• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAHKAMAH AGUNG RI PENGADILAN AGAMA KARAWANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAHKAMAH AGUNG RI PENGADILAN AGAMA KARAWANG"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

MAHKAMAH AGUNG RI

PENGADILAN AGAMA KARAWANG

Memenuhi Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI

Nomor 508/ SEK/ OT.01.2/X/2011 Tanggal 24 November 2011

jo. Surat PTA Bandung Nomor W10-A/3854/OT.01.2/XII/2011 Tanggal 05 Desember 2011

KARAWANG

2012

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.

Dalam rangka penyusunan Laporan Tahunan Pengadilan Agama Karawang sebagaimana memenuhi Surat Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama bandung melalui surat nomor : W10-A/3854/OT.01.2/XII/2011 tanggal 05 Desember 2011 perihal Laporan Tahunan 2011, maka dengan ini Pengadilan Agama Karawang telah menyusun Laporan Tahunan Tahun 2011.

Dengan berakhirnya pelaksanaan Tahun Anggaran 2011, berarti Pengadilan Agama Karawang telah merealisasikan kegiatan DIPA Tahun Anggaran 2011 sebagai bentuk implementasi dari Rencana Stratejik 2009-2014 yang digunakan, sekaligus sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN. Selama Tahun Anggaran 2011, sejumlah capaian kinerja yang ditargetkan dalam rencana strategis telah berhasil dicapai.

Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai seberapa jauh keberhasilan dan kegagalan Pengadilan Agama Karawang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya pada Tahun 2011, dan diharapkan juga dapat menjadi umpan balik bagi peningkatan kinerja Pengadilan Agama karawang untuk tahun-tahun berikutnya.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat. Amin.

Karawang,30 Desember 2011 Ketua,

Ttd

H. ASRIL NASUTION, SH M.Hum

(3)

BAB I PENDAHULUAN

Laporan tahunan Pengadilan Agama Karawang tahun 2011 ini memberikan gambaran umum tentang pelaksanaan sistem manajemen peradilan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap program-program kerja yang ditetapkan, baik yang terkait dengan manajemen pengadilan, administrasi perkara dan umum, serta pengawasan dan pelayanan publik, sehingga kondisi ini akan dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam penyelesaian tugas yang akan dituangkan dalam program kerja tahunan, termasuk untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam rangka mencari upaya alternatif untuk mengatasinya, terutama untuk mendukung “Reformasi Birokrasi” yang telah dicanangkan pemerintah guna memberikan pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan.

Secara rinci pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Karawang selama tahun 2011 sebagaimana terurai dalam diskripsi di bawah ini :

A. Kebijakan Umum Peradilan

Sejalan dengan program Pembaharuan Mahkamah Agung dan Pengadilan pada umumnya, dalam upaya meningkatkan citra Mahkamah Agung serta Pengadilan dibawahnya sebagai lembaga yang terhormat dan dihormati, Pengadilan Agama Karawang selama tahun 2011 telah melakukan beberapa hal diantaranya meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan Teknologi Informasi, sebagai sarana untuk penataan sistem informasi manajemen yang lebih efektif dan efisien, sehingga selain meningkatkan kualitas kinerja peradilan, dapat juga digunakan untuk meningkatkan transparansi sistem peradilan itu sendiri.

Faktor yang menjadi prioritas kebijakan Pengadilan adalah pelayanan terhadap masyarakat pencari keadilan dengan azas cepat, sederhana dan biaya ringan, beberapa penunjang faktor tersebut adalah meminimalisir tunggakan perkara yang diikuti dengan sistem administrasi perkara yang efesien, meningkatkan kualitas putusan, penataan sistem pendidikan dan pelatihan serta penataan sistem pengawasan yang ketat dan efektif.

Disamping itu pula perbaikan sistem organisasi telah dilakukan perbaikan dengan menganalisis jabatan/pekerjaan dengan cara inventarisasi jenis jabatan/ pekerjaan, pejabat fungsional maupun pejabat struktural untuk digunakan sebagai

(4)

input dalam menyusun sistem analisis beban kerja dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam perhitungan remunerasi kerja.

Pengembangan Sumber Daya manusia (SDM) meliputi proses mengikuti Pelatihan – pelatihan baik yang diadakan oleh Mahkamah Agung RI, Pengadilan Tinggi Agama dan instansi lain yang mendukung terhadap kinerja.

Untuk lebih mengoptimalkan program yang menjadi prioritas tersebut Pengadilan Agama Karawang telah melaksanakan langkah-langkah diantaranya adalah Pengembangan sistem informasi meliputi :

1. Program Informasi Pengadilan berbasis Website di www.pa-karawang.go.id 2. Program Informasi perkara pada helpdesk menggunakan layar sentuh (touch

screen)

3. Program pengadiministrasian perkara SIADPA (Sistem Administrasi Perkara Peradilan Agama )

4. Program Sistem Informasi Kepegawaian ( SIMKEP ) 5. Program RKAKL dan SPM ;

6. Program Aplikasi Gaji (GPP) 7. Program SAK;

8. Program DIPA;

9. Program PP.39/2006 Bappenas

10. Program Sistem Informasi dan Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN);

11. Program Aplikasi Persediaan

Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar dan landasan kerja Pengadilan Agama Karawang antara lain sebagai berikut :

1. UU No. 14 tahun 1970 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 35 tahun 1999, UU No. 4 tahun 2004 dan UU No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman ;

2. UU No. 14 tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 5 tahun 2004 dan UU No. 3 tahun 2009 tentang Mahkamah Agung RI ;

3. UU No. 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 tahun 2006 dan UU No. 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama ;

4. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No. KMA/032/SK/IV/2006 tentang Pemberlakuan Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan di Lingkungan Peradilan Agama ;

(5)

5. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No. 143/KMA/SK/VIII/2007 tanggal 24 Agustus 2007 tentang Pemberlakuan Buku I tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Dan Administrasi Pengadilan Bidang Pola Kelembagaan Peradilan, Administrasi Kepegawaian Peradilan, Administrasi Perencanaan, Administrasi Tata Persuratan dan Tata Kearsipan dan Administrasi Keprtokolan, Kehumasan dan Keamanan, Administrasi Perbendaharaan, Pedoman Bangunan Gedung Kantor dan Rumah Jabatan Badan Peradilan di bawah Mahakamah Agung RI, Prototype Gedung Pengadilan dan Rumah Dinas dan Pola Kelasifikasi Surat Mahkamah Agung RI ;

6. Peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan tugas-tugas Pengadilan Agama ;

7. Progam Kerja Pengadilan Agama Karawang tahun 2011.

B. Visi Dan Misi Visi :

“Terwujudnya badan peradilan Indonesia yang Agung”

Visi Badan Peradilan tersebut di atas, dirumuskan dengan merujuk pada Pembukaan UUD 1945, terutama alinea kedua dan alinea keempat, sebagai tujuan Negara Republik Indonesia. Dalam cetak biru MA, akan dituangkan usaha-usaha perbaikan mewujudkan Badan Peradilan Yang Agung dengan gambaran ideal sebuah Badan Peradilan yang:

1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara efektif dan berkeadilan. 2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang

dialokasikan secara proporsional dalam APBN

3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan terukur.

4. Menyelenggarakan manajemen dan administrasi proses perkara yang sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan, dan proporsional.

5. Mengelola sarana prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan.

6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan criteria obyektif, sehingga tercipta aparat peradilan yang berintegritas dan profesional. 7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi, dan

jalannya peradilan.

(6)

9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan transparansi.

10. Berbasis Teknologi Informasi (TI) terpadu untuk mewujudkan peradilan yang modern.

Misi lembaga peradilan sebagaimana Mahkamah Agung telah rumuskan dalam rangka mencapai visinya, atau dengan kata lain, mewujudkan Badan Peradilan Yang Agung. Seperti diuraikan di atas, fokus dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan peradilan adalah pelaksanaan fungsi kekuasaan kehakiman yang efektif, yaitu memutus suatu sengketa/menyelesaikan suatu masalah hukum guna menegakkan hukum dan keadilan.

Misi tersebut yaitu :

1. Menjaga kemandirian badan peradilan

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan

C. Rencana Strategis (Renstra)

1. Tujuan :

a. Tercapainya proses pelayanan yang lebih baik dan cepat dalam penerimaaan perkara.

b. Tercapainya registrasi perkara sesuai Pola Bindalmin.

c. Terlaksananya pola penerimaan secara transparan, terbuka, effesien, cepat dan biaya ringan.

d. Tercapainya minutasi berkas sesuai Pola Bindalmin

e. Tercapainya pelayanan cepat, tepat dan akurat kepada masyarakat dalam proses pengeluaran salinan,penetapan, salinan putusan, akta cerai dalam waktu 114 hari setelah putusan dibacakan dan atau setelah putusan berkekuatan hukum tetap

f. Tercapainya penyelenggaraan arsip perkara sesuai Pola Bindalmin.

2. Sasaran :

a. Meningkatkan kualitas pelayanan penerimaan perkara b. Meningkatkan pengisian registrasi perkara.

(7)

d. Meningkatkan minutasi berkas perkara.

e. Meningkatkan pelayanan cepat kepada masyarakat dalam pengeluaran salinan putusan, salinan penetapan,akta cerai dll.

f. Meningkatkan pengelolaan arsip perkara sesuai Pola Bindalmin.

3. Kebijakan :

a. Melakukan penerimaan perkara secara terbuka melalui satu loket; b. Meningkatkan pengisian registrasi secara akurat dan cepat.

c. Meningkatkan pelayanan dalam proses pemeriksaan perkara sesuai azas. d. Meningkatkan tempo hasil minutasi berkas perkara.

e. Meningkatkan tempo penyelesaian salinan,akta cerai dll. f. Meningkatkan penetapan arsip perkara sesuai Pola Bindalmin. g. Menghindari kontak langsung pihak berperkara dengan Pegawai.

4. Program :

a. Peningkatan pengaturan petugas dan sarana.

b. Peningkatan pengisian register secara akurat dan cepat. c. Peningkatan pelayanan dalam proses pemeriksaan. d. Peningkatan pelaksanaan minutasi berkas.

e. Peningkatan pelayanan pemberian salinan, akta cerai dll. f. Peningkatan penataan arsip perkara.

(8)

BAB II STRUKTUR ORGANISASI

Ketentuan pasal 25 ayat 1 Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 yang kemudian diubah dengan undang Nomor 35 Tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman menjelaskan bahwa Peradilan Agama sebagai salah satu badan pelaksana kekuasaan kehakiman merupakan badan peradilan tersendiri di samping 3 badan peradilan yang lain. Hal ini mengandung konsekuensi yang luas bagi semua aparatur Pengadilan Agama di seluruh Indonesia, yaitu para Hakim, pejabat kepaniteraan, panitera pengganti, jurusita/jurusita pengganti dan semua karyawan Pengadilan Agama, dituntut untuk memiliki profesionalisme dan etos kerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat pencari keadilan.

Tugas pokok Pengadilan Agama sebagai badan pelaksana kekuasaan kehakiman adalah bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara tertentu yang merupakan lingkup kewenangan Peradilan Agama di tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada pasal 2 Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009. Selain itu, Pengadilan Agama memiliki kewajiban memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta dan dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.

Pengadilan Agama Karawang dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya tetap mengacu pola manajemen dan tata kerja yang telah tertuang dalamprogram tahunan yang telah disusun. Oleh karenanya, setiap awal tahun anggaran diadakan rapat kerja interen yang diikuti oleh semua pejabat dan seluruh Pegawai dengan tujuan untuk menyatukan visi dan misi yang ditetapkan. Dengan harapan, fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), operasional/pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling) yang ditetapkan oleh Pengadilan Agama Karawang dapat terlaksana secara maksimal, sehingga semua program kerja yang dicanangkan tersebut dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Dari uraian tersebut diatas, Pengadilan Agama Karawang, adalah Pengadilan Agama kelas 1 A, sehingga Struktur Organisasi adalah sebagaimana tercantum di bawah ini, sebagai berikut :

(9)

A. Ketua : H. Asril Nasution, SH, M.Hum

B. Wakil Ketua : Drs. Abu Thalib Zisma

C. Hakim : 1. Dra. Hj. Dasmi Sally, MH

2. Drs. H. Asril Bustami, SH

3. Drs. H. Sururi, SH

4. Drs. H. TB. A. Murtaqi,SY,SH.

5. Drs. H. Syafiuddin, SH,MH

6. Drs. H. Dalih Effendy, SH, M.esy.

7. Dra. Budi Purwantini, MH

8. Drs. Sangidin, SH,MH.

9. Drs. Sirojuddin, SH

D. Panitera / Sekretaris : Drs. Nurman

E. Bagian Kepaniteraan

1 Wakil Panitera : Suparman, S. Ag 2 Panmud Permohonan : Yuyu Yuliani, S.Ag, MH 3 Panmud Hukum : Asnali, S.Ag

4 Panmud Gugatan : Dindin Pahrudin, SH, MH 5 Panitera Pengganti : 1 Hj. Wiwi Tsanawiyah, BA

2 Siti Sofia Emalia, S.Ag

3 Bagus Tukul Wibisono, SH

4 Ahya Syarifudin

5 Khalida,S.Ag,MH.

6 Juru Sita Pengganti : 1 Edy Sutisna

2 A. Supandi, S. Ag

3 Solikhin

4 Samsudin

5 Bustanul Aripin, SHI

6 Harnowo Budianto

7 Wahyu,S.Sy

E. Bagian Kesekretariatan

1 Wakil Sekretaris : Hj. Rohmatul Hasanah,SH, MH 2 Kasub Keuangan : Usmaniah

3 Kasub Umum : Asep Jamaludin, SH 4 Kasub Kepegawaian : Diana Risnawati,S.Sos 5 Pelaksana : 1 Andi Putra,SH

2 Taufiqoh Bina Ariani,A.Md

(10)

STRUKTUR ORGANISASI

PENGADILA N AGAMA KARAWANG TAHUN 2011

KETUA

H. Asril Nasution, SH, M.Hum

HAKIM WAKIL KETUA

Dra. Hj. Dasmi Sally, MH Drs. Abu Thalib Zisma

Drs. H. Asril Bustami, SH

Drs. H. Sururi, SH

Drs. H. TB. A. Murtaqi,SY,SH. PANITERA / SEKRETARIS

Drs. H. Syafiuddin, SH,MH Drs. Nurman

Drs. H. TB. A. Murtaqi,SY,SH.

Drs. H. Syafiuddin, SH,MH

Drs. H. Dalih Effendy, SH, M.esy.

Dra. Budi Purwantini, MH

Drs. Sangidin, SH,MH.

Drs. Sirojuddin, SH

Wakil Panitera Wakil Sekretaris

Suparman, S. Ag Hj. Rohmatul Hasanah,SH, MH

Panmud Hukum Panmud Gugatan Panmud Permohonan Kasub Keuangan Kasub Umum Kasub Kepegawaian Asnali, S.Ag Dindin Pahrudin, SH, MH Yuyu Yuliani, S.Ag, MH Usmaniah Asep Jamaludin, SH Diana Risnawati,S.Sos

PANITERA PENGGANTI PENGGANTI JURU SITA

Hj. Wiwi Tsanawiyah, BA Edy Sutisna

Siti Sofia Emalia, S.Ag A. Supandi, S. Ag

Bagus Tukul Wibisono,

SH Solikhin, Wahyu,S.Sy

Ahya Syarifudin Samsudin

Khalida,S.Ag,MH. Bustanul Aripin, SHI

(11)

Bagan Struktur Organisasi pada Pengadilan Agama Karawang terdapat dalam lampiran laporan tahunan ini.

A. Tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) Jabatan di Pengadilan Agama Karawang adalah sebagai berikut:

A. KETUA

Ihtisar Jabatan : Merencanakan dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama Tingkat Pertama. Serta mengawasi, mengepaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan tehnis Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Peraturan Perundangan-undangan yang berlaku.

B. WAKIL KETUA

Ihtisar Jabatan : Merencanakan mewakili Ketua Pengadilan Agama dalam hal merencanakan dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama tingkat pertama.Serta mengawasi dan mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas.Sesuai dengan kebijaksanaan tehnis Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

C. HAKIM

Ihtisar Jabatan : - Bertindak sebagai Ketua Majelis atas perintah Ketua Pengadilan Agama Karawang.

- Menetapkan hari sidang.

- Membantu pimpinan Pengadilan Agama Karawang dalam membuat laporan program kerja, pelaksanaan dan pengorganisasian.

D. PANITERA/SEKRETARIS

Ihtisar Jabatan : Merencanakan dan melaksanakan pemberian pelayanan tehnis dibidang administrasi perkara.Administrasi Peradilan lainnya dan administrasi umum dilingkungan Pengadilan Agama Karawang. Serta mengawasi, mengevaluasi dan

(12)

melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan teknis Ketua Pengadilan Agama Karawang dan Perundang-undangan yang berlaku.

E. BAGIAN KEPANITERAAN

1. WAKIL PANITERA

Ihtisar Jabatan : Mewakili Panitera dalam hal merencanakan dan melaksanakan pemberian pelayanan teknis dibidang administrasi perkara. Dan Peradilan dilingkungan Pengadilan Agama Karawang serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas.

2. PANMUD GUGATAN

Ihtisar Jabatan : Merencanakan dan melaksanakan urusan kepaniteraan gugatan, melakukan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lainnya yang ada hubungan dengan gugatan. Serta mengawasi mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama Karawang dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

3. PANMUD PERMOHONAN

Ihtisar Jabatan : Merencanakan dan melaksanakan urusan kepaniteraan permohonan, melakukan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lainnya yang ada hubungannya dengan perkara perdata. Serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama Karawang dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(13)

4. PANMUD HUKUM

Ihtisar Jabatan : Merencanakan dan melakasanakan urusan kepaniteraan hukum, mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistik perkara, menyimpan arsip berkas perkara yang masih berlaku, melakukan administrasi pembinaan hukum agama, melaksanakan hisab rukyat dan tugas lain serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama Karawang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. PANITERA PENGGANTI

Ihtisar Jabatan : Membantu hakim dalam mengikuti dan mencatat perkara yang sudah putus berikut amar putusannya kepada Panitera Muda Hukum. Serta melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan tehnis Panitera /Sekretaris Pengadilan Agama Karawang dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

6. JURU SITA PENGGANTI

Ihtisar Jabatan : - Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Agama Karawang, Ketua majelis sidang dan Panitera.

- Menyampaikan Relas Panggilan Sidang dan memberitahukan pengumuman teguran-teguran, proses-proses dan memberitahukan putusan Pengadilan menurut cara berdasarkan ketentuan undang-undang.

(14)

BAGIAN KESEKRETARIATAN 1. WAKIL SEKRETARIS

Ihtisar Jabatan : Mewakili Sekretaris dalam : merencanakan dan melaksanakan pemberian pelayanan teknis di bidang administrasi umum di lingkungan Pengadilan Agama Karawang Karawang serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan teknis Pengadilan Agama Karawang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. KASUB KEPEGAWAIAN

Ihtisar Jabatan : Merencanakan dan melaksanakan pengurusan kepegawaian dan organisasi tatalaksana dilingkungan Pengadilan Agama Karawang. Serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama Karawang dan Peratura Perundang-undangan yang berlaku.

3. KASUB KEUANGAN

Ihtisar Jabatan : Merencanakan dan melaksanakan pengurusan keuangan kecuali mengenai pengelolaan biaya perkara dilingkungan Pengadilan Agama Karawang. Serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama Karawang dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 4. KASUB UMUM

Ihtisar Jabatan : Melaksanakan urusan surat menyurat, perlengkapan rumah tangga dan perpustakaan. Serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama Karawang dan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(15)

5. PELAKSANA

Ihtisar Jabatan : - Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasannya;

- Membantu pengetikan-pengetikan;

- Melaporkan tugas lain yang diberikan oleh atasan ;

- Melaporkan pelaksanaan tugas atasan.

B. Standar Operasional Prosedur (SOP) 1. SOP Berperkara

1 : Pihak berperkara datang ke Pengadilan Agama Karawang dengan membawa surat gugatan atau permohonan.

2 : Pihak berperkara menghadap petugas Meja I dan menyerahkan surat gugatan atau permohonan, minimal 2 (dua) rangkap. Untuk surat gugatan ditambah sejumlah Tergugat.

3 : Petugas Meja Pertama (dapat) memberikan penjelasan yang dianggap perlu berkenaan dengan perkara yang diajukan dan menaksir panjar biaya perkara yang kemudian ditulis dalam SKUM (Surat Kuasa Untuk Membayar). Besarnya panjar biaya perkara diperkirakan harus telah mencukupi untuk menyelesaikan perkara tersebut,(Pasal 182 ayat (1) HIR. Jo.Psl. 90 Undang Undang RI No. 3 Thn. 2006 Tentang Perubahan Atas Undang Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama

4 : Petugas Meja I menyerahkan kembali surat gugatan atau permohonan kepada pihak berperkara disertai dengan SKUM (Surat Kuasa Untuk Membayar) dalam rangkap 3 (tiga).

5 : Pihak berperkara datang ke loket layanan bank yang ditunjuk dan mengisi slip penyetoran panjar biaya perkara. Pengisian data dalam slip bank tersebut sesuai dengan SKUM (Surat Kuasa Untuk Membayar), seperti nomor urut, dan besarnya biaya penyetoran. Kemudian pihak berperkara menyerahkan slip bank yang telah diisi dan menyetorkan uang sebesar yang tertera dalam Slip Bank tersebut.

6 : Setelah pihak berperkara menerima slip bank yang telah divalidasi dari petugas layanan bank, pihak berperkara menyerahkan slip bank tersebut dan menyerahkan (SKUM) Surat Kuasa Untuk Membayar kepada pemegang kas (Kasir).

7 : Pemegang Kas (Kasir) mencatat Panjar Biaya tersebut ke dalam Jurnal Keuangan Perkara serta menandatangani SKUM (Surat Kuasa Untuk Membayar), membubuhkan nomor perkara dan tanggal penerimaan perkara dalam SKUM (Surat Kuasa Untuk Membayar) dan dalam surat gugatan/permohonan sesuai dengan Nomor dan tanggal saat pencatatan

dalam Jurnal Keuangan Perkara.

8 : Pemegang kas kemudian memberi tanda lunas dalam SKUM (Surat Kuasa Untuk Membayar), dan menyerahkan kembali kepada pihak berperkara asli SKUM (Surat Kuasa Untuk Membayar) serta satu salinan surat gugatan atau permohonan yang telah diberi nomor perkara dan tanggal

(16)

9 : Selanjutnya Pihak/pihak-pihak berperkara akan dipanggil oleh jurusita/jurusita pengganti untuk menghadap ke persidangan setelah ditetapkan Susunan Majelis Hakim (PMH) dan hari sidang pemeriksaan perkaranya (PHS).

Hari sidang pertama, paling lambat 30 hari sejak pendaftaran Pemanggilan pihak-pihak dilakukan paling lambat tiga hari sebelum persidangan (hari waktu memanggil tidak dihitung) 10 : Pihak-pihak hadir di Persidangan sesuai dengan panggilan sidang;

Para pihak menyampaikan bukti-bukti yang diperlukan dalam meneguhkan dalil gugatannya atau bantahannya;

11 : Setelah Majelis Hakim membacakan putusan dalam sidang yang terbuka untuk umum, Ketua Majelis memberitahukan pada Penggugat/Pemohon untuk menghadap Kasir guna mengecek panjar biaya perkara yang bersangkutan.(Dengan menggunakan instrumen) Perkara harus sudah diputus, paling lambat enam bulan sejak pendaftaran (termasuk minutasi berkas perkara)

12 : Pemohon/Penggugat selanjutnya menghadap kepada Pemegang Kas untuk menanyakan perincian penggunaan panjar biaya perkara yang telah ia bayarkan, dengan memberikan informasi nomor perkaranya.

13 : Pemegang Kas berdasarkan Buku Jurnal Keuangan Perkara memberi penjelasan mengenai rincian penggunaan biaya perkara

kepada Pemohon / Penggugat.

Catatan : Apabila terdapat sisa panjar biaya perkaranya, maka Pemegang Kas membuatkan kwitansi pengembalian sisa panjar biaya perkara dengan menuliskan jumlah uang sesuai sisa yang ada dalam buku jurnal dan diserahkan kepada Pemohon / Penggugat untuk ditanda tangani. Kwitansi pengembalian sisa panjar biaya perkara terdiri dari 3 (tiga) lembar : Lembar pertama untuk pemegang kas.- Lembar kedua untuk Pemohon / Penggugat- Lembar ketiga dimasukkan ke dalam berkas perkara.

14 : Pemohon/Penggugat setelah menerima kwitansi pengembalian sisa panjar biaya perkara dan menanda tanganinya, kemudian menyerahkan kembali kwitansi tersebut kepada Pemegang Kas.

16 : Pemegang Kas menyerahkan uang sejumlah yang tertera dalam kwitansi tersebut beserta tindasan pertama kwitansi kepada pihak Pemohon/Penggugat.

Catatan:

Apabila Pemohon/Penggugat tidak hadir dalam sidang pembacaan putusan atau tidak mengambil sisa panjarnya pada hari itu, maka oleh Panitera melalui surat akan diberitahukan adanya sisa panjar biaya perkara yang belum ia ambil.

Dalam pemberitahuan tersebut diterangkan bahwa apabila Pemohon/Penggugat tidak mengambil dalam waktu 6 (enam), maka uang sisa panjar biaya perkara tersebut (Psl. 1948 KUH Perdata), akan disetorkan ke Kas Negara.

17 : Para Pihak dapat mengajukan Banding dalam tempo 14 hari setelah putusan dijatuhkan atau 14 hari setelah pemberitahuan amar putusan apabila pihak tidak hadir saat putusan diucapkan. Para Pihak dapat meminta Salinan Putusan/Penetapan pada Panitera

KHUSUS PERKARA PERCERAIAN

(17)

Setelah Putusan berkekuatan hukum tetap, Panitera memberitahukan pada para pihak bahwa Putusan tersebut telah

berkekuatan hukum tetap 19 : Cerai Talak :

Penetapaan Ikrar Talak berkekuatan hukum tetap pada saat Penetapan itu ditetapkan(Tidak perlu ada pemberitahuan khusus)

20 : Panitera berkewajiban memberikan Akta Cerai pada para pihak selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari terhitung setelah putusan yang berkekuatan hukum tetap tersebut diberitahuan pada para pihak. Khusus untuk Cerai Talak, 7 hari setelah Ikrar Talak diucapkan. (Psl. 84 ayat (4) Undang-undang No. 7/1989 yang telah diubah dengan Undang-undang. No. 3/2006 dan Undang-undang. No. 50/2009)

2. SOP Bagian Kepegawaian

1. Standard Operating Procedures (SOP) Pembuatan TASPEN Pegawai.

Pengertian : Tabungan yang diberikan kepada pegawai dimasa pensiun atau ahli waris pegawai yang telah meninggal dunia.

Tujuan : Setiap PNS akan menerima tabungan pensiun setelah sampai masa pensiun/meninggal dunia.

Kebijakan : Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 1981

Prosedur : 1. Kepegawaian membuat surat pengantar yang ditujukan kepada Pimpinan Taspen;

2. Foto Copy SK CPNS; 3. Foto Copy KP4;

4. Foto Copy surat Pernyataan Melaksanakan Tugas.

2. Standard Operating Procedures (SOP) Pembuatan Karpeg

Pengertian : Kartu Pengenal PNS yang berlaku selama yang bersangkutan menjadi PNS.

Tujuan : Pembantu PNS dalam pengurusan Kepegawaian pensiun dan yang meningal dunia.

Kebijakan : Peraturan Pemerintah dan Badan Kepegawaian Negara. Prosedur : Kepegawaian membuat surat pengantar yang ditujukan

kepada Kepala Kantor Badan Kepegawaian Negara dengan melampirkan persyaratan yang telah dilegalisir oleh Panitera/Sekretaris rangkap 3 (tiga) yaitu :

1. Foto Copy SK CPNS. 2. Foto Copy SK PNS.

3. Foto ukuran 3x4 2 (dua) lembar.

3. Standard Operating Procedures (SOP) Pembuatan Karis/Karsu

Pengertian : Karis adalah Kartu Isteri dan Karsu adalah Kartu Suami, hanya berlaku selama pemegang menjadi Isteri/Suami

(18)

PNS.

Tujuan : Membantu keluarga (ahli waris) untuk mengurus pegawai pensiun dan meningal dunia.

Kebijakan : Peraturan Pemerintah dan Badan Kepegawaian Negara. Prosedur : Kepegawaian membuat surat pengantar yang ditujukan

kepada Kepala Kantor Badan Kepegawaian melampirkan persyaratan yang telah dilegalisir oleh Panitera/Sekretaris rangkap 3

(tiga) yaitu :

1. Foto Copy SK CPNS. 2. Foto copy akta nikah

3. Laporan perkawinan pertama 4. Foto ukuran 2x3 : 2 (dua) lembar.

(19)

4.

Standard

Operating Procedures (SOP) Kenaikan Pangkat

Pegawai Ybs Pegawai Menyerahkan Berkas Kenaikan Pangkat Kepada Bagian Kepegawaian

1. Salinan Sk Kenaikan Pangkat Terakhir.

2. Salinan DP3, 2 (Dua) Tahun Terakhir.

3. Salinan Sk Jabatan Terakhir.

4. Salinan Surat Pernyataan Pelantikan.

5. Salinan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas.

6. Salinan Surat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan

(Terbaru).

7. Salinan Sk CPNS.

Menyerahkan berkas Kenaikan Pangkat

1. Bagian kepegawaian meneliti berkas kenaikan pangkat.

2. Bagian Kepegawaian melegalisir persyaratan kenaikan pangkat untuk ditanda tangani oleh Pansek.

Pengajuan berkas kepada kasubbag Kepegawaian

1. Kasubbag kepegawaian meneliti berkas kenaikan pangkat.

2.Bagian Kepegawaian melegalisir persyaratan kenaikan

pangkat untuk ditanda tangani oleh Pansek.

3. Kasubbag Kepegawaian meneliti berkas lalu memaraf berkas yang akan dilegalisir / ditandatangani

panitera/sekretaris.

Pengajuan berkas kepada Wakil Sekretaris

meneliti berkas lalu memaraf berkas yang akan dilegalisir /

ditandatangani panitera/sekretaris.

Pengajuan berkas kepada

Panitera/Sekretaris Panitera/sekretaris menandatangani berkas kenaikan pangkat lalu menyerahkan ke bagian umum untuk di stempel.

kasubbag Kepegawaian membuat konsep nota usul dan pengantar kenaikan pangkat.

Wakil Sekretaris Meneliti nota usul dan pengantar kenaikan pangkat lalu di paraf dan diteruskan ke Panitera/Sekretaris

Panitera/Sekretaris Panitera/Sekretaris memaraf nota usul dan pengantar

Kenaikan Pangkat untuk diteruskan ke KPTA.

Ketua Menandatangani nota usul dan pengantar Kenaikan Pangkat.

PTA Bandung Mengusulkan ke Dirjen Badilag (untuk jabatan Fungsional) / ke Badan urusan Administrasi (untuk jabatan struktural dan

pelaksana.

Dirjen Badilag MA.RI / B.U.A MA RI untuk diproses lebih lanjut.

(20)

5. Standard Operating Procedures (SOP) Pengajuan Cuti Tahunan

Mulai

Pengisian Formulir Cuti 1. Pegawai yang mengajukan cuti mengisi formulir. 2. Menyerahkan formula terisi kepada Bagian Kepegawaian.

Penelitian Sisa Cuti 1. Bagian kepegawaian meneliti sisa cuti yangbersangkutan. Tahunan 2. Menyetujui atau mengkoreksi lama cuti yang diambil.

Pengajuan Kepada

Atasan Pegawai mengajukan kepada atasan langsung.

Langsung

Persetujuan Atasan 1. Atasan langsung memberi persetujuan atau menunda cuti. Langsung 2. jika ditunda, formulir dikembalikan kepada pegawai, jika diterima disampaikan kepada

pejabat yang berwenang memberikan cuti.

Setuju ditunda Cuti

Persetujuan Pejabat yang berwenang Pegawai membuat

laporan Pegawai pelaksanaan pekerjaan sebelum cuti. membuat laporan kemajuan

Pegawai cuti Pegawai melaksanakan cuti.

(21)

3. SOP Bagian Keuangan

A. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pembahasan dan Penelaahan RKAKL.

Mulai Mulai

menyusun RKAKL ke dalam Pegawai menyusun RKAKL ke dalam Aplikasi Depkeu

Aplikasi Depkeu

Penyesuaian RKAKL dalam

Pagu Penyesuaian RKAKL dalam Pagu

sementara sementara :

1. Tim penyusun RKAKL mengikuti Revisi rakor perencanaan di MA. Disetujui 2. Tim menyesuaikan dan

Oleh Biro tidak menyempurnakan RKAKL dalam

Perencanaan Pagu Sementara

MA RI 3. Tim melakukan konsultasi

dengan Biro Perencanaan MA

ya untuk mendapatkan persetujuan.

Penyiapan TOR Tim menyiapkan TOR usulan

program dan penganggaran

Penelaahan RKAKL Penelaahan RKAKL di tingkat Dengan Depkeu Depkeu :

1. Tim melakukan penelaahan Revisi dengan Depkeu untuk mendapatkan persetujuan Disetujui tidak 2. Tim merevisi RKAKL dan TOR Oleh Depkeu sesuai hasil penelaahan

ya

Pengumpulan final Tim mengumpulkan final RKAKL

RKAKL dan TOR Dan TOR di Depkeu

(22)

B. Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Kegiatan Pembayaran dan Pertanggungjawaban DIPA.

1. Tujuan:

SOP (Standard Operating Procedure) ini bertujuan untuk menyeragamkan prosedur kegiatan Pembayaran dan Pertanggungjawaban Dana DIPA Pengadilan Agama Karawang tahun anggaran 2010.

2. Pengertian:

a. Yang dimaksud dengan pembayaran Uang persediaan (UP), Penggantian Uang Persediaan (GU) dan Pembayaran langsung (LS) adalah semua pembayaran yang dilaksanakan melalui dana yang bersumber dari APBN DIPA.

b. Yang dimaksud dengan pertanggungjawaban dana UP, GU dan LS adalah semua proses pertanggungjawaban mulai dari penerimaan dana sampai kepada hasil yang merupakan cerminan dari berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.

c. Yang dimaksud dengan DIPA adalah Dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh Kementrian Negara/lembaga dan disahkan oleh Dirjen Perbendaharaan atau Kanwil Dirjen Perbendaharaan setempat a.n. Menteri Keuangan.

d. SPM adalah Surat Perintah Membayar yang dikeluarkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran atas dasar Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

e. SPP adalah Surat Permintaan Pembayaran untuk membiayai suatu kegiatan atau lebih yang diajukan oleh Pembuat Komitmen dengan mempertimbangkan ketersediaan dana dan kelayakan hasil kerja yang dicapai dengan indikator keluaran.

f. SP2D adalah Surat Perintah Pencairan Dana yang diterbitkan oleh KPPN berdasarkan SPM yang diajukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran dari Satker yang bersangkutan.

3. Ketentuan:

UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

UU No. 42 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

4. Prosedur:

A. Pengalokasian dana dari Tingkat Kementrian Negara sampai kepada Satuan Kerja

- Rapat kerja Tahunan – Renstra

- Sistem Perencanaan Penyusunan Program Penganggaran - Usulan Lembar Kerja – Draft DIPA

(23)

B. Penarikan Dana dari KPPN ke Satker/Lembaga

- Pembuat komitmen mengajukan SPP berupa Uang Persediaan ke Kuasa Pengguna Anggaran;

- Kuasa Pengguna Anggaran menerbitkan SPM UP sesuai ketentuan yang berlaku dalam hal lampiran dokumen, besarannya uang persediaan yang diminta dengan catatan bahwa uang persediaan tersebut belum membebani mata anggaran yang tersedia dalam DIPA. Sebelum SPM ditandatangani oleh penanda tangan SPM, maka semua dokumen sebagai pendukung/persyaratan dalam pengajuan SPP harus diperiksa lebih dahulu oleh Kasub keuangan.

- SPM diajukan ke KPPN dan KPPN menerbitkan SP2D dalam bentuk Giro yang dialokasikan ke Bendahara Pengeluaran atau atas nama rekening yang tertera dalam SPP atau SPM.

- Bendahara pengeluaran menarik uang tersebut sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.

C. Pertanggungjawaban

- Pertanggungjawaban dari Bendahara Pengeluaran ke KPPN sesuai Kepmen 66/PB/2005 paling lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak SP2D diterbitkan. Untuk SPM UP.

- Pertanggungjawaban uang penggantian Persedian (SPM GU) sesuai dengan kebutuhan satker.

- Pertanggungjawaban untuk pembayaran langsung diatur tersendiri sesuai ketentuan yang berlaku.

C. Standar Operasional Prosedur (SOP)Kegiatan Pembayaran Gaji 1. Tujuan:

SOP (Standard Operating Procedure) Kegiatan Pembayaran Gaji bertujuan untuk menyeragamkan prosedur pembayaran gaji di lingkungan Pengadilan Agama Karawang.

2. Pengertian:

Yang dimaksud dengan pembayaran gaji adalah semua pembayaran gaji, tunjangan keluarga dan tunjangan beras melalui dana APBN DIPA.

3. Ketentuan:

- Keppres No. 42 tahun 2002

- Peraturan Pemerintah RI No.11 Tahun 2011.

4. Prosedur:

a. Kasub Kepegawaian Pengadilan Agama Karawang menyampaikan SK Calon Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Negeri Sipil, Kenaikan Gaji Berkala, Kenaikan Jabatan dan Kenaikan Pangkat kepada Pembuat Daftar Gaji. b. Pembuat Daftar Gaji:

- Menerima, mengecek, dan memasukkan SK CPNS, PNS, kenaikan gaji berkala, kenaikan jabatan, dan kenaikan pangkat sesuai ketentuan penggajian dalam aplikasi GPP.

- Konsep gaji dan memasukkan ke dalam sistem aplikasi GPP - Cetak daftar gaji

(24)

- Meneliti daftar gaji

c. Pejabat Pembuat Daftar Gaji mengajukan SPP gaji ke Pejabat Pembuat komitmen.

d. Setelah disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat pembuat daftar gaji meneruskan SPP ke Pembuat SPM/Penanda tangan SPM untuk diterbitkan SPM.

e. Bendahara Pengeluaran Belanja Pegawai mengajukan SPP/SPM ke KPPN. f. KPPN menerbitkan SP2D .

g. Bendahara pengeluaran menarik dana dari rekening untuk dibayarkan kepada pegawai ( didistribusikan melalui rekening tabungan masing-masing pegawai ).

4. Standar Operasional Prosedur (SOP) Bagian Umum

A. Standar Operasional Prosedur (SOP)Pekerjaan Borongan dan Pembelian.

1. Tujuan:

SOP (Standar Operasional Prosedur) Pekerjaan Borongan dan Pembelian bertujuan untuk menyeragamkan prosedur dan tata cara pekerjaan borongan dan pembelian di lingkungan Pengadilan Agama Karawang

2. Pengertian:

a. Yang dimaksud dengan pekerjaan borongan adalah pekerjaan fisik dan jasa yang dilaksanakan oleh pihak kedua (rekanan)

b. Yang dimaksud dengan pekerjaan pembelian adalah pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan oleh pihak kedua (rekanan).

3. Ketentuan:

- Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

- Perpres Nomor : 54 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Perpres nomor : 35 Tahun 2011 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

4. Prosedur:

a. Rekanan mengajukan berkas pengadaan barang dan jasa serta kelengkapannya kepada panitia Pengadaan.

b. Keputusan panitia diajukan ke Atasan Langsung bendahara

c. Atasan Langsung Bendahara memerintahkan kepada Tim SPP (Surat Permintaan Pembayaran) untuk membuat SPP

d. Tim SPP membuat SPP/Dokumen lain dikirim ke Tim SPM

e. Tim SPM memeriksa kelengkapan dokumen dan ketersediaan dana dan mengirim ke Penanda Tangan SPM

f. Penanda Tangan SPM/Pengetik SPM memeriksa hasil koreksi Tim SPM dan menandatangani SPM ke Bendahara Pendanaan

(25)

h. KPPN menerbitkan SP2D ke rekening Perusahaan yang ditunjuk dalam dokumen

B. Standar Operasional prosedur Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)

TUJUAN :

Meningkatkan efesiensi dan efektifitas pengelolaan Barang Milik Negara ( BMN )

- Barang Milik Negara (BMN) diperoleh dengan cara : 1. Pengadaan / Pembelian; 2. Transfer masuk; 3. Hibah; 4. Perampasan; 5. Penyelesaian pembangunan; 6. Pembatalan penghapusan; 7. Reklasifikasi masuk; 8. Saldo awal.

- Prosedur pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) :

1. Input data SIMAK-BMN sesuai dengan tanggal perolehan barang

atau Pembukuan BMN;

2. Input data Barang Milik Negara (BMN) berdasarkan klasifikasi kode

barang dan jenis masukan (DIR, DBL, KIB) 3. Kirim data BMN bulanan ke SAKPA;

4. Kirim data BMN semesteran ke Koordinator Wilayah, KPKNL dan

SAKPA (data terintegrasi dengan persediaan);

5. Cetak laporan BMN sesuai dengan data yang ada dalam SIMAK-BMN.

C. Standar Operasional Prosedur (SOP)Pengelolaan Surat Keluar Tujuan

Meningkatkan efesiensi dan efektifitas pengelolaan surat keluar

Prosedur

1. Unit Kerja membuat konsep surat untuk disetujui oleh pimpinan kantor; 2. Konsep surat yang telah disetujui oleh pimpinan kantor diedit/ketik ulang

oleh unit kerja yang bersangkutan untuk kemudian dimintakan nomor dan pengkodean surat pada bagian umum;

3. Nomor, tanggal, perihal, serta tujuan surat keluar dicatat oleh pengelola surat keluar didalam buku agenda surat keluar sebagai arsip;

4. Surat tersebut kemudian ditandatangani oleh pimpinan kantor dan di beri cap kantor;

(26)

5. Surat yang telah di tandatangani dan di cap kantor kemudian dimasukkan kedalam amplop yang telah ditulis alamat tujuan surat tersebut;

6. Pengiriman surat keluar dilakukan oleh bagian umum;

7. Kasub umum memerintahkan petugas ekspedisi untuk mencatat surat keluar tersebut kedalam buku ekspedisi sesuai dengan tujuan (dalam kota dan luar kota);

8. Petugas ekspedisi mengantarkan surat tersebut. Surat dalam kota diantar langsung ke alamat tujuan, sedangkan surat luar kota dikirim melalui PT.Pos Indonesia.

D. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Surat Masuk Tujuan

Meningkatkan efesiensi dan efektifitas pengelolaan surat masuk

Prosedur

1. Surat masuk Pengadilan Agama Karawang diterima oleh bagian Umum Pengadilan Agama Karawang;

2. Surat masuk tersebut dicatat dalam buku agenda surat masuk dan diberi kertas disposisi (kertas disposisi terdiri dari 2 rangkap, warna putih dan merah) untuk kemudian dinaikkan kepada Pimpinan Kantor; 3. Surat masuk tersebut dinaikkan secara berjenjang ;

4. Setelah di disposisi oleh pimpinan, maka surat tersebut kembali turun secara berjenjang untuk kemudian disalurkan kepada masing-masing unit kerja sesuai dengan perintah dalam disposisi pimpinan.

5. Kertas disposisi yang berwarna putih diserahkan kembali kepada bagian umum untuk diarsipkan sebagai bukti penerimaan surat oleh unit kerja yang bersangkutan.

(27)

III KEADAAN PERKARA

Gambaran tentang Keadaan Perkara yang diterima dan diputus di Pengadilan Agama Karawang pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :

Tabel 01

Keadaan Perkara Pada Pengadilan Agama Karawang Tahun 2011

NO JENIS PERKARA DI

TE

R

IMA DIPUTUS SISA KET

DI

KABULKAN DICABUT DITOLAK GUGUR

1 Ijin Poligami 3 1 2 0 0 1 Sisa tahun lalu 1 Prk

2 Ijin Kawin 0 0 0 0 0 0

3 Perwalian 15 17 0 0 0 0 Sisa tahun lalu 2 Prk

4 Dispensasi Kawin 49 42 3 0 2 3 Sisa tahun lalu 1 Prk

5 Pencegahan Perkawinan 0 0 0 0 0 0

6 Penolakan Perk. Oleh PPN 0 0 0 0 0 0

7 Pembatalan Perkawinan 3 4 0 0 0 0 Sisa tahun lalu 1 Prk

8 Kelalaian Atas Kewj. Sumi/Isteri 0 0 0 0 0 0

9 Cerai Talak 432 402 9 4 7 76 Sisa tahun lalu 66 Prk

10 Cerai Gugat 845 798 21 8 10 166 Sisa tahun lalu 158 Prk

11 Harta Bersama 7 5 1 0 0 2 Sisa tahun lalu 1 Prk

12 Penguasaan Anak/Hadlonah 2 2 0 0 0 0

13 Nafkah Anak Oleh Ibu 0 0 0 0 0 0

14 Hak-hak Bekas Isteri 0 0 0 0 0 0

15 Pengesahan Anak 0 0 0 0 0 0

16 Pencabutan Kek. Orang Tua 0 0 0 0 0 0

17 Pencabutan Kek. Wali 0 0 0 0 0 0

18 Penunjukan Orang Lain Sbg. wali 0 0 0 0 0 0

19 Ganti Rugi Terhadap Wali 0 0 0 0 0 0

20 Asal Usul Anak 0 0 0 0 0 0

21 Penolakan Kawin Campuran 0 0 0 0 0 0

22 Itsbat Nikah 942 676 5 2 33 233 Sisa tahun lalu 7 Prk

23 Wali Adhol 6 5 0 0 0 1

24 Kewariasan 4 1 1 0 0 3 Sisa tahun lalu 1 Prk

25 Wasiat 0 0 0 0 0 0 26 Hibah 0 0 0 0 0 0 27 Wakaf 0 0 0 0 0 0 28 Shodakoh 0 0 0 0 0 0 29 Pengangkatan Anak 3 3 0 0 0 0 30 Zakat 0 0 0 0 0 0 31 Infaq 0 0 0 0 0 0

32 Penetapan Ahli Waris 16 15 1 0 0 1 Sisa tahun lalu 1 Prk

33 Ekonomi Syari’ah 0 0 0 0 0 0

(28)

Tabel 02

Rekapitulasi Keadaan Perkara

Pada Pengadilan Agama Karawang Tahun 2011

No Keadaan Perkara Jumlah Perkara

1 Sisa perkara sebelumnya Tahun 2010 239

2 Diterima tahun 2011 2.327 3 Diselesaikan (diputus/dikabulkan) 1.971 4 Dicabut 43 5 Digugurkan 52 6 Ditolak/Tidak diterima 14 7 Dibatalkan/di coret 0 8 Sisa Keseluruhan 486

Jumlah Perkara yang diterima pada tahun 2011 dapat dilihat pada grafik berikut ini: 142 107 118 107 115 164 205 55 167 219 125 803 0 100 200 500 700 800

Jan Peb Mrt Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nop Des

(29)

Adapun komposisi perkara yang diterima dan diputus sepanjang tahun 2011 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Perbandingan Persentase Perkara yang diputus dengan sisa perkara dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Dari jumlah tersebut yang Banding sebanyak 11 perkara dan yang Kasasi sebanyak 3 perkara, yang Peninjauan Kembali (PK) sebanyak 0 perkara serta Eksekusi sebanyak 1 perkara.

Jumlah Perkara Yang Diterima dan Diputus

2327 2080 486 Perkara diterima perkara diputus sisa perkara 82% 18% perkara diputus sisa perkara

(30)

BAB IV PENGAWASAN INTERNAL

Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Karawang baik dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat pencari keadilan maupun dalam rangka mewujudkan instansi yang bersih dan berwibawa, maka ditempuhlah langkah-langkah pengawasan internal sebagai berikut :

1. Memperketat dan Memonitoring Presensi atau Kehadiran Pegawai.

2. Melakukan pemeriksaan jalannya perkara pada hakim melalui court calender yang dikoordinir oleh Wakil Ketua Pengadilan Agama Karawang

3. Melakukan eksaminasi per tiga bulan (empat ) kali dalam satu tahun, dilakukan oleh Ketua Pengadilan Agama Karawang

4. Melakukan Pemeriksaan keuangan perkara baik secara periodik maupun secara mendadak (SIDAK), dilakukan oleh Ketua atau Panitera/Sekretaris;

5. Memfungsikan hakim Pengawas bidang (setiap bulan) untuk bagian Kepaniteraan maupun bagian kesekretariatan.

6. Melakukan pemeriksaan oleh Hakim Pengawas Bidang setiap 3 bulan sekali 7. Penyampaian laporan hasil kerja Hakim Pengawas Bidang setiap 3 bulan sekali. 8. Melakukan evaluasi terhadap hasil laporan Hakim Pengawas Bidang;

9. Menindaklanjuti setiap pengaduan masyarakat dengan memeriksa Hakim/Panitera Pengganti/pegawai lain dan melaporkannya ke Pengadilan Tinggi Agama Bandung dan Mahkamah Agung RI,

10. Mengadakan pembinaan kepada seluruh karyawan Pengadilan Agama Karawang setiap sebulan sekali sebagai langkah prepentif untuk menangkal terjadinya penyimpangan;

11. Khusus dalam rangka meningkatkan disiplin kehadiran pengawasan dilakukan setiap hari pada jam 08.00 dengan cara memeriksa absensi, sementara untuk kegiatan tugas diluar seperti yang dilakukan oleh Jurusita Pengganti diberlakukan surat ijin keluar.

12. Pengawasan melekat juga diterapkan kepada para Hakim, Panitera Pengganti dan Jurusita Pengganti antara lain dilakukan pelarangan adanya tamu masuk ke ruangan masing-masing kecuali ada ijin dari Pimpinan.

(31)

13. Menyelenggarakan segala urusan publik secara transparan sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan SK Ketua MA No. 144 Tahun 2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan dan SK Ketua MA No. 1 - 144 /KMA.SK/I/ 2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan.

(32)

BAB V PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN A. Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial

Sebagaimana diketahui dan dirasakan pada setiap Pengadilan Agama bahwa sumber daya manusia yang ada dirasakan sangat kurang sekali termasuk dalam hal ini di Pengadilan Agama Karawang. Dalam kondisi tersebut maka pembinaan dan pengelolaannya diperlukan satu Manajemen yang dapat dirasakan langsung oleh setiap Pegawai. Untuk itu di Pengadilan Agama Karawang dilakukan pembinaan dengan Manajemen Rahmah dalam arti Pimpinan harus bersikap Responsif atas semua persoalan ( Responsibility ) Pimpinan senantiasa berupaya mempertanggungjawabkan setiap kegiatan secara baik dan benar ( Akuntable), Dalam hal DIPA pimpinan mengarahkan kepada Personil di Kesekretariatan agar ( Hemat ) dengan mengacu kepada DIPA dan PO yang ada sehingga semuanya berjalan sesuai rencana. Semua yang dilakukan dalam hal ini pembinaan diarahkan agar bisa dirasakan (manfaat) oleh setiap Pegawai dan pada saat terjadi adanya disharmoni dalam pelaksanaan tugas, maka penyelesaian konpliknya dilakukan secara manusia dengan mempertimbangkan kebaikan dan keburukan bagi yang bersangkutan (humanis ).

Guna mengetahui kondisi riil kepegawaian selanjutnya dilakukan penjelasan seperti tersebut di bawah ini :

(33)

TABEL 03

KEADAAN SUMBER DAYA MANUSIA TEKNIS YUDISIAL PADA PENGADILAN AGAMA KARAWANG

Per - 31 Desember 2011

NO JABATAN NAMA/NIP TEMPAT/TGL TMT GOL TMT MENDUDUKI PENDIDIKAN KET

LAHIR JABATAN TERAKHIR

1 KETUA / HAKIM H.ASRIL NASUTION, SH.M.Hum Padang, 10-11-1950 IV/c : 01-04-2009 01-08-2008 S2

19501110-198003-1-006

2 WAKIL KETUA / HAKIM Drs. ABU THALIB ZISMA Kalianda, 12-12-1951 IV/c : 01-04-2010 05-11-2010 S 1

19511212-198503-1-002

3 HAKIM Dra. Hj.DASMI SALLY, MH Bukit Tinggi, 09-09-1948 IV/c : 01-04-2008 01-06-1986 S2

19480909-198102-2-001

4 HAKIM Drs. ASRIL BUSTAMI, SH Pasaman, 23-11-1954 IV/c : 01-10-2008 27-10-1988 S1

19541123-198003-1-002

5 HAKIM Drs. H. SURURI, SH Klaten, 25-06-1953 IV/c :01-04-2009 18-09-1987 S1

19530625-198203-1-003

6 HAKIM DRS.H.TB.A.MURTAQI,SY,SH Banten, 21-10-1954 IV/c :01-04-2010 30-12-1989 S1

19541021 198603 1 003

7 HAKIM Drs. SYAFI'UDDIN, SH, MH Cikarang, 08-06-1958 IV/c : 01-10-2011 01-05-1989 S2

19580608-198703-1-006

8 HAKIM DRS. DALIH EFENDY,SH Tangerang, 15-01-1967 IV/b : 01-10-2010 01-06-1995 S1

19670115-199203-1-005

9 HAKIM DRA. BUDI PURWANTINI, MH Purwakarta,20-08-1965 III/d : 01-10-2008 31-01-1999 S2

19650820.199303.2.003

10 HAKIM DRS. SANGIDIN,SH,MH Bantar,04-04-1960 IV/a : 01-04-2010 01-05-1999 S2

19600404 199403 1 001

11 PAN/SEK DRS. NURMAN Ciamis, 25-11-1959 IV/a : 01-04-2008 21-09-2011 S1

19591125-198403-1-003

12 WAPAN SUPARMAN, S.Ag Garut, 05-06-1955 IV/a : 01-04-2011 11-12-2009 S1

(34)

13 PANMUD PERMOHONAN YUYU YULIANI, S.Ag Purwakarta, 05-11-1962 III/d : 01-04-2010 03-08-2007 S1

19621105- 198303- 2 -004

14 PANMUD HUKUM ASNALI, S.Ag Karawang, 07-03-1963 III/c : 01-04-2008 10-08-2010 S1

19630307- 199203- 1- 005

15 PANMUD GUGATAN DINDIN PAHRUDIN, SH Karawang, 06-11-1964 III/b : 01-04-2008 03-08-2007 S1

19641106- 199203- 1- 003

16 PANITERA PENGGANTI BAGUS TUKUL WIBISONO, SH Denpasar, 06-11-1966 III/d : 01-10-2010 31-05-2001 S1

19661106- 198703- 1- 004

17 PANITERA PENGGANTI Hj.WIWI TSANAWIYAH, BA Karawang, 04-04-1954 III/c : 01-07-2001 01-02-1986 SARMUD

19540404-198101-2-001

18 PANITERA PENGGANTI SITI SOFIA EMALIA, S.Ag Ciamis, 08-03-1975 III/d : 01-04-2011 25-04-2005 S1

19750308-199903-2-002

19 PANITERA PENGGANTI AHYA SYARIFUDDIN Subang, 26-11-1960 III/b : 01-07-2001 01-02-1986 SMA

19601126- 198102- 1 -003

20 PANITERA PENGGANTI KHALIDA, S.Ag, MH. Rawang, 01-11-1974 III/c : 01-10-2011 24-09-2010 S2

19741102- 200312- 2-002

21 JURUSITA PENGGANTI EDY SUTISNA Cikampek, 16-03-1961 III/b : 01-10-2006 10-12-2001 SMA

19610316-198603- 1- 002

22 JURUSITA PENGGANTI A.SUPANDI, S.Ag Cisolok, 03-08-1959 III/c : 01-04-2011 11-12-2009 S1

19590803 -199203- 1- 002

23 JURUSITA PENGGANTI SOLIKHIN Rembang, 10-12-1965 III/a : 01-04-2008 18-07-1994 SMA

19651210-199203-1- 001

24 JURUSITA PENGGANTI BUSTANUL ARIPIN, SHI Bandung, 29-06-1980 III/a : 01-04-2009 11-12-2009 S1

19800629 -200604- 1- 003

25 JURUSITA PENGGANTI SAMSUDIN Siring, 15-12-1959 III/a : 01-04-2010 02-09-1996 MAN

19591215- 199402- 1- 002

26 JURUSITA PENGGANTI HARNOWO BUDIANTO Klaten, 23-09-1957 II/d : 01-04-2003 17-06-2008 SLTA

19570923- 199103 -1-001

27 JURUSITA PENGGANTI W A H Y U,S.Sy Bandung, 21-09-1972 II/b : 01-04-2008 10-08-2010 S-1

(35)

2. Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial

TABEL .04.

KEADAAN SUMBER DAYA MANUSIA NON TEKNIS YUDISIAL PADA PENGADILAN AGAMA KARAWANG

Per - 31 Desember 2011

NO JABATAN NAMA/NIP TEMPAT/TGL TMT GOL TMT PENDIDIKAN KET

LAHIR MENDUDUKI JABATAN TERAKHIR

1 WASEK Hj.ROHMATUL HASANAH, SH.MH Karawang, 21-12-1956 III/d : 01-04-2010 09-07-2010 S2

19561221- 198903- 2- 001

2 KASUB UMUM ASEP JAMALUDIN, SH Garut, 12-07-1968 III/b : 04-04-2008 02-07-2007 S1

19680712- 199203- 1- 004

3 KASUB KEUANGAN USMANIAH Bandung, 18-06-1970 III/b : 01-04-2010 09-07-2010 MAN

19700618- 199003 -2- 001

4 KASUB KEPEGAWAIAN DIANA RISNAWATI,S.Sos Bandung, 18-03-1977 III/b : 01-04-2010 09-07-2010 S1

19770318- 200312- 2- 002

5 PELAKSANA ANDI PUTRA, SH Sawahlunto, 14-11-1972 III/a : 01-09-2010 - S1

19821114- 200904- 1- 005

6 PELAKSANA TAUFIQOH BINA ARIANI, A. Md. Balige, 31-03-1980 II/c : 01-12-2009 - D3

19800331- 200912- 2 -003

7 PELAKSANA RATUSISKA ARIES TIANI, SE SErang, 21-04-1983 III/a : 01-05-2011 - S1

(36)

Promosi dan Mutasi

TABEL.05

DATA JABATAN ESELON II,III, DAN IV YANG TELAH KOSONG DAN HARUS SEGERA DIISI KONDISI PER-31 DESEMBER 2011

NO TINGKAT ESELON NAMA JABATAN YANG KOSONG NAMA / NIP TEMPAT / TANGGAL LAHIR TMT TERJADINYA LOWONGAN KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 - - - - NIHIL

(37)

TABEL.06

DATA PEGAWAI PENSIUN , MUTASI, BERHENTI DAN MENINGGAL DUNIA KEADAAN PER 31 DESEMBER 2011

NO.

GOLONGAN DAN RUANG GAJI

KET

JENIS MUTASI JUMLAH II III IV

a b c d JMLH a b c d JMLH a b c d JMLH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 MUTASI 7 1 1 3 2 MUTASI JUMAH 7 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 0 0

(38)

TABEL.07

DAFTAR PEGAWAI YANG MUTASI DARI DAERAH PADA TAHUN 2011

No NIP NAMA G/R

TEMPAT TUGAS SURAT KEPUTUSAN

KET

LAMA BARU TANGGAL NOMOR TMT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 19830421-201101-2-013 RATUSISKA ARIES TIANI, SE III/a - PA

KARAWANG 31-12-2010 372/SEK/CPNS.04.1/XII/2010 02-05-2011 CPNS

2 19591125-198403-1-003 DRS. NURMAN IV/a PA GARUT PA

KARAWANG 07-09-2011 1833/DJA/KP.04.6/SK/IX/2011 21-09-2011 PANSEK

3 19541021 198603 1 002 DRS. TB. MURTAQI,SY,SH IV/c PA JAKARTA

BARAT

PA

KARAWANG 09-09-2011 2006/DJA/KP.04.6/SK/IX/2011 18-11-2011 HAKIM

4 19600404 199403 1 001 DRS.SANGIDIN, SH, MH IV/a PA CIBADAK PA

KARAWANG 09-09-2011 2041/DJA/KP.04.6/SK/IX/2011 18-11-2011 HAKIM

5 19650820 199303 2 003 DRA. BUDI PURWANTINI, MH III/d PA BOGOR PA

KARAWANG 09-09-2011 2028/DJA/KP.04.6/SK/IX/2011 18-11-2011 HAKIM

6 19640703.199403.1.004 DRS. SIROJUDDIN, SH IV/a PA BOGOR PA

(39)

TABEL.08

DAFTAR PEGAWAI YANG TELAH MENDAPATKAN MUTASI PENDIDIKAN

Per 31 Desember 2011

NO NIP NAMA TEMPAT / TGL LAHIR G/R JABATAN

Mutasi Pendidikan Yang diperoleh THN

LULU S KET Tk. Ijazah PT/Tempat Fak/ Jurusa n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 19720921.200312.1.004 WAHYU,S.Sy Bandung, 21-09-1972 II/b Juru Sita Pengganti S-1 MUSDARIYAH STAI AL

CIMAHI Syariah 2011

(40)

TABEL.09

DAFTAR PEGAWAI YANG TELAH MENDAPATKAN MUTASI KENAIKAN PANGKAT

TAHUN 2011

NO NIP NAMA LAMA BARU JABATAN SURAT KEPUTUSAN KET

G/R G/R NOMOR TGL

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 19550605.198403.1.004 SUPARMAN, S.Ag III/d IV/a WAKIL PANITERA 0977/DJA/KP.04.1/SK/III/2011 21-03-2011

2 19750308.199903.2.002 SITI SOFIA EMALIA, S.Ag III/c III/d PENGGANTI PANITERA 0955/DJA/KP.04.1/SK/III/2011 21-03-2011

3 19590803.199203.1.002 A. SUPANDI,S.Ag III/b III/c PENGGANTI JURU SITA 0736/DJA/KP.04.1/SK/III/2011 21-03-2011

4 19741102.200312.2.002 KHALIDA,S.Ag, MH III/b III/c PANITERA

PENGGANTI 1578/DJA/KP.04.1/SK/VII/2011 25-07-2011

(41)

TABEL.10

DATA PEJABAT STRUKTURAL PENGADILAN AGAMA KARAWANG

PER-31 DESEMBER 2011

NO. JABATAN NAMA NAMA / TEMPAT TGL LAHIR NIP JABATAN TMT SURAT KEPUTUSAN DALAM JABATAN TMT G/R DIKLAT JABATA

N

TAHUN DIKLAT

NOMOR TANGGAL G/R

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 PAN/SEK DRS. NURMAN 19541128-197703- 2- 001 21-09-2011 1833/DJA/KP.04.6/SK/IX/2011 07-09-2011 IV/a IV/a: 01-04-2008 SPALA 1994

Ciamis, 25-11-1959

2 WAPAN SUPARMAN, S.Ag 19550605- 198403- 1- 004 11-12-2009 500/DJA/KP.04.6/IX/2009 17-09-2009 III/d IV/a : 01-04-2011 DIKLAT PP 1998

Garut, 05-06-1955

3 WASEK Hj.ROHMATUL HASANAH, SH.MH 19561221- 198903- 2- 002 09-07-2010 0051/SEK/peng.06.1/VI/2010 14-06-2010 III/d III/d : 01-04-2010 ADUM 1998

Karawang, 21-12-1956

4 PANMUD PERMOHONAN YUYU YULIANI, S.Ag 19621105- 198303- 2 -004 08-02-2007 UP.IV/2116/SEK/SK/2007 03-08-2007 III/d III/d : 01-04-2010 DIKLAT PP 1997

Purwakarta, 05-11-1962

5 PANMUD HUKUM ASNALI, S.Ag 19630307- 199203- 1- 005 10-08-2010 2665/DJA/KP.04.6/VII/2010 12-07-2010 III/c III/c : 01-04-2008 DIKLAT PP 1998

Karawang, 07-03-1963

6 PANMUD GUGATAN DINDIN PAHRUDIN, SH 19641106- 199203- 1- 003 08-02-2007 UP.IV/2117/SEK/SK/2007 03-08-2007 III/b III/b : 01-04-2008 DIKLAT PP 2001

Karawang, 06-11-1964

7 KASUB UMUM ASEP JAMALUDIN, SH 19680712- 199203- 1- 004 02-07-2007 PTA.i/K/KP.07.6/677/2002 19-12-2006 III/b III/b : 04-04-2008 - -

Garut, 12-07-1968

8 KASUB KEPEGAWAIAN DIANA RISNAWATI,S.Sos 19770318- 200312- 2- 002 09-07-2010 0051/SEK/peng.06.1/VI/2010 14-06-2010 III/b III/b : 01-04-2010 - -

Bandung, 18-03-1977

9 KASUB KEUANGAN USMANIAH 19700618- 199003 -2- 001 09-07-2010 0051/SEK/peng.06.1/VI/2010 14-06-2010 III/b III/b : 01-04-2010 - -

(42)

B. PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA 1. Sarana dan Prasarana Gedung

Sarana dan Prasarana adalah suatu sumber yang diperlukan untuk melaksanakan tugas maupun untuk mencapai keseluruhan tujuan yang sudah diprogramkan.

Sarana dan prasarana yang memperlancar tugas-tugas di Pengadilan Agama Karawang sebagai berikut :

A. PENGADAAN

- Tanah

1. Gedung Pengadilan Agama Karawang terletak di Jalan Jend. Ahmad Yani No. 53 Karawang dengan luas 1.635 M2 status Tanah tersebut masih Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, sedangkan Pengadilan Agama Karawang menggunakan Tanah tersebut hanya Hak Guna Pakai sebagaimana SK. Bupati Kabupaten Karawang No. 102/SK/HK.021.1/PM.0140/1978 tertanggal 08 Juni 1978 dan diterbitkannya Sertifikat Hak Guna Pakai atas Tanah tersebut dengan Nomor : 10.06.01.08.3.00062 tertanggal 02 Juli 1997;

2. Pengadilan Agama Karawang dalam Revisi DIPA II tanggal 5 Desember 2007 mendapat Anggaran untuk Pembelian tanah Rumah Dinas sebanyak 500 M2 dan Realisasinya sebanyak 600 M2 yang terletak di Kp.Babaton Desa Sukaharja, Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang dengan nilai Rp. 266.400.000 ( Dua ratus enam puluh enam juta empat ratus ribu rupiah ) :

- Gedung

Gedung Pengadilan Agama Karawang adalah bangunan baru yang dibangun pada tahun anggaran 2006 dan 2007 dengan total anggaran Rp 8.033.143.000,- (delapan milyar tiga puluh tiga juta seratus empat puluh tiga ribu rupiah). Gedung tersebut terdiri dari dua lantai, lantai satu 810,64 M2 dan lantai dua 810,64 M2. Jadi total luas gedung seluruhnya adalah 1621,28 M2.

(43)

B. PEMELIHARAAN

Pemeliharaan gedung dan bangunan pada tahun anggaran 2011 Pengadilan Agama Karawang mendapatkan anggaran sebesar Rp. 26.600.000 ( Dua puluh enam juta enam ratus ribu rupiah ) anggaran tersebut telah dipergunan/dilaksanakan dengan swakelola dengan melihat kondisi Riil dilapangan dan telah dimanfaatkan secara maksimal, efektif dan efisien sehingga gedung dan bangnunan dapat terawat dengan baik.

C. PENGHAPUSAN

Pada tahun 2011 Pengadilan Agama Karawang tidak ada kegiatan Penghapusan, baik Gedung maupun Bangunan karena telah menempati gedung baru dan gedung lama telah dihapus tahun 2006 sehingga Pengadilan Agama tidak ada penghapusan.

2. Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung A. PENGADAAN

a . Kendaraan Dinas

1. - 1 ( Satu ) Buah Kendaraan Roda empat merek Toyota Kijang Innova tahun 2006 hibah dari Mahkamah Agung RI dengan kondisi baik .

- 1 (Satu) buah kendaraan roda empat merk Toyota Innova tahun 2009 Pinjam Pakai dari Pemerintah Kabupaten Karawang kondisi baik

2 6 (Enam ) buah kendaraan roda dua perincian sbb :

- 1 unit Motor Fujico tahun 2004 dengan keadaan rusak ringan

- 1 unit Motor Honda Mega Pro Cw tahun 2006 dengan keadaan rusak ringan.

- 2 unit Motor Honda Mega Pro STD dengan kondisi baik tahun 2007 dan 2008.

- 1 unit motor Honda Supra X 125 tahun 2008 kondisi baik

(44)

- 1 Unit Motor Suzuki Skywave 125 Ultimatic tahun 2009 Kondisi Baik.

b. Perpustakaan

1.Buku-buku yang diterima tahun anggaran 2011 sebanyak 18 Judul ( 40 buah ).

2. Sehingga jumlah keseluruhan buku perpustakaan sebanyak 1434 buah.

3. Sistem yang dipakai DDC (Dewey Decimal Clasifikation)

c. Laporan Surat Masuk dan surat Keluar

Surat masuk dan surat keluar pada Pengadilan Agama Karawang dalam tahun 2011 :

- Surat masuk sebanyak 1689 buah surat - Surat keluar sebanyak 1742 buah surat

d. Alat Kantor dan Alat Rumah Tangga.

Untuk tahun 2011 Pengadilan Agama Karawang mempunyai alokasi Dana untuk pengadaan peralatan dan mesin dalam DIPA berupa :

1. Pengadaan Alat Pengolah Data yang terdiri dari : PC 11 Unit

Laptop 4 unit.

2. Pengembangan IT / penguatan jaringan

Dan pengadaan tersebut telah dilaksanakan dan telah tercatat dalam SIMAK BMN sehingga dengan tahun lalu berjumlah sebagaimana terlampir :

NO NAMA BARANG

KETERANGAN

JUMLAH BAIK RINGAN RUSAK

RUSAK BERAT 1 White board 2 - - 2 2 Buffet 26 - - 26 3 Lemari Kayu 27 - - 27 4 Rak Besi 7 - - 7

Gambar

Grafik Penerimaan Perkara Tahun 2011

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari keadaan pantai di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan berdasarkan ketentuan yang berlaku yang menjelaskan bahwa pengukuran batas daerah di laut

Hal ini didukung atau sejalan dengan penelitian Widayanti dan dkk (2016) , Dewiningrat dan Mustanda (2018) dan Akhmadi dkk (2018) Menyatakan bahwa Likuiditas (Current

Yang membedakan karya desain rancangan ini dengan desain yang sudah ada adalah buku ini berisikan mengenai pembelajaran “Tanggap Bencana Gempabumi”, yang didalamnya berisi

Algoritma  Canny  Edge  Detection  yang  digunakan  pada  proses  pengolahan  gambar  video realtime  ini  memiliki prinsip yang  hampir  sama  seperti  pada 

membuat ramalan-ramalan atau menghasilkan tindakan-tindakan atau kewaspadaan-kewaspadaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan- tujuan yang diinginkan. Dalam arti ini kita dapat

pembangunan gedung bertingkat untuk daerah dengan resiko gempa tinggi menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK).Sistem Rangka Pemikul Momen adalah

Kepala Bidang Sosial Budaya Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi III.B Kuningan, 07-06-1962 pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bekasi pada Badan Perencanaan

Inilah bentuk penjajahan ekonomi baru, dimana ternyata uang kertas yang selama ini digunakan masyarakat contoh Rupiah, Dollar, Euro atau Yen ternyata tidak