• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chatterjee, TK, Chakraborthy A, Pathak M., Sengupta GC Effects of Plant Extract Centella Asiatica (Linn) on Cold Restraint Stress Ulcer in

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Chatterjee, TK, Chakraborthy A, Pathak M., Sengupta GC Effects of Plant Extract Centella Asiatica (Linn) on Cold Restraint Stress Ulcer in"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

AOAC. 1995. Official Methods of Analysis. Association of Official Analytical Chemistry. USA: Inc. Virginia.

Annisa RF. 2006. Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Daun Pegagan (Centella asiatica) terhadap Kemampuan kognitif dan Kadar Neurotransmitter Monoamin pada Hipokampus Tikus (Rattus norvegicus L.) Galur Wistar Jantan Dewasa [skripsi]. Bandung: Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, ITB Appa Rao MVR, Srinivasan K, Rao KT. 1973. Effect of Mandookaparni (Centella asiatica) on general mental ability (Medhya) of mentally retarded children. Journal Res Indian Med 8-9.

Agung R. 2010. Perbedaan antara Kadar Vitamin C pada Neonatus dengan Kadar Bilirubin Meningkat dan Tidak Meningkat [tesis]. Semarang: Ilmu Biomedik dan Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak, UNDIP.

Arisman. 2008. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Astawan M. 2010. Pangan Fungsional untuk Kesehatan yang Optimal. Jakarta: Masnafood.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 1998. Cara Uji Cemaran Logam dalam Makanan. Jakarta: BSN.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2005. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) . Jakarta: BSN.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2008. Metode Pengujian Cemaran Mikroba dalam Daging, Telur dan Susu serta Hasil Olahannya. Jakarta: BSN.

[BPOM RI] Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2005. Peraturan Kepala Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK 00.05.52.0685 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional. Jakarta: BPOM RI

[BPOM RI] Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2008. Peraturan Kepala Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.06.1.52.4011 tentang Batasan Maksimum Cemaran Mikroba pada Sayuran Kering. Jakarta: BPOM RI.

Hidajat B. 2005. Penggunanaan Antioksidan pada Anak. Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak XXXV. Surabaya: FK Unair RSU Dr. Soetomo.

Carr A, Frei B. 1999. Does vitamin C act as s prooxidant under physiological conditions? Faseb J 13:1007-1024

(2)

Chatterjee, TK, Chakraborthy A, Pathak M., Sengupta GC. 1992. Effects of Plant Extract Centella Asiatica (Linn) on Cold Restraint Stress Ulcer in Rats. Indian J. Exp. Biol 30:889-891.

Cunningham RS, McNeeley, A Moon. 2005. Mechanisms of nutrient modulation of the immune response. J Allergy Clin Immunol 115(6):19-28.

Dewi S, Wibowo A. 2011. Variasi Makanan Bayi Usia 6-24 Bulan. Jakarta: Nine seasons.

De Maeyer EM. 1976. Processed Weaning Foods. Genewa: WHO.

[Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2003. Spesifikasi dan Pedoman Pengelolaan Makanan Pendamping ASI Instan untuk Bayi umur 6-11 bulan. Jakarta: Depkes RI.

Desrosier WN.1988. Teknologi Pengawetan Pangan edisi. Jakarta: UI Press. Duke JA.1987. The Handbook of Medicinal Herbs. CRC. Press Inc. Boca Raton,

Florida : 109-110.

Fardiaz S. 1989. Penuntun Praktikum Analisis Mikrobiologi Pangan. Bogor: PAU IPB.

Hayati WA. 2009. Buku Saku Gizi Bayi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Haryono, Sudarmadji SB, Slamet. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian, edisi 4. Yogyakarta: Liberty.

Herlina E. 2008. Kajian Kesesuaian Produk Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan Standar Nasional Indonesia dan Kontribusi terhadap Kecukupan Gizi Bayi/Anak. [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Heldman DR, Singh. 1981. Food Processing Engineering. AVI Publishing Company, Inc. Westport, Connecticut.

Histifarina D, Musaddad D, Murtiningsih E. 2004. Teknik Pengeringan dalam Oven untuk Irisan Wortel Kering Berbumbu. Jurnal Hort.14 (2):107-112. Jay M, Loessner J, Golden A. 2005. Modern Food Microbiology Seventh Edition.

USA: Springer Science.

Jamil SS, Nizami Q, Salam M. 2006. Centella asiatica (Linn.) Urban oA Review. Natural Product Radiance, vol 6(2) 158-170.

Jain KP, Agrawal KR. 2008. High Performance Liquid Chromatographic Analysis of Asiaticoside in Centella asiatica (L.) urban. Chiang Mai J.Scie 35(3):521-525

Kristina NN, Kusumah DE, Lailani KP. 2009. Analisis Fitokimia dan Penampilan Polapita Protein Tanaman Pegagan (Centella asiatica) Hasil Konservasi In Vitro. Bul.Littro. Vol.20 No.1: 11-20

(3)

Kumar MH, Gupta YK. 2002. Effect of different extracts of Centella asiatica on cognition and markers of oxidative stress in rats. Jounal of Ethopharmacology No 79:253-260.

Kumar MH, Gupta YK. 2003. Effect of Centella asiatica on cognition and oxidative stress in an intracerebroventricular streptozotocin model of Alzheimer’s disease in rats. Clin Exp Pharmacol Physiol No 30(5-6):336-342.

Kusumaningrum A. 2007. Penambahan Kacang-kacangan dalam Formulasi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Berbahan Dasar Pati Aren (Arenga pinnata (Wurmb) Merr [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Krisnatuti, Yenrina. 2006. Menyiapkan Makanan Pendamping ASI. Jakarta: Puspa Swara.

Lee, M.K, Kim, S.R., Sung S.H., Lim D., Kim H., Choi H., Park H.K., Je S., Ki Y.C. 2000. Asiatic acid Derivatives Protect Cultured Cortical Neuros from Glutamate Induced exitotoxicty. Res. Coummun. Mol. Pathol. Pharmacol. 2000; 108:7586.

Leoni O, Lori dan Palmieri. 1985. Purification and properties germinating sun flower seed. J. Food Sci 50 (1): 88-92.

Mahmud, Hermana, Zulfianto et al. 2008. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: Elex media komputindo kompas.

Mattjik AS dan Sumertajaya MI. 2006. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. Bogor: IPB Press

Mahendra B. 2006. Atasi Stroke dengan Tanaman Obat. Jakarta: Penebar Swadaya.

[Menkes RI] Menteri Kesehatan RI. 2007. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 224/Menkes/SK/II/2007 tentang Spesifikasi Teknis Makanan Pendamping ASI. Jakarta: Menkes.

Muchtadi D. 2002. Gizi untuk Bayi, Air Susu Ibu, Susu Formula dan Makanan Tambahan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Odhav B, Beekrumb S, Akula Us, Baijinath H. 2007. Preliminary Assesment of Nutritional Value of Traditional Leafy Vegetables in Kwazulu-natal, South Africa. Journal of Composition and Analysis 20: 430-435. Elsevier.

Rachmat R, Hadipernata M, Sumangat D. 2010. Pemanfaatan Teknologi Infra Red (FIR) pada Pengeringan Rempah. Jurnal Perkembangan Teknologi TRO 22. ISSN 1829-6289.

(4)

Rachmat R, Lubis S, Hadipernata M, Agustina I. 2003. Perubahan Senyawa Volatil pada Sayuran Kering Akibat Radiasi Far Infra Red. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengembangan Industri Berbasis Pertanian.

Rao M, Muddanna R, Gurumadha R.2005. Centella asiatica (Linn) induced behavioural changes during growth spurt period in neonatal rats. Neuroanatomy No.4:18-23

Riyadi H, Winarto A, Sembiring BS, Mirza I. 2010. Ekstraksi Senyawa Glikosida dari Pegagan (Centella asiatica L. Urban) hingga 80% sebagai Pemicu Peningkatan Kecerdasan (>5%). Laporan KKP3T. Bogor.

Riyadi H, Marliyati AS, Yuliani S, Mulyawanti I, Mirza I. 2011. Pengembangan Produk Pangan Fungsional Berbasis Pegagan (Centella asiatica) sebagai Peningkat Daya Ingat. Laporan KKP3T. Bogor.

Salunkhe KD, Bolin RH, Reddy RN. 2000. Storage, Processing, and Nutrional Quality of Fruit and Vegetables 2nd Edition, Volume I Fresh Fruit and Vegetables. CRC Press. Inc. US

Sandjaja et al. 2009. Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. Kompas. Jakarta.

Simonne, A.H, Kays, Koehler, Eitenmiller. 1993. Assessment of B-caroten content in Sweet Potato Breeding Lines in Realtion to Dietery Requirements. Journal Fd. Sci. 50:121.

Sutomo B, Anggraini YD. 2010. Makanan Sehat Pendamping ASI. Jakarta: Demedia.

Syarief R, Halid H. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. PAU IPB. Bogor. Syafiq A et al. 2010. Gizi dan Kesehatan Masyarakat, edisi revisi. Jakarta:

Rajawali Press.

Thongnopnua P. 2008. High-performance liquid chromatographic determination of asiatic acid in human plasma. Thai J. Pharm. Sci. 32: 10-16.

Ullah OM, Sultana S, Haque A, Tasmin S. 2007. Antimicrobal, Cytotoxic and Antioxidant Activity of Centella asiatica. Euro Journal Publishing, Inc. Widha TG. 2010. Karakteristik Organoleptik, Sifat Fisik, Kandungan Zat Gizi dan

Aktivitas Antioksidan Minuman Pegagan (Centella asiatica L) Instan. [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia. IPB.

Winarto WP dan Surbakti M. 2000. Khasiat dan Manfaat Pegagan, Tanaman Penambah Daya Ingat. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Winarno FG. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

(5)

Wirakartakusumah A, Subarna, M. Arpah, D. Syah. 1992. Peralatan dan Unit Proses Industri Pangan. Bogor: PAU IPB.

Wolf WJ dan JC Cowan. 1971. Soybeans as Food Source. The Chimical Pubber Co. Cleveland, Ohio.

Referensi

Dokumen terkait

Guru Sains khususnya perlu berusaha dengan lebih gigih dan menggarap segala peluang untuk mewujudkan pengajaran dan pembelajaran yang dapat membantu pelajar

Gejala netralisasi pada bunyi vokal atas-belakang-bulat /u/ menjadi vokal sedang-belakang-bulat /o/ dan Gejala paragoge (penambahan fonem di akhir kata) dimana

Mufassir lain, Imam As-Syaukani memberi tafsiran, “Ayat ini merupakan dalil wajibnya hijrah dari negeri kafir menuju negeri muslim bagi yang tidak kuasa menjalankan agamanya.” Syaikh

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang Izin

Adapun saran yang dapat peneliti berikan antara lain: (1) Media kartu positif negatif dapat digunakan sebagai media relevan untuk pembelajaran materi penjumlahan dan

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor: Hk 00.05.55.6497 Tentang Bahan Kemasan Pangan menjelaskan bahwa kemasan pangan adalah bahan yang

siswa kelas XI IPA 2, dalam menata dan menghasilkan sebuah pola ritme yang indah. Melalui model pembelajaran Inovatif – Progresif, para siswa diberi kesempatan untuk bekerja. Peneliti

Persamaan (3.5) menjadi fungsi utilitas atau yang bisa juga disebut fungsi objektif yang akan diminimumkan oleh negara penerima (domestik) setelah fungsi tersebut dikenakan