1
IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN
DI SMA NEGERI 3 TASIKMALAYA
The Implementation of Adiwiyata Program in realizing school that cares and cultured at SMA Negeri 3 Tasikmalaya
Dr. Siti Fadjarajani., Dra., M.T.1 ([email protected]) Cahya Darmawan2 ([email protected])
Jurusan Pendidikan Geografi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi Program Adiwiyata yang dilakukan di SMA Negeri 3 Tasikmalaya untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. SMA Negeri 3 Tasikmalaya merupakan sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata dari tingkat Kota, Provinsi sampai Nasional. Keberhasilan SMA Negeri 3 Tasikmalaya mendapatkan Penghargaan Adiwiyata tentu tidak lepas dari partisipasi dan kerjasama yang baik dari seluruh warga sekolah. Rumusan masalah Penelitian ini adalah : 1) Faktor–Faktor Geografis apakah yang mendukung Program Adiwiyata di SMA Negeri 3 Tasikmalaya ? 2) Bagaimanakah Implementasi Program Adiwiyata dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan di SMA Negeri 3 Tasikmalaya ?. Hipotesis dalam Penelitian ini 1.Faktor-faktor geografis yang mendukung Implementasi Program Adiwiyata di SMA Negeri 3 Tasikmalaya dapat dilihat dari : 1)Lingkungan hidup alam yang terdiri dari (a) Ketersediaan lahan (b) Ruang terbuka hijau. 2) Lingkungan hidup binaan yang terdiri dari : (a) Kondisi ruang kelas (b) Lapangan sekolah (c) Kantin sekolah (d) Taman sekolah. 3) Lingkungan Hidup Sosial Budaya terdiri dari : (a) Pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan (b) Sikap yang peka terhadap lingkungan sekolah (c) Perilaku yang bertanggungjawab terhadap lingkungan (d) Keterampilan dalam mengelola lingkungan. 2.Implementasi Program Adiwiyata yang dilakukan di SMA Negeri 3 Tasikmalaya dapat dilihat dari 4 komponen dan standar : 1) Kebijakan berwawasan lingkungan, 2) Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, 3) Kegiatan lingkungan berbasis partisipatip, 4) Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, kuisioner, studi dokumentasi dan studi litelatur. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga sekolah yang ada di SMA Negeri 3 Tasikmalaya dengan total populasi yaitu 1296 orang. Teknik pengambilan sampel dengan dua cara untuk peserta didik dengan teknik stratified proportional sampel random dengan persentase 5% dan untuk tenaga kependidikan diambil dengan teknik purposive sampel. Sampel untuk peserta didik sebanyak 60 orang dan untuk tenaga kependidikan sebanyak 5 orang
2
yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 1 Wakasek Bidang Sarana Dan Prasarana 3 orang guru yang terdiri dari Guru Mata Pelajaran Geografi, Biologi dan Prakarya. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor geografis yang mendukung Program Adiwiyata di SMA Negeri 3 Tasikmalaya terdiri dari 1) Lingkungan hidup alam terdiri dari ketersediaan lahan dan Ruang terbuka hijau 2) lingkungan hidup binaan terdiri dari kondisi ruang kelas, lapangan sekolah, kantin sekolah, taman sekolah 3) lingkungan hidup sosial budaya terdiri dari pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan, sikap yang peka terhadap lingkungan, perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, keterampilan dalam mengelola lingkungan. Selanjutnya untuk Implementasi Program Adiwiyata yang dilakukan di SMA Negeri 3 Tasikmalaya terdiri dari 4 komponen dan standar 1) Kebijakan berwawasan lingkungan, 2) Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, 3) Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, 4) Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.
Kata Kunci : Program Adiwiyata, SMA Negeri 3 Tasikmalaya, Berbudaya Lingkungan
ABSTRACT
The background of this study is to know the implementation of Adiwiyata Program that conducted in SMA 3 Tasikmalaya in creating caring school and culture environment. SMA 3 Tasikmalaya is one of the schools got Adiwiyata appreciation in city, Province even National level. All school members took part in the fruitfulness of SMA 3 Tasikmalaya in getting Adiwiyata appreciation. The formulations of the problem are: (1) What are the geographical factors that support caring school and culture environment in SMA 3 Tasikmalaya? 2) How the implementation Adiwiyata program in creating caring school and culture environment in SMA 3 Tasikmalaya? The hypothesis of this study is 1. Geographical factors that support caring school and culture environment in SMA 3 Tasikmalaya can be seen from: 1) Natural environment, these are: (a) the Availability of agricultural land,(b) Green open space. 2) Built environment, include: (a) Classroom condition (b) School yard (c) Canteen (d) School garden. 3) Social and culture environment, those are: (a) deep knowledge about the environment (b) the sense of school environment (c) Responsibility to the school environment (d) skills in managing school environment. 2. the implementation of Adiwiyata program in creating caring school and culture environment in SMA 3 Tasikmalaya, include 4 components and standards : 1) environment public policy, 2) curriculum implementation based environment, 3) environment activity based participation , 4) Means management in supporting sustainable environment. The method used in this study is descriptive through quantitative approach. Observation, interview, questionnaire, documentation and literature study were used to collect the data. The population of this study is all the school members of SMA 3 Tasikmalaya with 1296 persons. There are two ways of retrieval data, for the students used stratified proportional sample random technique 5%, and for teacher used purposive sample. The students sample is 60 students and teacher is 5 persons, they are: I headmaster, 1 vice of headmaster in facilities and infrastructure scope, 3 different subject teachers, they are Geography, Biology and art and craft. The research result shows that the
3
Geographical factors that support caring school and culture environment in SMA 3 Tasikmalaya can be seen from: 1) Natural environment, these are: (a) the Availability of agricultural land,(b) Green open space. 2) Built environment, include: (a) Classroom condition (b) School yard (c) Canteen (d) School garden. 3) Social and culture environment, those are: (a) deep knowledge about the environment (b) the sense of school environment (c) Responsibility to the school environment (d) skills in managing school environment. Furthermore, the implementation of Adiwiyata program in creating caring school and culture environment in SMA 3 Tasikmalaya, include 4 components and standards : 1) environment public policy 2) curriculum implementation based environment, 3) environment activity based participation , 4) means management in supporting sustainable environment.
Keyword: Adiwiyata Program, SMA Negeri 3 Tasikmalaya, Culture environment
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan mahluk yang menempati ruang di permukaan bumi. Melalui pengetahuan yang dimilikinya, manusia mampu mengatur dan mengelola segala kekayaan yang terdapat di lingkungan tempat tinggalnya. Pengelolaan lingkungan hidup harus memperhitungkan aspek kelestarian lingkungan, sehingga akan mengurangi permasalahan yang akan ditimbulkan dimasa yang akan datang.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dan semua benda, daya keadaan mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain. Lingkungan bagi manusia merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupannya, karena lingkungan tidak saja sebagai tempat manusia beraktivitas tetapi lingkungan juga sangat berperan dalam mendukung berbagai aktivitas manusia. Manusia merupakan mahluk sosial dimana untuk bertahan hidup manusia selalu melakukan hubungan interaksi, termasuk interaksi dengan lingkungannya yang berlangsung secara terus menerus. Dengan adanya interaksi ini, maka dapat dipastikan bahwa kondisi lingkungan juga akan dipengaruhi oleh perilaku manusia.
4
Menurut Banowati (2013 :43) untuk tujuan–tujuan praktis, batasan mengenai lingkungan hidup yang luas diterjemahkan sebagai kesatuan mencakup Lingkungan hidup alam, lingkungan hidup binaan dan lingkungan hidup sosial budaya. Dengan adanya pengelompokan lingkungan hidup ini akan membantu dalam pengelolaan lingkungan dan adanya batasan dalam pengawasan mengenai keadaan lingkungan. Ketiga hal itu secara kompleks saling terkait dan secara kolektif membentuk satu lingkungan hidup manusia.
Menurut Hamzah (2013:1) Lingkungan dan manusia pada hakekatnya merupakan satu kesatuan tak terpisahkan, keduanya akan saling mempengaruhi keberadaan masing-masing. Kondisi lingkungan akan ditentukan oleh perilaku manusia dan sebaliknya kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Oleh karena itu, perilaku peduli dan berbudaya lingkungan merupakan sebuah keharusan yang harus dilakukan oleh manusia yang ada dipermukaan bumi. Perilaku peduli dan berbudaya lingkungan tidak terbentuk dengan sendirinya, tetapi membutuhkan pengetahuan, pembinaan dan pemeliharaan. Sikap manusia yang kurang peduli dan berbudaya lingkungan sehingga menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan sehingga untuk mengatasi masalah tersebut perlunya upaya. Upaya pengendalian lingkungan dapat dilakukan melalui sistem pendidikan ataupun nonpendidikan. Salah satu langkah antisipasi yang paling dasar ialah mengubah sikap dan perilaku manusia.
Lingkungan pendidikan merupakan tempat yang ideal untuk menanamkan sikap peduli dan berbudaya lingkungan kepada peserta didik sejak dini, karena dilingkungan pendidikan peserta didik akan dibimbing dan diawasi oleh guru dalam kegiatan sehari-hari yang dilakukan di sekolah. Diharapkan apabila peserta didik telah memahami tentang pentingnya menjaga lingkungan sejak dini, maka kerusakan lingkungan dimasa yang akan datang dapat teratasi. Perilaku peduli dan berbudaya lingkungan wajib ditanamkan dalam diri manusia, dengan begitu kita senantiasa akan bersifat arif dan bijaksana terhadap lingkungan sekitar. Salah satu program pendidikan yang mengarah pada usaha penanaman
5
kesadaran untuk berperilaku bijaksana terhadap lingkungan adalah Program Adiwiyata.
Program Adiwiyata merupakan program pemerintah di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Program Adiwiyata ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kesadaran dan mengintegrasikan nilai-nilai lingkungan hidup kepada seluruh warga sekolah agar membentuk perilaku dan pola pengelolaan sekolah yang ramah lingkungan.
SMA Negeri 3 Tasikmalaya merupakan salah satu sekolah di Kota Tasikmalaya yang mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata dari Tingkat Nasional pada tahun 2014. Karena SMA Negeri 3 Tasikmalaya telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata tingkat Nasional sehingga dari Pemerintah mengajukan SMA Negeri 3 Tasikmalaya sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri, yang memiliki tugas untuk membina 10 sekolah yang telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata dari tingkat Kota. Implementasi Program Adiwiyata ini melibatkan berbagai warga sekolah yang berkerjasama sehingga sekolah memperoleh gelar sebagai Sekolah Adiwiyata. Penilaian Program Adiwiyata dilakukan 1 (satu) kali dalam setahun yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Tanpa adanya dukungan dari semua warga sekolah, sangat sulit untuk mewujudkan sekolah tersebut untuk mendapatkan gelar Sekolah Adiwiyata.
Implementasi Program Adiwiyata ini bertujuan untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Sikap dan perilaku warga sekolah serta masyarakat sekitar merupakan hal penting dalam mewujudkan sekolah yang berbudaya lingkungan. Sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan berfungsi untuk menanamkan nilai-nilai dan kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan juga berdampak langsung pada kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut. Faktor-faktor geografis dapat mendukung dalam pengimplementasian Program Adiwiyata di SMA
6
Negeri 3 Tasikmalaya, hal tersebut tidak terlepas dari perilaku manusia serta ketersediaan sarana dan prasarana pendukung dalam pengimplementasian Program Adiwiyata di SMA Negeri 3 Tasikmalaya. Menurut Minarni dalam Sarnapi Pikiran Rakyat (23 November 2016:2) Sekolah yang bermutu itu tidak selalu mahal, tetapi sekolah yang mampu memberikan pemahaman dan membimbing peserta didiknya agar mendapatkan suatu keuntungan dari hal kecil, sehingga menjadi sesuatu yang berguna. Hal ini sesuai dengan konsep dari Program Adiwiyata yaitu pembangunan sekolah berbasis pelestarian lingkungan.
Perwujudan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan adalah sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk mengintegrasikan nilai-nilai lingkungan dalam seluruh aktivitas sekolah. Sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan tidak sekedar keadaan sekolah yang bersih, namun lebih dari itu terbangunnya kesadaran warga sekolah yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari sebagai tuntutan dalam peningkatan mutu kualitas hidup. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Faktor-faktor Geografis apakah yang mendukung Program Adiwiyata di SMA Negeri 3 Tasikmalaya ?
2. Bagaimanakah implementasi Program Adiwiyata dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan di SMA Negeri 3 Tasikmalaya ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Faktor-faktor Geografis yang mendukung Program Adiwiyata di SMA Negeri 3 Tasikmalaya;
2. Untuk mengetahui implementasi Program Adiwiyata dalam mewujudkan Sekolah yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan di SMA Negeri 3 Tasikmalaya.
7 2. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yang bertujuan untuk mengkaji masalah yang terjadi saat sekarang dengan cara mengumpulkan data, menyusun dan mengklasifikasikan data kemudian dianalisa untuk membuktukan hipotesis yang dijakukan. Dengan teknik pengumpulan data : Observasi, Wawancara, Studi Dokumentasi, Studi Litelatur dan Kuisioner
3. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis analisis dalam Bab IV mengenai Implementasi Program Adiwiyata dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan di SMA Negeri 3 Tasikmalaya, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Faktor-Faktor Geografis yang mendukung Program Adiwiyata di SMA Negeri 3 Tasikmalaya.
Dalam penerapan Program Adiwiyata di SMA Negeri 3 Tasikmalaya, lingkungan merupakan sebuah unsur pokok yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Lingkungan yang luas diterjemahkan sebagai kesatuan mencakup; lingkungan hidup alam, lingkungan hidup binaan dan lingkungan hidup sosial budaya; ketiga lingkungan ini secara kompleks saling terkait dan secara kolektif membentuk satu lingkungan hidup manusia.
a. Lingkungan hidup alam
Lingkungan hidup alam ini merupakan lingkungan hidup yang terbentuk secara alami, lingkungan hidup alam yang ada di SMA Negeri 3 Tasikmalaya dapat dilihat dari ketersediaan lahan dan Ruang terbuka hijau.
1) Ketersediaan lahan yang ada di SMA Negeri 3 Tasikmalaya, dalam pemanfaatan luas lahan di SMA Negeri 3 Tasikmalaya yang ± 20.000 m2/ 2 H, sudah dimanfaatkan dan dikelola semaksimal mungkin untuk memenuhi segala kebutuhan sarana prasarana sekolah.
8
2) Ketersediaan Ruang terbuka hijau yang ada di SMA Negeri 3 Tasikmalaya, dalam pengelolaannya sudah sangat bagus dan tertata dengan baik. Agar menghasilkan hasil yang lebih maksimal dalam pengelolaannya RTH yang ada di SMA Negeri 3 Tasikmalaya harus lebih ditingkatkan kembali.
b. Lingkungan hidup binaan
Lingkungan yang sudah dikelola dan adacampur tangan dari manusia yang menempati ruang tersebut. Lingkungan binaan ini merupakan tempat manusia melakukan berbagai macam aktivitas. Lingkungan hidup yang ada di SMA Negeri 3 Tasikmalaya terdiri dari : 1) Kondisi Ruang kelas ; SMA Negeri 3 Tasikmalaya memiliki 36
ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar. Ruang kelas yang biasa digunakan untuk belajar keadaannya tidak terlalu bersih bahkan tidak terlalu kotor (sedang-sedang saja) hal tersebut karena kebiasaan dari siswa saat melakukan piket kebersihan masih kurang semangat.
2) Kondisi lapangan sekolah ; SMA Negeri 3 Tasikmalaya memiliki 3 lapangan sekolah, dibagian depan terdapat lapangan yang biasa digunakan untuk upacara keadaannya sangat rindang dan hijau, dibagian tengah terdapat lapangan olahraga yang sangat terjaga kebersihannya, dilapangan belakang terdapat lapangan bola yang sekarang digunakan sebagai tempat parkir kendaran bermotor. Ketiga lapang tersebut dalam pengelolaannya sudah sangat baik. 3) Kantin Sekolah ; SMA Negeri 3 Tasikmalaya memiliki 3 kantin; 1)
koperasi siswa, koperasi guru, dan kantin biasa. Ketiga kantin tersebut kebersihannya terjaga dan sudah mencerminkan kantin yang sehat.
4) Taman sekolah ; taman sekolah yang ada di SMA Negeri 3 Tasikmalaya sudah dikelola dengan baik. Pihak sekolah sudah memberikan tugas kepada setiap ekstrakurikuler untuk mengelola lahan untuk dibuat taman, selain oleh ektrakurikuler taman tersebut dikelola oleh kelasnya masing-masing.
9 c. Lingkungan hidup sosial budaya
Lingkungan hidup sosial budaya merupakan lingkungan dalam menanamkan sikap peduli dan berbudaya lingkungan di SMA Negeri 3 Tasikmalaya dapat dilihat dari :
1) Pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan ; pengetahuan merupakan hasil dari memfungsikannya pancaindra. Pengetahuan tentang lingkungan merupakan hal mendasar yang harus dimiliki oleh seseorang. Seluruh warga sekolah di SMA Negeri 3 Tasikmalaya memiliki pengetahuan tentang Program Adiwiyata serta banyak sekali manfaat yang bisa dipelajari dengan adanya penghargaan Adiwiyata ini.
2) Sikap yang peka terhadap lingkungan sekolah ; peserta didik di SMA Negeri 3 Tasikmalaya memiliki sikap yang masih kurang, dimana mereka dalam pemeliharaan lingkungan ini lebih semangat apabila ada sangkutpautkan dengan nilai. Hal ini menunjukan kalau sikap dan kesadaran yang dimiliki peserta didik masih kurang. 3) Perilaku yang bertanggungjawab terhadap lingkungan ; peserta
didik menunjukan perilaku yang baik dimana mereka selalu melakukan kebersihan kelas. kegiatan-kegiatan yang biasa mereka lakukan saat bersih-bersih seperti ; menyapu lantai, pel lantai, memberishkan kaca, menyiram tanaman, membersihkan papan tulis. 4) Keterampilan dalam mengelola lingkungan ; peserta didik di SMA Negeri 3 Tasikmalaya ikut menerapkan kegitan 3R reduce, reuse dan recycle. Peserta didik memanfaatkan barang bekas yang tersedia di sekolah untuk dibuat kerajinan seperti pas bunga, kap lampu, tas plastik, serta kerajinan-kerajinan lainnya yang berasal dari bahan bekas. Setelah selesai kemudian barang bekas tersebut dipajangkan didalam lomari sekolah.
2. Implementasi Program Adiwiyata dalam mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan di SMA Negeri 3 Tasikmalaya
Implementasi Program Adiwiyata harus mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Adiwiyata. Dalam
10
peraturan tersebut terdapat 4 Komponen dan Standar yang harus dipenuhi oleh sekolah.
a. Kebijakan berwawasan lingkungan ; untuk mewujudkan sekolah adiwiyata diperlukan adanya suatu kebijakan dari sekolah yang berwawasan lingkungan. Kebijakan sekolah tersebut dapat dilihat dari Visi dan Misi dari SMA Negeri 3 Tasikmalaya serta kebijakan lainnya sekolah telah mengalokasikan dana untuk pembangunan sekolah dalam mewujudkan Program Adiwiyata ini sebanyak 20%.
b. Pelaksanaan Kurikulum berbasis lingkungan ; dalam kurikulum 2013 pembelajaran tentang lingkungan tidak dicantumkan secara eksplisit menjadi mata pelajaran tetapi dikurikulum 2013 ini pelajaran tentang lingkungan dimasukan kedalam mata pelajaran prakarya. Walapun begitu guru tetap membimbing dan mengajarkan kepada peserta didik untuk memiliki sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungan. Peserta didik juga harus dapat mengkomunikasikan hasil inovasi pembelajaran lingkungan seperti membuat mading, bulletin, karya tulis, dan poster-poster.
c. Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif : kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan seperti ikut kegiatan lomba kebersihan kelas yang biasa di umumkan setiap hari senin, kegiatan jumat bersih (jumsih) yang dilakukan 2 minggu 1 kali, pengelolaan bank sampah, pengelolaan kolam terpal, apotek hidup.
d. Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan ; pengeloaan sarana yang ramah lingkungan dapat dilihat dari pengelolan saluran drainase disekolah yang baik, pengolahan sampah, pembuatan pupuk kompos, lubang biopori, green house, semua komponen sudah berjalan dengan baik di SMA Negeri 3 Tasikmalaya. tetapi dalam pengunaan listrik secara efisien dan kebersihan WC perlu diperhatikan kembali.
11 4. SIMPULAN DAN SARAN
a. Simpulan
1) Faktor-Faktor Geografis yang mendukung Program Adiwiyata di SMA Negeri 3 Tasikmalaya.
a) Lingkungan Hidup Alam
Lingkungan hidup alam dalam pengimplementasian Program Adiwiyata dapat dilihat dari ketersediaan lahan dimana lahan yang ada di SMA Negeri 3 Tasikmalaya sudah dikelola semaksimal mungkin dan dipergunakan untuk membangun kebutuhan sekolah tetapi tetap memperhatikan keasrian lingkungan sekolah. Selain dari lahan ketersediaan Ruang terbuka hijau yang ada di SMA Negeri 3 Tasikmalaya juga sudah bagus dan harus lebih ditingkatkan lagi dalam pengelolaannya.
b) Lingkungan Hidup Binaan
Lingkungan hidup binaan ini merupakan lingkungan yang dalam pengelolaannya sudah ada campur tangannya dari manusia, keadaan lingkungan binaan di SMA Negeri 3 Tasikmalaya dapat dilihat dari Ruang Kelas, Lapangan Sekolah, Kantin Sekolah, Taman Sekolah. Semua bagian dari lingkungan binaan di SMA Negeri 3 Tasikmalaya sudah dikelola dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk terwujudnya SMA Negeri 3 Tasikmalaya sebagai sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
c) Lingkungan Hidup Sosial Budaya
Lingkungan hidup sosial budaya dalam yang mendukung pengimlementasian Program Adiwiyata di SMA Negeri 3 Tasikmalaya terdiri dari Pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan, Sikap yang peka terhadap lingkungan, Perilaku yang bertanggungjawab terhadap lingkungan dan Keterampilan dalam mengelola lingkungan. Keempat bagian dari lingkungan hidup sosial budaya dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan sudah baik, dan yang masih kurang terlihat dari sikap dari peserta didik, dimana peserta didik lebih semangat apabila
12
dalam pemeliharaan lingkungan ada sangkutpautnya dengan nilai. Tetapi untuk pengetahuan, perilaku dan keterampilan dari peserta didik serta warga sekolah sudah baik.
2) Implementasi Program Adiwiyata dalam mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan di SMA Negeri 3 Tasikmalaya
a. Kebijakan berwawasan lingkungan, dapat dilihat dari visi dan misi yang ada di SMA Negeri 3 Tasikmalaya sudah mencerminkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Serta untuk perwujudan program adiwiyata di SMA Negeri 3 Tasikmalaya sekolah telah mengalokasikan dana 20% untuk pembelian alat-alat kebersihan.
b. Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, dalam mendukung Program Adiwiyata di SMA Negeri 3 Tasikmalaya guru selalu membimbing peserta didik untuk selalu peduli dan berbudaya lingkungan, selain itu peserta didik mengkomunikasikan hasil inovasi pembelajaran dengan membuat kerajinan dari barang bekas, mading, poster, menghias pot.
c. Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, peserta didik selalu ikut berpartisipasi dalam kegiatan lomba kebersihan kelas, mengikuti kegiatan jumat bersih setiap 2 minggu 1 kali sebelum kegaitan pembelajaran, kolam terpal dalam pengelolaan perlu ditingkatkan kembali, apotek hidup masih kurang tertata dengan rapih.
d. Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan, kegiatan yang dilakukan sebagai uupaya pengelolaan lingkungan hidup melalui kegiatan pengolah sampah, pembuatan pupuk kompos, lubang biopori, green house. Dalam pemanfaatan listrik secara efektif dan efisien masih kurang karena peserta didik selalu menggunakan listirk untuk men-charge handphone, dan untuk kebersihan WC masih kurang bersih.
13 b. Saran
1) Kepada pihak sekolah, harus lebih dipertegas kembali dalam peraturan sekolah sehingga peserta didik akan selalu ikut andil dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh sekolah.
2) Kepada Pemerintah, Untuk kedepannya pemerintah harus melakukan pensosialisasian yang lebih kepada sekolah-sekolah agar semakin banyak sekolah yang ikut mengajarkan sikap peduli dan berbudaya lingkungan dan semakin banyak sekolah yang mendapatkan Penghargan Adiwiyata.
3) Kepada Masyarakat, semoga kedepannya masyarakat dapat ikut andil dan berkerjasama dengan pihak sekolah dalam Pengimplementasian Program Adiwiyata ini, seperti membantu dalam ketersediaan tumbuh-tumbuhan, ikut andil dalam menjaga kebersihan diluar lingkungan sekolah.
4) Kepada Perguruan tinggi, kedepannya dapat menunjang dalam meningkatkan kualitas sekolah yang lebih baik lagi.
5) Kepada Peneliti selanjutnya, penulis menyadari bahwa masih adanya keterbatasan dalam penelitian ini. Jika hasil penelitian ini belum dapat mencapai keberhasilan yang sempurna, maka penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat dijadikan pembanding untuk para peneliti yang memiliki tema serupa, guna dapat menghasilkan hasil penelitian yang lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Banowati, Eva. 2013 Geografi Sosial. Yogyakarta : PT. Ombak
Hamzah, Syukri. 2013. Pendidikan Lingkungan Hidup Sekelumit Wawasan Kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup dengan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2012. Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya
lingkungan
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-IV
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013
Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata
Sarnapi- Pikiran Rakyat. 2016 Sampah anorganik untuk biaya sekolah .halaman 2
Undang-Undang No 32 Tahun 2009 Tentang perlindungan dan Pengelolaan