• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dina Novita Sari, Rudy Aryanto, SE., MM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dina Novita Sari, Rudy Aryanto, SE., MM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN

TRANSFORMASIONAL DAN KOMUNIKASI

INTERNAL TERHADAP MOTIVASI DAN

DAMPAKNYA PADA KINERJA

KARYAWAN DI KANTOR PT. WASKITA

KARYA DIVISI GEDUNG

Dina Novita Sari, Rudy Aryanto, SE., MM

Management, Program Sarjana Ekonomi. Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk, Jakarta Barat

11530, Indonesia

dinaaa77@yahoo.co.id

Abstract

The purpose of this study is to describe and to know the effect of transformational leadership variables and internal communications on the motivation and impact on the performance of the employee in the office of PT. Waskita Karya building division. This study uses quantitative data research. Data collected by the research library (library research) and field research (field research). Data analysis method used in this research path analysis or assisted pathway analysis using the SPSS 2.0 software. Path Analysis (Path Analysis) is a technique used to examine the contribution (contribution) which is shown by the path coefficient on each path diagram of causal relationships between variables X1, X2 and X3 to Y and Z. impact on the findings it can be concluded is that the

partial effect most strongly affect the performance of the employees are motivated, followed by internal communication and transformational leadership. Simultaneously transformational leadership and internal communication to motivate significant influence and so also with transformational leadership and internal communication through motivation on employee performance are significant and positive influence.

Keywords:

Transformational Leadership, Internal Communication, Motivation, Employee Performance, PT.

Waskita Karya, Path Analysis

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengatahui pengaruh variabel kepemimpinan transformasional dan komunikasi internal terhadap motivasi dan dampaknya pada kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian data kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan (library

research) dan penelitian lapangan (field research). Analisis data penelitian ini menggunakan metode

path analisis atau analisis jalur dibantu menggunakan software dengan program SPSS 2.0. Analisis Jalur (Path Analysis) merupakan teknik yang digunakan untuk menguji besarnya sumbangan

(2)

(konstribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1 X2 dan X3 terhadap Y serta dampaknya terhadap Z. Hasil temuan dapat disimpulkan adalah pengaruh parsial yang paling kuat mempengaruhi kinerja karyawan adalah motivasi, kemudian diikuti oleh komunikasi internal dan kepemimpinan transformasional. Secara simultan kepemimpinan transformasional dan komunikasi internal terhadap motivasi terdapat pengaruh yang signifikan dan begitu juga dengan kepemimpinan transformasional dan komunikasi internal melalui motivasi terhadap kinerja karyawan terdapat pengaruh yang signifikan dan positif.

Kata Kunci:

Kepemimpinan Transformasional, Komunikasi Internal, Motivasi, Kinerja Karyawan, PT. Waskita Karya, Path Analysis

1.

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Era globalisasi saat ini persoalan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi hadangan didalam industri konstruksi Indonesia menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA) 2015, dimana hanya sedikit pekerja dari Indonesia yang mempunyai keahlian didalam konstruksi. Jasa konstruksi menjadi salah satu faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Jasa kontruksi juga dinilai sebagai sektor industri yang mampu menampung tenaga kerja dalam jumlah besar. Industri jasa konstruksi Indonesia cukup besar jumlahnya dan jumlah tenaga kerja di Indonesia juga cukup banyak, tetapi jumlah tenaga ahlinya masih rendah. Di Amerika, Jepang, dan China kontraktor spesialis diatas 50 persen, tetapi Indonesia masih di bawah 1 persen (tribunnews, 2013), hal ini membuktikan bahwa kurangnya pembangunan kualitas manusia dalam pembangunan industri konstruksi. Oleh karena itu daya saing perlu di tingkatkan lagi untuk kesiapan industri konstruksi nasional menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Perusahaan PT. Waskita Karya mempunyai target untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui produk dan jasa konstruksi yang bermutu dan memiliki daya saing yang tinggi dimana hal ini dijelaskan di dalam misi perusahaan PT. Waskita Karya. Untuk dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui produk dan jasa konstruksi maka dibutuhkan nya kinerja karyawan yang handal dimana hal ini perlunya ada motivasi karyawan untuk dapat tergerak dalam menjalankan tugas-tugas perusahaan dengan baik. Untuk dapat memotivasi karyawan ada banyak faktor yaitu salah satunya dengan adanya kepemimpinan transformasional yang dimana dibutuhkan sosok pemimpin seperti apa yang akan menjadi panutan bagi karyawan di perusahaan waskita tersebut dan faktor lainnya lagi seperti komunikasi internal dimana hubungan antara atasan dan bawahan ataupun sesama rekan kerja. Kedua hal ini penting bagi penulis karena dapat memotivasi karyawan untuk dapat bekerja dengan baik sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan nya.

0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 PT P T U P T T O S H O N J u m la h K a rya w a n 1 6 8 1 0 6 1 5 S

(3)

Berdasarkan gambar diatas, dimana PT (pegawai tetap), PTU (pegawai tata usaha), PTT (pegawai tidak tetap), OS (Outsourcing) dan HON (honorer). Dapat dilihat bahwa karyawan terbanyak di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung ada pada status outsourcing atau dapat disebut karyawan kontrak adalah karyawan yang di kontrak oleh PT. Waskita Karya tanpa melalui perusahaan penyedia jasa. Dan karyawan honnorer (konsultan proyek) adalah karyawan kontrak tetapi pada bidang proyek yang ada di perusahaan, hal ini bisa terjadi karena perusahaan dituntut untuk melakukan efisiensi di dalam segala bidang termasuk efisiensi di bidang SDM dimana Waskita berada dalam industri jasa konstruksi yang cenderung dalam kondisi pasar yang memiliki tingkat kompetitif yang tinggi, tetapi

outsourcing yang telalu banyak dapat membawa dampak buruk bagi perusahaan seperti

mudahnya karyawan outsourcing dibajak oleh perushaan lain serta kurangnya keahlian yang terstandar di dalam industri, yang dapat membuat masalah dalam aspek kinerja perusahaan dan kinerja karyawan.

Selain itu berdasarkan grafik diatas, ditemukan juga bahwa data absensi kehadiran dan ketidakhadiran karyawan di perusahaan sangat tinggi. Hal ini terjadi mungkin karena banyaknya jumlah karyawan outsourcing dalam perusahaan dimana masih ada beberapa banyak karyawan yang jarang masuk kerja ataupun hanya terlihat pada absen awal datang tetapi tidak ada absen saat keluar kantor tersebut sehingga waktu lama bekerja karyawan tidak terhitung.

Dalam hal ini perlunya sosok kepemimpin transformasional yang dapat mengerti keinginan karyawannya, juga dibutuhkan komunikasi internal yang baik antara atasan dan bawahan sehingga terciptanya ruang lingkup yang nyaman dalam perusahaan yang dapat memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Komunikasi Internal

terhadap Motivasi dan dampaknya pada Kinerja Karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung”.

B. Rumusan Masalah

1) Bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap motivasi di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung?

2) Bagaimana pengaruh komunikasi internal terhadap motivasi di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung?

3) Bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap Kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung?

4) Bagaimana pengaruh komunikasi internal terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung?

(4)

5) Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung?

6) Bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional dan komunikasi internal terhadap motivasi di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung?

7) Bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional dan komunikasi internal melalui motivasi terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung? C. Tujuan Penelitian

1) Menganalisis pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Motivasi di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung

2) Menganalisis pengaruh komunikasi internal terhadap motivasi di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung

3) Menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap Kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung

4) Menganalisis pengaruh komunikasi internal terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung

5) Menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung

6) Menganalisis Pengaruh kepemimpinan transformasional dan komunikasi internal terhadap motivasi di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung

7) Menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional dan komunikasi internal melalui motivasi terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung D. Manfaat Penelitian

1) Membantu menyediakan informasi bagi perusahaan mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan

2) Sebagai bahan pengetahuan, pembelajaran dan pengalaman yang dapat mengembangkan pengetahuan bagi peneliti.

3) Sebagai bahan perbandingan dan refrensi dalam penelitian selanjutnya

2.

Landasan Teori

A. Teori

1) Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan Transformasional menurut James MacGregor Burns dalam Wirawan (2013:138) adalah pemimpin dan pengikut yang mempunyai tujuan bersama yang melukiskan nilai-nilai motivasi, keinginan, kebutuhan, aspirasi dan harapan mereka. Dimana merupakan gaya kepemimpinan yang memiliki kemampuan untuk memimpin perubahan visi organisasi, strategi, dan budaya serta mempromosikan inovasi dalam produk dan teknologi.

Variable yang dapat digunakan untuk mengukur kepemimpinan transformasional dalam Risambessy et.al (2012) yaitu :

1. Pengaruh teridealisasi adalah pemimpin bertindak sebagai panutan.

2. Perilaku pemimpin adalah pemimpin independen dengan orang-orang yang tetap termotivasi sekitar dengan memberikan arti dan tantangan untuk kerja karyawan yang meliputi menyatukan visi dan misi.

3. Stimulasi intelektual yang pemimpin menstimulasi para pengikut agar kreatif dan inovatif.

4. Perhatian individu adalah tinggi rendahnya pemimpin mengurusi setiap kebutuhan para pengikut, bertindak sebagai seorang mentor bagi pengikut, mendengarkan keinginan dan kebutuhan mereka.

2) Komunikasi Internal

Romli (2014:6) Komunikasi internal adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi seperti komunikasi antara pimpinan dan bawahan, anatara sesama bawahan dsb.

(5)

Komunikasi internal dibedakan menjadi dua (Romli 2014:6) yaitu:

• Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan. • Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama seperti dari

karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. 3) Motivasi

Kreitner dalam Suwatno dan Priansa (2011:171) motivasi adalah proses psikologis yang membangkitkan dan mempunyai perilaku tujuan lansung yang diarahkan. Menurut Mosanto dalam Suwatno dan Priansa (2011:171) motivasi dapat digambarkan sebagai kekuatan batin manusia yang berdasarkan stimulasi menyebabkan seseorang untuk bereaksi dengan cara tertentu.

Teori motivasi yang ada pada clayton alderfer ERG dalam Risambessy et.al (2012) dapat dijadikan suatu alat ukur yaitu :

a. Exsistence atau eksistensi dimana meliputi kebutuhan fisiologis seperti kebuthan

materi dan lingkungan kerja yang menyenangkan

b. Relatedness atau keterkaitan dimana menyangkut hubungan dengan orang-orang

penting bagi kita seperti pemangku kepentingan di sebuah perusahaan, ppenyelia di tempat kerja, dan pimpinan perusahaan.

c. Growth atau pertumbuhan dimana meliputi keinginan untuk produktif dan kreatif

dengan mengerahkan segenap kesanggupan. 4) Kinerja Karyawan

Wibowo dalam Delimawati (2012) kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan.

Adapun 6 kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja karyawan menurut Risambessy et.al (2012) yaitu :

Kualitas (quality) merupakan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan dicapai dengan mengutamakan kualitas dan ketepatan.

Kuantitas (quantity) merupakan hasil dari jasa dilakukan dengan tanggung jawab yang diberikan sesuai dengan waktu kerja melebihi waktu kerja.

Ketepatan waktu (time lines) adalah panjang dari suatu kegiatan diselesaikan cepat dan influenceive.

Efektivitas biaya (cost effectiveness) yang besarnya lain yang berpengaruh dan efisien sumber daya organisasi.

Perlu pengawasan (need for supervision) adalah kemampuan karyawan untuk melakukan fungsi pekerjaan yang membutuhkan pengawasan supervisor untuk mencegah tindakan yang tidak diinginkan.

Dampak antarpribadi (interpersonal impact) yang adalah kemampuan seorang karyawan untuk mempertahankan harga diri, nama baik dalam membangun hubungan lingkungan kerja dan masyarakat bekerja.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

1) Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Motivasi Karyawan

Dalam penelitian yang di lakukan oleh Roy Johan Agung Tucuan, Wayan Gede Supartha, I Gede Riana ditemukan bahwa ada pengaruh secara langsung yang signifikan dan positif antara kepemimpinan transformasional terhadap motivasi karyawan. Membuktikan bahwa semakin kuat pemahaman dan pelaksanaan kepemimpinan transformasional maka semakin kuat motivasi karyawan.

2) Pengaruh Komunikasi Internal terhadap Motivasi Karyawan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hastuti Purwaningrun, Dr. Ari Pradanawati dan Reni Shinta Dewi ditemukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dan positif antara komunikasi internal terhadap motivasi dimana mengartikan bahwa komunikasi internal

(6)

dapat meningkatkan motivasi karyawannya sehingga dalam melaksanakan pekerjaannya dapat pula meningkatkan kinerja karyawannya

3) Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Karyawan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh H. M. Thamrin menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan yang mana kepemimpinan transformasional akan mengakibatkan menjadi keberhasilan upaya dalam melakukan perubahan, dimana perubahan menjadi lebih baik melalui kinerja karyawannya.

4) Pengaruh Komunikasi Internal terhadap Kinerja Karyawan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hastuti Purwaningrun, Dr. Ari Pradanawati dan Reni Shinta Dewi ditemukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dan positif antara komunikasi internal terhadap kinerja karyawan melalui motivasi.

5) Pengaruh Motivasi Karyawan terhadap Kinerja Karyawan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Leonando dan Eddy Madiono Sutanto ditemukan ada pengaruh signifikan dan positif antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Yang mana motivasi kerja semakin tinggi akan meningkatkan kinerja karyawannya dan sebaliknya.

C. Kerangka Pemikiran

3.

Metode Penelitian

A. Populasi dan Sampel

Riduwan & Kuncoro (2012:37) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi (Riduwan& Kuncoro 2012:39). Menurut Sugiyono dalam Riduwan & Kuncoro (2012:40) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Pengambilan sampel akan diambil dari jumlah populasi karyawan yang terdapat pada kantor PT. Waskita Karya divisi gedung. Jumlah karyawan atau populasi yang terdapat pada Perusahaan PT. Waskita Karya divisi gedung di kantor terdapat 100 orang, untuk mempermudah penelitian dan kesanggupan peneliti sehingga peneliti mengambil semua populasi di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung untuk dijadikan sampel sebanyak 100 sampel responden.

B. Teknik Pengumpulan Data

Analisi data dalam penelitian ini menggunakan metode Path Analisis yang menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2010 dan SPSS v.20. Pengolahan data akan menjalani beberapa tahap pengolahan seperti transformasi data ordinal menjadi interval kemudian uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas, uji multikolineritas, uji heterokadatisitas, analisis korelasi dan analisis jalur atau path analysis. Dimana penelitian analisis jalur atau path

(7)

analysis dibagi menjadi 2 sub-struktur dimana didalam nya diperoleh hasil pengaruh secara parsial dan secara simultan. Sub-struktur 1 terdiri dari variabel Kepemimpinan Transformasional (X1) dan Komunikasi Internal (X2) terhadap Motivasi (Y) dan sub-struktur 2 terdiri dari variabel Kepemimpinan Transformasional (X1) dan Komunikasi Internal (X2) terhadap Motivasi (Y) dan dampaknya terhadap Kinerja Karyawan (Z).

C. Analisi Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur (path analysis) menurut Fraenkel dan Wallen dalam Sandjojo (2011:11) bahwa analisis jalur digunakan untuk menguji kemungkinan dari satu hubungan sebab akibat diantara tiga variabel atau lebih. Dengan demikian analisis jalur pada dasarnya adalah sarana untuk menganalisis hubungan kausal antar variabel guna mengetahui baik pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung diantara variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Analisis jalur atau path analysis ini merupakan teknik yang digunakan untuk menguji besarnya sumbangan (konstribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1 X2 dan X3 terhadap Y serta dampaknya terhadap Z (Riduwan & Kuncoro 2012:115).

Sifat Hubungan Bivariat X1 , X2 , Y , dan Z

Hubungan Antara Korelasi Sifat Hubungan

X1 dan X2 0,391 Rendah, searah, dan signifikan

X1 dan Y 0,348 Rendah, searah, dan signifikan

X1 dan Z 0,452 Cukup kuat, searah, dan signifikan

X2 dan Y 0,358 Rendah, searah, dan signifikan

X2 dan Z 0,454 Cukup kuat, searah, dan signifikan

Y dan Z 0,810 Sangat kuat, searah, dan signifikan

Analisis Jalur (Path Analysis) : rangkuman dekomposisi koefisien jalur

Pengaruh Variabel

Koefisien Jalur

Pengaruh Pengaruh bersama

(R2yxk)

Langsung Tidak Langsung

Melalui Y Total X1 terhadap Y 0,246 0,246 - 0,246 - X2 terhadap Y 0,262 0,262 - 0,262 - Y terhadap Z 0,707 0,707 - 0,707 - X1 terhadap Z 0,150 0,150 0,246 x 0,707 = 0,174 0,324 - X2 terhadap Z 0,143 0,143 0,262 x 0,707 = 0,185 0,328 -

(8)

1 0,906 - - 0,906 -

2 0,543 - - 0,543 -

4.

Pembahasan

a) Kepemimpinan Transformasional terhadap motivasi di kantor PT. Waskita Karya divisi Gedung sebesar 0,246 yang berada dalam range 0,20 – 0,399. Maka hipotesis 1 dapat diterima atau ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan transformasional terhadap motivasi di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung.

b) Komunikasi internal terhadap motivasi di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung k sebesar 0,262 yang berada dalam range 0,20 – 0,399. Maka hipotesis 2 dapat diterima atau ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi internal terhadap motivasi di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung..

c) Kepemimpinan transformasional terhadap Kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung sebesar 0,150 yang berada dalam range 0,10 – 0,299. Maka hipotesis 3 dapat diterima atau ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung.

d) Komunikasi internal terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung sebesar 0,143 yang berada dalam range 0,10 – 0,299. Maka hipotesis 4 dapat diterima atau ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi internal terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung..

e) Motivasi terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung sebesar 0,707 yang berada dalam range 0,60 – 0,799. Maka hipotesis 5 dapat diterima atau ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung.

f) Kepemimpinan transformasional dan komunikasi internal terhadap motivasi Karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat pengaruh secara signifikan kepemimpinan transformasional dan komunikasi internal terhadap motivasi dengan pengaruh kepemimpinan transfomasional terhadap motivasi sebesar 0,246 dan komunikasi internal terhadap motivasi sebesar 0,262. Maka hipotesis 6 dapat diterima atau ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan transformasional dan komunikasi internal terhadap motivasi di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung. g) Kepemimpinan transformasional dan komunikasi internal melalui motivasi karyawan

terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat pengaruh secara signifikan kepemimpinan

(9)

transformasional dan komunikasi internal melalui motivasi karyawan terhadap kinerja karyawan dengan pengaruh kepemimpinan transformasional melalui motivasi terhadap kinerja karyawan sebesar 0,174 dan komunikasi internal melalui motivasi terhadap kinerja karyawan sebesar 0,185. Maka hipotesis 7 dapat diterima atau ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan transformasional dan komunikasi internal melalui motivasi terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung.

5.

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

1. Ada pengaruh yang signifikan kepemimpinan transformasional terhadap motivasi di kantor PT. Waskita Karya kantor divisi gedung

2. Ada pengaruh yang signifikan komunikasi internal terhadap motivasi di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung

3. Ada pengaruh yang signifikan pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung

4. Ada pengaruh yang signifikan pengaruh komunikasi internal terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung

5. Ada pengaruh yang signifikan pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung

6. Ada pengaruh yang signifikan pengaruh kepemimpinan transformasional dan komunikasi internal terhadap motivasi di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung 7. Ada pengaruh yang signifikan pengaruh kepemimpinan transformasional dan

komunikasi internal melalui motivasi terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Waskita Karya divisi gedung

B. Saran

1) Memberikan dorongan kepada karyawan dalam mengambil keputusan dan karyawan dapat melibatkan diri sepenuhnya dalam melaksanakan tugas yang diberikan dengan memberikan panutan kepada karyawannya.

2) Atasan kepada bawahan dengan memberikan intruksi, petunjuk dan informasi secara langsung kepada bawahan nya karena dengan penyampaian secara langsung dapat memberikan pemahaman yang dapat mudah dimengerti oleh bawahan nya dan bawahan dapat mengetahui seperti apa yang diingikan atasan dalam pengerjaan suatu tugas yang diberikan sehingga mengurangi kesalahpahaman akibat informasi yang kurang jelas jika dikomunikasi kan secara tidak langsung seperti menulis pesan kepada bawahannya. 3) Memberikan kesempatan dalam memberikan pendapat nya dalam suatu rapat atau lain

nya sehingga karyawan merasa dihargai dan berguna bagi perusahaan sehingga dapat memberikan motivasi bagi dirinya untuk terus menigkatkan kinerjanya.

Daftar Pusaka

Abdullah, Ma’aruf. (2014). Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan.Yogyakarta : CV. Aswaja Pressindo.

Dessler, Gery. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kesepuluh. Jakarta : PT. Indeks. Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.

Mathis, Robert L. Jackson, John H. (2009). Human Resource Management. Jakarta: Salemba empat. Riduwan. Kuncoro, E. A. 2012. Cara menggunakan dan memakai analisis jalur (path analysis).

Bandung: Alfabeta

Romli, Khomsahrial. (2014). Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta: Grasindo.

(10)

Sarjono, H. Julianita W. (2011) SPSS vs LISREL : Sebuah Pengantar , Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat.

Suwatno. Priansa, Donni Juni. (2013). Manajemen SDM dalam Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Wirawan. (2013). Kepemimpinan: Teori, Psikologi, perilaku Organisasi, Aplikasi dan Penelitian.

Jakarta: Rajawali Pers.

Yukl, Garry. (2010). Kepemimpinan dalam Organisasi. Edisi kelima. Jakarta : PT. Indeks.

Delimawati. (2012). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Stress Kerja Terhadap Kinerja Peawat Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang. Jurnal Manajemen. 1(4)

Leonando. Sutanto, Eddy Madiono. (2013). Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan CV. Haragon Surabaya. Agora. 1(3).

Paracha et.al. (2012). Impact of Leadership Style (Transformational & Transactional Leadership) On

Employee Performance & Mediating Role of Job Satisfaction study of private School (Educator) In Pakistan. Global Journal of Management and Business Research. 2(4).

Purwaningrum, Hastuti. Pradanawati, Ari. Dewi, Reni Shinta. (2012). Pengaruh Komunikasi Internal, Kompensasi, Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan melalui Motivasi pada CV. Medinda Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. 1(1), 1-11

Risambessy, Agusthina. Swasto, Bambang. Thoyib, Armanu. Astuti, Endang Siti. (2012). The

Influence of Transformational Leadership Style, Motivation, Burnout towards Job Satisfaction and Employee Performance. Journal of Basic and Applied Scientific Research

Sundi K. (2013). Effect of Transformational Leadership and Transactional Leadership on Employee

Performance of Konaw Education Department at Southeast Sulawesu Province. International

Journal of Business and Management Invention. 2(1).

Thamrin, M. (2012). The Influence of Transformasional Leadership and Organizational Commitment

on Job Satisfaction and Employee Performance. International Journal of Innovation, Management

and Technology. 3(5).

Tucuan, Roy Johan Agung. Supartha, Wayan Gede. Riana, I Gede. (2014). Pengaruh Kepemimpinan

Transformasional terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan. E-jurnal Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana. 3(9).

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi informasi tambahan atau sebagai pertimbangan yang bermanfaat bagi perusahaan terkait dengan mekanisme tata kelola perusahaan

Hal ini dikarenakan secara garis besar, industri hulu Minyak Kelapa Sawit sudah terintegrasi dengan perkebunan Kelapa Sawit yang siap memberikan supply Tandan Buah Segar setiap

Dari hasil survey ruang tunggu A5 pada tabel 4.7 , telah didapatkan data-data untuk menghitung luas standar dari ruang tunggu keberangkatan berdasarkan

Game ini direncanakan untuk dititik beratkan pada interaksi pengguna dengan objek yang akan dimunculkan pada Augmented Reality. Augmented Reality disini bersifat markerless

Dengan rancangan sistem pertanian yang dibuat, setiap orang mampu berkontribusi dalam menyediakan komoditas pangan secara mandiri tanpa kebutuhan lahan dan juga

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penting bagi atasan untuk selalu memperhatikan sistem penilaian kinerja pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Batam,

Seperti pendapat Imam Malik jika seorang yang dalam keadaan mabuk mentalak, maka talaknya itu boleh-boleh saja. Kata Imam Malik: Itulah yang menjadi dasar pendapat