterima H2 SR → NP 0,528063 0.0409 Diterima Weighted Statistics Adj. R-Square 0.954676 F-Statistics 4.121182 Prob (F-Statistics) 0.000000 Sumber: data diolah, 2020

(11)

1. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) menjelaskan mengenai proporsi variabel terikat atau variabel depeden yang dapat dijelaskan variabel independen secara bersama-sama. Nilai dari koefisien determinasi (R2) berkisar dari 0 ≤ R2 . Semakin mendekati nilai 1, maka pengaruh pengaruh dari variabel independen akan semakin besar dalam menjelaskan variabel dependen, namun jika R2 mendekati nilai 0, maka pengaruh dari variabel independen akan semakin kecil dalam menjelaskan variabel dependen.

Berdasarkan pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (Adj.R squared) adalah senilai 0.954676 yang artinya dapat menjelaskan bahwa variabel independen konservatisme akuntansi dan sustainability report berpengaruh terhadap variabel dependen nilai perusahaan yaitu sebesar 95,46%, sedangkan 4,54% lainnya dijelaskan oleh faktor lain dari variabel independen dalam penelitian ini.

2. Uji Signifikansi Simulasi (Uji F)

Pada uji siginifikansi (uji F) dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas atau variabel independen mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat atau variabel dependen. Berdasarkan pada tabel 4.8 nilai probabilitas F-Statistic adalah sebesar 0.000000 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yaitu sebesar 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen dalam penelitian ini konservatisme akuntansi dan sustainability report secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan.

(12)

3. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Pada uji signifikansi parsial (Uji t) dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara persial. penjelasan mengenai uji signifikansi (Uji t) adalah sebagai berikut :

a. Konservatisme Akuntansi

Berdasarkan pada tabel 4.8 diketahui nilai probabilitas t-statistic variabel independen konservatisme akuntansi dengan menggunakan model Khan dan Watts (2009) dalam pengukurannya. Dapat disimpulkan bahwa nilai probabilitas t-statistic sebesar 0,0407 lebih kecil dari nilai signifikansi yaitu sebesar 0,05, yang dapat diartikan H1 diterima. Maka, variabel independen konservatisme akuntansi dengan menggunakan 64 data observasi yang digunakan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan.

b. Sustainability Report

Berdasarkan pada tabel 4.8 diketahui nilai probabilitas t-statistic variabel independen sustainability report dengan menggunakan sustainability report disclosure index (SRDI) dengan indeks GRI-G4 dalam pengukurannya. Dapat disimpulkan bahwa nilai probabilitas t-statistic sebesar 0,0409 lebih kecil dari nilai signifikansi yaitu sebesar 0,05, yang dapat diartikan H2 diterima. Maka, variabel independen sustainability report dengan menggunakan 64 data observasi yang

(13)

digunakan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan.

F. Pembahasan

1. Pengaruh Konservatisme Akuntansi Terhadap Nilai perusahaan Hipotesis pertama (H1) menyatakan bahwa variabel independen konservatisme akuntansi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan non jasa keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2019. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan eviews 10 diperoleh nilai probabilitas t-statistic sebesar 0,0407. Hal ini menujukkan nilai t-t-statistic lebih kecil dari nilai signifikansi yaitu sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh konservatisme akuntansi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan non jasa keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2019.

Zulfiara dan Ismanto (2019) melakukan penelitian dengan menggunakan metode dokumentasi dari data annual report pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indoensia tahun 2013-2016 yang menyimpulkan bahwa konservatsime akuntansi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Konservatisme akuntansi memonitoring mengenai kebijakan investasi perusahan yaitu dengan menjaga nilai perusahaan dalam membatasi kerugian yang terjadi akibat keputusan investasi yang buruk.

(14)

Penelitian yang dilakukan oleh Manik (2018) dengan menggunakan metode dokumentasi dari data annual report pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Busra Efek Indonesia tahun 2016-2017 menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel konservatisme akuntansi terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian, pasar dapat menerima sinyal mengenai penerapan konservatisme akuntansi dalam perusahaan dan dapat menilai dengan memberikan nilai lebih bagi harga saham perusahan.

Penelitian yang juga dilakukan oleh Hartono dan Sabeni (2014) dengan menggunakan metode dokumentasi dari data annual report pada seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2009 menyimpulkan bahwa konservatisme akuntansi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan penerapan konservatisme akuntansi pada suatu perusahaan, laporan keuangan akan disajikan secara hati-hati. Investor akan terbiasa dengan laporan keuangan perusahaan yang konservatif.

Konservatisme merupakan sebuah tindakan kehati-hatian manajemen dalam mengakui pendapatan lebih lambat, mengakui biaya lebih cepat, menilai asset dengan nilai yang rendah dan menilai kewajiban dengan nilai yang tinggi (Savitri, 2016). Perusahaan yang menerapkan kebijakan konservatisme akuntansi dapat ditunjukkan pada laporan keuangan yang merupakan sinyal positif dari manajemen kepada para investor bahwa manajemen telah menerapkan kebijakan konservatif yang

(15)

dapat mencegah tindakan membesar-besarkan laba atau keuntungan dan aset perusahaan. Manajemen memberikan sinyal kepada investor dan dapat mengoreksi undervalue yang ada pada laporan keuangan perusahaan yaitu dengan menilai perusahaan dengan harga yang tinggi. Dengan demikian, penerapan kebijakan konservatisme akuntansi dapat meningkatkan nilai perusahaan dimata para investor.

2. Pengaruh Sustainability Report Terhadap Nilai Perusahaan

Hipotesis pertama (H2) menyatakan bahwa variabel independen sustainability report berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan non jasa keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2019. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan eviews 10 diperoleh nilai probabilitas t-statistic sebesar 0,0409. Hal ini menujukkan nilai t-statistic lebih kecil dari nilai signifikansi yaitu sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh sustainability report terhadap nilai perusahaan pada perusahaan non jasa keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2019.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Budiana dan Budiasih (2019) melakukan penelitian dengan menggunakan metode dokumentasi dari data sustainability report pada perusahaan pemenang Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA) pada tahun 2015-2018 yang menyimpulkan bahwa sustainability report berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Perusahaan yang mengungkapkan

(16)

sustaianbility report memiliki tanggungjawab serta etika yang baik yang dapat dijadikan target investasi.

Latifah dan Luhur (2017) melakukan penelitian dengan menggunakan metode dokumentasi dari data sustainability report pada perusahaan Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa variabel independen sustainability report berpengaruh positif dan signifikan. Pengungkapan sustainability report dapat memberikan sinyal baik kepada para stakeholders, yaitu seperti meyakinkan para investor dalam menanamkan atau menginvestasikan dananya, serta dapat meningkatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Investasi yang dilakukan oleh investor berhadapan dengan dua hal, yaitu berhadapan dengan keuntungan yang diinginkan dan resiko yang menyertai dalam pengambilan keputusan. Maka, transparansi yang ditunjukkan pada sustainability report dalam kategori ekonomi, sosial, dan lingkungan dapat meningkatkan kepercayaan stakeholder pada perusahaan dan dapat pula meningkatkan citra perusahaan.

Penelitian yang juga dilakukan oleh (Loh et al. (2017)) mengenai Sustainability Reporting and Firm Value : Evidence From Singapore-Listed Companies. Sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah perusahaan yang terdaftar di Singapore Exchange (SGX Mainboard) pada tahun 2015. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan adanya pengaruh positif antara variabel independen sustainability report terhadap nilai perusahaan. Perusahaan yang mengungkapkan

(17)

sustainability report dapat memberikan informasi kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya mengenai tanggungjawab perusahaannya dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan yang dapat menarik investor untuk menanamkan sahamnya.

Pengungkapan sustainability report tertinggi yaitu pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi dengan kode PGAS atau PT Perusahaan Gas Negara Tbk, sedangkan pengungkapan sustaianability report terendah yaitu perusahaan sektor pertanian dengan kode ELSA atau Elnusa Tbk. Dengan adanya pengungkapan sustainability report pada tiap perusahaan dapat memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Hotel bisnis adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, sarana, "asilitas

Untuk bahan-bahan yang kadar airnya tinggi dan mengandung senyawa-senyawa yang mudah menguap (volatile) seperti sayuran dan susu menggunakan cara destilasi dengan pelarut

dengan penulisan ungkapan yang dibisikkan, padahal mereka sudah diberitahu cara pengucapan kata/ frase/ kalimat/ ungkapan oleh penulis. 3) Dapat bekerjasama dengan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi pola permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kearifan lokal sistem bagi hasil dan pendapatan usaha tani

Dengan tetap pentingnya globalisasi bagi bisnis, sudah jelas bahwa manajer perlu memahami cara terbaik untuk mengelola tenaga kerja global tersebut.. Beberapa peneliti

Mau’izhah adalah uraian yang menyentuh hati yang mengantar kepada kebaikan (Quraish Shihab, 2002: 775). Ibnu Katsir menafsirkan al- mauizhah hasanah sebagai pemberian

Produk yang dihasilkan dalam MMAL biasanya memiliki perbedaan dalam jumlah produksi, isi kerja, dan waktu perakitan tergantung pada model.Tujuan dari model