• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

IKHTISAR EKSEKUTIF

kuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013. LAKIP ini menyajikan capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan selama tahun 2013 dengan melandaskan pada pelaksanaan mandat yang diemban oleh organisasi. Selain fungsi akuntabilitas, LAKIP ini sekaligus memenuhi kebutuhan internal Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan guna melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja organisasi secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Proses penyusunan LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013 mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Inpres 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Proses tersebut dimulai dengan perancangan kinerja, pengumpulan data kinerja dan berakhir dengan penyusunan laporan kinerja.

Selain itu, penyajian informasi dan penyusunan LAKIP Perwakilan BPKP Kalimantan Selatan Tahun 2013 ini juga mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah, PP Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang pada intinya melaporkan hasil sebagai kinerja program dan keluaran sebagai kinerja kegiatan.

(3)

Secara keseluruhan, LAKIP ini menyajikan dan mengungkapkan capaian kinerja dari 6 (enam) tujuan strategis dan 8 (delapan) sasaran. Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja tersebut sebanyak 74 Indikator dengan 11 IKU Dominan. Simpulan hasil penilaian sendiri (self assessment) atas Kinerja Perwakilan BPKP Kalimantan Selatan Tahun 2013 sebagai berikut: 1. Sebanyak 3 (tiga) tujuan strategis dari 6 (enam) tujuan strategis Perwakilan

BPKP Provinsi Kalimantan Selatan telah mencapai hasil optimal yang diindikasikan keseluruhan sasaran strategisnya telah mencapai 100,00% yaitu:

1) Tujuan 1 : Meningkatnya kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara; 2) Tujuan 3 : Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan

memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara; 3) Tujuan 6 : Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan

yang andal bagi Presiden/pemerintah.

Sedangkan 3 (tiga) tujuan strategis yang belum mencapai hasil optimal, yaitu:

1) Tujuan 2 : Meningkatnya tata pemerintahan yang baik;

2) Tujuan 4 : Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah;

3) Tujuan 5 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten.

2. Sebanyak 5 (lima) sasaran strategis dari 8 (delapan) Sasaran Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan telah tercapai 100,00% dengan rincian sebagai berikut:

Sasaran 1 dari Tujuan 1: Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 3 dari Tujuan 2 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00% Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 8 dari Tujuan 6 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00% Sedangkan 3 (tiga) Sasaran Strategis yang belum optimal yaitu :

(4)

Sasaran 2 dari Tujuan 2 : Dari 1 IKU dominan tercapai 68,75% Sasaran 5 dari Tujuan 4 : Dari 1 IKU dominan tercapai 0,00% Sasaran 6 dari Tujuan 5 : Dari 1 IKU dominan tercapai 91,84%

3. Rata-rata kinerja IKU Outcome Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013 yang mendukung kinerja tujuan dan sasaran stretegis mencapai 114,26%;

4. Rata-rata kinerja Indikator Output Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013 yang mendukung kinerja tujuan dan sasaran strategis mencapai 99,80%.

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, didukung dengan anggaran dana Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan sebesar Rp15.488.681.000,00 dengan realisasi sebesar Rp14.448.285.000,00 atau 93,28% dari anggarannya. Selain itu, kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan juga didukung oleh Dana Mitra Kerja baik dari Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, BUMD/BLUD lainnya maupun Instansi Vertikal sebesar Rp1.932.911.000,00.

Beberapa kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Komunikasi dan intensifikasi atas tindak lanjut atas temuan pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah baik kepada Rendal maupun instansi pemerintah pusat/daerah terkait masih perlu ditingkatkan;

2. Penyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 masih perlu diintensifkan pada Pemerintah Daerah di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan;

3. Kegiatan sosialisasi dan atau Tata Kelola APIP pada Pemerintah Daerah masih belum dipetakan.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas untuk meningkatkan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimatan Selatan perlu dibuat strategi pada tahun 2014 sebagai berikut:

(5)

1. Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan merencanakan kegiatan Peningkatan Kualitas LKPD pada Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan;

2. Untuk meningkatkan Pemerintah Daerah yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 tahun 2008, dilakukan koordinasi secara intensif dengan Satuan Tugas SPIP Pemerintah Daerah yang sudah dibentuk pada masing-masing pemerintah daerah se wilayah Provinsi Kalimantan Selatan; 3. Melakukan pemetaan terhadap Pemerintah Daerah yang telah dan belum

dilakukan sosialisasi dan atau assessment tata kelola APIP, sehingga tahun 2014 akan mengutamakan sosialisasi dan atau assessment tata kelola APIP terhadap Pemerintah Daerah yang belum;

4. Mempertahankan hubungan dengan mitra kerja (stakeholders) dalam rangka meningkatkan tata kelola BUMD dan RSUD sesuai kebutuhan kebutuhannya;

5. Memperhatikan ketersediaan anggaran yang terbatas, diupayakan agar Pusat mempertimbangkan menggunakan dana mitra.

6. Untuk lebih meningkatkan penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi audit optimalisasi penerimaan negara akan lebih intensif melakukan koordinasi dengan auditan yang belum menyelesaikan tindak lanjuti.

7. Terkait dengan tidak terlaksananya kegiatan FCP dan Eskalasi/Klaim akan dilakukan :

a. Pendekatan dengan pemda dan BUMD yang sudah dilakukan sosialisasi FCP dan atau DA FCP untuk tahun 2014 akan dilakukan DA FCP dan Bimtek FCP.

b. Melakukan koordinasi kepada pemda dan BUMD serta memberikan intruksi pada Bidang APD, Bidang Akuntan Negara dan Bidang IPP agar kalau ada permasalahan yang berkaitan dengan eskalasi/klaim dapat dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan khususnya Bidang Investigasi.

Akhirnya dengan disusun LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi

(6)

Imffi'

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan, sehingga dapat memberikan

umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara

internal, LAKIP

ini

diharapkan menjadi motivator untuk lebih meningkatkan

kinerja organisasi terhadap perkembangan tuntutan pemangku kepentingan,

sehingga kontribusi Perwakilan

BPKP

Provinsi Kalimantan Selatan dalam

pembangunan di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dapat lebih dirasakan.

11001

K#

ets

: /S(8il d( I F.tJiti

4\-%

(7)

DAFTAR ISI

Ringkasan Eksekutif……… i

Daftar Isi……… vi

Bab I Pendahuluan A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi ... 1

B. Aspek Strategis Organisasi ... 1

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi ... 2

D. Struktur Organisasi ... 4

E. Sistematika Penyajian ... 7

BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2012 A. Rencana Strategis 2010 – 2014... 8

1. Pernyataan Visi ... 10

2. Pernyataan Misi ... 11

3. Tujuan Strategis ... 12

4. Sasaran Strategis ... 13

5. Indikator Kinerja Utama ... 14

6. Program dan Kegiatan ... 16

B. Perjanjian Kinerja 2013 ... 18

BAB III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja ………... 26

1. Capaian Tujuan dan Sasaran Strategis ... 26

2. Capaian Indikator Output ... 36

B. Analisis Kinerja ………... 31

C. Akuntabilitas Keuangan ... 87

BAB IV Penutup A. Simpulan………. 90

(8)

Daftar Lampiran

1. Lampiran 1 : Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2013;

2. Lampiran 2 : Perbandingan Realisasi IKU Tahun 2013 dengan Tahun 2012 dan Target Tahun 2014;

3. Lampiran 3 : Daftar Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemda Tahun 2012 4. Lampiran 4 : BUMD Beropini WTP dan WDP Tahun Buku 2012

5. Lampiran 5 : Daftar BUMD yang telah Menerapkan GCG / KPI Tahun 2012 6. Lampiran 6 : Daftar BUMD / PDAM yang Kinerjanya Bernilai Baik Tahun

Buku 2012

7. Lampiran 7 : Rekapitulasi Output Laporan per IOP Tahun 2013 8. Lampiran 8 : Capaian Kinerja Kegiatan Tahun 2013;

9. Lampiran 9 : Perbandingan Realisasi Output 2013 dengan Realisasi Output 2011 dan Target Output 2014.

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi

adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen yang telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Tugas BPKP sesuai peraturan tersebut adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi BPKP sesuai tugas dan fungsi tersebut yaitu:

a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan;

b. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan;

c. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP;

d. Pemantauan, pemberian bimbingan, dan pembinaan terhadap kegiatan pengawasan keuangan dan pembangunan;

e. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persanksian, perlengkapan, dan rumah tangga.

B. Aspek Strategis Organisasi

Sesuai Keputusan Kepala BPKP Nomor Kep-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan merupakan perpanjangan tangan dari BPKP Pusat. Oleh karena itu, Perencanaan Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan sepenuhnya disusun untuk mendukung perencanaan

B

(10)

strategis BPKP Pusat. Salah satu outcome yang hendak dicapai oleh BPKP Pusat dan Perwakilan melalui perencanaan strategis yaitu terwujudnya pemerintahan yang akuntabel sebagai implementasi dari good governance, yang menuntut penyelenggaraan pemerintah bertumpu pada partisipasi rakyat, keterbukaan, akuntabilitas, dan keadilan. Outcome tersebut sedang diwujudkan melalui pembaharuan manajemen pemerintahan. BPKP berperan serta dan mewujudkan outcome tersebut dengan core business pengawasan dan pembinaan kegiatan pemerintah baik pusat maupun daerah yang profesional.

BPKP sebagai pembina Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 merupakan peran yang strategis dalam mewujudkan Good Governance. Hal ini dipertegas dengan terbitnya Inpres Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara.

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan memiliki 6 jenis kegiatan dan layanan sebagai produk organisasi, antara lain:

(11)
(12)

D. Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi

Pelaksanaan tugas Kantor Perwakilan BPKP diatur dalam Surat Kepala BPKP Nomor: Kep-06.00.00-286/K/001 tanggal 30 Mei 2001 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor PER-955/K/SW/2011 tanggal 15 Agustus 2011. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas, BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

Uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian sebagai berikut: a. Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

(13)

keuangan, persuratan, urusan dalam, perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan, dan pelaporan hasil pengawasan;

b. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, pelaksanaanpengawasan instansi pemerintah pusat dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat serta pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas instansi pemerintah pusat dan evaluasi hasil pengawasan;

c. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pengawasan instansi pemerintah daerah, serta pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas, dan evaluasi hasil pengawasan; d. Bidang Akuntan Negara, mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan rencana, program, pelaksanaan pemeriksaan serta evaluasi pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja Badan Usaha Milik Daerah atas permintaan daerah dan evaluasi hasil pengawasan. Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan tidak melaksanakan sebagian fungsi unit kerja BPKP di tingkat pusat misalnya pemeriksaan terhadap badan usaha milik negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil, dan kontrak kerjasama, badan-badan lain yang didalamnya, terdapat kepentingan pemerintah, pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat; e. Bidang Investigasi, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

rencana, program, pelaksanaan pemeriksaan terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, Badan Usaha Milik Negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya.

(14)

2. Sumber Daya Manusia (SDM)

Jumlah pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Per 31 Desember 2013 adalah 128 orang terdiri dari pejabat struktural sebanyak 10 Orang, dan pejabat fungsional sebanyak 118 orang.

Formasi pegawai berdasarkan Jabatan adalah sebagai berikut :

a. Jabatan Struktural

- Eselon II a 1 orang

- Eselon III a 5 orang

- Eselon IV 4 orang

Sub Jumlah (a) 10 orang

b. Jabatan Fungsional

a) Fungsional Auditor

- Auditor Ahli Madya 10 orang - Auditor Ahli Muda 24 orang - Auditor Ahli Pertama 5 orang

- Auditor Penyelia 10 orang

- Auditor Pelaksana Lanjutan 2 orang - Auditor Pelaksana 21 orang

- Calon JFA 21 orang

93 orang b) Jabatan Fungsional Tertentu

- Arsiparis 2 orang

- Analis Kepegawaian 1 orang - Bendahara, Pembuat daftar

gaji, dan Verifikatur keuangan

4 orang

- Pengelola SAI dan BMN 3 orang

- Fungsional Umum 15 orang

25 orang

Sub Jumlah (b) 118 orang Jumlah Pegawai (a+b) 128 orang

(15)

E. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPKP Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2013, sebagai berikut:

Ikhtisar Eksekutif

Bab I – Pendahuluan, menyajikan secara ringkas tugas pokok, fungsi, dan

wewenang organisasi; aspek strategis organisasi; kegiatan dan layanan produk organisasi; serta struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan.

Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menyajikan Rencana

Strategis tahun 2010 – 2014 (Revisi) dan penetapan kinerja Tahun 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja 2013, menyajikan capaian kinerja dan

analisis pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013.

Bab IV – Penutup, menyajikan simpulan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2013 dan strategi peningkatan kinerja di masa datang. Lampiran-lampiran 10 93 118

Formasi Pegawai

Struktural PFA Fungsional Umum

(16)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis 2010 - 2014

Tahapan perencanaan kinerja pada Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan dimulai dengan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan 2010-2014. Penyusunan Renstra tersebut pada hakikatnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban, penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan, peraturan perundang-undangan bidang pengawasan termasuk pembinaan etika dan perilaku aparatur pengawasan serta pengendalian manajemen. Tujuan penyusunan Renstra tersebut untuk mencapai efektivitas, efisiensi dan produktivitas dalam pelaksanaan pengawasan.

Oleh karena itu, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan Rencana Strategis 2010-2014 untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pengawasan yang selaras dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional. Renstra tersebut disusun selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010-2014, maupun Kebijakan Strategis Nasional Bidang Pengawasan (Jakwas) BPKP 2010-2014. Kemudian, Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan tersebut menjadi dasar acuan penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan, serta sebagai pedoman dan pengendalian kinerja.

Sampai dengan saat ini, Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan periode 2010-2014 mengalami beberapa kali perubahan signifikan. Perubahan pertama ditujukan untuk menyelaraskan Renstra dengan

(17)

restrukturisasi program oleh Bappenas serta proses penajaman Renstra dengan adanya mandat baru BPKP seiring terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada tanggal 28 Agustus 2008.

Perubahan kedua dilaksanakan pada tahun 2012, dengan konsentrasi area perubahan pada penajaman tujuan dan sasaran strategis serta merekonstruksi Indikator Kinerja Utama. Revisi tersebut dituangkan pada Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Nomor KEP-30/PW16/1/2013 dan disempurnakan dengan KEP-371/PW16/1/2013. Perubahan ini untuk merespon Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor : KEP-164/K/SU/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-34/K/SU/2010 tentang Rencana Strategis BPKP Tahun 2010-2014. Sasaran dalam Renstra BPKP tahun 2010 – 2014 dimodifikasi dengan menambah IKU (Indikator Kinerja Utama) yang menggambarkan hasil (outcome). Dengan demikian, tiap sasaran strategis memiliki dua jenis IKU yaitu berupa outcome dan berupa output. Selain itu, penajaman tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan juga dikaitkan dengan mandat yang diemban BPKP dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 sebagai auditor Presiden yang memiliki tugas melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan “tertentu” dan sebagai pembina SPIP untuk seluruh instansi pemerintah. Dengan adanya penajaman tersebut maka mulai tahun 2012, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan tidak hanya melaporkan akuntabilitas output namun juga melaporkan akuntabilitas pencapaian sasaran strategis (outcome).

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan senantiasa bertumpu pada nilai-nilai luhur yang telah disepakati dan ditetapkan dalam rumusan nilai luhur BPKP yaitu PIONIR dan 5 AS. Hal ini merupakan perwujudan dari keinginan untuk selalu

(18)

berinovasi guna menghasilkan produk-produk yang berbeda dari produk pengawas intern lainnya dan tetap diyakini diterima karena dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan (stakeholders).

1. Pernyataan Visi

Perubahan-perubahan yang terjadi di luar maupun di dalam tubuh BPKP mendorong dilakukannya reposisi untuk menemukan paradigma baru yaitu menjadi suatu lembaga pengawasan internal pemerintah yang mampu memberikan jalan keluar dalam rangka membantu kelancaran dan keberhasilan tugas-tugas pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan. Peran dan posisi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan saat ini sejalan dengan peran dan posisi BPKP, sebagaimana visi BPKP yaitu:

Penetapan visi di atas telah menjadi komitmen bersama seluruh pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan. Pemahaman secara komprehensif atas visi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan kata-kata kunci, yaitu:

a. Auditor Presiden, berarti BPKP merupakan aparat pengawasan

intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden, dan memiliki kompetensi yang mumpuni dan dipercaya oleh Presiden untuk membantu dalam menjalankan fungsi pengawasan;

b. Responsif, berarti Auditor BPKP, dalam menjalankan perannya,

tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi pemerintah dan segera memberikan respon/masukan kepada pengambil kebijakan;

”Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas di Provinsi Kalimantan Selatan”

(19)

c. Interaktif, berarti BPKP memperhatikan/mendengarkan kepentingan/kebutuhan stakeholders. Komunikasi antara BPKP dengan stakeholders ataupun pelanggan haruslah selalu terjalin dengan baik dan efektif;

d. Terpercaya, berarti BPKP memiliki integritas yang tinggi yang

didukung profesionalisme yang tinggi sehingga dapat diandalkan untuk memberikan hasil kerja yang berkualitas dan bermanfaat bagi shareholders dan stakeholders;

e. Akuntabilitas KeuanganNegara, berarti proses pengambilan

keputusan atau kinerja keuangan negara dapat dimonitor, dinilai, dan dikritisi. Selain itu, pertanggungjawaban keuangan negara tersebut harus dapat ditelusuri sampai ke bukti dasarnya (traceableness) dan dapat diterima secara logis (reasonableness); f. Berkualitas, berarti pertanggungjawaban keuangan negara harus

dapat diandalkan, mengungkapkan secara terbuka informasi yang material dan relevan serta berasal dari suatu proses yang melibatkan berbagai pihak terkait.

2. Pernyataan Misi

Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu:

a. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di Kalimantan Selatan;

b. Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di Kalimantan Selatan;

c. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di Kalimantan Selatan;

d. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah di Kalimantan Selatan.

Misi ini merupakan implementasi visi yang ditetapkan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan dalam membantu pemerintah daerah

(20)

menghadapi perubahan yang begitu cepat berkenaan dengan tuntutan masyarakat yang menginginkan terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good public governance) dan akuntabel.

3. Tujuan Strategis

Tujuan dan strategi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan merupakan pengejawantahan visi dan misi serta nilai-nilai yang berorientasi pada operasionalisasi dan pencapaian visi dan misi serta nilai-nilai tersebut dalam kurun waktu sampai lima tahun mendatang. Untuk mendukung misi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan, maka Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan selatan menetapkan tujuan sebagai berikut:

a. Meningkatnya kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara

Kinerja tujuan strategis “Meningkatnya kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara” diindikasikan dengan sasaran strategis 1 tercapai 100,00%.

b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik

Kinerja tujuan strategis “Meningkatnya tata pemerintahan yang baik” diindikasikan dengan sasaran strategis 2 dan sasaran strategis 3 tercapai 100,00%.

c. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara

Kinerja tujuan strategis “Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara” diindikasikan dengan sasaran strategis 4 tercapai 100,00%.

d. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah

Kinerja tujuan strategis “Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah” diindikasikan dengan sasaran strategis 5 tercapai 100,00%.

(21)

e. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten;

Kinerja tujuan strategis “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten” diindikasikan dengan sasaran strategis 6 dan sasaran strategis 7 tercapai 100,00%.

f. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah.

Kinerja tujuan strategis “Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah” diindikasikan dengan sasaran strategis 8 tercapai 100,00%.

4. Sasaran Strategis

Tujuan yang telah ditetapkan dijabarkan menjadi suatu rumusan yang lebih terukur, jelas dan spesifik dalam bentuk 8 (delapan) sasaran strategis. Sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2014,yaitu:

a. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD;

b. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,5%; c. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60%

Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75% BUMN/BUMD;

d. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%;

e. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda;

f. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda;

g. Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%;

h. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan.

(22)

Dokumen Renstra Tahun 2010-2014 selanjutnya dijadikan acuan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan untuk menetapkan dokumen perencanaan tahunan yaitu Rencana Kerja Tahunan (RKT) atau Rencana Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012.

5. Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan. Penetapan IKU dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis.

IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan berjumlah 35 Indikator. IKU ini digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Kaitan IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan dengan Tujuan dan Sasaran Strategisnya sebagai berikut:

Tujuan/Sasaran Strategis/Indikator Kinerja Utama Tujuan 1 : Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara

Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD Indikator Kinerja Utama :

1. Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan

2. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 3. Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini

dukungan Wajar

4. Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat 5. Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan

ke Pusat

6. Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders

7. Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi

(23)

Tujuan/Sasaran Strategis/Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama :

1. Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti

2. Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Tujuan 2 : Meningkatnya tata pemerintahan yang baik

Sasaran 3 : Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75% BUMD

Indikator Kinerja Utama :

1. Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal

2. Persentase BUMD/BLUD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI 3. Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja

Tujuan 3 : Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara

Sasaran 4 : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

Indikator Kinerja Utama :

1. Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi 2. IPP/IPD/BUMD/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan

sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

3. Jumlah IPP/IPD/BUMD/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK

4. Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga 5. Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA

6. Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang 7. Persentase Laporan Keinvestigasian yang sesuai standar

8. Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat

Tujuan 4 : Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah

Sasaran 5 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Indikator Kinerja Utama :

1. Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

2. Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008

3. Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern

Tujuan 5 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten

Sasaran 6 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda

(24)

Tujuan/Sasaran Strategis/Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama :

1. Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA

Sasaran 7 : Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%

Indikator Kinerja Utama :

1. Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 2. Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP 3. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian 4. Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA

5. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur

6. Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa 7. Persentase pemanfaatan asset

8. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras 9. Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat

10. Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas

11. Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP

12. Tingkat Persepsi Kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat

Tujuan 6 : Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah

Sasaran 8 : Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

Indikator Kinerja Utama :

1. Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif

6. Program dan Kegiatan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis di atas, diperlukan program dan kegiatan. Program Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan BPKP Tahun 2013 terdiri dari 3 program yang didukung dengan 30 kegiatan. Program tersebut terdiri dari program teknis dan program generik. Program teknis merupakan program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal), sedangkan program generik merupakan program yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal).

(25)

a. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP;

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP.

Kaitan antara program dan kegiatan dengan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan yaitu sebagai berikut:

No Program/Sasaran/Kegiatan

PROGRAM 1 : Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

1 Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD

1.1 Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian 1.2 Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam 1.3 Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKPD

1.4 Pengawasan atas Proyek PHLN

1.5 Pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian 1.6 Pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam

1.7 Pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam 1.8 Pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian 1.9 Pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam

1.10 Pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang keuangan Daerah 1.11 Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LK-BUMD

2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,5% 2.1 Pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian 2.2 Pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam 2.3 Pengawasan BUN Bidang Perekonomian

2.4 Pengawasan BUN Bidang Polsoskam

2.5 Pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah

3 Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75% BUMD

3.1 Pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang keuangan Daerah 3.2 Bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat

(26)

No Program/Sasaran/Kegiatan

4 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

4.1 Sosialisasi masalah korupsi

4.2 Bimtek/asistensi implementasi FCP 4.3 Kajian pengawasan

4.4 Audit investigasi atas HKP, Klaim dan Penyesuaian Harga

4.5 Audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik

5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

5.1 Pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah

PROGRAM 2 : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda

6.1 Sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerah

7 Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%

7.1 Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

7.2 Sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah 7.3 Evaluasi Penerapan tata kelola APIP Daerah

PROGRAM 3 : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP 8 Penunjang

7.4 Jumlah Sarana dan Prasarana

B. Perjanjian Kinerja 2013

Pengukuran capaian tujuan organisasi yangtelah ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran capaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator kinerja utama. Untuk menguatkan target sasaran strategis pada tahun 2013 disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu. Dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang

(27)

diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome.

Pada tahun 2013, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan telah menandatangani Penetapan Kinerja Tahun 2013 dengan Nomor : S-507/PW16/1/2013 tanggal 21Januari 2013. Perjanjian Kinerja tersebut merupakan komitmen seluruh unsur dan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan untuk memenuhi target kinerja dan komitmen Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan untuk berkontribusi dalam upaya memenuhi bagian misi organisasi.

Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013 yang telah disesuaikan dengan Renstra yaitu:

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target

1 Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD

1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan

penyusunan Laporan Keuangan Persen 93

1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya

memperoleh opini minimal WDP Persen 93

1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN

yang memperoleh opini dukungan Wajar Persen 95 1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang

disampaikan ke Pusat Persen 100

1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan

presiden yang disampaikan ke Pusat Persen 100 1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan

stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders

Persen 100 1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan

penyelenggaraan akuntansi Persen 25

1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan

LKKL Bidang Perekonomian Laporan 3

1.2.2 Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan

LKKL Bidang Polsoskam Laporan 11

1.2.3 Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan

LKPD Laporan 12

1.2.4 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan 18 1.2.5 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang

(28)

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 1.2.6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang

Polsoskam Laporan 32

1.2.7 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang

Keuangan Daerah Laporan 4

1.2.8 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden

Bidang Polsoskam Laporan 10

1.2.9 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden

Bidang Keuangan Daerah Laporan 11

1.2.10 Laporan hasil pengawasan atas permintaan

stakeholder Bidang Perekonomian Laporan 1 1.2.11 Laporan hasil pengawasan atas permintaan

stakeholder Bidang Polsoskam Laporan 1 1.2.13 Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan

LK-BUMD Laporan 7

2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,5% 2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi

penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persen 80 2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang

disampaikan ke Pusat Persen 100

2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara

Bidang Perekonomian Laporan 1

2.2.2 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara

Bidang Polsoskam Laporan 1

2.2.3 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang

Perekonomian Laporan 1

2.2.4 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam Laporan 9 2.2.5 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan

Daerah Laporan 44

3 Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75% BUMD

3.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan

sesuai Standar Pelayanan Minimal Persen 55 3.1.2 Persentase BUMD/BLUD yang dilakukan

sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persen 73

3.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Persen 100 3.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan

publik Bidang keuangan Daerah Laporan 17

3.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor

korporat Laporan 5

(29)

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 4 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda/BUMD dalam Upaya

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 4.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi

Program Anti Korupsi Kelompok 10

4.1.2 IPP/IPD/BUMD/BLUD berisiko fraud yang

mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP IPP/IPD/BUMD/ BLUD

3 4.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMD/BLUD yang dilakukan kajian

peraturan yang berpotensi TPK IPP/IPD/BUMD/ BLUD

1 4.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan

penyesuaian harga Persen 100

4.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA Persen 90 4.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh

instansi berwenang Persen 40

4.1.7 Persentase Laporan Keinvestigasian yang sesuai

standar Persen 95

4.1.8 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Persen 100 4.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan 6 4.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan 4 4.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 1 4.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Klaim dan

Penyesuaian Harga Laporan 5

4.2.5 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik

Laporan 60 4.2.6 Laporan hasil audit investigasi atas permintaan

instansi lainnya Laporan 4

5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda 5.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP

sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Persen 20

5.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi

penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 IPD 3 5.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem

Pengendalian Intern IPD 9

5.2.1 Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan

SPIP bidang Keuangan Daerah Laporan 17

5.2.2 Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP

bidang Perekonomian Laporan 12

5.2.3 Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP

(30)

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional

dan kompeten pada 80% Pemda

6.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi

penerapan JFA Persen 70

6.2.1 Jumlah sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP

Daerah Kegiatan 10

7 Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%

7.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan

yang terealisasi Persen 90

7.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan

Perwakilan BPKP dengan SAP Persen 100

7.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap

layanan kepegawaian likert 1-10Skala 7,50 7.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam

DIPA Persen 100

7.1.5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas

pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur likert 1-10Skala 7,50 7.1.6 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media

massa Publikasi 250

7.1.7 Persentase pemanfaatan asset Persen 99

7.1.8 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap

layanan sarpras likert 1-10Skala 6,00

7.1.9 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit

Inspektorat Persen 100

7.1.10 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan

ke puslitbangwas Topik

-7.1.11 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan

atau di-assessment tata kelola APIP APIP 14 7.1.12 Survey Kepuasan Pejabat Struktural Pemda terhadap

Pejabat Fungsional Auditor (PFA) di Lingkungan APIP Pemda

Skala

likert 1-10 7 7.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola

APIP Daerah Kegiatan 2

7.2.2 Laporan Evaluasi Penerapan tata kelola APIP

Daerah Laporan 2

7.2.3 Laporan dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 60

7.2.4 Jumlah Sarana dan Prasarana Unit 180

7.2.5 Gedung/Bangunan M2 250

8 Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

(31)

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target efektif

Penetapan Kinerja Tahun 2013 di atas, telah disesuaikan dengan revisi rencana target output berdasarkan Berita Acara Revisi RKT dengan Biro Perencanaan Pengawasan BPKP dan Unit Rendal terkait pada bulan Juli 2013.

(32)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

esuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan LAKIP, maka pada setiap akhir periode, instansi pemerintah akan melakukan pelaporan terhadap pengukuran pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja. Merujuk dan berlandaskan pada peraturan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan sebagai instansi pemerintah menyusun LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013.

LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan 2013 ini menyajikan pengukuran capaian atas sasaran strategis dan target Indikator Kinerja Utama sebagaimana dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Penetapan sasaran strategis dan target Indikator Kinerja Utama merupakan komponen utama dalam penerapan mekanisme pengukuran kinerja karena komponen tersebut merupakan tolok ukur tingkat keberhasilan kinerja organisasi. Metode pengukuran capaian tersebut yaitu:

1. Capaian Tujuan dan Sasaran Strategis

Capaian kinerja tujuan strategis diindikasikan dengan jumlah capaian sasaran strategis yang telah mencapai 100,00% atau lebih pada tahun yang bersangkutan. Capaian kinerja sasaran strategis menggunakan satuan presentase. Capaian sasaran strategis diukur dari jumlah Capaian Sasaran Strategis IKU Dominan yang mencapai 100,00% atau lebih dibandingkan dengan jumlah seluruh IKU Dominan pada setiap sasaran strategis.

2. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama

S

(33)

Metode pengukuran kinerja yang digunakan adalah membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang ingin dicapai dengan realisasi kinerja (performance result) yang telah dicapai. Pengukuran tersebut terdiri dari:

1) Pengukuran Kinerja IKU Outcome

Pengukuran kinerja IKU outcome dengan membandingkan antara realisasi kinerja yang telah dicapai dengan target kinerja yang ingin dicapai pada masing-masing IKU dengan rumus:

Realisasi IKU Outcome x 100% = Capaian OutcomeTarget IKU Outcome 2) Pengukuran Kinerja IKU Output

Pengukuran kinerja IKU output dengan membandingkan antara realisasi kinerja yang telah dicapai dengan target kinerja yang ingin dicapai pada masing-masing IKU. Rencana kinerja output terdiri dari kegiatan yang telah direncanakan (PKP2T) dan kegiatan yang belum direncanakan (Non PKP2T). Sedangkan realisasi kinerja terdiri dari realisasi kegiatan PKP2T dan realisasi kegiatan Non PKP2T. Rumus capaian kinerja IKU output yaitu:

Realisasi PKP2T + Realisasi Non PKP2T x 100% = Capaian

Kinerja output PKP2T awal + PP Baru - PP Batal dari

Rendal + Realisasi Non PKP2T

Jika terjadi celah kinerja (performance gap), maka akan dilakukan analisis dan pengungkapan penyebab terjadinya performace gap. Setelah itu, dirumuskan rencana tindak perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja dimasa mendatang pada pembahasan bab selanjutnya.

(34)

A. Capaian Kinerja

1

Capaian Tujuan dan Sasaran Strategis

Sesuai dengan dokumen Renstra, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan memiliki 6 (enam) tujuan strategis yang kemudian diidentifikasikan dengan 8 (delapan) sasaran strategis yang akan dicapai. Kinerja 8 (delapan) sasaran strategis tersebut diidentifikasi dengan 11 (sebelas) IKU Dominan yang tersebar pada delapan sasaran strategis tersebut.

Berdasarkan hasil penilaian mandiri (self assesment), kinerja IKU Dominan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2010-2014 yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran strategis yang disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada berikut ini:

No Uraian Tujuan/Sasaran/Indikator Kinerja Utama Dominan Kinerja IKU(%) Tujuan 1 : Meningkatnya kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara

Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD 1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan

Laporan Keuangan 107,53

2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini

minimal WDP 116,48

Tujuan 2 : Meningkatnya tata pemerintahan yang baik

Sasaran Strategis 2 : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,5% 3 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan

negara/daerah yang ditindaklanjuti 68,75

Sasaran Strategis 3 : Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75% BUMN/BUMD

4 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar

Pelayanan Minimal 181,82

5 Persentase BUMD/BLUD yang dilakukan sosialisasi/asistensi

GCG/KPI 171,23

Tujuan 3 : Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara

(35)

No Uraian Tujuan/Sasaran/Indikator Kinerja Utama Dominan Kinerja IKU(%) BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

6 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program

Anti Korupsi 110,00

Tujuan 4 : Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah

Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda 7 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP

Nomor 60 Tahun 2008 0

Tujuan 5 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten

Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda

8 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA 91,84 Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%

9 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang

terealisasi 110,70

10 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP

dengan SAP 100,00

Tujuan 6 : Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah

Sasaran Strategis 8 : Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

11 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif 100 Dari tabel di atas dan dikaitkan dengan kinerja sasaran strategis, dapat disimpulkan bahwa dari target kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan, 5 (lima) dari 8 (delapan) Sasaran Strategis tersebut telah tercapai 100,00% dengan rincian sebagai berikut:

Sasaran 1: Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian 100,00% Sasaran 2: Dari 1 IKU dominan tercapai 68,75%

Sasaran 3: Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian 100,00% Sasaran 4: Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

Sasaran 5: Dari 1 IKU dominan tercapai 0,00% Sasaran 6: Dari 1 IKU dominan tercapai 91,84%

Sasaran 7: Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian 100,00% Sasaran 8: Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

(36)

Sasaran Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan yang belum optimal bersama IKU Dominannya yaitu sebagai berikut:

1. Sasaran strategis 2 : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,5%, dengan IKU dominan yang belum optimal “Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti”;

2. Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda, dengan IKU dominan yang belum optimal “Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008”;

3. Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda, dengan IKU dominan yang belum optimal “Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA”.

Sesuai uraian kinerja sasaran strategis di atas dan jika dikaitkan dengan kinerja tujuan strategis maka dapat disimpulkan bahwa sampai dengan Tahun 2013, 3 (tiga) tujuan strategis dari 6 (enam) tujuan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan telah mencapai hasil optimal yang diindikasikan keseluruhan sasaran strategisnya telah mencapai 100,00% yaitu:

1. Tujuan 1 : Meningkatnya kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara;

2. Tujuan 3 : Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara; 3. Tujuan 6 : Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan

yang andal bagi Presiden/pemerintah.

Tujuan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan yang belum mencapai hasil optimal sampai dengan Tahun 2013 yaitu:

1. Tujuan 2 : Meningkatnya tata pemerintahan yang baik, dengan sasaran strategis yang belum optimal “Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,5%”;

(37)

2. Tujuan 4 : Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah, dengan sasaran strategis yang belum optimal “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda”; 3. Tujuan 5 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern

pemerintah yang profesional dan kompeten, dengan sasaran strategis yang belum optimal “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda”.

Kinerja sasaran Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan juga diindikasikan dengan 37 IKU Outcome yang mendukung capaian kinerja tujuan dan sasaran strategis. Rata-rata kinerja IKU Outcome Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013 yang mendukung kinerja tujuan dan sasaran stretegis mencapai 114,26%. Capaian atas IKU Outcome Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan yang disajikan menurut dukungannya pada kinerja tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini:

No Nama Sasaran Rata-rata KinerjaIKU

(%) Tujuan 1 : Meningkatnya kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara

1 Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD 113,70 Tujuan 2 : Meningkatnya tata pemerintahan yang baik

2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,5% 84,38 3 Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60%

Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good

Governance (GG) pada 75% BUMN/BUMD 151,02

Tujuan 3 : Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara

4 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Menjadi 80% 118,21

Tujuan 4 : Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah

5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda 151,85 Tujuan 5 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten

6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah

(38)

No Nama Sasaran Rata-rata KinerjaIKU (%)

7 Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90%

dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100% 103,06 Tujuan 6 : Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah

8 Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan

keputusan bagi pimpinan 100,00

RATA-RATA 114,26

2

Capaian Indikator

Output

Selain indikator kinerja di atas, Kinerja Indikator Output Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan juga diindikasikan dengan 37 indikator output yang mendukung capaian kinerja tujuan dan sasaran strategis. Rata-rata kinerja Indikator Output Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013 yang mendukung kinerja tujuan dan sasaran stretegis mencapai 99,80%. Capaian atas Indikator Output Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan yang disajikan menurut dukungannya pada kinerja tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini:

No Nama Tujuan/Sasaran Rata-rata KinerjaIndkator Output

(%) Tujuan 1 : Meningkatnya kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara

1 Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD 100,00 Tujuan 2 : Meningkatnya tata pemerintahan yang baik

2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,5% 100,00 3 Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60%

Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good

Governance (GG) pada 75% BUMN/BUMD 100,00

Tujuan 3 : Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara

4 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Menjadi 80% 89,17

Tujuan 4 : Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah

(39)

No Nama Tujuan/Sasaran Rata-rata KinerjaIndkator Output (%)

5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda 100,00 Tujuan 5 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten

6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah

yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda 100,00 7 Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90%

dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100% 109,43

RATA-RATA 99,80

B. Analisis Kinerja

Rincian dan analisis capaian kinerja masing-masing sasaran strategis beserta indikator kinerjanya sebagai berikut:

1

Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD

Meningkatnya kualitas laporan keuangan satuan kerja kementerian/lembaga dan pemerintah daerah di wilayah Kalimantan Selatan merupakan tekad Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan sebagai perwujudan fungsi consulting. Hasil yang diharapkan dari fungsi ini yaitu laporan keuangan kementarian/lembaga dan pemerintah daerah dapat sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditunjukkan dengan opini BPK RI minimal WDP.

Kinerja sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah” diindikasikan oleh 2 IKU dominan yang terkait langsung dengan kualitas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Sasaran ini juga didukung oleh 16 IKU lainnya, yang terdiri dari 5 IKU Outcome dan 13 Indikator Output, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 disajikan dalam tabel berikut ini:

(40)

No Indikator Kinerja Satuan TargetKinerjaRealisasi Capaian IKU Outcome

1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan

penyusunan Laporan Keuangan % 93 100 107,53

2 Persentase IPD yang laporan keuangannya

memperoleh opini minimal WDP % 93 108,33 116,48

3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN

yang memperoleh opini dukungan Wajar % 95 100 105,26 4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang

disampaikan ke Pusat % 100 100 100,00

5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan

presiden yang disampaikan ke Pusat % 100 100 100,00 6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan

stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan

keputusan oleh stakeholders % 100 86,36 86,36

7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan

penyelenggaraan akuntansi % 25 45,07 180,28

Rata-Rata IKU Outcome 113,70

Indikator Output

1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi

penyusunan LKKL Bidang Perekonomian Laporan 10 10 100 2 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi

penyusunan LKKL Bidang Polsoskam Laporan 24 24 100 3 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi

penyusunan LKPD Laporan 62 62 100

4 Laporan hasil pengawasan atas proyek PHLN Laporan 25 25 100 5 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang

Perekonomian Laporan 14 14 100

6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang

Polsoskam Laporan 63 63 100

7 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang

Keuangan Daerah Laporan 22 22 100

8 Laporan hasil pengawasan atas permintaan

presiden Bidang Polsoskam Laporan 13 13 100

9 Laporan hasil pengawasan atas permintaan

presiden Bidang Keuangan Daerah Laporan 14 14 100 10 Laporan hasil pengawasan atas permintaan

stakeholders Bidang Perekonomian Laporan 18 18 100 11 Laporan hasil pengawasan atas permintaan

stakeholders Bidang Polsoskam Laporan 19 19 100

12 Laporan hasil pengawasan atas permintaan

stakeholders Bidang Keuangan Daerah Laporan 7 7 100 13 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi

penyusunan LKBUMD Laporan 39 39 100

(41)

Dari tabel di atas dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran strategis maka rata-rata kinerja 2 (dua) IKU dominan sasaran strategis tahun 2013 tercapai 112,01%. Kinerja IKU Dominan 1 (satu) sebesar 100,00% atau 107,53% dari target sasaran strategis meningkatnya kualitas 95% LKKL pada Tahun 2014. Kinerja IKU Dominan 2 (dua) sebesar 108,33% atau telah mencapai 116,48% dari target sasaran strategis meningkatnya kualitas 95% LKPD pada Tahun 2014. Selain itu, rata-rata capaian Kinerja IKU Outcome telah mencapai 113,70% sedangkan rata-rata capaian kinerja output telah mencapai 100,00%. Secara keseluruhan, perkembangan realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2013 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam tabel berikut ini:

No Indikator Kinerja Satuan 2012Kinerja2013 (Penurunan)Kenaikan/ Kinerja 2014Target thd Target 2014Capaian 2013

1 Persentase IPP yang mendapat

pendampingan penyusunan

Laporan Keuangan % 95,12 100 4,88 95 105,26

2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini

minimal WDP % 91,67 108,33 16,66 95 114,03

3 Persentase jumlah laporan

keuangan proyek PHLN yang

memperoleh opini dukungan Wajar % 94,87 100 5,13 95 105,26

4 Persentase hasil pengawasan lintas

sektoral yang disampaikan ke Pusat % 94,05 100 5,95 100 100,00

5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang

disampaikan ke Pusat % 100 100 - 100 100,00

6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders

% 44,44 86,36 41,92 100 86,36

7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan

akuntansi % 36,23 45,07 8,84 25 180,28

8 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian

Laporan

13 10 (3)

9 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam

Laporan

26 24 (2)

10 Laporan hasil bimbingan teknis/

asistensi penyusunan LKPD Laporan 97 62 (35)

11 Laporan hasil pengawasan atas

proyek PHLN Laporan 39 25 (14)

12 Laporan hasil pengawasan lintas

sektor Bidang Perekonomian Laporan 15 14 (1)

13 Laporan hasil pengawasan lintas

(42)

No Indikator Kinerja Satuan 2012Kinerja2013 (Penurunan)Kenaikan/ Kinerja 2014Target thd Target 2014Capaian 2013

14 Laporan hasil pengawasan lintas

sektor Bidang Keuangan Daerah Laporan - 22 22

15 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam

Laporan

12 13 1

16 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah

Laporan

- 14 14

17 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders Bidang Perekonomian

Laporan

3 18 15

18 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders Bidang Polsoskam

Laporan

4 19 15

19 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders Bidang Keuangan Daerah

Laporan

29 7 (22)

20 Laporan hasil bimbingan teknis/

asistensi penyusunan LKBUMD Laporan 41 39 (2)

Analisis masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

1. Capaian Indikator Kinerja Outcome Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan

IKU ini merupakan IKU dominan dalam pencapaian sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD” dengan target sebesar 95% pada tahun 2014. Dalam rangka mendukung IKU tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan membantu satuan kerja Kementerian/Lembaga di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan pemerintah dengan melakukan pendampingan penyusunan laporan keuangan K/L, reviu laporan keuangan dan bantuan narasumber pelatihan pelaporan keuangan untuk meningkatkan kemampuan Instansi Pemerintah Pusat menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAP. Keberhasilan IKU ini dihitung dengan membandingkan jumlah instansi vertikal yang mendapat pendampingan dibandingkan target dalam PKP2T.

Kinerja IKU “Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan”, sebesar 100,00% dengan target tahun 2013 sebesar

(43)

Tahun 2014 dan kinerja IKU tahun 2012 masing-masing sebesar 5,00% dan 4,48%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan total dana sebesar Rp209.100.000,00 terdiri dari dana DIPA Perwakilan sebesar Rp149.480.000,00 dan dana mitra kerja sebesar Rp59.620.000,00. Realisasi dana DIPA sebesar Rp149.480.000,00 adalah 100,38% dari anggaran sebesar Rp148.912.000,00 serta SDM sebanyak 892 OH atau 154,59% dari rencana sebanyak 577 OH.

2. Capaian Indikator Kinerja Outcome presentase Instansi Pemerintah Daerah yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan berupaya meningkatkan akuntabilitas keuangan Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan ke arah yang lebih baik dengan IKU “Persentase Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP” dengan target sebesar 93% pada tahun 2014. IKU ini merupakan IKU dominan untuk mencapai sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD”.

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan.

Kinerja IKU “Presentase Instansi Pemerintah Daerah yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP” sebesar 108,33% atau

116,48% dari target tahun 2013 sebesar 93%. Kinerja tersebut diperoleh dengan membandingkan 13 pemerintah daerah yang memperoleh opini WDP dengan jumlah pemerintah daerah yang mendapat asistensi, yakni 12 pemerintah daerah. Pemerintah daerah yang tidak memperoleh opini WDP dari BPK RI adalah Kabupaten Kotabaru. Capaian IKU tahun 2013 ini meningkat sebesar 20,34% jika dibandingkan dengan capaian kinerja IKU tahun 2012 yang sebesar 91,67% dan telah mencapai target IKU tahun

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil studi literature ditemukan ada beberapa toko buku yang membahas tentang pelangi, tetapi dalam bentuk buku pengetahuan popular.serta hasil dari uji keterbacaan

Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta untuk tahun 2011-2014 adalah sebagai berikut: 1 Meningkatnya Kualitas

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Matematika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, 2020. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah

bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

Berdasarkan masalah tersebut, peneliti mengambil fokus penelitian sebagai berikut: 1) Proses formulasi strategi dalam manajemen strategik kepala sekolah di sekolah

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Dinas Pemuda dan Olahraga) membutuhkan 40 (empat puluh) orang Sarjana (S-1) untuk ditugaskan di Desa sebagai Sarjana Penggerak

Dalam rangka untuk mendukung pengembangan pemanfaatan kayu jabon dan untuk meningkatkan informasi mengenai karakteristik kayu jabon penelitian sifat makroskopis dan

Hasil pengujian perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa (N- Gain) berdasarkan kelompok PAM, peringkat sekolah, dan model pembelajaran